Anda di halaman 1dari 71

Daftar Jurusan Jurusan Kuliah di Indonesia

Cari:

Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Kesehatan Kedokteran

Kedokteran Gigi

Kedokteran Hewan

Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Lingkungan

Ilmu Gizi

Keselamatan & Kesehatan Kerja

Ilmu Keperawatan

Farmasi

Kedokteran Hewan

Nutrisi dan Teknologi Pangan

Kebidanan

Fisioterafi

Ilmu Keolahragaan
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi

Manajemen Pelayanan Rumah Sakit

Matematika & IPA Matematika


(MIPA)

Fisika

Kimia

Biologi

Statistika

Astronomi

Bioteknologi

Geofisika

Meteorologi

Geografi

Biokimia

Metrologi

Aktuaria
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Statistika Terapan

Mikrobiologi

Bioentrepreneurship

Ilmu Pangan (Food Science)

Matematika Bisnis

Fisika Medis

Kartografi dan Penginderaan Jauh

Pengelolaan dan Pemberdayaan SDA dan


Lingkungan

Sosial dan Humaniora llmu Politik

Filsafat

Kriminologi

Psikologi

Ilmu Hukum

Sosiologi

Jurnalistik
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Antropologi

Hubungan Internasional (HI)

Ilmu Kesejahteraan Sosial

Ilmu Pemerintahan

Administrasi Publik

Administrasi Bisnis

Ilmu Komunikasi

Hubungan Masyarakat

Marketing Communication

Penyiaran (Broadcasting)

Periklanan (Advertiing)

Peradilan Agama

Politik Islam

Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Business Law

Manajemen Komunikasi
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Branding

Kearsipan

Sains Komunikasi dan Pengembangan


Masyarakat

Ilmu Keluarga dan Konsumen

Manajemen Produksi Media

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Manajemen Keuangan

Menajemen Sumber Daya Manusia dan


Organisasi

Manajemen Operasi

Manajemen Pemasaran

Administrasi Fiskal

Ekonomi

Bisnis Internasional

Manajemen Informatika

Ekonomi Pembangunan
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Techopreneurship

Green Economy

Manajemen Bisnis

Administrasi Niaga

Manajemen Keuangan Syariah

Bisnis Islam

Business Creation

Kewirausahaan

Manajemen Bisnis dan Pemasaran

Manajemen Bisnis Internasional

Ekonomi Syariah

Keuangan

Pemasaran Internasional

Ekonomi Bisnis

Akuntansi Bisnis

Manajemen Pariwisata
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Manajemen

Manajemen Transportasi

Akuntansi Sektor Publik

Manajemen Industri Katering

Administrasi Keuangan

Manajemen Bisnis Telekomunikasi Informatika

Sastra dan Budaya Ilmu Sejarah

Sastra Inggris

Arkeologi

Sastra Jawa

Sastra Arab

Sastra Jepang

Sastra Indonesia

Sastra Rusia

Sastra Perancis

Sastra Korea
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Sastra Jerman

Sastra Belanda

Sastra Cina

Sastra Sunda

Sastra Bali

Sastra Slavia

Sastra Minangkabau

Sastra Nusantara

Sejarah dan Kebudayaan Islam

Komputer dan Teknik Informatika


Teknologi

Mobile Application & Technology

Sistem Informasi (Manajemen Informatika)

Teknologi Game

Ilmu Komputasi

Cyber Security
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Bioinformatika

Sistem Komputer (Teknik Komputer)

Sistem Informasi Bisnis

Software Engineering

Sistem dan Teknologi Informasi

Computerized Accounting

Information Systems Audit

Accounting Information

Audio Engineering

Ilmu Komputer

Human Computer Interaction

Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Manajemen Pendidikan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan Luar Biasa (PLB)


Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Administrasi Pendidikan

Pendidikan Bimbingan Konseling

Ilmu Perpustakaan

Teologi

Pendidikan Kependudukan

Tafsir Hadits

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Pendidikan Bahasa Inggris

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Pendidikan Sejarah

Pendidikan Matematika
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam

Pendidikan Geografi

Pendidikan Bahasa Arab

Pertanian Agronomi dan Hortikultura

Mikrobiologi Pertanian

Agribisnis (Sosial Ekonomi Pertanian)

Agroteknologi

Ilmu Kelautan

Peternakan

Agroeteknologi

Kehutanan

Budidaya Perairan (Akuakultur)

Teknologi Pangan

Rekayasa Pertanian

Teknologi Pasca Panen

Teknologi Hasil Hutan


Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Silvikulutur

Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (Proteksi


Tanaman)

Teknologi Industri Pertanian (Agroindustri)

Manajemen Sumberdaya Lahan (Ilmu Tanah)

Teknologi Hasil Perikanan

Agrobisnis Perikanan (Sosial Ekonomi


Perikanan)

Pengelolaan Hutan

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Teknologi Industri Benih

Produksi Ternak

Teknologi Hasil Ternak

Rekayasa Pertanian

Budidaya Perikanan

Manajemen Sumber Daya Perairan


Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Manajemen Hutan

Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Teknik Pertanian

Manajemen Bisnis Unggas

Profesi dan Ilmu Pariwisata


Terapan

Pendidikan Kepolisian

Pendidikan Militer

Penerbang (Pendidikan Pilot)

Pendidikan Intelijen

Komunikasi Penerbangan

Lalu Lintas Udara

Manajemen Logistik

Seni Desain Interior

Desain Produk

Furniture Design
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Tata Boga

Desain Grafis

Animasi

DKV New Media

DKV Creative Advertising

Teknik Teknik Pertambangan

Teknik Kelautan

Teknik Lingkungan

Teknik Metalurgi

Teknik Sipil

Arsitektur

Teknik Geodesi

Teknik Elektro

Teknik Mesin

Teknik Industri

Teknik Perkapalan
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota


(Planologi)

Teknik Penerbangan (Aeronautika dan


Astronautika)

Oseanografi

Teknik Nuklir

Teknik Geologi

Teknik Otomotif

Teknobiomedik

Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

Teknik Telekomunikasi

Teknologi Bioproses

Teknik Grafika

Transportasi Laut

Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika

Rekayasa hayati
Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Teknik Material

Automotive and Robotics Engineering

Teknik Tenaga Listrik

Teknik Sistem Komputer

Manajemen Rekayasa Industri

Teknik Bioenergi dan Kemurgi

Industrial RoboticsDesign

Teknik Kimia

Teknik Fisika

Teknik Geomatika

Teknik Perminyakan

Teknik Alat Berat

Rekayasa Infrastruktur Lingkungan

Teknik Pesawat Udara

Teknik Telekomunikasi dan Navigasi Udara

Teknik Bangunan dan Landasan


Rumpun Ilmu Jurusan Kuliah / Program Studi

Teknik Listrik Bandara

Teknik Ekonomi Konstruksi (Quantity Surveyor)

Teknik Sistem Perkapalan

Teknik Pengairan (Sumber Daya Air)

Meteorologi Terapan

Arsitektur Lanskap

Teknik Konversi Energi

Teknik Perpipaan

1. Tak Hanya Mengejar IPK, Pastikan Pengembangan Kualifikasi dan


Sertifikasi
Masyarakat kian kompetitif apalagi sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Banjir tenaga kerja terampil dari luar negeri tentu saja harus
diperhatikan semua pihak, termasuk para mahasiswa. Secara teoritis, Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) memang menjadi standar mutlak yang dituju
mahasiswa. Tentu hal ini ada kaitannya dengan kemudahan untuk mendapatkan
pekerjaan serta meniti karier.
Di samping mengejar IPK yang tinggi, ada baiknya pula meluangkan waktu
untuk menambah kualifikasi yang masih sebidang dengan jurusan kuliah yang
diambil. Tak hanya mendapatkan pengalaman semata, ini tentu jadi nilai tambah
saat melamar pekerjaan kelak. Tak ada salahnya menginvestasikan waktu dan
tenaga untuk hal bermanfaat dan positif, bukan?
2. Kuatkan dan Bangunlah Jaringan (Networking) Sebagai Investasi Masa
Depan
Jangan jadi kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang, demikian celetukan
yang beredar di kampus. Ada benarnya meskipun tidak mutlak. Sebab dalam
dunia kerja sekarang ini networking berperan besar. Jaringan pertemanan yang
terbangun di kampus bisa jadi adalah satu hal yang positif saat lulus dan
bergelar sarjana nanti. Bisa jadi info tentang peluang karier atau berharap sukses
lewat jalur wirausaha bisa didapatkan atau diwujudkan berkat adanya jaringan
pertemanan.
3. Buang Jauh Rasa Malu dan Pupuklah Pengalaman dalam Banyak Hal
Pergaulan di kampus memang harus diperhatikan dengan sangat baik.
Banyaknya komunitas yang bermunculan serta kegiatan bisa jadi
menguntungkan sekaligus merugikan. Namun, menyelaminya lebih dalam
adalah hal yang baik bagi seorang mahasiswa. Dengan demikian, akan terpupuk
pengalaman yang lebih sebagai bekal menghadapi hidup setelah mengenyam
pendidikan dan menamatkan diri menjadi sarjana nantinya.
4. Percaya Diri dan Yakin dengan Kemampuan Sendiri adalah Kunci
Sukses
Yakin dengan kemampuan diri sendiri serta tidak enggan untuk mencoba
banyak hal bisa jadi modal saat telah lulus. Dengan rasa percaya diri tinggi,
seorang mahasiswa akan mampu beradaptasi dengan iklim kehidupan kampus
yang jelas berbeda dengan saat berada di sekolah menengah. Hal ini pula yang
jadi modal hidup mandiri hingga saat terjun ke masyarakat nantinya.
5. Temukan Bakat Terpendam dan Pilihlah Hobi yang Disuka untuk
Ditekuni
Masa studi bisa jadi sangat membosankan bahkan memupuskan semangat bila
hanya diisi dengan kegiatan studi semata. Sebabnya hal ini sangat monoton
karena terjebak dalam rutinitias yang itu-itu saja. Oleh karena itu, memupuk
hobi untuk ditekuni bukan hal yang salah apalagi kalau hobi tersebut bisa
menjadi nilai tambah. Ketekunan pada hobi sering kali menjadi jalan keluar
bagi seseorang dalam menjalani rutinitas keseharian. Hal ini pula yang bisa
dipupuk sejak berada di kampus sewaktu menjalani masa studi, menemukan
komunitas yang sama dan sehobi tentu akan semakin bermanfaat bagi
pengembangan diri seseorang.
6. Selektif Adalah Wajar, tetapi Membatasi Diri Bisa Membawa Kerugian
Disinggung sebelumnya di awal bahwa kehidupan kampus yang beragam bisa
jadi adalah satu tempat yang membuat mahasiswa kehilangan fokus untuk
menyelesaikan studinya. Karena itu, perlu selektif dan teliti dalam menemukan
hal positif agar tak rugi apalagi menghambat. Namun, cenderung membatasi diri
juga adalah hal yang tidak baik pula. Bisa jadi terbawa hingga saat telah
menyelesaikan masa studi. Banyak fresh graduate yang sulit mendapat
pekerjaan karena sifat yang terlalu selektif dalam memilih pekerjaan. Hal ini
sebenarnya bisa jadi sudah tampak sejak menempuh masa studi di kampus.
Tetap selektif, tetapi hindari membatasi diri karena rezeki bisa datang dari mana
saja dan kapan saja.
7. IPK Memang Bukan yang Utama, tetapi Lulus dengan IPK Bagus Tetap
Harus Diraih
Banyak mahasiswa yang gagal dan harus mengalami drop out karena ada yang
salah sewaktu menjalani kuliahnya. Termasuk dalam berkomunitas atau karena
asyik dengan hal yang lain. Meskipun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan
satu-satunya penentu kesuksesan, mengakhiri studi dengan gemilang agar siap
untuk menghadapi dunia kerja tentu harus diraih. Kampus adalah candradimuka
di mana mahasiswa menggembleng diri dan menuntut ilmu.
Baca Juga: Tips Cermat Memilih Tempat dan Jurusan Kuliah
Kejarlah Hal-Hal yang Bermanfaat bagi Diri dal Lingkungan
Kampus adalah lembaga studi, pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Karena
itu, menjadi mahasiswa seharusnya tidak sekadar duduk di bangku kuliah lalu
menunggu dosen mengisi dan memberikan materi serta menjadikannya hanya
sebagai sarana transfer keilmuan semata. Mempersiapkan diri untuk masa depan
yang cerah adalah kewajiban. Sementara berkomunitas, membangun relasi, dan
pertemanan juga sangat diperlukan.
Sebagaimana terangkum dalam tips kali ini, setiap detail yang dilakukan
mahasiswa di kampus akan mengantarkannya pada pilihan masa depan.
Semakin seorang mahasiswa mengejar pengalaman, ilmu, serta segala hal yang
bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungannya maka akan semakin matang
dalam menjalani kehidupan saat terjun dan bermasyarakat.

Memilih jurusan kuliah adalah problem yang perlu kamu lewati sebelum
menjadi mahasiswa. Memilih jurusan yang tepat sangatlah penting untuk
prestasi kamu di masa depan, untuk membuatmu terus termotivasi untuk
mencapai yang terbaik dan menikmati apa yang kamu lakukan.

Bagaimana cara memilih jurusan yang tepat? Para psikolog menyarankan


sebaiknya mengenali diri sendiri terlebih dahulu sebelum memilih jurusan.
Kamu bisa memulai dengan memikirkan kembali apa yang kamu suka, apa
kelebihanmu, keahlian yang kamu miliki, dan karir seperti apa yang ingin kamu
tekuni di masa depan.

Di bawah ini adalah gambaran umum tentang karakter dan jurusan yang cocok
untuk dipilih. Semoga bermanfaat…
PENDIDIKAN

Apakah selama ini kamu suka membantu orang, termasuk membantu


menjelaskan pelajaran kepada teman yang belum paham, kamu selalu tau cara
untuk membuat teori yang rumit terdengar gampang? Selain itu, kamu dikenal
sebagai orang yang ceria dan ramah? Kebanyakan mahasiswa yang mengambil
jurusan pendidikan juga memiliki karakter tersebut. Mungkin kamu adalah salah
satu bagian dari mereka?

Cek juga prospek kerja dan cara mendaftar untuk jurusan pendidikan

TEKNIK
Jika kamu selalu penasaran dengan semua hal teknis, seperti apa yang membuat
jarum jam berputar, kemudian berpikir bagaimana cara membuatnya sesuatu
yang serupa atau lebih baik, kamu boleh mempertimbangkan jurusan teknik.
Selain seorang pemikir dan pengamat, kamu juga kreatif dan analis, otakmu
tidak pernah berhenti berputar dan bertanya mengapa begini, mengapa begitu.

Teknik adalah jurusan yang sangat luas dan terbagi menjadi banyak jurusan
khusus. Supaya lebih yakin, cek dulu yuk prospek kerja dari macam ragam
jurusan teknik.
BISNIS

Kamu adalah seseorang yang aktif dan pintar bergaul? Kamu dengan mudah
berbaur dengan semua orang, tanpa peduli itu adalah teman sebaya, om-om dan
tante, hingga nenek tetangga? Kelebihan ini sangat dibutuhkan di dunia bisnis,
dimana koneksi dan informasi itu sangat penting. Jadi, mengapa tidak
mempertimbangkan jurusan bisnis?

Baca juga: prospek kerja dan gaji manajemen bisnis

ILMU POLITIK
Kamu sudah seperti surat kabar berjalan, updated banget dengan semua isu
politik, dari dalam negeri hingga luar negeri. Selain itu juga bisa memberikan
pendapat dengan kritis. Terkadang bahkan mencoba memikirkan solusi untuk
masalah yang sedang terjadi. Kamu juga menikmati terlibat dalam debat dan
diskusi. Jika merasa ilustrasi di atas itu kamu banget, coba deh pertimbangkan
kuliah jurusan politik.

Baca juga: prospek kerja jurusan administrasi negara dan hubungan


internasional.

BAHASA INGGRIS
Kamu suka bahasa Inggris, suka baca novel, dan setelah itu menganalisa novel
per bab. Selain itu, kamu juga suka menonton film dan drama dalam Bahasa
Inggris dan gemar membahasnya dengan teman-temanmu, bukan hanya tentang
cerita, tetapi juga makna dan moral behind the story, dan kadang temanmu
menganggapmu berpikir terlalu jauh. Jika demikian, kamu mungkin akan
menikmati jurusan bahasa Inggris, baik itu untuk sastra atau dengan tujuan
mengajar.
FISIKA
Kamu adalah seseorang yang ilmiah, tidak masalah dengan menghafal teori,
suka riset, suka membaca majalah ilmiah, atau meng-google sesuatu yang
berbau ilmiah, misalnya bagaimana black-hole itu terbentuk, apakah benar
bahwa Einstein meninggalkan rumus tentang mesin waktu dan sebagainya. Jika
demikian, jurusan fisika bisa menjadi kelas yang menarik untukmu.

SENI DAN TEATER


Yang pasti kamu PD aja tampil di depan umum. Kamu merasa seni itu bukan
sekedar seni, dan terkadang susah menjelaskan dengan kata-kata, tetapi lebih
gampang menjelaskan dengan gambar, gerakan atau contoh.

Seperti apa prospek kerja seni dan pertunjukan? Cek disini.

FASHION DAN DESAIN INTERIOR


Kamu itu modis, sangat memperhatikan hal-hal mendetil, dan peka dengan
estetika. Kamu enjoy banget memadukan sesuatu sesuai dengan aliran, baik itu
kontemporer, klasik, atau genre tertentu. Game favorit kamu adalah The SIMS
atau sejenisnya, dan PR kerajinan tangan selalu kamu kerjakan sendiri. Jika
demikian, kamu akan menikmati karir di bidang desain. Apakah itu desain baju
atau ruang, tentu saja perlu kamu sesuaikan dengan minat kamu.

Cek dulu yuk prospek kerja fashion design dan interior.

MATEMATIKA
Kamu suka menyelesaikan puzzle, menghitung, teka-teki, dan bermain dengan
rumus. Kamu menyukai sesuatu yang pasti dan terencana.

Setelah lulus kerja apa? Cek 14 pekerjaan dengan gaji besar bagi penyuka
matematika.

SEJARAH
Kamu selalu penasaran proses terjadinya suatu hal, punya imajinasi tinggi, suka
dengan cerita-cerita non-fiksi dan tertarik dengan budaya asing. Kamu juga bisa
melihat dunia dari sudut pandang tokoh-tokoh dari masa lalu.

KEDOKTERAN
Kamu orang yang terorganisir, memiliki rencana ke depan, suka menerapkan
ilmu pasti dalam kehidupan nyata. Jadi, walau kamu suka sesuatu yang berbau
ilimiah, tidak berarti kamu adalah seorang nerd. Kamu juga cerdas dalam
bersosialisasi.

BAHASA ASING

Kamu percaya dunia ini sangat luas, dan kamu ingin menjelajahinya,
berpetualang, mengenal orang-orang baru, cerita baru, budaya baru dan semua
itu menarik untukmu.

PSIKOLOGI
Bagimu, pikiran manusia adalah sesuatu yang sangat mengagumkan. Kamu
suka menganalisa orang dan menebak pikiran dan perasaannya. Kamu orang
yang sensitive dan peka dengan perasaan. Kamu tidak melihat sesuatu hal dari
permukaan saja dan percaya semua itu pasti ada penyebabnya

1. Persiapan Beradaptasi

Masuk lingkungan baru tentu saja membuat kita juga harus beradaptasi dengan
sekitar. Kita harus siap menerima hal apapun yang bisa terjadi di
kampus. Nggak ada salahnya lho untuk rajin bertanya pada senior, teman, dosen
dan staf kampus kalau ada hal yang kamu nggak ketahui. Bisa jadi hal tersebut
malah bikin kamu punya banyak teman baru dan makin cepat beradaptasi.

2. Siapkan Mental

Mungkin kamu bertanya-tanya dengan maksud “siapkan mental” di


sini. Eits, tenang, jangan deg-degan dulu! Persiapan mental di sini maksudnya
adalah kamu harus bisa membedakan mental kamu saat zaman SMA dengan
kuliah. Kalau di sekolah dulu kamu yang sering diberi informasi oleh sekolah,
lain halnya dengan kuliah. Saat masuk kuliah nanti kamulah yang harus aktif
mencari semua informasi yang ada di kampus, seperti jadwal ujian dan
kehadiran dosen.

3. Kenali Kampusmu

Nah, sebelum masuk kuliah ada baiknya kamu mempelajari sistem kampus
kamu, terutama dalam hal akademik. Misalnya seperti cara mengurus KRS dan
jadwal kuliah. Dengan begitu, nggak akan ada cerita kamu salah masuk kelas
atau telat mengisi KRS.

4. Lifestyle Kampus
Untuk hal yang satu ini juga tidak boleh dilewatkan, Quipperian. Meski
terkesan sepele tapi jangan sampai kamu salah kostum saat masuk kampus di
hari pertama. Cari tahu apakah di jurusanmu ada jenis pakaian
yang nggak boleh dipakai, seperti halnya untuk mahasiswa jurusan kedokteran
yang nggak diperbolehkan memakai jeans. Nah, biar aman, untuk hari pertama
gunakanlah pakaian yang sopan dan sepatu yang nyaman digunakan untuk
waktu yang lama seperti sneakers atau flat shoes.

5. Transportasi

Ada baiknya kamu mencari tahu rute terbaik menuju kampus. Kamu bisa
mengunduh aplikasi di ponsel pintar kamu yang bisa menunjukkan mana jalur
terbaik dan terefisien menuju kampus. Pastikan juga ke pihak kampus apakah
diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi, jika kamu memilih
menggunakan kendaraan pribadi. Lebih baik lagi, sebelum masuk masa
perkuliahan, perkirakan jarak tempuh dari tempat tinggal kamu menuju kampus.
Percaya deh hal ini penting banget buat kamu.
6. Pergaulan Masa Kuliah

Masa perkuliahan adalah masa bagi kamu mencari teman dan


memperluas networking. Jangan hanya teman satu jurusan aja, perluas
pergaulanmu di jurusan dan angkatan lain. Caranya kamu bisa ikutan UKM atau
Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di kampus. Lewat UKM ini, kamu bisa
bertemu junior dan senior dari berbagai jurusan. Melalui UKM
kampus, network kamu pun sudah terbentuk dengan sendirinya.

1. KTM

hmp.pti.ums.ac.id
Begitu sah menjadi mahasiswa, kamu akan menerima KTM atau Kartu Tanda
Mahasiwa sebagai identitas. Kalau di SMP-SMA setara dengan Kartu Pelajar.
Dengan kartu ini, kamu bisa menikmati beberapa fasilitas kampus secara gratis,
termasuk meminjam buku di perpustakaan dan memakai sepeda inventaris.

2. KRS dan KHS

sisfokampus2013.wordpress.com
Berbeda dengan SMA, mata kuliah yang akan kamu ambil untuk satu semester
ke depan harus ditentukan sendiri. Untuk semester pertama biasanya sudah
dipaketkan oleh pihak kampus. Jadi kamu tidak perlu lagi memilih.

Nah, daftar mata kuliah yang akan kamu ambil ini akan tercantum dalam KRS
atau Kartu Rencana Studi. Satuan mata kuliah dalam KRS disebut SKS, yang
akan dibahas dalam poin selanjutnya.

Sedang KHS adalah Kartu Hasil Studi, sama seperti rapor saat sekolah. KHS
diterima setiap akhir semester yang memuat nilai dari tiap mata kuliah yang
sudah diambil. Biasanya pada deg-degan nih menunggu KHS keluar.

3. SKS
freepressjournal.in
ADVERTISEMENT
SKS adalah Satuan Kredit Semester, atau bobot dari masing-masing mata
kuliah. Tiap-tiap mata kuliah memiliki bobot yang berbeda, ada yang 1,2,3,
bahkan sampai 6 SKS. Dalam satu semester, mahasiswa hanya bisa mengambil
SKS maksimal sebanyak 24.

Pada umumnya, jumlah SKS yang harus diambil seorang mahasiswa untuk bisa
lulus adalah 144. Jadi simpelnya, SKS adalah parameter terhitung untuk
memantau perjalanan studimu.

4. Dosen wali
edunews.id
Nah, kalau di SD-SMA ada wali kelas, maka di perkuliahan ada dosen wali.
Tugasnya hampir sama secara umum, menyetujui isi KRS-mu, menjadi tempat
berkonsultasi soal perkembangan studi dan pengambilan mata kuliah, hingga
memastikanmu bisa menyelesaikan skripsi.

Jadi kalau kelak kamu malas-malasan mengerjakan skripsi, siap-siap saja


mendapat telepon atau email dari dosen wali. Kamu bakal jadi buronan banyak
orang, dosen pembimbing, dosen wali, dan tentu saja orang tua di rumah.

5. BEM
anakui.com
Saat upacara penerimaan mahasiswa baru nanti, kamu akan disambut oleh
kakak-kakak panitia yang mengenakan jas almamater. Nah, mereka ini biasanya
dari BEM alias Badan Eksekutif Mahasiswa. Sama seperti OSIS kalau di SMP-
SMA.

BEM ada 2, yaitu BEM universitas dan BEM fakultas. Tugasnya hampir sama,
bekerja sama dengan kampus untuk menyelenggarakan kegiatan
kemahasiswaan, termasuk masa orientasi penerimaan mahasiswa baru.

6. HIMA/HMJ
LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH
math.ui.ac.id
Di bawah BEM fakultas, ada organisasi mahasiswa dari tiap jurusan. Jadi dalam
1 fakultas terdiri dari beberapa jurusan. Nah, tiap jurusan ini juga memiliki
organisasi sendiri yang disebut sebagai HIMA atau HMJ.
HIMA adalah singkatan untuk Himpunan Mahasiswa, sementara HMJ adalah
Himpunan Mahasiswa Jurusan. Jadi misal kamu masuk ke jurusan biologi,
nama organisasinya adalah HMB atau Himpunan Mahasiswa Biologi.

Kegiatannya apakah sama dengan BEM? Ya, secara garis besar hampir sama.
Hanya sasarannya yang lebih spesifik, khusus untuk mahasiswa di 1 jurusan
tersebut. Nih, yang di SMA doyan organisasi bisa lanjut pas kuliah nanti!

7. UKM

atmajaya.ac.id
UKM adalah Unit Kegiatan Mahasiswa, sama dengan ekskul kalau di sekolah.
Kegiatannya beraneka ragam, mulai dari yang akademik, olah raga, hingga
kesenian. Bahkan ada UKM jurnalistik dan fotografi juga lho!

Adanya UKM ini untuk kegiatan sampingan di luar belajar. Kamu bisa
menjalankan hobi dan minat bersama teman-teman dari lintas jurusan. Selain
nambah ilmu dan pengalaman, bisa dapat teman baru juga. Seru kan?

8. Dekanat dan Rektorat

kampusundip.com
Kalau di SMP-SMA, tempat mengurus surat-menyurat dan administrasi lainnya
adalah Kantor Tata Usaha. Nah, di kampus ada dekanat dan rektorat. Apa
bedanya?

Rektorat adalah badan administrasi tingkat kampus. Dipimpin oleh seorang


Rektor, yang juga merangkap sebagai pemimpin universitas. Sedangkan dekanat
ada di tingkat fakultas, dipimpin oleh Dekan.
Di 2 kantor ini kamu bisa mencari info beasiswa, mengurus keuangan, membuat
permohonan cuti, mengurus perizinan organisasi, dan lain-lain.

9. SP

pearsoned.com
Pernah mendengar kata SP? Mungkin orang tuamu pernah membicarakan soal
SP sepulang dari kantor. Tapi tentu saja maknanya berbeda. SP yang
dibicarakan orangtuamu adalah Surat Peringatan, maknanya negatif jika
berurusan dengan pekerjaan.

SP di kampus adalah Semester Pendek, yaitu masa perkuliahan di antara 2


semester panjang untuk memperbaiki nilai atau mengambil mata kuliah baru.
Simpelnya, SP adalah waktu belajar tambahan di luar semester panjang.

Jadi buat kamu yang nanti bingung mau mengisi liburan semester dengan
kegiatan apa, bisa mencoba SP untuk menyingkat waktu studi. Biar cepat lulus
kan?

10. IP dan IPK


pennlive.com
Nah, ini dia 2 istilah yang paling penting di dunia perkuliahan! Siapa yang
belum pernah mendengar IP dan IPK? Bisa dibilang IP dan IPK adalah penentu
‘harga diri’ para mahasiswa dan lulusan. Karena keduanya menyangkut prestasi
belajar.

IP adalah indeks prestasi, dikeluarkan setiap akhir semester sebagai nilai dari
kegiatan belajar. Sementara IPK adalah indeks prestasi kumulatif, merupakan
gabungan IP dari semester 1 hingga akhir kemudian dirata-rata. Besaran IPK
tertinggi adalah 4, dan mahasiswa yang berhasil meraihnya akan menyandang
julukan cumlaude.
IPK ini yang biasanya juga dipertimbangkan oleh perusahaan saat menerima
karyawan baru. Jadi wajar saja kalau para mahasiswa berlomba-lomba meraih
IPK tinggi semasa kuliah

1. Bagaimana universitas yang bagus menurut anda?


Sebuah universitas yang bagus pastilah memiliki prestasi akademik dan
non akademik yang banyak. Indikator yang lain adalah mahasiswa yang
telah lulus di perguruan tinggi tersebut banyak yang diterima di
lapangan kerja atau memberi manfaat kepada masyarakat banyak
dengan membuka lapangan kerja baru.
Ada banyak kriteria yang dapat anda terapkan untuk memilih universitas
yang bagus. Selain kriteria yang saya contohkan diatas anda juga bisa
meminta saran kepada senior anda yang sudah kuliah di universitas.
Jika anda bertanya tentang pemilihan universitas yang bagus pada
senior anda maka anda akan mendapatkan jawaban yang cenderung
subjektif.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi telah
memberikan peringkat untuk masing-masing universitas yang terdaftar di
Indonesia, contohnya dapat anda lihat pada tulisan saya tentang
kampus sastra inggris terbaik di Indonesia dan Daftar 20 Universitas
Terbaik Indonesia.Intinya disini:
Selain anda mendapatkan rekomendasi dari orang-orang dekat seperti
saudara, senior dan juga situs-situs informasi pendidikan seperti
webometrics. Jangan lupa untuk cek universitas terbaik di situs Badan
Akreditasi Negara. Sejauh ini perguruan tinggi yang populer dan
mendapatkan akreditasi dari BAN-PT masih di pegang oleh Universitas
yang banyak dikenal seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah
Mada, Institut Teknologi Bandung dan lain-lain.Selain mungkin anda bisa
menambahkan dalam pertimbangan anda 4 hal yang harus anda
perhatikan saat memilih perguruan tinggi.
2. Berapa tahun kita harus kuliah?
Saya akan membahas lebih lanjut tentang pertanyaan berapa tahun
lamanya ANDA harus kuliah di postingan tentang kuliah itu berapa lama
sih?
Kali ini saya ingin memberikan sebuah jawaban yang singkat. Lama
anda mengikuti masa perkuliahan lebih baik dilakukan selama 4 tahun
atau jika anda mampu selesaikan perkuliahan dalam 3,5 tahun. Anda
akan menemukan alasan yang tepat dan semoga memacu anda untuk
menyelesaikan kuliah di artikel kuliah itu berapa lama.
3. Saat kuliah tentu kita mengambil sebuah Prodi, bagaimanakah pelajaran
yang diberikan dalam Prodi tersebut? Apakah sama seperti saat SMA ada
Jurusan IPA dan IPS? (di Jurusan IPA dominan pelajaran IPA dan
sebaliknya)
Saat anda memilih sebuah program studi atau Prodi anda akan
mendapatkan pelajaran sesuai dengan prodi yang anda pilih tersebut.
Sekilas pelajaran yang anda dapatkan di prodi tersebut hampir sama
seperti ketika ada berada di penjurusan Pengetahuan Alam, Pengetahuan
Sosial atau Pengetahuan Bahasa.

Ini pengalaman saya ketika kuliah di jurusan bahasa dan sastra inggris
fakultas bahasa, sastra dan seni Universitas Negeri Padang.
Sekilas orang akan melihat jurusan ini hanya fokus pada belajar bahasa
inggris. Tetapi di jurusan ini ada tiga program pendidikan: Program
Keguruan, Program Linguistik dan Program Kesusasteraan. Secara
garis besar ketiga program pendidikan ini dapat di split lagi menjadi dua
yaitu Prodi non-kependidikan dan Prodi Kependidikan.
Program Non Kependidikan adalah program yang dibuat oleh perguruan
tinggi untuk menghasilkan pekerja profesional di bidang kesusastraan
atau linguistik, sedangkan prodi kependidikan adalah program dimana
seorang mahasiswa dididik untuk menjadi tenaga pengajar yang
profesional.
Meskipun masing-masing prodi tersebut berbeda tujuan dalam
menghasilkan calon tenaga profesional ada beberapa mata kuliah
jurusan yang dapat diambil baik oleh mahasiswa NK dan Kependidikan.
Contoh mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa nk dan
kependidikan adalah computer assisted language learning atau mata
kuliah listening comprehension.Tidak hanya mata kuliah dasar dalam
menguasai bahasa inggris, mata kuliah dasar sastra maupun linguistik pun
dapat diambil baik Mahasiswa Prodi Kependidikan dan pastinya wajib
untuk Mahasiswa Prodi Non-Kependidikan. Contoh mata kuliahnya
adalah Introduction to Literature, dan Introduction to Linguistics.
Kalau di zaman saya kuliah di jurusan bahasa sastra inggris unp, mata
kuliah (bukan mata pelajaran atau mapel yak) yang dapat diambil oleh
dua prodi yang berbeda ini adalah mata kuliah Intensive Course (IC).
Mata kuliah ini adalah pengantar untuk jurusan dimana setiap mahasiswa
belajar bahasa inggris dari dasar kembali dengan tujuan memudahkan
mahasiswa tersebut untuk mengikuti perkuliahan yang mempunyai
bahasa pengantar bahasa inggris. Pada suatu waktu (lah kek dongeng??)
mahasiswa non-kependidikan dan kependidikan bisa jadi tidak
mendapatkan mata kuliah yang sama di jurusan bahasa dan sastra inggris.
Contoh mata kuliahnya seperti Theory of Literary Criticism untuk
mahasiswa Non-Kependidikan dan Methodology of Teaching untuk
mahasiswa Kependidikan.
4. Bagaimanakah sistem pengambilan nilai pada saat kuliah? apakah ada
ulangan tertentu atau malah sama seperti pada saat SMA, SMP,? (Try
Out, UTS, UAS) dan berapa kali setahun ulangan itu dilaksanakan?
Saat kuliah anda akan menemui yang namanya Ujian tengah semester
dan ujian akhir semester. Ujian Tengah Semester seperti ulangan dan
Ujian Akhir Semester seperti UAS yang anda kenal disekolah yaitu
evaluasi akhir terhadap peserta didik. Ujian akan dilakukan setiap
semester. Namun tidak hanya itu, beberapa dosen suka mengeluarkan
ajian ujian mendadak dengan alasan untuk mengangkat nilai akademik
mahasiswanya sebelum Ujian Tengah Semester atau Ujian Akhir
Semester (atau memberikan tugas membuat makalah). Intinya Ujian
Resmi hanya 4 kali dalam setahun, dua ujian tengah semester dan dua
ujian akhir semester.
5. Bagaimana Jam pelajaran pada saat kuliah? apakah sama seperti di SMA
dan SMP? (Siswa siap dikelas, Guru datang, pada saat jam pelajaran
habis, guru meninggalkan kelas.) dan kalau iya, biasanya satu pelajaran
berapa jam?

Jam kuliah bervariasi tergantung berapa mata kuliah yang diambil dan
berapa beban sks di masing-masing mata kuliah. Untuk satu mata kuliah
beban sksnya minimal 2 sks. 1 sks sekitar satu jam. Dan maksimal
seorang mahasiswa dapat mengambil beban mata kuliahnya sebanyak 24
sks. 24 sks itu tidak mesti mata kuliahnya 2 sks, tetapi merupakan
akumulasi dari beban mata kuliah. Kita bahas lebih jauh mengenai ini
dilain tempat. Cara mengajar dosen beragam, ada yang seperti guru
yaitu datang lalu “berceramah” di depan dan mahasiswa diminta untuk
mencatat lalu diberi tugas. Ada juga dosen yang datang, duduk, lalu
langsung menunjuk seseorang untuk mengelaborasi atau memaparkan
apa saja yang telah dia ketahui tentang materi kuliah yang telah dibahas
atau materi kuliah yang berasal dari buku yang ditetapkan. Ada juga
dosen yang hampir setiap hari menginginkan mahasiswanya membuat
makalah (yang kalau semua makalah dibuat sendiri lalu dikumpulin, bisa
dijadiin buku sendiri).
6. Sistem Penilaian di Universitas? ada hubungannya dengan IP dan lain
lain serta cara menghitungnya?
IP adalah sistem penilaian di Universitas. IP kependekan dari Indeks
Prestasi yaitu jumlah dari seluruh nilai mata kuliah yang anda ambil
dalam satu semester. Nilai di perkuliahan beragam tapi secara
sederhana nilai untuk satu mata kuliah bisa A, B, C, D, E. Bobot nilai A
adalah 4, B adalah 3, C bernilai 2, D sama dengan 1, dan E = 0.

Baca pengalaman agar IP selalu diatas 3

2. Setahu anda, adakah ekstrakulikuler di Universitas?


Seperti sekolah, Universitas atau perguruan tinggi juga mempunyai kegiatan
ekstrakulikuler. Bahkan jika dibandingkan dengan sekolah ekstrakulikuler
mahasiswa jauh lebih berkualitas. Contoh jika anda terlibat dalam kegiatan
ekstrakulikuler di bidang sosial politik dengan memasuki Badan Eksekutif
Mahasiswa, maka anda tidak hanya membuat program agar mahasiswa di
lingkungan kampus berpartisipasi tetapi juga harus berhadapan dengan
lobi-lobi “politik” agar program anda dapat berjalan dan juga mendapat
pendanaan. Beberapa dosen pun akan memberikan nilai plus terhadap
mahasiswa yang mengikuti kegiatan ektrakulikuler tetapi harap dicatat hal
ini tidak berlaku pada semua dosen. Ada dosen yang tidak peduli kegiatan
ekstra apa yang anda ikuti, tidak peduli pula pada betapa suksesnya acara-
acara yang anda jalankan. Jika nilai akademik anda pada mata kuliah yang
bersangkutan jeblok maka bersiaplah untuk mengulang mata kuliah tersebut
di tahun depan (atau semester depan).

1.
1. Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk masuk dalam suatu
universitas?
Biasanya untuk masuk ke Universitas ada tes atau ujian untuk menyaring
mahasiswanya. Baik Universitas swasta maupun Universitas negeri
melakukan hal ini. Calon mahasiswa harus lulus nilai ujian tertentu yang
dikenal dengan nama passing grade.
2. Apakah Universitas juga mengenal sistem Semester?
Universitas memakai sistem semester dalam merencanakan pendidikannya.
Satu semester itu lamanya enam bulan (cuma ngingetin kalau ada yang
lupa)
3. Adakah pembagian Raport pada saat kuliah?
Raport itu adalah sebuah sistem laporan perkembangan dari siswa terhadap
kegiatan belajar yang telah dijalani selama periode tertentu di sekolah.
Kalau di perguruan tinggi raport ini dikenal dengan indeks prestasi
kumulatif atau IPK. Jadi setelah enam bulan menjalani perkuliahan dengan
mata kuliah bermacam-macam dan setelah menjalani ujian akhir semester
maka mahasiswa akan diberikan semacam pembagian raport. Bedanya
dengan rapor, hasil dari kuliah selama enam bulan tidak diberikan pada
sebuah buku tetapi pada selembar kertas kecil hasil print-an yang
mencantumkan Nomor Induk Mahasiswa, Prodi yang diikuti, dan mata
kuliah yang diambil pada semester tersebut beserta nilainya. Beberapa
Universitas sekarang malah telah membuat web untuk pengumuman
tersebut.
4. Biasanya, apa yang diajarkan selama Ospek? dan apa bedanya dengan MOS
pada saat SMA SMP, dan berapa lama ospek dilaksanakan? (Saya pernah
dengar bahwa ospeknya ITS sampai setahun, itu ngapain aja?)
Entah darimana asalnya istilah Ospek tersebut digunakan. Hingga saat ini
(setelah lulus kuliah) saya masih mencari asal usul penggunaan istilah
Ospek sebagai acara untuk menerima mahasiswa baru tersebut. Jika
dibandingkan antara OSPEK dan MOS maka keduanya akan terlihat sama
tapi berbeda. Pun begitu terhadap pengadaan kedua acara tersebut. Ada
pihak yang pro dan ada juga pihak yang kontra.
Beberapa teman saya ada yang menghargai diadakannya acara seperti
OSPEK, tapi yang menolak dan merasa telah dibodohi karena acara
tersebut diadakan juga tidak sedikit. Meskipun secara pribadi saya menolak
diadakan kegiatan tersebut. Ada kenangan yang menjadi ceritakepada anda
saat saya menjalani acara OSPEK ini.
5. Saya pernah dengar ada orang kuliah jam 7 misal, pulang jam 11, trus jam 1
siang kuliah lagi. nah itu maksudnya gimana ya? Apa kuliah itu tidak harus
full day? dan dalam seminggu apa kita harus kuliah selama lima hari juga
(seperti sekolah 5 atau 6 hari dalam seminggu (SMA))?
Itu adalah variasi belajar di Universitas yang saya singgung diatas. Jam
kuliah (jam belajar) tergantung pada jadwal yang telah disusun oleh tim
gabungan dari Universitas dan fakultas/jurusan. Baik Dosen dan mahasiswa
hanya mengikuti jadwal yang telah diberikan. Jadi mungkin saja dalam
mata kuliah A anda kuliah jam 7 pagi sampai jam 9, setelah itu anda lanjut
mata kuliah B di jam 4 sore sampai jam 5. Dan jadwal tersebut juga
tergantung banyak atau tidak mata kuliah yang diambil dalam satu
semester. Jika anda hanya mengambil 3 mata kuliah mungkin dalam sehari
anda hanya akan kuliah 1 mata kuliah saja dan itu berlangsung selama 2
jam. Maksimal mata kuliah yang diambil adalah 1 sks, dan lama kuliah
dalam 1 sks biasanya 1 jam.
6. Apa itu SKS? (pemikiran saya selama ini, SKS sama halnya dengan Mata
Pelajaran, apa iya?)
SKS adalah kependekan dari Sistem Kredit Semester. Jangka waktunya
seperti yang saya sebutkan tadi biasanya 1 SKS berlangsung 1 jam.
7. Apakah ada batasan berapa SKS yang dapat kita ikuti dalam waktu tertentu?
bila iya, tergantung pada hal apa (banyaknya)?
Setahu saya maksimal seorang mahasiswa dapat mengikuti 24 SKS, dan
total tersebut merupakan total bobot dari mata kuliah. Contoh untuk prodi
sastra inggris, mata kuliah history of English literature di Universitas saya
mempunyai bobot 2 SKS. Lain lagi dengan mata kuliah Listening yang
mempunyai bobot 3 SKS. Biasanya besaran SKS tergantung seberapa
perlunya mata kuliah tersebut dalam kuliah di prodi yang anda pilih.
8. Apakah ada semacam unas supaya lulus kuliah? atau yg saya dengar, apa
harus menyusun skripsi? skripsi itu biasanya untuk apa dan topik apa yang
dibahas? Apakah seperti mencari suatu masalah, lalu solusi kita dituangkan
ke dalam skripsi? atau bagaimana?
Untuk lulus kuliah anda perlu menyelesaikan beberapa mata kuliah wajib
dan beberapa mata kuliah pilihan. Apa saja mata kuliah wajib dan apa saja
mata kuliah pilihan dapat anda lihat dalam buku panduan yang diberikan
saat anda masuk ke prodi yang anda pilih. Jika anda telah menyelesaikan
mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan dan anda telah cukup mempunyai
bobot sks yang ditentukan maka anda berhak untuk mengajukan skripsi.
Skripsi adalah proses akhir dari perkuliahan. Di dalam pemaparan anda
yang mengangkat sebuah masalah di skripsi yang anda tulis anda secara
tidak langsung dituntut untuk mengetahui dan memahami permasalah yang
anda angkat beserta solusinya. Jika anda berkesempatan berjalan-jalan ke
took buku cobalah cari jurnal ilmiah. Di dalam jurnal ilmiah tersebut anda
dapat melihat contoh skripsi atau penelitian dari orang-orang yang
berkompeten. Contoh jurusan sastra inggris, skripsi yang akan dibuat bisa
meneliti sebuah novel atau karya sastra lain dan mengangkat sebuah
fenomena atau topik yang bisa anda pertahankan saat di persidangan
skripsi.(Baca: Jalan Terjal Menulis Skripsi Sastra)

Kesimpulan
Kehidupan di Perguruan tinggi pastinya akan jauh sangat berbeda dibandingkan
dengan kehidupan di sekolah.

Di perguruan tinggi anda akan belajar menjadi mandiri dan juga lebih bijaksana
dalam menentukan pilihan, seperti memilih untuk menyelesaikan kuliah dan
juga mengambil berapa mata kuliah dalam satu semester. Setiap keputusan yang
anda ambil akan memberikan pengaruh pada tingkat kedewasaan and

6 Jalur Masuk Perguruan Tinggi Bagi Kamu yang Baru Lulus Sekolah

Semoga sukses masuk Perguruan Tinggi ya ...

Community Writer

Rahmawati Asih

Share to Facebook Share to Twitter

Udah lulus SMA mau melanjutkan kemana? Mau ambil jurusan apa? Memilih
untuk kuliah, pastinya tidak mudah bagi para fresh graduate SMA/ SMK /MA
atau sederajat. Mulai memutuskan akan kuliah dimana, ambil jurusan apa,
berapa biayanya, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Nah, setelah
menemukan pilihan yang tepat, kalian masih akan dihadapkan pada beberapa
pilihan program pendaftaran yang akan diambil. Berikut 7 jenis program
pendaftaran yang bisa menjajdi referensi bagi adik adik yang baru lulus SMA/
SMK /MA sederajat.

1. SNMPTN
SNMPTN adalah kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri. SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil
penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor semester 1 (satu)
sampai dengan semester 5 (lima) bagi SMA/SMK/MA atau sederajat dengan
masa belajar 3 (tiga) tahun atau semester 1 (satu) sampai dengan semester 7
(tujuh) bagi SMK dengan masa belajar 4 (empat) tahun, serta portofolio
akademik. Sekolah yang siswanya berhak mengikuti SNMPTN adalah
SMA/SMK/MA atau sederajat (termasuk SRI di luar negeri) yang mempunyai
NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) dan telah mengisi PDSS (Pangkalan
Data Siswa Sekolah) dengan lengkap dan benar.

Sederhananya, untuk menempuh jalur SNMPTN ini kalian tidak perlu


menempuh ujian tulis. Perlu diperhatikan, seleksi ini dilaksanakan sebelum
kelulusan dengan sistem seleksi nilai raport dan portofolio prestasi yang sudah
kalian kumpulkan selama aktif bersekolah di SMA/SMK. Informasi lengkap
tentang SNMPTN bisa kalian dapatkan di http://snmptn.ac.id/

2. PMDK PN

poliwangi.ac.id

Jalur PMDK-PN (Penelusuran Minat dan Kemampuan Politeknik Negeri)


merupakan seleksi Jalur Undangan yang diperuntukkan bagi calon peserta/siswa
sekolah yang akan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Bidang Vokasi
atau Politeknik Negeri di seluruh wilayah Indonesia. Pola seleksi ini tertuang
dalam suatu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak melalui
seleksi prestasi akademik siswa selama mengikuti pendidikan di Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas. Informasi iengkap serta tata cara pendaftaran Jalur
PMDK-PN dapat diakses pihak sekoiah melalui situs pmdk.politeknik.or.id

ADVERTISEMENT
Sederhananya, PMDK PN ini adalah jalur penerimaan mahasiswa baru yang
ingin melanjutkan pendidikannya ke Politeknik Negeri di seluruh wilayah
Indonesia. Untuk mengikuti seleksi jenis ini,kalian tidak perlu mengerjakan tes
tertulis, hanya saja kalian harus menginput nilai raport semester 1 (satu) sampai
semester 5 (lima) selama masih aktif bersekolah di SMA/ SMK/ MA atau
sederajat.

3. SBMPTN
SBMPTN adalah kepanjangan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri, yaitu seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dalam bentuk cetak (paper
based testing) atau menggunakan komputer (computer based testing), atau
kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan calon Mahasiswa,
dilakukan secara bersama di bawah koordinasi panitia pusat. Informasi
SBMPTN 2017 meliputi: ketentuan dan persyaratan umum, tata cara
pembayaran biaya seleksi, tata cara pendaftaran, jadwal pelaksanaan, dan
jumlah pilihan PTN serta program studi. Secara rinci, informasi lengkap
mengenai SBMPTN 2017 dapat dilihat di laman sbmptn.ac.id.

Untuk mengikuti jalur seleksi ini, kalian harus mengerjakan serangkaian tes
baik itu paper based, computer based, dan tes ketrampilan untuk masuk jurusan
tertentu. Oleh karena itu persiapkan sebaik-baiknya jika kalian ingin sukses
lulus SBMPTN dan masuk Perguruan Tinggi impian kalian.

4. Ujian Masuk Perguruan Tinggi Kedinasanarian.com


Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) merupakan lembaga pendidikan tinggi
negeri yang ada ikatan dengan lembaga pemerintah / kementrian sebagai
penyelenggara pendidikan. PTK menawarkan kuliah yang biaya terjangkau dan
beberapa gratis dan mendapatkan uang saku setiap bulan, beberapa diantaranya
semi militer. PTK berbeda dengan PTN, di PTK mahasiswa akan kuliah dan
setelah lulus dapat langsung bekerja.

Tantangan kuliah di PTK adalah mahasiswa dituntut untuk belajar sebaik


mungkin dan mampu lulus ujian setiap semester dengan nilai yang baik. Contoh
dari institusi kedinasan antara lain; Politeknik Keuangan Negara
STAN, Sekolah Tinggi Ilmu Statistika, Institut Pendidikan Dalam
Negeri, Akademi Imigrasi, Sekolah Tinggi Sandi Negara, Sekolah Tinggi
Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Sekolah Tinggi Transportasi Darat.
Informasi lengkap pendaftaran jalur ini bisa diakses di alamat PTK masing
masing.

5. UMPN

polibatam.ac.id

UMPN (Ujian Masuk Politeknik Negeri) merupakan seleksi penerimaan


mahasiswa baru Politeknik Negeri Jember melalui UJIAN TULIS bersama-
sama dengan 43 Politeknik Negeri Se-Indonesia. Jalur masuk ini merupakan
salah satu jalur masuk yang cukup diminati , untuk yang lulus jalur ini akan
kuliah disalah satu Politeknik Negeri dengan ketentuan reguler, biasanya setiap
Politeknik Negeri memiliki dua kelompok masuk, yaitu kampus Pagi dan
Kampus siang.
Perbedaannya adalah jalur masuk untuk lulusan UMPN akan mendapatkan
kesempatan kampus pagi, meski setiap Politeknik Negeri memiliki jalur seleksi
ini tetapi sistem penyelenggaraan kembali kepada kampus masing-masing tidak
seperti jalur PMDK PN yang diatur secara keseluruhan oleh panitia umum,
sedangkn untuk UMPN dilaksanakan melalui Politeknik masing-masing. Untuk
jalur UMPN ini tidak ada panitia pusat, jadi kalian harus mencari info dari web
masing-masing politeknik.

6. Mandiri PTN/ PTS video.quipper.com


Jalur Seleksi Mandiri adalah jalur penerimaan mahasiswa baru yang
diselenggarakan secara khusus oleh panitia dari Perguruan Tinggi
Penyelenggara baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi
Swasta (PTS). Jalur seleksi mandiri di setiap Perguruan Tinggi memiliki nama
dan sistem penerimaan yang berbeda-beda . Waktu penyelenggaraan seleksi
mandiri ini juga beragam, ada Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
sebelum SBMPTN, dan ada yang menyelenggarakan setelahnya. Jika kalian
ingin mengikuti jalur mandiri ini, maka kalian harus rajin mengakses informasi
terkait dari alamat web Perguruan Tinggi yang dituju.

10 Cara Mendapatkan Beasiswa Agar Kuliah Bisa Gratis


Ditulis oleh Tim Redaksi | 04 Biaya Kuliah
Biaya kuliah yang semakin tidak murah membuat orang tua harus memutar otak
jika anaknya ingin kuliah. Sebagai anak, Kamu juga harus bisa membantu
meringankan orang tua dalam mencari biaya kuliah. Salah satunya dengan giat
mencari beasiswa. Ada banyak cara mendapatkan beasiswa.
Banyak sekali beasiswa yang disediakan oleh pemerintah maupun pihak
kampus. Kendati demikian beasiswa tersebut juga tidak serta-merta bisa Kamu
dapatkan begitu saja. Tetap ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Oleh
karena itu penting bagi Kamu untuk mengetahui 10 cara mendapatkan beasiswa
di bawah ini.

1. Bertanya Pada Guru Atau Staf TU Di Sekolah


Untuk melihat ada atau tidaknya peluang beasiswa, Kamu bisa melakukan
pendekatan dengan guru atau staf TU di sekolah. Biasanya mereka tahu jika ada
informasi terkait beasiswa kuliah yang bisa Kamu dapatkan.

2. Mencari Info Dari Teman Atau Saudara


Kalau memiliki teman atau saudara yang pernah atau sedang mendapatkan
kuliah gratis, Kamu bisa bertanya langsung kepada mereka. Salah satu
keuntungan bertanya langsung adalah Kamu bisa mendapatkan pengalaman
sekaligus tips dan triknya untuk mendapat beasiswa tersebut.
Jika memang Kamu tidak berkesempatan bertemu dan bertanya secara
langsung, Kamu bisa mencari informasi via media sosial.

3. Menangkan Perlombaan Di Universitas Terkait


Selain rajin mencari informasi beasiswa, Kamu juga bisa mendapatkan beasiswa
dengan mengikuti dan memenangkan lomba di universitas yang Kamu mau.
Ada beberapa universitas yang menawarkan beasiswa bagi Kamu yang
memenangkan perlombaaan di sana, seperti UI atau ITB.

4. Menguasai Bahasa Inggris Dengan Baik


Jika yang Kamu incar beasiswa kuliah, di luar negeri, maka kemampuan bahasa
Inggris mutlak untuk dimiliki. Umumnya beasiswa kuliah di luar negeri
mengharuskan Kamu memiliki skor TOEFL yang cukup tinggi, setidaknya 500.
Maka belajarlah bahasa Inggris sejak jauh-jauh hari.
5. Menentukan Pilihan Universitas
Saat Kamu mengajukan beasiswa, pastikan Kamu sudah memilih jurusan dan
universitas yang paling Kamu minati. Sebab berkuliah tidak sesuai dengan
jurusan yang diminati itu sangat tidak menyenangkan. Jadi pertimbangkan hal
itu dengan baik ya.

6. Mengusahakan Masuk Kampus Ikatan Dinas


Salah satu cara mendapatkan beasiswa adalah dengan masuk kampus ikatan
dinas, seperti STAN, STIS, STSN, dan IPDN. Kampus ikatan dinas bukan
hanya menawarkan biaya kuliah gratis, tapi juga kontrak dengan dinas terkait
setelah lulus. Kalau ingin kuliah gratis dan langsung bekerja, Kamu bisa
mencoba masuk kampus ikatan dinas ini.

7. Mendaftar Beasiswa Bidikmisi


Untuk Kamu yang mau kuliah S1, pemerintah sudah menyediakan beasiswa
agar Kamu bisa kuliah gratis. Namanya Bidikmisi. Beasiswa ini diberikan
selama 4 tahun full, namun syarat dan ketentuan berlaku ya. Selain gratis uang

8. Melengkapi Semua Persyaratan


Dalam mengajukan beasiswa, biasanya terdapat banyak sekali persyaratan.
Meski menguras waktu dan tenaga saat mengurusnya, namun semua syarat itu
harus Kamu lengkapi ya.

9. Menyiapkan Diri Dengan Baik Untuk Tes


Setelah dinyatakan lolos seleksi berkas, tahap selanjutnya adalah tes. Tes
tersebut ada yang tertulis, ada yang langsung wawancara, tergantung kebijakan
penyelenggara beasiswa. Sebelum hari H tes, jangan lupa siapkan diri dengan
baik.
10. Berkata Jujur
Umumnya beasiswa diperuntukkan bagi mahasiswa kurang mampu. Saat seleksi
beasiswa, jangan sekalipun berbohong mengenai keadaanmu yang
sesungguhnya. Jika berbohong, bukannya untung mendapat beasiswa, yang ada
justru Kamu bisa ditolak.

5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memilih Jurusan Kuliah

Jangan sampai salah pilih jurusan kuliah (Foto: Thinkstocks)

Untuk kamu yang kini duduk di kelas 12 SMA, bisa jadi ini saatnya untuk
benar-benar memikirkan jurusan kuliah apa yang akan kamu pilih. Hampir
semua orang menasihatimu untuk memilih jurusan kuliah yang tepat, karena
akan mempengaruhi masa depanmu kelak.

Sebelum kamu 100 persen yakin dengan pilihan jurusan kuliah itu, sebaiknya
kamu mengetahui apa saja yang akan dihadapi selama menjadi mahasiswa.
Berikut lima hal yang harus kamu tahu sebelum memilih jurusan kuliah, seperti
dikutip dari Her Campus.

Kesempatan kuliah di luar negeri

Ilustrasi Kehidupan Kuliah (Foto: theodysseyonline.com)

Sebagian mahasiswa memasuki dunia kampus dengan rencana-rencana masa


depan yang jelas di kepala mereka. Sementara yang lain, memilih jurusan kuliah
itu hanya berdasarkan minatnya.

Enggak ada yang salah dari dua hal tersebut. Tapi, penting untuk mengetahui
prioritas kamu soal pengalaman apa saja yang ingin didapat selama menjadi
mahasiswa. Bila kamu ingin kuliah di luar negeri, coba tanyakan kepada senior
di jurusan itu. Sebab, ada jurusan kuliah yang memungkinkan untuk mengambil
kelas di luar negeri dengan mudah, tapi ada juga yang memberikan berbagai
macam syarat.

Akan ada orang yang merendahkan jurusan kuliahmu

Lulus kuliah, terus mau apa? (Foto: Thinkstocks)

Meski kamu merasa nyaman dengan jurusan kuliah yang diambil, penting untuk
diingat bahwa orang lain mungkin memiliki pandangan negatif soal jurusanmu
itu. Mahasiswa jurusan kuliah Teknik dan Sains, cenderung menganggap remeh
mahasiswa jurusan kuliah Sosial dan Sastra.

Bahkan enggak menutup kemungkinan keluargamu juga akan merendahkan


jurusan kuliah yang kamu pilih. Oleh karenanya, pastikan kamu punya mental
baja dalam menghadapi semua stereotip negatif itu.

Ketahui mata kuliahnya

Ramah saat hari pertama kuliah (Foto: Thinkstock)

Sebelum benar-benar yakin untuk memilih jurusan kuliah itu, pastikan kamu
mengetahui mata kuliah apa saja yang disediakan. Mulai dari mata kuliah wajib
sampai pilihan.

Dengan mengetahui mata kuliahnya, kamu akan memiliki gambaran apa saja
yang akan dipelajari selama menjadi mahasiswa nanti. Bisa jadi, materi yang
diajarkan di jurusan kuliahmu itu enggak sesuai dengan ekspektasi.

Enggak masalah untuk pindah jurusan kuliah

Ilustrasi bingung (Foto: Pixabay)

Memilih jurusan kuliah memang enggak mudah. Tapi kamu harus ingat bahwa
jurusan kuliah enggak menentukan kariermu di masa depan.
Bila kamu sudah 'terlanjur basah' di sebuah jurusan kuliah yang salah, ada
baiknya kamu segera keluar dan pilih jurusan kuliah yang lain. Enggak perl

Ilustrasi kuliah teknik (Foto: Xenia Bogarova/Unsplash)


Selain persyaratan khusus yang harus dipenuhi di sebuah jurusan kuliah, ada
baiknya kamu juga ikut kegiatan yang sesuai. Meski enggak wajib, kegiatan
seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM) dapat menunjang performa kamu di
kampus

Squad, sudah tahu 'kan ada beberapa perubahan kebijakan pada proses
seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada tahun 2019 mendatang?
Beberapa perubahan ini mungkin membuat kamu bingung mengenai tahapan
pendaftaran, persyaratan, hingga kerangka waktu dari ketiga proses saringan
masuk ini. Nah, nggak usah bingung lagi karena sekarang kita akan membahas
semua hal seputar proses seleksi masuk PTN tahun 2019. Semoga saja salah
satu jalur ini bisa jadi pintu masuk kamu ke universitas impian ya, Squad!

A. SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

Jalur SNMPTN adalah seleksi masuk PTN berdasarkan prestasi dan juga
portofolio akademik siswa. Penilaiannya dilihat dari kompetensi sekolah dan
prestasi siswanya, di antaranya akreditasi sekolah, nilai rapor, dan persyaratan
lain berdasarkan PTN yang dipilih. Pada tahun 2019 mendatang kuota daya
tampung untuk SNMPTN adalah minimal 20% dari kuota daya tampung setiap
program studi di PTN. Untuk biaya pendaftarannya sendiri gratis, alias
ditanggung pemerintah.

Persyaratan SNMPTN

1. Persyaratan Sekolah

 SMA/MA/SMK negeri atau swasta yang mempunyai NPSN


 Ketentuan akreditasi:

a. Akreditasi A: 40% terbaik di sekolahnya


b. Akreditasi B: 25% terbaik di sekolahnya
c. Akreditasi C dan lainnya: 5% terbaik di sekolahnya

 Mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

2. Persyaratan Peserta

 Siswa SMA/MA/SMK kelas terakhir (kelas 12) pada tahun 2019 yang
memiliki prestasi unggul
 Memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan
oleh masing-masing PTN
 Memiliki NISN dan/atau NIK dan terdaftar di PDSS
 Memiliki nilai rapor semester 1 s.d 5 yang telah diisikan di PDSS

3. Pilihan Prodi

 Setiap siswa diperbolehkan memilih 2 prodi dari 1 PTN atau 2 PTN


 Disarankan tidak boleh lintas minat

Tahapan Pendaftaran SNMPTN

1. Pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)


2. Pemeringkatan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)
melalui sistem
3. Pendaftaran SNMPTN bagi yang memenuhi syarat dan masuk dalam
pemeringkatan
4. Bagi peserta yang memilih Program Studi bidang Keolahragaan dan Seni
wajib mengunggah portofolio
5. Pilihan PTN dan Program Studi:

 Pendaftar dapat memilih sebanyak-sebanyaknya 2 (dua) PTN


 Pendaftar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) program
studi dalam satu PTN atau dua PTN

6. Pengumuman bersama kelulusan hasil SNMPTN di PTN

Kerangka Waktu SNMPTN (Tentatif)


(Sumber: presentasi LTMPT Ristekdikti, 22 Oktober 2018)

B. SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)


SBMPTN tahun 2019 mungkin menjadi jalur masuk PTN yang paling banyak
mengalami perubahan. Pertama, dari daya tampung yang berubah menjadi
minimal 40% dari kuota daya tampung setiap prodi di PTN. Kuota ini
berdasarkan hasil dari UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) saja atau hasil
UTBK dan kriteria lain yang disepakati PTN. Pelaksanaan tes juga tidak lagi
berupa ujian tulis, melainkan menggunakan komputer. Peserta SBMPTN harus
membayar biaya UTBK sebagai syarat pendaftaran sebesar Rp200.000 per satu
kali tes.

(Sumber: presentasi LTMPT Ristekdikti, 22 Oktober 2018)

Persyaratan SBMPTN

1. Persyaratan peserta

 Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2017, 2018 harus sudah


memiliki ijazah
 Bagi siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2019 memiliki
Surat Keterangan Lulus Pendidikan Menengah, sekurang-kurangnya
memuat informasi jati diri dan foto terbaru yang bersangkutan dengan
dibubuhi cap stempel yang sah
 Memiliki Nilai UTBK
 Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu
kelancaran proses studi
 Memiliki NISN dan/atau NIK
 Memasukkan data prestasi penunjang lainnya sesuai dengan ketentuan
masing-masing PTN
 Biaya tes UTBK ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah

2. Pilihan prodi

 Setiap peserta diperbolehkan memilih 2 prodi dari 1 PTN atau 2 PTN

Definisi dan Persyaratan UTBK

 UTBK adalah suatu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi
Akademik (TKA) yang dirancang untuk memprediksi apakah peserta
mampu menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi
 Persyaratan:

1. Siswa SMA/MA/SMK kelas 12 pada tahun


2019 dan/atau lulusan SMA/MA/SMK/Sederajat tahun 2017, 2018
2. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu
kelancaran proses studi
3. Peserta hanya diperbolehkan mengikuti tes 2 (dua) kali dengan
ketentuan sebagai berikut:

 UTBK kelompok Saintek 1 kali dan kelompok Soshum 1


kali; atau kelompok Saintek 2 kali; atauKelompok Soshum 2 kali
 Bagi peserta yang melakukan UTBK 2 kali, nilai yang akan digunakan
untuk seleksi adalah nilai tertinggi
 Hasil UTBK hanya berlaku 1 kali periode tahun ajaran penerimaan

4. Membayar biaya UTBK dan seleksi SBMPTN

Materi Tes UTBK SBMPTN

(Sumber: presentasi LTMPT Ristekdikti, 22 Oktober 2018)

Tahapan Pelaksanaan UTBK

1. Pembayaran di Bank (kecuali bagi pendaftar Bidikmisi yang dinyatakan


lolos persyaratan)
2. Pendaftaran:

 Masuk ke sistem LTMPT


 Memilih lokasi dan waktu tes
 Mencetak kartu peserta tes

3. Pelaksanaan UTBK
4. Pengumuman skor hasil UTBK

Tahapan Pendaftaran SBMPTN

1. Pendaftaran ke sistem LTMPT

 Mengisi biodata (kecuali bagi yang sudah mendaftar SNMPTN)


 Mengunggah dokumen sesuai dengan persyaratan, termasuk portofolio
bagi program studi bidang Keolahragaan dan Seni
 Pemilihan PTN dan program studi

2. Pengumuman bersama kelulusan hasil SBMPTN di PTN

Kerangka Waktu SBMPTN (Tentatif)

(Sumber: presentasi LTMPT Ristekdikti, 22 Oktober 2018)


C. Ujian Mandiri

Jalur masuk yang ketiga adalah Ujian Mandiri. Jalur ini diatur dan ditetapkan
oleh masing-masing PTN. Pada tahun 2019, kuota daya tampung untuk jalur
Mandiri adalah maksimal 30% dari kuota daya tampung setiap prodi di PTN.
Proses seleksi dan penerimaan calon mahasiswa dari jalur ini dapat
menggunakan hasil dari UTBK. LTMPT melayani jasa pengolahan data UTBK
untuk jalur Mandiri bagi lulusan tahun 2017, 2018 dan 2019.

Squad, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai proses SNMPTN, SBMPTN


dan Ujian Mandiri tahun 2019. Adanya beberapa perubahan yang dilakukan
oleh pemerintah untuk seleksi masuk PTN mendatang ini membuat kamu harus
lebih memperhatikan setiap persyaratan serta waktu pelaksanaannya dengan
baik. Jangan sampai ada yang kamu lewatkan ya

1, Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)

ofbf.org

Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) diperuntukan bagi mahasiswa


Perguruan Tinggi Negeri. Untuk mendapatkan beasiswa ini mahasiswa harus
memenuhi syarat seperti IPK paling rendah harus mencapai 3.00, sedang kuliah
pada semester dua dan bisa dari semester pertama asal ada rekomendasi dari
pihak sekolah dan memiliki prestasi sewaktu di SMA, memiliki prestasi bidang
ko-kurikuler dan/atau ekstra kurikuler sebagai nilai plus dsb.

ADVERTISEMENT
Biasanya pengumuman penerimaan beasiswa ini akan diumumkan pihak
Fakultas/Jurusan tinggal mahasiswa mendaftarkan diri dan melampirkan seluruh
dokumen yang dipersyaratkan. Hasil akhir tentu saja hanya mahasiswa yang
memiliki kualifikasi paling baik diantara pelamar lainnya yang akan
mendapatkan beasiswa ini.

2. Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik (BPP-PPA)

communitypartners

Persyaratan dan prosedur pengajuan Beasiswa Bantuan Biaya Pendidikan


Peningkatan Prestasi Akademik (BPP-PPA) tidak jauh berbeda dengan
Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Hanya saja Beasiswa Bantuan
PPA harus menyertakan Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua dan Surat
Keterangan Tidak Mampu atau layak mendapat bantuan yang dikeluarkan oleh
Lurah/Kepala Desa atau pejabat berwenang.
3. Beasiswa Bank Indonesia
Program Beasiswa Bank Indonesia merupakan Corporate Social Responsibility
(CSR) Bank Indonesia yang bekerjasama dengan 63 Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) seluruh Indonesia. Beasiswa ini diperuntukan bagi mahasiswa-
mahasiswa program strata 1 yang kurang mampu, namun memiliki prestasi
akademik yang baik guna menyelesaikan tugas akhir akademik/studinya dan
bersifat sosial serta tanpa ikatan dinas.

Jika kamu berhasil mendapatkan beasiswa ini, tidak hanya financial kuliahmu
yang akan terbantu tapi kamu juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan keren
baik secara lokal maupun nasional serta secara otomatis kamu juga akan
tergabung dalam komunitas GenBI (generasi baru indonesia) di mana setiap
tahunnya akan diadakan kegiatan secara nasional.

4. Beasiswa Djarum

djarumbeasiswaplus.org

Beasiswa Djarum Foundation ini tidak kalah kece dengan Beasiswa Bank
Indonesia bukan hanya financial tapi kamu juga akan mendapat berbagai
pelatihan seperti Nation Building, Character Building, Leadership
Development, Competition Challenges, serta International Exposur dsb.

Beasiswa ini diperuntukan untuk Perguruan Tinggi yang bermitra dengan


Program Djarum Beasiswa Plus. Untuk mendapatkan beasiswa ini kamu harus
memenuhi syarat administrasi seperti mahasiswa semester empat, memiliki IPK
3.00, aktif dalam berorganisasi. Nah, setelah dinyatakan lulus administrasi
kamu harus menaklukan serangkaian tes dan wawancara.

5. Beasiswa Bank Central Asia (BCA) Finance Peduli

essentialoildiffuserusa

Persyaratan Beasiswa BCA Finance Peduli tidak hanya diperuntukan untuk


Perguruan Tinggi Negeri akan tetapi Perguruan Tinggi Swasta juga boleh
mendaftar asalkan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan seperti mahasiswa
yang sedang kuliah pada semester dua, memiliki IPK paling rendah 3.00 untuk
PTN dan 3.40 untuk PTS dsb. Kamu dapat mendaftar secara online dan jika
terpilih wajib mengirimkan dokumen yang dipersyaratkan kemudian.

Itu dia rekomendasi beasiswa dalam negeri yang bisa meringankan beban
biayamu semasa kuliah. Belajar yang rajin ya, karena kita semua adalah penerus
bangsa yang dinanti-nantikan. Selamat berjuang!
ada awal tahun, biasanya banyak siswa kelas 12 & alumni SMA/sederajat yang
mulai berpikir untuk masuk kuliah. Bagi mereka yang udah ngebet banget untuk
masuk kuliah, segala upaya akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Tapi dalam upaya mencapai tujuan ini, para calon mahasiswa ini
seringkali dihadapkan dengan berbagai macam pertanyaan yang
membingungkan, contohnya seperti:

 Saya cocoknya berkuliah di jurusan apa?


 Universitas yang bagus di Indonesia ada apa saja sih?
 Ada apa aja sih jalur penerimaan masuk mahasiswa di Indonesia?
 Sebaiknya cara masuk universitas A itu lewat jalur seleksi apa ya?
 Bagaimana taktik menentukan urutan pemilihan jurusan ketika daftar
SNMPTN/SBMPTN?
 Apa saja indikator dalam menentukan urutan prodi dalam pendaftaran
SNMPTN/SBMPTN?
 Apakah passing grade itu adalah tolak ukur yang akurat untuk memprediksi
persaingan calon mahasiswa?
… dan masih banyak pertanyaan lain yang biasanya membingungkan bagi para
calon mahasiswa. Tidak jarang banyak peserta seleksi masuk universitas yang
gagal, hanya karena kurang informasi. Oke intinya sih, semua pertanyaan di atas
akan gua jawab dalam tulisan ini. Jadi bagi lo yang mau masuk kuliah, harap
disimak baik-baik tulisan ini karena isinya penting banget.
Buat lo yang lebih memilih untuk membaca, daripada nonton video, lo bisa
lanjutin baca artikel ini. Pada intinya isinya sama aja kok. Oke pada artikel
ini, gua secara khusus akan membahas seluruh tahap-tahap atau langkah-
langkah strategis untuk masuk universitas. Secara umum, gua membagi menjadi
6 langkah:
1. Langkah 1: Tentukan BIDANG ILMU yang ingin kamu tekuni
2. Langkah 2: Tentukan beberapa PROGRAM STUDI yang mendukung
bidang ilmu yang kamu pilih
3. Langkah 3: Cari tau PERGURUAN TINGGI yang menawarkan program
studi tersebut
4. Langkah 4: Tentukan JALUR SELEKSI yang akan ditempuh untuk masuk
universitas
5. Langkah 5: Petakan TINGKAT PERSAINGAN dari alternatif prodi yang
diminati
6. Langkah 6: Optimalkan Peluang Penerimaan di setiap jalur seleksi
Dengan menerapkan 6 langkah yang gua bahas di sini, gua harap lo akan punya
perencanaan dan strategi yang lebih matang untuk mengoptimalkan
peluang lo untuk bisa masuk kuliah. Kita mulai dengan langkah pertama:
Langkah 1: Tentukan BIDANG ILMU yang ingin kamu tekuni
Ini adalah langkah pertama yang penting banget. Sekali langkah awal udah
salah, berantakan sudah langkah-langkah berikutnya. Ada beberapa kesalahan
umum yang dilakukan calon mahasiswa dalam menentukan langkah pertamanya
ini, berikut di antaranya:

 Jangan belum apa-apa langsung menentukan jurusan apalagi universitas


idaman. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah, menentukan
BIDANG ILMU yang ingin kamu tekuni dulu. Jika itu sudah mantap, baru
kemudian kita lihat jurusan/universitas yang bisa mendukung ambisi lo
untuk mendalami bidang ilmu tersebut.
 Jangan menyamakan bidang ilmu dengan pelajaran di sekolah. Bidang ilmu
itu luas banget, jauh lebih luas daripada 13 mata pelajaran yang kamu
pelajari di sekolah. Contohnya bidang ilmu politik, bidang ilmu hukum,
bidang ilmu agrikultur, bidang ilmu medis, bidang ilmu penerbangan,
bidang pengolahan energi, dsb.
 Jangan menyerahkan keputusan ini kepada orangtua atau guru kamu.
Keputusan kamu menentukan bidang ilmu yang ingin kamu tekuni, akan
jadi komitmen kamu seumur hidup. Bukan komitmen guru kamu, bukan
komitmen orangtua kamu. Kamu yang akan menjalaninya, kamu yang
menghadapi segala konsekuensinya. Mereka yang berkuliah di jurusan
pilihan orang lain, sebagian besar bernasib salah jurusan dan akhirnya drop
out kuliah karena merasa jenuh dan tertekan dalam belajar.
 Jangan memilih bidang hanya berdasarkan alasan finansial prospek kerja.
Karena jika alasan kamu hanya sekadar prospek kerja, tapi tidak dibarengi
keinginan kuat untuk mendalami ilmunya. Biasanya ujung-ujungnya
kuliahnya juga ga akan maksimal. Percuma juga kuliah di jurusan dengan
prospek kerja bagus tapi kalau prestasi akademisnya juga amburadul.
Terus gimana dong cara menentukan bidang ilmu yang ingin ditekuni?
Prinsipnya adalah:

“Pilih bidang yang membuat lo TERTANTANG. Pilih bidang yang bikin lo


penasaran sampai lo rela buat ngulik itu siang-malem tanpa kenal waktu biar
gak dibayar sekalipun. Pilih bidang yang tanpa disuruh pun lo curi-curi
waktu buat belajar sendiri, atau tanpa sadar suka cari-cari info di internet
atau lewat google.. Pilih jurusan yang memicu ‘sense of wonder‘ dalam diri
lo. Pilih jurusan yang bener-bener akan jadi muara ilmu pengetahuan yang
ingin lo tekuni sampai akhir hayat lo…”
Coba deh lo explore bidang apa yang membuat lo merasa tertantang, apa bidang
yang membuat lo penasaran, bidang yang memicu ‘sense of wonder’,
serta membuat lo gemas ingin mendalami hal itu sampai jadi
seorang expert dalam bidangnya. Apapun pilihanmu, coba renungkan dulu baik-
baik. Apapun jurusan kuliah yang lo pilih, akan ada konsekuensinya masing-
masing. Pastikan bahwa lo mengetahui konsekuensi seperti apa yang
akan lo hadapi, dan lomemilih untuk siap menjalani konsekuensi itu karena
memang lo berambisi untuk menekuni ilmu tersebut.
PS. Untuk kamu yang ingin membaca lebih detail tentang langkah pertama ini,
kamu bisa baca pada tulisan “SERIOUS WARNING: Jangan Sampai Lo Salah
Milih Jurusan!”

Langkah 2: Tentukan beberapa PROGRAM STUDI yang mendukung


bidang ilmu yang kamu pilih
Banyak calon mahasiswa yang belum apa-apa sudah menentukan universitasnya
dulu, baru setelah itu berpikir mau masuk jurusan apa di universitas tersebut.
Tolong jangan dibalik langkah pertama dan langkah kedua. Setelah lo
menentukan bidang ilmu yang ingin lo tekuni, baru langkah berikutnya adalah
menentukan jurusan & universitas yang akan menjadi tempat lo dalam
menekuni bidang tersebut.
Sampai di sini, akan jauh lebih mudah jika gua bahas dengan contoh.
Katakanlah, bidang ilmu yang mau lo tekuni adalah bidang dunia
medis. Artinya, lo punya beberapa alternatif jurusan yang relevan dengan dunia
medis, misalnya :
 Pendidikan Kedokteran
 Pendidikan Farmasi
 Ilmu Biokimia
 Teknik Biomedis / Biomedical Engineering

illustrasi ragam
profesi di bidang medis

Nah, itu adalah 4 contoh jurusan yang mendukung bidang dunia medis. Jadi
dunia medis bukan hanya identik dengan menjadi dokter saja ya. Seorang
programmer juga bisa berkontribusi dalam bidang dunia medis, misalnya dalam
pembuatan sistem yang bisa menganalisis perkembangan penyakit
tertentu secara digital. Intinya sih, terlepas dari apapun bidang ilmu yang
ingin lo tekuni, katakanlah bidang hukum, politik, ekonomi, pendidikan,
penerbangan, otomotif, atau apapun juga… coba lo cari tau tentang jurusan-
jurusan kuliah yang kira-kira relevan dengan bidang tersebut.

Langkah 3: Cari tau PERGURUAN TINGGI yang menawarkan program


studi tersebut
Setelah, lo menentukan jurusan-jurusan kuliah tersebut, baru kemudian lo coba
cari tau universitas-universitas mana saja yang menawarkan jurusan tersebut.
Biar lebih gampang dibayangkan, gua beri contoh dalam bidang medis seperti
di atas:
1. Fakultas Kedokteran – Universitas Indonesia
2. Fakultas Kedokteran – Universitas Padjajaran
3. Fakultas Kedokteran – Universitas Gadjah Mada
4. Fakultas Kedokteran – Universitas Brawijaya
5. Fakultas Kedokteran – Universitas Airlangga
6. Teknik Biomedis – Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7. Fakultas Farmasi – Universitas Indonesia
8. Fakultas Farmasi – Universitas Gadjah Mada
9. Fakultas Farmasi – Universitas Padjajaran
10.FMIPA Biokimia – Institut Pertanian Bogor

Nah, itu kira-kira contoh beberapa kandidat jurusan-universitas (selanjutnya kita


sebut dengan istilah PRODI) yang relevan dengan dunia medis. Lo bisa
terapkan juga cara yang sama sesuai dengan bidang ilmu yang lo minati.
Beberapa tips dari gua untuk menentukan prodi yang sesuai dengan bidang lo:
 Search di Google “fakultas (misalnya: farmasi) terbaik di Indonesia”,
kemudian lo bisa lihat beberapa yang menarik buat lo.
 Cari tau lebih mendalam dunia perkuliahan di universitas yang lo incar
dengan melihat curhatan kakak-kakak angkatan lo di berbagai tulisan blog.
Percaya deh, kalo lo serius ngulik, banyak banget curhatan kakak angkatan
yang menceritakan lingkungan dunia kampus mereka.
 Cari berita-berita tentang prodi yang lo minati. Berita yang lo dapatkan bisa
jadi positif, atau negatif. Kalau misalnya beritanya seputar prestasi-prestasi
para mahasiswanya menang lomba di kancah internasional, hasil
penelitiannya membawa terobosan bagi dunia ilmu pengetahuan, dan
prestasi-prestasi lainnya, itu bisa jadi pertanda baik buat lo. Tapi kalo
beritanya seputar kasus bunuh diri mahasiswa karena stress kuliah,
perkelahian antar mahasiswa (tawuran), kasus bullying yang dilakukan
senior hingga mengakibatkan kematian, atau protes mahasiswa terhadap
korupsi yang dilakukan dekan/rektor… Nah itu bisa jadi pertanda buruk
bagi lo dan sekaligus bisa jadi bahan evaluasi untuk melirik alternatif lain.
Sampai di sini, gua harap lo kebayang ya maksud gua dalam menentukan
beberapa kandidat prodi sebagai pilihan tempat lo berkuliah. Satu hal penting
yang perlu gua tekankan di sini adalah, pastikan lo memilih beberapa alternatif
prodi ini dengan pertimbangan yang matang. Jangan milih beberapa prodi
secara ‘asal pilih’ doang supaya sekadar ada cadangan. Kenapa
menurut gua hal ini penting? Karena dari pengalaman gua, sering banget ada
siswa yang mengeluh
“Aduh gua cuma dapet pilihan 3 nih, rasanya kurang sreg deh sama jurusan
ini. Apa ngulang tau depan aja kali ya?”
Nah, sebelum hal serupa di atas terjadi sama lo, gua ingetin dari sekarang.
Pilihlah beberapa kandidat jurusan itu dengan pertimbangan yang matang,
supaya ga ada alesan “cuma dapet pilihan ketiga” seperti di atas. Pastikan
seluruh option lo itu emang udah lo evaluasi secara seksama, sehingga
walaupun lo ‘cuma’ dapet pilihan ketiga, lo akan jalani kuliah itu dengan
sepenuh hati.

Langkah 4: Tentukan JALUR SELEKSI yang akan ditempuh untuk


masuk universitas
Oke, ada apa aja sih jalur seleksi untuk masuk universitas? Secara garis besar,
jalur penerimaan calon mahasiswa di Indonesia, terbagi menjadi 4 jalur utama,
yaitu:

A. Jalur SNMPTN
SNMPTN atau dulu biasa disebut jalur undangan / PMDK adalah jalur seleksi
masuk universitas negeri tanpa tes seleksi. Jalur ini terbuka khusus bagi calon
mahasiswa yang masih duduk di bangku kelas 12. Jadi bagi yang sudah alumni
SMA/SMK/MA/sederajat, sudah tidak lagi bisa mendaftarkan diri melalui jalur
seleksi SNMPTN.

Secara garis besar, para calon peserta SNMPTN cukup melalui serangkaian
proses pendaftaran, verifikasi PDSS, submit nilai rapor semester 1-5 & bukti
dokumen prestasi-prestasi lainnya (jika ada). Setelah itu, calon peserta tinggal
menunggu nasib apakah dirinya lolos seleksi SNMPTN pada awal bulan Mei.

Lalu bagaimana hasil seleksi SNMPTN dari tahun-tahun sebelumnya?


Berdasarkan data dari tahun 2013, rata-rata dari 760 ribu peserta yang
mendaftar, hanya sekitar 127 ribu peserta yang lolos atau sekitar 17%. Artinya,
sekitar 83% atau 633 ribu peserta gagal lolos SNMPTN…!! Data penerimaan
SNMPTN pada tahun-tahun sebelumnya bisa kamu lihat pada tabel di bawah
ini:
Ada satu hal penting yang perlu kamu perhatikan dalam jalur SNMPTN. Setiap
tahun, setiap angkatan, selalu terjadi satu skenario kesalahan sama yang
dilakukan ratusan ribu calon mahasiswa… Apaan tuh? Kesalahan masal
dimana RATUSAN RIBU siswa kelas 12 yang ga mempersiapkan tes masuk
universitas, karena entah terlalu pede atau terlalu berharap sehingga hanya
mengandalkan jalur SNMPTN saja. Ketika hasil seleksi SNMPTN diumumkan,
dan sebagian besar (83%) pesertanya gagal, mereka siap ga siap harus terima
kenyataan bahwa jalur seleksi masuk yang melalui tes ujian (SBMPTN) akan
dilangsungkan hanya dalam selisih waktu 2-3 minggu saja. Apakah sempat
belajar persiapan SBMPTN sebanyak itu dalam waktu sesingkat itu?

Satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kesalahan kakak-kakak
angkatan kamu adalah: Jangan terlalu berharap dan mengandalkan jalur
SNMPTN! Hal ini juga berlaku bagi kamu yang sekolah di SMA favorit dengan
prestasi akademis yang baik. Sudah terlalu banyak cerita dari siswa yang terlalu
pede karena sekolah di SMA favorit dengan modal nilai yang memuaskan, tapi
gagal lolos seleksi SNMPTN.
Bagi kamu yang ingin informasi selengkapnya seputar jalur seleksi SNMPTN,
seperti persyaratan, cara daftar, jadwal penting, sistem seleksi, daya tampung,
indikator seleksi, persentase/peluang lolos, dsb. Kamu bisa cek laman Zenius
Info SNMPTN
B. Jalur SBMPTN
SBMPTN (sebelum tahun 2013 namanya SNMPTN), adalah jalur seleksi masuk
perguruan tinggi negeri (PTN) dengan sistem tes/ujian tertulis. Secara garis
besar, terdapat 3 paket ujian SBMPTN, yaitu:

1. TKPA (90 soal | 105 menit) = TPA, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris
2. TKD Saintek (60 soal | 105 menit) = Matematika Saintek, Fisika, Kimia,
Biologi
3. TKD Soshum (60 soal | 75 menit) = Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, Geografi
Ketiga paket ujian ini akan disesuaikan dengan pilihan prodi kamu. Jika pilihan
prodi kamu mensyaratkan paket ujian Soshum, berarti kamu harus mengikuti
ujian TKPA & TKD Soshum. Biasanya prodi yang mensyaratkan paket ujian
Soshum adalah prodi yang bernuansa IPS, seperti Ilmu Hukum, Ekonomi,
Politik, Psikologi, dll.
Sebaliknya jika pilihan prodi kamu mensyaratkan paket ujian Saintek, berarti
kamu harus mengikuti ujian TKPA & TKD Saintek. Biasanya prodi yang
mensyaratkan paket ujian Saintek adalah prodi yang bernuansa IPA, seperti
Teknik, MIPA, Informatika, Kedokteran, dll.

Kemudian jika dalam pemilihan prodi (misalnya pilihan 1 kamu Kedokteran UI,
pilihan kedua Hukum UGM) kamu ada yang mensyaratkan paket ujian Soshum
& Saintek (IPC Campuran), berarti kamu akan mengikuti paket Ujian TKPA,
TKD Saintek, dan TKD Soshum. Perlu diperhatikan juga bahwa apapun paket
ujiannya, kamu wajib menjalani tes ujian TKPA. Supaya lebih kebayang,
berikut adalah rundown hari H SBMPTN:

Nah, mungkin di antara lo ada yang penasaran gimana sih tingkat persaingan
SBMPTN dalam skala nasional? Berikut adalah rekap data 4 tahun terakhir
sejak tahun 2013:
Bisa kamu lihat bahwa tingkat persaingan jalur SBMPTN juga tidak kalah ketat
dengan jalur SNMPTN. Dari data sejak tahun 2013, rata-rata peserta SBMPTN
sebanyak 667ribu peserta, dimana jumlah yang lolos hanya 116ribu peserta atau
sekitar 17.5% saja. Informasi selengkapnya tentang aturan, syarat, cara
pendaftaran, dll… bisa kamu baca di artikel aturan lengkap SBMPTN
C. Jalur Ujian Mandiri (UM)
adalah jalur seleksi masuk universitas melalui tes/ujian yang diselenggarakan
oleh masing-masing institusi/universitas bersangkutan. Masing-masing
universitas, memiliki nama, jadwal, serta format soal yang berbeda. Berikut
adalah nama beberapa ujian mandiri yang cukup dikenal:

 Universitas Indonesia = Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI)


 PKN STAN = Ujian Saringan Masuk (USM) PKN STAN
 Universitas Gadjah Mada = Seleksi Ujian Tulis (UTUL) UGM
 Universitas Diponegoro = Seleksi Mandiri Masuk (SMM) Undip
 Institut Pertanian Bogor = Ujian Talenta Masuk (UTM) IPB
… dan masih banyak nama-nama Ujian Mandiri lainnya, tergantung dengan
istilah yang diberikan universitas masing-masing. Oleh karena itu, gua harap lo
bisa lebih pro-aktif dalam mengorek informasi seputar Ujian Mandiri yang
diselenggarakan oleh kandidat-kandidat universitas yang lo inginkan.
Khususnya seputar jadwal pendaftaran, tes, deadline bayar uang kuliah, dan
pengumuman hasil tes.

PS. Di zenius.net kamu bisa mendapatkan pembahasan soal-soal Ujian Mandiri


tahun-tahun lalu, beberapa di antaranya adalah:

 Pembahasan soal-soal SIMAK UI


 Pembahasan materi & soal-soal USM STAN
 Pembahasan soal UTUL UGM
D. Jalur Ujian Masuk Bersama (UMB PT)
Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB PT) merupakan Ujian Mandiri
yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh beberapa Perguruan Tinggi Negeri
maupun Perguruan Tinggi Swasta. Jadi secara pengertian mirip SBMPTN
namun PTN yang mengikuti UMB PT lebih sedikit. Jika SBMPTN diikuti oleh
sekitar 65 PTN, UMB PT diikuti oleh kurang lebih 15 PTN. Biasanya, UMB PT
diselenggarakan pada akhir tahun ajaran, sekitar bulan Agustus. Jadi jalur tes ini
bisa jadi jalur cadangan bagi kamu yang gagal di jalur seleksi yang lain. Materi
Ujian terdiri dari:

 Soal Penalaran Matermatika dan Bahasa terdiri dari: Matematika, Bahasa


Indonesia, Bahasa Inggris
 Soal Penalaran Sains terdiri dari : Matematika Sains, Fisika, Kimia, Biologi
 Soal Penalaran Ilmu Sosial terdiri dari : Ekonomi, Sejarah dan Geografi
Untuk keterangan lebih lanjut atau keterangan seleksi mandiri PTN lain,
langsung aja tengok di website PTN masing-masing ya.

****

Oke itulah gambaran singkat dari keempat jalur penerimaan calon mahasiswa di
Indonesia. Satu pesan penting yang gua harap lo ingat adalah: Jangan hanya
mengandalkan 1-2 jalur seleksi masuk universitas, apalagi hanya
mengandalkan jalur SNMPTN. Jumlah calon mahasiswa di Indonesia yang
ingin berkuliah diprediksikan sekitar 800ribu – 1juta orang. Sementara jumlah
bangku kuliah hanya sekitar 300ribu kursi. Artinya, ada persaingan ketat bagi
para calon mahasiswa untuk bisa masuk bangku kuliah setiap tahunnya.
Saran singkat dari gue: Ikutilah jalur SNMPTN, tapi jangan terlalu
diharapkan, anggap saja kalo lolos itu adalah BONUS hasil kerja keras lo dari
kelas 10. Belajarlah untuk persiapan SBMPTN & UM dengan asumsi/anggapan
bahwa lo ga akan diterima di jalur SNMPTN. Selain itu, jangan juga hanya
mengandalkan jalur SBMPTN, pastikan juga lo mengikuti berbagai jalur seleksi
mandiri (UM) di beberapa universitas. Karena secara umum, persaingan masuk
jalur SBMPTN, relatif lebih ketat dibandingkan dengan persaingan masuk
melalui jalur ujian mandiri. Gak jarang banyak murid Zenius yang justru lebih
berhasil di jalur Ujian Mandiri seperti SIMAK UI, UTUL UGM, USM, STAN,
UM UNDIP, dan lain-lain…

Langkah 5: Petakan TINGKAT PERSAINGAN dari alternatif prodi yang


diminati
Oke setelah sebelumnya lo menentukan beberapa opsi kandidat prodi yang bisa
jadi alternatif (langkah 2). Sekarang saatnya lo memetakan tingkat persaingan
dari opsi-opsi yang sebelumnya lo tulis di atas. Eh tapi, cara menentukan tingkat
persaingan berdasarkan apa nih? Beberapa di antara lo mungkin akan jawab
berdasarkan passing grade, atau berdasarkan ‘gengsi’ dari universitas, atau bisa
juga ada yang menjawab berdasarkan lokasi universitas yang paling dekat
dengan rumah.
Singkatnya, langsung gua jawab aja ya: Indikator yang paling tepat dalam
memetakan persaingan masuk untuk setiap prodi bukanlah dengan
melihat passing grade, bukan juga dengan melihat gengsi atau akreditasi
universitas, tapi berdasarkan RASIO PEMINAT BERBANDING DENGAN
JUMLAH KURSI YANG TERSEDIA.
Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa passing grade ga bisa jadi indikator
yang tepat. Singkatnya sih, passing grade itu berguna untuk mengevaluasi try
out, tapi kurang akurat untuk memprediksi tingkat persaingan dalam prodi
tertentu. Misalnya passing grade SBMPTN Fakultas Hukum Universitas
Padjajaran itu tahun lalu di angka 53, tapi pada tahun ini bisa jadi angka itu
bergeser karena peminatnya menurun atau jumlah kursi bertambah.
Nah, sekarang gimana nih caranya melihat rasio jumlah peminat dengan daya
tampung. Sedikit banyak, memang lo yang harus mau pro-aktif sendiri untuk
mencari tau dari kandidat-kandidat prodi yang lo minati. Untuk mengetahui info
jumlah peminat & daya tampung, sebetulnya semua informasi itu dibuka secara
umum kok di website resmi SBMPTN. Hanya saja untuk saat ini (Januari 2017),
panitia belum mengupdate informasinya. Gua akan kasih 2 contoh pemetaan
berdasarkan jumlah peminat tahun 2015 & daya tampung 2016.

Sebagaimana lo bisa lihat sendiri, rasio peminat/kuota didapat dari persentase


kuota (tahun berjalan) dibandingkan dengan jumlah peminat tahun lalu. Artinya,
semakin kecil persentase, maka tingkat persaingan pada prodi tersebut semakin
ketat. Dari data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan masuk
Farmasi UGM itu persaingannya sangat ketat, sementara untuk masuk FMIPA
IPB relatif lebih longgar. Sementara untuk jurusan Ilmu Hukum UI relatif lebih
ketat dibanding beberapa PTN lainnya. Sementara itu, Ilmu Hukum UB bisa
dikatakan persaingan yang paling ringan dibandingkan alternatif prodi yang
lain. Sampai di sini kira-kira jelas ya gimana memetakan tingkat persaingan
untuk setiap prodi.

Langkah 6: Optimalkan Peluang Penerimaan di setiap jalur seleksi


Oke, kita sampai pada tahap terakhir. Pada tahap ini, gua asumsikan lo udah
punya keputusan yang bulat terkait dengan :

 Bidang ilmu yang ingin ditekuni (Langkah 1)


 Beberapa alternatif prodi yang menjadi tujuan kuliah (Langkah 2 & 3)
 Peta seberapa ketat persaingan dari masing-masing prodi yang menjadi
target tujuan lo (Langkah 5)
Sekarang dengan modal 3 point di atas, pertanyaannya adalah :

Bagaimana strategi untuk plotting opsi-opsi prodi tsb agar kita dapat
MEMAKSIMALKAN PELUANG PENERIMAAN pada seleksi SNMPTN,
SBMPTN, dan UM?
SNMPTN
Pada prinsipnya kamu hanya memiliki 2 modal untuk menjadi bahan
pertimbangan seleksi SNMPTN, 2 modal tersebut adalah adalah (1) nilai raport
kamu semester 1-5 dan (2) indeks sekolah kamu masing-masing. Lebih detail
mengenai tolak ukur 2 hal di atas tidak bisa diketahui secara pasti karena
merupakan rahasia internal masing-masing PTN. Satu-satunya cara untuk
memprediksikan adalah dengan melihat tren dari sejarah penerimaan SNMPTN
di sekolah kamu pada beberapa angkatan di atas kamu.

Jika kamu melihat tren bahwa sekolah kamu langganan bisa masuk PTN
A untuk prodi (misalnya) teknik Kimia. Maka, peluang kamu untuk bisa masuk
prodi tsb pada PTN A relatif lebih besar daripada kamu daftar ke PTN lain,
dimana sekolah asal kamu tidak pernah punya track record penerimaan
sebelumnya.

Tips lain yang bisa gua share adalah, jika kamu tidak terlalu pede dengan nilai
rapor atau index sekolah kamu, sebaiknya JANGAN mengisi pilihan 1 dengan
prodi yang tingkat persaingannya tinggi, sementara pilihan 2 & 3 lo isi dengan
prodi yang persaingannya relatif mudah. Kenapa jangan? karena berdasarkan
survei yang dilakukan oleh tim Zenius, jumlah peserta yang diterima pada
pilihan 2 & 3 relatif sangat sedikit dibandingkan penerimaan pada pilihan 1.
Jadi praktisnya, jika kamu langsung menaruh PTN yang tingkat persaingannya
relatif mudah LANGSUNG pada pilihan 1, kemungkinan kamu diterima akan
lebih tinggi.

Namun demikian, pada dasarnya seleksi SNMPTN ini memang jangan terlalu
diharapkan, anggap saja jika diterima adalah BONUS. Apalagi jika kamu adalah
siswa/siswi SMK atau MA, gua bahkan menyarankan lo tidak perlu terlalu
memusingkan SNMPTN sama sekali. Karena berdasarkan survei beberapa
tahun terakhir, jumlah penerimaan SNMPTN dari mereka yang sekolah asalnya
SMK atau MA, tidak lebih dari 1% saja. Artinya 99% yang diterima berasal dari
SMA. Lebih lanjut mengenai strategi memperbesar peluang penerimaan
SNMPTN, bisa kamu baca artikel Gimana caranya memaksimalkan peluang di
SNMPTN
SBMPTN
Oke, gua langsung aja ke tips menentukan jurusan pada seleksi SBMPTN, ada 2
tips utama yang sangat gua sarankan:

Tips 1: Prioritaskan universitas yang tidak memiliki opsi Ujian Mandiri


Perlu lo perhatikan juga, bahwa ada beberapa PTN yang tidak membuka jalur
ujian mandiri, misalnya ITB, UNPAD, dan lain-lain. Nah, jika dalam beberapa
alternatif pilihan prodi lo adalah universitas yang tidak membuka jalur mandiri,
berarti pastikan prodi tersebut lo ambil di jalur SBMPTN!

Jangan sampai jadwal tes ujian mandirinya bentrok jadwalnya satu sama lain!
Dalam konteks di atas, kemungkinan yang biasanya selalu bentrok jadwal tes
ujiannya adalah UTUL UGM dan SIMAK UI. Jadi pada akhirnya lo harus
memilih salah satu untuk diikuti Ujian Mandirinya, sementara 1 lagi masuk jadi
pilihan di SBMPTN.

Tips 2: Prodi yang persaingannya ketat, sebaiknya ambil di Ujian Mandiri


Nah, terus gimana dong cara paling efektif untuk menentukan mana pilihan
1,2,3? Rumusnya adalah : Prodi yang tingkat persaingannya ketat, lebih baik
dikejar di Ujian Mandiri, daripada di SBMPTN. Kenapa begitu? Karena
berdasarkan pengalaman gua, tingkat persaingan di Ujian Mandiri relatif tidak
seketat jalur SBMPTN.

Ujian Mandiri
Setelah kamu selesai plotting pilihan jurusan untuk SBMPTN, berarti sisanya
kamu bisa mengikuti Ujian Mandiri: SIMAK UI, UM Undip, SPMB Mandiri
Unsoed. Beberapa saran gua untuk mengikuti Ujian Mandiri:

1. Jangan males ikut Ujian Mandiri! Banyak banget murid Zenius tahun-tahun
lalu yang akhirnya malah mendapat hasil yang lebih memuaskan di ujian
mandiri daripada SNMPTN dan SBMPTN. So, jangan males untuk ikut
ujian mandiri. Jika kamu ada waktu, ada kesempatan, jangan disia-siakan,
peluang kamu masuk universitas ga akan dateng setiap hari, atau setiap
minggu.
2. Bikin timeline jadwal rundown beberapa ujian mandiri di kalender kamu,
supaya kamu ga kelewat deadline penting. Beberapa hal yang perlu kamu
perhatikan adalah:
 Jadwal buka pendaftaran
 Deadline penutupan pendaftaran
 Jadwal (+lokasi) tes ujian
 Jadwal pengumuman hasil tes
 Deadline batas akhir pembayaran uang kuliah
Pastikan kamu memiliki informasi yang akurat terhadap 5 point di atas untuk
masing-masing proses seleksi mandiri yang kamu ikuti. Dengan memiliki
jadwal rundown yang jelas serta perencanaan yang matang, tingkat
peluang/kemungkinan kamu diterima masuk universitas akan jauh lebih besar
daripada mereka yang maju bertanding tanpa melakukan perencanaan yang
matang.
Sekian tips dan langkah-langkah strategis untuk masuk universitas dari gue.
Semoga bermanfaat & membuat perencanaan lo lebih matang, khususnya untuk
mengoptimalkan peluang lo untuk masuk kuliah tahun ini. Sampai jumpa di
artikel berikutnya!

Anda mungkin juga menyukai