4
MENERAPKAN
SISIH, SUSUN, SASAP,
SOSOH, SULUH (5S)
MODUL 4
MENerapkan SISIH,
SUSUN, SASAP, SOSOH,
SULUH (5S)
TUJUAN UMUM
Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
menerapkan 5S di tempat kerja.
DURASI
5 JP atau 225 menit
SILABUS PELATIHAN
Lihat halaman berikut.
Modul 4
Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui sikap positif yang dibutuhkan untuk
menunjang pelaksanaan 5S.
2. Peserta mengidentifikasi peran dalam pelaksanaan 5S sesuai
dengan tugas pekerjaan.
3. Peserta mengidentifikasi pembagian area tanggung jawab
pelaksanaan 5S.
4. Peserta menyesuaikan pembagian kelompok kerja dengan unit-
unit yang ada pada organisasi.
5. Peserta mengidentifikasi perlengkapan dan peralatan untuk
pelaksanaan 5S sesuai dengan fungsinya.
6. Peserta mengetahui perlengkapan dan peralatan yang
didistribusikan kepada masing-masing kelompok penanggung
jawab area.
Metode
1. Permainan tebak kata
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Kerja kelompok
Alat Bantu
1. Metaplan
2. Spidol
3. Kertas plano
4. Isolasi kertas
5. 5 kartu yang masing-masing
terdiri dari kata Sisih, Susun,
Sasap, Sosoh, Suluh
Modul 4
Durasi
90 Menit
Pengantar
Dalam pelaksanaan 5S ini dibutuhkan sikap positif pada diri setiap orang yang
terlibat dalam pelaksanaannya. Ketika yang berkembang adalah sikap positif,
maka akan positif pula hasil kerjanya atau sebaliknya. Sikap positif yang perlu
dikembangkan oleh setiap pekerja dan dapat menunjang pelaksanaan 5S
adalah:
1. Disiplin, suka bekerja keras, ulet, serta jujur.
2. Setia kawan, kekeluargaan, rela berkorban, selalu menyelesaikan
tanggungjawab dengan baik, penolong, berani membela kebenaran serta
memiliki toleransi yang tinggi.
3. Hemat, gemar menabung, dan hidup sederhana.
4. Bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan selalu memohon
pertolongan Tuhan setiap mengalami kesulitan.
Langkah-Langkah
1. Untuk membuka pelatihan agar suasana belajar terbangun, peserta diajak
untuk bermain Tebak Kata. Cara bermain:
• Instruktur terlebih dahulu sudah menyiapkan beberapa kata untuk ditebak,
ada 5 kartu dengan kata kartu (1) Sisih, (2) Susun, (3) Sasap, (4) Sosoh
dan (5) Suluh.
• Sementara kelompok dibagi menjadi 4-5 kelompok. Ketua kelompok
diberi kesempatan untuk melihat kata tersebut, menggambarkannya
pada kertas plano dan meminta anggota kelompok yang lain untuk
menebaknya.
• Setelah selesai instruktur menanyakan kepada peserta mengenai proses
permainan dan apakah ditemukan kesulitan di dalamnya. Peserta diminta
mengungkapkan kesulitan-kesulitan tersebut.
2. Instruktur melanjutkan penjelasan tentang sikap yang diperlukan dalam
melaksanakan 5S.
Kesimpulan
Sikap positif
diperlukan dalam
menunjang pelaksanaan
5S.
Pengantar
Kerja sama dan peran serta semua pihak diwujudkan ke dalam tiga unsur
pokok, yaitu gotong royong, musyawarah dan mufakat. Melalui kerja sama
tersebut kelompok akan memiliki citra sebagai berikut:
1. Tanggung jawab bersama menjadi lebih besar.
2. Kesediaan bekerja dan berbuat lebih baik.
3. Bekerja kelompok lebih baik daripada individu.
4. Saling menghargai.
Langkah-Langkah
1. Untuk memulai sesi ini, mintalah peserta bekerja dalam kelompok. Mintalah
mereka untuk mendiskusikan pertanyaan berikut ini:
“Ketika kita sudah diterima bekerja nantinya, maka hal pertama yang
harus kita lakukan adalah mengetahui dengan jelas apa yang menjadi
tanggung jawab dan pekerjaan yang dipercayakan pada kita. Selanjutnya,
kita mengerjakannya dengan nilai-nilai/prinsip yang benar dan etis.
Pertanyaannya adalah; nilai-nilai/prinsip seperti apa yang harus kita pegang
dan lakukan?”
Jawabannya akan beragam, seperti disiplin, komitmen, rajin, rapi, jujur, dll.
“Apa yang akan terjadi jika kita tidak menerapkan nilai/prinsip tersebut
dalam bekerja?”
2. Selanjutnya, instruktur menjelaskan bahwa ketika kita mengetahui dengan
jelas apa pekerjaan/tanggung jawab yang dipercayakan pada kita dan
kita melakukannya, saat itulah sesungguhnya kita sudah berperan dalam
melaksanakan 5S. Saat kita bekerja dengan memberikan yang terbaik,
dengan rajin, rapi, maka saat itulah sesungguhnya kita sudah mendukung
pelaksanaan 5S.
3. Instruktur melanjutkan bahwa peran semua pihak dalam pelaksanaan 5S
diwujudkan dalam 3 unsur pokok, yaitu gotong royong, musyawarah, dan
mufakat.
Kesimpulan
Pengantar
Instruktur menjelaskan beberapa area tanggung jawab dalam pelaksanaan 5S
yang meliputi Pembina, Fasilitator, Ketua Kelompok Kerja, Anggota Kelompok
Kerja (penjelasan lebih rinci ada pada Bacaan Penunjang Modul).
Langkah-Langkah
1. Instruktur melakukan tanya jawab kepada peserta tentang; “Siapa saja yang
bertanggung jawab pada pelaksanaan 5S?” “Apa saja tugasnya?” Instruktur
menerima dan mengapresiasi semua pendapat peserta.
2. Instruktur kemudian menjelaskan tentang pembagian area tanggung jawab
dalam pelaksanaan 5S.
Kesimpulan
Pengantar
Penerapan 5S ini tidak membentuk sebuah organisasi baru yang terpisah
melainkan menyatu dalam organisasi perusahaan yang ada. Hal ini
dikarenakan 5S adalah bagian dari pekerjaan bukan tambahan pekerjaan.
Dalam mengelola organisasi, sasaran untuk setiap misi harus ditetapkan oleh
pemangku jabatan tertinggi dalam organisasi tersebut. Selain itu, tanggung
jawab masing-masing organisasi ditetapkan sejelas-jelasnya.
Langkah-Langkah
1. Instruktur menjelaskan bahwa penerapan 5S adalah bagian yang menyatu
dalam organisasi perusahaan. Ia tidak membentuk organisasi baru yang
terpisah.
2. Instruktur menanyakan kepada peserta apakah di lingkungan keluarga di
rumah ada pembagian tugas antara anggota keluarga? Kalau ya, kenapa
harus ada pembagian tugas?
3. Dari hasil jawaban peserta, instruktur kemudian menjelaskan bahwa di
tempat kerja juga terdapat pembagian tugas berdasarkan unit kerjanya
dalam menerapkan 5S.
Kesimpulan
Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa dalam penerapan 5S di tempat kerja,
dibutuhkan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan fungsi dari
masing-masing “S”. Contohnya adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
Pengantar
Contoh peralatan dan perlengkapan:
1. Alat kebersihan
2. Box file (tempat peralatan)
3. Label nama sesuai klasifikasi benda dan frekuensi penggunaan
4. Temporary area (tempat penyimpanan sementara untuk barang-barang
yang tidak sering digunakan)
Langkah-Langkah
Instruktur menjelaskan perlengkapan dan peralatan yang didistribusikan pada
masinng-masing kelompok penanggung jawab area.
Kesimpulan
Tujuan Khusus
1. Peserta mampu memastikan dokumen komitmen
pelaksanaan 5S sudah ditandatangani oleh seluruh anggota
kelompok.
2. Peserta mampu melaksanakan 5S sesuai dengan urutannya.
3. Peserta mampu mendokumentasikan pencapaian 5S pada
papan informasi 5S.
Metode
1. Ceramah
2. Simulasi/role play
3. Curah gagasan
Alat Bantu
1. Perlengkapan dan peralatan untuk 5S
2. Kertas flipchart
3. Spidol
4. Metaplan
5. Isolasi kertas
6. Gambar sebelum dan sesudah 5S
7. Lembaran informasi tentang Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, dan
Suluh
Durasi Waktu
90 menit
Modul 4
Pengantar
Semua pihak dalam kantor/perusahaan, perlu memiliki komitmen demi
keberhasilan 5S. Penerapan 5S bisa berhasil dengan adanya:
a. Partisipasi dan dukungan semua pihak
b. Komitmen manajemen
3. Menjadi kesadaran semua orang
4. Mempunyai dampak langsung ke karyawan
5. Sejalan dengan program kualitas lainnya
Langkah-Langkah
1. Instruktur memulai sesi ini dengan permainan. Delapan orang peserta
diminta untuk membentuk lingkaran. Kemudian, telapak tangan terbuka
ke atas dan setiap orang mengangkat tangannya ke depan sejajar bahu,
hingga tiap ujung telapak tangan seseorang bertemu dengan ujung
telapak tangan orang lainnya. Pastikan tangan-tangan dalam lingkaran
tersebut sudah kokoh. Sampaikan bahwa seorang dari luar lingkaran
akan berdiri di atas kursi dan menjatuhkan badannya ke dalam lingkaran
tersebut. Peserta dalam lingkaran harus berkomitmen untuk bekerja sama
menjaga kekokohan tangan mereka agar
peserta yang akan menjatuhkan
badannya tidak jatuh ke
lantai.
2. Setelah melakukan
permainan tersebut,
tanyakanlah pada
peserta beberapa
poin penting
tersebut: “Apa
yang akan terjadi
jika 1 orang peserta
saja dalam lingkaran
tidak melakukan
komitmennya menjaga
kekokohan lingkaran?”
Kesimpulan
Modul 4
Pengantar
Konsep 5S hendaknya dilaksanakan sesuai urutannya.
Langkah-Langkah
1. Instruktur membagi peserta dalam 5 kelompok setiap departemen. Dan
setiap kelompok diberikan tugas untuk melaksanakan 5S di ruang-ruang
belajar di BLK.
2. Mintalah peserta untuk mendiskusikan kira-kira kondisi seperti apa yang
menggambarkan kata yang merupakan nama kelompok mereka. Misalkan,
kelompok 1 membahas kondisi kerja yang menggambarkan sifat SISIH
Kelompok 2 membahas sifat SUSUN, dst
3. Selanjutnya, instruktur menyerahkan lembaran informasi tentang masing-
masing ”S” kepada tiap kelompok. Lembar informasi Sisih diberikan pada
kelompok 1. Lembar informasi tentang Susun diberikan pada kelompok 2,
dan seterusnya. Mintalah mereka mempelajari informasi tersebut.
Kesimpulan
Pengantar
Instruktur menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan 5S di tempat kerja
dibutuhkan komitmen di setiap orang di dalam tim untuk benar-benar
melaksanakannya. Komitmen ini harus dituangkan secara tertulis dan
ditandatangani semua anggota tim agar kemudian ditindaklanjuti dalam
pemantauan dan evaluasi.
Langkah-Langkah
1. Instruktur menunjukkan gambar sebelum dan sesudah pelaksanaan 5S.
2. Kemudian instruktur menanyakan perbedaan apa yang mereka lihat antara
gambar sebelum dan sesudah 5S.
3. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran peserta tentang
pentingnya dokumentasi 5S. Dengan melihat gambar sebelum dan
sesudah 5S, peserta akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang 5S
dan menjadi termotivasi untuk melakukannya
Kesimpulan
Tujuan Khusus
1. Peserta mampu melaksanakan promosi budaya 5S melalui sikap
dan perilaku disiplin individu di tempat kerja.
2. Peserta mampu melakukan promosi budaya 5S secara visual
menggunakan poster dan stiker sesuai nilai-nilai estetika di tempat
kerja.
3. Peserta mampu mengevaluasi evaluasi pelaksanaan 5S dalam
kelompok kerja secara rutin.
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Ceramah
Alat Bantu
1. Spidol kecil warna warni 5 set
2. Kertas karton
3. Metaplan
4. Kertas “Post it”
5. Isolasi kertas
6. Kertas flipchart
Durasi Waktu
90 menit
Modul 4
Pengantar
Tujuan dari promosi adalah menginformasikan, memengaruhi dan membujuk
serta mengingatkan sasaran tentang sesuatu yang disampaikan. Dalam konteks
5S, 5S perlu dipromosikan agar menjadi sebuah budaya dalam lingkup kerja.
Langkah-Langkah
1. Instruktur memulai penjelasan sesi dengan melakukan permainan
“Lakukan Apa yang Saya Katakan”.
• Sampaikan pada peserta bahwa mereka akan berpartisipasi dalam
permainan “Lakukan apa yang saya katakan”. Instruktur akan
mengucapkan beberapa kata, untuk dilakukan peserta. Misalnya: pegang
kepala, berdiri, angkat tangan, dan lain-lain. Pada putaran pertama ini,
peserta akan melakukannya dengan mudah.
• Pada putaran kedua, ucapkanlah perintah tadi sambil melakukan gerakan
yang berbeda dengan perintah tersebut. Misalnya: pegang kepala,
sambil Anda memegang hidung. Berdiri, sambil Anda bertepuk tangan.
Angkat tangan, sambil Anda menunjuk seseorang; demikian seterusnya.
Pada putaran kedua ini, umumnya peserta akan menemui kesulitan
melakukannya karena dihadapkan pada kebingungan antara mengikuti
perintah secara verbal atau gerakan-gerakan instruktur.
2. Melalui permainan tadi, instruktur menyampaikan bahwa manusia
cenderung untuk mengikuti perilaku seseorang. Hal ini berlaku dalam
Kesimpulan
Sesi 3.2.
Pengantar
Selain melalui sikap dan perilaku, promosi budaya 5S juga bisa dilakukan
secara visual. Elemen-elemen penting yang harus diperhatikan ketika akan
melakukan promosi yaitu:
1. Gagasan, materi pokok yang akan disampaikan kepada publik
2. Pesan yang akan disampaikan
3. Media promosi yang akan digunakan
4. Respon dari penerima promosi
5. Feed back dari penerima promosi
6. Gangguan, segala sesuatu yang menjadi penghalang dalam proses
promosi
Langkah-Langkah
1. Untuk memperjelas bagaimana melakukan promosi,
maka peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-
masing diminta membuat sebuah media promosi
tentang 5S. Peserta diberikan kebebasan untuk
menuangkan kreativitasnya dalam membuat media
promosi. Bisa dalam bentuk poster, iklan dan lain-lain.
Modul 4
Kesimpulan
Evaluasi Pelaksanaan 5S
Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa untuk memotivasi dan mengukur hasil dari
setiap perbaikan yang dilakukan, evaluasi harus dilakukan setiap bulan dengan
menetapkan tanggal untuk penilaian. Pembatalan dan penundaan tidak dapat
diterima kecuali jika timbul masalah yang amat penting. Hal ini guna mencegah
karyawan mengabaikan pentingnya audit tersebut dan menghargai kegiatan 5S
secara konsisten.
Langkah-Langkah
1. Instruktur melakukan curah pendapat pada peserta tentang pentingnya
evaluasi terhadap pelaksanaan 5S.
2. Peserta dibagi 3-5 kelompok dan dikondisikan meja atau ruangan sekitar
peserta dalam kondisi berantakan. Dan setiap kelompok diberikan tugas
untuk menerapkan 5S untuk ruangan sekitar kelompok (setiap kelompok
diberikan ruang atau “space” yang berbeda. Bisa dengan meja).
3. Lalu instruktur meminta perwakilan 1 orang dari setiap kelompok untuk
menjadi tim evaluasi.
4. Kemudian tim evaluasi mulai melakukan penilaian tentang penerapan 5S di
setiap kelompok.
5. Instruktur kemudian menyampaikan bahwa dalam penerapan 5S yang
terpenting adalah ada evaluasi terhadap hasil penerapannya, karena
jika tidak dilakukan evaluasi maka akan sulit melihat keberlangsungan
penerapan 5S.
Kesimpulan
Evaluasi pelaksanaan 5S
dilakukan untuk mengukur
sejauh mana penerapan
nilai 5S dalam lingkungan
perusahaan serta melihat
perbaikan yang diperlukan
Modul 4
Wah, bersih
sekali ya...
Modul 4