Anda di halaman 1dari 28

KEMNAKER

4
MENERAPKAN
SISIH, SUSUN, SASAP,
SOSOH, SULUH (5S)
MODUL 4
MENerapkan SISIH,
SUSUN, SASAP, SOSOH,
SULUH (5S)

„„ TUJUAN UMUM
Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
menerapkan 5S di tempat kerja.

„„ DURASI
5 JP atau 225 menit

„„ SILABUS PELATIHAN
Lihat halaman berikut.

Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 125


SILABUS PELATIHAN

Standar KOMPETENSI MENERAPKAN 5S

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA DURASI


KOMPETENSI
1. Mempersiapkan 1. 1. Sikap positif yang dibutuhkan
penerapan 5S diidentifikasi untuk menunjang
pelaksanaan 5S.
1. 2. Peran dalam pelaksanaan 5S 90 Menit
diidentifikasi sesuai dengan tugas
pekerjaan (job description).
1. 3. Pembagian area tanggung jawab
pelaksanaan 5S diidentifikasi
sesuai dengan tugas pekerjaan
(job description).
1. 4. Pembagian kelompok kerja
disesuaikan dengan unit-unit yang
ada pada organisasi.
1. 5. Perlengkapan dan peralatan untuk
pelaksanaan 5S diidentifikasi
sesuai fungsinya.
1. 6. Peralatan dan perlengkapan
didistribusikan kepada masing-
masing kelompok penanggung
jawab area.

2. Melaksanakan 2. 1. Dokumen komitmen pelaksanaan


5S di tempat 5S dipastikan sudah 65 Menit
kerja ditandatangani oleh seluruh
anggota kelompok.
2. 2. 5S dilaksanakan sesuai dengan
urutan “S” (Sisih, Susun, Sasap,
Sosoh, Suluh).
2. 3. Pencapaian pelaksanaan 5S
didokumentasikan pada papan
informasi (activity board) 5S.
3. Membudayakan 3. 1. Promosi budaya 5S dilaksanakan
5S di tempat melalui sikap dan perilaku disiplin 90 Menit
kerja individu di tempat kerja.
3. 2. Promosi budaya 5S secara visual
menggunakan poster dan stiker
dilakukan sesuai nilai-nilai estetika.

3. 3. Evaluasi pelaksanaan 5S dalam


kelompok kerja dievaluasi secara
rutin (mingguan/bulanan)

126 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


SESI
1 Elemen Kompetensi 1
MEMPERSIAPKAN PENERAPAN 5S

Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui sikap positif yang dibutuhkan untuk
menunjang pelaksanaan 5S.
2. Peserta mengidentifikasi peran dalam pelaksanaan 5S sesuai
dengan tugas pekerjaan.
3. Peserta mengidentifikasi pembagian area tanggung jawab
pelaksanaan 5S.
4. Peserta menyesuaikan pembagian kelompok kerja dengan unit-
unit yang ada pada organisasi.
5. Peserta mengidentifikasi perlengkapan dan peralatan untuk
pelaksanaan 5S sesuai dengan fungsinya.
6. Peserta mengetahui perlengkapan dan peralatan yang
didistribusikan kepada masing-masing kelompok penanggung
jawab area.

Metode
1. Permainan tebak kata
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Kerja kelompok

Alat Bantu
1. Metaplan
2. Spidol
3. Kertas plano
4. Isolasi kertas
5. 5 kartu yang masing-masing
terdiri dari kata Sisih, Susun,
Sasap, Sosoh, Suluh
Modul 4

Durasi
90 Menit

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 127


Sesi 1.1.

Sikap Positif untuk Menunjang Pelaksanaan 5S

Pengantar
Dalam pelaksanaan 5S ini dibutuhkan sikap positif pada diri setiap orang yang
terlibat dalam pelaksanaannya. Ketika yang berkembang adalah sikap positif,
maka akan positif pula hasil kerjanya atau sebaliknya. Sikap positif yang perlu
dikembangkan oleh setiap pekerja dan dapat menunjang pelaksanaan 5S
adalah:
1. Disiplin, suka bekerja keras, ulet, serta jujur.
2. Setia kawan, kekeluargaan, rela berkorban, selalu menyelesaikan
tanggungjawab dengan baik, penolong, berani membela kebenaran serta
memiliki toleransi yang tinggi.
3. Hemat, gemar menabung, dan hidup sederhana.
4. Bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan selalu memohon
pertolongan Tuhan setiap mengalami kesulitan.

Langkah-Langkah
1. Untuk membuka pelatihan agar suasana belajar terbangun, peserta diajak
untuk bermain Tebak Kata. Cara bermain:
• Instruktur terlebih dahulu sudah menyiapkan beberapa kata untuk ditebak,
ada 5 kartu dengan kata kartu (1) Sisih, (2) Susun, (3) Sasap, (4) Sosoh
dan (5) Suluh.
• Sementara kelompok dibagi menjadi 4-5 kelompok. Ketua kelompok
diberi kesempatan untuk melihat kata tersebut, menggambarkannya
pada kertas plano dan meminta anggota kelompok yang lain untuk
menebaknya.
• Setelah selesai instruktur menanyakan kepada peserta mengenai proses
permainan dan apakah ditemukan kesulitan di dalamnya. Peserta diminta
mengungkapkan kesulitan-kesulitan tersebut.
2. Instruktur melanjutkan penjelasan tentang sikap yang diperlukan dalam
melaksanakan 5S.

Kesimpulan

Sikap positif
diperlukan dalam
menunjang pelaksanaan
5S.

128 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


Sesi 1.2.

Peran dalam Pelaksanaan 5S Sesuai Dengan Tugas Pekerjaan

Pengantar
Kerja sama dan peran serta semua pihak diwujudkan ke dalam tiga unsur
pokok, yaitu gotong royong, musyawarah dan mufakat. Melalui kerja sama
tersebut kelompok akan memiliki citra sebagai berikut:
1. Tanggung jawab bersama menjadi lebih besar.
2. Kesediaan bekerja dan berbuat lebih baik.
3. Bekerja kelompok lebih baik daripada individu.
4. Saling menghargai.

Langkah-Langkah
1. Untuk memulai sesi ini, mintalah peserta bekerja dalam kelompok. Mintalah
mereka untuk mendiskusikan pertanyaan berikut ini:
“Ketika kita sudah diterima bekerja nantinya, maka hal pertama yang
harus kita lakukan adalah mengetahui dengan jelas apa yang menjadi
tanggung jawab dan pekerjaan yang dipercayakan pada kita. Selanjutnya,
kita mengerjakannya dengan nilai-nilai/prinsip yang benar dan etis.
Pertanyaannya adalah; nilai-nilai/prinsip seperti apa yang harus kita pegang
dan lakukan?”
Jawabannya akan beragam, seperti disiplin, komitmen, rajin, rapi, jujur, dll.
“Apa yang akan terjadi jika kita tidak menerapkan nilai/prinsip tersebut
dalam bekerja?”
2. Selanjutnya, instruktur menjelaskan bahwa ketika kita mengetahui dengan
jelas apa pekerjaan/tanggung jawab yang dipercayakan pada kita dan
kita melakukannya, saat itulah sesungguhnya kita sudah berperan dalam
melaksanakan 5S. Saat kita bekerja dengan memberikan yang terbaik,
dengan rajin, rapi, maka saat itulah sesungguhnya kita sudah mendukung
pelaksanaan 5S.
3. Instruktur melanjutkan bahwa peran semua pihak dalam pelaksanaan 5S
diwujudkan dalam 3 unsur pokok, yaitu gotong royong, musyawarah, dan
mufakat.

Kesimpulan

Peran dalam pelaksanaan 5S disesuaikan


dengan tugas pekerjaan, yang diwujudkan
Modul 4

dalam 3 unsur pokok yaitu gotong


royong, musyawarah dan mufakat.

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 129


Sesi 1.3.

Pembagian Area Tanggung Jawab Pelaksanaan 5S

Pengantar
Instruktur menjelaskan beberapa area tanggung jawab dalam pelaksanaan 5S
yang meliputi Pembina, Fasilitator, Ketua Kelompok Kerja, Anggota Kelompok
Kerja (penjelasan lebih rinci ada pada Bacaan Penunjang Modul).

Langkah-Langkah
1. Instruktur melakukan tanya jawab kepada peserta tentang; “Siapa saja yang
bertanggung jawab pada pelaksanaan 5S?” “Apa saja tugasnya?” Instruktur
menerima dan mengapresiasi semua pendapat peserta.
2. Instruktur kemudian menjelaskan tentang pembagian area tanggung jawab
dalam pelaksanaan 5S.

Kesimpulan

Pembagian area tanggung jawab dalam


pelaksanaan 5S dilakukan dengan membagi area
tanggung jawab pada pembina, penanggung
jawab, fasilitator, anggota kelompok kerja.
Masing-masing area tersebut memiliki tugas
tertentu dalam pelaksanaan 5S.

130 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


Sesi 1.4.

Penyesuaian Pembagian Kelompok Kerja dengan Unit-Unit


yang Ada Pada Organisasi

Pengantar
Penerapan 5S ini tidak membentuk sebuah organisasi baru yang terpisah
melainkan menyatu dalam organisasi perusahaan yang ada. Hal ini
dikarenakan 5S adalah bagian dari pekerjaan bukan tambahan pekerjaan.
Dalam mengelola organisasi, sasaran untuk setiap misi harus ditetapkan oleh
pemangku jabatan tertinggi dalam organisasi tersebut. Selain itu, tanggung
jawab masing-masing organisasi ditetapkan sejelas-jelasnya.

Langkah-Langkah
1. Instruktur menjelaskan bahwa penerapan 5S adalah bagian yang menyatu
dalam organisasi perusahaan. Ia tidak membentuk organisasi baru yang
terpisah.
2. Instruktur menanyakan kepada peserta apakah di lingkungan keluarga di
rumah ada pembagian tugas antara anggota keluarga? Kalau ya, kenapa
harus ada pembagian tugas?
3. Dari hasil jawaban peserta, instruktur kemudian menjelaskan bahwa di
tempat kerja juga terdapat pembagian tugas berdasarkan unit kerjanya
dalam menerapkan 5S.

Kesimpulan

Penerapan 5S adalah bagian yang menyatu


dalam organisasi perusahaan. Ia tidak
membentuk organisasi baru yang terpisah.
Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 131


Sesi 1.5.

Perlengkapan dan Peralatan untuk Pelaksanaan 5S Sesuai


dengan Fungsinya

Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa dalam penerapan 5S di tempat kerja,
dibutuhkan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan fungsi dari
masing-masing “S”. Contohnya adalah sebagai berikut:

KATEGORI FREKUENSI PEMAKAIAN (DERAJAT TEMPAT


KEBUTUHAN) PENYIMPANAN
A Tinggi Barang Barang yang Simpan dalam
yang selalu digunakan setiap jam. tempat kerja. Contoh:
diperlukan di dekat meja kerja
Barang yang
atau area produksi/
digunakan setiap hari.
workshop.
Barang yang
digunakan setiap
minggu.

B Rata-Rata Barang yang Barang yang Simpan dalam


kadang-kadang digunakan setiap sekali lingkungan kerja.
digunakan. dalam sebulan. Contoh: di sekitar
area kerja.
Barang yang
digunakan sekali
dalam 3 bulan.

C Rendah Barang Barang yang Simpan di luar


yang jarang digunakan setiap sekali lingkungan kerja.
digunakan. dalam 6 bulan. Contoh: di tempat
penyimpanan alat
Barang yang
kerja.
digunakan setiap sekali
dalam setahun.

D Sangat Barang Barang yang sudah Dibuang


Rendah yang tidak tidak berfungsi lagi.
dibutuhkan.
Barang yang habis
pakai.

132 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


Langkah-Langkah
1. Instruktur membagikan kertas metaplan pada masing-masing peserta.
Kemudian, meminta peserta untuk menuliskan impian rencana pekerjaan
yang akan mereka lakukan setelah lulus sekolah.
2. Selanjutnya, mintalah mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut ini dengan menuliskannya di kertas metaplan:
• Dalam pekerjaan Anda, barang apa saja yang selalu Anda perlukan dan
gunakan setiap jam?
• Pertanyaan selanjutnya, barang apa yang kadang-kadang digunakan?
Misalnya dalam kurun waktu sekali dalam sebulan?
• Pertanyaan terakhir; “Barang apa yang jarang digunakan? Misalnya sekali
dalam 6 bulan?”
3. Setelah peserta selesai menjawabnya, mintalah mereka menempelkan
kertasnya di dinding kelas. Kemudian, mintalah satu orang perwakilan dari
setiap jenis pekerjaan yang berbeda untuk mempresentasikan jawaban
yang telah dituliskannya.
4. Instruktur kemudian menjelaskan tentang jenis pengategorian barang/
perlengkapan kerja (sesuai dengan informasi pada bagian “Pengantar”).
Penerapan hal ini akan berkontribusi pada terwujudnya 5S.

Kesimpulan

Untuk dapat menerapkan 5S dengan baik, diperlukan


seperangkat peralatan dan perlengkapan yang mendukung 5S.
Semua peralatan dan perlengkapan tersebut digolongkan dalam 4
jenis pemakaian barang-barang, yaitu:

a. Barang dengan Kategori tinggi: selalu dipakai


b. Barang dengan Kategori sedang: kadang-kadang dipakai
c. Barang dengan Kategori rendah: jarang dipakai
d. Barang dengan Kategori sangat rendah: barang yang sudah
tidak dipakai lagi (siap dibuang).
Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 133


Sesi 1.6

Peserta Mengetahui Perlengkapan dan Peralatan yang


Didistribusikan kepada Masing-Masing Kelompok Penanggung
Jawab Area.

Pengantar
Contoh peralatan dan perlengkapan:
1. Alat kebersihan
2. Box file (tempat peralatan)
3. Label nama sesuai klasifikasi benda dan frekuensi penggunaan
4. Temporary area (tempat penyimpanan sementara untuk barang-barang
yang tidak sering digunakan)

Langkah-Langkah
Instruktur menjelaskan perlengkapan dan peralatan yang didistribusikan pada
masinng-masing kelompok penanggung jawab area.

Kesimpulan

Peralatan dan perlengkapan yang yang


didistribusikan pada masing-masing kelompok
penanggung jawab area contohnya adalah label
nama, temporary area, dan lain-lain.

134 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


Pesan Kunci Sesi 1
1. Sikap positif yang perlu dikembangkan oleh setiap pekerja dan
dapat menunjang pelaksanaan 5S adalah:
• Disiplin, suka bekerja keras, ulet, serta jujur.
• Setia kawan, kekeluargaan, rela berkorban, selalu
menyelesaikan tanggung -jawab dengan baik, penolong,
berani membela kebenaran serta memiliki toleransi yang
tinggi.
• Hemat, gemar menabung, dan hidup sederhana.
• Bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan selalu
memohon pertolongan Tuhan setiap mengalami kesulitan.
2. Peran dalam pelaksanaan 5S disesuaikan dengan tugas
pekerjaan, yang diwujudkan dalam 3 unsur pokok yaitu gotong
royong, musyawarah dan mufakat.
3. Pembagian area tanggung jawab dalam pelaksanaan 5S
dilakukan dengan membagi area tanggung jawab pada
Pembina, penanggung jawab, fasilitator, anggota kelompok
kerja. Masing-masing area tersebut memiliki tugas tertentu
dalam pelaksanaan 5S.
4. Penerapan 5S adalah bagian yang menyatu dalam organisasi
perusahaan. Ia tidak membentuk organisasi baru yang
terpisah.
5. Untuk dapat menerapkan 5S dengan baik, diperlukan
seperangkat peralatan dan perlengkapan yang mendukung
5S.
f. Peralatan dan perlengkapan yang yang didistribusikan pada
masing-masing kelompok penanggung jawab area contohnya
adalah label nama, temporary area, dan lain-lain.
Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 135


Telur A, B,
C, D...

136 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


SESI
2 Elemen Kompetensi 2
MELAKSANAKAN 5S DI TEMPAT KERJA

Tujuan Khusus
1. Peserta mampu memastikan dokumen komitmen
pelaksanaan 5S sudah ditandatangani oleh seluruh anggota
kelompok.
2. Peserta mampu melaksanakan 5S sesuai dengan urutannya.
3. Peserta mampu mendokumentasikan pencapaian 5S pada
papan informasi 5S.

Metode
1. Ceramah
2. Simulasi/role play
3. Curah gagasan

Alat Bantu
1. Perlengkapan dan peralatan untuk 5S
2. Kertas flipchart
3. Spidol
4. Metaplan
5. Isolasi kertas
6. Gambar sebelum dan sesudah 5S
7. Lembaran informasi tentang Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, dan
Suluh

Durasi Waktu
90 menit
Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 137


Sesi 2.1.

Pentingnya Komitmen Pihak-Pihak yang Terlibat dalam


Pelaksanaan 5S

Pengantar
Semua pihak dalam kantor/perusahaan, perlu memiliki komitmen demi
keberhasilan 5S. Penerapan 5S bisa berhasil dengan adanya:
a. Partisipasi dan dukungan semua pihak
b. Komitmen manajemen
3. Menjadi kesadaran semua orang
4. Mempunyai dampak langsung ke karyawan
5. Sejalan dengan program kualitas lainnya

Langkah-Langkah
1. Instruktur memulai sesi ini dengan permainan. Delapan orang peserta
diminta untuk membentuk lingkaran. Kemudian, telapak tangan terbuka
ke atas dan setiap orang mengangkat tangannya ke depan sejajar bahu,
hingga tiap ujung telapak tangan seseorang bertemu dengan ujung
telapak tangan orang lainnya. Pastikan tangan-tangan dalam lingkaran
tersebut sudah kokoh. Sampaikan bahwa seorang dari luar lingkaran
akan berdiri di atas kursi dan menjatuhkan badannya ke dalam lingkaran
tersebut. Peserta dalam lingkaran harus berkomitmen untuk bekerja sama
menjaga kekokohan tangan mereka agar
peserta yang akan menjatuhkan
badannya tidak jatuh ke
lantai.
2. Setelah melakukan
permainan tersebut,
tanyakanlah pada
peserta beberapa
poin penting
tersebut: “Apa
yang akan terjadi
jika 1 orang peserta
saja dalam lingkaran
tidak melakukan
komitmennya menjaga
kekokohan lingkaran?”

138 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


3. Permainan tersebut menunjukkan pentingnya komitmen dalam mencapai
keberhasilan. Instruktur menganalogikan permainan tersebut pada
diperlukannya komitmen dalam penerapan 5S.
4. Kemudian instruktur menjelaskan kunci keberhasilan 5S di perusahaan.

Kesimpulan

Semua pihak dalam kantor/perusahaan, perlu


memiliki komitmen demi keberhasilan 5S.
Penerapan 5S bisa berhasil dengan adanya
partisipasi dan dukungan semua pihak, komitmen
manajemen, menjadi kesadaran semua orang,
mempunyai dampak langsung ke karyawan, sejalan
dengan program kualitas lainnya.

Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 139


Sesi 2.2.

Prosedur Pelaksanaan 5S Sesuai Urutannya

Pengantar
Konsep 5S hendaknya dilaksanakan sesuai urutannya.

Langkah-Langkah
1. Instruktur membagi peserta dalam 5 kelompok setiap departemen. Dan
setiap kelompok diberikan tugas untuk melaksanakan 5S di ruang-ruang
belajar di BLK.
2. Mintalah peserta untuk mendiskusikan kira-kira kondisi seperti apa yang
menggambarkan kata yang merupakan nama kelompok mereka. Misalkan,
kelompok 1 membahas kondisi kerja yang menggambarkan sifat SISIH
Kelompok 2 membahas sifat SUSUN, dst
3. Selanjutnya, instruktur menyerahkan lembaran informasi tentang masing-
masing ”S” kepada tiap kelompok. Lembar informasi Sisih diberikan pada
kelompok 1. Lembar informasi tentang Susun diberikan pada kelompok 2,
dan seterusnya. Mintalah mereka mempelajari informasi tersebut.

Kesimpulan

Prosedur pelaksanaan 5S dilakukan sesuai


dengan urutan.

140 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


Sesi 2.3.

Pentingnya Pendokumentasian Pencapaian Pelaksanaan 5S

Pengantar
Instruktur menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan 5S di tempat kerja
dibutuhkan komitmen di setiap orang di dalam tim untuk benar-benar
melaksanakannya. Komitmen ini harus dituangkan secara tertulis dan
ditandatangani semua anggota tim agar kemudian ditindaklanjuti dalam
pemantauan dan evaluasi.

Langkah-Langkah
1. Instruktur menunjukkan gambar sebelum dan sesudah pelaksanaan 5S.
2. Kemudian instruktur menanyakan perbedaan apa yang mereka lihat antara
gambar sebelum dan sesudah 5S.
3. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran peserta tentang
pentingnya dokumentasi 5S. Dengan melihat gambar sebelum dan
sesudah 5S, peserta akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang 5S
dan menjadi termotivasi untuk melakukannya

Kesimpulan

Pendokumentasian pelaksanaan 5S diperlukan


untuk mendorong kesadaran peserta tentang
pentingnya manfaat 5S.
Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 141


Pesan Kunci Sesi 2
1. Semua pihak dalam kantor/perusahaan, perlu memiliki
komitmen demi keberhasilan 5S. Penerapan 5S bisa
berhasil dengan adanya partisipasi dan dukungan
semua pihak, komitmen manajemen, menjadi kesadaran
semua orang, mempunyai dampak langsung ke
karyawan, sejalan dengan program kualitas lainnya.
2. Prosedur pelaksanaan 5S dilakukan sesuai dengan
urutan.
c. Pendokumentasian pelaksanaan 5S diperlukan untuk
mendorong kesadaran peserta tentang pentingnya
manfaat 5S.

142 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


SESI
3 Elemen Kompetensi 3
MEMBUDAYAKAN 5S DI TEMPAT KERJA

Tujuan Khusus
1. Peserta mampu melaksanakan promosi budaya 5S melalui sikap
dan perilaku disiplin individu di tempat kerja.
2. Peserta mampu melakukan promosi budaya 5S secara visual
menggunakan poster dan stiker sesuai nilai-nilai estetika di tempat
kerja.
3. Peserta mampu mengevaluasi evaluasi pelaksanaan 5S dalam
kelompok kerja secara rutin.

Metode
1. Diskusi kelompok
2. Ceramah

Alat Bantu
1. Spidol kecil warna warni 5 set
2. Kertas karton
3. Metaplan
4. Kertas “Post it”
5. Isolasi kertas
6. Kertas flipchart

Durasi Waktu
90 menit
Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 143


Sesi 3.1.

Promosi Budaya 5S Melalui Sikap dan Perilaku

Pengantar
Tujuan dari promosi adalah menginformasikan, memengaruhi dan membujuk
serta mengingatkan sasaran tentang sesuatu yang disampaikan. Dalam konteks
5S, 5S perlu dipromosikan agar menjadi sebuah budaya dalam lingkup kerja.

Langkah-Langkah
1. Instruktur memulai penjelasan sesi dengan melakukan permainan
“Lakukan Apa yang Saya Katakan”.
• Sampaikan pada peserta bahwa mereka akan berpartisipasi dalam
permainan “Lakukan apa yang saya katakan”. Instruktur akan
mengucapkan beberapa kata, untuk dilakukan peserta. Misalnya: pegang
kepala, berdiri, angkat tangan, dan lain-lain. Pada putaran pertama ini,
peserta akan melakukannya dengan mudah.
• Pada putaran kedua, ucapkanlah perintah tadi sambil melakukan gerakan
yang berbeda dengan perintah tersebut. Misalnya: pegang kepala,
sambil Anda memegang hidung. Berdiri, sambil Anda bertepuk tangan.
Angkat tangan, sambil Anda menunjuk seseorang; demikian seterusnya.
Pada putaran kedua ini, umumnya peserta akan menemui kesulitan
melakukannya karena dihadapkan pada kebingungan antara mengikuti
perintah secara verbal atau gerakan-gerakan instruktur.
2. Melalui permainan tadi, instruktur menyampaikan bahwa manusia
cenderung untuk mengikuti perilaku seseorang. Hal ini berlaku dalam

144 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


penerapan budaya 5S. Teladan sikap dan perilaku dari penanggung jawab,
pimpinan, dan ketua kelompok berpengaruh besar untuk mempromosikan
nilai-nilai 5S di dalam lingkungan perusahaan.

Kesimpulan

Promosi nilai 5S dalam lingkungan perusahaan bisa


dilakukan melalui teladan sikap dan perilaku yang
mencerminkan penerapan nilai 5S.

Sesi 3.2.

Promosi Budaya 5S Secara Visual

Pengantar
Selain melalui sikap dan perilaku, promosi budaya 5S juga bisa dilakukan
secara visual. Elemen-elemen penting yang harus diperhatikan ketika akan
melakukan promosi yaitu:
1. Gagasan, materi pokok yang akan disampaikan kepada publik
2. Pesan yang akan disampaikan
3. Media promosi yang akan digunakan
4. Respon dari penerima promosi
5. Feed back dari penerima promosi
6. Gangguan, segala sesuatu yang menjadi penghalang dalam proses
promosi

Langkah-Langkah
1. Untuk memperjelas bagaimana melakukan promosi,
maka peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-
masing diminta membuat sebuah media promosi
tentang 5S. Peserta diberikan kebebasan untuk
menuangkan kreativitasnya dalam membuat media
promosi. Bisa dalam bentuk poster, iklan dan lain-lain.
Modul 4

2. Setelah itu hasil kerja kelompok ditempel dan dengan


metode “world café”
• Setiap kelompok menempelkan hasil kerja

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 145


kelompoknya di dinding dalam ruangan kelas.
• Instruktur mempersilakan kelompok yang bersedia terlebih dahulu
mempromosikan hasil kerjanya, sementara semua peserta beranjak
mendekati gambar kelompok yang sedang promosi (jika kelas besar
maka tidak perlu beranjak). Instruktur memberi waktu untuk tanya jawab.
• Setelah itu, peserta berpindah tempat ke promosi kelompok lain, demikian
seterusnya hingga semua kelompok mendapat giliran.Kesimpulan

Kesimpulan

Promosi budaya 5S dilakukan secara visual. Elemen


penting yang harus diperhatikan ketika melakukan
promosi secara visual adalah gagasan atau materi
pokok yang akan disampaikan kepada publik, pesan
yang akan disampaikan, media promosi yang akan
digunakan, respon dari penerima promosi, feed back
dari penerima promosi.

146 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


Sesi 3.3.

Evaluasi Pelaksanaan 5S

Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa untuk memotivasi dan mengukur hasil dari
setiap perbaikan yang dilakukan, evaluasi harus dilakukan setiap bulan dengan
menetapkan tanggal untuk penilaian. Pembatalan dan penundaan tidak dapat
diterima kecuali jika timbul masalah yang amat penting. Hal ini guna mencegah
karyawan mengabaikan pentingnya audit tersebut dan menghargai kegiatan 5S
secara konsisten.

Langkah-Langkah
1. Instruktur melakukan curah pendapat pada peserta tentang pentingnya
evaluasi terhadap pelaksanaan 5S.
2. Peserta dibagi 3-5 kelompok dan dikondisikan meja atau ruangan sekitar
peserta dalam kondisi berantakan. Dan setiap kelompok diberikan tugas
untuk menerapkan 5S untuk ruangan sekitar kelompok (setiap kelompok
diberikan ruang atau “space” yang berbeda. Bisa dengan meja).
3. Lalu instruktur meminta perwakilan 1 orang dari setiap kelompok untuk
menjadi tim evaluasi.
4. Kemudian tim evaluasi mulai melakukan penilaian tentang penerapan 5S di
setiap kelompok.
5. Instruktur kemudian menyampaikan bahwa dalam penerapan 5S yang
terpenting adalah ada evaluasi terhadap hasil penerapannya, karena
jika tidak dilakukan evaluasi maka akan sulit melihat keberlangsungan
penerapan 5S.

Kesimpulan

Evaluasi pelaksanaan 5S
dilakukan untuk mengukur
sejauh mana penerapan
nilai 5S dalam lingkungan
perusahaan serta melihat
perbaikan yang diperlukan
Modul 4

untuk melaksanakan 5S.

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 147


Waahh,
ayo dong,
ditingkatkan
5S-nya..!

Pesan Kunci Sesi 3


1. Promosi nilai 5S dalam lingkungan perusahaan bisa
dilakukan melalui teladan sikap dan perilaku yang
mencerminkan penerapan nilai 5S.
2. Promosi budaya 5S dilakukan secara visual. Elemen
penting yang harus diperhatikan ketika melakukan promosi
secara visual adalah gagasan atau materi pokok yang
akan disampaikan kepada publik, pesan yang akan
disampaikan, media promosi yang akan digunakan, respon
dari penerima promosi, umpan balik (feed back) dari
penerima promosi.
c. Evaluasi pelaksanaan 5S dilakukan untuk mengukur
sejauh mana penerapan nilai 5S dalam lingkungan
perusahaan serta melihat perbaikan yang diperlukan untuk
melaksanakan 5S.

148 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja


DAFTAR PUSTAKA

Indosdm, Community Portal, Pengetahuan Dasar Implementasi 5S.

Wah, bersih
sekali ya...

Modul 4

Modul 4: Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, Suluh (5S) 149


150 Modul Soft Skills Untuk Kesiapan Kerja

Anda mungkin juga menyukai