Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PENDIDIKAN SINGKAT

KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI


( SINDIKAT KMO )

Di Susun Oleh :

Sang Alif Prasetyo

Sebagai Syarat Kepesertaan Instruktur Tingkat Dasar


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang P. Mojokerto

HMPUNAN MAHASISWA ISLAM


KOMISARIAT MAJAPAHIT
CABANG P. MOJOKERTO
2021

|1
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga “SINDIKAT KMO” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 5 November 2021

Sang Alif Prasetyo

|2
SINDIKAT KMO HMI
Sistem Pendidikan Singkat Kepemimpinan, Manajemen, Organisasi Himpunan
Mahasiswa Islam

Jenjang : LK 1
Materi : KMO
Alokasi Waktu : 3 jam (180 menit)

1. Tujuan Pembelajaran Umum


Peserta dapat memahami dan menerapkan dasar-dasar, sifat dan fungsi
kepemimpinan, manajemen dan organisasi.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus


1. Peserta mampu menjelaskan pengertian, dasar-dasar, sifat dan fungsi
kepemimpinan.
2. Peserta mampu menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan
manajemen dalam organisasi.
3. Peserta dapat menimplementasikan karakteristik - karakteristik
kepemimpinan, manajemen dan organisasi di lingkup HMI.

3. Metode
1. Brainstorming
2. Pemaparan materi
3. Fokus Group Diskussion
4. Ceramah

4. Media Pembelajaran
1. White Board
2. Spidol Board Marker
3. Infokus
4. Laptop
5. Buku bacaan yang relevan

|3
5. Langkah-Langkah Pembelajaran
5.1 Kegiatan Pembukaan ( 30 menit)
No. Pemateri / Instruktur Waktu Peserta
5.1.1 Mengucapkan salam 5 menit Menjawab salam
5.1.2 Situation Building 15 menit Reaktif
5.1.3 Pre-Test 10 menit Responsif

5.2 Kegiatan Inti ( 60 menit)


No Pemateri / Instruktur Waktu Peserta
5.2.1 Memaparkan definisi 30 menit Menyimak
dari Kepemimpinan,
Manajemen dan
Organisasi
5.2.2 Menggali pengetahuan 30 menit Interaktif
tentang KMO

5.2.3 Simulasi 30 menit Responsif

5.3 Kegiatan Penutup (30 menit)


No. Pemateri / Instruktur Waktu Pesrta
5.3.1 Memberi kesempatan 30 menit Memaparkan
kepada peserta untuk kesimpulan dari materi
memaparkan yang ditangkap oleh
kesimpulan materi peserta
5.3.2 Post-test
5.3.3 Menyampaikan 10 menit Mengikuti Post-test
penilaian dari hasil Pre- Mengevaluasi diri
10 menit
test dan Post-test selama materi
berlangsung
5.3.4 Mengucap Salam 10 menit Menjawab Salam

|4
6. Penilaian
No. Indikator Teknik Bentuk
Instrumen
penilaian Penilaian Instrumen
6.1 Kognitif
Tertulis Tes Post Tes
(pemahaman)
6.2 Pengamatan
Afektif Pengamatan Non Tes
langsung
6.3 Pengamatan
Psikomotor Pengamatan Non Tes
langsung

7. Uraian Materi

7.1 Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi


7.1.1 Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai
cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut
Stoner, Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Ada 3 (tiga) implikasi penting dari definisi tersebut:
Pertama, Kepemimpinan menyangkut orang lain –bawahan atau
pengikut-. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari
pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status atau
kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan.
Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan
menjadi tidak relevan.
Kedua, Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang
tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para
pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan
para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat
mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun
dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.

|5
Ketiga, Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau
pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata
lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang
harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan
melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer dapat
mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu,
tetapi dia juga dapat juga mempengaruhi bawahan dalam menentukan
cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
7.1.1.1 Tujuan Kepemimpinan
Nampaknya sukar dibedakan antara tujuan dan fungsi
kepemimpinan, lebih-lebih kalau dikaji secara praktis kedua-duanya
mempunyai maksud yang sama dalam menyukseskan proses
kepemimpinan namun secara definitif kita dapat menganalisisnya
secara berbeda. Tujuan kepemimpinan merupakan kerangka
ideal/filosofis yang dapat memberikan pedoman bagi setiap kegiatan
pemimpin, sekaligus menjadi patokan yang harus dicapai. Sehingga
tujuan kepemimpinan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
7.1.1.2 Fungsi Kepemimpinan
Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus
melaksanakan dua fungsi utama; (1) fungsi-fungsi yang berhubungan
dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-
fungsi pemeliharaan kelompok (group maintenance) atau sosial.
Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian,
informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang
dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar –persetujuan
dengan kelompok lain-, penengahan perbedaan pendapat, dan
sebagainya.

7.1.2 Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

|6
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen
dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan, dan pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan
kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).
Pola Umum Manajemen :
1. Manajemen pada dasarnya adalah alat atau sarana daripada
administrasi;
2. Sebagai alat administrasi fungsi manajemen adalah menggerakkan
unsur statik daripada administrasi yaitu organisasi;
3. Dalam fungsinya menggerakkan organisasi, manajemen
merupakan suatu proses dinamika yang meliputi fungsi Palnning,
Organizing, Actuating, Controlling;
4. Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu;
5. Dalam mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana
manajemen menggunakan berbagai unsur yang tersedia dalam
organisasi;
6. Penggunaan unsur-unsur manajemen tersebut selalu dilaksanakan
dengan seefisien mungkin berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.

7.1.3 Organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan kerja
sama (cooperative activities) dari dua orang atau lebih.
Menurut Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antara
hubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan
kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem administrasi.
Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari
kata organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian
diintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dari dua bagian

|7
pokok, yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan.
Jadi Organisasi adalah wadah serta proses kejasama sejumlah
manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian di atas ada tiga unsur yang menonjol dan perlu
diperhatikan, yakni :
1. Bahwa organisasi bukanlah tujuan melainkan hanya alat untuk
mencapai tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok.
Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah selalu
disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas
pokok.
2. Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia
yang terikat dalam hubungan formal.
3. Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, yaitu dalam suatu
organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang
dinamakan bawahan.
Fungsi-Fungsi Organisasi :
1. Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya;
2. Mecegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang
dihadapi;
3. Mencegah kesimpangan kerja;
4. Menentukan pedoman-pedoman kerja.
Keuntungan-Keuntungan Organisasi:
Organisasi yang baik memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. Setiap orang akan mengerti tugasnya masing-masing;
2. Memperjelas hubungan kerja para anggota organisasi;
3. Terdapat koordinasi yang tepat antar unit kerja;
4. Menggunakan tenaga kerja sesuai dengan keemampuan dan minat;
5. Agar kegiatan administrasi dan manajemen dapat dilakukan secara
efektif dan efisien.
a. Unsur-Unsur Organisasi:
b. Pada hakikatnya organisasi terbentuk dari sekelompok orang,

|8
kerjasama dan tujuan bersama.

7.2 Karakteristik Kepemimpinan

7.2.1 Sifat-Sifat Rasul sebagai Etos Kerja


Dalam Islam Kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian Islam,
sabda Rasulullah SAW. "Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan
kamu bertanggungjawab terhadap kepemimpinan itu” (Shahih Bukhari
dan Muslim)
Setiap agama pasti memerankan suatu kepemimpinan. Hadits
Rasulullah SAW mengatakan, “Setiap anda adalah pengasuh dan
bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan
bertanggungjawab terhadap asuhannya. Wanita adalah pengasuh di
rumah suaminya dan bertanggungjawab atas asuhannya, pembantu
adalah pengasuh harta majikannya dan bertanggungjawab pada
asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari dan Muslim).
7.2.2 Dimensi Moral Kepemimpinan
Akhlak seorang muslim adalah tidak mengejar kepemimpinan
untuk dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang layak
memiliki kepemimpinan itu. Apabila diberi tanggungjawab
kepemimpinan, sementara dia lemah dan tidak sanggup memikul,
hendaknya dia menolak tanggungjawab itu. Kecuali, apabila dia yang
harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya. Bila menghindar
berarti berdosa, dan bila dia melaksanakan kewajiban itu dia mendapat
pahala. Nash-nash berikut ini menjelasakan hal tersebut diatas:
1. Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang
yang berambisi atau meminta dijadikan pemimpin; Dari Abu
Hurairah, Rasululloh SAW bersabda “Sesungguhnya kalian akan
berambisi memperoleh kepemimpinan dan itu akan menjadi
penyesalan nanti pada hari kiamat. Alangkah bahagianya orang
yang terus menyusui (melaksanakan tugasnya) dan alangkah

|9
buruknya orang yang menyapinya (melalaikan tugasnya)” H.R
Bukhari dan Nasa’i
2. Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan
Dari Abu Dzar katanya Aku masuk menemui Nabi bersama-sama
dengan dua orang anak, pamanku, satu diantaranya “Wahai Abu
Dzar Sesungguhnya kamu lemah dan tugas itu amanah dan
(dapat mengakibatkan) kehinaan dan penyelesaian pada hari
kiamat. Kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar dan
melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya” (H.R Muslim)

7.2.3 Kepemimpinan yang Efektif


1. Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan
mempertimbangkan kepentingan jangka panjang organisasi.
2. Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah
wawasan tersebut.
3. Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh
anggota.
4. Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh
anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
7.2.4 Ciri-Ciri Pemimpin Islam
1. Setia; Pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan
kepada Allah SWT
2. Tujuan Islam secara menyeluruh
3. Berpegang pada syariat dan akhlak Islam
4. Pengemban amanat/bertanggungjawab
7.2.5 Prinsip Dasar Operasional Kepemimpinan Islam
1. Musyawarah
2. Adil
3. Kebebasan berfikir
7.2.6 Karakter Kepemimpinan Islam
1. Tahu kemana harus diarahkan, kuasai waktu dan jangan biarkan
waktu mengontrol anda dengan menjadikan setiap saat bekerja

| 10
untuk Islam.
2. Mengarah pada hasil yang konkret, memusatkan perhatian diri
pada hasil, ketimbang pada pekerjaannya itu sendiri.
3. Membangun kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan
para sahabat anda, akui kelebihan orang lain tanpa merasa
kedudukan anda terancam.
4. Memuasatkan perhatian pada beberapa bidang utama, dimana
kerja keras secara terus menerus yang akan memberikan hasil
yang cemerlang.
5. Bertawakal kepada Allah dengan meletakkan cita-cita yang
tinggi, jangan batasi diri anda pada persoalan yang mudah dan
aman.
7.2.7 Sifat ‘mutu’ yang harus dimiliki pemimpin
1. Akhlak yang baik.
2. Memiliki daya imajinasi
3. Berfikir menurut fungsinya
4. Mampu bersikap adil kepada semua
5. Memiliki banyak minat
6. Bersikap sebagai pendidik
7. Memiliki emosional yang matang
8. Bersikap sebagai perencana
9. Mampu menghormati diri dan orang lain
10. Tekun, tegas, mampu mengorganisir dengan rapi
11. Bersemangat, energik bersifat sebagai pelatih
12. Ekspresif (berbicara dan menulis)
13. Logis, berpikir selalu tajam dan selalu siap
14. Bertanggungjawab, kreatif dan pekerja keras
15. Setia kepada semua kepentingan
7.3.1 Tipe-Tipe Kepemimpinan
Dilihat bagaimana pemimpin itu menggunakan kekuasaanya,
ditentukan tiga buah tipe dasar, yakni:
1. Tipe Otoriter (Autocratic)

| 11
Pemimpin yang bertipe demikian dipandang sebagai orang
yang memberikan perintah dan mengharapkan pelaksanaannya
secara dogmatis dan secara positif. Dengan segala kemampuannya,
ia berusaha menakut-nakuti bawahannya dengan jalan memberikan
hukuman tertentu bagi yang berbuat negatif, dan hadiah untuk
seorang bawahan yang bekerja secara baik (correct).
2. Tipe Demokratis atau Partisipasi
Pemimpin demikian mengadakan konsultasi dengan para
bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan
yang diusulkan / dikehendaki oleh pimpinan serta berusaha
memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua
keputusan dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.
3. Tipe lainnya
Sedang pada tipe yang terakhir, pemimpin sangat sedikit
menggunakan kekuatannya, bahkan memberikan suatu tingkatan
kebebasan yang tinggi terhadap para bawahannya atau bersifat “Free
rein” (Laisezz Faire) di dalam segala tindakan mereka. Pemimpin
demikian biasanya mempunyai ketergantungan yang besar pada
anggota kelompok untuk menetapkan tujuan-tujaun dan alat-alat/cara
mencapainya. Mereka (para pemimpin Laisezz Faire) menganggap
bahwa peranan mereka sebenarnya sebagai orang yang berusaha
memberikan kemudahan (fasilitas) kerja para pengikut, umpama
dengan jalan menyampaikan informasi kepada orang-orang yang
dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan lingkungan yang ada
di luar kelompok.
7.3.2 Unsur-Unsur Manajemen
Unsur dasar yang merupakan sumber yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan dalam manajemen adalah:
1. Man (manusia)
2. Material (bahan)
3. Machine (mesin/alat)
4. Methods (tata kerja)

| 12
5. Money (uang)
6. Market (pasar)

7.3.3 Unsur Manusia dalam Manajemen


Manusia salah satu dari unsur manajemen yang merupakan motor
penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat baik yang bersifat “Human
Resources” maupun “Non Human Resources” dalam suatu organisasi.
7.3.4 Tingkatan Manajemen
Manajemen dan organisasi, pemimpin (manajer) dapat dibedakan
menurut tingkatan dan jenis pekerjaannya (Winardi, 1990), yakni:
a. Menurut tingkatannya (hierarchie) pimpinan dalam organisasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
2. Management Menengah (Middle Management)
3. Manajemen Rendah (Lower Management)
b. Apabila dilihat dari pembagian kerjanya, yaitu antara kerja “pikir”
dan kerja “fisik”, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Administrative Management, pada tingkat “Top Management”
2. Midlle management, pada tingkat “Pimpinan Menengah”
3. Supervisory Management, ada di tingkat “Paling Bawah”

Pada tingkatan Administrative Management, Pemimpin lebih banyak


menggunakan kerja pikir daripada kerja fisik dalam memimpin organisasinya,
misalnya menentukan tujuan organisasi, perumusan kebijakan, penggerakkan
kelompok pimpinan pada tingkat lebih rendah dan memikirkan hal-hal yang
sifatnya lebih menyeluruh, untuk itu “Manajerial Skill” lebih dibutuhkan.
Pada tingkat Middle Management dalam tugas kegiatannya sehari-
hari antara kegiatan pikir dan fisik hampir sepadan; kedua-duanya
dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama. Sebaliknya pada
tingkat Supervisory Management, dalam tugasnya sehari-hari pimpinan lebih
banyak mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir. Untuk itu ia lebih
banyak membutuhkan “Technical Skills” daripada “Managerial Skills”.

| 13
| 14
7.3 Organisasi Sebagai Alat Perjuangan
Ada berbagai macam tipe organisasi yang umum dikenal yakni:
7.3.1 Bentuk Lini
Yang pertama ini sering pula dinamakan “bentuk lurus”, “bentuk
jalur”, dan “bentuk militer”. Bentuk Lini ini mula-mula diperkenalkan
oleh seorang ahli administrasi berkebangsaan Perancis, Henry Fayol.
Bentuk lini dipandang sebagai bentuk yang paling tua dan dipergunakan
secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi ini
banyak dipergunakan di lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan
kecil.
Ciri-cirinya :
1. Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan
tertinggi ke berbagai tingkat operasional
2. Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua
kegiatannya
3. Otoritas dan tanggungjawab tertinggi pada puncak makin lama
makin berkurang menurut jenjang
4. Organisasinya kecil, begitu pula karyawannya sedikit
5. Hubungan kerja antara pimpinan dengan bawahan bersifat langsung
6. Tujuan, alat-alat yang digunakan dan struktur organisasinya masih
sederhana
7. Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi
Keuntungan Organisasi yang Berbentuk Lini :
1. Kekuasaan dan tanggungjawab dapat ditetapkan secara definitif
2. Orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggungjawab diketahui oleh
semua pihak.
3. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat, karena jumlah orang
yang perlu diajak berembuk tidak begitu banyak
4. Disiplin mudah dipertahankan
5. Solidaritas para anggota masih besar, karena masih saling kenal mengenal
6. Tersedianya kesempatan yang baik bagi pimpinan organisasi untuk
mengembangkan bakat-bakat pemimpin.

| 15
7.3.2 Bentuk Lini dan Staf
Di dalam organisasi-organisasi kecil, semua karyawan supervisor
adalah merupakan orang-orang lini (Line Personel). Tetapi ketika
organisasi mulai membesar, maka semakin terasa pentingnya penyediaan
tenaga spesialis yang mampu memberikan nasihat-nasihat teknis dan
memberikan jasa-jasa kepada unit-unit operasional lainnya. Orang-orang
inilah yang biasanya disebut “Staf Personel” (orang-orang staf yang
melaksanakan fungsi-fungsi staf). Dan orang-orang staf ini dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu: (1) para penasihat dan (2)
“auxiliary personel”, bertugas melakukan kegiatan-kegiatan penunjang
demi lancarnya mekanisme organisasi.
Ciri-ciri Pokok:
1. Organisasinya besar dan kompleks
2. Jumlah karyawannya banyak
3. Terdapat dua kelompok karyawan (lini dan staf) sebagaimana
dijelasakan di atas
4. Karena organisasi sudah semakin besar / kompleks, maka hubungan
langsung di sini tidak mungkin lagi terjadi antar anggota maupun
antara pemimpin dan bawahan
5. Nampak adanya spesialisasi yang dikembangkan dan dipergunakan
secara optimal
Kebaikan-Kebaikannya:
1. Adanya pembagian tugas yang jelas antar kelompok lini yang
melaksanakan tugas pokok organisasi, dan kelompok staf yang
melaksanakan kegiatan penunjang
2. Asas spesialisasi dapat dijalankan, menurut bakat bawahan yang
berbeda-beda
3. Prinsip “the right man in the right place” dapat diterapkan dengan
mudah
4. Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap unit kegiatan
5. Tipe organisasi demikian dapat dipergunakan oleh organisasi-

| 16
organisasi yang lebih besar / kompleks
Keburukannya:
1. Pemimpin lini sering mengabaikan advis staf
2. Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan
3. Ada kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya
4. Perintah-perintah lini, nasihat-nasihat dan perintah-perintah staf
sering agak membingungkan anggota. Hal ini dapat terjadi, karena
kedua jenis hirarki ini tidak selalu seirama dalam memandang
sesuatu

5. Meskipun terdapat kelemahan-kelemahan organisasi tipe lini dan staf


ini, namun untuk organisasi yang semakin kompleks seperti dewasa
ini lebih cenderung menggunakan bentuk lini dan staf.
7.3.3 Bentuk Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana kekuasaan
dari pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan-
satuan dibawahnya dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. Tiap-tiap
kepala dari satuan ini mempunyai kekuasaan untuk memerintah semua
pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya (T, 1996). Ciri lain dari
organisasi demikian adalah bahwa didalam organisasi tidak terlalu
menekankan pada hirarki struktural, akan lebih banyak didasarkan pada
sifat dan macam fungsi yang harus dijalankan. Sebenarnya bentuk ini
tidak popular, dan kebanyakan hanya dipergunakan dalam lingkungan
usaha swasta seperti toko serba ada dan sejenisnya.
Kebaikan-Kebaikannya:
1. Ada pembagian yang tegas antara kerja pikir dan kerja fisik
2. Dapat dicapai spesialisasi yang baik
3. Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama
pada umumnya tinggi
4. Moral serta disiplin kerja tinggi
5. Koordinasi antara orang-orang yang ada dalam satu fungsi mudah
dijalankan

| 17
Kelemahannya:
1. Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan
diri dalam satu bidang saja
2. Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar diadakan, karena orang-
orang yang bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsi saja
3. Inisiatif perorangan mudah tertekan karena sudah dibatasi pada suatu
fungsi

7.3.4 Organisasi Tipe Panitia


Bentuk organisasi ini adalah suatu tipe dimana pimpinan dan para
pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat panitia.
Maksudnya, pada tingkat pimpinan keseluruhan unsur pimpinan menjadi
panitia dan para pelaksana dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang
disebut “task force” atau satuan tugas.
Ciri-cirinya:
1. Struktur organisasinya tidak terlalu kompleks. Biasanya hanya terdiri
dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua seksi dan para petugas
2. Struktur organisasinya secara relatif tidak permanen. Organisasi tipe
panitia hanya dipakai sewaktu-waktu ada kegiatan khusus (proyek-
proyek tertentu), dan setelah kegiatan-kegiatan itu selesai dikerjakan,
maka panitia dibubarkan
3. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif
4. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan
tanggungjawab yang sama
5. Para pelaksana dikelompokan menurut tugas-tugas tertentu dalam
bentuk satuan tugas (task force)
Keuntungan tipe panitia:
1. Keputusan yang diambil selalu berhasil dengan baik dan tepat,
karena sudah dibicarakan secara kolektif
2. Kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari

| 18
pimpinan kecil sekali
3. Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
4. Kelemahannya:
5. Proses pengambilan keputusan agak lambat karena segala sesuatunya
harus dibicarakan lebih dulu dengan para anggota organisasi
6. Apabila ada kemacetan kerja, tak seorang pun yang mau diminta
pertanggungjawabannya melebihi dari yang lain
7. Para pelaksana sering bingung karena perintah tidak datang dari satu
orang pimpinan saja
8. Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena pelaksanaan
didasarkan pada kolektifitas

7.4 Hubungan Antar Kepemimpinan, Manajemen Dan Organisasi

Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama


untuk mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai tujuan. Tujuan tersebut
memerlukan manajemen untuk mengatur orang-orang tersebut, yang mana
manajemen tidak akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di dalamnya dan
seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara
Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi merupakan suatu sistem yang
tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama
dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran. Manajemen mencakup kepentingan, tetapi juga mencakup fungsi-
fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.

| 19
8. Referensi

T, A. W. (1996). Manajemen Strategik. Jakarta: PT. Gramedia.


Winardi. (1990). Kepemimpinan Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

| 20

Anda mungkin juga menyukai