Anda di halaman 1dari 11

Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

D. URAIAN MATERI
6. Supervisi Bimbingan dan Konseling

a. Konsep Supervisi

Istilah supervisi menurut para ahli berbeda sesuai dengan sudut pandang dan
filosofinya masing-masing. Seperti pakar Sergiovanni (1998) bahwa supervisi
diartikan sebagai usaha mendorong, mengkoordinir, dan menstimulir serta
menuntun pertumbuhan guru-guru secara berkesinambungan di suatu sekolah
baik secara individual maupun kelompok agar lebih efektif melaksanakan fungsi
pembelajaran. Pengertian lain supervisi sebagai layanan yang bersifat
membimbing, memfasilitasi, memotivasi serta menilai guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dan pengembangan profesinya secara efektif. Sedangkan Nawawi
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan supervisi pembelajaran adalah
pelayanan yang disediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru agar
menjadi guru atau personal yang semakin cakap sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan pada khususnya, agar
meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar di sekolah.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dikemukakan bahwa aspek penting


dalam supervisi adalah: (1) bersifat bantuan dan pelayanan kepada kepala
sekolah, guru, dan staf, (2) untuk pengembangan kualitas diri guru, (3) untuk
pengembangan profesional guru, dan (4) untuk memotivasi guru.

Terkait dengan konsep supervisi pembelajaran tersebut diatas yaitu sasarannya


adalah guru, dan guru pembimbing juga guru maka dapat dinyatakan bahwa yang
dimaksud dengan supervisi bimbingan dan konseling adalah sebagai usaha
mendorong, mengkoordinir, dan menstimulir serta menuntun pertumbuhan guru
pembimbing-guru pembimbing secara berkesinambungan di suatu sekolah baik
secara individual maupun kelompok agar lebih efektif melaksanakan fungsi
pelayanan dalam layanan bimbingan dan konseling.

29
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

b. Tujuan Supervisi Bimbingan dan Konseling:

Secara umum tujuan utama supervisi dalam bimbingan dan konseling adalah
untuk:

1. Membimbing dan memfasilitasi guru pembimbing/guru BK


mengembangkan kompetensi profesinya.
2. Memberi motivasi guru pembimbing/guru BK agar menjalankan tugasnya
secara efektif.
3. Membantu guru pembimbing/guru BK mengelola program layanan
bimbingan dan konseling.
4. Membantu guru pembimbing/guru BK membina peserta didik agar
potensinya berkembang secara optimal.

c. Prinsip- prinsip Supervisi

Agar dalam melaksanakan supervisi dapat memberikan hasil yang baik seorang
supervisor menurut Massaong (2013) hendaknya mengikuti prinsip-prinsip
supervisi sebagai berikut:

1. Prinsip ilmiah yang meliputi unsur-unsur: (a) sistematis yaitu teratur dan
direncanakan, (b) obyektif artinya data didapatkan dari hasil observasi
bukan tafsiran pribadi, (c) menggunakan instrumen yang dapat
memberikan informasi sebagai umpan balik.
2. Demokratis artinya menjujung tinggi musyawarah.
3. Kooperatif/kemitraan.
4. Konstruktif dan kreatif intinya menciptakan suasana aman dan
menyenangkan sehingga yang disupervisi dapat mengembangkan
potensinya.

d. Teknik Supervisi Bimbingan dan Konseling

Teknik supervisi ada dua macam yaitu teknik supervisi kelompok dan
individual. Teknik supervisi merupakan cara yang ditempuh dalam rangka
mencapai tujuan tertentu dalam bidang layanan supervisi pendidikan yang

30
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. Salah satu teknik supervisi


kelompok yang sangat populer khususnya pada bidang supervisi bimbingan dan
konseling adalah teknik supervisi kelompok. Teknik ini dikembangkan dari
kombinasi teori psikoanalitik relasional, berakar pada teori hubungan
interpersonal dan objek, dan konstruksionisme sosial. Dengan demikian
dipandang bahwa supervisi berbasis kelompok adalah sarana yang kuat untuk
memberikan pengawasan kelompok jika sumber daya berkurang.

Terdapat lima model supervisi kelompok yaitu (1) structured group supervision,
(2) systematic peer group supervision, (3) a case presentation model, and (4)
structured peer consultation model. (5) structured reflecting teams dengan fokus
aplikasi supervisi yang dibahas lebih jauh. Istilah terstruktur mengacu pada
serangkaian langkah yang harus dipedomani oleh supervisor maupun yang
disupervisi selama pertemuan berlangsung. Model kelima yaitu model yang
terbaru structured reflecting team in group supervision dibahas lebih mendalam.

Reflecting Team Supervision

Andersen (1991) menggambakan konsep dari model reflecting team dengan 3


komponen. Komponen pertama adalah unit yang memerlukan bantuan, yang
berupa seseorang atau sekelompok orang, komponen kedua adalah
pewawancara yaitu salah satu dari anggota tim (supervisor atau orang yang
disupervisi) yang memandu jalannya proses supervisi. Komponen terakhir
adalah anggota dari tim “the reflecting team”. Selanjutnya Prest et al. (1990)
menegaskan penggunaan reflecting team supervision (RTS) sebagai cara untuk
meningkatkan proses dalam supervisi kelompok fokus utama pada
pengembangan keterampilan konseling guru BK yang disupervisi khususnya
yang berkaitan dengan target pengembangan kompetensi guru BK,
penyelesaian masalah guru BK terkait kliennya menjadi tujuan yang kedua.

Kekuatan utama dari RTS terdapat pada sesi reflectingteam’s dimana mampu
mendorong pengembangan potensi dari anggota kelompok dalam proses
supervisi. Terdapat empat tahapan yang terstruktur dan sistematis dalam RTS

31
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

dengan alokasi waktu 60 menit untuk satu penyelesaian kasus (Landis &
Young, 1994). Keempat tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut:

Tahap pertama (25 menit)

Pada tahap ini, dua orang anggota kelompok tampil memainkan peran (role
play) yang menggambarkan masalah yang sedang dihadapi (pemutaran
videotape dimungkinkan). Supervisor dan anggota kelompok lainnya menjadi
pengamat, selama sesi pertama berlangsung anggota kelompok diingatkan
untuk tetap diam sambil mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk
dibahas pada sesi selanjutnya.

Tahap kedua (10 menit)

Pada tahap ini, supervisor mengambil alih kendali diskusi dengan tim refleksi
dalam rangka membantu guru BK mengembangkan ide-ide baru dari guru BK
lainnya sekaligus menegaskan beberapa ide kuat selama sesi berlangsung.
Reflecting team sebaiknya berlangsung secara spontan, positif, dan penuh
dengan gagasan dengan beberapa fokus diskusi: (a) interaksi verbal dan
nonverbal yang menarik pada saat terjadi dialog (role play guru BK dan klien),
(b) perilaku positif yang muncul selama sesi berlangsung, (c) dampak pribadi
dari sesi momen konseling tertentu, (d) kekhawatiran yang mungkin muncul
sebagai akibat dari keputusan yang akan diambil. Pada tahap ini anggota tim
berupaya untuk membantu satu dengan lainnya dengan memberikan
alternatif ide dan perspektif (Monk & Winslade, 2000).

Tahap ketiga (10 menit)

Pada tahap ketiga ini, supervisor memfasilitasi diskusi the role-play client(s)
dengan the reflecting team. Tujuan supervisi pada tahap ini adalah membantu
guru BK melihat beberapa perspektif yang berpengaruh, selanjutnya guru BK
menyampaikan ide yang paling mungkin dan bermakna. Si guru BK dapat pula
menyampaikan ide dan gagasannya sendiri berdasarkan hasil diskusi
sebelumnya.

Tahap keempat (15 menit)

32
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

Pada tahap ini seluruh anggota kelompok berkumpul untuk proses refleksi
pengalaman. Tujuan supervisi pada tahap ini adalah menerima feedback
dengan segera baik dari supervisor maupun dari anggota kelompok.
Kesempatan ini menjadi sangat penting bagi guru BK maupun presenter untuk:
(a) berbagi pengalaman terhadap apa yang sedang dialami, (b)
mengungkapkan rasa ingin tahu tentang pendekatan guru BK dan spesifikasi
dari sesi konseling, dan (c) merefleksikan wawasan pikiran ke titik yang terjauh.
Sedangkan untuk anggota kelompok reflecting team, menjadi kesempatan
untuk: (a) merefleksikan pikiran dan perasaan terhadap sesi dan pengalaman,
(b) fokus pada hipotesis dan strategi, dan (c) mengajukan pertanyaan lebih
lanjut.

e. Instrumen Supervisi Bimbingan dan Konseling

Salah satu prinsip supervisi ilmiah bilamana dalam kegiatan supervisi dilaksanakan
berdasarkan data dari lapangan bukan tafsiran pribadi. Oleh karena itu dalam
supervisi perlu menggunakan instrumen agar diperoleh data yang obyektif.
Terkait dengan pelaksanaan supervisi individual berikut ini diberikan contoh
instrumen supervisi bimbingan dan konseling.

Berikut ini contoh instrumen supervisi dalam bimbingan dan konseling yang
penulis modivikasi dari instrumen yang telah dikembangkan oleh TIM assesor
PLPG Universitas Negeri Semarang. Instrumen ini telah digunakan pada saat PLPG
mulai dari kegiatan perencanaan program, pelaksanaan program layanan baik
secara klasikal, kelompok maupun perorangan. Adapun contoh supervisi sebagai
berikut:

Tabel. 3 Contoh instrumen Supervisi Program Bimbingan dan Konseling

Nama Guru Pembimbing : ............................................................................

Asal Sekolah : ............................................................................

NO ASPEK PROGRAM SKOR


1. DASAR PEMIKIRAN
a. Menggambarkan kebutuhan konseli 1 2 3 4 5
b. Berpijak pada kebijakan sekolah dan sistem pendidikan nasional 1 2 3 4 5

33
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

c. Mengacu pada hasil evaluasi penyelenggaraan layanan BK sebelumnya 1 2 3 4 5


d. Sesuai dengan kekuatan dan kelemahan sekolah 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
2. TUJUAN PROGRAM
a. Mengarah pada pencapaian perkembangan konseli secara optimal 1 2 3 4 5
b. Menunjang pencapaian tujuan institusi sekolah dan pendidikan nasional 1 2 3 4 5
c. Bersifat ideal dan secara realistis dapat dicapai 1 2 3 4 5
d. Mencakup tujuan umum dan tujuan khusus 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
3. BIDANG LAYANAN
a. Mencakup seluruh aspek perkembangan konseli 1 2 3 4 5
b. Menggambarkan kebutuhan layanan seluruh konseli 1 2 3 4 5
c. Keseimbangan layanan antara pribadi, sosial, belajar dan karir 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
4. STRATEGI LAYANAN
a. Relevan dengan tujuan dan bidang layanan 1 2 3 4 5
b. Realistis untuk dapat dilaksanakan 1 2 3 4 5
c. Menggambarkan kekinian yang memungkinkan diapresiasi konseli 1 2 3 4 5
d. Ditunjang dengan perlengkapan dan media yang memadai 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
5. PERSONEL LAYANAN
a. Menggambarkan kompetensi/keahlian dan kewenangan layanan 1 2 3 4 5
b. Memadai untuk melaksanakan tugas layanan 1 2 3 4 5
c. Menggambarkan tanggung jawab seluruh personel sekolah 1 2 3 4 5
d. Menggambarkan koordinasi dan komunikasi layanan 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
6. WAKTU PELAKSANAAN LAYANAN
a. Sesuai dengan kalender akademik sekolah 1 2 3 4 5
b. Memiliki keseimbangan antar layanan 1 2 3 4 5
c. Realistis dan sesuai dengan kebutuhan konseli dan sekolah 1 2 3 4 5
d. Terjadwal dengan baik 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
7. FASILITAS PENDUKUNG 1 2 3 4 5
a. Kejelasan kebutuhan anggaran dan sumber pembiayaannya 1 2 3 4 5
b. Kesediaan tempat penyelenggaraan bimbingan dan konseling secara 1 2 3 4 5
memadai
c. Ketersediaan perlengkapan layanan sesuai kebutuhan 1 2 3 4 5
d. Kelengkapan bahan pustaka secara memadai 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
8. RENCANA EVALUASI 1 2 3 4 5
a. Evaluasi BK dilakukan terhadap program, proses dan hasil layanan 1 2 3 4 5
b. Memiliki kejelasan tujuan dan aspek evaluasi 1 2 3 4 5
c. Memiliki kejelasan metode dan waktu evaluasi 1 2 3 4 5
d. Melibatkan personel yang memiliki keahlian dan kewenangan 1 2 3 4 5
e. Dijadikan sebagai bahan pengembangan program BK selanjutnya 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
JUMLAH SKOR TOTAL
NILAI= SKOR TOTAL x 100 =

160

Komentar/Catatan:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..

34
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

............………, ……… 2018

Supervisor

Tabel. 4. CONTOH INSTRUMEN SUPERVISI RENCANA PELAKSANAAN

LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL (ISRPLKI)


Nama Guru Pem imbing : .....................................................................
Asal Sekolah : .....................................................................

ASPEK LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SKOR


1. RUMUSAN TUJUAN
a. Ketepatan perumusan tujuan layanan konseling 1 2 3 4 5
b. Relevansi tujuan dengan permasalahan konseli 1 2 3 4 5
SKOR SUB TOTAL
2. RUMUSAN MASALAH
a. Ketepatan dalam mendeskripsikan masalah yang dialami konseli 1 2 3 4 5
b. Ketepatan dalam menentukan penyebab terjadinya masalah konseli 1 2 3 4 5
c. Ketepatan dalam mendeskripsikan kekuatan dan kelemahan konseli 1 2 3 4 5
SKOR SUB TOTAL
3. TEKNIK PEMECAHAN MASALAH
a. Ketepatan pemilihan teknik konseling sesuai dengan masalah konseli 1 2 3 4 5
b. Relevansi pemilihan teknik konseling dengan tujuan pemecahan masalah 1 2 3 4 5
SKOR SUB TOTAL
4. TAHAP KEGIATAN KONSELING
a. Kejelasan dan keterarahan rumusan aktivitas yang akan dilakukan guru BK 1 2 3 4 5
dalam setiap langkah :
1) Pembukaan (kejelasan dan keterarahan aktivitas guru BK dengan tujuan 1 2 3 4 5
tahap pembukaan)
2) Transisi (kejelasan dan keterarahan aktivitas guru BK dengan tujuan 1 2 3 4 5
tahap transisi)
3) Inti (kejelasan dan keterarahan intervensi yang akan digunakan guru BK 1 2 3 4 5
untuk mengubah perilaku konseli dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan)
4) Penutupan (kejelasan keterarahan kegiatan guru BK dengan tujuan 1 2 3 4 5
tahap penutupan, meliputi: merangkum, refleksi, memberikan
penguatan, dan tindak lanjut)
SKOR SUB TOTAL
5. RENCANA EVALUASI KONSELING
a. Relevansi rumusan evaluasi dengan tujuan konseling 1 2 3 4 5
b. Relevansi rumusan evaluasi dengan tahapan aktivitas konseling 1 2 3 4 5
c. Kejelasan kriteria keberhasilan konseling 1 2 3 4 5
d. Kejelasan tindak lanjut setelah konseling 1 2 3 4 5
SKOR SUB TOTAL
SKOR TOTAL

35
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 =
𝟖𝟎

Komentar/Catatan:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

........................., …………… 2018

Supervisor

Tabel: 5.

INSTRUMEN SUPERVISI RENCANA LAYANAN


BIMBINGAN KELOMPOK ATAU KLASIKAL (IPRLBK)

Nama guruPembimbing : ...........................................................................

Asal Sekolah :............................................................................

No ASPEK LAYANAN BIMBINGAN SKOR


1. Relevansi Topik dengan Kebutuhan atau kompetensi konseli 1 2 3 4 5
2. Ketepatan perumusan tujuan pelayanan 1 2 3 4 5
3. Relevansi teknik/metode dengan tujuan bimbingan 1 2 3 4 5
4. Relevansi alat dan media dengan topik bimbingan 1 2 3 4 5
5. Kejelasan dan keterarahan rumusan aktivitas yang dilakukan oleh guru BK
dalam setiap langkah:
a. Pembukaan (kejelasan dan keterarahan aktivitas guru BK dengan tujuan 1 2 3 4 5
tahap pembukaan)
b. Transisi (kejelasan dan keterarahan aktivitas guru BK dengan tujuan 1 2 3 4 5
tahap transisi)
c. Inti (kejelasan dan keterarahan intervensi yang akan digunakan oleh guru 1 2 3 4 5
BK untuk mengubah perilaku konseli dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan)
d. Penutupan (kejelasan keterarahan kegiatan guru BK dengan tujuan 1 2 3 4 5
tahap penutupan, meliputi: merangkum, refleksi, memberikan
penguatan, dan tindak lanjut)
6. Kelengkapan RPLBK (sumber materi/referensi, dukungan alat bantu, 1 2 3 4 5
dukungan data/pemetaan kebutuhan konseli)
7. Orisinalitas dan kreativitas dalam melakukan persiapan/menyusun RPLBK 1 2 3 4 5
Jumlah Total

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 =
𝟓𝟎

Komentar/Catatan:
…………………………………………………………………………………………………………………….

36
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

........................, …………2018

Supervisor

37
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

Tabel. 6
INSTRUMEN SUPERVISI LAPORAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN
KONSELING (IPLPBK)

Nama Peserta : ............................................................................

Asal Sekolah : ............................................................................

NO. ASPEK PROGRAM SKOR


1. DASAR PEMIKIRAN
a. Dokumen Identifikasi Kebutuhan dan permasalahan siswa Konseli 1 2 3 4 5
b. Dokumen Instrumen Need Asismen Data kebutuhan konseli berdasarkan 1 2 3 4 5
hasil pengukuran (Data Test dan Non test)
c. Dokumen hasil evaluasi penyelenggaraan layanan sebelumnya 1 2 3 4 5
d. Dokumen Kejelasan kelas bimbingan 1 2 3 4 5
e. Dokumen jumlah konseli yang dibimbing 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
2. PENILAIAN PROSES
a. Instrumen observasi dan hasilnya untuk menilai keaktifan konseli saat 1 2 3 4 5
mengikuti layanan
b. Instrumen obsevasi dan hasilnya untuk menilai tanggung jawab konseli 1 2 3 4 5
saat mengikuti layanan
c. Instrumen observasi dan hasilnya untuk menilai partisipasi konseli saat 1 2 3 4 5
mengikuti layanan
d. Instrumen observasi dan hasilnya untuk menilai kerjasama konseli saat 1 2 3 4 5
mengikuti layanan
e. Dokumen Ketersediaan perlengkapan layanan dan media yang memadai 1 2 3 4 5
sesuai kebutuhan
f. Dokumen Ketersediaan tempat penyelenggaraan bimbingan dan 1 2 3 4 5
konseling secara memadai
g. Dokumen Kejelasan kebutuhan anggaran dan sumber pembiayaannya 1 2 3 4 5
h. Dokumen Ketersediaan Ruangan sesuai jenis layanan yang digunakan 1 2 3 4 5
i. Dokumen jadwal layanan Sesuai dengan kalender akademik sekolah dan 1 2 3 4 5
terjadwal dengan baik
j. Dokumen Guru BK untuk menilai kompetensi/keahlian dan kewenangan 1 2 3 4 5
sesuai layanan yang sedang dilaksanakan
k. Menggunakan dokumen Kelengkapan adminstrasi ( seperti daftar hadir, 1 2 3 4 5
formulir pendaftaran, dsb)
l. Menggunakan dokumen mekanisme Standard Operasional Pelaksanaan 1 2 3 4 5
layanan
Skor Sub
Total
3. PENILAIAN HASIL
a. Jumlah siswa yang berhasil dan tidak berhasil dalam mengikuti layanan 1 2 3 4 5
b. Menggunakan berbagai instrumen evaluasi hasil( UCA) untuk 1 2 3 4 5
mengungkap keberhasilan layanan
Skor Sub Total
4 HAMBATAN-HAMBATAN
a. waktu (apakah sesuai perencanaan) 1 2 3 4 5
b. SDM ( siswa, guru BK, staf admin. Dsb) 1 2 3 4 5
c. Sarpras dan fasilitas (apakah sesuai harapan) 1 2 3 4 5
d. Kebijakan struktural (apakah terjadi dukungan sistem) 1 2 3 4 5
Skor Sub Total
5 KEPUTUSAN EVALUASI 1 2 3 4 5
Skor Sub Total

38
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling

JUMLAH SKOR TOTAL

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 =
𝟏𝟐𝟎

Komentar/Catatan:
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….............
................................................................................................................................…
…………
............………, ……… 2018
Supervisor

……………………

39

Anda mungkin juga menyukai