D. URAIAN MATERI
6. Supervisi Bimbingan dan Konseling
a. Konsep Supervisi
Istilah supervisi menurut para ahli berbeda sesuai dengan sudut pandang dan
filosofinya masing-masing. Seperti pakar Sergiovanni (1998) bahwa supervisi
diartikan sebagai usaha mendorong, mengkoordinir, dan menstimulir serta
menuntun pertumbuhan guru-guru secara berkesinambungan di suatu sekolah
baik secara individual maupun kelompok agar lebih efektif melaksanakan fungsi
pembelajaran. Pengertian lain supervisi sebagai layanan yang bersifat
membimbing, memfasilitasi, memotivasi serta menilai guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dan pengembangan profesinya secara efektif. Sedangkan Nawawi
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan supervisi pembelajaran adalah
pelayanan yang disediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru agar
menjadi guru atau personal yang semakin cakap sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan pada khususnya, agar
meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar di sekolah.
29
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Secara umum tujuan utama supervisi dalam bimbingan dan konseling adalah
untuk:
Agar dalam melaksanakan supervisi dapat memberikan hasil yang baik seorang
supervisor menurut Massaong (2013) hendaknya mengikuti prinsip-prinsip
supervisi sebagai berikut:
1. Prinsip ilmiah yang meliputi unsur-unsur: (a) sistematis yaitu teratur dan
direncanakan, (b) obyektif artinya data didapatkan dari hasil observasi
bukan tafsiran pribadi, (c) menggunakan instrumen yang dapat
memberikan informasi sebagai umpan balik.
2. Demokratis artinya menjujung tinggi musyawarah.
3. Kooperatif/kemitraan.
4. Konstruktif dan kreatif intinya menciptakan suasana aman dan
menyenangkan sehingga yang disupervisi dapat mengembangkan
potensinya.
Teknik supervisi ada dua macam yaitu teknik supervisi kelompok dan
individual. Teknik supervisi merupakan cara yang ditempuh dalam rangka
mencapai tujuan tertentu dalam bidang layanan supervisi pendidikan yang
30
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Terdapat lima model supervisi kelompok yaitu (1) structured group supervision,
(2) systematic peer group supervision, (3) a case presentation model, and (4)
structured peer consultation model. (5) structured reflecting teams dengan fokus
aplikasi supervisi yang dibahas lebih jauh. Istilah terstruktur mengacu pada
serangkaian langkah yang harus dipedomani oleh supervisor maupun yang
disupervisi selama pertemuan berlangsung. Model kelima yaitu model yang
terbaru structured reflecting team in group supervision dibahas lebih mendalam.
Kekuatan utama dari RTS terdapat pada sesi reflectingteam’s dimana mampu
mendorong pengembangan potensi dari anggota kelompok dalam proses
supervisi. Terdapat empat tahapan yang terstruktur dan sistematis dalam RTS
31
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
dengan alokasi waktu 60 menit untuk satu penyelesaian kasus (Landis &
Young, 1994). Keempat tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut:
Pada tahap ini, dua orang anggota kelompok tampil memainkan peran (role
play) yang menggambarkan masalah yang sedang dihadapi (pemutaran
videotape dimungkinkan). Supervisor dan anggota kelompok lainnya menjadi
pengamat, selama sesi pertama berlangsung anggota kelompok diingatkan
untuk tetap diam sambil mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk
dibahas pada sesi selanjutnya.
Pada tahap ini, supervisor mengambil alih kendali diskusi dengan tim refleksi
dalam rangka membantu guru BK mengembangkan ide-ide baru dari guru BK
lainnya sekaligus menegaskan beberapa ide kuat selama sesi berlangsung.
Reflecting team sebaiknya berlangsung secara spontan, positif, dan penuh
dengan gagasan dengan beberapa fokus diskusi: (a) interaksi verbal dan
nonverbal yang menarik pada saat terjadi dialog (role play guru BK dan klien),
(b) perilaku positif yang muncul selama sesi berlangsung, (c) dampak pribadi
dari sesi momen konseling tertentu, (d) kekhawatiran yang mungkin muncul
sebagai akibat dari keputusan yang akan diambil. Pada tahap ini anggota tim
berupaya untuk membantu satu dengan lainnya dengan memberikan
alternatif ide dan perspektif (Monk & Winslade, 2000).
Pada tahap ketiga ini, supervisor memfasilitasi diskusi the role-play client(s)
dengan the reflecting team. Tujuan supervisi pada tahap ini adalah membantu
guru BK melihat beberapa perspektif yang berpengaruh, selanjutnya guru BK
menyampaikan ide yang paling mungkin dan bermakna. Si guru BK dapat pula
menyampaikan ide dan gagasannya sendiri berdasarkan hasil diskusi
sebelumnya.
32
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Pada tahap ini seluruh anggota kelompok berkumpul untuk proses refleksi
pengalaman. Tujuan supervisi pada tahap ini adalah menerima feedback
dengan segera baik dari supervisor maupun dari anggota kelompok.
Kesempatan ini menjadi sangat penting bagi guru BK maupun presenter untuk:
(a) berbagi pengalaman terhadap apa yang sedang dialami, (b)
mengungkapkan rasa ingin tahu tentang pendekatan guru BK dan spesifikasi
dari sesi konseling, dan (c) merefleksikan wawasan pikiran ke titik yang terjauh.
Sedangkan untuk anggota kelompok reflecting team, menjadi kesempatan
untuk: (a) merefleksikan pikiran dan perasaan terhadap sesi dan pengalaman,
(b) fokus pada hipotesis dan strategi, dan (c) mengajukan pertanyaan lebih
lanjut.
Salah satu prinsip supervisi ilmiah bilamana dalam kegiatan supervisi dilaksanakan
berdasarkan data dari lapangan bukan tafsiran pribadi. Oleh karena itu dalam
supervisi perlu menggunakan instrumen agar diperoleh data yang obyektif.
Terkait dengan pelaksanaan supervisi individual berikut ini diberikan contoh
instrumen supervisi bimbingan dan konseling.
Berikut ini contoh instrumen supervisi dalam bimbingan dan konseling yang
penulis modivikasi dari instrumen yang telah dikembangkan oleh TIM assesor
PLPG Universitas Negeri Semarang. Instrumen ini telah digunakan pada saat PLPG
mulai dari kegiatan perencanaan program, pelaksanaan program layanan baik
secara klasikal, kelompok maupun perorangan. Adapun contoh supervisi sebagai
berikut:
33
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
160
Komentar/Catatan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
34
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Supervisor
35
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 =
𝟖𝟎
Komentar/Catatan:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Supervisor
Tabel: 5.
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 =
𝟓𝟎
Komentar/Catatan:
…………………………………………………………………………………………………………………….
36
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
........................, …………2018
Supervisor
37
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Tabel. 6
INSTRUMEN SUPERVISI LAPORAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN
KONSELING (IPLPBK)
38
Modul 3 | Kegiatan Belajar 3: Konsep Dasar Evaluasi Bimbingan dan Konseling
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 =
𝟏𝟐𝟎
Komentar/Catatan:
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….............
................................................................................................................................…
…………
............………, ……… 2018
Supervisor
……………………
39