Anda di halaman 1dari 2

NURHUDAYA, S.Pd.

CGP ANGKATAN 9

UPTD SDN 232 TELLESANG

KABUPATEN WAJO

JURNAL DWI MINGGUAN 2.3

Facts (Peristiwa) :

Modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik. Dalam mempelajari modul
ini dilakukan dengan eksplorasi konsep yang terbagi kedalam 4 Sub Pembelajaran
yakni : Sub Pembelajaran 2.1: Konsep Coaching secara Umum dan Konsep
Coaching dalam Konteks Pendidikan, Sub Pembelajaran 2.2: Paradigma Berpikir
dan Prinsip Coaching, Sub Pembelajaran 2.3: Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA
sebagai Alur Percakapan Coaching, Sub Pembelajaran 2.4: Supervisi Akademik
dengan Paradigma Berpikir Coaching.

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada


solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi
peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan
pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching lebih kepada membantu
seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.

Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation


mendefinisikan coaching sebagai”bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk
memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses
yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.” Berbagai
tugas dalam Sub Pembelajaran memberikan pengalaman yang berharga bagi saya
dalam memahami coaching. Tugas Ruang Kolaborasi yang terdiri dari latihan dan
praktik coaching memberikan pengalaman yang menarik bagi saya dalam
melakukan coaching. Memberikan pengalaman kepada saya bagaimana berperan
sebagai coach dan juga bagaimana saya berperan sebagai coachee.

Feelings (Perasaan)

Setelah mempelajari Modul 2.3 ini saya merasa senang, lega dan termotivasi untuk
melakukan coaching ini untuk perencanaan, untuk mencari solusi dalam berbagai
permasalahan yang saya hadapi mauapun yang dihadapai rekan sejawat di sekolah,
untuk berefleksi, dan untuk kalibrasi.
Findings (Pembelajaran)

Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari materi di Modul 2.3 ini. Supervisi
akademik dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan
untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Dalam relasi
guru dengan guru, seorang coach dapat membantu seorang coachee untuk
menemukan kekuatan dirinya dalam pembelajaran. Pendekatan komunikasi dengan
proses coaching merupakan sebuah dialog antara seorang coach dan coachee yang
terjadi secara emansipatif dalam sebuah ruang perjumpaan yang penuh kasih dan
persaudaraan.

Paradigma berpikir coaching terdiri dari fokus pada coachee/rekan yang akan
dikembangkan, bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat,
mampu melihat peluang baru dan masa depan. Prinsip coaching yaitu “kemitraan,
proses kreatif, dan memaksimalkan potensi”. Kompetensi Inti Coaching meliputi
kehadiran penuh/Presence, mendengarkan aktif, mengajukan pertanyaan berbobot.
Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA : Percakapan untuk
perencanaan, Percakapan untuk pemecahan masalah, Percakapan untuk berefleksi,
Percakapan untuk kalibrasi.

Umpan Balik berbasis Coaching terdiri dari Umpan Balik dengan Pertanyaan
Reflektif, Umpan Balik menggunakan data yang valid.

Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk


memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran
mereka di kelas. Dalam pelaksanaannya ada dua paradigma utama yang menjadi
landasan kita menjalankan proses supervisi akademik yang memberdayakan, yakni
paradigma pengembangan kompetensi yang berkelanjutan dan optimalisasi potensi
setiap individu

Future (Penerapan):

Setelah mempelajari modu1 2.3. saya bertekad untuk mempraktikkan tiga


kompetensi inti coaching, presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan
pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching. Membuat rencana, melakukan
refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi. Memberikan umpan balik
dengan paradigma berpikir dan prinsip coaching. Mempraktikkan rangkaian supervisi
akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching. Selalu berusaha
mingkatkan kemampuan diri dalam melakukan coaching dengan berlatih dan sering
malakukan praktik coaching dengan rekan sejawat dan murid.

Anda mungkin juga menyukai