Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.

3 COACHING UNTUK
SUPERVISI AKADEMIK

Salam guru penggerak. Tergerak, bergerak, menggerakakan

Sri Setio Ningrum, S.Pd


CGP Angkatan 9 SMP Neegri 2 Kertosono

Pada refleksi dwi mingguan ini saya akan menceritakan apa yang sudah saya lakukan pada
pendidikan guru penggerak pada materi Coaching untuk Supervisi Akademik. Di sini saya
akan merefleksikan rangkaian kegiatan selama mendalami modul 2.3 dengan model
Refleksi 4 P ( Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan)

1. Peristiwa
Modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik dimulai pada 21 Agustus 2023.
Dilanjutkan dengan eksplorasi madiri dari tangggal 22-23 Agustus 2023. Dalam mempelajari modul
ini dilakukan dengan eksplorasi konsep yang terbagi kedalam 4 Sub Pembelajaran yakni : Sub
Pembelajaran 2.1: Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan,
Sub Pembelajaran 2.2: Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching, Sub Pembelajaran 2.3: Kompetensi
Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching, Sub Pembelajaran 2.4: Supervisi
Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching. Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses
kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach
memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan
pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching lebih kepada membantu seseorang
untuk belajar daripada mengajarinya. Selanjutnya saya dan teman teman melakukan diskusi dan
Latihan coaching secara tatap maya tanggal 27 Agustus. Kemudian dilanjutkan dengan praktik
coaching pada tanggal 28 Agustus dengan teman yang sudah di tentukan dan di rekam, kemuidan di
upload ke youtube dan di laporkan melalui LMS.
2. Perasaan

Saya bersemangat mengikuti aktivitas pembelajaran tentang coaching ini. Pada modul
2.3. ini, Saya menjadi begitu penasaran di awalnya bagaimana menjadi coach yang baik, karena
selama ini saya hanya di supervisi dan mendengarkan masukan dari kepala
sekolah, dan sekarang saya belajar bagaimana menjadi coach dan juga menjadi coachee pada
modul ini juga saya dan para CGP lain berpraktik langsung dalam kegiatang coaching ini dan
membuat pemahaman lebih baik tentang modul 2.3 ini. Dari hasil praktik saya merasa masih
banyak kekurangan sehingga merasa bersemangat untuk belajar lagi dan berusaha memahami
tentang coaching, bagaimana membuat pertanyaan berbobot, dan bagaimana bersikap sebagai
coach yang baik.
3. Pembelajaran
Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari materi di Modul 2.3 ini. Supervisi akademik dilakukan
untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan untuk pengembangan kompetensi diri
dalam setiap pendidik di sekolah. Dalam relasi guru dengan guru, seorang coach dapat membantu
seorang coachee untuk menemukan kekuatan dirinya dalam pembelajaran. Pendekatan komunikasi
dengan proses coaching merupakan sebuah dialog antara seorang coach dan coachee yang terjadi
secara emansipatif dalam sebuah ruang perjumpaan yang penuh kasih dan persaudaraan.
Paradigma berpikir coaching terdiri dari fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan,
bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, mampu melihat peluang baru dan
masa depan. Prinsip coaching yaitu "kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi".
Kompetensi Inti Coaching meliputi kehadiran penuh/Presence, mendengarkan aktif, mengajukan
pertanyaan berbobot. Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA : Percakapan untuk
perencanaan, Percakapan untuk pemecahan masalah, Percakapan untuk berefleksi, Percakapan untuk
kalibrasi.

4. Penerapan
Setelah mempelajari modul 2.3. saya mencoba coaching dengan teman sejawat pada aksi
nyata dengan mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching, presence, mendengarkan aktif, dan
mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching. Membuat rencana, melakukan refleksi,
memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi. Memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir
dan prinsip coaching. Mempraktikkan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma
berpikir coaching. Selalu berusaha mingkatkan kemampuan diri dalam melakukan coaching dengan
berlatih dan sering malakukan praktik coaching dengan rekan sejawat dan murid.

Anda mungkin juga menyukai