Anda di halaman 1dari 25

PENGUATAN

PRAKTIK COACHING

Lokakarya 4
Pendidikan Guru Penggerak
PEMBUKAAN
TUJUAN
Di akhir lokakarya ini, Calon Guru Penggerak dapat:

• Peserta mampu menunjukkan kemampuan coaching yang dimilikinya

• Peserta mampu mengidentifikasi kekuatan, area pengembangan dan


menyusun rencana perbaikan dalam proses pembelajaran yang berpihak
pada murid

• Peserta mampu menunjukkaan kemampuan melakukan rangkaian supervisi


akademik dengan menggunakan pola pikir coaching
AGENDA
1. Pembukaan
2. Reviu materi dan refleksi pengalaman coaching
3. Praktek coaching
4. Umpan balik praktek coaching
5. Praktek rangkaian supervisi akademik menggunakan pola pikir
coaching
6. Penutup
KESEPAKATAN KELAS
REVIU SINGKAT MATERI
Apa perbedaan antara Coaching,
Mentoring, dan Konseling?
Coaching
Coaching adalah proses dimana seorang
coach, menuntun coachee untuk menemukan
ide, cara untuk mengatasi masalahnya atau
mencapai tujuannya. Hubungannya adalah
kemitraan. Coach hanya menuntun, tapi
coachee yang menentukan keputusannya.
Mentoring
Mentoring adalah proses di mana seorang
mentor membagikan pengalamannya untuk
membantu mentee mengembangkan dirinya.
Hubungan antara mentor dan mentee adalah
seseorang yang berpengalaman dan yang
belum berpengalaman. Mentor biasanya
memberi tips pada mentee.
Konseling
Konseling berarti proses di mana konseli
dibantu untuk memecahkan masalahnya.
Hubungan antara konselor dan konseli
adalah seseorang yang ahli dan seseorang
yang membutuhkan bantuan.
Jelaskan masing-masing Prinsip Dasar dari
Coaching di bawah ini!
1. KEMITRAAN
2. PROSES KREATIF
3. MEMAKSIMALKAN POTENSI
Kemitraan
Kemitraan berarti posisi antara coach dan
coachee setara. tidak ada yang lebih tinggi
ataupun lebih rendah. coach merupakan
rekan berpikir bagi coachee dalam membantu
coachee belajar dari dirinya sendiri.
PROSES KREATIF
Proses kreatif berarti mengedepankan
percakapan dua arah, memicu proses
berpikir coachee, serta mendorong
coachee untuk menghasilkan ide-ide
baru.
MEMAKSIMALKAN POTENSI
Memaksimalkan potensi, berarti
perlu adanya suatu rencana tindak
lanjut yang diputuskan oleh
rekan/coachee yang sedang
dikembangkan.
Apa alur percakapan coaching yang kita pelajari? Sebutkan
dan jelaskan masing-masing bagiannya!
Alur Percakapan Coach dan Coachee TIRTA: Tujuan, Identifikasi, Rencana
dan Tanggung Jawab Pendidikan Guru Penggerak Tujuan

• Pada tahap tujuan, coach dan coachee akan berdiskusi untuk


menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh coachee. Tujuan haruslah
spesifik, dapat diukur, realistis, relevan, dan dapat dicapai dalam
waktu tertentu.
• Pada tahap identifikasi, coach dan coachee akan menggali informasi
tentang situasi dan kondisi saat ini yang berkaitan dengan tujuan
yang ingin dicapai. Coachee akan diminta untuk melakukan refleksi
diri dan mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dimilikinya.
• Pada tahap rencana aksi, coach dan coachee akan bekerja sama untuk
merumuskan rencana aksi yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan. Rencana aksi haruslah realistis dan dapat dilaksanakan.
• Pada tahap tanggung jawab, coach dan coachee akan menyepakati
tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan rencana aksi.
Coach akan bertanggung jawab untuk memberikan dukungan dan
arahan kepada coachee, sedangkan coachee akan bertanggung jawab
untuk melaksanakan rencana aksi dengan penuh komitmen.
Terdapat 3 kegiatan dalam rangkaian supervisi
akademik yang dijelaskan dalam modul
1. Pra-Observasi adalah percakapan yang membangun hubungan
antara guru dan supervisor sebagai mitra dalam
pengembangan kompetensi diri.

2. Observasi adalah aktivitas kunjungan kelas yang dilakukan


oleh supervisor

3. Pasca-Observasi adalah percakapan supervisor dan guru


terkait hasil data observasi, menganalisa data, umpan balik
dan rencana pengembangan kompetensi
PRAKTEK COACHING
Praktek Coaching
• Praktek dilakukan dalam kelompok, namun berpasangan
• Coaching dilakukan secara berantai
Gambaran singkat rantai :
(A -> B, B -> C, C-> D, D -> E, E -> A)
• Disaat sepasang melakukan coaching, anggota kelompok lain
mengobservasi
Praktek Coaching

• Tiap praktek coaching kurang lebih 10 menit. Apabila tiap coaching


sudah sampai 10 menit, akan ada peringatan waktu, artinya proses harus
lebih dipercepat

• Masalah yang dijadikan bahan untuk coaching adalah masalah yang


Anda alami dalam kehidupan sehari-hari dalam menjalankan peran Anda
sebagai Guru.
PRAKTEK RANGKAIAN SUPERVISI AKADEMIK
DENGAN POLA PIKIR COACHING
• Menggunakan video observasi kelas yang direkam pada saat pendampingan individu

• Dilakukan secara berpasangan

Alur:

1. Pra-observasi -> tanyakan bagian apa dari pembelajaran yang menjadi fokus Pengembangan

2. Mengamati video (observasi)-> untuk menggali data pada bagian yang disebutkan pada pra-observasi

3. Pasca-Observasi -> memberikan feedback memberdayakan menggunakan pola pikir coaching

4. Membuat perencanaan pengembangan diri berdasarkan umpan balik dari coach

5. Refleksi proses yangbaru dijalani secara berpasangan

6. Berganti peran
PENUTUP
PENUGASAN CALON GURU PENGGERAK

1. Dampingi rekan sejawat (guru lain) dalam membuat RPP yang berdiferensiasi dan mengandung Sosial

Emosional (Modul 2.1 & Modul 2.2). RPP ini kemudian akan dilaksanakan oleh rekan sejawat Anda

tersebut

2. Lakukan percakapan pra-observasi dan observasi penerapan RPP oleh rekan sejawat Anda.

3. Bawa hasil catatan observasi pada Pendampingan Individu 5

4. Pada saat Pendampingan Individu 5, Anda akan diminta untuk melanjutkan rangkaian supervisi akademik

kepada rekan sejawat Anda.

Anda mungkin juga menyukai