Anda di halaman 1dari 10

KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 2.3
COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK
OLEH : EVA DIARTI,S.PD
CGP ANGKATAN 7 KAB.SAMBAS
SMP EBEN HAEZER PEMANGKAT
PARADIGMA BERFIKIR

COACHING

Fokus pada coachee yang akan dikembangkan


Bersikap terbuka dan ingin tahu
Memiliki kesadaran diri yang kuat.
Mampu melihat peluang baru dan masa depan
KEMITRAAN

PRINSIP
Dalam coaching posisi coach terhadap

COACHING
coachee adalah mitra itu berarti tidak

ada yang lebih tinggi maupun lebih

rendah

PROSES KREATIF
Proses kretif ini dilakukan melalui

percakapanyang dua arah memacu


MEMAKSIMALKAN POTENSI
proses berpikir coachee,memetakan
Untuk memaksimalkan potensi dan

dan menggali situasi coachee untuk


memberdayakan rekan sejawat

menghasilkan ide-ide baru percakapan perlu diakhiri dengan suatu

rencana tindak lanjut,yang diputuskan oleh

rekan yang dikembangkan


KEHADIRAN PENUH
Kemampuan untuk bisa hadir utuh bagi

KOMPETENSI INTI
coachee sehingga badan,pikiran dan

COACHING hati selaras saat sedang melakukan

percakapan coaching

MENDENGARKAN AKTIF
Seorang coach yang baik akan

mendengarkan lebih banyak dan lebih


MENGAJUKAN PERTANYAAN

sedikit berbicara.fokus dan pusat


BERBOBOT
komunikasi adalah pada diri coachee
Pertanyaan yang diajukan dapat

yakni mitra bicara menggugah orang untuk

berpikir,menstimulasi pemikiran

coachee,memunculkan hal-hal baru

mengungkapkan emosi
TUJUAN IDENTIFIKASI
coach perlu mengetahui tujuan yang
Proses menggali semua hal yang terjadi

hendak dicapai coachee dari sesi


pada diri coachee
coaching ini
T I
PERCAKAPAN

COACHING DENGAN

ALUR TIRTA
RENCANA AKSI
TANGGUNG JAWAB
Coach membantu coachee dalam

Komitmen coachee didalam membuat

memilah dan memilih hasil pemikiran


sebuah rencana aksi dan menjalankannya
selama sesi yang nantinya akan

dijadikan acuan rencana aksi


R TA
SUPERVISI AKADEMIK DENGAN

PARADIGMA BERPIKIR COACHING

Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai

kegiatan berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru

sebagai pemimpim pembelajaran dalam mencapai tujuan

pembelajaran yakni pembelajaran yang berpihak pada murid


siklus supervisi akademik meliputi :
pra observasi
observasi
pasca observasi
COACHING DALAM

DUNIA PENDIDIKAN

Menurut filosofi Ki Hajar Dewantara bahawa tujuan

pendidikan itu menuntun tumbuh/hidupnya kekuatan

kodrat anak ,maka sebagai seorang guru(Coach)

dalam proses Coaching memberikan kebebasan

bertanya kepada murid (Coachee) dengan cara

menuntun dan mengarahkan


2.1 Pembelajaran Berdeferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses

pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap

murid (Tomlinson 2000). Sebelum merancang pembelajaran berdiferensiasi,

terlebih dahulu kita dapat memetakan kebutuhan belajar murid, paling

tidak berdasarkan 3 aspek, yaitu aspek kesiapan, minat dan profil murid.

Ketiga aspek tersebut dapat ditelusuri dari murid salah satunya melalui

proses coaching. Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk

mengoptimalkan pembelajaran dan tentunya hasil dari pembelajaran murid

diperlukan pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Bagaimana peran anda sebagai


belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan

seorang coach disekolah dan


belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal karena

Pembelajaran berdiferensiasi berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar

keterkaitannya dengan materi

murid dan guru merespon kebutuhan belajar murid tersebut


sebelumnya dipaket modul 2 yaitu

pembelajaran berdefrensiasi dan


2.1 Pembelajaran Sosial dan Emosi
pembelajaran sosial dan emosi Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan

secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini

memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan

menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek

sosial dan emosional. Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk 1)

memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola

emosi 2) menetapkan dan mencapai tujuan positif 3)merasakan dan

menunjukkan empati kepada orang lain 4)membangun dan

mempertahankan hubungan yang positif serta 5)membuat keputusan yang

bertanggung jawab. Dalam membimbing murid membuat keputusan yang

bertanggung jawab salah satunya dapat dilakukan dengan proses coaching


KESIMPULAN DAN REFLEKSI
MODUL 2.3

coaching merupakan proses kolaborasi yang

berproses pada solusi,berorientasi pada hasil

dan sistematis.
coach memfasilitasi peningkatan atas performa

kerja,pengalaman hidup,pembelajaran diri dan

pertumbuhan pribadi dari coachee

Anda mungkin juga menyukai