Anda di halaman 1dari 12

JURNAL REFLEKSI DAN AKSI NYATA

MODUL 2.3
COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

Desita Purwati Sundari, S.Pd.


CGP Angkatan 5 Kab. Bandung
FACTS (Peristiwa)
Pada Aksi Nyata Modul 2.3 Praktik Coaching untuk Supervisi Akademik , rangkaian
supervisi klinis dengan percakapan coaching ini akan dilaksanakan di komunitas
sekolah SMKn 5 Pangalengan dengan rekan sejawat yang dihadiri pengajar praktik
1. Saya melakukan praktik dengan rekan sejawat kemudian menjadi supervisor dan satu
rekan sejawat menjadi guru yang akan diobservasi.
2. Saya melakukan pra-observasi berupa percakapan mengenai bagian dari pembelajaran
yang akan menjadi fokus pengembangan. Bagian ini direkam sebagai bahan pendukung
penilaian dan refleksi CGP. Hasil rekaman diberikan kepada Pengajar Praktik.
3. Saya melakukan observasi pembelajaran di kelas rekan sejawat. CGP membuat catatan
lembar observasi sebagai data yang akan digunakan pada pasca observasi.
4. Setelah mendapatkan data hasil supervisi, CGP akan melakukan sesi percakapan pasca
observasi dengan dihadiri oleh Pengajar Praktik. Pada sesi ini, CGP mempraktikkan
pemberian umpan balik berbasis coaching dan percakapan coaching (refleksi dan
kalibrasi). Percakapan perencanaan juga dihadirkan sebagai bentuk perencanaan
pengembangan diri guru kedepannya
FEELING (Perasaan)
Setelah mempelajari modul 2.3 ini ternyata berbeda dengan paradigma dan perilaku
saya sebagai guru selama ini. Jika dikaitkan dengan hasil proses pembelajaran yang
kurang maksimal, bisa dikatakan saya sebagai guru kurang fokus. Baik terhadap
kebutuhan belajar murid-murid saya maupun terhadap strategi pembelajaran yang saya
lakukan. Kesibukan-kesibukan yang sering menyita waktu saya, adalah salah satu faktor
saya selama ini ternyata kurang bersikap terbuka terhadap murid. Terkadang memberi
mereka label sesuai perilaku yang lebih mendominasi siswa-siswa saya, sering terbawa
emosi saat berhadapan dengan perilaku murid yang kurang sesuai dengan tata tertib
sekolah atau etika berprilaku, dan kurang menunjukkan rasa ingin tahu terhadap
kebutuhan belajar, kebutuhan dasar, perkembangan, atau perubahan perilaku siswa-
siswa saya.
FINDING ( Pembelajaran)
Apa itu proses coaching? Berdasarkan definisi dari beberapa ahli, dapat
disimpulkan, coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berbentuk
kemitraan bersama klien (coachee atau orang yang akan kita bantu) untuk
memaksimalkan potensi atau kinerjanya melalui proses yang menstimulasi dan
mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif. Dari proses coaching itu, coachee
akan menemukan sendiri jalan untuk memaksimalkan potensi atau kinerjanya.
FUTURE (Penerapan Ke Depan)
Untuk membantu orang lain menjadi, coachee, atau rekan guru untuk
mengembangkan kompetensinyanya dan menjadi otonom, maka kita perlu memiliki
paradgima berpikir coaching terlebih dahulu. Paradigma tersebut adalah :

Fokus pada coache/rekan yang akan dikembangkan


Bersikap terbuka dan ingin tahu
Memiliki kesadaran diri yang kuat
Mampu melihat peluang baru dan masa depan
Saat fokus pada coachee, kita sebagai coach, fokus pada topik yang dibawakan,
apa yang perlu dilakukan atau dikuasai untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga
melalui percakapan kreatif dan bermakna, dapat membawa kemajuan pada
mereka. Seorang coach juga harus bersikap terbuka berusaha tidak menghakimi,
melabel, berasumsi, atau menganalisis pemikiran orang lain. Tetap menunjukkan
rasa ingin tahu yang besar terhadap keinginan dan ide-ide dari coachee.
DOKUMENTASI
AKSI NYATA
2.2
GURU
BERGERAK

INDONESIA
MAJU

Anda mungkin juga menyukai