BAPAK PURJANTO
BAPAK KARTONO
RUBRIK
Analisis Untuk
Implementasi
Dalam Konteks
CGP
Membuat
Keterhubungan
Antar Modul
BAGIAN 01
PENGALAMAN MATERI YANG
DIDAPATKAN
INDIKATOR
01 02 03 04 05
Tiga Unsur
Optimalisasi
COACHING Utama 2 Potensi Diri
Coaching
Peningkatan
3 Kinerja
COACHING DALAM
KONSEP
COACHING KONTEKS PENDIDIKAN
Mampu melihat
Bersikap terbuka dan
peluang baru dan
ingin tahu
masa depan
PRINSIP COACHING
❑ KEMITRAAN
Kemitraan adalah posisi coach
terhadap coachee-nya adalah mitra.
Itu berarti setara dalam coaching,
tidak ada yang lebih tinggi maupun
KEMI PROSES MEMAKSIM
lebih rendah. TRAAN KREATIF ALKAN
Coachee adalah sumber belajar bagi POTENSI
dirinya sendiri. Coach merupakan
rekan berpikir bagi coachee-nya 01 02 03
dalam membantu coachee belajar
dari dirinya sendiri.
PRINSIP COACHING
❑ PROSES KREATIF
Proses kreatif adalah dilakukan
melalui percakapan, yang dua arah,
memicu proses berpikir coachee,
memetakan dan menggali situasi
KEMI PROSES MEMAKSIM
coachee untuk menghasilkan ide-ide TRAAN KREATIF ALKAN
baru. POTENSI
01 02 03
PRINSIP COACHING
❑ MEMAKSIMALKAN POTENSI
Memaksimalkan Potensi adalah
memaksimalkan potensi dan
memberdayakan rekan sejawat,
percakapan perlu diakhiri dengan
KEMI PROSES MEMAKSIM
suatu rencana tindak lanjut yang TRAAN KREATIF ALKAN
diputuskan oleh rekan yang POTENSI
dikembangkan.
01 02 03
KOMPETENSI INTI COACHING
01 02 Mendengarkan 03 (Presence)
Mengajukan Kehadiran penuh
Pertanyaan Berbobot dengan aktif
2. IDENTIFIKASI
Identifikasi dimana coach melakukan penggalian dan pemetaan
situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan
fakta-fakta yang ada pada saat sesi.
3. RENCANA AKSI
Rencana Aksi dimana pengembangan ide atau alternatif solusi
untuk rencana yang akan dibuat.
4. TANGGUNG JAWAB
Tanggungjawab dimana membuat komitmen atas hasil yang dicapai
dan untuk langkah selanjutnya.
SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI
AKADEMIK
1 2
Pengembangan Optimalisasi
kompetensi yang potensi setiap
berkelanjutan individu
1 Kemitraan
4 Terencana
5 Reflektif
6 Obyektif
PRINSIP
7 Informasi diambil berdasarkan sasaran yang sudah disepakati SUPERVISI
AKADEMIS
8 Berkesinambungan
9 Komprehensif
01 02 03
TIGA TAHAP
SUPERVISI
AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI
AKADEMIK
Emosi-emosi yang hadir sebelum pembelajaran modul 2.3 adalah cemas karena dari nama
"coaching" tersebut saya masih mengartikan kalau coaching itu adalah sesuatu yang
sangat rumit. Setelah saya mempelajari modul 2.3, saya mulai tertarik dalam mempelajari
dan mengimplementasikan teknik coaching ini.
Saya sangat gembira saat berkolaborasi dengan rekan-rekan saya dalam melaksanakan
praktik coaching baik di ruang kolaborasi maupun demonstrasi kontekstual. Lalu
selanjutnya saya merasa optimis mengimplementasikan semua yang saya pelajari di
modul 2.3.3. Keterlibatan dalam proses belajar
PEMIKIRAN EMOSI YANG DIRASAKAN TERKAIT
REFLTIF PENGALAMAN BELAJAR
01 02 03 04
Kepala sekolah selaku pemangku kebijakan yang seharusnya menguasai teknik coaching
dalam melakukan supervisi akademik. Supervisi seharusnya tidak hanya menilai
penampilan guru saja, namun juga menggali potensi profesionalitas dari seorang guru.
Tujuan supervisi harus jelas dengan melakukan percakapan sebelum observasi (pra
observasi). Selama observasi, supervisor harus menilai sesuai data sehingga menimbulkan
refleksi yang bermakna setelah observasi (pasca observasi).
MENGOLAH MATERI YANG DIPELAJARI
PEMIKIRAN
REFLEKTIF DENGAN PEMIKIRAN PRIBADI
SEHINGGA TERGALI WAWASAN
(INSIGHT) BARU
Coaching merupakan salah satu bentuk kepemimpinan pembelajaran yang
berpihak kepada murid. Dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada
murid, guru harus menguasai berbagai kompetensi sosial dan emosional,
bukan hanya aspek kognitif saja. Dengan menguasai kompetensi tersebut,
maka supervise akademik yang dilakukan oleh supervisor dengan teknik
coaching akan meningkatkan kinerja guru dalam dan performa guru dalam
melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid.
MENGANALISIS TANTANGAN YANG
PEMIKIRAN
REFLEKTIF SESUAI DENGAN KONTEKS CGP ( BAIK
TINGKAT SEKOLAH MAUPUN DAERAH )
Modul 2.2 : Dalam menjalankan nilai guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran,
guru harus melakukan budaya positif dengan visi dan prakarsa perubahan yang
berpihak pada murid. Salah satu cara dalam mengembangkan suasana positif dalam
kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran 5 KSE. Dalam 5KSE, terdapat teknik
STOP dan mindfulness untuk dapat menciptakan suasana kelas menjadi lebih kondusif.
Saat melakukan coaching pun, coach harus melakukan teknik mindfulness agar
selama proses coaching, coach hadir sepenuhnya dalam semua sesi tersebut.
PEMIKIRAN INFORMASI YANG DI DAPAT DARI
REFLEKTIF ORANG ATAU SUMBER LAIN DILUAR
BAHAN AJAR CGP
Dalam mempelajari coaching dalam supervisi akademik, banyak sumber yang bisa
saya gunakan di luar modul PGP, antara lain:
1) Media Online terutama dari: youtube.com, kompasiana.com, Scribd.com,
guruberbagi.com, Praktik Baik instruktur, Fasilitator, PP terutama saat menjalani
pendampingan individu, Praktik baik rekan guru dalam satu Lembaga, Komunitas
MGMP Akuntansi SMK Kab. Brebes.
2) Media Offline : Buku Kerja Pengawas Sekolah, Buku Supervisi Akademik Program
Pengawas Sekolah Pembelajar Tahun 2016, Buku Coaching
BAGIAN 03
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL
2.3 TERHADAP MODUL CGP
LAINNYA
Koneksi Antar Materi
Visi Guru
03 06 Pembelajaran
Sosial dan
Penggerak 04 05
Emosional
Budaya Memebuhi
Kebutuhan
Positif
Bekajar Murid
PEMIKIRAN KETERKAITAN MODUL 2.3 COACHING
REFLEKTIF TERHADAP PEMIKIRAN KI HAJAR
DEWANTARA
TERIMA KASIH
https://www.freeppt7.com