Anda di halaman 1dari 18

KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 2.3
COACHING DALAM SUPERVISI AKADEMIK

Intan Permatasari, S.Pd


CGP Angkatan 9 Kota Bandung
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang


diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman
yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media.
PEMIKIRAN REFLEKTIF TERKAIT
PENGALAMAN BELAJAR
Dalam modul 2.3 ini saya mempelajari tentang supervisi
akademik yang bertujuan untuk pengembangan
kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah.
Pendekatan yang digunakan adalah coaching yang
memiliki 3 prinsip yaitu kemitraan, proses kreatif dan
memaksimalkan potensi. Kompetensi inti coaching yang
harus dimliki diantaranya kehadiran penuh (presence),
mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan
berbobot. Percakapan berbasis coaching menggunakan
alur TIRTA yaitu Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan
Tanggung jawab. Terdapat tiga tahapan dalam supervisi
akademik yaitu praobservasi (perencanaan), obeservasi
(pelaksanaan), dan pasca observasi (tindak lanjut).
EMOSI-EMOSI YANG DIRASAKAN
TERKAIT PENGALAMAN BELAJAR.

CEMAS TERTARIK GEMBIRA OPTIMIS


Sebelum mengetahui isi Setelah mempelajari Saya merasa gembira Saya optimis untuk
materi dalam modul ini, dalam eksplorasi konsep, saat mampu melakukan mempu
saya sedikit cemas saya mulai tertarik praktik coaching mengaplikasikannya di
karena khawatir tidak dalam mendalami isi dari bersama rekan CGP sekolah tempat daya
mampu da lam modul ini. dalam ruang kolaborasi mengajar.
memahami dan dan demonstrasi
mengaplikasinkannya. kontekstual,
APA YANG SUDAH BAIK BERKAITAN DENGAN
KETERLIBATAN DIRI DALAM PROSES
BELAJAR?

Saya mampu berkolaborasi dengan rekan


sesama CGP saat mempraktikan proses
coaching menggunakan alur TIRTA dan
sesuai dengan prinsip coaching dalam
ruang kolaborasi dan demonstrasi
kontekstual baik berperan sebagai coach,
coachee maupun sebagai pengamat
(observer).
APA YANG PERLU DIPERBAIKI TERKAIT
DENGAN KETERLIBATAN DIRI DALAM PROSES
BELAJAR?

Hal yang perlu diperbaiki adalah kemampuan dalam mengajukan


pertanyaan berbobot agar dapat menggali informasi permasalahan
pada diri coachee sehingga dapat menemukan solusi atas
permasalahanyang dihadapi.
KETERKAITAN TERHADAP KOMPETENSI DAN
KEMATANGAN DIRI PRIBADI

Saat saya mempraktikan proses


Setelah saya mempelajari modul 2.3
coaching. Saya harus mampu
tentang coaching dalam supervisi
mengendalikan diri dari asumsi-asumsi
akademik, kompetensi saya mulai
pribadi dan rasa emosi sehingga muncul
berkembang ditandai dengan mampu
kematangan berpikir dan bertindak agar
mempraktikan proses coaching
sesuai dengan prinsip coaching yaitu
menggunakan alur TIRTA baik sebagai
kemitraan, proses kreatif dan
coach, coachee maupun observer.
memaksimalkan potensi.
ANALISIS UNTUK IMPLEMENTASI
DALAM KONTEKS CGP
Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi
dan menggalinya lebih jauh

Bagaimana agar prinsip coaching


dapat diterapkan dalam kegiatan
supervisi di sekolah? Prinsip coaching dapat diterapkan jika kepala
sekolah memiliki pengetahuan tentang
coaching dalam supervisi akademik dan mau
mengaplikasikannya. Kegiatan supervisi jangan
hanya bertujuan sebagai bagian penilaian guru
saja, namun supervisi harus dijadikan sebagai
cara untuk meningkatkan kompetensi guru
sehingga observasi tidak hanya di lakukan di
kelas saja, namun juga dilengkapi dengan
percakapan pra dan pasca observasi.
Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi
sehingga tergali (insight) baru

Coaching dalam supervisi akademik dapat berpengaruh dalam terwujudnya


pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran yang
berpihak pada murid adalah hal yang sangat penting untuk diterapkan dalam
lingkungan sekolah. Agar dapat terwujud pembelajaran yang berpihak pada
murid maka guru harus memiliki kompetensi menjadi pemimpin pembelajaran.
Untuk menjadi pemimpin pembelajaran, guru harus memahami perkembangan
murid secara menyeluruh, tidak hanya aspek kognitif saja, namun juga harus
memahami karakter dan sosial emosional murid, dengan demikian tujuan
coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan kompetensi guru
agar dapat meningkatkan kinerja dan mewujudkan pembelajaran yang berpihak
pada murid.
Menganalisis Tantangan yang sesuai dengan Konteks Asal CGP

Supervisi akademik
Tantangan terberat
hanya dijadikan
adalah
sebagai penilaian
menyeragamkan
rutin kepala sekolah
pemahaman tentang
kepada guru saja.
coaching dalam
Seharusnya dapat
supervisi akademik
dijadikan sebagai
kepada komunitas
pedoman untuk
sekolah.
meningkatkan
kompetensi guru
Memunculkan Alternatif Solusi
Terhadap Tantangan yang Diindentifikasi

Solusi selanjutnya adalah


Alternatif solusi yang dapat
dengan memberikan contoh
dilakukan adalah melakukan
praktik coaching dalam
sosialisasi kepada seluruh
supeervisi akademik melalui
komunitas sekolah saat kegiatan
rapat guru agar terjadi berbagai media informasi
penyeragaman persepsi tentang digital yang dapat di akses
makna supervisi akademik. oleh seluruh komunitas
sekolah.
MEMBUAT KETERHUBUNGAN
Pengalaman Masa Lalu

Saya pernah disupervisi oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, namun kegiatan
supervisi tersebut hanyalah sebatas menjalankan kewajiban saja, tanpa mengetahui
supervisi yang sebenarnya. Kegiatan supervisi akademik hanya dilakukan saat
kepala sekolah/ pengawas melakukan observasi kelas saja tanpa adanya kegiatan
pra observasi dan pasca observasi. Sehingga hanya sebatas pemberian guru saja.
Penerapan di Masa Mendatang

Kedepannya kegiatan supervisi ini harus dijadikan salah satu bagian dalam
peningkatan kompetensi guru dalam bidang akademik dengan menggunakan prinsip
coaching yaitu kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi.
Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain
yang telah dipelajari.
Modul 2.1 Modul 2.2
Dalam pembelajaran Dalam pembelajaran

Modul 2.3
berdiferensiasi, murid
sosial emosional
dikelompokan berdasarkan
kebutuhan belajarnya agar dapat
terdapat teknik STOP dan
Coaching dalam Mindfullness yang
memaksimalkan potensi yang
Supervisi
dimiiki. Begitupun dengan praktik dilakukan untuk dapat
coaching, guru harus Akademik
membuat suasana
memaksimalkan potensi coachee
menjadi lebih kondusif.
agar dapat menemukan sendiri atas
permasalahan
Informasi yang didapatkan dari orang atau sumber bahan
lain di luar bahan ajar CGP
Faktor utama pelaksanaan supervisi akademik oleh Kepala Sekolah

Kesadaran kepala sekolah akan kompetensi supervisi yang harus dijadikan


semangat dan dukungan oleh para guru. Coaching yang diberikan kepada
kepala sekolah akan memberikan pengaruh pada proses pembelajaran.

Putra, Adihitya Dwi. “Penerapan Coaching untuk


Meningkatkan Kompetensi Kepala Sekolah dalam
Supervisi Akademik”. Diakses pada Rabu, 6
Desember 2023.
https://osf.io/preprints/ingrxiv/Shc4b/download.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai