ANGGOTA KELOMPOK
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
TEAM EXPERT
uru Pengg gajar Prak
silitator G e ti
Fa on en
k
ra
l
Ca
k
Samira Hadid
Cahaya Dewi
Azwim Zulliandri, M.Pd Cucu Wahyuni, S.Kom.I Ahmad Arif Dipraja, S.Pd
Juliana Silva
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Dalam modul 2.3 ini saya mempelajari tentang supervisi akademik yang bertujuan untuk pengembangan
kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Pendekatan yang digunakan adalah couching yang
memiliki 3 prinsip yaitu kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi. Kompetensi inti
couching yang harus dimiliki diantaranya kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif dan
mengajukan pertanyaan berbobot. Percakapan berbasis couching menggunakan alur TIRTA yaitu Tujuan,
Identifikasi, Rencana Aksi dan Tanggung Jawab. Terdapat 3 tahapan dalam supervisi akademik yaitu pra
observasi (perencanaan), observasi (pelaksanaan) dan pasca observasi (tindak lanjut).
EMOSI-EMOSI YANG DIRASAKAN TERKAIT
PENGALAMAN BELAJAR
Cemas Tertarik
Sebelum mengetahui isi materi Setelah mempelajari dalam
dalam modul ini, saya sedikit eksplorasi konsep, saya mulai
cemas karena khawatir tidak tertarik dalam mendalami isi dari
mampu dalam memahami dan modul ini.
mengaplikasikannya.
Optimis
Gembira Saya optimis untuk mampu
Saya merasa saat mampu mengaplikasikannya di sekolah
melakukan praktik couching tempat saya mengajar
bersama rekan CGP dalam ruang
kolaborasi dan demonstrasi
kontekstual.
APA YANG SUDAH BAIK BERKAITAN DENGAN
KETERLIBATAN DIRI DALAM PROSES
BELAJAR.
Setelah saya mempelajari modul 2.3 tentang couching Saat saya mempraktikan proses coaching, saya harus mampu
dalam supervisi akademik, kompetensi saya mulai mengendalikan diri dari asumsi-asumsi pribadi dan rasa
berkembang ditandai dengan mampu mempraktikan proses emosi sehingga muncul kematangan berpikir dan bertindak
couching menggunakan alur TIRTA baik sebagai couch, agar sesuai dengan prinsip coaching yaitu kemitraan, proses
coachee maupun pengamat. kreatif dan memaksimalkan potensi.
ANALISIS UNTUK
IMPLEMENTASI DALAM
KONTEKS CGP
MEMUNCULKAN PERTANYAAN KRITIS YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KONSEP MATERI DAN
MENGGALINYA LEBIH JAUH
Bagaimana agar prinsip coaching dapat diterapkan dalam kegiatan supervisi di sekolah?
Prinsip couching dapat diterapkan jika kepala sekolah memiliki pengetahuan tentang couching
dalam supervisi akademik dan mau mengaplikasikannya. Kegiatan supervisi jangan hanya bertujuan
sebagai bagian penilaian guru saja, namun supervisi harus dijadikan sebagai cara untuk
meningkatkan kompetensi akademik guru sehingga tidak hanya melakukan observasi kelas saja
tapi harus ada percakapan pra observasi dan pasca observasi. Dalam percakapan pra observasi
kepala sekolah harus mendiskusikan perencanaan yang akan dilakukan oleh guru, sedangkan saat
pasca observasi kepala sekolah memberikan umpan balik/tindak lanjut terkait pelaksanaan
observasi kelas yang dilakukan guru.
MENGOLAH MATERI YANG DIPELAJARI DENGAN
PEMIKIRAN PRIBADI SEHINGGA TERGALI
WAWASAN (INSIGHT) BARU
Tantangan terberat adalah menyeragamkan Supervisi akademik hanya dijadikan sebagai penilaian
pemahaman tentang couching dalam supervisi rutin kepala sekolah kepada guru saja. Seharusnya
akademik kepada komunitas sekolah. dapat dijadikan sebagai pedoman untuk meningkatkan
kompetensi guru.
MEMUNCULKAN ALTERNATIF SOLUSI
TERHADAP TANTANGAN YANG DIIDENTIFIKASI
Saya pernah di supervisi oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, namun
kegiatan supervisi tersebut hanyalah sebatas menjalankan kewajiban saja
tanpa mengetahui makna supervisi yang sebenarnya. Kegiatan supervisi
akademik hanya dilakukan saat kepala sekolah/pengawas melakukan
observasi kelas saja tanpa adanya kegiatan pra observasi dan pasca
observasi. Sehingga hanya sebatas pemberian nilai guru saja.
PENERAPAN DI MASA
MENDATANG
Kedepan kegiatan supervisi ini harus dijadikan salah satu bagian dalam
peningkatan kompetensi guru dalam bidang akademik dengan
menggunakan prinsip couching yaitu kemitraan, proses kreatif dan
memaksimalkan potensi.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG
DILAKUKAN DARI MODUL LAIN YANG TELAH
DIPELAJARI
MODUL 2.1
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, murid dikelompokan MODUL 2.2
Dalam pembelajaran sosial emosional terdapat teknik STOP dan
berdasarkan kebutuhan belajarnya agar dapat memaksimalkan
mindfulness yang dilakukan untuk dapat membuat suasana menjadi
potensi yang dimiliki, begitupula dengan praktik couching, yang
lebih kondusif. Saat melakukan couching pun seorang couch harus
harus memaksimalkan potensi coachee agar dapat menemukan
menerapkan teknik tersebut agar dapat fokus dan terwujud
sendiri solusi atas permasalahan yang dihadapi.
kehadiran penuh saat melakukan coaching.
INFORMASI YANG DIDAPAT DARI ORANG ATAU
SUMBER LAIN DI LUAR BAHAN AJAR PGP