Anda di halaman 1dari 50

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
Kelas X, XI dan XII menggunakan struktur kurikulum berdasarkan
Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 07/D.D5/KK/2018
tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasai dan Tata Kelola Perkantoran
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya *) 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 50 Tahun Pelajaran 2020/2021


1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Ekonomi Bisnis 72
3. Administrasi Umum 72
4. IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 144
2. Korespondensi 180
3. Kearsipan 144
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 454
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 420
3. Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 420
4. Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 420
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C 3.030
Total 5.016

KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi
3 3 3 3 3 3
Pekerti

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 51 Tahun Pelajaran 2020/2021


KELAS
2. Pendidikan Pancasila dan
MATA PELAJARAN 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa
3 3 3 3 4 4
Asing Lainnya *)
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani
2 2 2 2 - -
Olahraga dan Kesehatan
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi
3 3 - - - -
Digital
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -
4. IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahliah KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
1. Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
2. Korespondensi 5 5 - - - -
3. Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola
- - 6 6 7 7
Kepegawaian
2. Otomatisasi Tata Kelola
- - 6 6 6 6
Keuangan
3. Otomatisasi Tata Kelola
- - 6 6 6 6
Sarana dan Prasarana
4. Otomatisasi Tata Kelola
- - 6 6 6 6
Humas dan Keprotokolan
5. Produk Kreatif dan
- - 7 7 8 8
Kewirausahaan
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48

B. PERATURAN AKADEMIK

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 52 Tahun Pelajaran 2020/2021


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.

1. Beban Belajar

a. Beban belajar satu minggu:


1) Kelas X : 46 jam per Minggu
2) Kelas XI : 48 jam per Minggu
3) Kelas XII : 48 jam per Minggu

b. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit untuk KBM


luring/tatap muka dan 30 menit untuk KBM daring/pembelajaran
jarak jauh.

c. Beban belajar dalam satu semester :


1) Kelas X dan XI, XII semester ganjil : 19 minggu
2) Kelas X, XI semester genap : 18 minggu
3) Kelas XII semester genap : 10 minggu
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
d. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran 40 minggu kelas X, XI,
kelas XII 33 minggu.

e. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri,


maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.

f. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu


sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

2. Praktik Kerja Lapangan (PKL)

a. Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem


blok selama setengah semester (sekitar 4 bulan); dapat pula dengan

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 53 Tahun Pelajaran 2020/2021


cara masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8 jam selama 1
semester.

b. SMK/MAK menyelenggarakan program Praktek Kerja Lapangan


(PKL) bersama dengan institusi pasangan, yang memadukan
secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah
dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
bekerja langsung di institusi pasangan, terarah untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

c. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem


Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang
memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di
sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia
kerja (DU/DI).

d. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang


dapat dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan
di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan
KURIKULUM sumber daya
SMK JAKARTA yang
PUSAT 1

tersedia di masing-masing pihak.

e. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta


didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif
yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

f. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja
global

g. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok wajib A dan


B pada periode tersebut dapat dilakukan di satuan pendidikan
dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan).
Jika pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tidak
terintegrasi dalam kegiatan PKL maka pembelajaran mata
pelajaran kelompok A dan B tersebut dilakukan di satuan

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 54 Tahun Pelajaran 2020/2021


pendidikan (setelah peserta didik kembali dari kegiatan PKL di
Institusi pasangan/industri) dengan jumlah jam setara dengan
jumlah jam satu semester.

h. Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI,


sekolah harus menata ulang topik-topik pembelajaran pada
semester 4 dan semester 5, agar pelaksanaan PKL tidak
mengurangi waktu untuk pembelajaran materi pada semester 4
sehingga sebagian materi pada semester 4 tersebut dapat ditarik ke
semester

i. Demikian juga sebagaimana pada butir h) di atas, jika program


PKL akan dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah harus
melakukan pengaturan yang sama untuk materi pembelajaran pada
kedua semester tersebut.

j. Pada saat condisi pandemic Covid-19, PKL dapat dilaksanakan


dalam bentuk di Industri yang dapat menerima siswa secara
langsung dengan memperhatikan prosedurSMK
KURIKULUM kesehatan
JAKARTAatau dengan
PUSAT 1

pemberian tugas dari industri secara on line.

3. Sistem Penilaian
a. Ruang Lingkup

1) Ruang lingkup Penilaian Hasil Belajar peserta didik pada


SMK/MAK meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

2) Penilaian ranah sikap merupakan kegiatan yang dilakukan


untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku
peserta didik sesuai norma sosial dan program keahlian
yang ditempuh.

3) Penilaian ranah pengetahuan merupakan kegiatan yang


dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi aspek

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 55 Tahun Pelajaran 2020/2021


pengetahuan peserta didik sesuai dengan mata pelajaran
dan/atau program keahlian yang ditempuh.

4) Penilaian ranah keterampilan merupakan kegiatan yang


dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi aspek
keterampilan dalam melakukan tugas tertentu sesuai
dengan mata pelajaran dan/atau program keahlian yang
ditempuh.

b. Tujuan Penilaian

Penilaian Hasil Belajar peserta didik dilakukan dengan tujuan


sebagai berikut :

1) Mengetahui tingkat capaian hasil belajar/kompetensi


peserta didik.
2) Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik.
4) Mengetahui efektivitas proses pembelajaran.
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
5) Mengetahui pencapaian kurikulum

c. Manfaat Penilaian
Manfaat penilaian pendidikan secara umum maupun secara
khusus pada PMK dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Bagi peserta didik dan orang tua/wali sebagai pengakuan


dan umpan balik tentang perkembangan dan tingkat
pencapaian kompetensi;

2) Bagi pendidik sebagai acuan untuk perbaikan


pembelajaran peserta didik secara berkesinambungan
berdasarkan standar penilaian;

3) Bagi satuan pendidikan sebagai acuan untuk menilai


pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata
pelajaran dalam bentuk profil kompetensi;

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 56 Tahun Pelajaran 2020/2021


4) Bagi pemerintah daerah sebagai acuan untuk menilai
pencapaian kinerja dalam bentuk profil satuan pendidikan
sebagai bagian dari akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan;

5) Bagi pemerintah sebagai acuan untuk menilai pencapaian


kompetensi lulusan secara nasional dalam bentuk profil
satuan pendidikan dan daerah sebagai bagian dari
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan;

6) Bagi mitra industri dan dunia kerja (IDUKA) sebagai


acuan untuk menilai pencapaian kompetensi dan
memberikan sertifikat kompetensi setelah peserta didik
melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau
mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan
oleh mitra industri dan dunia kerja (IDUKA) bersama
satuan pendidikan;

7) Bagi satuan pendidikan yang SMK


KURIKULUM terakreditasi
JAKARTA dan LSP
PUSAT 1
adalah sebagai acuan untuk memberikan pengakuan
kompetensi dan pemberian sertifikat kompetensi kepada
peserta didik.

d. Prinsip Penilaian
Berdasarkan Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam
setiap aktivitas penilaian hasil belajar tidak dapat dilepaskan
dari prinsip-prinsip sebagai berikut :

1) Sahih, berarti interpretasi hasil penilaian didasarkan pada


data yang mencerminkan kemampuan peserta didik
dalam kaitannya dengan kompetensi yang dinilai
sebagaimana diamanatkan oleh Standar Kompetensi
Lulusan dan turunannya.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 57 Tahun Pelajaran 2020/2021


2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas dalam pemberian interpretasi, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai, dimulai dari
pengembangan instrumen penilaiannya sampai dengan
analisis hasil penilaian.

3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau


merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus
serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4) Terpadu, berarti penilaian mencakup ranah sikap,


pengetahuan, dan keterampilan secara terintegrasi dan
merupakan komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.

5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,


dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh
pihak yang berkepentingan.
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian


mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan
kemampuan peserta didik.

7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana


dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku
sesuai tahapan pelaksanaan kurikulum

8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada


ukuran Kriteria Pencapaian Kompetensi yang ditetapkan
sesuai Standar Kompetensi Lulusan.

9) Akuntabel, berarti hasil penilaian dapat


dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme,

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 58 Tahun Pelajaran 2020/2021


prosedur, teknik, maupun hasilnya.

10) Reliabel, berarti penilaian memberikan hasil yang dapat


dipercaya, dan konsisten apabila proses penilaian
dilakukan secara berulang dengan menggunakan
instrumen setara yang terkalibrasi.

11) Autentik, berarti penilaian didasarkan pada keahlian,


materi, atau kompetensi yang dipelajari sesuai dengan
norma dan konteks di tempat kerja.

e. Instrumen dan Bentuk Penilaian

Secara umum instrumen penilaian yang digunakan oleh


pendidik pada SMK/MAK dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Instrumen penilaian yang digunakan dalam bentuk tes


dan nontes.

2) Instrumen penilaian dalam bentuk tes berupa isian,


KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
uraian, pilihan, dan pengamatan menggunakan daftar
centang (checklist).

3) Instrumen penilaian dalam bentuk nontes berupa


penilaian sikap dan kinerja melalui pengamatan dengan
menggunakan jurnal, pedoman, dan/atau rubrik.

4) Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan


substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti
validitas isi sesuai dengan materi pelajaran.

5) Instrumen penilaian aspek sikap mencakup penerimaan,


penanggapan, penghargaan, penghayatan dan
pengamalan.

6) Instrumen penilaian aspek pengetahuan mencakup


pengingatan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi,

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 59 Tahun Pelajaran 2020/2021


dan kreasi.

7) Instrumen penilaian aspek keterampilan mencakup


imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.

8) Instrumen penilaian memberikan hasil yang dapat


diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan
antartahun.

9) Instrumen penilaian yang digunakan secara luas harus


melalui uji coba untuk mengetahui karakteristik dan
kualitas instrumen.

f. Mekanisme Penilaian

Pelaksanaan penilaian terintegrasi dengan proses pembelajaran.


Hasil penilaian digunakan untuk perbaikan pembelajaran,
peningkatkan pemahaman, dan memantau perkembangan
belajar peserta didik melalui berbagai metode penilaian.
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
Mekanisme penilaian dijabarkan dalam uraian sebagai berikut :

1) Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik


merupakan penilaian proses pembelajaran (assessment for
learning), penilaian capaian pembelajaran (assessment of
learning), dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment
as learning), yang dilakukan melalui mekanisme Penilaian
Pembelajaran sebagai berikut :
a) Pendidik menetapkan lingkup penilaian meliputi ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b) Pendidik menyusun perencanaan penilaian dan
melaksanakan penilaian.
c) Pendidik memanfaatkan hasil penilaian untuk
pengambilan keputusan berkaitan dengan peserta didik,
perbaikan proses pembelajaran, membuat pelaporan, dan

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 60 Tahun Pelajaran 2020/2021


kegunaan lain yang sesuai.
d) Penilaian terkait RPL dilakukan oleh pendidik sesuai
kompetensi yang dipelajari peserta didik melalui
pengalaman kerja (work experience) dengan kriteria
unjuk kerja atau indikator pencapaian kompetensi yang
tercantum dalam silabus.
e) Penilaian perkembangan karakter peserta didik dilakukan
oleh pendidik secara khusus melalui pengamatan sikap
peserta didik berdasarkan butir-butir sikap yang
dikelompokkan dalam nilai-nilai pengembangan
karakter.

2) Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan


merupakan penilaian capaian hasil belajar (assessment of
learning), yang dilakukan dengan mekanisme sebagai
berikut:
a) Penilaian oleh satuan pendidikan meliputi ranah
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
pengetahuan dan keterampilan.
b) Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk Ujian
Sekolah/Madrasah diselenggarakan oleh satuan
pendidikan terakreditasi pada akhir jenjang pendidikan.
c) Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk UPK dilaksanakan
oleh satuan pendidikan terakreditasi di tempat uji
kompetensi pada satuan pendidikan atau tempat lain
yang ditunjuk pada akhir periode pembelajaran dalam
bentuk semester dan/atau tingkat.
d) Pelaporan hasil penilaian UPK dilakukan oleh satuan
pendidikan terakreditasi bekerja sama dengan mitra
industri dan dunia kerja (IDUKA) dan/atau Lembaga
Sertifikasi Profesi dalam bentuk paspor keterampilan
dan/atau sertifikat paket kompetensi yang telah dicapai.
e) Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester,

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 61 Tahun Pelajaran 2020/2021


akhir tahun, dan kelulusan peserta didik ditetapkan
dalam rapat dewan pendidik satuan pendidikan.

3) Pengujian Kompetensi peserta didik oleh Lembaga


Sertifikasi Profesi dan atau satuan pendidikan terakreditasi
bersama mitra industri dan dunia kerja (IDUKA)
merupakan pengukuran capaian kompetensi berdasarkan
skema okupasi dan atau skema kualifikasi. Hasil pengujian
untuk memperoleh sertifikat kompetensi. Mekanisme
pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga Sertifikasi
Profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra
dunia usaha/industri.

g. Prosedur Penilaian

Berdasarkan mekanisme penilaian yang telah dijelaskan


sebelumnya, prosedur penilaian dijabarkan sebagai berikut :

1) Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik


KURIKULUM dilakukanPUSAT
SMK JAKARTA melalui
1

tahapan sebagai berikut :

a) Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh pendidik


mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan dan
turunannya.
b) Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan
perencanaan metode dan teknik penilaian serta
ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran
yang sama.
c) Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel,
menggunakan strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
d) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan penilaian mandiri
oleh peserta didik pada setiap penyelesaian proses
belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil penilaian
mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 62 Tahun Pelajaran 2020/2021


memastikan kesesuaiannya.
e) Analisis hasil penilaian untuk mengetahui level capaian
kompetensi dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan
kekurangan pembelajaran baik tingkat peserta didik
maupun tingkat kelas.
f) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang
pembelajaran remedial, meningkatkan mutu
pembelajaran dan lulusan.
g) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi
peserta didik dan profil kelas serta angka dan/atau
deskripsi capaian belajar.

2) Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan


pendidikan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
a) Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan
pendidikan dilakukan mengacu kepada Standar
Kompetensi Lulusan dan turunannya.
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
b) Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan
perencanaan metode dan teknik penilaian serta
ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan
pendidikan.
c) Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel,
menggunakan strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
d) Analisis hasil penilaian untuk mengetahui daya serap
materi pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun
tingkat kelas.
e) Pemanfaatan hasil analisis untuk meningkatkan mutu
satuan pendidikan.
f) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan
pendidikan yang berupa angka dan/atau deskripsi.

3) Prosedur pengujian meliputi perencanaan, penyusunan

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 63 Tahun Pelajaran 2020/2021


instrumen, pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan
sertifikat kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai
ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi atau satuan
pendidikan terakreditasi bersama mitra industri dan dunia
kerja (IDUKA). Secara umum prosedur pengujian melalui
Uji Kompetensi Kehalian dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama mitra industri dan dunia kerja
(IDUKA) mengacu kepada skema sertifikasi.
b) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji
kompetensi dilanjutkan dengan penilaian mandiri.
c) Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema
sertifikasi kemasan okupasi atau kemasan kualifikasi
dengan memperhatikan perencanaan metode dan teknik
penilaian.
d) Validasi materi ujiKURIKULUM
kompetensiSMK
olehJAKARTA
tim yangPUSAT 1
ditunjuk
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi atau satuan
pendidikan terakreditasi bersama mitra industri dan
dunia kerja (IDUKA).
e) Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema
sertifikasi yang akan diujikan.

f) Penetapan Tempat Uji Kompetensi yang telah


terverifikasi

g) Penilaian mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama


proses pembeajaran, maka dapat digunakan dalam
UKK.
h) Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi
menggunakan strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai
dengan tujuan sertifikasi kompetensi.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 64 Tahun Pelajaran 2020/2021


i) Pelaporan hasil asesmen kepada lembaga sertifikasi
untuk dirapatkan oleh tim yang ditunjuk.
j) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang
dinyatakan kompeten.
k) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat
digunakan untuk pemetaan mutu program, dan
perumusan kebijakan satuan pendidikan.

h. Pelaksanaan Penilaian
1) Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan secara terus-menerus selama


satu semester. Penilaian sikap peserta didik di dalam kelas
dilakukan oleh guru mata pelajaran sementara sikap peserta
didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat guru, wali kelas,
dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas
mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut
teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.

Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas wajib


mencatat ketika ada perubahan perilaku peserta didik ke
arah yang lebih baik, terutama jika sebelumnya peserta
didik tersebut telah tercatat menunjukkan perilaku yang
negatif. Penindakan langsung yang bersifat konstruktif
(memberi peringatan atau nasihat) lebih disarankan
ketimbang secara spontan mencatat pada jurnal sikap.

2) Penilaian Pengetahuan dan keterampilan.

Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan


hasil belajar peserta didik pada ranah pengetahuan. Adapun
penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian praktik
selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 65 Tahun Pelajaran 2020/2021


dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan
penilaian portofolio yang diberikan setelah pembelajaran.
Selain itu dimungkinkan pula penggunaan teknik penilaian
keterampilan lainnya yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang dinilai, pelaksanaan penilain pengetahuan
dan keterampilan dilakukan dalam bentuk:

a) Penilaiah Harian

Penilaian tersebut dilakukan melalui penugasan,


ulangan harian (UH), Penilaian Tengah Semester
(PTS), dan Penilaian Akhir Tahun (PAT). Penilaian
harian dapat dilakukan melalui pengamatan tes tertulis,
tes lisan, penugasan, dan/atau teknik lain yang sesuai.
Cakupan penilaian harian meliputi satu kompetensi
dasar atau lebih, sedangkan cakupan penugasan
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.

Pada masa pandemic Covid-19,


KURIKULUM penilaianPUSAT
SMK JAKARTA harian
1

dilaksanakan secara daring oleh setiap guru. Cakupan


meteri diambil dari materi esensial yang telah disusun
oleh guru menggunakan media On Line yang
disesuaikan dengan media yang dapat digunakan oleh
guru maupun siswa, diantaranya WA, Google
Classroom, Moodle, dlll.

Dari beberapa penilaian harian yang telah dilakukan,


dirata-ratakan yang akan digabung dengan nilai tengah
semester dan akhir semester atau akhir tahun dengan
bobot 50%

b) Penilaian Tengah semester

Penilaian Tengah Semester (PTS) dilakukan melalui tes


tertulis dan/atau teknik lain yang sesuai. PTS

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 66 Tahun Pelajaran 2020/2021


merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran
setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9 minggu.
Dilaksanakan pada pertengahan semester ganjil dan
semester genap. Cakupan PTS meliputi seluruh KD
esensial yang telah diberikan secara On Line
(Pembelajaran Jarak Jauh) pada periode tersebut Pada
saat pandemi Covid-19 penilaian tengah semester dapat
dilaksanakan dalam bentuk:

1) Penugasan yang mampu mengukur kompetensi


dasar mata pelajaran dengan ketentuan sebagai
berikut:

o Perangkat penugasan meliputi kisi-kisi,


soal/instrument penugasan, telaah instrument,
dan pedoman penskoran/penilaian

o Soal/instruksi penugasan
KURIKULUM SMKharus jelas,PUSAT
JAKARTA terukur
1

dan menunjukkan langkah-langkah/kriteria


penilaian

o Sekolah menetapkan jadwal pelaksanaan tugas


dan pengumpulan dokumen tugas.
Pengumpulan tugas dikirim dalam bentu file
digital (missal scan, foto, dll) melalui email,
media social atau aplikasi edukasi lainnya.

2) Test daring dengan mempertimbangkan jangkauan


dan kemudahan akses internet bagi warga sekolah,
bentuk soal test daring diupayakan lebih variatif
sehingga sehingga konsistensi kemampuan dapat
teruji dengan baik, yang dapat dirinci sebagai
berikut:

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 67 Tahun Pelajaran 2020/2021


o Bentuk soal uraian dengan open book

o Bentuk soal isian singkat

o Pilihan ganda

3) Model aplikasi yang digunakan disesuaikan dengan


kebutuhan.

4) Test daring dibuktikan keterlaksanaan dalam


bentuk presensi kehadiran siswa, pengawas,
guru/wali kelas, dan/atau dokumen kegiatan.

c) Penilaian Akhir Semester Ganjil dan Penilaian Akhir


Tahun

PAS/PAT merupakan kegiatan penilaian yang


dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
dasar mata pelajaran di akhir semester ganjil dan akhir
semester genap. Pada masa pandemic Covid-19
KURIKULUM
cakupan materi dari SMKyang
KD esensial JAKARTA
telah PUSAT 1
diberikan
selama pembelajaran Jarak Jauh. kegiatan PAS pada
masa pandemic Covid-19 dapat dilakukan dalam
bentuk test daring dengan mempertimbangkan
jangkauan dan kemudahan akses internet bagi warga
sekolah, bentuk soal test daring diupayakan lebih
variatif sehingga sehingga konsistensi kemampuan
dapat teruji dengan baik, yang dapat dirinci sebagai
berikut:

5) Bentuk soal uraian dengan open book

6) Bentuk soal isian singkat

7) Pilihan ganda

8) Model aplikasi yang digunakan disesuaikan dengan


kebutuhan.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 68 Tahun Pelajaran 2020/2021


9) Test daring dibuktikan keterlaksanaan dalam
bentuk presensi kehadiran siswa, pengawas,
guru/wali kelas, dan/atau dokumen kegiatan.

Apabila pandemi covid-19 telah mereda, kegiatan PAS


dan PAT dapat dilaksanakan dalam bentuk penilaian
secara langsung, dengan waktu dan standar penialaian
normal

Perhitungan Bobot Penilaian Pengetahuan dan


keterampilan pada akhir semester dan Penilaian Akhir
Tahun.

1. Nilai Harian : 50%,

2. Nilai UTS : 25%

3. Nilai PAS/PAT : 25%

Predikat dibuat untuk menentukan posisi peserta didik


dalam tingkat penguasaan kompetensi.
KURIKULUM Dalam PUSAT
SMK JAKARTA hal ini,
1
predikat C dijadikan cut off score dalam penentuan kompeten
atau belum kompetennya peserta didik dalam suatu materi
atau penguasaan kompetensi. Nilai minimal dalam predikat C
dijadikan acuan penentuan ketuntasan belajar

Predikat/ Mapel Adaptif Mapel


Kategori dan Normatif Produktif
A+ ≥95 ≥95
A 90-94 90-94
A- 85-89 85-89
B+ 80-84 80-84
B 75-79 75-79
B- 70-74 70-74
C 60-69 65-69
D <60 <65

d) Ujian Sekolah

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 69 Tahun Pelajaran 2020/2021


Ujian sekolah merupakan ujian yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua
mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang
digunakan diikuti oleh peserta didik pada akhir jenjang.
Peserta didik pada akhir jenjang yang mengikuti Ujian
yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan harus
memenuhi persyaratan: telah berada pada tahun terakhir
dan memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar
seluruh program pembelajaran yang telah ditempuh.
Apabila pandemic Covid-19 telah berakhir, bentuk
ujian diselenggarakan dalam bentuk tes tertulis dengan
ketentuan
10) Soal US disusun oleh para guru yang mengampu
mata pelajaran US dalam bentuk soal Pilihan
Ganda (PG) dan Uraian;
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
11) Perangkat soal US disusun oleh guru terdiri atas
kisi-kisi soal, kartu soal, naskah soal, dan kunci
jawaban soal.

12) Dalam menyusun perangkat soal, kepala satuan


pendidikan menugaskan guru mata pelajaran yang
berpengalaman menyusun soal US dengan disertai
kesanggupan menjaga kerahasiaan soal US

13) Naskah soal US dirakit oleh guru di minimal 2


(dua) paket terdiri dari 1 (satu) paket utama dan 1
(satu) paket susulan yang ditentukan untuk masing-
masing mata pelajaran;

14) Penyusunan perangkat soal US


diawasi/dikendalikan oleh pengawas satuan
pendidikan.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 70 Tahun Pelajaran 2020/2021


e) Penilaian Paket Kompetensi.

Salah satu upaya untuk mendorong kepemilikan multi


sertifikat kompetensi untuk mendukung sistem multi
entry-multi exit (MEME) dilakukan melalui Ujian Paket
Kompetensi. Sertifikat kompetensi yang diperoleh
melalui Ujian Paket Kompetensi, yang selanjutnya
disingkat UPK dapat digunakan peserta didik untuk
bekerja ketika memutuskan untuk keluar dari sekolah
sementara waktu karena alasan.

UPK adalah penilaian terhadap pencapaian beberapa


unit kompetensi yang dapat membentuk satu Skema
Sertifikasi klaster atau okupasi dan dilaksanakan oleh
satuan pendidikan terakreditasi dan/atau Lembaga
Sertifikasi Profesi. Penilaian hasil belajar dalam bentuk
UPK dilaksanakanKURIKULUM
di Tempat SMK
Uji Kompetensi (TUK)
JAKARTA PUSAT 1

pada satuan pendidikan atau tempat lain yang ditunjuk


pada akhir periode pembelajaran (semester dan/atau
tingkat) oleh satuan pendidikan terakreditasi. Prosedur
dan mekanisme UPK ditentukan oleh sekolah dan/atau
Lembaga Sertifikasi sesuai tata aturan yang berlaku
secara nasional.

Penilaian hasil belajar dalam bentuk UPK merupakan


upaya satuan pendidikan untuk meningkatkan
keterserapan peserta didik di dunia kerja baik sebelum
maupun setelah lulus dari periode pembelajaran.
Keterangan kompeten berserta rinciannya dalam
sertifikat dan rubrik UPK dapat dikonversi dalam
bentuk angka yang dapat dimanfaatkan sebagai nilai
PAT.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 71 Tahun Pelajaran 2020/2021


f) Penilaian Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Penilaian PKL merupakan integrasi dari penilaian


sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
Sekolah sepenuhnya menyerahkan penilaian kepada
institusi atau mitra industri dengan pedoman dan rubrik
penilaian yang dirancang oleh sekolah.

Penilaian peserta didik saat melaksanakan PKL


meliputi aspek Keterampilan dan Sikap Kerja.
Perencanaan penilaian PKL dilakukan secara
terintegrasi dengan mata pelajaran yang telah dipelajari
menyesuaikan kondisi yang ada di Industri dan Dunia
Kerja (IDUKA). Format- format penilaian disiapkan
oleh satuan pendidikan.

Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A


KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
dan B dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau
industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan)
dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian.

Penilaian Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan


kewajiban mitra industri dan dunia kerja (IDUKA).
Hasil penilaian PKL disampaikan dalam bentuk angka
secara terintegrasi dengan mata pelajaran terkait
dan/atau deskripsi dengan mencantumkan keterangan
industri tentang kinerja peserta didik secara
keseluruhan yang disampaikan melalui jurnal PKL
maupun sertifikat atau surat keterangan PKL dari
industri. Nilai PKL dalam bentuk angka diintegrasikan
dengan mata pelajaran tertentu yang relevan dengan
lokasi praktik.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 72 Tahun Pelajaran 2020/2021


i. Pelaporan
Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil belajar peserta
didik berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh guru
dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang dilaporkan
meliputi pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Laporan kompetensi sikap yang termuat pada
bagian penilaian Perkembangan Karakter diberikan dalam
bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan dan keterampilan
diberikan dalam bentuk bilangan bulat dan predikat pada
bagian Nilai Akademik. Seluruh hasil penilaian yang dilakukan
guru dijadikan bahan untuk penyusunan buku rapor dan
disimpan dalam bentuk leger dan portofolio perkembangan
peserta didik yang dapat ditunjukkan pada peserta didik dan
orang tua/wali.
Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
kepada peserta didik dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau
paspor keterampilan yang berisi tentang skor disertai dengan
deskripsi capaian kompetensi.
1) Rapor Bagian Akademik

Rapor bagian akademik terdiri dari uraian hasil


penilaian pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan
dalam bentuk bilangan bulat (skala 0-100) dan predikat
pada bagian Nilai Akademik. Selain pencantuman capaian
belajar peserta didik dalam bentuk bilangan dan predikat,
wali kelas juga membuat catatan akademik yang
merangkum pencapaian kompetensi pengetahuan dan
keterampilan peserta didik

Nilai Akhir pada rapor akademik diperoleh dari


perhitungan nilai pengetahuan dan keterampilan berbanding

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 73 Tahun Pelajaran 2020/2021


bobot atau rasio sesuai karakteristik masing-masing mata
pelajaran.

2) Rapor Bagian Penguatan Pendidikan Karakter

Rapor bagian penguatan pendidikan karakter terdiri


dari deskripsi perkembangan karakter peserta didik pada
satu periode pembelajaran (1 semester) pelaporan penilaian
sebagai berikut :

a) Wali kelas mengelompokkan (menandai) catatan-


catatan jurnal dan/atau rekapitulasi penilaian mandiri
dan antarteman yang ditulis oleh guru mata pelajaran
dan guru BK ke dalam nilai-nilai utama PPK.
b) Wali kelas membuat rumusan deskripsi singkat sikap
sesuai dengan catatan-catatan
KURIKULUM SMK jurnal untuk
JAKARTA setiap
PUSAT 1
peserta didik yang ditulis dengan kalimat positif.
Deskripsi tersebut menguraikan perkembangan karakter
peserta didik.
c) Wali kelas dapat menyertakan hasil pelaporan dari
unsur masyarakat
d) Wali kelas dapat menambahkan catatan perkembangan
karakter peserta didik yang merupakan simpulan dari
perkembangan karakter dan capaian peserta didik
lainnya. Berikut ini contoh deskripsi pelaporan
penilaian karakter pada laporan hasil belajar.
3) Leger

Leger merupakan buku daftar nilai asli peserta


didik (sebelum dipindahkan ke dalam buku laporan
pendidikan). Leger memuat nilai peserta didik per

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 74 Tahun Pelajaran 2020/2021


kompetensi dasar berbanding skor Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) guna memudahkan komparasi ketuntasan
belajar peserta didik per kompetensi dasar. Leger dapat
ditunjukkan pada orang tua/wali sesuai kebutuhan.

4) Surat Keterangan/Sertifikat Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Surat keterangan/sertifikat PKL memuat


sekurangnya predikat pencapaian kompetensi keterampilan
dan sikap peserta didik selama melaksanakan PKL dan
dapat dilengkapi dengan lembar penilaian. Surat
keterangan/sertifikat PKL dapat diterbitkan oleh Industri
dan Dunia Kerja (IDUKA) atau Satuan Pendidikan dengan
ditandatangani oleh perwakilan dari DU/DI.

5) Pelaporan hasil penilaian UPK/Ujian Sertifikasi LSP

Dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi


bekerja sama dengan mitra industri dan dunia kerja
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
(IDUKA) dan/atau Lembaga Sertifikasi Profesi dalam
bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat paket
kompetensi yang telah dicapai. Pelaporan hasil penilaian
Ujian Sertifikasi dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan
pendidikan terakreditasi bersama mitra industri dan dunia
kerja (IDUKA) dalam bentuk sertifikat.

6) Pelaporan hasil ujian sekolah

Dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk


ijazah.

7) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria ketuntasan minimal diperlukan guru untuk


mengetahui kompetensi yang harus dikuasai secara tuntas
oleh peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang
kurang optimal dapat segera diperbaiki. KKM untuk setiap

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 75 Tahun Pelajaran 2020/2021


mata pelajaran ditentukan oleh KKM rata-rata KI dan KD
yang menjadi cakupan mata pelajaran tersebut. Adapun
langkah – langkah Penetapan sebagai berikut :
a) KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran;
b) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata
pelajaran dengan mempertimbangkan 4 aspek yaitu
Karakteristik peserta didik, Karakterisitik mata
pelajaran, Kondisi satuan pendidikan, dan Analisis hasil
penilaian.
c) Untuk memudahkan analisis setiap indikator maka
penetapan KKM dilakukan dengan menggunakan
rentang nilai pada setiap kriteria yang telah disepakati
oleh guru mata pelajaran, sebagai berikut :

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Karakteristik Peserta Tinggi Sedang Rendah
Didik < 65 65 - 75 80 – 100
Karakteristik Mata KURIKULUM
Tinggi Sedang PUSAT
SMK JAKARTA Rendah
1
Pelajaran < 65 65 - 75 80 – 100
Kondisi Satuan Tinggi Sedang Rendah
Pendidikan 80 -100 65 - 75 < 65
Analisis Hasil Penilaian Tinggi Sedang Rendah
80 -100 65 - 75 < 65

d) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru


mata pelajaran disahkan oleh Kepala Sekolah untuk
dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian;
e) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak –
pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang
tua dan dinas pendidikan.
f) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil
penilaian dilaporkan kepada orang tua/ wali peserta
didik.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 76 Tahun Pelajaran 2020/2021


g) KKM atau yang secara istilah pengukuran disebut
dengan cut off score merupakan bagian dari standard
setting yang secara operasional ditetapkan dalam
bentuk angka. KKM digunakan sebagai acuan
penentuan peserta didik yang wajib mengikuti
pembelajaran remedial hingga memenuhi KKM dan
sebagai salah satu acuan kriteria kenaikan kelas. Nilai
ketuntasan belajar kompetensi pada mata pelajaran
wajib A, B dan C1 adalah minimal 60, sedangkan untuk
mata pelajaran C2 dan C3 nilai ketuntasan belajar
adalah minimal 65 dengan menyesuaikan karakteristik
kompetensi/paket keahlian.
h) Pembelajaran Remedial dan Pengayaan dilakukan
sebagai konsekuensi dari pembelajaran tuntas (mastery
learning) untuk setiap individu. Dalam proses
pembelajaran berbasis kompetensi setiap peserta didik
KURIKULUM
harus menguasai secara SMK JAKARTA
tuntas seluruh PUSAT
kompetensi 1
dasar
pada setiap mata pelajaran. Sehingga pada dasarnya
peserta didik harus mencapai ketuntasan belajar yaitu
tingkat minimal pencapaian kompetensi terutama untuk
pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial
diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar, sementara pengayaan diberikan
kepada peserta didik yang telah mencapai atau
melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM).
i) Pembelajaran remedial wajib diberikan kepada peserta
didik yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum
semester berakhir atau batas akhir pemasukan nilai ke
dalam buku rapor. Pembelajaran remedial dapat
dilakukan dengan cara :

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 77 Tahun Pelajaran 2020/2021


- Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan
media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya
belajar peserta didik.
- Pemberian bimbingan secara perorangan.
- Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus,
dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai
dengan kemampuannya.
- Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik
dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
ketuntasan belajar.
j) Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:

- Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik


diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan bersama
pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah;
- Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
pengayaan untuk dikerjakan sendiri/individual;
- Pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui peserta
didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta
didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru,
atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai
dengan kemampuan masing-masing.

k) Hasil Penilaian Remedial dan Pengayaan


Penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat
dilakukan melalui :
- Nilai yang diperoleh pada pembelajaran remedial
diolah menjadi nilai akhir.
- Nilai akhir setelah remedial untuk ranah
pengetahuan dihitung dengan mengganti nilai KD

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 78 Tahun Pelajaran 2020/2021


yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil
remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan
rerata nilai seluruh KD.
- Nilai akhir setelah remedial untuk ranah
keterampilan diambil dari nilai mana yang lebih
optimal pada suatu KD antara nilai awal dan nilai
indikator hasil remedial
- Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak
sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi
cukup dalam bentuk portofolio.

8) Kriteria Kenaikan Kelas

Penentuan kenaikan kelas merupakan wewenang


satuan pendidikan. Satuan pendidikan dapat menentukan
ketentuan kenaikan kelas berdasarkan rapat pleno dewan
guru dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan yang berlaku
di sekolah tersebut. Seluruh hasil penilaian untuk semua
mata pelajaran yang diperoleh peserta didik baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan
dianalisis akan menentukan apakah peserta didik tersebut
berhak naik kelas atau tidak.

Pada masa pandemi Covid-19 kriteria kenaikan


ditentukan sebagai berikut:

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam


dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
b) Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi
indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
c) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 79 Tahun Pelajaran 2020/2021


masing-masing nilai kompetensi pengetahuan
dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah skor
ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar
pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran
tersebut.
d) Kehadiran pada saat pembelajaran normal minimal ≥
95% (dihitung dari kehadiran TANPA
KETERANGAN. SAKIT atau IZIN harus
menyertakan surat keterangan dokter atau izin orang
tua jika tidak ada dinyatakan ALFA).
e) Keputusan kenaikan kelas ditentukan melalui rapat
pleno dewan guru dengan mempertimbangkan
kebijakan tata tertib dan peraturan lainnya.

KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1

9) Kriteria Kelulusan

Pada masa pandemi Covid-19, dengan sistem


pembelajaran khusus peserta didik dinyatakan lulus dari
sekolah sebagai berikut:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
berdadarkan hasil belajar semester 1 (satu) tahun
pertama sampai dengan semester 2 (dua) tahun
terakhir.
b) Memperoleh nilai sikap minimal baik ditentukan
melalui rapat dewan pendidik.
c) Lulus Ujian Sekolah dengan memperoleh nilai
minimal 55 untuk setiap mata pelajaran.
d) Nilai sekolah (NS) untuk setiap mata pelajaran
minimal 70. NA setiap mata pelajaran diperoleh dari

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 80 Tahun Pelajaran 2020/2021


70% nilai rata-rata raport ditambah 30% nilai rata-
rata ujian sekolah. Nilai rata-rata ujian sekolah
diperoleh dari 50% nilai ujian tulis ditambah 50%
nilai ujian sekolah praktik
e) Nilai rata-rata raport semester 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
berbobot 70%.
f) Nilai ujian sekolah berbobot 30% yang diperoleh dari
50% nilai praktik dan 50% ujian tulis.

10) Target kelulusan

Target kululusan dari seluruh peserta didik 100%

11) Program Peningkatan Lulusan

a) Akademik
- Pengetahuan dan keterampilan
o Kelengkapan perangkat soal-soal ulangan
harian, PTS, PAT
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
o Soal-soal ulangan harian, PTS, PAT
menggunakan soal yang terstandar USBN
o Remidal dan pengayaan
- USBN
o Pendalaman materi soal USBN
o Bedah SKL
o Analisis Hasil USBN
o Try Out
- Ujian Sertifikasi Profesi
o Melatih siswa dengan mengerjakan soal-soal
LSP
o Simulasi Ujian LSP
o Mengikutsertakan dalam setiap pelatihan
siswa di LSP 2

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 81 Tahun Pelajaran 2020/2021


b) Non Akademik
- Sikap dan karakter
o Tadarus besama
o Sholat dzuhur dan asar berjamaah
o Bimbingan bacaan alqur’an
- Olahraga, Seni
o Peningkatan pelaksanaan eskul olahraga dan
seni
o Penyertaan lomba olahraga dan seni
12) Pengembangan Teaching Factory

Konsep atau pendekatan pembelajaran teaching factory


adalah praktek berbasis produk/jasa yang dilaksanakan di
tempat prektek/workshop/ lab/lahan dengan kondisi,
tatanan dan aturan yang berlaku di tempat kerja
sebenarnya.

Adapun tujuan, Meningkatkan


KURIKULUMketrampilan nyata PUSAT
SMK JAKARTA dan utuh
1

peserta didik serta membangun kesiapan dan karakter kerja


anak didik sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajarinya selaras dengan kebutuhan dunia kerja yang
dinamis.

Prinsip dasar TEFA:

a) Pembelajaran beorientasi dan berbasis produk/jasa yang


dibutuhkan/digunakan masyarakat pada umumnya.

b) Pembelajaran dari tingkat I sampai tingkat III/IV


dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan
lulusan dengan kompetensi keahlian utuh sesuai (KK,
SKKNI/KKNI).

c) Perangkat pembelajaran khususnya praktek


menggunakan perangkat/rancangan yang umum

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 82 Tahun Pelajaran 2020/2021


digunakan di tempat kerja sebenarnya dalam membuat
produk/jasa.

d) Pembelajaran beorientasi dan berbasis produk/jasa yang


dibutuhkan/digunakan masyarakat pada umumnya.

e) Pembelajaran dari tingkat I sampai tingkat III/IV


dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan
lulusan dengan kompetensi keahlian utuh sesuai (KK,
SKKNI/KKNI).

f) Perangkat pembelajaran khususnya praktek


menggunakan perangkat/rancangan yang umum
digunakan di tempat kerja sebenarnya dalam membuat
produk/jasa.

KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1

C. PROSES PEMBELAJARAN DIMASA PANDEMIC COVID-19


Proses Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum untuk kenaikan kelas maupun keluiusan;
2. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;
3. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah;

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 83 Tahun Pelajaran 2020/2021


4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan baiik
yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan
memberi skor/nilai kuantitatif.
Berdasarkan Pergub No. 51 Tahun 2020, terdapat 11 sektor yang
diijinkan beroperasi, sector pendidikan belum termasuk dalam 11 sektor
tersebut, untuk itu kegiatan pembelajaran Jarak Jauh tetap dilaksanakan
sampai diterbitkannya Pergub terbaru yang mengijinkan pembukaan
sekolah.
Selama Covid belum berakhir, aplikasi tentang pembelajaran jarak
jauh, Ketika penerapan belajar di rumah resmi diumumkan oleh beberapa
pemerintah daerah terkait pandemi COVID-19 ini, membuat orang tua dan
guru harus berpikir bagaimana melakukan kegiatan belajar dengan jarak
jauh. Di era berbasis digital seperti saat ini, rasanya orang tua perlu
mengetahui teknologi pembelajaran jarak jauh yang bisa mengoptimalkan
kegiatan belajar anak di rumah.
1. Zoom
KURIKULUM
Aplikasi ini memiliki keunggulan SMKmenampung
seperti bisa JAKARTA PUSAT 1
hingga
100 orang peserta dalam 1 sesi video. Selain itu, ada fitur sharing
screen yang bisa memudahkan semua peserta dalam video tersebut
saling melihat layar yang dibagikan oleh salah satu peserta. Hanya
saja, kekurangan aplikasi ini ialah durasi maksimal untuk satu kali
melakukan video conference ialah 40 menit dalam sekali sesi.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 84 Tahun Pelajaran 2020/2021


2. Google Classroom
Aplikasi ini memudahkan guru untuk membuat kegiatan belajar jarak
jauh menjadi efektif. Tidak seperti aplikasi Zoom, Google Classrom
memungkinkan bagi guru untuk melakukan kegiatan belajar layaknya
di kelas tanpa batas waktu maksimal. Biasanya, guru lebih senang
menggunakan aplikasi ini karena sudah terintegrasi dengan layanan
Google lainnya seperti Google Dokumen dan Google Drive.
3. Edmodo
Keunggulan aplikasi ini ialah, orang tua bisa menerima raport dalam
bentuk digital yang akan dikirimkan oleh guru. Jadi, Anda tidak perlu
khawatir dengan progress perkembangan anak Anda saat belajar
secara virtual di rumah. Ada rapor yang bisa diberikan dan pastinya
komponen penilaiannya tidak jauh berbeda dengan rapor yang
diterima pada umumnya.
4. Ruangbelajar
Bicara soal harga, mungkin Anda sudah tahu bahwa biaya langganan
KURIKULUM
ruangbelajar itu sangat murah jika SMK JAKARTA
dibandingkan PUSAT
bimbingan 1
belajar
baik online atau pun konvensional. Banyak diskon yang ditawarkan
tentunya menjadi alternatif pendamping kegiatan anak belajar di
rumah.
5. Sekolah Online Ruang Guru Gratis
Ketika kebijakan belajar di rumah diberlakukan, Ruangguru dengan
cepat berinisiatif membantu para guru dan tentunya para murid untuk
mendapatkan materi pelajaran. Fitur ini mencoba memberikan model
pembelajaran yang mirip dengan, ketika anak datang ke sekolah
Untuk SMK Jakarta Pusat 1, sejak Maret 2020 hingga pelaksanaan tahun
ajaran baru masih menggunakan software Moodle, googgle classroom, W yang
lain masih dalam pengembangan

D. ANALISIS DAN EVALUASI PEMBELAJARAN DARING

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 85 Tahun Pelajaran 2020/2021


Sejak diberlakukakannya Pembelajaran Jarak Jauh, proses pembelajaran
teradapat dinamika yang dihadapi baik dari sekolah, guru, maupun peserta didik,
terdapat kendala yang dihadapi dan solusi dari kendala tersebut:

No Kendala Solusi
a. Paket Quota Diberikan paket quota dari dana BOS Sekolah
b. HP bergantian Pembelajaran menunggu bergantian
dengan saudara
lainny
c. Disiplin hadir PJJ Mengingatkan melalui siswa lain
d. Sinyal Wifi lemah Menggunakan peket data mandiri dari setiap
karena yang guru
menggunakan
banyak
e. Pembelajaran Praktik Membuat simulasi dengan video tutorial dan
blanded learning

KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1


E. MUATAN LOKAL, BK, EKSTRAKURIKULER, KARAKTER dan
LITERASI
1. Muatan Lokal

Peraturan Gubernur No. 89 tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan


Gubernur No. 80 tahun 2017 tentang Kurikulum Muatan Lokal di Sekolah
Menengah/Madrasah menyatakan bahwa:

a. Muatan lokal SMP/SMPLB/MTs dan SMA/SMALB/MA/SMK


dikembangkan dalam bentuk mata pelajaran tersendiri dan/atau terintegrasi
mencakup:
1) Seni Budaya Betawi dan Budaya Jakarta;
2) Sains dan Teknologi;
3) Lingkungan Hidup Jakarta;
4) Wisata Jakarta; dan
5) Bahasa Asing yang berkembang di Jakarta

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 86 Tahun Pelajaran 2020/2021


Behan belajar muatan lokal dalam bentuk mata pelajaran tersendiri
dilaksanakan paling banyak 2 (dua) jam pelajaran dalam 1 (satu) minggu.

b. Muatan lokal yang dikembangkan dalam bentuk kajian terintegrasi pada


mata pelajaran sebagai berikut:
1) Seni Budaya;
2) Prakarya dan Kewirausahaan; atau
3) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

SMK Jakarta Pusat 1 melaksanakan muatan lokal yang terintegrasi pada mata
pelajaran Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan. Kompetensi Dasar
Muatan Lokal.

2. Ekstrakurikuler
Berdasarkan permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Pengembangan diri
adalah ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan
pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat merekaKURIKULUM
melalui kegiatan yang secara
SMK JAKARTA khusus
PUSAT 1

diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan


dan berkewenangan di sekolah/madrasah.

Kegiatan ekstrakurikuler di ditujukan untuk pengembangan kreativitas


peserta didik. Pengembangan kreativitas dimaksudkan untuk menumbuhkan
kemampuan untuk mencipta melalui berbagai kegiatan sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan
kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan
masyarakat.

a. Bidang Pengembangan

Bidang Pengembangan dalam kegiatan esktrakurikuler ditujukan untuk


pengembangan sebagai berikut:

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 87 Tahun Pelajaran 2020/2021


1) Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan daya cipta sesuai dengan potensi,
bakat dan minat untuk dapat berprestasi secara optimal.
2) Pengembangan keagamaan dan sosial, yaitu bidang kegiatan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan religius, disiplin,
kerjasama dan rasa tanggung jawab sosial lainnya.
3) Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta
didik mengembangkan potensi dirinya dengan suasana rileks,
mengembirakan dan menyenangkan untuk pengembangan karir.

b. Prinsip Kegiatan

Ekstrakurikuler di SMK Jakarta Pusat 1 dilaksanakan dengan prinsip-


prinsip sebagai berikut:

1) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan


potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

2) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler


KURIKULUM SMK yang sesuaiPUSAT
JAKARTA dengan
1

keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.

3) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut


keikutsertaan peserta didik secara penuh.

4) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang


disukai dan mengembirakan peserta didik.

5) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun


semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

6) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang


dilaksanakan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

c. Format Kegiatan
Dalam kegiatannya dilaksanakan dengan format sebagai berikut:

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 88 Tahun Pelajaran 2020/2021


1) Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik
secara perseorangan.

2) Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh


kelompok-kelompok peserta didik.

3) Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik


dalam satu kelas.

4) Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik


antarkelas/antarsekolah/madrasah.

5) Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau


sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan
lapangan.

d. Program
Jenis Program kegiatan ekstrakurikuler dibuat setiap:

1) Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan


dalam rentang waktu sekali dalam satu tahun, antara
KURIKULUM SMKlain: MPLS,PUSAT
JAKARTA Latihan
1
Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Pemilu OSIS, Training Pengurus,
Pesantren Kilat, Buka Puasa Bersama, Perayaan HUT Kemerdekaan 17
Agustus, Kompetisi Bahasa, Olahraga dan Seni, Peringatan hari besar
Islam.

2) Program Semesteran, yaitu suatu bentuk rencana kegiatan yang


dilaksanakan dalam rentang waktu setengah tahunan (6 bulan) antara lain :
class meeting

3) Program Bulanan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam


rentang waktu sekali dalam satu bulan, antara lain: Mading OSIS, Rapat
Koordinasi OSIS dan Eskul, Upacara Bendera Bulanan.

4) Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan


dalam rentang waktu sekali atau dua kali dalam seminggu, antara lain:
Latihan Eskul, Pengumpulan uang kas, Mading.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 89 Tahun Pelajaran 2020/2021


5) Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan setiap
hari, antara lain piket OSIS, piket perpustakaan.

e. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk:

1) Kepemimpinan, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan


Siswa (LDKS), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).

2) Karya Ilmiah, meliputi mading OSIS dan Rohis

3) Sosial, meliputi, cinta alam, santunan dua’fa

4) Kesenian, meliputi kreasi seni budaya, traditional dance, modern dance,


pementasan teater

5) Keagamaan, meliputi pendalaman rohis, pesantren kilat, buka Puasa


bersama, halal bil halal, pentas seni Islam, tafakur alam.

6) Olah Raga, meliputi pencak silat merpati putih, basket, futsal, panjat
dinding.
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
7) Kesehatan, meliputi Palang Merah Remaja (PMR).

f. Kegiatan Pendukung

Kegiatan-kegiatan yang bersifat mendukung pengembangan kreativitas,


yaitu mengadakan:

1) Lomba/kegiatan, meliputi Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Jambore


Pramuka, PMR, Porseni & Bahasa, Pencinta alam, Jurnalistik, MTQ, dll.

2) Kegiatan sosial kemasyarakatan, misalnya, kegiatan amal, membantu


masyarakat yang terkena bencana alam, dll.

g. Perencanaan

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan


yang memuat unsur-unsur: sasaran kegiatan, substansi kegiatan, pelaksana
kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, pengorganisasian, waktu, tempat dan
sarana.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 90 Tahun Pelajaran 2020/2021


h. Pelaksanaan
Pelaksanaan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam bentuk:
1) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan
di sekolah/madrasah.
2) Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana
sebagaimana telah direncanakan.
i. Pelaksana

Pelaksana kegiatan ekstrakurikuler adalah pendidik dan atau tenaga


kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi
kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.

j. Pengawasan
Agar kegiatan ektrakurikuer dipastikan berjalan sesuai dengan aturan,
dilaksanakan kegiatan pengawasan dalam bentuk:

1) Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah/madrasah


KURIKULUMdipantau, dievaluasi,
SMK JAKARTA PUSATdan
1

dibina melalui kegiatan pengawasan.

2) Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk


peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
di sekolah/madrasah.

3) Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara:

a) intern, oleh kepala sekolah/madrasah.


b) ekstern, oleh pihak yang secara struktural/ fungsional memiliki
kewenangan membina kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.
k. Penilaian

Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler dinilai secara kualitatif dan


dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan
lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 91 Tahun Pelajaran 2020/2021


Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram.
Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram
dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.

l. Jenis Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler yang dijalankan, meliputi kegiatan:

1) Pramuka

2) Kerohanian Islam

3) Marawis

4) Paskibra

5) Panjat Dinding

6) Pencak Silat Merpati Putih

7) Basket KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1

8) Taekwondo

9) Seni Tari Tradisional

Selama masa pandemi Covid-19, kegiatan ekstrakurikuler di SMK Jakarta


Pusat 1 tidak dilaksanakan dikarenakan beresiko terjadinya penularan diantara
siswa dan guru pembimbing.

3. Penguatan Pendidikan Karakter

Berdasarkan Permendikbud No. 20 tahun 2018 tentang Penguatan


Pendidikan Karakter (PPK) dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran,
disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 92 Tahun Pelajaran 2020/2021


PPK pada Satuan Pendidikan Formal dilakukan dengan menggunakan
prinsip sebagai berikut :

a. berorientasi pada berkembangnya potensi peserta didik secara menyeluruh


dan terpadu;
b. keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-masing
lingkungan pendidikan; dan
c. berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan
sehari-hari.

Tujuan Penguatan Pedidikan Karakter :

a. Membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia


Tahun 2045 guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan;
b. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan
karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya
Indonesia;
c. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem
pendidikan. KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1

Pilar-pilar pendidikan dalam pembelajaran abad 21:

a. Belajar untuk Mencari Tahu (Learning to Know)

Belajar untuk mencari tahu terkait dengan cara mendapatkan pengetahuan


melalui penggunaan media atau alat yang ada. Media bisa berupa buku,
orang, internet, dan teknologi yang lainya. Implementasinya untuk mencari
tahu tersebut di Indonesia sudah berjalan melalui proses belajar membaca,
menghafal, dan mendengarkan, baik yang terjadi di dalam kelas maupun
dalam kehidupan sehari-hari.

b. Belajar untuk Mengerjakan (Learning to Do)


Belajar untuk melakukan atau berkarya, hal ini tidak terlepas dari belajar
mengetahui karena perbuatan tidak terlepas dari ilmu pengetahuan. Belajar
untuk melakukan atau berkarya merupakan upaya untuk senantiasa
melakukan dan berlatih keterampilan untuk keprofesionalan dalam bekerja.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 93 Tahun Pelajaran 2020/2021


Terkait dengan pembelajaran didalam kelas, maka belajar untuk mengerjakan
ini sangat diperlukan latihan keterampilan bagaimana peserta didik dapat
menggunakan pengetahuan tentang konsep atau prinsip mata pelajaran
tertentu dalam mata pelajaran lainnya atau dalam kehidupannya sehari-hari.
Dengan demikian peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
dapat mempengaruhi kehidupannya dalam mennetukan pilihan kerja yang ada
di masyarakat
c. Belajar untuk Menjadi Pribadi (Learning to Be)
Belajar untuk menjadi atau berkembang utuh, belajar untuk menjadi atau
berkembang secara utuh berkaitan dengan tuntutan kehidupan yang semakin
kompleks sehingga dibutuhkan suatu karakter pada diri individu. Belajar
menjadi pribadi yang berkembang secara optimal yang memiliki kesesuaian
dan keseimbangan pada kepribadianya baik itu moral, intelektual, emosi,
spiritual, maupun sosial, sehingga dalam pembelajaran, guru memiliki
kewajiban untuk mengembangkan potensi peserta sesuai dengan bakat dan
minatnya agar peserta didik tersebut dapat menentukan pilihannya, terlepas
KURIKULUM
dari siapa dan apa pekerjaanya, tetapi yang SMK JAKARTA
penting adalah PUSAT
dia menjadi 1
sosok
yang pribadi memiliki keunggulan.
d. Belajar untuk Hidup Berdampingan dalam Kedamaian (Learning to Live
Together in Peace)
Belajar hidup bersama ini sangat penting, karena masyarakat yang beragam,
baik dilihat dari latar belakang, suku, ras, agama, etnik, atau pendidikan. Pada
pembelajaran, peserta didik harus memahami bahwa keberagaman tersebut
bukan untuk dibeda-bedakan, akan tetapi dipahamkan bahwa keberagaman
tersebut tergabung dalam suatu lingkungan masyarakat. Oleh karena itu
saling membantu dan menghargai satu dengan yang lainya sangat diperlukan
agar tercipta masyarakat yang tertib dan aman, sehingga setiap individu dapat
belajar dan hidup dalam kebersamaan dan kedamaian.
e. Belajar untuk memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia.
Pilar yang ini hanya terdapat dalam secara tersirat dalam pendidikan di
Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 94 Tahun Pelajaran 2020/2021


Sisdiknas yang menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Implementasi dari pilar tersebut
diwujudkan secara langsung dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, dan mata pelajaran PPKn, dan dalam mata pelajaran lain
sebagai hasil pembelajaran tidak langsung melalui pencapaian KI-1
(Kompetensi Spiritual).
Kualitas karakter kecakapan abad 21:
a. Iman & taqwa
b. Cinta tanah air
c. Rasa ingin tahu
d. Inisiatif
e. Gigih
f. Kemampuan beradaptasi
g. Kepemimpinan KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1

h. Memiliki rasa bertanggung jawab terhadap lingkungan kehidupan maupun


komunitas yang ada di sekitarnya, serta mencintai adat atau budaya yang ada
dinegaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan
(sosial and cultural responsibility).
i. Memiliki alasan dan dasar yang jelas dalam setiap langkah dan tindakan
yang dilakukan (accountability).

Kompetensi Kecakapan Abad 21:

a. Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking


and Problem Solving Skill)
b. Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills)
c. Kreativitas dan Inovasi (Creativity and Innovation)
d. Kolaborasi (Collaboration)
e. Literasi

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 95 Tahun Pelajaran 2020/2021


Dengan adanya pandemic covid-19, penguatan pendidikan kartakter melalui
pelaksanaan tadarus setiap awal pembelajaran melalui zoom, guru menyisipkan
nilai-nilai kejujuran, mandiri, tanggungjawab pada saat pembelajaran jarak jauh
dan bekerjasama dengan orang tua wali/murid. Monitoring dan evaluasi dilakukan
melalui laporan dari orang tua/wali murid ke wali kelas, absensi dari setiap guru
mata pelajaran, rekapitulasi siswa yang mengikuti tadarus.

4. Gerakan Literasi Sekolah


Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan suatu usaha atau kegiatan
yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru,
kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang
tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat
(tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.),
Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca
peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca
(guru, membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang
KURIKULUM
disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). KetikaSMK JAKARTA PUSAT
pembiasaan 1
membaca
terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran
(disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi kegiatan dapat berupa
perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan


asesmen agar dampak keberadaan GLS dapat diketahui dan terus-menerus
dikembangkan.

GLS diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku


kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan
menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan.

Kegiatan literasi di SMK Jakarta Pusat 1 pada masa pandemi covid-19


dilaksanakan melalui penggalian informasi materi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 96 Tahun Pelajaran 2020/2021


5. Strategi Pelayanan Bimbingan Kejuruan

Permendikbud No. 61 tahun 2016 tentang Pengembangan diri


dilaksanakan dalam bimbingan konseling. Bimbingan dan Konseling adalah
upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli dalam mencapai kemandirian. Bimbingan
dan konseling merupakan komponen integral sistem pendidikan pada suatu satuan
pendidikan berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik/konseli dalam
rangka tercapainya perkembangan individu secara utuh dan optimal. Sebagai
komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan secara
terpadu bersinergi dengan wilayah layanan administrasi dan manajemen, serta
wilayah kurikulum dan pembelajaran yang mendidik. Posisi bimbingan dan
konseling dalam sistem pendidikan digambarkan pada gambar 1.

KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1

Sebagai komponen sistem pendidikan, bimbingan dan konseling


memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian,
dalam wujud kemampuan memahami diri dan lingkungan, menerima diri,
mengarahkan diri, dan mengambil keputusan, serta merealisasikan diri secara
bertanggung jawab, sehingga tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam
kehidupannya. Pemetaan layanan bimbingan dan konseling pada satuan
pendidikan seperti tertera pada Gambar 1, menampilkan dengan jelas kesejajaran

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 97 Tahun Pelajaran 2020/2021


antara posisi layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dengan
layanan manajemen dan kepemimpinan, serta layanan pembelajaran yang
mendidik. Artinya, bimbingan dan konseling tidak bersifat suplementer, tetapi
komplementer saling mengisi di antara peran pendidik pada satuan pendidikan.

Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan diselenggarakan untuk


membantu peserta didik/konseli dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Tugas perkembangan ini di antaranya meliputi: mencapai hubungan persahabatan
yang matang, mencapai peran sosial sesuai jenis kelaminnya, menerima kondisi
fisiknya dan menggunakannya secara efektif, mencapai kebebasan emosional dari
orangtua dan orang dewasa lainnya, menyiapkan diri untuk hidup berumahtangga,
menyiapkan diri untuk kariernya, mencapai seperangkat nilai dan sistem etika
yang membimbing tingkah lakunya, dan mencapai tingkah laku yang dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial.

Pada penyelenggaraan pendidikan di SMK, guru bimbingan dan konseling


atau konselor berperan membantu tercapainya perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir peserta didik/konseli. KURIKULUM
Pada satuanSMK
pendidikan ini, guru
JAKARTA PUSAT 1
bimbingan dan konseling atau konselor menjalankan semua fungsi bimbingan dan
konseling, yaitu fungsi pemahaman, fasilitasi, penyesuaian, penyaluran, adaptasi,
pencegahan, perbaikan, advokasi, pengembangan, dan pemeliharaan.

Meskipun guru bimbingan dan konseling atau konselor memegang peranan


kunci dalam sistem bimbingan dan konseling di sekolah, dukungan dari kepala
sekolah sangat dibutuhkan. Sebagai penanggungjawab pendidikan di sekolah,
kepala sekolah bertanggung jawab terselenggarakannya layanan bimbingan dan
konseling. Selain itu, konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling harus
berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain seperti ketua atau koordinator
kelompok guru (normatif, adaptif, keahlian/produktif), kepala sekolah, Industri
dan Dunia Kerja, orangtua, dan pihak-pihak lain yang relevan. Layanan
bimbingan dan konseling di sekolah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah beserta lampirannya.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 98 Tahun Pelajaran 2020/2021


Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan
peserta didik/konseli pada periode kehidupan/fase perkembangan tertentu. Tugas
perkembangan bersumber dari kematangan fisik, kematangan psikis, tuntutan
masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu. Keberhasilan
peserta didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan membuat mereka
bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan
fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas
perkembangan membuat mereka kecewa dan atau diremehkan orang lain.
Kegagalan ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan fase berikutnya.

Tugas perkembangan merupakan salah satu aspek yang harus dipahami


guru bimbingan dan konseling atau konselor karena pencapaian tugas
perkembangan merupakan sasaran layanan bimbingan dan konseling. Layanan
bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta
didik/konseli mencapai tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas perkembangan
peserta didik/konseli SMK adalah: 1) mencapai perkembangan diri sebagai remaja
KURIKULUM SMK JAKARTA PUSAT 1
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) mengenal sistem
etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan
minat manusia; 3) mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi; 4) mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan
melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan dalam
kehidupan masyarakat; 5) memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas; 6) mencapai pola hubungan
yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita; 7)
mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang
sehat; 8) memiliki kemandirian perilaku ekonomis; 9) mengenal kemampuan,
bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni; 10) Mencapai
kematangan hubungan dengan teman sebaya; dan 11) Mencapai kematangan
dalam kesiapan diri menikah dan hidup berkeluarga.

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 99 Tahun Pelajaran 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai