1
MENERAPKAN
KONSEP DIRI
untuk meraih
kesuksesan
Modul 1
MODUL 1
MENERAPKAN KONSEP DIRI
UNTUK
MERAIH KESUKSESAN
TUJUAN UMUM
Unit kompetensi ini dapat digunakan untuk
mempersiapkan calon pekerja agar dapat
mengenal konsep diri untuk beradaptasi dan
berkontribusi secara produktif di tempat kerja.
DURASI
6 JP atau 270 Menit
SILABUS PELATIHAN
lihat halaman berikut.
Tujuan Khusus
1. Peserta mampu mengidentifikasi sifat positif dan negatif pada
dirinya.
2. Peserta mampu mengidentifikasi tipe-tipe kepribadian.
3. Peserta mampu mengidentifikasi penyebab mental block.
4. Peserta mampu mempraktikkan langkah-langkah untuk
menghilangkan mental block.
5. Peserta mampu mengidentifikasi bakat dan minat diri.
Metode
1. Permainan “Konsep Diri” – Mengenal Sifat dan Karakter Diri Sendiri
2. Ceramah
3. Curah pendapat
4. Kerja individu
Alat Bantu
1. Kertas flipchart
2. Spidol
3. Selotip kertas
4. Kertas karton
5. Metaplan berwarna
6. 4 lembar poster karakter manusia
7. Lembar Johari Windows
8. Gambar-gambar profesi/
pekerjaan
Durasi
90 Menit
Pengantar
Instruktur menjelaskan bahwa:
• Dalam psikologi, sifat ini adalah ciri-ciri tingkah laku yang tetap (hampir
tetap) pada seseorang.
• Dengan mengenali sifat positif dan negatif dalam diri kita menjadi tahu
bagaimana mencapai tujuan hidup kita (lebih lengkap, lihat Bacaan
Penunjang).
Langkah-langkah
1. Instruktur meminta setiap peserta menuliskan nama dan 1 nama unsur-
unsur alam (air, api dan lain-lain) yang bisa melambangkan diri peserta di
kertas metaplan.
2. Kemudian setiap peserta menyebutkan namanya dan nama unsur alam
tersebut beserta alasan memilihnya. Misalnya nama Adi unsur alam api,
karena karakter dia mirip dengan sifat api.
3. Dari permainan ini instruktur menjelaskan bahwa ketika memilih unsur
alam itu bisa jadi
menggambarkan karakter
diri sendiri seperti sifat
air/api dan lain-lain.
Misalnya memilih air.
Sifat air adalah tenang,
cukup adaptasi dengan
lingkungan (air akan
berbentuk sesuai dengan
wadahnya), tetapi
ketika air itu disentuh
dengan keras makan
akan berguncang
dan bisa sangat kuat
guncangannya. Jika
dianalogikan pada
diri manusia maka
kecenderungan orang
yang memilih air maka
biasanya orang ini tenang
tetapi kuat jika bereaksi
Kesimpulan
Pengantar
Instruktur memaparkan bahwa:
• karakter adalah cara berpikir dan perilaku yang menjadi ciri khas individu
untuk hidup baik dalam lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
• karakter terbentuk dari 3 hasil pemahaman yang pasti dialami manusia
(triangle relationship) yaitu: (lihat gambar)
Ketiga hubungan tersebut akan memengaruhi nilai dan keyakinan yang
terbentuk dalam diri seseorang.
Tuhan
Manusia Lingkungan
Langkah-langkah
Kemudian Instruktur mengajak peserta untuk mengenal karakter dasar diri
sendiri. Terdapat 4 Karakteristik sifat mendasar manusia yaitu: Sanguinis,
Melankolis, Kholeris, dan Flegmatis (lebih lanjut buka Bacaan Penunjang).
Hmmm..
kelihatannya
dia mudah
berteman..
Diri Sendiri
Diri Sendiri Tahu & Orang Lain Diri Sendiri Tidak Tahu & Orang
Tahu
Tidak Tahu
Diri Sendiri Tahu & Diri Sendiri Tidak Tahu & Orang
Orang Lain Tidak Tahu Lain Tidak Tahu
(Tersembunyi) (?)
Kesimpulan
Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa konsep diri adalah pandangan atau kesan
individu terhadap dirinya secara menyeluruh yang meliputi pendapatnya
tentang dirinya sendiri maupun gambaran diri orang lain tentang hal-hal yang
dapat dicapainya yang terbentuk melalui pengalaman dan interpretasi dari
lingkungannya, meliputi 3 dimensi yaitu:
• Pengetahuan tentang diri sendiri
• Harapan untuk diri sendiri
• Evaluasi diri sendiri
Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa
sejak lahir. Bahkan ketika kita lahir, kita
tidak memiliki konsep diri, tidak memiliki
pengetahuan tentang diri, dan tidak
memiliki pengharapan bagi diri kita sendiri,
serta tidak memiliki penilaian apa pun
terhadap diri kita sendiri.
Konsep diri menurut Carl Rogers (1959)
ada 3 komponen yaitu:
Keterangan :
Self image: cara pandang kita terhadap diri sendiri
Self esteem: penghargaan terhadap diri sendiri
Self ideal: ideal diri
Pak, titiknya
saya buat persis
di sini..
Ilustrasi:
Kesulitan seseorang
untuk meraih sukses
bisa disebabkan
karena belenggu yang
menimbulkan rasa
takut gagal.
Pengantar
Dari permainan di sesi sebelumnya, instruktur menyampaikan bahwa mental
block merupakan belenggu yang sulit dilepaskan sehingga menghambat
pencapaian tujuan hidup. Oleh karena itu mental block harus dihilangkan
sehingga diri kita bebas bergerak dan melakukan perubahan.
Selanjutnya, instruktur menjelaskan beberapa cara untuk membebaskan diri dari
belenggu (mental block).
Langkah-langkah
Ada 3 alternatif metode yang bisa digunakan dalam mengatasi mental block:
Refleksi
S ebenarnya setiap orang mampu mengatasi
mental block dalam dirinya, namun kadang
tidak melakukannya karena dibayangi oleh
ketidakberhasilan. Mengingat kembali saat-saat meraih
sebuah keberhasilan dapat menjadi motivasi diri untuk
melawan mental block.
!
lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
• Setiap peserta diminta menyebutkan hal yang
dituliskan tersebut.
• Instruktur meminta 1-3 orang peserta untuk
maju dan melakukan hal yang ditakuti tersebut. Untuk Diingat!
Contoh; kalau peserta menuliskan tidak berani Tips ini hanya bisa
bicara di depan forum maka peserta tersebut digunakan untuk
diminta bicara di depan forum. mengatasi mental
block yang sifatnya
ringan. Jika mental
Refleksi
K etika kita takut terhadap
sesuatu (mental block)
maka lawanlah dengan
block sudah cukup
berat maka peserta
melakukan hal yang dapat menemui ahli
ditakutkan! hipnoterapis.
Kesimpulan
Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa banyak orang hingga pada masa tuanya tidak
mengetahui minat dan bakat dirinya. Meskipun seseorang tergolong sukses
dalam menjalani hidupnya namun jika dia tahu minat dan bakat dirinya maka
dia akan lebih menikmati hidupnya. Bekerja sesuai dengan minat dan bakat
akan membuat pekerjaan lebih mudah dan menyenangkan.
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang dapat bekerja
di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta bakat dan
minat yang dimilikinya.
Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan.
Jenis-jenis bakat antara lain :
• Kesehatan : olah raga, dokter
• Seni: musik, lukis, tari
• Pendidikan : guru, pelatih, motivator
• Klerikal: staf administrasi, petugas
perpustakaan
Minat berarti:
• Menuju pada perhatian
• Adanya keinginan untuk
memperhatikan
• Kemauan untuk melakukan
sesuatu
• Berminat, artinya: ada
ketertarikan -
Langkah-langkah:
Instruktur mengajak peserta untuk lebih mengenal bakat dan minat diri, mulai
dari pendidikan di BLK maupun jenis pekerjaan yang diinginkan.
1. Instruktur mengajak peserta untuk bermain “Di mana saya?”
• Instruktur menyiapkan gambar-gambar jenis pekerjaan yang kemudian
ditempelkan di dinding kelas secara acak.
• Kemudian setiap peserta diminta menempatkan diri sesuai jenis pekerjaan
yang dipilihnya. Jika jumlah peserta cukup besar maka hal ini bisa
dilakukan bergantian per kelompok.
Ilustrasi:
Bermain “Di
Mana Saya?”
membantu
peserta untuk
merefleksikan
kembali,
apakah pilihan
hidupnya
saat ini sudah
selaras dengan
bakat atau
minatnya
selama ini.
Individu dengan Konsep Diri yang baik Individu dengan Konsep Diri yang buruk
Tujuan Khusus
1. Peserta mampu menjelaskan makna sukses.
2. Peserta mampu mengidentifikasi jenis-jenis kesuksesan.
3. Peserta mampu menjabarkan langkah-langkah perubahan diri
untuk mencapai sukses yang sesuai dengan capaian kesuksesan
pada diri.
Metode
1. Studi kasus
2. Curah pendapat
3. Ceramah
4. Permainan
5. Pemutaran audiovisual “tentang kesuksesan atau motivasi untuk
sukses”
Alat bantu
1. Kertas flipchart
2. Spidol
3. Isolasi kertas
4. Kertas karton
5. Metaplan berwarna
Durasi
60 menit
Makna Sukses
Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa setiap manusia pasti ingin sukses. Ada yang
ingin memperoleh kesuksesan dari usahanya, karirnya, atau bahkan dalam
membina rumah tangganya. Namun, masih banyak dari kita yang belum tahu
betul makna dari sebuah kesuksesan. Bahkan sebagian besar orang selalu
mengaitkan kesuksesan hidup dengan keberhasilan secara finansial.
Langkah-langkah
1. Instruktur menanyakan kepada siswa; “Siapa yang mau sukses, silakan
angkat tangan sambil ucapkan … ‘SAYA’…”
2. Instruktur menunjuk 3 orang siswa secara bergantian untuk menjelaskan
apa arti SUKSES yang ada dalam pikiran mereka.
3. Instruktur memperlihatkan sejumlah UANG (atau uang mainan) dan
membuat ilustrasi tentang; “Apakah orang yang memiliki banyak uang
dapat dikatakan sebagai orang yang SUKSES?”
4. Instruktur membuat ilustrasi adegan dengan menunjuk 2 orang siswa agar
maju ke depan.
Padahal
pusing bayar
Lihat ilustrasi tagihan
berikut; Bagaimana motor...!!
Wah,
pendapat Anda sukses
tentang SUKSES? kamu
broo..!
Kesimpulan
Jenis-jenis Kesuksesan
Pengantar
Instruktur menyampaikan, tidak dapat dipungkiri bahwa materi adalah
kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, sehingga kekurangan materi
dapat memengaruhi kesuksesan di bidang lain. Dan kesuksesan juga bukan
hanya terletak pada materi saja. Ukuran kesuksesan sejati bukanlah dari
penilaian orang lain tetapi adalah apa yang kita jalani dan kita rasakan.
Langkah-langkah
1. Instruktur kemudian membagi peserta menjadi 2 kelompok dan masing-
masing kelompok diberikan contoh kasus.
2. Instruktur meminta kepada setiap kelompok mendiskusikan kasus tersebut
dan menjawab pertanyaan :
a. Apakah kasus tersebut bercerita tentang sebuah kesuksesan? Apa
alasannya?
b. Apa yang menjadi kunci kesuksesan dari kasus tersebut?
Berikut contoh kasus yang akan dibagikan kepada peserta:
Contoh Kasus Pertama
S uatu ketika ada sebuah pesawat melintas di atas samudra yang luas.
Karena cuaca sedang tidak bersahabat, pesawat tersebut lepas kendali
dan akhirnya jatuh ke laut. Semua awak dan penumpangnya mati tenggelam
kecuali seorang penumpang yang berhasil selamat. Sebelum pesawat
tercebur ke laut, dia secara tidak sengaja terpental ke luar dan akhirnya
terapung-apung berhari-hari di tengah samudra. Ombak membawanya
terdampar di sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Begitu siuman, dia
berusaha mencari bantuan di sekeliling pulau tersebut namun tidak berhasil.
Akhirnya dia memutuskan untuk bertahan hidup di sana. Dia bangun tempat
tinggal dari dahan dan ranting seadanya. Dia makan tumbuhan dan hewan
laut yang diperolehnya dari berburu. Akhirnya tidak terasa 5 tahun sudah dia
tinggal di pulau. Selama itu, dia senantiasa menjaga keseimbangan alam di
mana dia hidup. Dia tidak membunuh hewan yang memang tidak dapat dia
makan atau mengganggunya. Dia tidak merusak bebatuan dan tidak pula
menebang pohon jika tidak dibutuhkan. Bahkan dia bercocok tanam dari biji-
bijian buah yang disantapnya. Dengan perkataan lain, dia selalu bersahabat
dengan alam pulau yang ditinggalinya itu. Di sana pula ia tutup usia tanpa
ditemani sahabat dan kerabatnya.
Kesimpulan
Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa faktor internal diri sangat berpengaruh
dalam mencapai kesuksesan, seperti tujuan hidup, kebutuhan, nilai, motivasi,
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Hal inilah yang juga dapat
membedakan proses pencapaian kesuksesan yang sesuai dengan tujuan
hidup antara orang yang satu dengan yang lain.
Demikian halnya dengan tujuan hidup itu sendiri, tidak semua orang
mampu mendefinisikan tujuan hidupnya dengan baik. Ketidakjelasan dalam
menentukan tujuan hidup ini akan mempengaruhi tingkat kesuksesan yang
diraihnya.
Dalam menyusun tujuan hidup dapat menggunakan prinsip SMART, yaitu :
A
bukanlah abstrak.
ÎÎ Achievable atau dapat dicapai;
tujuan hidup harus dapat dicapai, bukan sebaliknya.
T
secara logika.
ÎÎ Time bond atau batas waktu;
tujuan hidup harus mempunyai batas waktu pencapaiannya.
Contoh:
• Ratna akan membeli sepeda motor bermerek XX dengan
cara mencicil setiap bulan Rp700.000 selama 3 tahun.
• Untuk mengisi waktu libur kerja dan menambah
keterampilan, Santi mendaftar kursus Bahasa Inggris di
AB Course yang berjangka waktu 6 bulan dengan biaya
Rp300.000/bulan untuk 4 jam pertemuan.
Tujuan Khusus
1. Peserta mampu mengidentifikasi sebab-sebab
kegagalan dan langkah-langkah penyelesaian
permasalahan.
2. Peserta mampu mempraktikkan kemampuan
mengendalikan emosi dalam menyelesaikan masalah.
Durasi
60 Menit
Metode
1. Ceramah
2. Curah gagasan
3. Simulasi relaksasi dengan musik
Alat bantu
1. Kertas flipchart
2. Isolasi kertas
3. CD/MP3 player untuk memutar musik
4. Metaplan
5. Spidol
Pengantar
Instruktur menyampaikan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami
sebuah kegagalan dalam hidupnya. Kegagalan terjadi karena kita mempunyai
masalah. Namun tidak semua orang mampu mengidentifikasi kegagalan dan
masalah yang dialaminya. Sebagai contoh ketika orang ditanya; “Apakah
Anda mempunyai masalah? Pasti jawabannya adalah; “Ya, punya.” Namun,
ketika diminta untuk mendefinisikan masalahnya, orang sering kali mengalami
kesulitan. Hal ini bisa ditanyakan kepada peserta.
Langkah-langkah
1. Instruktur menanyakan kepada peserta; “Apakah Anda mempunyai
masalah?” Dan ketika dijawab “Ya”, pertanyaan selanjutnya adalah “Apa
masalahnya?” Kemudian instruktur bisa mengamati jawaban peserta.
Biasanya orang akan menjawab; “Tidak tahu”.
2. Kemudian instruktur mulai menjelaskan tentang “Apa Itu Masalah”.
• Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara apa yang terjadi tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan.
• Masalah tidak selalu berarti negatif, masalah dapat berarti positif. Ini akan
sangat tergantung pada cara pandang diri kita terhadap masalah.
• Ketika kita kalah dalam pertandingan, kita justru memacu diri untuk
meningkatkan latihan agar memenangkan pertandingan berikut. (+)
• Ketika kita kalah dalam pertandingan, dan kita jadi stress lalu marah-
marah atau bahkan minum minuman keras. (-)
3. Instruktur kemudian kembali lagi melemparkan pertanyaan kepada peserta;
“Bagaimana cara peserta menyelesaikan masalah?” Gali jawaban dari
peserta dan semua jawaban dituliskan di kertas plano.
4. Instruktur memberikan informasi cara-cara yang biasa orang lakukan dalam
menyelesaikan masalah. Lihat gambar berikut:
pendekatan
keseimbangan
Penjelasan:
• Menghindari: Dalam hal ini orang cenderung tidak menyelesaikan
masalah tapi menjauh dari masalah
• Terlalu bergantung pada orang lain; Dalam menyelesaikan
masalah selalu mencari orang lain untuk membantunya
• Terlalu bergantung pada diri sendiri; Ada 2 alasan yang
mungkin ada adalah karena terlalu percaya pada diri sendiri atau
tidak berani meminta bantuan pada orang lain.
• Pendekatan kesimbangan; Bertindak berdasarkan situasi,
apakah menyelesaikan sendiri atau meminta bantuan orang lain.
masalahnya.
Pengantar
Setiap orang dalam menyelesaikan masalah akan berbeda-beda,
karena keunikan karakter manusia. Namun masalah dapat timbul dari
ketidakmampuan orang dalam mengendalikan atau mengelola emosinya.
Emosi berlebihan sering dikeluarkan tanpa kendali bahkan disertai dengan
kekerasan fisik Contoh: tawuran pelajar, kekerasan dalam pacaran, kekerasan
dalam rumah tangga, dan lain-lain.
Langkah-langkah
Instruktur mengajak peserta untuk mempraktikkan metode pengendalian emosi.
Ada 2 alternatif metode yang bisa digunakan:
Tujuan
1. Peserta mampu mengidentifikasi target-target yang akan dicapai
dalam hidup.
2. Peserta mampu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan untuk
memanfaatkan waktu secara positif.
Metode
1. Simulasi
2. Curah pendapat
3. Ceramah
Alat Bantu
1. Kertas flipchart
2. Spidol
3. Isolasi kertas
4. Kertas karton
5. Metaplan berwarna
6. Aquarium/wadah yang transparan
7. Batu, kerikil, pasir dan air
Durasi
60 menit
Pengantar
Setiap orang pasti mempunyai target dalam hidupnya, akan tetapi yang sering
menjadi persoalan adalah kesulitan orang dalam mencapai target hidup
tersebut. Terkadang waktu banyak terpakai tetapi target tetap belum tercapai
sehingga dapat berakibat pada gangguan psikologis seperti stress, depresi
dan lain-lain.
Oleh karena itu penting kiranya setiap orang untuk dapat menentukan target
hidup dan mengetahui bagaimana cara mencapainya. Persoalan utama yang
sering dialami orang adalah ketika tidak bisa menentukan prioritas dalam
hidupnya.
Langkah-langkah
1. Instruktur kemudian mengajak peserta untuk memahami lebih dalam lagi
bagaimana menentukan skala prioritas dalam hidup.
2. Instruktur menggunakan metode “Bermain Kerikil” :
• Ambil aquarium /wadah transparan dengan ukuran menengah. Sediakan
batu, kerikil, pasir, dan air (jangan tunjukkan ke peserta).
• Isi aquarium pertama dengan batu. Biarkan aquarium terlihat penuh.
Tanyakan ke peserta, apakah ada ruang yang tersisa untuk diisi lagi oleh
benda lain? Kemungkinan peserta menjawab: “Tidak”.
• Sekarang ambil kerikil dan mulai mengisi aquarium dengan kerikil
tersebut. Setelah aquarium terlihat penuh, ajukan pertanyaan yang sama.
Kemungkinan peserta ada yang menjawab “Ya” dan “Tidak”.
• Sekarang masukkan pasir dalam aquarium dan kocok
sehingga pasir mengisi ruang antara kerikil. Tanyakan jika
masih ada ruang tersedia. Instruktur akan mendengar
jawaban: ”Tidak”.
• Sekarang ambil air dan tuangkan ke dalam aquarium.
Berhenti ketika aquarium penuh, tanyakan sekali lagi
kalau ada sesuatu yang masuk ke dalamnya.
• Sekarang ambil air dan tuangkan ke dalam
aquarium. Berhenti ketika aquarium penuh,
tanyakan sekali lagi kalau ada sesuatu yang
masuk ke dalamnya.
Kesimpulan
Pengantar
Pepatah mengatakan, “Time is money”. Ya, waktu adalah uang. Waktu dan
uang memang 2 hal yang sama berharganya dalam hidup namun mendapat
perlakuan berbeda. Orang cenderung lebih memedulikan dan memperhatikan
uang dibanding waktu. Orang akan lebih terlihat stress saat kehilangan uang,
namun di sisi lain, begitu santai jika kehilangan waktu. Padahal jika dianalisis
lebih jauh, kehilangan waktu berarti kita kehilangan kesempatan yang mungkin
tidak datang dua kali, hingga yang terjadi sesal tiada guna. Uang yang hilang
masih bisa dicari. Waktu hilang, tak akan kembali.
Langkah-langkah
1. Instruktur menyampaikan kepada peserta
bahwa waktu itu juga hal yang sangat
berharga dalam hidup oleh karena itu
pergunakanlah waktu yang ada dengan
kegiatan yang positif jika ingin mencapai
sebuah kesuksesan.
2. Instruktur kemudian membagikan selembar
kertas kosong kepada setiap peserta. Peserta kemudian diminta menuliskan
alokasi waktu dalam satu hari, dengan:
• Membuat jadwal kegiatan harian Anda saat hari kerja.
• Membuat ranking kategori kegiatan Anda (A=penting, B=biasa,
C=kurang penting).
• Pastikan waktu istirahat Anda cukup (negosiasikan dengan diri Anda).
3. Setelah peserta selesai menuliskan alokasi waktunya, instruktur mengajak
peserta untuk sama-sama melihat dalam 1 hari apakah kita sudah
menggunakan dengan kegiatan yang positif? Ataukah banyak waktu yang
digunakan untuk hal-hal yang negatif atau yang sebenarnya tidak penting
dilakukan.
4. Instruktur meminta 2-4 peserta untuk berbagi pengalaman tentang alokasi
waktunya. Instruktur kemudian menggali lagi kegiatan-kegiatan peserta
dalam 1 hari dan memotivasi mereka untuk kegiatan yang positif. Mintalah
peserta untuk mencoba meningkatkan jumlah kegiatan positif dalam
keseharian mereka.
Sisi sebelah
mana yang
menurutmu
memanfaatkan
waktunya
RRRR dengan baik?
Kesimpulan
Arcan. Fitts, H. William. (1971). The Self Concept and Self Actualization, Los Angeles,
California.
Aziz A, Psikologi Agama, Kepribadian Muslim Pancasila, Sinar Baru, Bandung, 1991
Dariyo Agoes, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama (Psikologi Atitama),
Refika Aditama, Bandung, 2007
Dayakisni & Hudaniyah, Psikologi Sosial Edisi Revisi, Malang: UMM Press, 2003
Ghufron, M Nur & Rini, Teori-teori Psikologi, Ar-Ruz Media, Jogjakarta, 2010
Gunarsah, Singgih, Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga, Gunung Mulia,
Jakarta, 2001
Keliat, Budi Anna, Dkk. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Stuart, Gail & Sundeen, Sandra. 2005. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Sobur. Alex, Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, Pustaka Setia, Bandung, 2003