Disusun Oleh :
NAUFAL HAFIZH
1805110010037
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “KAYU MANIS (Cinnamomum
burmannii) SEBAGAI PRODUK HASIL HUTAN BUKAN KAYU” ini sebaik
mungkin.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas pada mata kuliah Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. Selain itu, laporan ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca terkhusus bagi
penulis.
Ucapan terima kasih saya haturkan kepada Bapak Martunis, S.TP., M.Sc,
selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu yang
telah membimbing mahasiswa/mahasiswi Program Studi Kehutanan Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala sehingga sampai pada titik ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
2.1 Hutan.......................................................................................................................6
2.2 Kayu Manis.............................................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................8
3.1 Deskripsi Kayu Manis............................................................................................8
3.2 Potensi dan Manfaat Tanaman Kayu Manis........................................................9
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................11
Kesimpulan.................................................................................................................11
REFERENSI...................................................................................................................12
3
BAB I PENDAHULUAN
Hutan adalah salah satu tempat dimana tersimpan kekayaan sumber daya
alam yang merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu
hutan mempunyai sejuta manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat hutan selain
sumber bahan baku kayu, juga mengatur tata air, habitat berbagai tumbuhan dan
satwa liar. Indonesia merupakan egara kepulauan terletak diantara dua benua yaitu
Asia dan Australia, yang memiliki iklim tropis. Karena letaknya dan termasuk
kawasan tropika, maka Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi. Oleh
karena itu Indonesia disebut sebagai Negara Megabiodiversity yang berarti
mempunyai keanekaragaman hayati sangat tinggi.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kayu manis
2. Mengetahui manfaat dan potensipotensi yang terdapat pada kayu manis
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan
Hutan merupakan kebutuhan manusia akan kayu terus meningkat,
walaupun produksi hutan alam maupun hutan rakyat untuk menghasilkan kayu
terus berkurang dari tahun ke tahun. Berbagai kegunaannya dalam kehidupan
manusia, membuat fungsi kayu semakin berkembang dan beragam sesuai sifat
alami kayu itu sendiri. Jumlah persediaan kayu yang tersedia di berbagai industri
pengolahan kayu saat ini sangat terbatas sehingga mengakibatkan meningkat
harga kayu jika dibandingkan pada tahun 1980-an sampai 1990-an dimana di
Indonesia konsentrasi industri kayu mendapat sebutan sebagai sentra industri
(Rachman, 2007).
Kayu merupakan hasil hutan dan non tanaman rakyat, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.
Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus yang dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pengertian kayu di ini adalah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan
pohon-pohon di hutan, baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun
kayu bakar (Dumanauw,1990).
6
2.2 Kayu Manis
Menurut Hayne K (1987), pohon kayu manis merupakan tumbuhan asli
Asia Selatan, Asia Tenggara, dan daratan Cina, Indonesia termasuk di dalamnya.
Tumbuhan ini termasuk (Famili Lauraceae) yang memiliki nilai ekonomi dan
merupakan tanaman tahunan yang memerlukan waktu lama untuk diambil
hasilnya. Hasil utama yang kayu manis adalah kulit, batang sedang hasil samping
adalah ranting dan daun. Komoditas ini selain digunakan sebagai rempah, hasil
olahannya seperti minyak atsiri dan oleorisin banyak dimanfaatkan dalam industri
- industri farmasi.
Kulit kayu manis dapat digunakan langsung dalam bentuk asli atau
bubuk, minyak atsiri dan oleoresin. Minyak kayu manis dapat diperoleh dari
kulit batang, cabang, ranting dan daun pohon kayu manis dengan cara
destilasi, sedangkan oleoresinnya dapat diperoleh dengan cara ekstraksi kulit
kayu manis dengan pelarut organik (Rusli dan Abdullah, 1988). Kayu manis
bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit gangguan saluran
pencernaan seperti dispepsia, flatulens, diare, dan sebagai penambah nafsu
makan. Kandungan senyawa aktif biologi yang terdapat pada kayu manis
adalah tanin, flavonoid, saponin, eugenol, dan minyak atsiri. Senyawa-
senyawa tersebut diketahui memiliki sifat antibakteri (Mun’in dan Endang,
2011).
7
BAB III
Kayu Manis yang dalam bahasa Jawa disebut "kayu manis jangan" yang
dalam bahasa Latin disebut Cinnamomum zeylanicum dan C burmanni merupakan
jenis tanaman berumur panjang penghasil kulit kayu yang di manfaatkan sebagai
rempah (spices). Kayu manis merupakan tanaman asli Indonesia yang tersebar di
beberapa propinsi di Indonesia seperti di Jawa, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara
dan Papua.
a) curah hujan, kayu manis menghendaki hujan yang merata sepanjang tahun
dengan jumlah cukup yaitu sekitar 2.000-2.500 mm/tahun, jika curah hujan terlalu
tinggi akan berpengaruh pada hasil rendemennya yang rendah;
b) Suhu, kayu manis akan tumbuh baik pada suhu rata-rata 25 derajat celcius
dengan batas maksimum 27 derajat celcius dan batas minimum 18 derajat celcius;
c) Kelembaban, kayu manis akan tumbuh baik baik pada kelembaban 70-90%,
semakin tinggi kelembaban, pertumbuhan tanaman akan semakin baik; dan
8
tanah yang banyak mengandung humus, remah, berpasir dan mudah menyerap air
seperti latosol. Namun kayu manis juga dapat tumbuh pada jenis tanah andosol,
podsolik merah kuning dan mediteran. Keasaman (pH) tanah yang cocok untuk
kayu manis adalah pH 5,0 - 6,5.
9
500 m dpl. Tinggi tanaman mencapai 5-6 m dan bercabang. Panen dapat
dilakukan pada umur 3 tahun, kulit kayu berwarna abu-abu; dan Cinnamomum
cassia, kayu manis dengan nama lain Cinnamomum aromaticum ini merupakan
tanaman asli dari Birma dan banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah (Kebumen,
Baturaden dan Purwokerto).
Manfaat Kayu Manis. Kayu manis, selain dapat digunakan untuk bumbu
makanan, juga dimanfaatkan sebagai antiseptik karena atsiri mempunyai daya
bunuh terhadap mikroorganisme. Dari hasil penelitian minyak atsiri kayu manis
dapat membunuh baksil thypus hanya dalam waktu 12 menit. Minyak atsiri dapat
dijadikan obat penyakit disentri, penyembuh reumatik, mencret, pilek, sakit usus,
jantung, pinggang dan darah tinggi. Manfaat lain dari minyak kayu manis adalah
memiliki efek untuk mengeluarkan angin dan membangkitkan selera atau
menguatkan lambung. Selain itu, minyaknya dapat digunakan dalam industri
sebagai obat kumur dan pasta, penyegar aroma sabun, deterjen, lotion, parfum dan
cream. Untuk pengolahan makanan dan minuman, minyak kayu manis
dipergunakan sebagai pewangi dan peningkat cita rasa kue/masakan (gulai dan
sup), aroma minuman ringan (softdrink) dan minuman keras.
10
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
11
REFERENSI
Abdullah. (1990). Kayu Manis (Cinnamomun burmannii blume), Nilai Ekonomi.
Indonesia.
Abdurachman dan Nurwati H. (2011). Sifat Papan Partikel dari Kayu Kulit Manis
(Cinnamomum burmanii BL). Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 2,
Juni 2011: 128-141
Yulianis dkk. (2011). Penetapan Kadar Kumarin dari Kulit Manis (Cinnamomum
burmanii Bl.) dengan Metoda Kromatografi Gas. Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi, Vol. 16, No.2, 2011, halaman 203-208.
12