Anda di halaman 1dari 12

KAYU MANIS SEBAGAI PRODUK HASIL HUTAN BUKAN KAYU

(Disusun untuk memenuhi tugas)


Mata Kuliah : Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu
Dosen Pengampu : Martunis, S.TP., M.Sc

Disusun Oleh :
NAUFAL HAFIZH
1805110010037

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “KAYU MANIS (Cinnamomum
burmannii) SEBAGAI PRODUK HASIL HUTAN BUKAN KAYU” ini sebaik
mungkin.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas pada mata kuliah Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. Selain itu, laporan ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca terkhusus bagi
penulis.

Ucapan terima kasih saya haturkan kepada Bapak Martunis, S.TP., M.Sc,
selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu yang
telah membimbing mahasiswa/mahasiswi Program Studi Kehutanan Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala sehingga sampai pada titik ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwasanya rangkaian ataupun susunan pada


laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis meminta maaf
sedalam-dalamnya atas kesalahan yang dilakukan.

Banda Aceh, November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
2.1 Hutan.......................................................................................................................6
2.2 Kayu Manis.............................................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................8
3.1 Deskripsi Kayu Manis............................................................................................8
3.2 Potensi dan Manfaat Tanaman Kayu Manis........................................................9
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................11
Kesimpulan.................................................................................................................11
REFERENSI...................................................................................................................12

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan adalah salah satu tempat dimana tersimpan kekayaan sumber daya
alam yang merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu
hutan mempunyai sejuta manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat hutan selain
sumber bahan baku kayu, juga mengatur tata air, habitat berbagai tumbuhan dan
satwa liar. Indonesia merupakan egara kepulauan terletak diantara dua benua yaitu
Asia dan Australia, yang memiliki iklim tropis. Karena letaknya dan termasuk
kawasan tropika, maka Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi. Oleh
karena itu Indonesia disebut sebagai Negara Megabiodiversity yang berarti
mempunyai keanekaragaman hayati sangat tinggi.

Tanaman kayu manis yang dikembangkan di Indonesia terutama


adalah Cinnamomum burmanii B. dengan daerah produksinya di Sumatera
Barat dan Jambi dan produknya dikenal sebagai cassia-vera atau Korinjii
cassia. Selain itu terdapat Cinnamomum zeylanicum Nees, dikenal sebagai
kayu manis Ceylon karena sebagian besar diproduksi di Srilangka (Ceylon)
dan produknya dikenal sebagai cinnamon. Jenis kayu manis ini juga terdapat
di Pulau Jawa. Selain kedua jenis tersebut, terdapat pula jenis C. cassia
yang terdapat di Cina (Abdullah, 1990).

Salah satu tanaman berkhasiat obat yang dikonsumsi masyarakat


adalah kayu manis. Penggunaan kayu manis di masyarakat dengan cara
direbus dengan air panas (Bambang, 2001)..
1.2

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kayu manis?


2. Bagaimana manfaat dan potensi yang ada pada kayu manis?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kayu manis
2. Mengetahui manfaat dan potensipotensi yang terdapat pada kayu manis

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hutan
Hutan merupakan kebutuhan manusia akan kayu terus meningkat,
walaupun produksi hutan alam maupun hutan rakyat untuk menghasilkan kayu
terus berkurang dari tahun ke tahun. Berbagai kegunaannya dalam kehidupan
manusia, membuat fungsi kayu semakin berkembang dan beragam sesuai sifat
alami kayu itu sendiri. Jumlah persediaan kayu yang tersedia di berbagai industri
pengolahan kayu saat ini sangat terbatas sehingga mengakibatkan meningkat
harga kayu jika dibandingkan pada tahun 1980-an sampai 1990-an dimana di
Indonesia konsentrasi industri kayu mendapat sebutan sebagai sentra industri
(Rachman, 2007).

Kayu merupakan hasil hutan dan non tanaman rakyat, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.
Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus yang dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pengertian kayu di ini adalah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan
pohon-pohon di hutan, baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun
kayu bakar (Dumanauw,1990).

Hutan adalah sekumpulan pohon - pohon atau tumbuhan berkayu lainnya


yang pada kerapatan dan luas tertentu mampu menciptakan iklim setempat serta
keadaan ekologi berbeda dengan di luarnya. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999
tentang kehutanan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumberdaya alam hayati yang di dominasi jenis pepohonan dalam
persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan yang lain yang tidak dapat
dipisahkan.

6
2.2 Kayu Manis
Menurut Hayne K (1987), pohon kayu manis merupakan tumbuhan asli
Asia Selatan, Asia Tenggara, dan daratan Cina, Indonesia termasuk di dalamnya.
Tumbuhan ini termasuk (Famili Lauraceae) yang memiliki nilai ekonomi dan
merupakan tanaman tahunan yang memerlukan waktu lama untuk diambil
hasilnya. Hasil utama yang kayu manis adalah kulit, batang sedang hasil samping
adalah ranting dan daun. Komoditas ini selain digunakan sebagai rempah, hasil
olahannya seperti minyak atsiri dan oleorisin banyak dimanfaatkan dalam industri
- industri farmasi.

Kulit kayu manis dapat digunakan langsung dalam bentuk asli atau
bubuk, minyak atsiri dan oleoresin. Minyak kayu manis dapat diperoleh dari
kulit batang, cabang, ranting dan daun pohon kayu manis dengan cara
destilasi, sedangkan oleoresinnya dapat diperoleh dengan cara ekstraksi kulit
kayu manis dengan pelarut organik (Rusli dan Abdullah, 1988). Kayu manis
bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit gangguan saluran
pencernaan seperti dispepsia, flatulens, diare, dan sebagai penambah nafsu
makan. Kandungan senyawa aktif biologi yang terdapat pada kayu manis
adalah tanin, flavonoid, saponin, eugenol, dan minyak atsiri. Senyawa-
senyawa tersebut diketahui memiliki sifat antibakteri (Mun’in dan Endang,
2011).

Kayu manis (Cinnamomum sp.) merupakan tumbuhan rempah dalam


famili Lauranceae yang mencakup beberapa spesies. Tanaman ini tersebar luas di
daerah subtropis dan tropis. Bentuknya setinggi 5 sampai 15 m, kulit kayunya
berwarna abu-abu tua dengan wangi yang unik, dan pohonnya berwarna merah
coklat muda. (Yulianis dkk, 2011). Kulit kayu manis memiliki aroma yang unik
dan banyak digunakan untuk berbagai keperluan termasuk penyedap makanan dan
kue (Abdurachman dan Hadjib, 2011).

7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Kayu Manis

Kayu Manis yang dalam bahasa Jawa disebut "kayu manis jangan" yang
dalam bahasa Latin disebut Cinnamomum zeylanicum dan C burmanni merupakan
jenis tanaman berumur panjang penghasil kulit kayu yang di manfaatkan sebagai
rempah (spices). Kayu manis merupakan tanaman asli Indonesia yang tersebar di
beberapa propinsi di Indonesia seperti di Jawa, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara
dan Papua.

Kayu manis C burmanni akan berproduksi baik bila ditanam didaerah


dengan ketinggian 500 - 1.500 m.dpl, bila ditanam di ketinggian kurang dari 500
m dpl, meskipun tanaman tumbuh lebih cepat namun kualitas kulit kayunya
rendah (ketebalan kulit dan aromanya berkurang) sedang kayu manis jenis C
zeylanicum, tumbuh baik pada ketinggaian antara 0 - 500 m dpl. Iklim, kayu
manis tumbuh baik didaerah yang beriklim tropis basah. Iklim tropis basah
tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Faktor iklim yang harus
diperhatikan adalah:

a) curah hujan, kayu manis menghendaki hujan yang merata sepanjang tahun
dengan jumlah cukup yaitu sekitar 2.000-2.500 mm/tahun, jika curah hujan terlalu
tinggi akan berpengaruh pada hasil rendemennya yang rendah;

b) Suhu, kayu manis akan tumbuh baik pada suhu rata-rata 25 derajat celcius
dengan batas maksimum 27 derajat celcius dan batas minimum 18 derajat celcius;

c) Kelembaban, kayu manis akan tumbuh baik baik pada kelembaban 70-90%,
semakin tinggi kelembaban, pertumbuhan tanaman akan semakin baik; dan

d) Sinar matahari, akan berpengaruh terhadap proses fotosintesis tanaman.

Kayu manis memerlukan memerlukan sinar mata hari sekitar 40-70%.


Keadaan tanah, jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kayu manis adalah

8
tanah yang banyak mengandung humus, remah, berpasir dan mudah menyerap air
seperti latosol. Namun kayu manis juga dapat tumbuh pada jenis tanah andosol,
podsolik merah kuning dan mediteran. Keasaman (pH) tanah yang cocok untuk
kayu manis adalah pH 5,0 - 6,5.

Kayu manis termasuk genus Cinnamomum yang termasuk dari famili


Lauraceae yang meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun tunggal, ordo
Polycarpicae dan termasuk Kelas Dicotyledoneae. Daun kayu manis duduknya
berseling atau dalam rngkaian spiral dan bersifat liat. Panjang daun sekitar 9-12
cm dan lebar 3,4-5,4 cm (tergantung jenisnya), warna pucuk kemerahan dan daun
tuanya bewarna hijaua tua. Warna bunga kuning, berkelamin dua atau sempurna
dengan ukuran kecil. Bunga tidak bertajuk, benangsari berjumlah 12 helai yang
terangkai dalam 4 kelompok. Kelompok benangsari yang berada didalam
umumnya mandul. Kotak sari beruang empat, persarian berlangsung dengan
bantuan serangga (sejenis lalat). Buahnya adalah buah buni berbiji satu dan
berdaging, berbentuk bulat memanjang (panjang buah sekitar 1,3-1,6 cm dengan
diameter 0,35-0,75), buah muda berwarna hijau tua dan bila sudah tua berwarna.
Kulit batang pokok, cabang dan ranting mengandung minyak atsiri yang
merupakan komoditas ekspor.

3.2 Potensi dan Manfaat Tanaman Kayu Manis


Dari berbagai jenis kayu manis, hanya empat jenis yang terkenal dalam
perdagangan ekspor maupun lokal yaitu: Cinnamomum burmanni, tanaman ini
tumbuh baik pada ketinggian 600-1.500 m dpl dan banyak dijumpai di Sumatera
Barat, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
dan Maluku. Tinggi tanaman dapat mencapai 15 m, berdaun kecil dan kaku
dengan pucuk berwarna merah. Kulit berwarna abu-abu dengan aroma khas dan
rasanya manis, dan dipanen (berupa kulit batang dan ranting) setelah tanaman
berumur 10 tahun dengan lingkar batangnya mencapai satu meter; Cinnamomum
zeylanicum, jenis ini merupakan tanaman asli Srilanka (pulau Ceylon) yang tidak
dapat tumbuh baik di Indonesia karena kualitas kulit kayu yang dihasilkan kurang
baik (lebih tipis). Tanaman ini sangat cocok bila ditanam di dataran rendah sampai

9
500 m dpl. Tinggi tanaman mencapai 5-6 m dan bercabang. Panen dapat
dilakukan pada umur 3 tahun, kulit kayu berwarna abu-abu; dan Cinnamomum
cassia, kayu manis dengan nama lain Cinnamomum aromaticum ini merupakan
tanaman asli dari Birma dan banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah (Kebumen,
Baturaden dan Purwokerto).

Cinnamomum cassia punya karakter yang berbeda dengan Cinnamomum


zeylanicum maupun Cinnamomum burmanni dengan pucuk berwarna hijau muda
sampai hijau kemerahan dan tajuk berbentuk piramida. Kandungan asiri jenis ini
lebih banyak pada kulit cabang dibanding kulit batang, ranting dan daun.
Cinnamomum cullilawan, kayu manis ini hanya dikenal di daerah Maluku
(Ambon dan Pulau Seram). Kayunya termasuk jenis kayu lunak dan berwarna
putih, dengan kulit batang dan akar mengandung minyak atsiri. Kulit batangnya
berbau minyak kayu putih yang dalam perdagangan disebut dengan kulitlawan.
Minyak kulit lawan umumnya dimanfaatkan untuk pengobatan sakit maag
(gangguan pencernaan) dan penyakit kolera. Sampai saat ini minyak kulitlawan
dijual dengan nama minyak lawang yang sering digunakan untuk obat gosok.

Manfaat Kayu Manis. Kayu manis, selain dapat digunakan untuk bumbu
makanan, juga dimanfaatkan sebagai antiseptik karena atsiri mempunyai daya
bunuh terhadap mikroorganisme. Dari hasil penelitian minyak atsiri kayu manis
dapat membunuh baksil thypus hanya dalam waktu 12 menit. Minyak atsiri dapat
dijadikan obat penyakit disentri, penyembuh reumatik, mencret, pilek, sakit usus,
jantung, pinggang dan darah tinggi. Manfaat lain dari minyak kayu manis adalah
memiliki efek untuk mengeluarkan angin dan membangkitkan selera atau
menguatkan lambung. Selain itu, minyaknya dapat digunakan dalam industri
sebagai obat kumur dan pasta, penyegar aroma sabun, deterjen, lotion, parfum dan
cream. Untuk pengolahan makanan dan minuman, minyak kayu manis
dipergunakan sebagai pewangi dan peningkat cita rasa kue/masakan (gulai dan
sup), aroma minuman ringan (softdrink) dan minuman keras.

10
BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

1. Kayu manis merupakan tanaman asli Indonesia yang tersebar di beberapa


propinsi di Indonesia seperti di Jawa, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara
dan Papua..
2. Syarat tumbuh tanaman kayu manis berada di dataran tinggi 500 -
1500mdpl.
3. Kayu manis merupakan salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai
jual tinggi.
4. Kayu manis merupakan tanaman multifungsi. selain pengobatan, kayu
manis juga dapat dikonsumsi dalam bentuk bumbu penyedap makanan.

11
REFERENSI
Abdullah. (1990). Kayu Manis (Cinnamomun burmannii blume), Nilai Ekonomi.
Indonesia.

Abdurachman dan Nurwati H. (2011). Sifat Papan Partikel dari Kayu Kulit Manis
(Cinnamomum burmanii BL). Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 2,
Juni 2011: 128-141

Bambang, M. 2001. Sehat di Usia Lanjut dengan ramuan Tradisional. Penerbit


Penebar Swadaya. Jakarta. hlm. 11-15.

Dumanauw, J. F . (1990). Mengenai Kayu. Kansius Yogyakarta.Jln A 5908.


Diakses, 18-Juni - 2013.

Hayne k, (1987). Klasifikasi Tanaman Kayu Manis Indonesia. Jakarta

Mun’im, Abdul, Hanani, Endang. 2011. Fitoterapi Dasar Vol 1. Jakarta :


Dian Rakyat Press.

Rachman and Dwiprabowo, (2007). Forest Ecology. Krieger Publishing Company


Malabar, Florida

Rusli, S. dan Abdullah A. 1988. Prospek Pengembangan Kayu Manis di


Indonesia. Bandung: Jurnal Litbang Pertanian.

Yulianis dkk. (2011). Penetapan Kadar Kumarin dari Kulit Manis (Cinnamomum
burmanii Bl.) dengan Metoda Kromatografi Gas. Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi, Vol. 16, No.2, 2011, halaman 203-208.

12

Anda mungkin juga menyukai