1. Vitamin C
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak
karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi
dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali,
tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
Fungsi Vitamin C
1. Sintesis Kolagen
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di
absorbs. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar
dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam
bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C
berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati.
4. Absorpsi Kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium
berada dalam bentuk larutan.
5. Mencegah Infeksi
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan
buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan
tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol.
Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table berikut.
Diare
Mual
Muntah
Mulas
Kram perut
Sakit kepala
Insomnia
Batu Ginjal
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000
mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika seseorang
mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan
kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba
dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit
kudisan.
2. Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine).
Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas
bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1mudah rusak oleh
panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama
dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi
oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat
dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy. Asetil KoA yang
dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting lipida asetil kolin,
yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system saraf. Didalam siklus
krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat
menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto
seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam
amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim
reaksi transketolase yang berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative
oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan
asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.
Dampak Kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini
ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish rice)
tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan
thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala
kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,
kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan
Dampak Kelebihan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini
karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat
lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi
menjadi cepat.
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan
panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar
ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Fungsi Vitamin B2
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu, keju,
ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan
serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi
riboflavin.
Dampak Kekurangan
Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal,
tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan
panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula
mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.
Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida
(niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan
riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi.
Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan
melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif
nikotinamida.
Fungsi Niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan
dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak,
pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima
atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu
kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan
telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak
merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk
membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap
mengandung 1% triptofan.
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia,
gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra
(penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan
dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan
niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan
mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada
daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah
dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat
terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal,
piridoksamin)
5. Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu
dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan
panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi.
Fungsi Biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh
bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir,
kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk,
semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik.
Ketersediaan biologic biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan.
Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di
lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau
hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur
sehari. Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu
makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan
pada pasien untuk mencegah defisiensi.
Kelebihan vitamin B7 atau biotin dapat membut keracunan di dalam tubuh, hal ini
diakibatkan karena tidak mampunya tubuh untuk menyerap banyaknya B7 yang
masuk sehingga B7 akan menyebar kemana saja, padahal bisa jadi tubuh itu belum
membutuhkan B7, dampak lainnya yaitu tubuh menjadi lemah, kulit menjadi rusak,
dan terganggunya metabolisme tubuh
6. Asam pantotenat
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam
keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering.
Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
Sumber
Terdapat didalam semua jaringan hewandan tumbu-tumbuhan. Sumber paling baik
adalah hati,ginjal,kuning telur,khamir,dagingikan,unggas,serial utuh dan acang-
kacangan.
Dampak Kekurangan
Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan asam
pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada
saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang
timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.
Dampak Kelebihan
7. Vitamin B6
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan
dalam produksi sel darah merah.
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal,
serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah
mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih
mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan nabati.
Dampak Kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah,
sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan,
kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan
antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kuit.
Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat.
Dampak Kelebihan
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam
sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon
tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan
anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat.
Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin
folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian,
kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat kerusakan
folat.
Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan
sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa, dianjurkan
tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang.
Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat diabsorpsi. Folat ternyata
disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri usus.
Dampak Kekurangan
Dampak Kelebihan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis
tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan
9. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran
kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-
bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12
dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu
diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat
syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam
aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk
melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan
defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini
berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk
seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh
sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam
lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
Dampak Kekurangan
Dampak Kelebihan
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga 1000
mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan.
Penganut vegetarisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung
vitamin B12.
Sumber:
Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/Tabel%20AKG.pdf