Anda di halaman 1dari 18

Klasifikasi Vitamin Larut Air

1. Vitamin C

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak
karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi
dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali,
tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.

Susunan kimia vitamin C adalah suatu turunan heksosa dan diklasifikasikan


sebagai karbohidrat yang erat berkaitan dengan monosakarida. Vitamin C dapat
disentesis dari D glukosa dan D galaktosa dalam tumbu-tumbuhan dan sebagian besar
hewan. Vitamin C dapatdua bentuk dialam yaitu L-Asam askobat dan L- Asam
dehidro askorbat.

Absorpsi dan Ekskresi Vitamin C

Vitamin C dapat dioksidasi secara reversibel menjadi dehidro vitamin C dan


katabolisme lebih lanjut menghasilkan asam oksalat. Vitamin C diekskresikan
terutama di dalam urin, sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil lagi di dalam
keringat . Metabolisme vitamin C belum banyak diketahui. Oleh karena itu perlu
penelitian lebih lanjut tentang matabolisme vitamin C. Vitamin C mudah diabsorpsi
secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk
keperedaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90 % untuk
komsumsi diantara 20 dan 120 mg sehari. Komsusmsi tingg samapai 12 gram hanya
diabsorpsi sebanyak 16 %. Vitamin c kemudian dibawa kesemua jaringan.

Fungsi Vitamin C

Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :

1. Sintesis Kolagen

Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin,


bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein
yang mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada
tulang awan, matriks tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat
oto). Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah
tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan di gusi.

2. Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.

Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam


mitikondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin C yang
disertai rasa lemah dan lelah.

3. Absorbsi dan Metabolisme Besi

Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di
absorbs. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar
dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam
bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C
berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati.

4. Absorpsi Kalsium

Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium
berada dalam bentuk larutan.

5. Mencegah Infeksi

Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena


pemeliharaan terhadap membrane mukosa atau pengaruh terhadap fungsi
kekebalan.

6. Mencegah kanker dan penyakit jantung

Vitamin C dapat mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik.


Disamping itu peranan Vitamin C sebagai antioksidan disuga dapat
mempengaruhi pembentukan sel-sel tumor.
Angka kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk vitamin C

Kelompok Vitamin Kelompok Vitamin C


umur C umur (mg)
(mg)
Bayi/Anak 16-18 tahun 75
0 – 6 bulan 40 19-29 tahun 75
7–11 bulan 50 30-49 tahun 75
1-3 tahun 40 50-64 tahun 75
4-6 tahun 45 65-80 tahun 75
7-9 tahun 45 80+ tahun 75
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 50 Trimester 1 +10
13-15 tahun 75 Trimester 2 +10
16-18 tahun 90 Trimester 3 +10
19-29 tahun 90 Menyusui (+an)
30-49 tahun 90 6 bln pertama +25
50-64 tahun 90 6 bln kedua +25
65-80 tahun 90
80+ tahun 90
Perempuan
10-12 tahun 50
13-15 tahun 65

Sumber bahan makanan

Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan
buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan
tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol.
Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table berikut.

Tabel nilai vitamin C berbagai bahan makanan (mg/100 gram)

Bahan Makanan Mg Bahan Makanan Mg


Daun singkong 275 Jambu Monyet Buah 197
Daun Katuk 200 Gandaria (masak) 110
Daun Melinjo 150 Jambu Biji 95
Daun Pepaya 140 Pepaya 78
Sawi 102 Mangga Muda 65
Kol 50 Mangga Masak Pohon 41
Kol Kembang 65 Durian 53
Bayam 60 Kedondong (masak) 50
Kemangi 50 Jeruk Manis 49
Tomat Masak 40 Jeruk Nipis 27
Kangkung 30 Nanas 24
Ketela Pohon Kuning 30 Rambutan 58

Dampak Kekurangan Vitamin C

Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar, gusi


tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi perdarahan di bawah
kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar sembuh, mudah
mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-gejala kelelahan sakit
kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C berat menyebabkan penyakit kudisan.

Dampak Kelebihan Vitamin C

Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin C


berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang dimakan
berasal dan makanan, buah – buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan konsumsi
suplemen vitamin C overdosis antara lain :

 Diare
 Mual
 Muntah
 Mulas
 Kram perut
 Sakit kepala
 Insomnia
 Batu Ginjal

Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000
mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika seseorang
mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan
kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba
dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit
kudisan.
2. Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine).
Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas
bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1mudah rusak oleh
panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama
dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.

Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi
oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat
dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy. Asetil KoA yang
dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting lipida asetil kolin,
yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system saraf. Didalam siklus
krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat
menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto
seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam
amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim
reaksi transketolase yang berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative
oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan
asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.

Angka kecukupan Gizi yang dianjurkan

Kelompok Vitamin Kelompok Vitamin


umur B1 umur B1
(mg) (mg)
Bayi/Anak 16-18 tahun 1,1
0 – 6 bulan 0,3 19-29 tahun 1,1
7–11 bulan 0,4 30-49 tahun 1,1
1-3 tahun 0,6 50-64 tahun 1.0
4-6 tahun 0,8 65-80 tahun 0,8
7-9 tahun 0,9 80+ tahun 0,7
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 1,1 Trimester 1 +0,3
13-15 tahun 1,2 Trimester 2 +0,3
16-18 tahun 1,3 Trimester 3 +0,3
19-29 tahun 1,4 Menyusui (+an)
30-49 tahun 1,3 6 bln pertama +0,3
50-64 tahun 1,2 6 bln kedua +0,3
65-80 tahun 1,0
80+ tahun 0.8
Perempuan
10-12 tahun 1,0
13-15 tahun 1,1

Sumber Bahan Makanan

Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-


kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan
ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat
didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole
wheat) kaya akan tiamin.

Dampak Kekurangan

Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini
ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish rice)
tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan
thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala
kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,
kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan

Dampak Kelebihan

Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini
karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat
lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi
menjadi cepat.

3. Vitamin B2 (Riboflavin)

Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan
panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar
ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Fungsi Vitamin B2

Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk


menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan
pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.

Angka kecukupan Gizi yang dianjurkan

Kelompok Vitamin Kelompo Vitamin B2


umur B2 k umur (mg)
(mg)
Bayi/Anak 16-18 tahun 1,3
0 – 6 bulan 0,3 19-29 tahun 1,4
7–11 bulan 0,4 30-49 tahun 1,3
1-3 tahun 0,7 50-64 tahun 1,1
4-6 tahun 1,0 65-80 tahun 0,9
7-9 tahun 1,1 80+ tahun 0,9
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 1,3 Trimester 1 +0,3
13-15 tahun 1,5 Trimester 2 +0,3
16-18 tahun 1,6 Trimester 3 +0,3
19-29 tahun 1,6 Menyusui (+an)
30-49 tahun 1,6 6 bln pertama +0,4
50-64 tahun 1,4 6 bln kedua +0,4
65-80 tahun 1,1
80+ tahun 0,9
Perempuan
10-12 tahun 1,2
13-15 tahun 1,3

Sumber Bahan Makanan

Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu, keju,
ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan
serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi
riboflavin.

Dampak Kekurangan

Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah


dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang
berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan
pada sudut mulut (cheilosis).

Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal,
tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan
panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula
mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.

Dampak Kelebihan Vitamin B2

Jika terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung riboflavin maka


yang umum terjadi adalah air seni berwarna kuning. Hal ini sangat umum terjadi dan
tidak berbahaya. Namun dalam dosis yang lebih tinggi, riboflavin akan
mengakibatkan sering buang air kecil dan diare. Inilah yang dapat menyebabkan efek
samping lainnya. Bebarapa gejala kelebihan B2 adalah tekanan darah menjadi rendah,
mengalami kelelahan, anemia atau kurang darah, mengalami mual dan Akibat yang
lebih serius adalah adanya reaksi alergi yang bisa menimbulkan rasa gatal, kesulitan
bernapas, serta pembengkakan pada bagian wajah, bibir, lidah dan tenggorokan.

4. Niasin (Asam Nikotinat)

Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida
(niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan
riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi.
Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan
melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif
nikotinamida.

Fungsi Niasin

Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan
dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak,
pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima
atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu
kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan

Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan

Kelompok Vitamin Kelompok Vitamin


umur B3 umur B3
(mg) (mg)
Bayi/Anak 16-18 tahun 12
0 – 6 bulan 2 19-29 tahun 12
7–11 bulan 4 30-49 tahun 12
1-3 tahun 6 50-64 tahun 10
4-6 tahun 9 65-80 tahun 9
7-9 tahun 10 80+ tahun 8
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 12 Trimester 1 +4
13-15 tahun 14 Trimester 2 +4
16-18 tahun 15 Trimester 3 +4
19-29 tahun 15 Menyusui (+an)
30-49 tahun 14 6 bln pertama +3
50-64 tahun 13 6 bln kedua +3
65-80 tahun 10
80+ tahun 8
Perempuan
10-12 tahun 11
13-15 tahun 12

Sumber Bahan Makanan

Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan
telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak
merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk
membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap
mengandung 1% triptofan.

Dampak Kekurangan Niasin

Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia,
gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra
(penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan
dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan
niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan
mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada
daerah yang terkena sinar matahari langsung.

Dampak Kelebihan Niasin

Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah
dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat
terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal,
piridoksamin)

5. Biotin

Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu
dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan
panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi.

Fungsi Biotin

Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan


atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan
oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi,
yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama asam aspartat,
treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan
RNA membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat kaitannya dengan asam folat,
asam pantetonat, dan vitamin B12.

Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan

Kelompok Biotin Kelompok Biotin


umur (mcg) umur (mcg)

Bayi/Anak 16-18 tahun 30


0 – 6 bulan 5 19-29 tahun 30
7–11 bulan 6 30-49 tahun 30
1-3 tahun 8 50-64 tahun 30
4-6 tahun 12 65-80 tahun 30
7-9 tahun 12 80+ tahun 30
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 20 Trimester 1 +0
13-15 tahun 25 Trimester 2 +0
16-18 tahun 30 Trimester 3 +0
19-29 tahun 30 Menyusui (+an)
30-49 tahun 30 6 bln pertama +5
50-64 tahun 30 6 bln kedua +5
65-80 tahun 30
80+ tahun 30
Perempuan
10-12 tahun 20
13-15 tahun 25

Sumber Bahan Makanan

Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh
bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir,
kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk,
semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik.
Ketersediaan biologic biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan.
Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di
lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.

Dampak Kekurangan Biotin

Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau
hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur
sehari. Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu
makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan
pada pasien untuk mencegah defisiensi.

Dampak Kelebihan Biotin

Kelebihan vitamin B7 atau biotin dapat membut keracunan di dalam tubuh, hal ini
diakibatkan karena tidak mampunya tubuh untuk menyerap banyaknya B7 yang
masuk sehingga B7 akan menyebar kemana saja, padahal bisa jadi tubuh itu belum
membutuhkan B7, dampak lainnya yaitu tubuh menjadi lemah, kulit menjadi rusak,
dan terganggunya metabolisme tubuh
6. Asam pantotenat

Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam
keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering.
Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.

Fungsi Asam Pantotenat

Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.


Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa,
asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis
hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin.

Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan

Kelompok Vitamin B5 Kelompok Vitamin B5


umur (Pantotenat) umur (Pantotenat)
(mg) (mg)
Bayi/Anak 16-18 tahun 5,0
0 – 6 bulan 1,7 19-29 tahun 5,0
7–11 bulan 1,8 30-49 tahun 5,0
1-3 tahun 2,0 50-64 tahun 5,0
4-6 tahun 2,0 65-80 tahun 5,0
7-9 tahun 3,0 80+ tahun 5,0
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 4,0 Trimester 1 +1,0
13-15 tahun 5,0 Trimester 2 +1,0
16-18 tahun 5,0 Trimester 3 +1,0
19-29 tahun 5,0 Menyusui (+an)
30-49 tahun 5,0 6 bln pertama +2,0
50-64 tahun 5,0 6 bln kedua +2,0
65-80 tahun 5,0
80+ tahun 5,0
Perempuan
10-12 tahun 4,0
13-15 tahun 5,0

Sumber
Terdapat didalam semua jaringan hewandan tumbu-tumbuhan. Sumber paling baik
adalah hati,ginjal,kuning telur,khamir,dagingikan,unggas,serial utuh dan acang-
kacangan.

Dampak Kekurangan

Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan asam
pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada
saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang
timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.

Dampak Kelebihan

Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.

7. Vitamin B6

Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan


piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai
obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa
piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi.
Di samping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain.

Fungsi

Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan
dalam produksi sel darah merah.

Angka kecukupan Gizi yang Dianjurkan

Kelompok Vitamin Kelompok Vitamin


umur B6 umur B6
(mg) (mg)
Bayi/Anak 16-18 tahun 1,2
0 – 6 bulan 0,1 19-29 tahun 1,3
7–11 bulan 0,3 30-49 tahun 1,3
1-3 tahun 0,5 50-64 tahun 1,5
4-6 tahun 0,6 65-80 tahun 1,5
7-9 tahun 1,0 80+ tahun 1,5
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 1,3 Trimester 1 +0,4
13-15 tahun 1,3 Trimester 2 +0,4
16-18 tahun 1,3 Trimester 3 +0,4
19-29 tahun 1,3 Menyusui (+an)
30-49 tahun 1,3 6 bln pertama +0,5
50-64 tahun 1,7 6 bln kedua +0,5
65-80 tahun 1,7
80+ tahun 1,7
Perempuan
10-12 tahun 1,2
13-15 tahun 1,2

Sumber Bahan Makanan

Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal,
serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah
mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih
mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan nabati.

Dampak Kekurangan

Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah,
sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan,
kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan
antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kuit.
Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat.

Dampak Kelebihan

Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan


menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan
pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja.
Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala.
Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang
sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin B6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi
sebanyak 25 miligram sehari.

8. Folat ( Asam Folat,Folasin,Pteoril Monoglutamat)


Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan
gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam
transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan
sintesis asam nukleat.

Fungsi

Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam
sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon
tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan
anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.

Angka Kecukupan Gizi

Kelompok Folat Kelompok Folat


umur (mcg) umur (mcg)

Bayi/Anak 16-18 tahun 400


0 – 6 bulan 65 19-29 tahun 400
7–11 bulan 80 30-49 tahun 400
1-3 tahun 160 50-64 tahun 400
4-6 tahun 200 65-80 tahun 400
7-9 tahun 300 80+ tahun 400
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 400 Trimester 1 +200
13-15 tahun 400 Trimester 2 +200
16-18 tahun 400 Trimester 3 +200
19-29 tahun 400 Menyusui (+an)
30-49 tahun 400 6 bln pertama +100
50-64 tahun 400 6 bln kedua +100
65-80 tahun 400
80+ tahun 400
Perempuan
10-12 tahun 400
13-15 tahun 400

Sumber Bahan Makanan

Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat.
Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin
folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian,
kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat kerusakan
folat.

Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan
sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa, dianjurkan
tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang.
Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat diabsorpsi. Folat ternyata
disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri usus.

Dampak Kekurangan

Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas,


seperti sel- sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang
lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh
kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada
jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan
mental, kelelahan dan pingsan.

Dampak Kelebihan

Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis
tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan

9. Vitamin B12

Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran
kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-
bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12
dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu
diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.

Fungsi

Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat
syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam
aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk
melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.

Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan

Kelompok Vitamin Kelompok Vitamin B12


umur B12 umur (mcg)
(mcg)
Bayi/Anak 16-18 tahun 2,4
0 – 6 bulan 0,4 19-29 tahun 2,4
7–11 bulan 0,5 30-49 tahun 2,4
1-3 tahun 0,9 50-64 tahun 2,4
4-6 tahun 1,2 65-80 tahun 2,4
7-9 tahun 1,2 80+ tahun 2,4
Laki-laki Hamil (+an)
10-12 tahun 1,8 Trimester 1 +0,2
13-15 tahun 2,4 Trimester 2 +0,2
16-18 tahun 2,4 Trimester 3 +0,2
19-29 tahun 2,4 Menyusui (+an)
30-49 tahun 2,4 6 bln pertama +0,4
50-64 tahun 2,4 6 bln kedua +0,4
65-80 tahun 2,4
80+ tahun 2,4
Perempuan
10-12 tahun 1,8
13-15 tahun 2,4

Sumber Bahan Makanan

Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan
defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini
berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk
seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh
sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam
lingkungan yang kaya akan vitamin B12.

Dampak Kekurangan

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang


sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat
berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah
sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis
DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf,
berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga
dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.

Dampak Kelebihan

Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga 1000
mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan.
Penganut vegetarisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung
vitamin B12.

Sumber:

Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

http://gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/Tabel%20AKG.pdf

Anda mungkin juga menyukai