OLEH:
KELOMPOK 8
NAMA ANGGOTA :
AFANDI (1611212031)
UNIVERSITAS ANDALAS
i
KATA PENGANTAR
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada pemakalah sehingga
Tidak lupa pemakalah ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah ilmu
M., dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, juga
kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu pemakalah
ucapkan terimakasih.
Makalah ini sebenarnya masih jauh dari kata sempurna, sehingga jika ada
saran maupun kritik yang bersifat membangun, dengan senang hati kami menerima
dengan lapang dada. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi
siapapun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
penduduk yang besar dengan angka pertumbuhan yng cukup tinggi dan penyebaran
penduduk yang belum merata, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang masih
rendah. Keadan ini dapat menyebabkan lingkungan fisik dan biologis yang tidak
controlling the impacts of people on their environment and the impacts of the
penduduk yang besar dengan angka pertumbuhan yang cukup tinggi dan
penyebaran penduduk yang belum merata, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi
yang masih rendah. Keadaan ini dapat menyebabkan lingkungan fisik dan biologis
(Menkes, 2010).
1
Vektor juga merupakan anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu
Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia
(Nurmaini,2001).
yang dapat menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa serta dapat menimbulkan
2
1. Memahami pengertian pengendalian vektor
3
BAB II
PEMBAHASAN
Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia
juga sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas.
1. Penyakit tadi belum ada obatnya ataupun vaksinnya, seperti hamper semua
2. Bila ada obat ataupun vaksinnya sudah ada, tetapi kerja obat tadi belum
sulit dikendalikan.
kesehatan manusia yaitu phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak
4
sebagai perantara penularan penyakit malaria, deman berdarah, dan Phyluml
chodata yaitu tikus sebagai pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan
masih banyak binatang lain yang berfimgsi sebagai vektor dan binatang
pengganggu.
pada manusia, untuk itu keberadaan vektor dan binatang penggangu tersebut harus
kehidupan manusia. Dalam hal ini untuk mencapai harapan tersebut perlu adanya
yang bertujuan untuk memurunkan densitas populasi vektor pada tingkat yang tidak
membahayakan.
5
2.3 Ruang Lingkup Pengendalian Vektor
penyakit karena potensi untuk menularkan penyakit sangat besar seperti lalat,
nyamuk, tikus, dan serangga lainnya. Kegiatan pengendalian vektor dapat berupa
lingkungan.
dasar yang sangat diperlukan, akibatnya banyak kotoran dan sampah yang tidak
tertangani dengan baik dan akan menciptakan breeding site terutama untuk lalat dan
serangga pangganggu lain. Hal ini akan menambah faktor resiko terjadinya
mekanik dari berbagai penyakit tertentu dan dari sisi lain keberadaan serangga
secepatnya setelah kegiatan survei vektor dilakukan dengan berbagai cara termasuk
menggunakan insektisida.
6
Sebagian dari Anthropoda dapat bertindak sebagai vektor, yang mempunyai
sampai tuntas, yang mungkin dan dapat dilakukan adalah usaha mengurangi dan
manusia. Namun hendaknya dapat diusahakan agar segala kegiatan dalam rangka
memurunkan populasi vektor dapat mencapai hasil yang baik. Untuk itu perlu
7
diterapkan teknologi yang sesuai, bahkan teknologi sederhanapun, yang penting d
pengendalian agar vektor tetap berada di bawah garis batas yang tidak
merugikan/ membahayakan.
waktu lama
8
a. Upaya peningkatan sanitasi lingkungan (environmental sanitation
improvement)
karantina
control)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
lingkungan.
karena potensi untuk menularkan penyakit sangat besar seperti oleh lalat,
4) Jenis-jenis vector yaitu filum Anthropoda yang terdiri dari : kelas crustacea,
tetap dalam batas yang tidak merugikan atau membahayakan dan tidak
10
8) Metode pengendalian vektor yaitu melakukan pengendalian secara alamiah,
3.2 Saran
vektor sesuai dengan cara dan meteologi yang benar setelah mengenal vektor-
vektor tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://pengendalianvektor.blogspot.co.id/2014/11/pengendalian-vektor.html
https://peujrohnagan.blogspot.co.id/2010/12/makalah-pengendalian-vektor-
penyakit.html
12