Anda di halaman 1dari 15

DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

PENGENDALIAN VEKTOR PENYAKIT

OLEH:

KELOMPOK 8

NAMA ANGGOTA :

AFANDI (1611212031)

AMIRAH SYADZA (1611211031)

ANJELLIA NOVIA S. (16112110

ANNISA AALIYAH Z. (1611213019)

ASYIFA DELILA (1611212027)

HAYARUL KHOLIFAH P. (1611211059)

RAHMAH AL TIARA (1611213013)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

i
KATA PENGANTAR

Alhamdullillahirabbil’alamin, puji syukur kita sampaikan kepada Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada pemakalah sehingga

dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Tidak lupa pemakalah ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah ilmu

Dasar Kesehatan Lingkungan, yaitu Ibu Septia Pristi Rahmah, S. K. M., M. K.

M., dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, juga

kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu pemakalah

ucapkan terimakasih.

Makalah ini sebenarnya masih jauh dari kata sempurna, sehingga jika ada

saran maupun kritik yang bersifat membangun, dengan senang hati kami menerima

dengan lapang dada. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi

siapapun.

Padang, April 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 4

2.1 Pengertian Pengendalian Vektor .................................................................. 4

2.2 Konsep Dasar Pengendalian Vektor ............................................................. 5

2.3 Ruang Lingkup Pengendalian Vektor .......................................................... 6

2.4 Jenis- Jenis Vektor........................................................................................ 6

2.5 Tujuan Pengendalian Vektor ........................................................................ 7

2.6 Meteologi Pengendalian Vektor ................................................................... 7

2.7 Cara Pengendalian Vektor ............................................................................ 8

2.8 Metode Pengendalian Vektor ....................................................................... 8

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10

3.2 Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah umum yang dihadapi dalam bidang kesehatan adalah jumlah

penduduk yang besar dengan angka pertumbuhan yng cukup tinggi dan penyebaran

penduduk yang belum merata, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang masih

rendah. Keadan ini dapat menyebabkan lingkungan fisik dan biologis yang tidak

memadai sehingga memungkinkan berkembang biaknya vektor penyakit.

Moeller (1992), menyatakan “In it broadsense, environmental health is the

segment of public health that is concerned with assessing, understanding, and

controlling the impacts of people on their environment and the impacts of the

environment on them”. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kesehatan

lingkungan merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang memberi perhatian

pada penilaian, pemahaman, dan pengendalian dampak manusia pada lingkungan

dan dampak lingkungan pada manusia.

Masalah umum yang dihadapi dalam bidang kesehatan adalah jumlah

penduduk yang besar dengan angka pertumbuhan yang cukup tinggi dan

penyebaran penduduk yang belum merata, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi

yang masih rendah. Keadaan ini dapat menyebabkan lingkungan fisik dan biologis

yang tidak memadai sehingga memungkinkan berkembang biaknya vektor penyakit

(Menkes, 2010).

Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tetapi

menyebarkannya dengan membawa patogen dari satu inang ke yang lainnya.

1
Vektor juga merupakan anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu

Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia

kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor dapat merugikan

kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai

perantara penularan penyakit seperti yang sudah di jelaskan di atas

(Nurmaini,2001).

Penyakit yang ditularkan melalui vektor masih menjadi penyakit endemis

yang dapat menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa serta dapat menimbulkan

gangguan kesehatan masyarakat sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian atas

penyebaran vektor tersebut (Menkes, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian pengendalian vektor

2. Menjelaskan konsep dasar pengendalian vektor

3. Menjelaskan ruang lingkup pengendalian vektor

4. Menjelaskan tentang jenis- jenis vektor

5. Menjelaskan tujuan pengendalian vektor

6. Menjelaskan meteologi pengendalian vektor

7. Menjelaskan cara pengendalian vektor

8. Menjelaskan tentang metode pengendalian vektor

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :

2
1. Memahami pengertian pengendalian vektor

2. Memahami konsep dasar pengendalian vektor

3. Memahami ruang lingkup pengendalian vektor

4. Memahami tentang jenis- jenis vektor

5. Memahami tujuan pengendalian vektor

6. Memahami meteologi pengendalian vektor

7. Memahami cara pengendalian vektor

8. Memahami tentang metode pengendalian vektor

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengendalian Vektor

Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu

Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia

kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat

merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung

juga sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas.

Menurut WHO (Juli Soemirat, 2009:180), pengendalian vektor penyakit

sangat diperlukan bagi beberapa macam penyakit karena berbagai alasan :

1. Penyakit tadi belum ada obatnya ataupun vaksinnya, seperti hamper semua

penyakit yang disebabkan oleh virus.

2. Bila ada obat ataupun vaksinnya sudah ada, tetapi kerja obat tadi belum

efektif, terutama untuk penyakit parasiter.

3. Berbagai penyakit di dapat pada banyak hewan selain manusia, sehingga

sulit dikendalikan.

4. Sering menimbulkan cacat, seperti filariasis dan malaria.

5. Penyakit cepat menjalar, karena vektornya dapat bergerak cepat seperti

insekta yang bersayap

Adapun dari penggolongan binatang ada dikenal dengan 10 golongan yang

dinamakan phylum diantaranya ada 2 phylum sangat berpengaruh terhadap

kesehatan manusia yaitu phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak

4
sebagai perantara penularan penyakit malaria, deman berdarah, dan Phyluml

chodata yaitu tikus sebagai pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan

rumah (hospes), pinjal Xenopsylla cheopis yang menyebabkan penyakit pes.

Sebenarnya disamping nyamuk sebagai vektor dan tikus binatang pengganggu

masih banyak binatang lain yang berfimgsi sebagai vektor dan binatang

pengganggu.

Namun kedua phylum sangat berpengaruh didalam menyebabkan kesehatan

pada manusia, untuk itu keberadaan vektor dan binatang penggangu tersebut harus

di tanggulangi, sekalipun demikian tidak mungkin membasmi sampai keakar-

akarnya melainkan kita hanya mampu berusaha mengurangi atau menurunkan

populasinya kesatu tingkat ertentu yang tidak mengganggu ataupun membahayakan

kehidupan manusia. Dalam hal ini untuk mencapai harapan tersebut perlu adanya

suatu managemen pengendalian dengan arti kegiatan-kegiatan/proses pelaksanaan

yang bertujuan untuk memurunkan densitas populasi vektor pada tingkat yang tidak

membahayakan.

Jadi Pengendalian vektor adalah semua upaya yang dilakukan untuk

menekan, mengurangi, atau menurunkan tingkat populasi vektor sampai

serendah rendahnya sehigga tidak membahayakan kehidupan manusia.

2.2 Konsep Dasar Pengendalian Vektor

1. Harus dapat menekan densitas vektor

2. Tidak membahayakan manusia

3. Tidak mengganggu keseimbangan lingkungan

5
2.3 Ruang Lingkup Pengendalian Vektor

Pengendalian vektor penyakit menjadi prioritas dalam upaya pengendalian

penyakit karena potensi untuk menularkan penyakit sangat besar seperti lalat,

nyamuk, tikus, dan serangga lainnya. Kegiatan pengendalian vektor dapat berupa

penyemprotan, biological control, pemusnahan sarang nyamuk, dan perbaikan

lingkungan.

Banyaknya tenda-tenda darurat tempat penanmpungan sementara para

pengungsi yang diperkirakan belum dilengkapai dengan berbagai fasilitas sanitasi

dasar yang sangat diperlukan, akibatnya banyak kotoran dan sampah yang tidak

tertangani dengan baik dan akan menciptakan breeding site terutama untuk lalat dan

serangga pangganggu lain. Hal ini akan menambah faktor resiko terjadinya

penularan berbagai penyakit.

Keberadaan lalat dan serangga-serangga pengganggu lain merupakan vektor

mekanik dari berbagai penyakit tertentu dan dari sisi lain keberadaan serangga

tersebut menyebabkan gangguan bagi sebagaian orang. Pengendalian dilakukan

secepatnya setelah kegiatan survei vektor dilakukan dengan berbagai cara termasuk

menggunakan insektisida.

2.4 Jenis- Jenis Vektor

Seperti telah diketahui vektor adalah Anthropoda yang dapat

memindahkan/menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk

semang yang rentan.

6
Sebagian dari Anthropoda dapat bertindak sebagai vektor, yang mempunyai

ciriciri kakinya beruas-ruas, dan merupakan salah satu phylum yang

terbesarjumlahnya karena hampir meliputi 75% dari seluruh jumlah binatang.

Antropoda dibagi menjadi 4 kelas :

1. Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang

2. Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu

3. Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau

4. Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk

2.5 Tujuan Pengendalian Vektor

1. Mencegah wabah penyakit yang tergolong vector-borne disease >>

memperkecil risiko kontak antara manusia dg vektor penyakit dan

memperkecil sumber penularan penyakit/reservoir

2. Mencegah dimasukkannya vektor atau penyakit yg baru ke suatu kawasan

yg bebas >> dilakukan dengan pendekatan legal, maupun dengan aplikasi

pestisida (spraying, baiting, trapping)

2.6 Meteologi Pengendalian Vektor

Dalarn pengendalian vektor tidaklah mungkin dapat dilakukan pembasmian

sampai tuntas, yang mungkin dan dapat dilakukan adalah usaha mengurangi dan

menurunkan populasi kesatu tingkat yang tidak membahayakan kehidupan

manusia. Namun hendaknya dapat diusahakan agar segala kegiatan dalam rangka

memurunkan populasi vektor dapat mencapai hasil yang baik. Untuk itu perlu

7
diterapkan teknologi yang sesuai, bahkan teknologi sederhanapun, yang penting d

dasarkan prinsip dan konsep yang benar.

Adapun prinsip dasar dalam pengendalian vektor yang dapat dijadikan

sebagai pegangan sebagai berikut :

1. Pengendalian vektor harus menerapkan bermacam-macam cara

pengendalian agar vektor tetap berada di bawah garis batas yang tidak

merugikan/ membahayakan.

2. Pengendalian vektor tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan

ekologi terhadap tata lingkungan hidup.

2.7 Cara Pengendalian Vektor

1. Usaha pencegahan (prevention) >> mencegah kontak dengan vektor >>

pemberantasan nyamuk, kelambu

2. Usaha penekanan (suppression) >> menekan populasi vektor sehingga

tidakmembahayakan kehidupan manusia

3. Usaha pembasmian (eradication) >> menghilangkan vektor sampai habis

2.8 Metode Pengendalian Vektor

1. Pengendalian secara alamiah (naturalistic control) >> memanfaatkan

kondisi alam yang dapat mempengaruhi kehidupan vector >> jangka

waktu lama

2. Pengendalian terapan (applied control) >> memberikan perlindungan bagi

kesehatan manusia dari gangguan vektor >> sementara

8
a. Upaya peningkatan sanitasi lingkungan (environmental sanitation

improvement)

b. Pengendalian secara fisik-mekanik (physical-mechanical control)

>> modifikasi/manipulasi lingkungan >> landfilling, draining

c. Pengendalian secara biologis (biological control) >>

memanfaatkan musuh alamiah atau pemangsa/predator, fertilisasi

d. Pengendalian dengan pendekatan per-UU (legal control) >>

karantina

e. Pengendalian dengan menggunakan bahan kimia (chemical

control)

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Pengendalian vektor adalah semua upaya yang dilakukan untuk menekan,

mengurangi, atau menurunkan tingkat populasi vektor sampai

serendah rendahnya sehigga tidak membahayakan kehidupan manusia.

2) Konsep dasar pengendalian vector yaitu untuk dapat menekan densitas

vector, tidak membahayakn manusia, dan tidak mengganggu keseimbangan

lingkungan.

3) Ruang lingkup pengendalian vector yaitu upaya pengendalian penyakit

karena potensi untuk menularkan penyakit sangat besar seperti oleh lalat,

nyamuk, tikus, dan serangga lainnya

4) Jenis-jenis vector yaitu filum Anthropoda yang terdiri dari : kelas crustacea,

myriapoda, arachinodea, dan hexapoda.

5) Tujuan pengendalian vektor yaitu untuk mencegah wabah penyakit dan

mencegah dimasukkan penyakit baru oleh vektor.

6) Meteologi pengendalian vektor yaitu dengan menerapkan prinsip :

pengendalian vektor dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara tetapi

tetap dalam batas yang tidak merugikan atau membahayakan dan tidak

menimbulkan kerusakan ekologi terhadapa lingkungan

7) Cara pengendalian vektor yaitu dengan melakukan usaha pencegahan, usaha

penekanan, dan usaha pembasmian.

10
8) Metode pengendalian vektor yaitu melakukan pengendalian secara alamiah,

dan pengendalian secara terapan.

3.2 Saran

Diharapkan agar pembaca dapat melakukan pencegahan dan pengendalian

vektor sesuai dengan cara dan meteologi yang benar setelah mengenal vektor-

vektor tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://pengendalianvektor.blogspot.co.id/2014/11/pengendalian-vektor.html

https://peujrohnagan.blogspot.co.id/2010/12/makalah-pengendalian-vektor-
penyakit.html

12

Anda mungkin juga menyukai