ABSTRAK PENDAHULUAN
dua, yaitu bayam cabut dan bayam petik potensi pengembangan komoditi padi
(bayam kakap). yang sangat baik.
Bayam sayuran dataran rendah yang
banyak diusahakan petani sayur di Populasi dan Sampel
Sumatera Utara. Usahatani bayam me- Populasi dalam penelitian ini adalah
rupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat petani bayam di desa Ham-
petani. Namun hampir sebagian besar paran Prerak. Metode yang digunakan
lahan yang diusahakan untuk usahatani dalam pengambilan sampel adalah secara
bayam masih tergolong kecil sehingga Sampling Jenuh sebanyak 35 kk.
sangat jarang petani menganalisa usa-
hanya secara baik dan benar. Mereka Pengumpulan Data
menggunakan tenaga kerja dalam ke- Data yang diperoleh dalam penelitian
luarga tetapi mereka tidak pernah meng- ini terdiri dari data primer dan sekunder.
hitung berapa besar biaya yang harus Data primer diperoleh secara langsung
dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja melalui wawancara kepada responden
dalam kelaurga tersebut. (petani) dengan menggunakan daftar per-
Dari survey awal pada daerah pene- tanyaan (kuesioner). Data sekunder di-
litian di ketahui bahwa pola usahatani peroleh dari lembaga atau instansi terkait
bayam yang dilakukan petani masih ber- seperti BPS, Dinas Pertanian Kabupaten
variasi dan belum ada petani yang meng- Deli Serdang, Kantor Camat Hamparan
analisa usahataninya secara profesional, Perak dan Kantor Kepala Desa Hamparan
sehingga peneliti memandang perlu untuk Perak.
meneliti hal tersebut.
Analisis Data
Perumusan Masalah Untuk masalah pertama, dianalisis
Berdasarkan uraian latar belakang, menggunakan metode deskriptif, yaitu
maka dirumuskan beberapa permasa- dengan mengetahui perkembangan usa-
lahan sebagai berikut : hatani bayam (meliputi: luas lahan, pro-
a. Bagaimana keadaan usahatani bayam duksi, produktivitas dan biaya produksi) di
di daerah penelitian ? daerah penelitian.
b. Bagaimana kelayakan usahatani ba- Untuk masalah kedua, dianalisis
yam di daerah penelitian ? dengan menggunakan metode analisis
c. Bagaimana Break Even Point usaha- R/C Ratio,
tani bayam di daerah penelitian? TR
R/C Ratio =
TC
Dimana :
Tujuan Penelitian
TR = Total Penerimaan (Rp)
Berdasarkan perumusan masalah,
TC = Total Biaya (Rp)
maka tujuan penelitian adalah sebagai
Dengan kriteria
berikut :
R/C = 1 Pulang Pokok
a. Untuk mengetahui keadaan usahatani
R/C > 1 Untung ( layak )
bayam di daerah penelitian
R/C < 1 Rugi ( tidak layak )
b. Untuk mengetahui kelayakan usahatani
Untuk masalah ketiga, dianalisis
bayam di daerah penelitian
dengan menggunakan metode analisa
c. Untuk mengetahui Break Even Point
break even point yaitu :
usahatani bayam di daerah penelitian
Fixed Cost
BEP
Sales Pr ice / Unit Variable Cost / Unit
MEDOTE PENELITIAN
Tabel 2. Pengusahaan Lahan Bayam Petani Sampel di Desa Hamparan Perak Tahun
2013
No. Laus Lahan (Rante) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 2–3 12,00 34,29
2. >3–4 7,00 20,00
3. >4–5 9,00 25,71
4. >5–6 5,00 14,29
5. >6 2,00 5,71
Jumlah 35,00 100,00
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 3. Rata-Rata Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Bayam Petani Sampel Per 4,20
Rante di Desa Hamparan Perak Tahun 2013
No. Bidang Pekerjaan Jumlah TK (HKSP) Persentase (%)
1. Pengolahan Tanah 6,03 17,56
2. Penanaman 2,10 6,12
3. Penyiraman 12,00 34,94
4. Penyisipan 0,55 1,60
5. Penyiangan 1,89 5,50
6. Pemupukan 1,77 5,15
7. Penyemprotan 1,40 4,08
8. Panen dan Pasca Panen 8,60 25,04
Jumlah 34,34 100,00
Sumber : Data Primer Diolah
– 3.565 kg dengan jumlah pupuk rata-rata gunaan pupuk petani sampel dapat dilihat
2.192,09 kg. Untuk lebih jelasnya peng- pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Rata-Rata Penggunaan Pupuk Usahatani Bayam Petani Sampel Per 4,20 Rante
di Desa Hamparan Perak Tahun 2013
No. Jenis Pupuk Jumlah (Kg) Persentase (%)
1. Kandang 2.148,57 98,01
2. Urea 19,66 0,90
3. SP-36 19,66 0,90
5. NPK 4,20 0,19
Jumlah 2.192,09 100,00
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 4 menunjukkan bahwa peng- kondisi normal 4 kali per musim dan kalau
gunaan pupuk yang paling banyak adalah ada serangan hama dan penyakit bisa
pupuk kandang, yaitu sebanyak 2.148,57 mencapai 8 kali/musim tanam tergantung
atau 98,01%. Sedangkan penggunaan tingkat serangannya. Sebab penggunaan
pupuk yang paling sedikit adalah NPK insektisida hanya boleh dilakukan jika
yang berjumlah 4,20 kg atau 0,19%. Hal serangan organisme pengganggu sudah
ini disebabkan karena tanaman hortikul- mencapai ambang ekonomi.
tura terutama sayuran sangat membutuh- Dari hasil penelitian jumlah pestisida
kan pupuk kandang. yang digunakan petani sampel dalam
berusahatani bayam berkisar antara 0,60
Pestisida – 2,10 Kg/Ltr dengan jumlah pestisida
Pestisida yang digunakan oleh petani rata-rata 1,22 Kg/Ltr. Lebih jelasnya peng-
sampel adalah insektisida, fungisida dan gunaan pestisida petani sampel dapat
herbisida untuk memberantas hama dan dilihat pada Tabel 5 berikut.
jamur serta gulma pengganggu tanaman
bayam. Frekuensi penyemprotan dalam
Tabel 5. Rata-Rata Penggunaan Pestisida Usaha Tani Bayam Petani Sampel Per Per
4,20 Rante di Desa Hamparan Perak Tahun 2013
No. Jenis Peestisida Jumlah (Kg/Ltr) Persentase (%)
1. Insektisida 0,24 19,51
2. Fungisida 0,82 66,67
3. Hebisida 0,17 13,82
Jumlah 1,23 100,00
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 5 menunjukkan bahwa peng- membeli bibit bayam langsung siap tanam
gunaan pestisida yang paling banyak dari petani lain disekitarnya.
adalah fungisida, yaitu sebanyak 0,82 Dari hasil penelitian jumlah benih
Kg/Ltr atau 66,67%. Sedangkan peng- yang digunakan petani sampel dalam ber-
gunaan pestisida yang paling sedikit usahatani bayam berkisar antara 1,00 –
adalah herbisida yang berjumlah 0,17 3,80 kg dengan jumlah benih rata-rata
kg/ltr atau 13,82%. 2,26 kg.
Tabel 6. Rata-Rata Produksi, Biaya Produksi, Penerimaan, Pendapatan dan Harga Jual
di Desa Hamparan Perak Tahun 2013
No. Uraian Jumlah
1. Produksi (Ikat) 8.714,29
2. Biaya Produksi (Rp) 2.988.114,86
3. Penerimaan (Rp) 10.446.000,00
4. Pendapatan (Rp) 7.457.885,14
5. Harga Jual (Rp) 1.208,57
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 7. Rata-Rata Biaya Produksi Usaha Tani Bayam Petani Sampel Per Per 4,20 Rante
di Desa Hamparan Perak Tahun 2013
No. Jenis Biaya Jumlah (Rp) Persentase (%)
1. Benih 101.764,29 3,41
2. Pupuk 779.314,29 26,08
3. Pestisida 99.959,14 3,35
4. Tenaga Kerja 1.716.785,71 57,45
5. Penyusutaan 36.134,29 1,21
6. Sewa Lahan 210.000,00 7,03
7. Biaya Tali 44.157,14 1,48
Jumlah 2.988.114,86 100,00
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 7 dapat diketahui bahwa peng- ngan produksi bayam yang dihitung dalam
gunaan biaya yang paling banyak adalah rupiah per musim tanam.
biaya tenaga kerja, yaitu sebanyak Rp. Dari hasil penelitian di lapangan pene-
1.716.785,71 atau 57,45%. Sedangkan rimaan usahatani bayam yang diperoleh
penggunaan biaya yang paling sedikit petani sampel berkisar antara Rp.
adalah penyusutan alat yang berjumlah 4.510.000 – Rp 17.640.000 dengan rata-
Rp. 36.134,29 atau 1,21%. rata penerimaan sebesar Rp. 10.446.000.
Penerimaan Pendapatan
Penerimaan petani adalah pengha- Pendapatan adalah penerimaan usa-
silan sebelum dikurangi dengan biaya hatani bayam setelah dikurangi dengan
produksi yang dikeluarkan petani dalam biaya produksi yang dikeluarkan petani
menghasilkan produksi bayam. Peneri- dalam menghasilkan bayam. Pendapatan
maan ini merupakan harga jual dikali de- dihitung dalam rupiah per musim tanam.
79
Surya Dharma : Analisa Usahatani Bayam ………………………….……………………………...
Tabel 8. Sumber biaya Usahatani Bayam Petani Sampel di Desa Hamparan Perak Tahun
2013
Jumlah Sampel
No. Sumber Modal Persentase (%)
(Orang)
1. Modal Sendiri 17 48,57
2. Modal Pinjaman 7 20,00
3. Modal Sendiri dan Pinjaman 11 21,43
Jumlah 35 100,00
Sumber : Data Primer Diolah
lebih besar satu (3,51 > 1). Dengan kata 3,51 atau menghasilkan pendapatan/
lain Rp. 1 biaya yang dikeluarkan akan keuntungan sebesar Rp. 2,51.
menghasilkan penerimaan sebesar Rp.
Tabel 9. Analisis R/C Ratio Usahatani Bayam di Desa Hamparan Perak Tahun 2013
Rata-Rata Luas Rata-Rata Rata-Rata Biaya
B/C Ratio
Lahan (Rante) Penerimaan (Rp) Produksi (Rp)
Titik Pulang Pokok (Break Even Point) jumlah keuntungan adalah nol, dan
Usahatani Bayam kerugian juga nol. Dari analisis Break
Break Even Point (BEP) adalah titik Even Point usahatani bayam di daerah
keseimbangan antara penggunaan total penelitian, maka diperoleh hasil sebagai
biaya (TC), terhadap nilai total berikut.
penerimaan (TR). Pada keadaan ini
Tabel 10. Break Even Point Usahatani Bayam Petani Sampel per Musim Tanam di Desa
Hamparan Perak Tahun 2013
BEP
No Uraian Jumlah SBE (Rp) PBE (Rp)
(Unit)
1. Rata-Rata Produksi (Kg) 8.714,29
2. Rata-Rata FC (Rp) 246.134,43
3. Rata-Rata VC (Rp) 2.741.980,89 285,35 336.090,74 345,89
4. Rata-Rata SP/Unit (Rp) 1.208,91
5. Rata-Rata VC/Unit (Rp) 316,77
Sumber : Data Primer Diolah
336.090,74 dengan luas lahan rata-rata
Break Even Point (BEP) Dalam Unit 4,20 Rante. Berarti dengan biaya tetap
Break Even Point dalam unit meru- sebesar Rp. 246.134,43, biaya variabel
pakan gambaran berapa unit produk yang per unit sebesar Rp. 316,77 dan harga
harus dihasilkan pada tingkat biaya tetap jual per ikat sebesar Rp. 1.208,91 untuk
dan biaya varibel per unit serta harga mendapatkan keuntungan, penerimaan
tertentu agar tercapai titik pulang pokok. usahatani bayam petani harus berada di
Dari Tabel 10. dapat diketahui bahwa atas Rp. 336.090,74. Jika di bawah Rp.
BEP dalam unit sebesar 285,39 ikat 336.090,74 petani akan mengalami ke-
dengan luas lahan rata-rata 4,20 Rante. rugian.
Berarti dengan biaya tetap sebesar Rp.
246.134,43, biaya variabel per unit Price Break Even
sebesar Rp. 316,77 dan harga jual per Price Break Even merupakan gam-
ikat sebesar Rp. 1.208,91 untuk baran berapa rupiah harga per unit yang
mendapatkan keuntungan, hasil usahatani harus didapat pada tingkat biaya tetap
bayam petani harus berada di atas 285,39 dan biaya varibel per unit serta produksi
ikat. Jika di bawah 285,39 ikat petani akan tertentu agar tercapai titik pulang pokok.
mengalami kerugian. Sehingga produsen dapat mengambil
keputusan pada tingkat harga berapa
Break Even Point (BEP) Dalam Rupiah produk yang dihasilkan akan dipasarkan.
Break Even Point dalam rupiah meru- Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa
pakan gambaran berapa rupiah peneri- PBE sebesar Rp. 345,89. Berarti dengan
maan yang harus didapat pada tingkat biaya tetap sebesar Rp. 246.134,43, biaya
biaya tetap dan biaya varibel per unit serta variabel per unit sebesar Rp. 316,77 dan
harga tertentu agar tercapai titik pulang produksi yang dihasilkan sebesar
pokok. 8.714,29 ikat untuk mendapatkan ke-
Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa untungan harga jual per ikat bayam harus
BEP dalam rupiah sebesar Rp. berada di atas Rp. 345,89. Jika di bawah
81
Surya Dharma : Analisa Usahatani Bayam ………………………….……………………………...
Rp. 345,89 petani akan mengalami turut mempengaruhi tidak selalu tetap,
kerugian. seperti biaya dan harga yang setiap saat
dapat berubah. Artinya nilai BEP di atas
Break Even Point Sebagai Perencanaan adalah nilai BEP pada saat penelitian di-
Laba lakukan, bukan nilai BEP pada masa yang
Nilai break even point di atas merupa- akan datang. Tetapi nilai-nilai tersebut
kan gambaran usahatani bayam petani memberikan gambaran apa yang dihadapi
sampel. Dari nilai tersebut dapat diren- dan yang harus dilakukan pada masa
canakan perolehan laba pada masa yang yang akan datang.
akan datang. Dengan menggunakan Break even point sangat sensitif sekali
harga jual rata-rata Rp. 1.208,91/ikat, terhadap perubahan sejumlah faktor
maka usahatani bayam harus mencapai khususnya fixed operating cost, variable
target produksi sebesar 285,35 ikat agar cost per ikat dan harga jual per ikat hasil
tercapai titik impas. Untuk mendapatkan usahatani.
laba usahatani bayam harus melebihi Gambar berikut menggambarkan ke-
target produksi tersebut. adaan rata-rata usahatani bayam petani
Nilai di atas bukan merupakan suatu sampel tahun 2013.
kepastian, sebab faktor-faktor lain yang
Cost/Revenue (Rp)
TR
Untung TC
336.090,74
SBE BEP
VC
Rugi
FC
246.134,43
FC
Dari grafik di atas, terlihat bahwa BEP Misalkan terjadi kelebihan produksi
akan terjadi saat produksi mencapai sebesar 100 ikat dari nilai BEP. Maka
285,35 ikat. Dengan harga Rp. 1.208,91/ akan diperoleh keuntungan sebesar (Q x
ikat di dapat Break Even Poin Sales P) – (Q x VC/Unit), (100 x Rp. 1.208,91) –
sebesar Rp. 336.090,74. Untuk mem- (100 x Rp. 316,77) = Rp. 89.214,00.
peroleh keuntungan usahatani bayam
petani sampel harus mencapai produksi KESIMPULAN DAN SARAN
lebih dari 285,35 ikat dengan luas lahan
4,20 Rante. Jika telah tercapai maka ke- 1. Kesimpulan
lebihan produksi akan menjadi keuntu- Berdasarkan hasil penelitian dan
ngan setelah dikurangi dengan biaya pembahasan maka dapat ditarik beberapa
tambahan atau Marginal Cost (MC), de- kesimpulan sebagai berikut.
ngan catatan bahwa faktor-faktor lain 1. Keadaan usahatani bayam di
tetap. dareah penelitian masih ada yang
82
Surya Dharma : Analisa Usahatani Bayam ………………………….……………………………...