Oleh
SURIANI
NIM. 10825002572
i
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi
mempersembahkan kehadirannya yang telah memberi kita nikmat iman, ihsan dan
Islam. Selawat beriring salam penulis ucapkan kepada junjungan alam yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Berkat rahmat dan hidayah Allah SWT penulis bisa menyeleaikan skripsi
Ini merupakan hasil karya tulis yang disusun sebagai skripsi yang diajukan
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi Islam pada
ucapkan kepada:
1. Ayahanda (H. Zaini,W) dan Ibunda (Ramlah) yang tercinta, yang selalu
menyelesaikan studi pada Fakultas syari’ah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA
RIAU.
ii
2. Kakak Perempuanku, Rohana (Alm), Ronita, A.Md, Sumini, Susila,SP.,
Abang Laki-lakiku Sarkasi dan tak lupa pula penulis ucap terima kasih
3. Ponaanku, Oza, Nur,Albi, Alan, Akromi, Reysa, Fitrah, Arya, yang selalu
4. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. M. Nazir Karim,MA., selaku Rektor UIN
Riau ini.
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Sultal Syarif Kasim Riau beserta
Ibu Dr. Hertina, M.Pd. selaku Pembantu Dekan I, H.M. Kastulani, M.H.
selaku Pembamtu Dekan II, Bapak Drs.H. Ahmad Darbi B., M.A. selaku
7. Bapak H. Akmal Abdul Munir. Lc. MA. selaku dosen pembimbing skripsi
saran dan kritikan hingga penulisan ini dapat penulis selesaikan dengan
baik.
iii
8. Bapak Budi Azwar S.E., M. Ec. Selaku penasehat akademis yang
9. Bapak/ Ibu Dosen dan segenap civitas akademika yang telah memberikan
10. Bapak Azman Syahril, S.Hut., dan Ibu Winda Wati selaku Pemilik Usaha
Tenun Melayu Winda dan seluruh karyawan yang telah mau memberi
berserah diri dan kita sebagai manusia biasa penulis mohon ma’af,
Robbal’alamin.
SURIANI
NIM. 10825002572
iv
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN
ABSTRAK ….………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………1
B. Batasan Masalah…………………………………………………………………
C. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
E. Metode Penelitian……………………………………………………………….
F. Sistematika Penelitian…………………………………………………………..
B. Ekonomi…………………………………………………………………………
C. Pendidikan………………………………………………………………………
D. Prasarana………………………………………………………………………..
E. Agama…………………………………………………………………………..
A. Pengertian Efektivitas…………………………………………………………
B. Pengertian Usaha………………………………………………………………
C. Bisnis Rasullulah………………………………………………………………
Ekonomi keluarga…………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Jenis Kelamin……………………………………………………
TABEL IV. 1 : Lama Pekerja Yang Bekerja Pada Usaha Tenun Songket
TABEL IV. 2 : Lama Pekerja Yang Bekerja Dalam Sehari Pada Usaha
Melayu Winda…………………………………………
Winda……………………………………………………
Perekonomian Keluarga……………………………………
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1
GAMBAR 2
Kotak Tisu
BAB I
PENDAHULUAN
faktor- faktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yang tidak ambisius,
besar.Dalam sektor garmen dan tekstil, telah ditemukan industri sutra, wol
dan katun.3
1
Eulis Amelia, Keadilan Distributif Dalam ; Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009) h. 1.
2
Subandi, Sistem Ekonomi Indonesia (Bandung: Alfabeta, 2008) Cet, ke- 4, h. 51.
3
Said Sa’ ad Marthon, Ekonomi Islam ; Di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Jakarta:
Zikrul Hakim, 2004) Cet, Ke- 3, h. 22.
1
Perkembangan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari peranan sektor
Indonesia.4
Islam.5
4
Mudjarad Kuncoro, Ekonomi Industri Indonesia Menuju Negara Industri,
(Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007), Cet Ke- 1, h. 103.
5
Abdul Manan, Tiori Dan prktik ekonomi islam, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti
Prima Yasa,1997) h. 19.
6
Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dan Masalah Sumber Daya Manusia,(Jakarta:
lantabora press, 2004) Cet, 3. h. 121.
ukuran dalam menilai bagaimana manejer tersebut telah menjalankan secara
efektif.7 Jadi efektifitas itu lebih ditekankan dari segi waktu yang dibutuhkan.
menggunakan benang emas atau benang perak dan dihasilkan dari daerah-
Riau.
baik kedalam maupun keluar daerah Pekanbaru ini. Selanjutnya bagi para
wanita, yaitu ibu-ibu dan gadis-gadis yang sudah tamat atau yang putus
sekolah (drop out) tersedia satu harta karun yang perlu diolah, dikembangkan,
dan ditingkatkan dalam jumlah dan mutu produksinya. Harta karun yang saya
maksudkan adalah tenun songket yang sudah dan sedang tumbuh dan
Oleh karena itu segala warisan lama berupa kebudayaan daerah, perlu
bangsa Indonesia, agar dapat tercapai iklim dan lingkungan hidup yang baik
dan mandiri.
7
A. Susty Ambariani, Manajemen Biaya Dengan Tekanan Stratejik (Jakarta:
Selemba Empat, 2001) Jilit ke-2, h. 724.
8
Suwati Kartiwa, Kain Songket Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1996) Cet, 3. h. 8.
Pada dasarnya manusia dalam kehidupannya dituntut melakukan suatu
Muhammaad bin Hasan al- Syaibani dalam kitabnya al- alktisab fi al-
Produksi adalah sebuah proses yang telah lahir dimuka bumi ini
menyatukan manusia dengan alam ini, Allah telah menetapkan bahwa manusia
lebih dari itu Allah memberikan balasan yang setimpal yang sesuai dengan
amal/kerja.11 Sesuai dengan Firman Allah dalam QS. An- Nahl (16) ayat 97:
9
Adiwarrman Azwar Karim, sejarah pemikiran Ekonomi islam, (Jakarta: Raja
Grafindo, 2004), edisi 1, h.235.
10
Adiwarrman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islam, (jakarta: Raja Grafindo
Persada 2007), edisi 3, h. 102.
11
Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam ;Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana,
2009), Cet ke-2, h. 229.
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan”.12
kekayaan (harta), kecuali dengan usaha dan bekekerja.Jadi tidak aneh jika
bobot atas perintah kerja.Sepadan dengan perintah shalat, shadaqah dan jihad
dijalan Allah.13
lain usaha yang dikembangkan Ibu Winda Wati Azman diJalan Inpress
usaha “Tenun Songket Melayu Winda”. Pada Tenun Songket Winda ini
beberapa tahun belakangan ini usaha tenun songket melayu Winda ini
13
Jusmala’ni, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet ke- 1, h.
38.
kecil, dengan menggunakan alat tradisional yaitu KIK atau ATBM (Alat
sepotong kain.
industri kecil ini mengalami berbagai macam kendala yang bisa menghambat
oleh beliau seperti minat dari penduduk terhadap usaha ini sangat berkurang.
Hal ini dipengaruhi oleh adanya mal-mal didaerah ini. Sehingga anak-anak
yang putus sekolah lebih tertarik untuk bekerja di mal-mal tersebut dari pada
menekuni usaha kerajinan tenun ini. Kendala lainnya bersumber dari bahan
bakunya bersal dari luar negeri,benang emas, benang perak dari singapura,
cina dan benang katun dari Jakarta dengan harga yang semakin membumbung
Kain songket ini memiliki nilai seni yang tinggi sehingga membuat
ini lambat terjual, pengrajin songket ini tidak memiliki modal yang banyak,
ini mengalami hambatan, akan tetapi, dari pengamatan penelitian yang penulis
14
Winda Wati Azman (Pemilik Usaha Tenun Songket Melayu Winda), Wawancara,
Kelurahan Maharatu, 9 Oktober 2011.
meneliti lebih mendalam dengan judul “EFEKTIFITAS USAHA TENUN
Pekanbaru)”
B. Batasan Masalah
kemampuan, waktu dan dana yang tersedia, maka dalam penulisan ini penulis
membatasi masalah yang diteliti yaitu hanya pada “ Efektivitas Usaha Tenun
Songket Melayu Riau Dilihat Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Usaha
C. Rumusan masalah
Damai Pekanbaru.
Pekanbaru.
2. Manfaat Penelitian.
dijalankannya.
E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
lokasi penelitian ini dilakukan pada usaha Tenun Songket Melayu Winda
usaha tenun songket ialah karena Tenun Songket ini memiliki nilai
ekonomi, nilai seni yang tinggi sehingga membuat harga jualnya mahal
dan kain songket merupakan ciri khas budaya Melayu Riau selain itu kain
songket ini juga sudah sejak lama menjadi buah tangan dari Riau.
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan usaha tenun
yang diteliti.
metode, yaitu:
sekitar penelitian ini yang kemudian disebebarkan untuk diisi oleh para
Maka analisa data yang penulis gunakan adalah data diskriptif kualitatif,
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pengertian Usaha.
Winda.
Tenun Songket.
BAB II
Usaha kerajinan tenun sudah terkenal pada masa kerajaan Siak Sri
Indrapura mengalami kejayaan yaitu sekitar abad 18 M. Pada masa itu banyak
pedagang dari luar negeri seperti dari Trengganu, Malasyia, Singapura dan
lainnya mengkomsumsi hasil kerajinan kain tenun ini telah pula mendorong
Melayu Riau. Beraneka ragam motif dasar yang sejak ratusan tahun silam
menjadi hiasan semata tetepi juga mengandung makna dan falsafah dan nilai-
menghasilkan kain tenun yang yang sangat halus. Awalnya pembuatan kain
songket Melayu masih menggunakan alat tenun “KIK” atau disebut dengan “
Gedogan” dan sampai sekarang masih ada pengrajin yang menggunakan alat
tenun tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman pembuatan kain tenun
sudah menggunakan alat yang lebih modren, maka pada tahun 1991
diperkenalkan alat tenun yang disebut disebut dengan ATBM (Alat Tenun
tidak lagi disambung atau dikampuh, kain yang lebih berkualitas dan
bentuk usaha pengrajin pembuatan kain songket melayu Riau yang didirikan
pada tanggal 23 februari 2005 atas inisiatif Ny. Winda Wati Azman yang
modal usaha yang sangat minim, namun dengan semangat serta keuletan
dan sekitarnya dan juga informasi kerajinan kain tenun Ny. Winda hanya
membimbing dan membina satu demi satu dara-dara Melayu untuk bergabung
dan mengembangkan usaha ini, berkat dan kesabaran Ny. Winda dan mulai
1
Winda Wati Azman, Pemilik Usaha Tenun Songket Melayu Winda di Jalan Inpress
kelurahan Maharatu, Wawancara, Pekanbaru 6 Mei 2012.
optimisme untuk terus maju Tenun Melayu Winda menambah 7 (tujuh) unit
alat ATBM yang siap menerima pesanan pembuatan kain songket dengan
berbagai motif dari kain pengantin, pernak-pernik sebagai souvenir dan lain
Tenun Melayu Winda. Dari tahun ketahun usaha Tenun Melayu Winda terus
bersaing dengan produk tenun yang lain yang terus mengalami peningkatan
mulai dari bertambahnya alat tenun, karyawan dan permintaan akan kain
tenun. Dari thun 2007 hingga saat ini tahun 2012 Usaha Tenun Melayu
sampai saat ini Usaha Tenun Melayu Winda sudah memiliki 24 alat tenun
2
Azman Syahril, Pengelola Usaha Tenun Songket Melayu Winda di Jalan Inpress
kelurahan Maharatu, Wawancara, Pekanbaru 6 Mei 2012.
ditetapkan sebelumnya. Dalam suatu organisasi tentunya terdapat organisasi
perusahaan tersebut.3
banyak orang yang membutuhkan satu hubungan yang jelas. Semakin banyak
hubungan yang ada.oleh karena itu diperlukan suatu bagan organisasi untuk
suatu organisasi.
(lini) yaitu dimana wewenang berasal dari pimpinan yang diberikan kepada
3
Azman Syahril, Pengelola Usaha Tenun Songket Melayu Winda Di Kelurahan
Maharatu, Wawancara, Pekanbaru 20 Mei 2012.
Gambar II. 6
Pimpinan
Azman Syahril, S.Hut.
Pembukuan
Winda Wati
Kasir
Jumita
Pramuniaga
Hartati
bagian berikut:
2. Pembukuan
dalam perusahaan.
3. Kasir
pembukuan.
4. Pramuniaga/ Pelayan
Winda akan menambah sarana produksi dan terus membina dara-dara melayu
Adapun aktivitas yang dilakukan saat ini oleh Usaha Tenun Melayu
Jalan Inpress Gang. Ikhlas lebih kurang 50 meter Pekanbaru ini adalah
pengrajin mengolah bahan baku benang menjadi barang jadi yakni kain tenun
dengan berbagai motif dan warna. Dengan kata lain menenun benang menjadi
kain sesuai dengan motif dan warna yang diinginkan oleh konsumen.
buka setiap harinya mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB. Jadwal
itupun tidak bisa dipastikan tergantung banyak atau tidaknya orderan. Sistem
4
Azman Syahril, Pengelola Usaha Tenun Songket Melayu Winda di Jalan Inpress
Kelurahan Maharatu, Wawancara, Pekanbaru 20 Mei 2012.
pengelolaan usaha Tenun Melayu Winda ini atau manejer adalah dengan
sistim upah dua minggu satu kali bagi seluruh karyawan. Mengenai sistem
gaji bagi karyawan disini pihak Usaha Tenun Melayu Winda atau manejer
helai kain tenun. Dalam setiap harinya seluruh konsumen yang datang selalu
5
Erleni, Pekerja Usaha Tenun Songket Melayu Winda Di Jalan Inpress Kelurahan
Maharatu, Wawancara, Pekanbaru 20 Mei 2012.
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Efektifitas
yang berarti “ mempunyai nilai yang efektif, pengaruh atau akibat, biasa
untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk menentukan
tujuannya.4
kepuasan konsumen atau pelanggan. Dan ini tidak terepas dari suatu
perencanaan dan tujuan yang diinginkan oleh pihak manajemen Usaha Tenun
1
(Http:// repository.Uvi.edu/Operator/Uploadis_d005_06088872_Chapter 2, pdf 25
Juli/2012.
2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2008) Edisi 4, h.352.
3
T. Hani Handoko, Organisasi Perssusahaan, Tiori, Struktur, dan prilaku,
(Yokyakarta: BPFE,2000), Cet. Ke-1 h.50
4
M. Richard Stress, Efektivitas Organisasi, ( Jakarta: Air Langga, 1999), h. 159
21
Songket Melayu Winda itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan konsumen,
B. Kriteria Efektivitas
1. Produktivitas
2. Kemampuan berlaba
3. Kesejahteraan pegawai
2. Kelangsungan hidup
terhadap organisasi.
a. Pertimbangan-pertimbangan ekonomi
b. Pertimbangan-pertimbangan fisiologi
pekerjaan tersebut.
c. Pertimbangan-pertimbangan Psikologi
bersangkutan.
sebagai berikut:6
6
Pasarella Hardian, Efektivitas Tugas Bidang Pemerintahaan Pada Kantor
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, ( Skripsi UIN Suska Riau: 2010), h. 12
melaksanakan dan penyelesaian pekerjaannya dalam mencapai target
b. Produktivitas
c. Kemampuan kerja
e. Kualitas kerja.
berikut:8
sebuah organisasi.
7
M. Richard Streers , Efektivitas Organisasi (Jakarta:Erlangga, 2001), h. 159
8
Ibid, h. 205
b. Karakteristik lingkungan (ketetapan atas keadaan lingkungan)
atributlingkungan kerja.
sasaran.
menyebutkan, waktu adalah uang, tidak banyak manusia yang sadar untuk
Seperti yang dijelaskan dalam Al- Qur’an surat Al- Asr: 1-3, yaitu:
Artinya:
3).10
sederhana dalam pengaturan waktu yang lebih baik antara lain yaitu:11
9
Undang Ahmad Kamaludin, Etika Manajemen Islam, (Bandung : Pustaka Setia,
2009), h. 36.
10
Departemen Agama R.i., Al-quran dan Terjemahan (Bandung: PT. Sygma
Examedia Arkanleema, 2009), h. 601.
11
Ibid, h. 37.
4. Konsentrasi atau fokus.
8. Bersikap tegas.
hakikat menghargai waktu sebagai salah satu indikasi keimanan dan bukti
Artinya:
“Dan dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi
orang yang pingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur.” (Q.S.
waktu dalam sehari, dari siang hingga malam dan pada waktu-waktu
tertentu dalam setahun. Bahkan, Tuhan pun bersumpah atas nama waktu
12
Ibid, h. 38.
13
Ibid, h. 41
14
Departemen Agama R.I., op.cit. h. 365.
sebagai bentuk keseriusan dan pentingnya memanfaatkan waktu dengan
waktu-waktu awal dan akhir pelaksanaan shalat lima waktu, agar menjadi
panduan dan sistem yang baku dan cermat dalam menata kehidupan
akan berbuat untuk dunia ini seolah-olah akan hidup abadi dan berbuat
untuk akhirat seolah-olah akan mati esok hari. Doa ini menjadi semboyan
dalam hidup manusia.16 Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari
15
Undang Ahmad Kamaludin, op.cit. h. 42.
16
Undang Ahmad Kamaludin, op.cit. h. 43.
17
Departemen Agama R.I., op.cit. h. 31
Oleh karena itu, kita harus menyadari betapa pentingnya
dahulu beberpa tabiat waktu agar benar-benar dapat memehami esensi dari
waktu tersebut, yaitu cepat berlalu; tidak mungkin kembali; harta termahal.
paling unik yang tidak mungkin dapat diganti dan tidak dapat disimpan
harus menyadari urgensi dan nilai waktu dengan tulus. Tanpa mengakui
suatu apapu karena waktu merupakan modal dasar bagi kehidupan seorang
18
Undang Ahmad Kamaludin, op.cit. h. 43.
19
http://noscadgie.wordpress. com/2007/07/25/manajemen-waktu-dalam-Islam.
20
Undang Ahmad Kamaludin, op.cit. h. 44.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Yunus: 6, yaitu:
“ Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang
C. Pengertian Usaha
mengerahkan tenaga kerja, pikiran, atau bahan untuk mencapai suatu maksud,
bagi tiap individu, untuk memenuhi kebutuhan yang baik berupa pangan dan
berusaha. Dalam ekonomi Islam juga tidak ada masalah dalam usaha Tenun
21
Departemen Agama R.I., op.cit. h. 20
22
Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa
Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,2002), Edisi Ke-3, h. 1254 .
Songket yang dilakukan oleh warga Kelurahan Maharatu dalam memproduksi
kain songket.
dasar menjadi setengah jadi atau kurang nilainya menjadi barang yang lebih
lemah.23 Menurut Sudono Sukirno usaha kecil adalah kegiatan usaha yang
mempunyai modal awal yang kecil atau nilai kekayaan (asset) yang kecil dan
jumlah tenaga pekerja yang juga kecil. Usaha kecil beroperasi dalam bentuk
23
Disperindag, Keputusan MenteriPerindustriandan Perdagangan Republik
Indonesia, (Pekanbaru: Kanwil Disperindag Provinsi Riau, 1997 ), cet. 1, h. 84
24
Sudono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 365
25
M. Fuad, Pengantar Bisnis, (Jakarta :PT. GramediaPustaka Utama, 2005), h. 53
jumlah modal yang diperlukan relatif kecil dibandingkan modal yang
yaitu:
layaknya sebuah usaha, sedangkan formal adalah sudah nampak usaha yang
White adalah :
mengumpulkan pendapatan.
26
Ibid.,h. 54
27
Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI Provinsi Riau,
Keputusan MenteriPerindistrian dan Perdagangan RI No. 254/MPP/Kep/7/1997 Tentang
Kriteria Industri Kecil, (Pekanbaru Departemen Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Riau, 1997), h. 3
tidak mampu membayar jasa-jasa seperti akuntansi dan pembukuan serta
karyawan baru.
beban-beban perusahaan,
pertimbangan.28
mempunyai arti yang sangat strategis yaitu memperluas kesempatan kerja dan
28
Jhon A Welsh dkk, Badan Otonomi Economi Edisi Mei-Agustus, (Jakarta: 1997),
h. 39
keuntungan tentang umpamanya dilihat dari kesempatan kerja, pemerataan
berusaha dan juga dari segi keadilan dalam pembagian pendapatan. Industri
industri kecil maupun industri rumah tangga adalah keterbatasan modal dan
diperoleh
pengembangan produk.
29
Tulus Tambunan, Perkembangan Industri Skala Kecil dan Menengah, (Jakarta:
PT.Mutiara Sumber Widya, 2002) , cet-2, h. 70
30
Abdul Hakim, Op.Cit.,h. 335
2. Kelemahan industri kecil
bisnis berbeda,
b. Produktifitas rendah,
dibayar.31
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan efisien berarti tugas yang ada
31
Abdul Hakim, Op.Cit., h. 335.
32
Undang Ahmad Kamaluddin, Op.Cit . h. 27.
33
Abdul Aziz, manajemen investasi syari’ah, (Bandung: Alfabeta,2010) h. 19.
34
Undang Ahmad Kamaluddin, Op. Cit., h. 27.
mendapatkan hasil yang optimal.35 Sejalan dengan pengertian manajemen
kerjasama dua orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bersama
ibadah.38
sebaik mungkin, hal ini sesuai dengan fungsi managemen. Fungsi manajemen
adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses
dan mengendalikan. Akan tetapi saat ini kelima fungsi tersebut diringkas
1. Perencanaan (Planning)
35
Marhum Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, Mukhtarul Ahaadits Wa Al- Hukmu Al-
Muhammadiyyah, alih bahasa oleh Hafinuddin, Didin. Hendri Tanjung, Manajemen Syariah
dalam Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2003), h. 77.
36
Andreas Halim, Kamus Lengkap Praktis, (Surabaya: Fajar Mulia), h. 206.
37
Kusnadi, dkk, Pengantar Manajemen, (Bandung: Unibraw Malang, 1999 ), h. 3.
38
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam (Bandung: CV. Sinar Baru 1998), h. 262.
39
Undang Ahmad Kamaluddin, Op.Cit., h. 31.
1. Hasil yang ingin dicapai.
4. Dana.40
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Directing)
4. Pelaksanaan (Actuating)
40
Didin, Op.Cit., h. 78.
41
Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2009), Edisi Ke-3, Cet Ke- 6,
h. 162.
Pimpinan yang dapat mengarahkan bawahannya pada kebaikan sesuai
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu, dialah yang lebih
mengetahui siapa yang sesat dari jalannyadan dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl:125).42
mengingatkan agar berbuat kebaikan dan bekerja dengan benar. QS. Ali-
imran: 104:43
manajemen organisasi bisnis pada umumnya. Hanya saja jenis dan skala
bisnis dari usaha yang dijalankan menyebabkan paling tidak ada beberapa
42
Departemen Agama R.I., Op.Cit., h. 281.
43
Departemen Agama R.I., op.cit., h.63.
1. Enterpreneurship (kewirausahaan)
2. Profesional
3. Inovatif
5. Kemampuan adaptif
manajemennya, maka peluang usaha kecil untuk berhasil cukup besar, dan
Untuk tetap bisa bertahan dan meraih sukses dalam dunia bisnis
produk seorang pengusaha tidak hanya harus bersaing dalam harga, akan
tetapi juga kualitas. Untuk itu paling tidak produknya harus bagus,
jadi suatu produk yang saat ini sempurna, tidak menutup kemungkinan
setahun atau dua tahun kemudian akan tampak tidak bagus lagi. Selain
dan pencapaian kesempurnaan itu sendiri, maka dari itu, dia harus terus-
menjadi golongan peraih prestasi tinggi yang memiliki cita-cita tinggi dan
inginkan.46
Dengan demikian hal ini akan tetap berjalan jika seorang muslim tidak
Islam semacam inilah yang akan meraih kesuksesan dimata Allah Swt.47
46
Ibid.,h. 47
47
Ibid., h. 47-48
1. Profil pribadi (kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi- referensi,
para pesaing dan pasar, strategi persaingan dan rencana operasi, rencana
ketentuan-ketentuan pembayaran).
sangat dibutuhkan.
48
Fuad, Op.Cit.,h 57
Faktor yang memberikan keuntungan persaingan kepada
menarik
apapun yang dilakukan tidak keluar dari visi dan misi yang dibangun
oleh perusahaan.
49
Fuad, Op.Cit., h. 58.
BAB IV
tangan, mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi berupa
lembaran kain songket yaitu dengan menggunakan benang katun atau benang
sutra yang diberi motif benang emas/benang perak dengan berbagai motif
hasil kreasi para pengrajin yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Adapun hasil usaha dari Home Industri Winda ini terdiri dari pakaian
pengantin, kain mama/papa dan souvenir. Sedangkan model atau jenis motif
banyak yang ditawarkan sepaerti pucuk rebung, motif tabur bunga tanjung,
motif tampuk manggis, motif siku keluang, motif siku awan, motif S, lejo
kotak motif bunga, pucuk rebung bunga berpangkat namun motif yang paling
2. Motif S
yaitu ukuran kain bapak pajangnya 2 meter dan lebar 80 cm, waktu yang
digunakan oleh pekerja lebih kurang dua hari. Sedangkan kain ibu
1
Winda Wati Azman, Pemilik Usaha Tenun Songket Melayu Winda Di Kelurahan
Maharatu, Wawancara, Pekanbaru 23 November 2012.
44
panjangnya 2 meter dan lebarnya 110 sampai 120 cm, waktu yang digunakan
oleh pekerja lebih kurang 4 hari. Adapun dalam pembuatan satu set kain
songket pengantin lebih lama bisa menghabiskan waktu lebih kurang satu
bulan.
ragam hias suatu tenunan, semakin lama pula waktu untuk mengerjakannya
yaitu ATBM (Alat Tenun Bukan Mensin), bagian dari ATBM ini terdiri
dari:3
2
Winda Wati Azman, Pemilik Usaha Tenun Songket Melayu Winda Di Kelurahan
Maharatu, Wawancara, Pekanbaru 23 November 2012.
3
Yuzamri yakup, kerajinan Tenun Siak (Pekanbaru : Dinas Kebudayaan,Kesenian
dan Pariwisata Propinsi Riau, 2004), h.13.
B. Efektivitas usaha Tenun Songket Melayu Winda
1. Produktivitas
songket Winda bahwa usaha tenun songket Winda ini jika dilihat dari
itu harganya lebih murah dan terjangkau bila dibandingkan dengan produk
yaitu:5
Artinya: “ Sungguh Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai
sangat luas, yaitu berupa warna, ukuran, bentuk, mutu, motif dan
4
Sumi, Konsumen Usaha Tenun Songket Melayu winda di Jalan Inpress,
Wawancara, Pekanbaru 28 November 2012.
5
Departemen Agama R.I., op.cit., h.401.
konsumen tentang jenis produk yang diinginkannya. Selera dan keinginan
َﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮭﻤﺎ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻗﺎل إنﱠ ﷲَ ﯾُﺤِﺐﱡ ا ْﻟﻤُﺆﻣِﻦ
ًّﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮭﺎ ﻗﺎﻟﺖ ﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻣَﻦْ أ ْﻣﺴَﻰ ﻛَﺎﻻ
ُﻣِﻦْ َﻋﻤَﻞِ ﯾَ ِﺪ ِه أ ْﻣﺴَﻰ ﻣَـﻐْـﻔُﻮْ رًا ﻟَـﮫ
Dan dari ‘Aisyah ra. Beliau berkata, telah berkata Rosulullah SAW:
nafkah) maka pada senja hari itu dia berada dalam ampunan Allah” H.R.
6
Winda Wati Azman, Pemilik Usaha Tenun Songket Melayu Winda Di Kelurahan
Maharatu, Wawancara, Pekanbaru 28 November 2012.
7
http://madinatulummah.blogspot.com/2008/12/produktivitas-dalam-islam.html
2. Kemampuan berlaba
mendapatkan laba.8
mengambil laba. Ali bin Abi Ṭālib, sebagaimana diceritakan oleh Husain
akan selamat (berhasil) dan jangan kamu menolak laba yang kecil karena
8
Azman Syahril, Pengelola Usaha Tenun Songket Melayu Winda di Jalan Inpress,
Wawancara, Pekanbaru 28 November 2012.
9
http://madinatulummah.blogspot.com/2008/12/ hadis-hadis tentang keuntungan
jual beli.
Pemikiran yang berorientasi pada konsumen mengharuskan
oleh perusahaan.
memperhatikan harga.
sudah rutin10.
konsumen adalah hal yang teramat penting dengan memusatkan usaha agar
10
Philip kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: PT. Prentice Hall, 1997), Edisi Revisi, h. 19.
perangsang dan lambing dipusatkan pada satu tujuan yakni memenuhi
kebutuhan konsumen.
penjualan.
Oleh sebab itu jelaslah jika toko ingin berhasil mencapai tujuannya
bentuk yang menipu, yang tidak sesuai dengan hakikatnya, dengan tujuan
mengecoh pembeli. Termasuk dalam hal ini iklan promosi yang berlebih-
dalam hadis:
3. Kesejahteraan pegawai
manusia maka perusahaan tidak akan bisa berjalan, begitu juga karyawan
begitu pula dengan karyawan yang jangan hanya menuntut hak mereka
hidupnya, para pekerja tersebut harus berlomba dengan waktu agar hasil
produksi kain songket yang dikerjakan bisa dihasilkan banyak dan sesuai
dengan keinginan konsumen. Berikut merupakan gambaran lamanya
pekerja tersebut yang bekerja pada usaha pembuatan kain songket di Jalan
TABEL IV.1
LAMA PEKERJA YANG BEKERJA DALAM SEHARI PADA
USAHA PEMUATAN TENUN SONGKET MELAYU WINDA
NO Lama Bekerja Jumlah Persentase (%)
1 4 - 6 Jam ⁄ Hari 3 Orang 13,0%
2 7 -9 Jam ⁄ Hari 20 Orang 87,0%
3 > 9 Jam - 0,00%
Jumlah 23 Orang 100%
Sumber : Data Olahan Angket
Dari gambaran tabel jelas terlihat bahwa terdapat 3 orang atau
sekitar 13,0% yang bekerja “4-6 jam/hari”, 20 orang atau sekitar 87,0%
yang bekerja selama “7-9 jam/hari”, serta tidak ada yang bekerja “lebih
dari 9 jam/hari”. Hal ini jelas menunjukkan bahwa lebih dari seluruh
para bekerja 7 sampai 9 jam. selanjutnya bisa dilihat dari tingkat para
TABEL IV.2
LAMA WAKTU YANG DIGUNAKAN PEKERJA UNTUK
MENYELESAIKAN SATU HELAI KAIN TENUN SONGKET
MELAYU WINDA
NO Lama Hari Jumlah Persentase (%)
1 1 - 2 Hari/ efektif 1 Orang 4,3%
2 3 - 4 Hari/kurang efektif 16 Orang 69,6%
3 > 5 Hari/tidak efektif 6 Orang 26,1%
Jumlah 23 Orang 100%
Sumber : Data Olahan Angket
Berdasarkan tabel diatas diatas dapat diketahui bahwa para pekerja
satu helai kain songket terdapat “1 - 2 Hari “ 1 orang atau sekitar 4,3%,
Hari” terdapat 16 orang atau sekitar 69,6%, jadi, kurang efektif dalam
5 hari terdapat 6 orang atau sekitar 26,1%, jadi, tidak efektif dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
TABEL IV.3
SESUAI ATAU TIDAKNYA PESANAN DENGAN TARGET YANG
DITENTUKAN KONSUMEN DALAM PEMESANAN
KAIN TENUN SONGKETMELAYU WINDA
NO Target Yang Ditentukan Jumlah Persentase (%)
1 Sesuai (sangat efektif) 20 Orang 87,0%
Kurang Sesuai (kurang
2 3 Orang 13,0%
efektif)
3 Tidak Sesuai (tidak efektif) - 0,00%
Jumlah 23 Orang 100%
Sumber : Data Olahan Angket
menyatakan “ kurang sesuai”, jadi, kurang efektif dan tidak ada pekerja
pekerja sudah efektif dengan target yang telah ditentukan konsumen dalam
yaitu:12
11
Departemen Agama R.I., op.cit., h.39.
12
Departemen Agama RI., op.cit., h. 378.
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(
Q.S. An-Nahl : 97).
dari hasil wawancara penulis dapatkan bahwa sistem upah yang dibayar
yaitu:13
13
Departemen Agama RI., op.cit., h. 144.
karyawannya. Sebagaimana Nabi Saw bersabada sebagai dijelaskan
berikut ini:
Nabi bersabda : “Berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering
keringatnya, dan beritahukan ketentuan gajinya,
terhadap apa yang dikerjakan". (HR. Baihaqi).
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan tidak
Propinsi).
ekonomi Islam
Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah penelitian ini ingin
Pekanbaru.
Agama Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk beriman,
beramal saleh serta beribadah kepada Allah SWT., sebagaimana firman Allah
manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah dengan cara man mengerjakan
beramal shaleh saja. Manusia juga dituntut untuk bekerja guna memenuhi
kebutuhan hidupnya didunia. Sebagaimana Allah dalam surat Al- Qashas :77
14
Departemen Agama RI., op.cit., h. 523.
15
Departemen Agama RI., op.cit., h. 394.
nanti. Namun selain itu Allah juga memerintahkan kepada manusia untuk
Allah juga memerintahkan untuk senantiasa berbuat baik dan tidak membuat
kerusakan di dunia.
maupun Hadits yang dapat dikategorikan sebagai isyarat bagi umat Islam
diwajibkan bagi umat Islam yang mempunyai harta atau kemampuan dari segi
ekonomi . Sementara itu, harta kekayaan tidak mungkin datang sendiri, tetapi
16
Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2001), Cet. Ke-
10, h.26.
17
Departemen Agama RI., op.cit. h. 203.
Dari firman Allah di dalam Q.S. Ath-Taubah :105 di atas dijelaskan
mengenai perintah Allah SWT kepada umat islam untuk bekerja, karena
pekerjaan tersebut.
wacana filsafat ekonomi Islam mengajarkan bahwa motivasi, niat serta tujuan
kegiatan ekonomi sangat penting dan menjadi pilar utama dalam ekonomi
seorang muslim. Bila diawali dengan niat atau motivasi yang tepat, maka
maka seluruh kegiatan yang memiliki niat terpuji dan alasan mencari ridho
yang bermanfaat bagi manusia, atau pun berpindah kehidupan mereka dan
Dari firman Allah di atas jelas secara tersirat melarang kepada hamba-
18
Mawardi, Ekonomi Islam,(Pekanbaru : Alaf Riau, 2007), Cet. Ke-1, h.6.
modal dan sumber daya pada segolongan tertentu saja. Hal itu hukumnya
tanpa melihat dampak dan akibat kerugian yang ditimbulkan kepda para
pekerja umum, itu sama halnya telah membuat kerusakan dimuka bumi. Hal
kepercayaan, keadilan dan kejujuran. Apa bila tiga hal ini telah ditegakkan,
maka tidak ada lagi orang yang terzolimi. Bahkan silaturahmi akan senantiasa
adanya usaha ini telah mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan
A. Kesimpulan
1. Usaha Tenun Songket Melayu Winda adalah usaha kerajinan tangan yang
mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi berupa
lembaran kain songket yaitu kain songket yang terbuat dari benang katun
dengan motif benang emas atau benang perak dengan menggunakan alat
tradisonal yaitu ATBM ( Alat Tenun Bukan Mensin). pada usaha tenun
sudah bisa dikatakan efektif dalam pencaupaian waktu dapat dilihat dari
hasil responden angket yang telah menjawab dengan positif. Karena dalam
pekerja.
61
2
B. Saran
Dari pemaparan di atas ada beberapa saran yang menurut penulis perlu
2. Kepada para pekerja diharapkan untuk lebih giat, tekun dan sungguh-
Melayu Riau ini merupakan salah satu usaha yang bagus untuk
Empat, 2001)
2004)
Hasan, Muhmmad Tholhah, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia (Jakarta:
Jhon A Welsh dkk, Badan Otonomi Economi Edisi Mei-Agustus, (Jakarta: ,1997)
Kartiwa, Suwati, Kain Songket Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1996), Cet. Ke- 3
Marthon, Said Sa’ad, Ekonomi Islam; Di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Jakarta:
Manan, Abdul, Tiori Dan Praktik Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti
Prima Yasa,1997)
Mardani, Ayat- Ayat Dan Hadits Ekonomi Syariah, (Jakarta: RajawaliPres, 2011)
Syafei, Rahmat, Fiqih Muamalah, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2001), Cet. Ke-
10
2009)