PRATAMA
KELAS : A
DISUSUN OLEH :
Gugatan ini bermula dari sebuah perjanjian, Loan Agreement tertanggal 23 April 2010.
Perjanjian tersebut mengatur BKP memperoleh pinjaman dana dari Nine AM sejumlah AS $4,422
juta. Perjanjian tersebut dibuat dan tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
Sebagai jaminan utang, para pihak membuat akta perjanjian jaminan fidusia atas benda tertanggal
27 April 2010.
Benda yang dijaminkan adalah enam unit Truk Caterpillar Model 775F Off Highway.
Mekanisme pelunasan pembayaran pinjaman tersebut adalah 48 kali angsuran bulanan sebesar
AS$148,5 ribu per bulan dan bunga akhir AS1,8 juta yang wajib dibayar pada tanggal pembayaran
Setelah berjalan selama dua tahun, BKP mengajukan gugatan karena menurutnya
perjanjian tersebut tidak memenuhi syarat formil. Perjanjian tersebut dinilai melanggar Pasal 31
ayat (1) UU Nomor 24 Tahun 2009tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan (UU Bahasa). Pasalnya, kontrak tersebut dibuat hanya dalam bahasa Inggris, tanpa
Padahal, Pasal 31 ayat (1) UU Bahasa tersebut telah mengatur dengan tegas bahwa bahasa
yang wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara,
instansi pemerintah, lembaga swasta, atau perseorangan warga negara Indonesia adalah bahasa
Indonesia.
Titik taut primer:
Dalam kasus ini titik taut primernya ialah pada Nine AM ltd karena nine am ltd adalah
perusahaan asal texas AS yang menjalakan kerjasama dengan pt bangun karya pratama (BKP)
Dalam kasus ini titik taut sekunder nya ialah dalam perjanjian sudah diatur untuk tunduk
Hokum yang di tunjuk ialah hokum Indonesia, sebagaimana dalam perjanjian yang sudah
dibuat bahwa perjanjian itu tunduk kepada hokum Indonesia. Maka yang berwenang mengadili
Karena lex causanya memakai hokum Indonesia, maka tidak ada kualifikasi bertahap
Kesimpulan:
Maka kasus ini di selesaikan di pengadilan indonesia dan gugatan PT Bangun Karya
pratama lestari di kabulkan oleh majelis hakim pengadilan negri Jakarta barat yang dalam
putusannya menyatakan perjanjian tersebut memang bertentangan dengan Pasal 31 ayat (1) UU
Bahasa. Beleid tersebut dengan tegas mengatur bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib
Selain itu, majelis juga memerintahkan PT.Bangun Karya Pratama untuk mengembalikan
semua pinjaman yang telah diberikan Nine AM. Karena telah membayar AS$3.506.460 ditambah
deposit AS$800 ribu, majelis meminta BKP mengembalikan sisa uang Nine AM sebanyak
AS$115.540.