Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dani Daneswara

Kelas : 8H/07

Ulasan Film Laskar Pelangi

Judul : Laskar Pelangi

Sutradara : Riri Riza

Produser : Mira Lesmana

Skenario : Salman Aristo

Karangan : Andrea Hirata

Pemeran : - Cut Mini (Ibu Muslimah)

- Ikranagara (Pak Harfan)

- Slamet Rahardjo Djarot (Pak Zulkarnaen)

- Mathias Muchus (Bapak Ikal)

- Teuku Rifnu Wikana (Pak Bakri)

Musik : - Titi Syuman

- Aksan Syuman

Distributor : - Miles Films

- Mizan Productions

- SinemArt

Tanggal rilis : 26 September 2008

Durasi : 125 menit

Orientasi : Sebuah film yang merupakan adaptasi dari sebuah novel berjudul “Laskar Pelangi”
karya Andrea Hirata. Film ini berceritakan tentang bagaimana anak-anak di salah satu
pulau terindah di Indonesia. Dimana mereka harus berjuang untuk bersekolah. Cerita
ke-10 anak Laskar Pelangi yang terus berjuang untuk menggapai mimpi mereka, serta
keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia.
Tafisran : Berawal dari Ikal yang diperankan oleh Lukman Sardi ( anak asli Pulau Belitong ) yang
berkunjung ke kampung halamannya. Ia mengantarkan cerita pada masa kecil di pulau
tersebut, cerita tentang pertama kalinya ia masuk sekolah SD Muhammadiyah. Kelas
baru yang berusaha dibuka oleh 2 orang guru yang hebat bu Muslimah & pak Harfan,
sekolah yang memiliki syarat untuk membuka sekolah tersebut dimana harus memiliki
10 orang murid. Saat itu masih hanya 9 orang, kemudian harun yang menyelamatkan
anak-anak yang ingin bersekolah sebagai siswa yang ke-10. Maka terbentuklah Laskar
Pelangi dari 10 orang murid itu yang terdiri dari Ikal, Lintang, Mahar, Borek, A-Kiong,
Kucai, Syahdan, Borek, Trapani, Sahara dan Harun.

Evaluasi : 5 tahun bersama bu muslimah, pak harfan, dan ke-10 anak Laskar Pelangi itu banyak
melawati aral melintang. Namun dengan keunikan dan keistimewaan anak-anak
tersebut membuat alur cerita lebih seru.

Rangkuman : Film dari novel laskar pelangi tersebut menceritakan tentang 10 anak yang bertempat
tinggal di desa gantung, belitung timur. Mereka bersekolah di SD muhammadiyah yang
nyaris hampir roboh bangunannya. Sekolah itu hampir ditutup oleh departemen
pendidikan sumatera selatan. Karena murid yang bersekolah kurang dari 10 orang
sebagai persyaratan minimum. Dan ketika itu baru 9 anak yang masuk yaitu ikal, lintang,
mahar, A kiong, syahdan, sahara, kucai, trapani dan borek. Dan ketika pak harfan efendi
noor sebagai kepala sekolah berpidato bahwa akan di tutup sekolah ini, ada seorang
anak bernama harun datang bersama ibunya, dan anak itu mempunyai keterbelakangan
mental. Pada akhirnya SD muhammadiyah itu tidak jadi di tutup oleh departemen
pendidikan karena masuk persyaratan, Dan harun lah yang menjadi pahlawan dikala itu.

Anda mungkin juga menyukai