Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM MINGGU 1 PRODUKSI FILM & VIDEO

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Produksi Film &Video


Dosen: Ika Sartika S.Sn., M.Sn.

“RESENSI FILM LASKAR PELANGI”

Disusun Oleh:
Romeo Ahmad Lazuardi J0301211214

Kelas Praktikum:
A1

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DIGITAL DAN MEDIA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
Identitas Film

Judul : Laskar Pelangi


Talent :
1. Cut Mini
2. Ikranagara
3. Slamet Rahardjo Djarot
4. Mathias Muchus
5. Teuku Rifnu Wikana
6. Zulfanny
7. Ferdian
8. Verrys Yamarno
9. Jefrry Yanuar
10. Dewi Ratih Ayu Safitri
11. Suhendri
12. Marchella El Jholla
13. Febriansyah
14. Yogi Nugraha
15. M. Syukur Ramadan
16. Suharyadi Syah Ramadhan
17. Levina
Sutradara : Riri Riza
Produser : Mira Lesmana
Durasi : 125 Menit
Tahun Rilis: 2008

Sinopsis

Novel Laskar Pelangi menceritakan kisah kehdiuoan 10 anak hebat yang


memiliki semangat juang untuk tetap bersekolah di kampung Gantung,
Kepulauan Bangka Belitung. Kesepuluh anak itu dinamai Laskar Pelangi,
dan diantarnya bernama Ikal, Lintang, Sahara Aulia Fadillah, Mahar
Ahlan, Syahdan Noor Aziz, Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman atau A
kiong, Samson atau Borek, Mukharam Kudai Khairani, Trapani Ihsan
Jamari, dan Harun Ardhili Ramadhan.

Mereka semua bersekolah di SD Muhammadiyah Gantung dan dibimbing oleh


Bu Muslimah dan Pak Harfan. Selama mereka bersekolah, mereka juga
mendapatkan teman baru, seorang pindahan dari SD PN Timah bernama Flo.
Cerita dimulai dari penerimaan siswa dan siswi baru di SD Muhammadiyah
Gantung dimana hanya ada 9 orang murid yang mendaftat. Hal ini membuat
Bu Muslimah, Pak Harfan, serta seluruh orang tua murid merasa cemas.

Ini dikarenakan Pemerinta daerah setempat akan telah mengunumkan bahwa


sekolah dasar Ini harus memiliki minmal 10 murid baru agar kegatan
sekolah tetap berjalan. Karena murid ke 10 yang ditunggu tidak datang-
datang juga, Dengan kekecewaan yang mendalam, Pak Harfan harus
menetapkan keputusan yang berat. Namun, di tengah situasi tersebut,
datanglah seorang murid baru yang menjadi penyelamat bagi sekolah,
para murid baru, serta para orang tua atau wali.

Murid ini bernama Harun Ardhli Ramadhan, seorang anak yang memiliki
keterbelakangan mental namun memilki semangat yang tinggi untuk
bersekolah. Kebersamaan mereka pun dimulai sejak saat itu. Selama
menempuh pendidikan, Bu Muslimah dan Pak Harfan mengajar dan
membimbing mereka dengan penuh semangat dan dedikasi. Para murid pun
juga belajar dengan penuh semangat. Karena kekompakan dan semangat
mereka, Bu Muslimah pun menjuluki mereka “Laskar Pelangi”.

Tidak hanya Bu Muslimah dan Pak Harfan, SD Muhammadiyah Gantung juga


memilki guru yang juga merangkap sebagai kepala sekolah bernama Pak
Harfan Effendi Noor. Sama seperti kedua guru lainnya, beliau juga
megajar dengan penuh semangat. Bahkan, beliau juga kerap kali
menyelippkan kisah teladan nabi dan rasul. Di tengah keterbatasan yang
ada, para anggota “Laskar Pelangi” harus menghadapi berbagai rintangan
untuk menggapai mimpi mereka. Kisah perjalanan mereka akan diwarnai
dengan berbagai macam pengalaman emosional baik itu yang membahagaikan
maupun yang mengharukan.

Alur
Film ini memiliki alur maju, dikarenakan tidak terjadinya kilas balik
dalam film.

Penokohan

Berikut adalah penjelasan penokohan dalam Novel laskar pelangi:


1. Ikal
Ikal adalah tokoh utama dalam novel laskar pelangi. Hal ini
dibuktikan adanya kata ganti ‘aku’ untuk penyebutan Ikal. Tokoh
ini digambarkan sebagai siswa yang pandai namun belum sepandai
tokoh Lintang.
2. Taprani
Tokoh Taprani ini digambarkan sebagai sosok yang selalu tampil
rapi dan pintar. Ia sangat menghormati ibunya.
3. Sahara
Sahara adalah murid perempuan pertama yang ada di sekolah SD
Muhammadiyah. Tokoh ini digambarkan sebagai gadis dengan
perawakan ramping dan mengenakan jilbab.
4. A Kiong
Tokoh ini diceritakan sebagai satu – satunya siswa keturunan
Tionghoa di SD Muhammadiyah. Watak A Kiong ini digambarkan
sebagai sosok yang sangat penurut dan mudah percaya, terutama
kepada tokoh Mahar.
5. Harun
Harun adalah tokoh yang santun serta murah senyum. Ia baru masuk
jenjang sekolah SD saat usianya menginjak 15 tahun karena
keterbelakangan mental.
6. Kucai
Kucai adalah ketua kelas yang cerewet namun sangat berbakat
menjadi seorang politikus. Meskipun awalnya ia sangat kesulitan
mengatur seisi kelas namun pada akhirnya semua bisa teratasi.
7. Lintang
Tokoh Lintang ini digambarkan sebagai sosok siswa yang sangat
jenius. Tidak hanya itu saja, ia juga sangat gigih memperjuangkan
cita-citanya.
8. Mahar
Tokoh Mahar ini digambarkan sebagai sosok yang mempunyai bakat
dalam bidang kesenian. Ia pandai melukis, menyanyi, dan
menyelesaikan seni rupa lainnya.
9. Bu Muslimah
Tokoh yang akrab dipanggil sebagai ‘Bu Mus’ ini merupakan figur
guru yang sangat berdedikasi mencerdaskan anak bangsa. Beliau
sangat sabar dan baik hati kepada murid – muridnya.
10. Pak Harfan
Sosok kepala sekolah ini mempunyai nama lengkap K.A Harfan Efendy
Noor. Beliau digambarkan sebagai tokoh yang sangat peduli dan
mau memperjuangkan SD Muhammadiyah agar tetap bertahan.

Review / Ulasan

Sebagai film yang mengangkat cerita tentang pendidikan, Laskar Pelangi


bukan hanya menghadirkan potret pendidikan di desa, melainkan kisah
persahabatan yang sangat erat dan kaya akan makna. Suasana senang dan
sedih sangat terasa, ketika Lintang berhasil memenangkan lomba cerdas
cermat, tetapi dalam waktu yang sama ia memutuskan untuk berhenti
sekolah. Ada banyak konflik yang terjadi dalam film ini. Dimulai saat
waktu pendaftaran sekolah siswa yang daftar tidak mencukupi batas
minimum yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sumatera Selatan. Sehingga, apabila siswa yang mendaftar kurang dari
10 sisa maka sekolah terpaksa ditutup.

Hari pendaftaran tiba, jumlah siswa yang terdaftar baru sembilan


orang. Di tengah kecemasan, akhirnya Pak Harfan selaku kepala sekolah
dan Bu Muslimah selaku guru, memutuskan untuk penerimaan murid baru
dibatalkan. Saat hendak memulai pidato, terlihat seorang Ibu datang
bersama anaknya, Harun, untuk mendaftar sebagai siswa di SD
Muhammadiyah. Hari berlalu dan berjalan dengan aktivitas sekolah pada
umumnya. Lalu tiba waktunya SD Muhammadiyah mengikuti karnaval. Meski
sempat dipermasalahkan karena tidak memiliki dana, Bu Muslimah
berkeras untuk mengikutsertakan murid-muridnya. Dengan jiwa seni dan
kejeniusan dari Mahar, mereka berhasil mendapatkan piala kemenangan.

Anda mungkin juga menyukai