METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
atau sering disebut after the fact. Ex post facto sebagai metode penelitian
2. Desain Penelitian
Penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan
matematika (𝑥2 ) dan pola asuh orang tua (𝑥3 ) merupakan variabel-variabel
bebas dalam penelitian ini, yaitu semua variabel yang tidak ada penyebab-
tergantung.
36
37
sebagai berikut.
X1
βy1 ε1
𝑟12 β41
ε2
β42 βy4
X2 X4 Y
X3
βy2
Keterangan :
X1 = Kedisiplinan Belajar
X2 = Sikap Terhadap Matematika
X4 = Motivasi Belajar
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
2. Kedisiplinan Belajar
anak.
ini adalah reaksi afektif pada diri siswa yang diketahui sebagai
5. Motivasi Belajar
dikehendaki.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA
2. Sampel
sebagai berikut:
E. Instrumen Penelitian
(1) tes prestasi belajar matematika siswa, (2) angket kedisiplinan belajar,
(3) angket sikap terhadap matematika, (4) angket pola asuh orang tua, (5)
Likert terdiri atas lima yaitu : Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan
Sangat Tidak Setuju. Nilai penskoran untuk item positif yaitu Sangat
Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).
Penskoran untuk item negatif yaitu Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak
41
Setuju (3), dan Sangat Tidak Setuju (4). Kisi-kisi angket kedisiplinan
skala Likert terdiri atas lima yaitu : Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju
dan Sangat Tidak Setuju. Nilai penskoran untuk item positif yaitu Sangat
Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).
Penskoran untuk item negatif yaitu Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak
Setuju (3), dan Sangat Tidak Setuju (4). Kisi-kisi angket sikap siswa
No Dimensi Indikator
1 a. Pengetahuan Matematika
b. Keyakinan dan konsep diri pada
matematika
Kognitif
c. Keyakinan siswa mengenai kegunaan
matematika dalam hidupnya
d. Keyakinan siswa mengenai ekspektasi
kemampuan matematika
2 a. Emosi positif atau negatif
terhadap matematika
b. Kecemasan terhadap
matematika
Afektif
3 a. Motivasi terhadap
matematika
b. Kecenderungan
Konatif
berperilaku saat belajar
matematika
pada peserta didik. Model skala sikap yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala Likert. Banyaknya skala Likert terdiri atas lima yaitu :
Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Nilai
penskoran untuk item positif yaitu Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak
Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Penskoran untuk item negatif
yaitu Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3), dan Sangat Tidak
Setuju (4). Kisi-kisi angket pola asuh orang tua disajikan pada tabel
berikut.
Model skala motivasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Banyaknya skala Likert terdiri atas lima yaitu : Sangat Setuju,
Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Nilai penskoran untuk
item positif yaitu Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan
Sangat Tidak Setuju (1). Penskoran untuk item negatif yaitu Sangat
Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3), dan Sangat Tidak Setuju (4).
Variabel Indikator
45
instrumen tes.
inferensial.
kategorisasi untuk hasil tes pada penelitian ini yaitu prestasi belajar
Skor Kategori
< 𝟒𝟎 Sangat rendah
𝟒𝟎 ≤ 𝒔𝒌𝒐𝒓 < 𝟓𝟓 Rendah
𝟓𝟓 ≤ 𝒔𝒌𝒐𝒓 < 𝟕𝟓 Sedang
𝟕𝟓 ≤ 𝒔𝒌𝒐𝒓 < 𝟖𝟓 Tinggi
𝟖𝟓 ≤ 𝒔𝒌𝒐𝒓 ≤ 𝟏𝟎𝟎 Sangat tinggi
Depdikbud (Soevandi, 2016)
pola asuh orang tua, dan motivasi belajar diperoleh mealui instrumen
berupa angket yang telah dikerjakan atau diisi oleh responden. Untuk
Interval (MSI).
47
2. Uji Prasyarat
heterokedasitas
a. Uji Normalitas
b. Uji Mulkolinieritas
(VIF) dan nilai Tolerance pada model regresi. Model regresi yang
c. Uji Heterokedatisitas
48
Salah satu yang menjadi syarat model regresi yang baik adalah
heterokedatisitas.
d. Uji Autokorelasi
Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper boud (du) dan
negatif.
Bila DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dI)
dapat disimpulkan.
koefisien jalur.
50
matematika siswa
matematika siswa
matematika siswa
matematika siswa
4. pengambilan keputusan :
5. Membuat kesimpulan
53