Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian ex post facto

atau sering disebut after the fact. Ex post facto sebagai metode penelitian

yang menunjukkan bahwa perlakuan terhadap variabel bebas telah terjadi

sebelumnya sehingga tidak perlu memberi perlakuan, hanya melihat efek

terhadap variabel terikatnya.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel kedisiplinan belajar (𝑥1 ), sikap terhadap

matematika (𝑥2 ) dan pola asuh orang tua (𝑥3 ) merupakan variabel-variabel

bebas dalam penelitian ini, yaitu semua variabel yang tidak ada penyebab-

penyebab eksplisitnya atau lebih dikenal sebagai variabel-variabel yang

menjadi pengaruh. Sedangkan variabel motivasi belajar (𝑥4 ) dan prestasi

belajar matematika ( 𝑦 ) merupakan variabel-variabel terikat yaitu variabel

yang dipengaruhi. Variabel yang termasuk kedalam variabel-variabel terikat

mencakup variabel perantara dan variabel tergantung. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini variabel motivasi belajar merupakan variabel perantara

(intervening) sedangkan prestasi belajar matematika merupakan variabel

tergantung.

36
37

Desain keterkaitan antara variabel-variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.
X1
βy1 ε1
𝑟12 β41
ε2

β42 βy4
X2 X4 Y

𝑟23 β43 βy3

X3
βy2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :
X1 = Kedisiplinan Belajar
X2 = Sikap Terhadap Matematika

X3 = Pola Asuh Orang Tua

X4 = Motivasi Belajar

Y = Prestasi Belajar Matematika

ε1 = error / variabel residu 1

ε2 = error / variabel residu 2

𝑟12 = koefisien korelasi X1 terhadap X2

𝑟23 = koefisien korelasi X2 terhadap X3

β41 = Koefisien jalur X1 terhadap X4

β42 = Koefisien jalur X2 terhadap X4

β43 = Koefisien jalur X3 terhadap X4

βy1 = Koefisien X1 terhadap Y


38

βy2 = Koefisien X2 terhadap Y

βy3 = Koefisien X3 terhadap Y

βy4 = Koefisien X4 terhadap Y

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Jeneponto

Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019 semester

genap di SMA Negeri 2 Jeneponto.

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk memberikan gambaran operasional dari variabel-variabel

yang diselidiki dalam penelitian ini serta untuk menghindari salah

pengertian maupun penafsiran, berikut ini dikemukakan definisi

operasional untuk masing-masing variabel.

1. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar matematika adalah suatu pencapaian yang diraih

seseorang dalam belajar matematika dan kemampuannya dalam

memecahkan masalah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor

dari hasil tes matematika.

2. Kedisiplinan Belajar

Kedisiplinan belajar merupakan serangkaian sikap, tingkah laku

siswa yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhannya untuk belajar


39

secara teratur baik di sekolah maupun di rumah atas dasar kesadaran

dirinya untuk belajar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

3. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian adalah

bentuk perlakuan ataupun interaksi orang tua yaitu: mendidik, menjaga,

mengawasi anaknya sejak lahir hingga remaja yang bersifat konsisten

dan mempengaruhi perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik

anak.

4. Sikap Terhadap Matematika

Sikap siswa terhadap matematika yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah reaksi afektif pada diri siswa yang diketahui sebagai

kecenderungan mendekati atau menghindar dari matematika dan

diwarnai oleh unsur senang atau tidak senang pada matematika.

5. Motivasi Belajar

Motivasi Belajar merupakan suatu dorongan di dalam diri siswa

yang dapat menjamin keberlangsungan dari aktivitas belajar sehingga

terjadi perubahan dalam dirinya baik itu pengetahuan, keterampilan,

maupun sikap dan tingkah lakunya serta tercapai tujuan yang

dikehendaki.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA

Negeri 2 jeneponto tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 4 kelas.


40

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah random

sampling. Adapun langkah pengambilan sampel yang ditempuh adalah

sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi semua kelas X IPA SMA Negeri 2 Jeneponto

pada tahun ajaran 2018/2019

b. Memilih dua kelas dari empat kelas secara random sebagai

sampel penelitian karena keempat kelas memiliki karakteristik

yang relatif sama.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan ada 5 (empat) macam, yaitu :

(1) tes prestasi belajar matematika siswa, (2) angket kedisiplinan belajar,

(3) angket sikap terhadap matematika, (4) angket pola asuh orang tua, (5)

angket motivasi belajar. Penyusunan dan pengembangan instrumen

penelitian yang telah disebutkan sebelumnya dijelaskan sebagai berikut:

1. Angket Kedisiplinan Belajar

Angket kedisiplinan berbentuk checklist dan memuat pernyataan-

pernyataan tentang kedisiplinan siswa. Model skala kedisiplinan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Banyaknya skala

Likert terdiri atas lima yaitu : Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan

Sangat Tidak Setuju. Nilai penskoran untuk item positif yaitu Sangat

Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).

Penskoran untuk item negatif yaitu Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak
41

Setuju (3), dan Sangat Tidak Setuju (4). Kisi-kisi angket kedisiplinan

belajar disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen Kedisiplinan belajar

Variabel Sub-variabel Indikator


Kedisiplinan a. Kepatuhan mengikuti 1. Mendengarkan
Belajar proses belajar penjelasan guru saat
mengajar. pelajaran sedang
berlangsung.
2. Tidak meninggalkan
kelas saat pelajaran
sedang berlangsung.
3. Mengerjakan tugas
dengan baik, disiplin
& bertanggung
jawab.
b. Kepatuhan pada tata 1. Membawa buku dan
tertib sekolah. peralatan sekolah
lainnya.
2. Menaati peraturan
yang ditentukan oleh
sekolah.
3. Bersikap hormat dan
santun pada semua
warga sekolah.
c. Ketaatan pada jam 1. Membuat jadwal
belajar. pelajaran secara
rutin.
2. Menggunakan jam
belajar dengan baik
dan maksimal.
3. Tidak menunda
waktu untuk
mengerjakan tugas
atau pekerjaan
rumah.

4. Angket Sikap Terhadap Matematika

Angket sikap berbentuk checklist dan memuat pernyataan-

pernyataan sikap peserta didik terhadap matematika. Model skala sikap


42

yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Banyaknya

skala Likert terdiri atas lima yaitu : Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju

dan Sangat Tidak Setuju. Nilai penskoran untuk item positif yaitu Sangat

Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).

Penskoran untuk item negatif yaitu Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak

Setuju (3), dan Sangat Tidak Setuju (4). Kisi-kisi angket sikap siswa

terhadap matematika disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen sikap siswa terhadap matematika

No Dimensi Indikator

1 a. Pengetahuan Matematika
b. Keyakinan dan konsep diri pada
matematika
Kognitif
c. Keyakinan siswa mengenai kegunaan
matematika dalam hidupnya
d. Keyakinan siswa mengenai ekspektasi
kemampuan matematika
2 a. Emosi positif atau negatif
terhadap matematika
b. Kecemasan terhadap
matematika
Afektif

3 a. Motivasi terhadap
matematika
b. Kecenderungan
Konatif
berperilaku saat belajar
matematika

5. Angket Pola Asuh Orang tua


43

Angket pola asuh orang tua berbentuk checklist dan memuat

pernyataan-pernyataan tentang pola asuh yang diterapkan orang tua

pada peserta didik. Model skala sikap yang digunakan dalam penelitian

ini adalah skala Likert. Banyaknya skala Likert terdiri atas lima yaitu :

Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Nilai

penskoran untuk item positif yaitu Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak

Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Penskoran untuk item negatif

yaitu Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3), dan Sangat Tidak

Setuju (4). Kisi-kisi angket pola asuh orang tua disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen Pola asuh orang tua

variabel Sub Variabel Indikator


1. Otoriter a. Komunikasi cenderung satu arah
b. Orang tua menetapkan aturan
yang ketat
c. Orang tua cenderung menuntut
dan memaksa
d. Berorientasi pada hukuman fisik
maupun verbal
e. Orang tua jarang mengapresiasi
kemampuan anak
2. Demokratis a. Komunikasi berlangsung secara
Pola Asuh dua arah
Orang Tua b. Orang tua membebaskan tetapi
tetap dalam kontrol terhadap
anak
c. Orang tua membimbing dan
mengarahkan tanpa memaksa
anak
d. Realistis terhadap kemampuan
anak
e. Orang tua mengapresiasi apa
yang dilakukan anak
44

3. Permissif a. Orang tua memberi kebebasan


penuh kepada anak, tanpa
batasan dan aturan
b. Tidak ada hukuman jika anak
melakukan kesalahan
c. Pengawasan sangat longgar
terhadap perilaku dan kegiatan
sehari-hari
d. Orang tua cenderung selalu
menuruti semua keinginan anak

6. Angket Motivasi Belajar

Angket motivasi belajar berbentuk checklist dan memuat

pernyataan-pernyataan tentang motivasi belajar matematika siswa.

Model skala motivasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert. Banyaknya skala Likert terdiri atas lima yaitu : Sangat Setuju,

Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Nilai penskoran untuk

item positif yaitu Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), dan

Sangat Tidak Setuju (1). Penskoran untuk item negatif yaitu Sangat

Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3), dan Sangat Tidak Setuju (4).

Kisi-kisi motivasi belajar disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen motivasi belajar

Variabel Indikator
45

Motivasi Belajar a. Pengetahuan tentang kegunaan belajar


dan menunjukkan adanya kebutuhan
dalam belajar
b. Menunjukkan hasrat untuk berhasil dan
mempunyai orientasi (cita-cita) masa
depan
c. Kondisi dan kemampuan pembelajar
d. Pelaksanaan pembelajaran
e. Tekun dan ulet dalam belajar
f. Mandiri dan suka akan tantangan
(memecahkan masalah)
g. Mampu mempertahankan pendapat
h. Adanya kegiatan menariik
i. Adanya kegiatan menarik dalam belajar
j. Berada pada lingkungan belajar yang
kondusif

7. Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika

Tes Prestasi belajar matematika disusun berdasarkan materi pelajaran

yang sedang dipelajari dengan mengacu pada kurikulum sekolah Tahun

Pelajaran 2018/2019 untuk siswa kelas X SMA Negeri 2 Jeneponto.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk variabel bebas dilakukan dengan cara

memberi angket atau kuisioner kepada siswa kelas X SMA. Sedangkan

untuk mengukur prestasi belajar matematika peneliti menggunakan

instrumen tes.

G. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan dua macam teknik

analisis statistik, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik

inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif


46

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

skor responden penelitian untuk masing-masing variabel meliputi mean,

median, variansi, minimum, maksimum, dan kategorisasi. Adapun

kategorisasi untuk hasil tes pada penelitian ini yaitu prestasi belajar

dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 3.4 Kategorisasi hasil tes

Skor Kategori
< 𝟒𝟎 Sangat rendah
𝟒𝟎 ≤ 𝒔𝒌𝒐𝒓 < 𝟓𝟓 Rendah
𝟓𝟓 ≤ 𝒔𝒌𝒐𝒓 < 𝟕𝟓 Sedang
𝟕𝟓 ≤ 𝒔𝒌𝒐𝒓 < 𝟖𝟓 Tinggi
𝟖𝟓 ≤ 𝒔𝒌𝒐𝒓 ≤ 𝟏𝟎𝟎 Sangat tinggi
Depdikbud (Soevandi, 2016)

Tabel 3.5 kategorisasi skor angket

Alternatif Jawaban Skor Item


Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Untuk data tentang kedisiplinan belajar, sikap terhadap matematika,

pola asuh orang tua, dan motivasi belajar diperoleh mealui instrumen

berupa angket yang telah dikerjakan atau diisi oleh responden. Untuk

data skor angket kedisiplinan belajar, sikap terhadap matematika, pola

asuh orang tua, dan motivasi belajar akan ditransformasikan ke skor

yang sifatnya interval dengan menggunakan bobot pada masing-masing

kategori untuk setiap instrumen dengan bantuan Method of Successive

Interval (MSI).
47

2. Uji Prasyarat

Sebelum melakukan uji hipotesis, akan dilakukan uji asumsi klasikal

yang terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji

heterokedasitas

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data

menggunakan software Statistical package For Social Science

(SPSS) dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan

taraf signifikansi 5 % atau 0.05. kriteria pengujiannya adalah data

berdistribusi normal jika 𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 > 𝑎 = 0.05. maka secara statistik

data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Mulkolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan linear anatara variabel bebas dengan model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah

tidak adanya multikolinieritas. Dalam penelitian ini dilakukan uji

multikolinieritas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor

(VIF) dan nilai Tolerance pada model regresi. Model regresi yang

bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF kuarang dari

10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1.

c. Uji Heterokedatisitas
48

Salah satu yang menjadi syarat model regresi yang baik adalah

tidak adanya masalah heterokedatisitas. Uji heterokedatisitas

digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variansi dari residual suatu pengamatanke

pengamatan lain. Jika variansi dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskeditisitas. Untuk

mengetahui apakah terjadi heterokedatisitas pada regresi dapat

dilakukan dengan melihat pada hasil uji heterokedatisitas

menggunakan SPSS tabel Coeffocoents(a), jika nilai sig > alpha

untuk semua variabel independent maka tidak mengandung adanya

heterokedatisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat

apakah terjadi korelasi antara suatu periode dengan periode

sebelumnya. Dasar pengambilan keputusan uji korelasi dengan

Durbin Watson sebagai berikut.

Tabel 3.6 Kriteria Pengujian Korelasi

Hasil Estimasi Kesimpulan


0 < 𝑑𝑤 < 𝑑𝑙 Autokorelasi positif
𝑑𝑙 ≤ 𝑑𝑤 ≤ 𝑑𝑢 Tidak ada kesimpulan
4 − 𝑑𝑙 < 𝑑𝑤 < 4 Autokorelasi negatif
4 − 𝑑𝑢 ≤ 𝑑𝑤 ≤ 4 − 𝑑𝑙 Tidak ada kesimpulan
𝑑𝑢 < 𝑑𝑤 < 4 − 𝑑𝑢 Tidak ada autokorelasi positif
maupun negatif
49

 Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper boud (du) dan

(4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak

terjadi gejala autokorelasi.

 Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower

boud (dI), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol,

berarti terjadi autokorelasi positif.

 Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dI), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti terjadi autokorelasi

negatif.

 Bila DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dI)

atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dI), maka hasilnya tidak

dapat disimpulkan.

3. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian. Dalam penelitian ini digunakan path analysis(analisis jalur),

yaitu bukan hanya untuk mengetahui apakah suatu variabel eksogen

berpengaruh ke variabel endogen, melainkan juga untuk mengetahui

besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung.

Secara garis besar, langkah-langkah dalam melakukan analisis jalur

yaitu (1) menggambarkan diagram jalur dan merumuskan persamaan

struktural, (2) menentukan koefisien jalur, (3) menghitung besar

pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen, dan (4) menguji

koefisien jalur.
50

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut:

1. Kedisiplinan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

matematika siswa

𝐻0 ∶ 𝛽𝑦1 = 0 lawan 𝐻1 ∶ 𝛽𝑦1 > 0

H0 : Tidak ada pengaruh positif kedisiplinan belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa

H1 : Ada pengaruh positif kedisiplinan belajar terhadap prestasi

belajar matematika siswa

2. Sikap terhadap matematika berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar matematika siswa

𝐻0 ∶ 𝛽𝑦2 = 0 lawan 𝐻1 ∶ 𝛽𝑦2 > 0

H0 : Tidak ada pengaruh positif Sikap terhadap matematika

terhadap prestasi belajar matematika siswa

H1 : Ada pengaruh positif Sikap terhadap matematika terhadap

prestasi belajar matematika siswa

3. Pola asuh orang tua berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

matematika siswa

𝐻0 ∶ 𝛽𝑦3 = 0 lawan 𝐻1 ∶ 𝛽𝑦3 > 0

H0 : Tidak ada pengaruh positif pola asuh orang tua terhadap

prestasi belajar matematika siswa

H1 : Ada pengaruh positif pola asuh orang tua terhadap prestasi

belajar matematika siswa


51

4. Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

matematika siswa

𝐻0 ∶ 𝛽𝑦4 = 0 lawan 𝐻1 ∶ 𝛽𝑦4 > 0

H0 : Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi

belajar matematika siswa

H1 : Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa

5. Kedisiplinan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar

matematika melalui variabel motivasi belajar

𝐻0 ∶ 𝛽41 𝑥 𝛽𝑦4 = 0 lawan 𝐻1 ∶ 𝛽41 𝑥 𝛽𝑦4 > 0

H0 : Tidak ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi

belajar matematika melalui variabel motivasi belajar

H1 : Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar

matematika melalui variabel motivasi belajar

6. Sikap terhadap matematika berpengaruh terhadap prestasi belajar

matematika melalui variabel motivasi belajar

𝐻0 ∶ 𝛽42 𝑥 𝛽𝑦4 = 0 lawan 𝐻1 ∶ 𝛽42 𝑥 𝛽𝑦4 > 0

H0 : Tidak ada pengaruh sikap terhadap matematika terhadap

prestasi belajar matematika melalui variabel motivasi belajar

H1 : Ada pengaruh sikap terhadap matematika terhadap prestasi

belajar matematika melalui variabel motivasi belajar


52

7. Pola asuh orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar

matematika melalui variabel motivasi belajar

𝐻0 ∶ 𝛽43 𝑥 𝛽𝑦4 = 0 lawan 𝐻1 ∶ 𝛽43 𝑥 𝛽𝑦4 > 0

H0 : Tidak ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi

belajar matematika melalui variabel motivasi belajar

H1 : Ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar

matematika melalui variabel motivasi belajar

Selanjutnya,berikut ini adalah langkah-langkah yang akan

digunakan untu melakukan uji hipotesis pada penelitian ini.

1. Menyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan

hipotesis penelitian yang diajukan

2. Menentukan taraf signifikansi, adapun taraf signifikan yang

digunakan pada penelitian ini adalah 0,05.

3. Menentukan nilai signifikansi setiap variabel yang ingin diketahui

pengaruhnya menggunakan Aplikasi statistik.

4. pengambilan keputusan :

 Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima

 Bila nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

5. Membuat kesimpulan
53

Anda mungkin juga menyukai