Anda di halaman 1dari 13

SOAL DC POWER SUPPLY

Nama: Rizki Arumning Tyas


NIM: 18708251027

1. Jelaskan blok diagram dc power supply!


Jawab:

Gambar 1. Diagram Blok DC Power Supply

Prinsip Kerja DC Power Supply (Adaptor)


Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip kerja DC Power Supply (Adaptor) pada
masing-masing blok berdasarkan Diagram blok diatas.
a. Transformator (Transformer/Trafo)
Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan untuk DC Power
supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik
sesuai dengan kebutuhan komponen Elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor (DC
Power Supply). Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik yang
terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan Sekunder.
Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator sedangkan Output-nya adalah pada
lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan, Output dari Transformator masih
berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya.

Gambar 2. Trafo Step Down


b. Rectifier (Penyearah Gelombang)
Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian Elektronika dalam Power Supply (catu
daya) yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC menjadi gelombang DC setelah
tegangannya diturunkan oleh Transformator Step down. Rangkaian Rectifier biasanya terdiri
dari komponen Dioda. Terdapat 2 jenis rangkaian Rectifier dalam Power Supply yaitu “Half
Wave Rectifier” yang hanya terdiri dari 1 komponen Dioda dan “Full Wave Rectifier” yang
terdiri dari 2 atau 4 komponen dioda.
c. Filter (Penyaring)
Dalam rangkaian Power supply (Adaptor), Filter digunakan untuk meratakan sinyal arus yang
keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang
berjenis Elektrolit atau ELCO (Electrolyte Capacitor).

Gambar 3. Filter

d. Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)


Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan stabil, diperlukan
Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak
dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output
Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC
(Integrated Circuit).
Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga dilengkapi dengan Short
Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat), Current Limiting (Pembatas Arus)
ataupun Over Voltage Protection (perlindungan atas kelebihan tegangan).

Gambar 4. Rangkaian Dasar IC Voltage Regulator


e. Rangkaian Sederhana DC Power Supply (Catu Daya/Adaptor)
Berikut ini adalah Rangkaian Dasar dari sebuah DC Power Supply :

Gambar 5. Rangkaian Sederhana DC Power Supply

2. Buktikan bahwa pada penyearah ½ gelombang r = 1, 21, dan N = 0,406


Jawab:
Rectifier (penyearah gelombang) merupakan salah satu bagian dari Catu Daya atau Power
Supplay yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC menjadi DC. Penyearah gelombang dibagi
menjadi dua jeis yaitu Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang) dan Full Wave
Rectifier (penyearah gelombang penuh. Penyearah setengah gelombang merupakan penyearah
yang paling sederhana karena hanya memggunakan satu dioda untuk menghambat sisi sinyal
negatif dari gelombang AC dari ower Supply dan melewatkan sisi sinyal positifnya. Prinsip kerja
peyearah setengah gelombang yaitu tegangan dengan arus input dengan arus bolak-balik
melewati satu dioda penyearah kemudian pada outputnya tampak melewatkan “gunung” dari
sinyal sinus dan menghambat fase “lembah”

Gambar 6. Bentuk Gelombang Tegangan DC

Faktor penyearah dapat diperoleh dengan rumus [ƒ f2 – 1] , didefenisikan sebagai

perbandingan antara daya DC pada beban dengan daya DC pada sisi masukan penyanggah, atau

dan dengan rumus N= sehigga diperoleh nilai r = 1, 21, dan N =0,406.


3. Buktikan pada penyearah gelombang penuh berlaku persamaan Vo, dc :
Jawab:
Rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut. Pada gambar juga ditunjukkan bagian-
bagiannya yakni sumber ac, transformator, penyearah, output/beban.

Gambar 7. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Menggunakan Trafo Sadap Tengah

Proses penyearahannya dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada saat A+, B-, D1 forward bias,
sedang D2 reverse bias, maka ada arus melalui A-D1-RL-CT-A. Pada ½ periode berikutnya yaitu
pada saat A-, B+, D1 reverse bias sedang D2 forward bias sehingga ada arus melalui B-D2-RL-RT-B.
Dengan demikian pada output akan selalu terjadi arus.
Jika tegangan lilitan sekunder trafo adalah vs = Vm sin  yang grafiknya diperlihatkan pada
gambar 6-5 (a), maka arus outputnya io ditunjukkan pada seperti gambar 6-5 (b) yang bentuknya
setengah gelombang. Gambar dibawah:

Gambar 8. Grafik Tegangan pada Lilitan Sekunder Trafo dan Arus Output

Tampak pada gambar bahwa grafik arus berbentuk gelombang penuh, yang secara matematis
arus setiap saatnya dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.

i= - cos 2t - cos 4 t ... ... .

Arus dc: Idc =

Arus Irms =

Arus maksimum : Im=

Tegangan output dc nya dapat dibuktikan memenuhi persamaan sebagai berikut.

Vo, dc = – Idc (Rs + Rf)

Dapat dibuktikan juga bahwa faktor riak ≈ 0,482, regulasi tegangan adalah 0 untuk tahanan lilitan
½ sekunder trafo, dan tahanan maju diode diabaikan, sedang nisbah penyearahnya ≈ 0, 812.

4. Jelaskan proses penyearah pada :


a. Penyearah ½ gelombang
Jawab:
Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier) adalah sistem penyearah yang
menggunakan satu blok dioda tunggal (bisa satu dioda atau banyak dioda yang diparalel)
untuk mengubah tegangan dengan arus bolak-balik (AC) menjadi tegangan dengan arus
searah (DC).
b. Penyearah gelombang penuh dengan trafo center tap.
Jawab:
Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan keluaran yang sama tetapi
fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua keluaran ini masing-
masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal siklus positip maka D2
mendapat sinyal siklus negatip, dan sebaliknya.

Gambar 9. Gambar Rangkaian Penyearah (Rectifier) Gelombang Penuh Dengan Trafo Center
Tap (CT)

Dengan demikian, D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1 dan i2 melewati
tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL menjadi satu arah. Rangkaian penyearah
gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang yang
hidupnya bergantian setiap setengah siklus. Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh
dioda adalah sebesar 2Vm. Pada saat siklus positiF, dimana D1 sedang hidup (ON) dan D2
sedang mati (OFF), maka jumlah tegangan yang berada pada diode D2 yang sedang OFF
tersebut adalah dua kali dari tegangan sekunder trafo.
Gambar 10. Gambar Bentuk Gelombang Input, Arus Input dan Arus Pada Beban Penyearah
Gelombang Penuh Center Tap (CT)

c. Penyearah gelombang penuh dengan jembatan


Jawab:

Gambar 11. Gambar Rangkaian Penyedia Daya DC Model Jembatan

Rangkaiannya dapat dilihat pada gambar. Pada gambar juga ditunjukkan bagian-bagiannya
yakni sumber ac, transformator, penyearah, output/beban. Proses penyearahannya dapat
dijelaskan sebagai berikut. Pada saat A+, B-, D1 dan D2 forward bias sedang D3 dan D4 reverse
bias sehingga ada arus melalui A-D1-RL-D2B-A. pada ½ periode berikutnya yaitu pada saat A-,
B+, D1 dan D2 reverse bias, sedang D3 dan D4 reverse bias sehingga ada arus melalui B-D3-RL-
D4-A-B. Rumus-rumus pada penyearah gelombang penuh dengan trafo center tap tetap
berlaku, kecuali:
5. Jelaskan proses perataan dengan filter C dan filter L
Jawab:
a. Filter C
Proses perataan Kapasitor (C) dapat dijelaskan sebagai berikut. Filter kapasitor mempunyai
sifat dapat menampung dan mengeluarkan muatan, maka pada saat arus yang keluar dari
penyearah mencapa maksimum, muatannya ditampung pada kapasitor. Sementara arus
tersebut turun, kapasitor membuang muatannya lewat RL demikian seterusnya sehingga
diperoleh arus yang lebi rata seperti yang ditunjukkan pada gambar. Setelah mencapai harga
maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi karena kapasitor mempunyai
tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan sumber dan bagi dioda artinya
tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar terbuka, atau dioda dibias mundur
(reverse). Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui
resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang lebih besar dari tegangan
kapasitor. Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan kapasitor, dioda
kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran
akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan akan lebih
cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan keluaran DC yang lebih kecil.

Gambar 12. Rangkaian Penyedia Daya DC dengan Filter Kapasittor


Gambar 13. Proses Pengisian dan Pengosongan Filter Kapasitor (C)

b. Filter L
Filter-L sangat cocok untuk penyearah dengan arus beban yang besar. Arus yang masuk pada
beban akan selalu melewati induktor. Filter-L tidak menghasilkan tegangan keluaran setinggi
filter-C. Induktor akan cenderung akan menahan arus pada harga rata-ratanya.

Gambar 14. Penyearah Filter L

Penyearah dengan filter L diperlihatkan pada gambar di atas, dimana induktor cukup dipasang
secara seri dengan diode dan beban.
6. Suatu transformator center tap 12,6 V digunakan pada penyearah gelombang penuh dengan filter
C = 100 MF dan tahanan bebaan 1 K ohm. Tentukan : faktor riak dan tegangan output dc
Jawab:
Diketahui:

Ditanya:

a) r = ...?
b) VDC = ...?

Jawab:
Untuk rangkaian penyearah gelombang pada filter biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu
gelombang sinus dari jala-jala listrik yang frekuensinya 50 Hz. Sehingga f=50 Hz.
Tegangan ripple:

Periode:

Arus:
Tegangan output pada rangkaian DC:

Atau bisa juga dengan cara lain sebagai berikut:

Faktor riak/ ripple (r) pada penyearah gelombang penuh dengan filter C

Dimana,

7. Jelaskan proses regulasi tegangan pada regulator tegangan dengan diode zener !
Jawab:
Resistor, Rs dihubungkan secara seri dengan dioda zener untuk membatasi arus dari sumber tegangan Vs.
Tegangan output Vout diperoleh dari dioda zener, seperti pada gambar berikut:
Gambar 15. Resistor Rs

Tanpa adanya beban pada rangkaian, arus beban akan bernilai nol, (IL = 0), dan seluruh arus dalam
rangkaian akan melewati dioda zener. Beban dihubungkan secara parallel dengan dioda zener, sehingga
tegangan pada RL akan selalu bernilai sama dengan tegangan zener.

Gambar 16. Rangkaian Dioda Zener

Pada gambar rangkaian dioda zener yang dirangkai secara seri tersebut, tegangan sumber sebesar 19
volt, tegangan zener 1 5,1 volt, tegangan zener 2 3,3 volt. Dioda zener sebagai regulator tegangan bisa
digunakan untuk rangkaian sumber daya 3,3 volt untuk XBee. Hal tersebut lebih baik dibandingkan
menggunakan rangkaian pembagi tegangan dengan resistor yang dirangkai secara seri. Pada rangkaian
pembagi tegangan tersebut, arus berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
Prosentase regulasi merupakan figure of merit yang digunakan untuk menspesifikasikan kinerja dari
suatu regulator tegangan. Untuk regulasi zener dengan tegangan input bervariasi maka presentasi
regulasi didefinisikan sebagai:

Prosentase regulasi:

Sedangkan, untuk regulasi zener dengan beban bervariasi maka prosentase regulasi didefinisikan
sebagai:

Prosentase regulasi:

8. Pada gambar di bawah diode zener mempunyai 𝑍 = 6,8 V dan 𝑍 = 2 ohm pada 𝑍= 50 mA.
𝑍𝑚𝑖𝑛= 5 mA dan 𝑍𝑚𝑎𝑥= 150 mA.

I R IL

Vin IZ Vo
RL

Berapa variasi tegangan beban jika 𝐿 bervariasi dari 10 mA sampai 120 mA? Dan hitung faktor
regulasi tegangannya!
Jawab:
= 6,8 Volt

= 2 ohm

= 50 Ma

min = 5 mA

max = 150 mA

Ditanya.?

Jawab:

Untuk = 10 mA

= ( IR + ) dimana I = +

( )

( )

( )
=

Untuk = 150 mA

= ( IR + ) dimana I = +

( )

( )

( )

Faktor regulasi tegangan

Regulasi tegangan untuk IL = 10 mA

Regulasi tegangan untuk IL = 150 mA

Anda mungkin juga menyukai