DI SUSUN OLEH :
Elisa Rosani
Eko Setyo Nugroho
Maya Intan Andriyani
Rizky Febriansyah
Populasi
Menurut Arikunto (2013: 173) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.
Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun
prosentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan
sebagai obyek penelitian. Sedangkan Sugiyono (2013: 117) populasi adalah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.”
Dari pengertian diatas, menunjukan bahwa populasi bukan hanya manusia tetapi bisa juga
obyek atau benda-benda subyek yang dipelajari seperti dokumen-dokumen yang dapat
dianggap sebagai objek penelitian. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu.
Sample
Arikunto (2013: 174) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Sedangkan menurut sugiyono (2013: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Menurut Sugiyono (2014:116) definisi sampel yaitu sebagai berikut: “Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang
diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Selain itu juga diperhatikan bahwa sampel
yang dipilih harus menunjukkan segala karakteristik populasi sehingga tercermin dalam
sampel yang dipilih, dengan kata lain sampel harus dapat menggambarkan keadaan populasi
yang sebenarnya atau mewakili (representatif).
Dalam penentuan ukuran sampel sebenarnya tidak ada aturan yang tegas berapa
jumlah sampel yang harus diambil dari populasi yang tersedia. Tidak ada pula batasan yang
”pasti” dan jelas apa yang dimaksud dengan sampel besar dan sampel yang kecil. Ada
beberapa rumus yang lazim digunakan untuk menentukan ukuran sampel, namun demikian
dalam penggunaannnya tidak ada yang bersifat mutlak ( paling benar ). Beberapa rumus
tersebut di antaranya :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipilih, penulis menggunakan tingkat kesalahan
sebesar 5%, karena dalam setiap penelitian tidak mungkin hasilnya sempurna 100%, makin
besar tingkat kesalahan maka semakin sedikit ukuran sampel.
Dalam hal menentukan ukuran / jumlah sampel akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yang terdiri dari :
1. Derajat keseragaman dari populasi
2. Presisi yang dikehendaki dalam penelitian
3. Rencana analisa
4. Tenaga, biaya dan waktu
3) Rencana analisa
Ada kalanya besarnya sampel sudah mencukupi sesuai dengan presisi yang
dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengan kebutuhan analisa maka jumlah sampel tersebut
menjadi kurang mencukupi. Misalnya peneliti ingin menghubungkan tingkat pendidikan
responden dengan pemakaian alat kontrasepsi. Bila tingkat pendidikan responden dibagi /
dirinci menjadi : tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, Belum tamat SMTP, tamat SMTP.
Dan seterusnya, mungkin tidak cukup dengan mengambil 100 responden karena akan
terdapat sel – sel dalam tabel yang kosong. Begitu juga untuk analisa yang menggunakan
metode statistik yang rumit.