Anda di halaman 1dari 15

BAB I

DESAIN ARSITEKTUR

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai identifikasi desain arsitektur, penjelasan
mengenai bill of material, desain arsitektur produk dimana didalamnya terdapat penjelasan
analisis antropometri, desain produk, desain komponen produk, gambar teknik produk dan
juga mekanisme produk.

1.1 IDENTIFIKASI DESAIN ARSITEKTUR


Agar produk dapat dipastikan telah sesuai dengan apa yang diingikan pelanggan,
selanjutnya adlah tahap membuat arsitektur produk. Arsitektur Produk merupakan
penugasan elemen-elemen fungsional dari produk terhadap kumpulan bangunan fisik
(physical building blocks) produk. Tujuan arsitektur produk ini adalah menguraikan
komponen fisik dasar dari produk, apa yang harus dilakukan komponen tersebut dan
seperti apa penghubung atau pembatas (interface) yang digunakan untuk peralatan lainnya.
Teori arsitektur dalam hal ini dipahami sebagai pengandaian teori-teori yang tersusun
sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai
contoh, teori bahasa arsitektur, fenomenologi arsitektur, dan pendekatan sistem.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai BOM Tree dan BOM Table dari produk yang
akan dibuat beserta analisis antropometri, desain produk, desain komponen produk,
gambar teknik produk, serta mekanisme produk.
Rak Pensil

Alas Badan Tempat Tempat


Penyimpanan 1 Penyimpanan 2

Alas Tempat Tempat


berbentuk penyimpanan penyimpanan
Engsel berbentuk berbentuk
balok
balok balok

Tempat Tempat
penyimpanan penyimpanan
berbentuk berbentuk
tabung balok

Gambar 1.1 Pengelompokkan Elemen-Elemen Rak Pensil Kedalam Chunk


1.2 BILL OF MATERIAL
Bill of Material (BOM) merupakan sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan,
dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk (Render & Heizer, 2001).
Untuk jumlah dan nama dari komponen serta bahan atau material (dibuat sendiri atau
dbeli) akan diidentifikasi. Untuk komponen yang tercantum dalam Bill Of Material hanya
komponen yang berkaitan dengan produk yang akan dirakit. Berikut merupakan Bill Of
Material Tree dan Bill Of Material Table dari produk Rak pensil.

1.2.1 Bill Of Material Tree


Bill of Material Tree merupakan proses pengadaan kelengkapan material, baik
material utama maupun material penunjang dalam sebuah pengerjaan proyek, sehingga tak
akan menghambat jalannya proses pengerjaan nantinya (Arifin, 2014). Umumnya yang
tercantum dalam Bill of Material Tree hanyalah komponen-komponen yang berkaitan
langsung dengan produk yang disusun seperti pohon dengan produk akhir berada paling
atas atau level 0 dan komponen selanjutnya di bawah dengan nomor level yang bertambah.
Bill Of Material Tree dari produk rak pensil dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut.
Level 0
Rak Pensil

1.1 1.2 1.3 1.4


Level 1
Alas Badan Tempat Penyimpanan 1 Tempat Penyimpanan 2

1.12 1.22 1.31 1.31


1.11 1.21
Tempat penyimpanan Tempat Penyimpanan Tempat Penyimpanan Tempat Penyimpanan Level 2
Alas berbentuk balok Engsel
berbentuk tabung Berbentuk Balok Berbentuk Balok Berbentuk Balok

Akrilik Akrilik Logam Akrilik Akrilik Akrilik Material

Gambar 1.2 BOM Tree Produk Rak Pensil

1.2.2 Bill Of Material Table


Bill of Material Table berfungsi untuk menyajikan daftar kebutuhan material dalam
bentuk tabel dengan mengacu pada BOM Tree yang telah dibuat. Secara umum BOM
Table bisa diartikan sebagai bentuk visualisasi dari penjelasan BOM Tree. Di dalam BOM
Table berisi mengenai keterangan-keterangan dari tiap-tiap komponen yang menyusun
produk tersebut. Keterangan-keterangan yang ada di BOM Tree tidak memiliki format
yang baku sehingga keterangan-keterangan yang akan dicantumkan didalam BOM Table
sesuai dengan kebutuhan dari pihak pembuat (Wignjosoebroto, 1995).
BOM Table dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Bill of Material Table Produk
NO. KOMPONEN JUMLAH DIMENSI MATERIAL KETERANGAN
Compartment 1 2
1.1 1 Luas = 63.5 cm Akrilik Beli
(Lingkaran)
P = 9 cm
1.1.1 Alas berbentuk balok 1 L = 9 cm Akrilik Beli
T = 2 cm
Tempat Penyimpanan r = 4.5 cm
1.1.2 1 Akrilik Beli
Berbentuk Tabung T = 9 cm
Compartment 2
1.2 1 Luas = 63 cm2 Akrilik Beli
(Kotak)
1.2.1 Engsel 2 - Logam Beli
P = 9 cm
Tempat Penyimpanan
1.2.2 1 L = 7 cm Akrilik Beli
Berbentuk Balok
T = 2 cm
Compartment 3
1.3 1 Luas = 90 cm2 Akrilik Beli
(Kotak)
P = 10 cm
Tempat Penyimpanan
1.3.1 1 L = 9 cm Akrilik Beli
Berbentuk Balok
T = 2 cm
Compartment 4
1.4 1 Luas = 9 cm2 Akrilik Beli
(Kotak)
P = 9 cm
Tempat Penyimpanan
1.4.1 1 L = 1 cm Akrilik Beli
Berbentuk Balok
T = 9 cm

1.3 DESAIN ARSITEKTUR PRODUK


Arsitektur produk merupakan kegunaan elemen-elemen fungsional dari produk
terhadap kumpulan bangunan fisik (physical building blocks) produk. Tujuan arsitektur
produk adalah untuk menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang harus
dilakukan komponen tersebut dan seperti apa penghubung atau pembatas (interface)
yang digunakan untuk peralatan lainnya. Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen
fungsional dan fisik.
Elemen-elemen fugsional dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang
menyumbang terhadap kinerja keseluruhan produk. Elemen-elemen fisik dari sebuah
produk adalah bagian-bagian produk (part, komponen, dan sub rakitan) yang pada
akhirnya diimplementasikan terhadap fungsi produk. Elemen-elemen fisik diuraikan
lebih rinci ketika usaha pengembangan berlanjut. Beberapa elemen fisik ditentukan oleh
konsep produk, dan yang lainnya ditentukan selama fase perancangan detail. Elemen
fisik produk biasanya diorganisasikan menjadi beberapa building blocks utama yang
disebut chunks. Setiap chunks terdiri dari sekumpulan komponen yang
mengimplementasikan fungsi dari produk. Berikut ini merupakan uraian desain
arsitektur produk:
1.3.1 Analisis Antropometri
Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia. Data antoprometri diambil dari data hasil pengukuran
antropometri statis yang merupakan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam
keadaan diam atau tidak bergerak. Data tersebut digunakan untuk berbagai keperluan,
salah satunya adalah desain produk. Berikut merupakan data antropometri yang terpilih
pada tabel 1.2
Tabel 1.2 Analisis Antropometri
No Keterangan
Part Produk Dimensi Tinggi Rak Pensil
D28 - Dimensi Panjang Tangan

Dimensi Antropometri
dan Penggunaannya

1
Digunakan untuk menentukan tinggi dimensi dari rak pensil yang berbentuk
tabung
Persentil yang digunakan adalah persentil 50th yaitu sebesar 17,05, agar
Persentil dan alasannya pengguna yang memiliki dimensi panjang tangan dapat memasukan tangan
ke dalam rak pensil.
Allowance dan Allowance yang ditentukan yaitu sebesar 2 cm, karena untuk menjangkau
alasannya panjang tangan dalam memasukan tangan ke dalam rak pensil.
Ukuran final 15 cm
Part Produk Dimensi pegangan rak pensil
D17 – Diameter Genggam

Dimensi Antropometri
dan Penggunaannya

Dimensi genggaman tangan, untuk menentukan dimensi atau lebar


pegangan rak pensil yang akan dirancang
Persentil 50th
Persentil dan alasannya Agar rancangan komponen yang akan dibuat dapat digunakan oleh rata-rata
dari populasi yang ada.
0
Allowance dan
Karena lebar tangan sudah mencukupi untuk kebutuhan pergerakan tangan
alasannya
pengguna.
Ukuran Final 9 cm
Tabel 1.2 Analisis Antropometri (lanjutan)
No Keterangan
Part Produk Dimensi Lebar Compartment
D 3 – Diameter Telapak Tangan( Metakarpal )

Dimensi Antropometri
dan Penggunaannya

3.

Dimensi Lebar Compartment, untuk menentukan dimensi atau lebar


compartment yang akan dirancang.
Persentil 50th
Persentil dan alasannya Agar rancangan komponen yang akan dibuat dapat digunakan oleh rata-rata
dari populasi yang ada.
0
Allowance dan
Karena lebar tangan sudah mencukupi untuk kebutuhan pergerakan tangan
alasannya
pengguna.
Ukuran Final 10 cm

1.3.2 Desain Produk


Setelah mengetahui komponen fisik dasar dari produk dapat dibuat desain produk Rak
Pensil. Desain produk rak pensil yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut.

Gambar 1.3 Desain Produk Rak Pensil

1.3.3 Desain Komponen Produk


Setelah mengetahui desain produk dapat dibuat desain komponen produk. Gambar
desain komponen produk Rak Pensil dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut.
Gambar 1.4 Desain Komponen Produk Rak Pensil

1.3.4 Gambar Teknik Produk


Untuk memudahkan proses pembuatan produk, dibuat pula desain gambar teknik
sehingga dapat diketahui bagaimana bentuk produk jika dilihat dari atas, depan dan juga
samping. Gambar teknik dari produk Rak Pensil dapat dilihat pada Gambar 1.5 berikut.
Gambar 1.5 Gambar Teknik Produk Rak Pensil

1.3.5 Mekanisme produk


Produk Rak Pensil berfungsi untuk menaruh alat tulis. Pada umumnya, produk rak
pensil yang ada di pasaran hanya memiliki fungsi untuk menaruh alat pensil saja tanpa
terdapat fungsi lainnya. Namun, pada produk rak pensil kami yang kembangkan terdapat
inovasi berupa wadah compartment yang dapat dipindah dan dibawa kemana-mana karena
produk yang kami kembangkan dapat dilipat, sehingga mekanisme kerja dari produk rak
pensil yang dikembangkan adalah untuk memudahkan pengguna agar dapat dibawa
kemana-mana, pengguna dapat dengan praktis melipat produk secara langsung. Karena
produk rak pensil ini dirancang agar portable dalam jangkauan pengguna sehingga
memudahkan pengguna untuk dibawa kemana-mana.
BAB II
DESAIN INDUSTRI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain industri pada produk. Sub bab yang
dijelaskan diantaranya adalah mengenai pengertian dari desain industri, analisis aspek
yang mempengaruhi dari desain industri seperti aspek ergonomis dan estetika, serta
rencana packaging dari produk rak pensil.

2.1 DESAIN INDUSTRI


Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang No 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
mengatakan bahwa, “Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau
dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi
atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.” Dari pengertian seperti itu maka produk atau barangnya
merupakan gabungan kreativitas dan teknikal dalam proses perancangan produk industri
dengan tujuan untuk dapat dipakai oleh manusia atau pengguna serta sebagai hasil
produksi dari satu sistem manufaktur (Djumhana, 2006).
Kesuksesan produk akhir yang disebarkan dan digunakan untuk konsumen bergantung
kepada desain industri produk tersebut dalam segi ergonomis dan estetika. Pentingnya
Desain Industri terbagi menjadi dua dimensi yaitu sisi ergonomis dan estetika (Karl T
Ulrich, 2001:202). Menurut kepentingan tersebut, maka tim desain melakukan
pengembangan melalui tahap investigasi kebutuhan konsumen (dalam aspek ergonomis
dan estetika) yang kemudian diaplikasikan pada konsep produk yang sedang
dikembangkan, lalu diperbaiki hingga mencapai konsep final, hingga sampai pada
rancangan konsep packaging pada produk.

2.1.1 Analisis Aspek Ergonomis


Apek ergonomis dapat diartikan sebagai kesesuaian desain proporsi suatu produk
dengan pekerja ketika digunakan. Pada aspek ergonomis akan dibahas mengenai produk
yang berkaitan dengan aspek ergonomis yaitu dari segi visual ergonomics, culture¸ safety
and health, dan lainnya. Berikut ini merupakan analisis aspek ergonomis dari produk.
a. Visual Ergonomics
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan pada saat mendesain barang pada sisi
penilaian aspek ergonomis adalah visual ergonomics. Visual ergonomics memungkinkan
untuk menggabungkan antara hubungan dari indra manusia, pekerjaan, dan lingkungan di
sekitar pekerjaan.
Dari ketiga hubungan tersebut yang meliputi dari faktor indra manusia adalah
ketajaman visual, penglihatan warna, kemampuan indra untuk melihat jarak tertentu,
pemakaian alat bantu (kacamata), dan kesehatan mata. Kemudian yang meliputi dari faktor
pekerjaan adalah tampilan visual, pemasangan alat elektronik, pengaturan tata letak
fasilitas kerja, ukuran huruf dan warna, kesediaan waktu istirahat, dan intensitas pekerjaan.
Dan yang terakhir adalah lingkungan yang meliputi pencahayaan, kualitas udara, zat yang
berbahaya bagi mata, faktor fisiologis, dan kepuasan dalam bekerja. Penilaian visual
ergonomics dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Penilaian Visual Ergonomis
ASPEK
LEVEL KEPEN TINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 5 dikarenakan
tampilan dari produk rak pensil
yang tidak mudah dikenali oleh
pelanggan dengan warna rak
pensil yaitu bening yang tidak
Visual Ergonomics mencolok, sehingga nyaman
untuk dilihat. Pada produk
selanjunya diberikan masukan
untuk menggunakan warna
mencolok agar dapat lebih
dikenali.

b. Cultural Ergonomics
Ergonomi budaya merupakan pendekatan yang menganggap variasi interaksi dan
pengalaman yang ditawarkan benda tersebut kepada pengguna berdasarkan budaya. Dalam
mendesain berdasarkan pertimbangan dari ergonomi budaya bukan hanya
mempertimbangkan konteks budaya tetapi juga untuk mempertimbangkan untuk
memberikan pengalaman yang interaktif bagi pengguna. Dalam ergonomi budaya
mempertimbangkan pemahaman kita tentang makna budaya sekitar dan digunakan untuk
mengevaluasi produk sehari-hari yang digunakan. Dalam aspek ini bertujuan untuk
menggabungkan ergonomi budaya dan desain interaktif untuk mengeksplorasi interaksi
yang bisa ditawarkan berupa pengalaman kepada pengguna. Penilaian cultural ergonomics
dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Penilaian Cultural Ergonomics
ASPEK
LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 2 dikarenakan
pada produk rak pensil tidak
mempertimbangkan aspek
cultural ergonomics sebagai
Cultural Ergonomics
kepentingan desain seperti berupa
kebiasaan atau adat yang sesuai
dengan pasarnya sebagai
kepentingan dalam desain.

c. Postur Kerja
Dari segi ergonomi produk hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana dampak
pada produk tersebut terhadap kenyamanan postur operator. Dalam penentuan dimensi
produk diperlukan ukuran-ukuran produk yang biasa disebut dengan dimensi antropometri.
Data antropometri tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan
stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai
dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang menggunakannya. Penilaian postur
kerja dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Penilaian Postur Kerja dan Anthropometri
ASPEK
LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 8 dikarenakan
ukuran dari rak pensil sudah
disesuaikan dengan dimensi
anthropometri (D28 - Dimensi
Panjang Tangan, D17 – Diameter
Postur Kerja dan Genggam, dan D 3 – Diameter
Anthropometri Telapak Tangan) yang sesuai
dengan kebutuhan.

d. Coupling
Di dalam penentuan kenyamanan kerja diperlukan beberapa kenyamana dalam
genggaman tangan. Tabel parameter penilaian untuk kenyamanan genggaman tangan atau
coupling dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4 Skor Coupling
0 1 2 3
GOOD FAIR POOR UNACCEPTABLE
Pegangan pas & Pegangan tangan bisa Pegangan tangan tidak Dipaksakan, genggaman
kuat di tengah, diterima tapi tidak ideal bisa diterima walaupun yang tidak aman, tanpa
genggaman kuat atau coupling lebih sesuai memungkinkan pegangan, coupling tidak
digunakan oleh bagian lain sesuai digunakan oleh
dari tubuh tubuh
Sumber: Hignett (2000).
Di dalam penentuan kenyamanan kerja diperlukan beberapa kenyamanan dalam
pegangan tangan. Untuk produk rak pensil yang dikembangkan ini, ukuran pegangan
didesain berdasarkan dimensi anthropometri yaitu diameter genggaman tangan dan juga
lebar telapak tangan sehingga pegangan rak pensil dapat digenggam dengan mudah dan
nyaman. Berdasarkan hal tersebut diberikan skor coupling untuk produk rak pensil adalah
0 yang berarti baik. Tabel penilaian coupling dari produk rak pensil dapat dilihat pada
Tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Penilaian Coupling
ASPEK
LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 8 dikarenakan
ukuran diameter dari pegangan
Bentuk coupling rak pensil yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen agar mudah
dibawa kemana-mana.

e. Safety and Health


Aspek keamanan berarti suatu produk didesain tidak mencelakai pemakainya. Definisi
kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan
perusahaan. Hubungan kerja di sini berarti bahwa kecelakaan terjadi karena akibat dari
pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan (Suma’mur, 1989)
Penilaian dan analisis terhadap nilai keselamatan dan kesehatan dalam penggunaan
dan perancangan produk dapat dilakukan dengan menggunakan berbaagai metode seperti
HIRARC (Hazard Idetification Risk Assessment and Control), FTA (Fault Tree Analysis),
FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), HAZOP (Hazard and Operability Analysis),
ETA (Event Tree Analysis) dan metode lain yang digunakan. Penilaian safety and health
dari produk rak pensil dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut.
Tabel 2.7 Penilaian Coupling
ASPEK
LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
ERGONOMIS
Diberikan nilai 8 dikarenakan rancangan
desain produk rak pensil harus dirancang
dengan seaman mungkin agar produk rak
pensil tidak dapat melukai atau menyebabkan
Keselamatan dan kecelakaan kepada penggunanya saat
Kesehatan digunakan. Keamanan dapat dijamin dengan
Pelanggan material yang sudah dihaluskan dan berat
produk rak pensil yang didesain tidak terlalu
besar sehingga tidak menyulitkan
penggunaannya yang notabene menggunakan
satu tangan.
Dikarenakan tingginya tingkst kepentingan keselamatan dan kesehatan pengguna,
maka dilakukan analisis aspek-aspek yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai safety
and health dalam penggunaan produk serta aspek-aspek yang dapat digunakan atau
diterapkan untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi.

2.1.2 Analisis Aspek Estetika


Aspek estetika yaitu nilai-nilai keindahan yang ada dalam seni maupun desain yang
membedakan adalah estetika dalam seni untuk diapresiasi, sedangkan estetika dalam
desain adalah bagian dari sebuah fungsi dari suatu produk.
Dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti
fungsi. Selain memenuhi fungsi, ada 3 aspek desain yang harus dipenuhi jika suatu produk
desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek keamanan
(safety), kenyamanan (ergonomi) dan keindahan (estetika). Aspek keamanan berarti suatu
produk desain tidak mencelakai pemakainya. Aspek ergonomi berarti suatu produk desain
proporsinya pas ketika dipakai. Aspek keindahan berarti suatu produk desain harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan jika dilihat.
Desain perwujudannya harus memenuhi fungsi tertentu. Selain fungsi, ada tiga prinsip
dasar yang harus dipenuhi untuk bisa dikatakan sebagai desain yang bagus, yaitu
keamanan, kenyamanan, dan keindahan. Karya seni perwujudannya harus mengungkapkan
ide (gagasan) tertentu. Aspek estetika yang menjadi pertimbangannya yaitu dari dua aspek,
yaitu bentuk dasar dari desain tersebut dan warna. Desain warna pada produk kami adalah
bening karena menggambarkan warna bahan baku dari rak pensil yang ada atau pada
umumnya. Penilaian aspek estetika diferensial produk dan mode/kesan dapat dilihat pada
Tabel 2.8 berikut.
Tabel 2.8 Penilaian Aspek Estetika
ASPEK ESTETIKA LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
Diberikan nilai 8 dikarenakan
produk rak pensil dibuat dengan
hadirnya fitur tambahan yaitu
Diferensial Produk compartment dari rak pensil
sehingga menjadi pembeda antara
produk rak pensil dengan produk
kompetitor yang ada di pasar.
Tabel 2.8 Penilaian Aspek Estetika (lanjutan)
ASPEK ESTETIKA LEVEL KEPENTINGAN PENJELASAN
Diberikan nilai 8 dikarenakan
produk rak pensil yang dibuat
telah mengalami penambahan
nilai produk serta telah menjawab
Mode / Kesan voice of customer dimana
memberikan kesan yang baik
sebagai produk yang dapat
memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen.

2.1.3 Rencana Packaging


Kemasan adalah wadah atau pembungkus untuk menyiapkan barang menjadi siap
untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau
pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk
yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,
benturan dan getaran) (Danger : 1992:42).
Fandy Tjiptono menyatakan bahwa pemberian kemasan pada produk memiliki
beberapa tujuan, yaitu:
1. Pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya dan
sebagainya.
2. Memberikan kemudahan dalam penggunaan (operation), misalnya supaya tidak
tumpah, sebagai alat pemegang dan sebagainya.
3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi kembali atau
untuk wadah lain.
4. Memberi daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna, bentuk maupun
desainnya.
5. Identitas produk (image), misalnya berkesan kokoh, awet, lembut, dan mewah.
6. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, dihitung dan ditangani.
7. Informasi (labelling), yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas.
8. Cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur ulang
(1999:106).
Kemasan dari produk rak pensil dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Packaging Produk Rak Pensil

Untuk keperluan ini, kemasan harus dapat menyandang beberapa fungsi yang harus
dimilikinya seperti:
1. Pelindung isi (Protection)
Kemasan dibuat dalam bentuk kotak berupakarton dan plastik agar dapat melindungi
rak pensil dari kemungkinan tergores maupun tekanan yang memungkinkan patah
ketika dikeluarkan dan sampai ke tangan pembeli. Perlingdungan juga diberikan
didalam kemasan berupa plastik bublewrap agar rak pensil terhindar dari goresan atau
benturan selama proses handling.
2. Memberi daya Tarik (Promotion)
Kemasan luar di desain dengan semenarik mungkin dengan diberi bagian sisi kemasan
yang transparan agar terlihat produknya sehingga pembeli mengetahui model dan
fitur yang ada di rak pensil.
3. Identitas Produk (Image)
Bentuk kemasan dibuat unik sehingga dengan melihat kemasan konsumen dapat
langsung tahu ciri khas dari produk rak pensil.
4. Distribusi (Shipping)
Kemasan dibuat dengan material kertas karton tebal dan berbentuk bidang yang tegak
sehingga tidak sulit dalam pengepakan, pengiriman, selain itu setelah produk rak
pensil dikeluarkan dari kemasan dapat langsung dipakai sehingga memudahkan
penyimpanan kemasan.
5. Informasi (labeling)
Pada packaging rak pensil ini menggunakan barcode yang digunakan sebagai
sarana untuk mempermudah dalam menginput data pada transaksi jual beli.
Kemasan produk juga dilengkai beberapa simbol yaitu recycle menunjukkan bahwa
bahan kemasan mampu didaur ulang, simbol fragile yang berarti produk bisa patah
sehingga perlu membawanya dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai