Oleh :
Dosen Pembimbing :
Ch. Desi Kusmindari, S.T., M.T
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmatnya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Makalah “Produk
Manufaktur Lemari Serbaguna”.
Tugas ini dibuat sebagai salah satu syarat penilaian dalam mata kuliah
“Perancangan Sistem Industri Terpadu”. Makalah ini diharapkan bisa menjadi
acuan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang Produk Manufaktur
Lemari, khususnya mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ch. Desi Kusmindasari,
ST., M.T., selaku dosen pembimbing mata kuliah Perancangan Sistem Industri
Terpadu yang telah memberikan ilmu dan wawasan. Penulis juga mengakui
adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca agar penulis dapat
menyempurnakan penulisan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Merancang produk lemari yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen
dengan menggunakan metode QFD.
Berikut ini adalah bagan struktur Bill Of Material (BOM) produk Lemari
Serbaguna.
Lemari
Serbaguna
Keterangan:
1. P1 = Pintu Lemari
2. DT = Dinding Lemari
3. P2 = Dinding Belakang
4. AR = Alas Rak
5. KL = Kaca Lemari
6. DA = Dinding Lemari Atas
7. DB = Dinding Lemari Bawah.
2.3 Peta Proses Operasi
Adapun peta proses operasi produk Lemari Serbaguna adalah sebagai
berikut :
Lemari Serbaguna
Tutup Belakang Pintu Lemari 2 Dinding Lemari
7’ 0-2 Memotong 7’
0-5 Memotong 7’
0-9 Memotong
(gerinda) (gerinda) (gerinda)
2x Pengulangan Pengulangan
5x
5’ i-4 Inspeks
Beli Pernis
15’ Pernis(Kuas)
0 - 12
Ringkasan
Waktu
Kegiatan Jumlah
(menit)
Operasi 12 87
Pemeriksaan 4 17
Pengulangan Pekerjaan 7 96
Total 20 200
Dinding Lemari
2
A1 Perakitan Dinding
Dinding Lemari Bawah
3
Alas Rak
4 I1
I2
No Kebutuhan
1 Desain
2 Kekuatan material
3 Kapasitas
4 Mudah Dipindahkan
5 Kaca
Setelah penyusunan kuesioner awal, dilakukan penyebaran kuesioner
kepada responden dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Pertanyaan
dalam bentuk kuesioner dengan pilihan jawaban dan menggunakan skala Likert
yang dimodifikasikan sebagai berikut :
1. Sangat Tidak Setuju ( STS ) diberi bobot 1
2. Tidak Setuju ( TS ) diberi bobot 2
3. Cukup Setuju ( CS ) diberi bobot 3
4. Setuju ( S ) diberi bobot 4
5. Sangat Setuju ( SS ) diberi bobot 5
Reliability coefficients:
N of Cases = 50 N of Items =5
Alpha = 0,05
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut maka kuesioner yang digunakan
dalam penelitian menurut A. Abu Hamid (1998), jika hendak mengambil
keputusan-keputusan kelompok, maka variabel dikatakan reliabel jika mempunyai
koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,5 atau lebih. Jika dilihat pada Alpha if item
Deleted pada lampiran maka besarnya alpha diatas 0,5. sedangkan untuk melihat
valid tidaknya kuesioner tersebut dapat dilihat dari Corrected Item-toal
Correlation yaitu antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan
menguji instrumen atau kuesioner dimana kesemua atribut tersebut berada diatas
0,5.
n xi2 i
N s
1
Nx
2
20 5078300 19582
N
1
8,46 = 9 data
1958
Karena N1 < N yaitu 8 < 50, maka data yang diambil telah mencukupi
untuk mewakili populasi.
X
i 1
i
Nilai rata rata
n
Sebagai contoh perhitungan untuk tingkat kepentingan dari atribut ringan,
berdasarkan data yang telah di dapat seperti terlihat pada lampiran 3, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
(41 42 38 ... 35) 1958
Nilai rata rata
50 50
39,16
Dari hasil rata-rata tingkat kepentingan konsumen tersebut di atas maka
selanjutnya dibulatkan ke atas dan hasil pembulatan tersebut akan menjadi nilai
dari tingkat kepentingan, yaitu untuk atribut ringan mempunyai tingkat
kepentingan sebesar 40. Untuk atribut-atribut lainnya dapat di lihat pada tabel 2.9
di bawah ini:
Tabel 2.3 Tingkat Kepentingan
Nilai Urutan Tingkat
No Atribut Produk
Rata-rata Kepentingan Kepentingan
1 Desain 3.59 3 4
2 Kekuatan material 3.69 2 3
3 Kapasitas 3.58 1 4
4 Mudah Dipindahkan 3.26 4 3
5 Kaca 2.25 5 3
Sumber: hasil pengolahan data
No Kebutuhan Goal
1 Desain 5
2 Kekuatan material 4
3 Kapasitas 5
4 Mudah Dipindahkan 4
5 Kaca 4
Sumber: Pengolahan data
2.5.3.4 Perhitungan Rasio Perbaikan (Improvment Ratio)
Rasio perbaikan merupakan perbandingan antara nilai yang diharapkan
pihak perusahaan dengan tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk.
Dihitung dengan rumus :
Goal
I mprovment ratio
Customer Satisfaction performance
Dan sebagai contoh perhitungan perhitungannya dari salah satu atribut
yaitu bobot desain lemari adalah sebagai berikut:
5
I mprovemnent ratio 1,16
4,3
Selanjunya untuk perhitungan atribut lainnya dengan cara yang sama maka
dapat dilihat pada tabel 2.12 di bawah ini:
Tabel 2.6 Rasio Perbaikan (Improvment Ratio)
Tingkat Improvment
No Kebutuhan Goal
Kepuasan Ratio
1 Desain 5 4.3 1.16
2 Kekuatan material 4 4.3 0.93
3 Kapasitas 5 4.28 1.17
4 Mudah Dipindahkan 4 4.2 0.95
5 Kaca 4 4.28 0.93
Sumber: Pengolahan data
1 13
2 14
3 14
4 15
5 15
6 16
7 16
8 17
9 17
10 18
11 19
12 19
Sumber : Pengolahan data
Penjualan lemari
25
20
15
Penjualan
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
14 20 Rp 34.000.000
15 21 Rp 35.700.000
16 21 Rp 35.700.000
17 22 Rp 37.400.000
18 22 Rp 37.400.000
19 23 Rp 39.100.000
20 23 Rp 39.100.000
21 24 Rp 40.800.000
22 25 Rp 42.500.000
23 25 Rp 42.500.000
24 26 Rp 44.200.000
Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kebutuhan 196 201 207 212 218 223 229 234 239 245 250 256
Ukuran
196 201 207 212 218 223 229 234 239 245 250 256
Lot
Persediaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-Biaya penyimpanan = 0 =0
Dari perhitungan biaya produksi dan biaya pemesanan bahan baku selama periode
12 bulan maka total biaya produksi keseluruhan adalah RP. 484.700.000.
14 20 15 Rp 59.130.435
15 21 16 Rp 62.086.957
16 21 16 Rp 62.086.957
17 22 16 Rp 65.043.478
18 22 16 Rp 65.043.478
19 23 17 Rp 68.000.000
20 23 17 Rp 68.000.000
21 24 18 Rp 70.956.522
22 25 18 Rp 73.913.043
23 25 18 Rp 73.913.043
24 26 19 Rp 76.869.565
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah lab yang diterima setiap bulannya
pada periode perencanaan 1 tahun dengan total keseluruhan laba yang diterima
sebesar adalah Rp 282.782.609
8 Shipping 281250
9 Produksi 577500
Tabel 2.22 Area Departemen & Number Of Unit Area Templates
No Departemen Luas (cm2) Number Of Unit Area Templates
1 Storage Bahan Baku Kayu 27450 1,92
Derajat kedekatan
Nama Departemen
A E I O U X
1,2,5,6,
Receiving Bahan Jadi 8 - - 4 3
9
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
1. Agar hasil perhitungan lebih akurat sebaiknya dilakukan lagi penambahan
responden sehingga kita dapat mengetahui lebih jelas kebutuhan
konsumen secara akurat.
2. Sebaiknya dipakai beberapa tambahan metode peramalan dan metode
penentuan kebutuhan konsumen yang nantinya bisa dilakukan
perbandingan untuk hasil yang lebih baik
Lampiran