Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PRAKTIKUM INTEGRASI

PERANCANGAN BISNIS DAN FASILITAS


INDUSTRI TEKNIK INDUSTRI
2019

Kelompok :
FRI-017
Kategori - Nama Produk :
Mainan Edukatif - Woah

Anggota :
Shafy Hafidz (1201160333/TI-40-02)
Silmi Kaaffah (1201160261/TI-40-02)
Apsari Shanti Nayoan (1201160028/TI-40-02)

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI


UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Menurut Kotler, produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke sebuah pasar untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk yang dipasarkan termasuk barang
fisik, jasa, pengalaman, event, orang, tempat, organisasi, informasi dan ide. Perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang begitu pesat pada satu abad terakhir.
Perkembangan ini tidak luput dari kreativitas-kreativitas sumber daya manusia yang terlibat di
dalamnya yang mendorong mereka terus memunculkan ide-ide baru dan mengeksekusinya
sehingga menghasilkan suatu produk yang berguna dan lebih bernilai harganya. Hingga
akhirnya pengembangan produk gencar dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk
meningkatkan daya saing, bertahan di dalam dunia industri, menyaingi kompetitor,
mendapatkan keuntungan yang lebih, juga memuaskan kebutuhan serta selera konsumen yang
berganti-ganti setiap waktu dan sebagai solusi dari rasa bosan serta hasrat manusia yang selalu
menginginkan lebih dari produk yang sudah ada.
Mainan anakpun menjadi salah satu objek yang dikembangkan hingga menjadi semakin
inovatif setiap waktunya. Hal ini diperlukan demi menyediakan sarana permainan edukatif
yang bisa mengasah kemampuan dan menjadi wadah sifat alami anak-anak yang suka
bereksplorasi. Selain dengan mulut, anak-anak biasanya bereksplorasi dengan tangannya.
Dengan eksplorasi, maka kreativitas anak juga bisa berkembang.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk memupuk dan menjaga potensi kreatif manusia pada
saat kecil adalah bersumber dari orang tua. Selain pendidikan orang tua di ranah parenting,
pemberian fasilitas bermain kepada anak juga bisa berpengaruh terhadap kreativitasnya. Seperti
yang telah dipaparkan Supriadi (1994) mengenai studi yang dilakukan oleh Jellen dan Urban
pada tahun 1987 berkenaan dengan kreativitas anak-anak usia 10 tahun di berbagai negara,
termasuk Indonesia yang menggunakan sampel 50 orang anak di Jakarta. Hasilnya adalah
Indonesia menduduki peringkat paling bawah dalam tingkat kreativitas anak-anaknya dibanding
8 negara lainnya.
Tabel 1. 1Ranking Kreativitas Anak

1. Filipina
2. Amerika Serikat
3. Inggris
4. Jerman
5. India
6. RRC
7. Kamerun
8. Zulu
9. Indonesia
Pemupukan potensi kreativitas dapat dilakukan dengan pendekatan aktivitas yang tidak luput
dari keseharian anak kecil seperti permainan yang bisa diberikan dengan konsep edukatif.
Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan
pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan
tradisional dan “modern” yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran (Adams, 1975).
Buku bertekstur adalah salah satu contoh mainan edukatif yang bisa melatih kreativitas dan
insting ekplorasi anak mengenai keadaan sekitarnya, namun bahan yang keras dan terkadang
berat untuk dibuka oleh anak-anak menjadikan produknya kurang praktis dan membuat anak
kecil (batita dan balita) sulit mengeksplor sendiri tanpa bantuan orang tua, juga dengan bentuk
produk seperti buku, hanya indera peraba dan penglihatan yang diasah sedangkan indera
pendengaran masih belum terasah karena buku tidak sekaligus mengeluarkan suara. Dengan
demikian, penulis mengangkat tema pengembangan produk untuk mainan edukatif dengan
produk eksisting berupa buku bertekstur yang akan dikembangkan menjadi mainan bertekstur
yang tidak hanya berguna untuk melatih indera penglihatan dan perabanya, tapi juga bisa melatih
indera pendengarannya karena bisa mengeluarkan suara. Selain itu, diperlukannya bahan yang
aman dan nyaman untuk digunakan oleh pengguna.
I.2. Deskripsi Produk

Nama : Woah
Produk

Deskripsi : Woah merupakan mainan edukasi berupa texture berbentuk hewan


Umum dimana anak dapat merasakan texture dengan berbagai macam bentuk
hewan, dan juga anak dapat mendengar suara hewan dengan menekan
tombol pada mainan sesuai dengan bentuk texture hewan yang ada.
II. DESKRIPSI ALUR PRODUKSI

II.1. Deskripsi Proses

Dalam melakukan proses produksi mainan Woah, dilakukan beberapa proses pembuatan
mainan Woah mulai dari raw material hingga menjadi mainan layak jual, beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut ;
1. Pengukuran
Melakukan proses pengukuran material akrilik yang dibutuhkan.
2. Pelelehan
Melakukan proses pencairan material akrilik.
3. Pencetakan
Melakukan proses pencetakan material akrilik ke dalam cetakan framework.
4. Pendinginan
Melakukan proses pendinginan material akrilik yang sudah dimasukan kedalam
cetakan kedalam ruangan dengan suhu yang sudah diatur, sehingga material tidak
mengalami retak akibat perbedaan suhu.
5. Drilling
Melubangi framework untuk tempat gantungan.
6. Perakitan framework
Melakukan perakitan framework dan penutup tekstur
7. Perakitan tekstur
Proses menempel tekstur-tekstur binatang pada framework
8. Inspeksi framework
Melakukan proses inspeksi pada framework yang telah dicetak dengan ukuran 20 cm
x 20 cm x 20 cm.
9. Perakitan speaker (Button dan wiring)
Proses pemasangan button dan pemasangan kabel untuk mengeluarkan suara.
10. Inspeksi button dan wiring
Melakukan proses inspeksi suara yang dikeluarkan sudah sesuai atau belum dan
button mudah ditekan serta tidak rusak.
11. Pengecatan
Melakukan proses pengecatan pada framework.
12. Perakitan pengaman mainan dan gantungan
Melakukan proses pemasangan pengaman mainan dan gantungan sehingga mainan
dapat dipajang
13. Inspeksi akhir
Melakukan inspeksi akhir pada produk untuk memastikan produk yang telah dibuat
dan dirakit sesuai dengan spesifikasi
14. Pengemasan
Melakukan proses pengemasan produk yang sudah melalui proses assembly dan
inspeksi sehingga dapat dipasarkan.

II.2. Nama Fasilitas

No Fasilitas Ukuran Alat Gambar

1 Area Rungan Mesin Spray


Pengecatan 25 x 25 m Cat

2 Meja 110 x 75 x Bor


pengeboran 75 cm
3 Meja 110 x 75 timbangan
pengukuran x75 cm

4 Area 25 x 25 cm Tempat
Pelelehan pelelehan
material

5 Area 50 x 50 cm Ac
Pendinginan pendingin
Material ruangan
6 Meja 110 x 75 Cetakan
Pencetakan x75 cm produk

7 Meja Inspeksi 110 x 75 Penggaris


x75 cm
8 Meja 110 x 75 Obeng
perakitan x75 cm
framework

9 Area Ruangan Vacuum


Pengemasan 50 x 50 cm Machine

Area button 110 x 75 Meja dan


10 dan wiring x75 cm solder

11 Meja 110 x 75 Meja dan


perakitan x75 cm lem tembak
tekstur
II.3. Operation Process Chart(OPC)
II.4. Struktur Produk

Berikut merupakan struktur poduk.

Woah Level 0

Button dan wire Tali (gantungan) Pengaman Framework Level 1


(0,0,1) (0,0,1) mainan lengkap
(0,0,8) (0,0,1)

Button Speaker Wire


(0,0,4) (0,0,1) (0,0,1)
Tekstur Kuda Tekstur Ayam Tekstur Ular Tekstur Anjing Framework Level 2
(0,0,1) (0,0,1) (0,0,1) (0,0,1) (0,0,1)

Lembaran akrilik Penutup Tekstur Level 3


20 x20 (0,0,4)
(0,0,6)
II.5. Bill of Material(BOM)

Pada bagian ini dijabarkan komponen maupun gabungan material yang digunakan dalam

produksi.

Bill Of Material (BoM)


Company : Trees Prepared by : FRI-017
Product : Woah Date : 16 January 2019
Level Part Code Description Lot Size Unit of Make / Buy
Material Measure
0 A01 Woah 1 Unit Make
1 B01 Tali 1 Unit Buy
(gantungan)
1 B02 Button dan wire 1 Unit Make
1 B03 Pengaman 8 Unit Buy
Mainan
1 B04 Framework 1 Unit Make
Lengkap
2 C01 Button 4 Unit Buy
2 C02 Speaker 1 Unit Buy
2 C03 Wire 1 Unit Buy
2 C04 Tekstur Kuda 1 Unit Buy
2 C05 Tekstur Ayam 1 Unit Buy
2 C06 Tekstur Ular 1 Unit Buy
2 C07 Tekstur Anjing 1 Unit Buy
2 C08 Framework 1 Unit Make
3 D01 Lembaran 6 Unit Make
akrilik
3 D02 Penutup 4 Unit Buy
Tekstur
III. ANALISIS PERANCANGAN BISNIS

III.1. Strategi Pemasaran

● STP (segmenting, targeting, positioning)

Segmenting berupa pembagian pasar ke dalam berbagai segmen menggunakan


beberapa variabel, yaitu geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
Targeting berupa pemilihan target market yang sesuai bagi produk dan jasa yang

ditawarkan. Positioning berupa strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan


dan kompetensi bagi konsumen. STP Produk Woah:

➢ Segmenting

▪ Geografis : Konsumen di Pulau Jawa

▪ Demografis : Konsumen yang mempunyai anak


▪ Psikografis : Konsumen yang cenderung memiliki atau akan memiliki anak
balita
➢ Targeting

Perusahaan Trees menggunakan product specialization yaitu spesialisasi pasar


yang berfokus kepada berbagai segmen pasar dalam artian produk Woah akan
dijual ke masyarakat yang memiliki anak, atau tempat-tempat yang
berhubungan dengan anak kecil seperti tempat penitipan anak, taman kanak-
kanak dan lainnya.

➢ Positioning
Woah merupakan mainan edukasi yang memiliki fitur audio yang menarik dan
tekstur-tekstur yang membuat anak-anak bisa bereksplorasi dengan indera
perabanya, dengan tagline “play smart play fun”.
● Marketing Mix.

➢ Product

Perusahaan Trees merupakan produsen mainan edukasi dengan merek Woah.


Woah merupakan produk mainan edukasi yang dijual dan dibuat dengan
kualitas tinggi karena kuat, aman, menarik, dan mudah digunakan oleh anak-
anak. Bukan hanya bermain, tapi dengan Woah anak juga diajak untuk
bereksplorasi. Woah sangat praktis karena pergantian dayanya sangat mudah.

➢ Price

Trollmi dijual dengan harga berkisar antara Rp. 150.000 - Rp. 300.000.

➢ Place

Produsen berlokasi di Umayah. Penjualan dengan distribusi ke industri-industri.


Perusahaan Trees. Untuk mendistribusikan produknya juga memiliki gudang
untuk menyimpan produk inventory yang berada di Umayan. penjualan produk
ini bekerja sama dengan Kiddy Land, dan lain-lain.

➢ Promotion

Promosi yang dilakukan adalah direct marketing dan menggunakan sales yang
akan menawarkan produk ini langsung pada konsumen, serta melalui iklan di
website Perusahaan Trees.
III.2. Analisis Aspek Pasar

Di bagian ini dijelaskan mengenai bagaimana mengidentifikasi, menggambarkan, dan


meraih pasar yang diinginkan dari produk yang Anda buat (Wajib melampirkan sumber
yang valid).

Target pasar produk Woah adalah konsumen yang memiliki anak, industri-industri yang
menjual mainan anak serta tempat penitipan anak. Data yang didapat dari BPS,
menyatakan bahwa Pulau Jawa memiliki tingkat perekonomian tinggi dengan penduduk
yang paling banyak di Indonesia. Oleh karena itu Provinsi Jawa Barat menjadi target pasar
produk ini. Berdasarkan target pasar yang telah ditentukan, didapatkan bahwa kelompok
provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia, yakni
sebesar 58,67 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,54 persen, dan Pulau
Kalimantan sebesar 8,24 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3,03 persen.
Sementara kontribusi terendah ditorehkan oleh kelompok provinsi di Pulau Maluku dan
Papua (Sumber : BPS Statistik Jawa Barat, 2018), dengan penduduk yang paling banyak di
Indonesia yaitu sebanyak 43.053.732 jiwa (Sumber : BPS Statistik Jawa Barat, 2010).

Anda mungkin juga menyukai