Anda di halaman 1dari 20

GLOBALISASI

DOSEN PEMBIMBING : EVI HUSNIATI, SE., MM

DISUSUN OLEH :
WIBI YULIANTI
18631350
YEREMIATI
18631351
PRITA ALFIANA ROSITA
18631358

PRODI KEBIDANAN DIII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugerah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal
tentang GLOBALISASI yang kami sajikan berdasarkan informasi dari berbagai
sumber.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Kediri, 14 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR PENGISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1
D. Manfaat ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi ......................................................................... 3
B. Sejarah ................................................................................................. 4
C. Teori Globalisasi ................................................................................. 4
D. Faktor-faktor Munculnya Globalisasi ................................................. 5
E. Sebab-sebab Penyebabnya Globalisasi ............................................... 6
F. Macam-macam Globalisasi ................................................................. 7
G. Sikap Selektif Terhadap Globalisasi ................................................... 8
H. Dampak Globalisasi ............................................................................ 9
I. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara .................................................................... 10
J. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia ..................... 10
K. Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme ..... 11
L. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di
Kalangan Generasi Muda
M. Masyarakat Dalam Menghadapi Globalisasi ...................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Globalisasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan
tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa menjadi berkurang atau hilang. Karena globalisasi membuka cakrawala
masyarakat secara global. Segala yang ada di luar negeri dianggap baik oleh
masyarakat untuk diterapkan di dalam negaeri. Sehingga dapat menimbulkan
dilematis. Pengaruh globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyakarat
terutama kalangan muda. Pengaruh globalisasi menjadikan anak muda
kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini di tunjukan
gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.
Seperti cara berpakaian, penampilan, tingkah laku dan lain sebagainya. Dilihat
dari sikap, banyak anak mmuda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun
dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak
sesuka hati mereka. Walaupun ada beberapa keuntungan dari globalisasi,
namun dampaka negatifnya cenderung lebih menonjol. Sedangkan generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa. Semangat nasionalisme merupakan
salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme?
3. Apakah dampaka globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi
muda?
4. Apa pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan globalisasi terhadap moral?
5. Bagaimana cara mencegah dampaka dan pengaruh bahaya global tersebut?
6. Mengapa nilai moral sangat diperlukan di era globalisasi ini?
7. Bagaimana tanggapan masyarakat akan hal tersebut?
8. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan nasional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nasionalisme
3. Untuk mengetahui dampaka globalisasi terhadap sikap nasionalisme di
generasi muda penerus bangsa
4. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk menanggulangi dan menyikapi
dampaka globalisasi di kalangan generasi muda

1
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini antara lain
adalah:
1. Untuk penulis sendiri makalah ini bermanfaat untuk menyelesaikan mata
kuliah Kewarganegaraan serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang sudah di dapat dari pembelajaran mata kuliah Kewarganegaraan.
2. Untuk orang lain makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk
menjadi bahan penulisan lebih lanjut
3. Untuk ilmu pengetahuan makalah ini dapat memperkaya literature terkait
dengan globalisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi mengacu pada keberagaman dan keterkaitan antar warga Negara
dan masyarakat yang membentuk system dunia modern. Menjelaskan tentang
perubahan-perubahan dalam masyarakat dan dalam perekonomian yang
dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan.
Menurut IMF, globalisasi berarti meningkatnya saling ketergantungan
ekonomi antar Negara-negara di dunia yang ditandai oleh meningkat dan
beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran
teknologi yang telah meluas dan cepat.
Globalisasi mengacu pada proses dimana perdagangan informasi dan
budaya semakin bergerak melintasi batas-batas Negara. Proses meningkatnya
aliran barang, jasa, dan uang melintasi batas-batas Negara dan sebagai
akibatnya terjadinya integrasi ekonomi global. Globalisasi berarti proses
meningkatnya lingkup, skala, dan integritas-integritas antar manusia dan
pertukaran gagasan barang dan manusia secara global, kecenderungan ekonomi
atau inisiatif bisnis untuk berekspansi melintasi batas benua.
Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global yang
maknanya ialah universal. Achmad suparman menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda/perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki
definisi yang jelas, kecuali hanya sekedar definisi kerja. Sehingga bergantung
pada sisi mana orang tersebut melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai
suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat antara satu dengan yang
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat.
Di sisi lain, ada yang yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini globalisasi
adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara yang kuat dan
kaya akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara kecil akan semakin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Globalisasi cenderung berpengaruh
besar terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Istilah
globalisasi pertama kali digunakan pada tahun 1985 oleh Theodore Levitte.
Menurut Jan Aart Scholte ada beberapa definisi globalisasi yaiti antara lain:
 Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung antara
pihak yang satu dengan pihak yang lain.

3
 Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas
antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa,
maupun migrasi.
 Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya
hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu
lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
 Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi
dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga
mengglobal.
 Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Berdasarkan artiyang
diatas, masing-masing negara cenderung masih mempertahankan status
ontologinya. Namun menurut artian yang ini dunia global memiliki satus
ontologi sendiri, tidak hanya sekedar gabungan negara-negara.

B. Sejarah
Menurut sejarawan globalisasi sebagai fenomena pada abad ke-20 yang
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Namun sebenarnya
interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak
berabad-abad yang lalu. Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia
mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 san 1500 M. Para
pedagang Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain baik melalui jalan
darat (sutera) maupun jalur laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya
perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya
globalisasi. Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum
muslim di Asia dan Afrika. Lalu ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-
besaran oleh bangsa Eropa. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan
bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional
di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika
perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya
komunisme seakan memberikan kebenaran bahwa kapitalisme adalah jalan
terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan di dunia.

C. Teori Globalisasi
Didalam globalisasi ini Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam
kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat,
yaitu:
a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang
memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di
seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan
kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang
homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama
mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.

4
 Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik
perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan
menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
 Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah
fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk
penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah
bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu
yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk
kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
b. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka
berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika
memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme
telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa
yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau
evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
c. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis.
Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan
oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh
jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat
bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan
yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang
sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa
proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya,
dapat dikendalikan

D. Faktor-faktor Munculnya Globalisasi


1. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh
perkembangan dalam infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dunia,
disetiap rumah dan kantor dilengkapi dengan tipe, mesin faks, televisi kabel
dan digital mail elektronik dan internet. Pengguanaan internet dan tipe
genggam mempercepat dan memperdalam proses globalisasi, semakin
banyak orang menjadi terhubungkan (interconnected) melalui penggunaa
teknologi ini bahkan sampai kekampunu-kampung terpencil yang
sebelumnya hamper tidak bisa dibayangkan bisa menggunakan teknologi
ini. Dewasa ini semakin banyak Negara mengakses jaringan komunikasi
internasional yang pada dekade-dekade sebelemnya hamper mustahil
diwujudkan.

5
2. Adanya integritas ekonomi dunia
Globalisasi juga semakin mungkin terjadi oleh adanya intergrasi ekonomi
dunia, perekonomian global tidak lagi melalui didasarkan pada pertanian
atau industri. Melainkan, semakin didominasi oleh kegiatan perekonomian
tanpa bobot. Adapun perekonomian tanpa bobot adalah perekonomian yang
produknya adalah informasi, seperti perangkat lunak computer, produk
media dan hiburan dan jasa berbasis internet. Perekonomian berbasis
pengetahuan ditandai oleh munculnya banyak konsumen yang cakap
teknologi dan yang mudah menguasai. Kemajuan-kemajuan terbaru dalam
bidang komputerisasi, hiburan dan telekomunikasi serta
mempraktekkannya dalam kehidupan keseharian mereka. Demikianpun
partisipasi dalam jaringan distribusi dunia yang sangat penting dalam
berbisnis ditengah pasar global yang berkembang begitu cepat.

E. Sebab-sebab Penyebabnya Globalisasi


Adapun sebab-sebab meningkatnya globalisasi adalah terjadinya perubahan
politik dunia, adanya aliran informasi yang begitu cepat serta berkembang
pesatnya perusahaan-perusahaan multi nasional.
1. Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Gidden, ada sejumlah pengaruh politik yang menjadi
kekuatan penggerak dibalik meningkatnya globalisasi. Pertama, runtuhnya
komunisme ala Soviet melalui serangkain revolusi dramatis di eropa timur
pada tahun 1989, yang berpuncak pada bubarntya Uni Soviet itu sendiri
pada tahun 1991 dan runtuhnya komunisme memperkuat proses globalisasi
dan juga harus dilihat sebagai akibat dari proses globalisasi itu sendiri.
Kedua, munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan regional
Uni Eropa merupakan bentuk pemerintahan Transtional. Masin-masing
Negara anggota melepaskan kedaulatannya dalam tingkat tertentu. Ketiga,
munculnya berbagai organisasi antar pemerintahan dan organisasi non
pemerintahan internasional.
2. Aliran Informasi Yang Cepat Dan Luas
Pergeseran kecakrawala berfikir global ini memiliki dua dimensi : Pertama
sebagai anggota masyarakat global. Orang semakin merasa bahwa
tanggung jawab social tidak berhenti pada level nasional. Kedua
cakarawala berfikir global menunjukkan bahwa orang makin melihat
kesumber-sumber lain daripada Negara dalam merumuskan rasa identitas
mereka sendiri.
3. Berkembang Pesatnya Perusahaan-perusahaan Transnasional
Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa lebih dari satu Negara. Merupakan jantung perekonomian global.
Perekonomian elektronik adalah factor lain yang memperkokoh globalisasi
ekonomi.

6
F. Macam-macam Globalisasi
1. Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara
lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
a. Globalisasi Produksi
b. Globalisasi pembiayaan
c. Globalisasi tenaga kerja
d. Globalisasi jaringan informasi
e. Globalisasi Perdagangan
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah
terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan
internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi
bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan
pasar dunia. Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan
globalisasi ekonomi, diantaranya:
a. kebijakan globalisasi ekonomi
 Produksi global dapat ditingkatkan
 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih
baik
 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
b. keburukan globalisasi ekonomi
 Menghambat pertumbuhan sektor industri
 Memperburuk neraca pembayaran
 Sektor keuangan semakin tidak stabil
 memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
2. Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di
masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik
nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-
aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah
laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran
orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan

7
penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world
culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya
dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke
berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif
terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi.
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama
komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi
antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin
cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
a. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
 Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
 Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan
kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar
kebudayaannya.
 Berkembangnya turisme dan pariwisata.
 Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
 Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film
dan lain lain.
 Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala
Dunia

G. Sikap Selektif Terhadap Globalisasi


Merupakan suatu sikap yang menunjukkani pengaruh globalisasi tanpa
menghilangkan jati diri kepribadian bangsa guna mewujudkan dan menerima
pengaruh globalisasi didasarkan pada pancasila yang memiliki kedudukan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
1. Pancasila sebagai dasar Negara
Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum sehingga semua
peraturan hukum atau dasar yang bertentangan dengan pancasila harus
dicabut.
2. Pancasila sebagi jiwa dan kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa dan digali dari
bumi Indonesia yang telah dibina sejak lama. Pancasila merupakan corak
dan cirri khas yang membedakan Bangsa Indonesia dengan Bangsa lain.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa
Pancasila mempersatukan dan memberi petunjuk dalam mencapai
kebahagiaan lahir dan batin. Pancasila merupakan pedoman tingkah laku

8
bagi warga Negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa
dan bernegara.

H. Dampak Globalisasi
1. Dampak Positif Globalisasi :
 Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
 Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih
produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam
negeri mampu bersaing di pasar internasional.
 Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
 Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan
transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
 Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
 Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
 Berkembangnya turisme dan pariwisata.
 Meningkatkan pembangunan negara.
2. Dampak Negatif Globalisasi :
 Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui
internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh
masyarakat.
 Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian,
dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat,
misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh
segelintir orang.
 Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
 Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan
dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.
 Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
 Menghambat pertumbuhan sektor industri.
 Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme)
 Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan
duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
 Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status
seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
 Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau
kebudayaan suatu negara

9
I. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa,
kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia
(world society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu,
manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak
dapat saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.Era
globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah
melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu
memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena
ekonomi, arena politik, dan arena budaya.Jika masyarakat atau bangsa tersebut
tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi
dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang
tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.Dari sisi politik, gelombang
globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang
dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya
prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf
kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati
rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat
dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang
tidak memihak rakyat.Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan
runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan
Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi, gelombang
demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan politik semakin
terlihat.Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya
yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem
nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan
pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat
mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang
bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada
pengaruh-pengaruh budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia
dari perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-
masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan
memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan
saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.

J. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia


Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses
dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan
menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut
Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)

10
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme
Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september
2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam
interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin
dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi
pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan
lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga
segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas
ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari
kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang
kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-
lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa
rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan
adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.

K. Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme


1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta

11
terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang
dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang
tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh
terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan
rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab
globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang
di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk
diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila
dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap
tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas
nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

L. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi


Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di
kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita
kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan
dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian
yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa
dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa
batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah
menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu
kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat

12
kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan
tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya
internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial
terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal
sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.
Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka
bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda
yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan
kenyamanan masyarakat.
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara
golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang
karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli
terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan
bangsa.

M. Masyarakat Dalam Menghadapi Globalisasi


Masyarakat Indonesia adalah masyarakat sangat ramah ,menghargai
perbedaan, menghormati antar sesama dan berakhlak baik. Dalam
menyelesaikan masalahpun masyarakat Indonesia selalu dengan musyawarah
,sehingga mencapai persetujuan yang sama. Tetapi sekarang masyarakat
indonesia sangat berbeda dengan apa yang saya sebutkan tadi. Saat ini
masyarakat Indonesia mengalami krisis moral sehingga mereka berpikir
pendek, tidak menghargai perbedaan, sangat labil emosinya dan malas.
Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi dikarenakan masyarakat sulit
menyaring informasi dari media seperti TV, Internet dan lain lain. Informasi
yang baik dan buruk mereka terima begitu saja dan di aplikasikan di kehidupan
mereka . Faktor lainnya , dikarenakan pembangunan ekonomi yang tidak
merata, hidup tidak sejahtera dan kurangnya perhatian orang tua terhadap
anaknya. Akibat adanya globalisasi pada teknologi terdapat dampak buruk dan
baik sehingga kita perlu berhati hati .Kita perlu waspada terhadap informasi
yang kita terima. Tidak semua informasi harus kita terima begitu saja dan
dilakukan di kehidupan . Banyak budaya luar yang seharunya kita tidak
dapatkan, misalkan gaya hidup yang kurang baik , etika berbicara yang kasar,
mengikuti mode pakaian yang terlalu terbuka dan lain lain yang menyebabkan
hilangnya budaya pancasila dan aturan agama yang diabakan, hal ini sudah di
rasakan dengan fakta fakta yang terjadi dilingkungan kita misalnya
dimanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana untuk melakukan penipuan ,
melakukan penghinaan terhadap agama/SARA , pornographi dan mempelajari
hal yang tidak baik. Hal itu disebabkan kemajuan teknologi pada system
jaringan yang tidak di saring informasi buruknya. Dampak baik adanya

13
globalisasi, komunikasi dapat dilakukan dengan cepat. Teknologi selalu
berkembang dengan pesat, komputer dan handphone sebagai sarana nomor satu
dalam mencari informasi , pemahaman masyarakat terhadap internet semakin
tinggi dalam jaringan serta pemanfaat komputer dan sistemnya, semakin
kreatifnya anak bangsa dalam melakukan proses pembelajaran, mempermudah
pekerjaan misalnya internet banking, membeli barang, bersosialisasi, mencari
pekerjaan dan info lainnya.
Manusia yang baik adalah manusia yang memahami apa yang baik dan
buruk bagi orang lain sehingga menghindari yang buruk dan mencari hal yang
baik demi mendapatkan lingkungan yang sejahtera bagi orang lain dan dirinya.
Namun dengan berkembangnya teknologi misalnya system komputer ,
teknologi informasi dan globalisasi yang sudah ada sejak dahulu. Banyak
dimanfaatkan masyarakat untuk hal yang kurang bermanfaat dan tidak baik.
Dalam menghadapi informasi yang kita dapatkan, kita harus mencerna dan
membiasakan diri mencari informasi seakan akan untuk mencari pengetahuan
dan ilmu Untuk mewujudkan hal tersebut maka kita harus mengetahui dampak
yang akan terjadi jika melakukan hal yang negatif akbiat dari informasi yang
tidak baik. Selain itu peran orang tua juga sangat penting oleh sebab itu
sebaiknya orang tua lebih memahami teknologi komputer dan internet dari
pada anaknya , agama serta pendidikan juga sangat penting. Dengan
mempelajari agama dan memperbanyak waktu untuk belajar maka seseorang
akan lebih focus kepada kegiatannya . Dengan kegiatan tersebut saya yakin
masyarakat indonesia akan menjadikan masyarakat yang cerdas bukan hanya
kecerdasan IQ nya saja ,namun kecerdasan ESQ pun akan tinggi, sehingga akan
dapat menyaring informasi yang buruk dan mengambil informasi yang baik
saja .Jadi dengan fenomena Globalisasi interaksi antara manusia , manusia
dengan informasi , yang menyebabkan manusia terpengaruh oleh informasi
tersebut akan berkurang bahkan tidak ada jika kita menerapkan kegiatan
agama, pembelajaran dan bimbingan orang tua . Dalam hal kemajuan teknologi
juga kita harus mendidik anak bangsa agar memanfaatkannya dengan baik ,
alangkah baiknya jika sekolah sekolah memberi edukasi menghadapi dunia era
Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang selama ini tidak pernah dan
jarang dilakukan oleh lembaga pendidikan . Dengan demikian dalam
menghadapi Globalisasi demi menjaga budaya , perilaku dan jiwa kita harus
menjadi orang yang cerdas dalam mendapatkan informasi agar tidak
terpengaruh budaya kurang baik . Oleh sebab itu dibutuhkan usaha dari
pemerintah, masyarakat dan dari diri kita sendiri . Agar dapat memanfaatkan
teknologi yang sangat modern dan canggih dengan sebaik baiknya.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan di alami oleh setiap
bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang,
masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu masyarakat atau negara tidak mungkin dapat
mengisolasi diri terhadap globalisasi. Jika suatu masyarakat atau negara
menisolasidiri dari globalisasi maka masyarakat atau negara tersebut akan
terlindas oleh jaman dan dapat dikatakan masyarakat atau negara tersebut
terjeratpada era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak globalisasi sendiri ada yang positif dan ada yang negatif. Salah satu
contoh damapak globalisasi positif jika Dilihat dari globalisasi politik,
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis karena pemerintahan
adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur,
bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan rakyat. Tanggapan
positif tersebut berupa rasa Nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Salah satu contoh dampak negatif globalisasi adalah Mengakibatkan
kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan yang miskin, karena
adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut akan
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan yang miskinyang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.

B. Saran
Bahwa di era Globalisasi ini sangat nyata dibutuhkan generasi yang unggul
dan mandiri dalam IPTEK. Oleh karena itu diperlukan sikap positif dari kita
dalam menerima perkembangan IPTEK untuk mengimbangi kehidupan kita
dalam era Globalisasi ini sehingga tercipta generasi yang tidak tertinggal dalam
era globalisasi ini.
Sehingga pengaruh teknologi informasi memang tidak mungkin kita tolak
atau hindari, kita harus dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan
masyarakat tetapi disisi lain kita juga harus berhati-hati dan bersikap bijak agar
dampak negatif yang menyertainya dapat kita hilangkan atau paling tidak kita
minimalisir, mengenalkan teknologi informasi sekaligus pemanfaatannya bagi
kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan dan
meningkatkan daya nalar dan daya seleksi masyarakat terhadap berbagai
informasi yang membanjir, sehingga masyarakat semakin kritis dan dewasa
dalam menyikapinya.

15
Pada masa-masa sekarang Indonesia perlu melakukan sosialisasi yang
berkelanjutan dalam membudayanya IPTEK. Pengenalan IPTEK dapat di
mulai dari tingkat Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi, juga pelaku
industri dan masyarakat umum.Tujuannya adalah menciptakan generasi yang
unggul dan mandiri dalam IPTEK untuk menghadapi era globalisasi. Sebab
globalisasi proses yang tidak bisa dihindari dan dicegah. Globalisasi dalam
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dimana proses yang mencakup
keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi
adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global apa saja
dapat masuk sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.google.co.id/scholar?start=50&q=jurnal+globalization&hl=id&as_s
dt=0
umrefjournal.um.edu.my/filebank/published_article/670/JPMM%202006%20HA
SMAH%20ZANUDDIN.pdf
http://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnals+moral&hl=id&as_sdt=0
business.illinois.edu/ba/seminars/2011%5CSpring%5Creed_paper.pdf
http://eprints.uny.ac.id/3644/
http://en.wikipedia.org/wiki/Globalization
http://dewon.wordpress.com/2007/11/03/kategori-19/
http://kurniapanduwibowo.blogspot.com/2011/04/pengertian-era-globalisasi.html
http://nurafifahharahap.blogspot.com/2012/03/makalah-globalisasi-iptek-
ilmu.html
http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/05/09/contoh-makalah-
globalisasi-full/
http://randinurzaman.blogspot.com/2012/04/makalah-dampak-globalisasi-dalam-
bidang.html
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-globalisasi.html
http://sro.web.id/makalah-globalisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://bungkapit21artikel.blogspot.com/2008/06/globalisasi-mau-diterima-atau-
ditolak.html
http://www.anneahira.com/globalisasi-ekonomi.htm
hrcak.srce.hr/index.php?show=clanak_download&id_clanak_jezik=15830

iii

Anda mungkin juga menyukai