BUKU III B
BORANG INSTITUSI
YANG DIISI OLEH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
Halaman
HALAMAN MUKA i
DAFTAR ISI ii
DATA DAN INFORMASI iii
IDENTITAS PENGISI BORANG v
Identitas berikut ini mengenai Fakultas (yang bersangkutan dengan PS) dari Perguruan
Tinggi :
Nama Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat : Jl. Kampus Unsrat Bahu Manado
No. Telepon : 0431-862586
No. Faksimili : 0431-862586
Homepage dan E-Mail : http://www.FISPOL.unsrat.ac.id
e-mail: unsratfispol@gmail.com
Nomor dan Tanggal
SK Pendirian Fakultas : SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
No. 81 tahun 1964 tanggal 17 Agustus 1964
Pejabat yang Menerbitkan SK : Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
Tajib Hadiwidjaja
BAN-PT: Borang Fakultas/Sekolah Tinggi, Akreditasi Program Studi Sarjana 2018 iii
Program studi yang dikelola oleh Fakultas:
1. PS. Ilmu Administrasi Negara (Jenjang pendidikan S1)
2. PS. Ilmu Administrasi Bisnis (Jenjang pendidikan S1)
3. PS. Ilmu Pemerintahan (Jenjang pendidikan S1)
4. PS. Ilmu Politik (Jenjang pendidikan S1)
5. PS. Ilmu Komunikasi (Jenjang pendidikan S1)
6. PS Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Jenjang Pendidikan S1)
7. PS. Sosiologi (Jenjang pendidikan S1)
8. PS. Antropologi (Jenjang pendidikan S1)
1.1 Visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik
1.1.1 Visi
FISPOL Unsrat sebagai Pusat Pendidikan Sosial Politik Yang Unggul dan Berbudaya di
Kawasan Indonesia bagian Timur
Argumentasi mendasar dalam Gagasan Visi ini:
1. Kesadaran akan tugas dan tanggungjawab pendidikan tinggi yaitu keharusan untuk
mengkaitkan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai suatu keutuhan yang tidak dapat
dipisahkan. Artinya bahwa muara dari pendidikan dan pengembangan ilmu yang
diajarkan di FISPOL bukan hanya untuk diketahui namun juga memiliki kapasitas
mengatasi masalah-masalah sosial-politik masyarakat.
2. Visi tersebut berangkat dari kesadaran dan keberanian mengevaluasi diri (self evaluation)
untuk mengambil langkah yang tepat berdasarkan evaluasi itu sendiri.
3. Revitalisasi pada level manajemen dan pendidikan di FISPOL berbasis akreditasi. Dalam
menghadapi berbagai tuntutan perkembangan IPTEK, perubahan pola relasi sosial dan
politik yang dinamis membutuhkan pengkondisian proses pendidikan di FISPOL.
4. Visi ini sebagai bentuk faculty development yang selaras dengan Visi Rektor dalam
Pengembangan Universitas Sam Ratulangi yaitu pengembangan potensi sumber daya
manusia yang unggul dan berbudaya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
1.1.2 Misi
1. Menyelenggarakan proses pendidikan berbasis Manajemen mutu, untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
2. Melaksanakan penelitian yang berorientasi pengembangan dan inovasi IPTEK yang
bermuara pada pemecahan masalah sosial politik di masyarakat.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang melibatkan seluruh civitas akademika untuk
menjawab kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
4. Terwujudnya suasana akademis kampus yang harmonis, tertib dan beretika yang
didukung oleh lingkungan yang bersih dan aman.
5. Menjalin kerja sama yang produktif dan berkelanjutan dengan lembaga pemerintah,
lembaga pendidikan lain dan dunia usaha di daerah, nasional dan internasional.
6. Mewujudkan manajemen fakultas berstandar Akreditas dalam mendukung proses
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
1.1.3 Tujuan
Mewujudkan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik sebagai pusat keunggulan melalui penyediaan
program pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan program penelitian dan
pengabdian pada masyarakat yang tertata baik serta pengembangan sistem manajemen yang
menerapkan prinsip transparan, akuntabel, partisipatif, taat hukum dan patuh pada kebijakan
pemerintah yang diwujudkan melalui:
- Program pendidikan dan pelatihan dengan kurikulum yang relevan, serta proses
pembelajaran yang efektif didukung oleh sarana dan prasarana yang sesuai.
- Program penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan agenda yang jelas dan
terarah menurut disiplin ilmu baik secara individual maupun interdisiplin termasuk di
dalamnya program-program yang mendorong pengembangan ekonomi, sosial dan politik
kemasyarakatan.
- Sistem pengelolaan dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, mengutamakan kinerja,
dan menjunjung tinggi etika akademik.
- Berperan sebagai kekuatan moral bagi pengembangan masyarakat demokratis, mandiri,
berdaya saing dengan membangun peradaban bangsa yang maju dan mulia.
Sasaran
1. Meningkatkan relevansi program studi terhadap kebutuhan dan tuntutan stakeholders
serta perkembangan ilmu Sosial dan Politik.
2. Meningkatkan kemandirian, kepemimpinan dan adaptasi lulusan dengan lingkungan.
Strategi Pencapaian:
1. Mengevaluasi kurikulum masing-masing program studi secara sistematis dan berkala.
2. Pengembangan pola pembelajaran yang seimbang antara kemampuan akademik (hard
skill) dan kemampuan soft skill.
3. Peningkatan kualitas pembelajaran mahasiswa.
4. Peningkatan pelayanan yang mendukung penguatan kultur akademik yang sehat atas
dasar prinsip dialogis yang komunikatif antar dosen dengan mahasiswa.
5. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan perkembangan
teknologi.
6. Meningkatkan kemampuan dan peran perencanaan dan sistem informasi fakultas.
7. Meningkatkan peran penjaminan mutu fakultas yang mengacu kepada sistem
penjaminan mutu universitas.
8. Menfasilitasi peningkatan kualitas tenaga pendidik untuk studi lanjut pada jenjang strata
tiga dan guru besar.
9. Mengembangkan sistem pengelolaan anggaran yang efektif, efisien dan transparan yang
berorientasi pada PK-BLU.
Sebagai sebuah perguruan tinggi negeri, tata cara pemilihan pimpinan fakultas dilakukan
berdasarkan KepMen Nomor 282/O/1980 tanggal 22 Desember 1980 tentang Tata-cara
Pemilihan Calon Dekan di lingkungan universitas dan sekolah tinggi dan Kep.Dirjen Dikti
Nomor 08/DD/Kep/1981 tanggal 26 Februari 1981 tentang Petunjuk Pelaksana Tata Cara
Pemilihan Dekan dan Pembantu Dekan (wakil Dekan). Pelaksanaan pemilihan Dekan
periode 2016 -2020 mengacu pada Peraturan Rektor Universitas Sam Ratulangi Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Dosen sebagai Pimpinan Organ
Pengelola Fakultas dan Pascasarjana di Lingkungan Universitas Sam Ratulangi.
Adapun mekanisme atau tahapan pemilihan Dekan dan wakil Dekan adalah sebagai
berikut.
1. Dekan dipilih oleh anggota senat FISPOL yang terdiri dari: Dekan, wakil dekan 3
orang, Ketua-ketua jurusan 5 orang, utusan program studi 5 orang, Guru Besar
(profesor) 2 orang. Anggota senat berjumlah 16 orang, ketua senat dipilih dari anggota
senat yang tidak menduduki jabatan dan tugas tambahan.
2. Setiap tahun Dekan menyampaikan Laporan pertanggung-jawaban dihadapan sidang
rapat senat terbuka dan sivitas akademika pada acara Dies Natalis FISPOL Unsrat.
Wakil Dekan
Wakil Dekan sebagai pelaksana tugas sehari-hari Dekan terdiri dari:
1. Wakil Dekan bidang Akademik dan Kerjasama yang selanjutnya disebut Wakil
Dekan I (Wadek I).
Tugas: mewakili Dekan dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat.
Fungsi: meneliti serta mengkoordinasikan kegiatan di lingkungan fakultas yang
meliputi :
a. Perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran serta
penelitian.
b. Pembinaan tenaga pengajar dan tenaga peneliti.
c. Persiapan program pendidikan baru berbagai tingkat maupun bidang.
d. Menyusun program bagi usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa.
e. Perencanaan dan pelaksanaan kerjasama pendidikan dan pengajaran dan
penelitian dengan semua unsur pelaksana di lingkungan Unsrat.
f. Pengolahan data yang menyangkut bidang pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dibidang masing-masing.
g. Kerjasama dengan semua unsur pelaksana di lingkungan Universitas Sam
Ratulangi dalam setiap usaha di bidang pengabdian kepada masyarakat serta
usaha penunjangnya.
2.3 Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi
yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada
keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif
bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan,
tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Dalam menjalankan fungsi kepemipinan dikenal kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan kepemimpnan publik. Kepemimpinan operasional
berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi kedalam kegiatan operasional
program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar
unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan
kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
Jelaskan pola kepemimpinan dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Sam
Ratulangi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik memiliki struktur organisasi yang mapan, kepemimpinan
Perencaaan
Pengorganisasian
Dalam kaitan dengan pengelolaan berbagai aktifitas, fakultas menerapkan pendekatan yang
berssifat dialogis dan partisipatif. Pendekatan dialogis dilakukan melalui diskusi dengan
memintakan masukan berupa saran dan kritik yang bertujuan untuk bersama-sama
membangun dan mengembangkan fakultas yang lebih baik. Semua masukan dan kritik akan
dijadikan sebagai masukkan bagi perbaikan dan perubahan untuk kemajuan institusi di masa
yang akan datang. Bentuk nyata dari upaya ini adalah dekan dengan semua jajaran pimpinan
fakultas, jurusan dan program studi melaksanakan rapat kerja untuk membahas berbagai
masukan untuk membahas program pengembangan fakultas. Selanjutnya program kerja
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi dijadikan sebagai Renop
Fakultas setiap tahun. Mengacu dari Renop ini, semua aktifitas program kegiatan Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik akan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan jadwal yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Pemberdayaan Staf
Untuk menjamin terlaksanya aktifitas rutin dan pengembangan di Fakultas Illmu Sosial dan
Politik sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, maka Dekan menetapkan
taskforce dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Pelaksanaannya dalam
bentuk pimpinan fakultas menetapkan orang-orang yang bertugas menjalankan rencana
kerja, penentuan waktu pelaksanaan kegiatan dan penetapan indikator keberhasilan kegiatan.
Pada tahun 2016, Dekan telah menerbitkan surat keputusan Dekan tentang pengangkatan tim
Pelaksanaan
Aktifitas operasional harian internal pada setiap unit, seperti kantor wakil-wakil dekan,
pimpinan jurusan dan program studi, dikoordinasikan dan dikendalikan oleh pimpinan unit
kerja masing-masing. Sedangkan untuk kegiatan dengan berbagai pihak ekternal seperti
instansi pemerintah dan swasta maupun dengan pihak luar negeri dikendalikan dan
dikoordinasikan oleh dekan. Beberapa contoh yang pernah dilakukan pada tahun 2016
adalah kuliah umum dari dekan Fisip Universitas Lambung Mangkurat; Diskusi penyusunan
Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Organisasi/Kelembagaan
Pemerintah dengan Kementerian PAN dan RB; Seminr Nasional tentang Upaya
Perlindungan dan Pemajuan Hak-Hak Pekerja Migran di Asean kerja sama dengan Kemlu
RI; Kuliah Umum dengan tema “ Peran DPR-RI Dalam menjalankan Fungsi Anggaran,
Legislasi dan Pengawasan” Nara Sumber Wakil Ketua DPR; Seminar Internasional dengan
tema “Voting Behavior and the Future of Our Democracy” Dosen tamu Prof. Andrew Garne,
Ph.D dari Departement of Political Science University of Wyoming USA; Seminar
Internasional dengan tema “Cultural Deversity and Political Dinamics in Contemporary
Indonesia: Echos from the Past” oleh Prof. Maria Schouten, Ph.D dari Universidade Beira
Interior Portugal;
Pengawasan
Mekanisme pengawasan dilakukan secara berkala melalui kegiatan monitoring dan evaluasi
internal baik ditingkat fakultas dan universitas. Hal ini dilakukan untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan akademik dan berbagai program kegiatan pengembangan lainnya
terselenggara sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada lingkup universitas dan
fakultas. Mekanisme ini didukung dengan adanya manual mutu dan SOP dari tingkat
universitas dan fakultas. Seiring dengan mekanisme pengawasan yang dimaksud, dilakukan
pula evaluasi dibawah koordinasi pimpinan fakultas. Monev ini dilakukan sebagai forum
diskusi dan konsultasi untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan, sekaligus juga
merupakan upaya untuk memastikan semua kegiatan yang direncanakan sudah sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Pada kesempatan ini, tim monev memberikan
2.5 Sistem Penjaminan Mutu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsrat
Jelaskan sistem penjaminan mutu dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsrat.
Jelaskan pula standar mutu yang digunakan.
Sistem penjaminan mutu di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik mengikuti mekanisme
penjaminan mutu yang berlaku di Universitas Sam Ratulangi, yaitu untuk memastikan
bahwa kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik berjalan sesuai dengan standar
penjaminan mutu, disertai dengan umpan balik dan tindak lanjutnya.
Di tingkat Universitas satuan yang bertugas membantu rektor dalam pelaksaaan proses
penjaminan mutu adalah Lembaga Penjaminan Mutu Universitas (LPM). Sementara di
tingkat Fakultas yang bertugas membantu dekan dalam pelaksanaan proses penjaminan
mutu adalah Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UPMF).
Dengan adanya jenjang penjaminan mutu tersebut, di Fispol Unsrat pelaaksanaan
penjaminan mutu diformalkan dengan dibentuknya Unit Penjaminan Mutu di tingkat
Fakultas, (UPMF), yang ditetapkan dengan SK Dekan Nomor : 1760/UN12.8/PJ/2016
Tim UPMF terdiri dari Penanggung jawab (Dekan), Koordinator (Wakil Dekan I), Ketua,
Sekretaris, dan anggota. Adapun tugas dari Tim UPMF adalah : (1) melakukan monitoring
dan evaluasi proses Akademik seluruh Program Studi bekerjasama pimpinan Jurusan dan
koordinator Program Studi serta melaporkan hasil eveluasi tersebut kepada Dekan dan
Rektor secara berkala setiap semester; (2) Menyusun dokumen yang berkaitan bidang
akademik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi.
Dengan demikian dalam melaksanakan tugasnya tim Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UPMF).
Tim UPMF mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu
akademik secara keseluruhan di lingkungan Fispol Unsrat, membuat perangkat yang diperlukan
dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik, memonitor pelaksanaan sistem
penjaminan mutu, melaksanakan audit dan eveluasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu
akademik, serta melaporkan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik
kepada Dekan dan Rektor. Upaya peningkatan mutu pendidikan terus menerus dilakukan,
sehingga budaya mutu semakin meningkat sejak dari penetapan standar, pelaksanaan standar,
mengevaluasi pelaksanaan standar secara berkelanjutan.
3.1 Mahasiswa
3.1.1. Sistem Penerimaan dan Seleksi Calon Mahasiswa Baru
Kebijakan sistem penerimaan dan seleksi calon mahasiswa (mencakup mutu prestasi
dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya, berdasarkan
wilayah, kemampuan ekonomi dan gender).
3.1.2 Tuliskan data mahasiswa reguler dan mahasiswa transfer untuk masing-masing program
studi S1 pada TS (tahun akademik penuh yang terakhir) di Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Unsrat dengan mengikuti format tabel berikut :
Catatan :
(1) Mahasiswa program reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan
secara penuh waktu (baik kelas pagi, siang, sore, malam, di seluruh kampus).
(2) Mahasiswa program non-reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program
pendidikan secara paruh waktu.
(3) Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi dengan
mentransfer mata kuliah yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT
maupun luar PT.
3.1.3 Uraikan alasan/pertimbangan Fakultas/Sekolah Tinggi dalam menerima mahasiswa
transfer. Jelaskan pula alasan mahasiswa melakukan transfer.
Persyaratan penerimaan mahasiswa transfer harus memenuhi syarat seperti program studi
asal yang bersangkutan harus terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi dengan nilai akreditasi minimal sama dengan program studi yang kami peroleh,
kemudian menyesuaikan mata kuliah yang sama dengan yang ada.
Alasan mahasiswa melakukan transfer mengikuti orang tua dalam tugas/dinas, alasan
diskresi (papua).
3.2.1 Tuliskan rata-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan selama tiga tahun terakhir dari
mahasiswa reguler bukan transfer untuk tiap program studi S1 yang dikelola oleh
Fakultas/Sekolah Tinggi dengan mengikuti format tabel berikut:
Rata-rata masa studi
No. Program Studi Rata-rata IPK lulusan
(tahun)
(1) (2) (3) (4)
1 Ilmu Administrasi Negara 4.76 3.37
2 Ilmu Administrasi Bisnis 4.78 3.42
3 Ilmu Pemerintahan 5.20 3.37
4 Ilmu Politik 5.45 3.41
5 Ilmu Komunikasi 5.13 3.45
6 Sosiologi 5.06 3.49
7 Antropologi 5.22 3.46
8 Ilmu Perpustakaan 4.76 3.40
Rata-rata di Fakultas 5.45 3.42
3.2.2 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang rata-rata masa studi dan rata-
rata IPK lulusan, yang mencakup aspek : kewajaran, upaya pengembangan, dan
upaya peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.
Aspek kewajaran: Idealnya untuk menyelesaikan pendidikan pada program sarjana
minimal ditempuh selama 8 semester atau 4 tahun. Berdasarkan data yang ada pada tabel
3.2.1, rata-rata mahasiswa menyelesaikan studi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Unsrat 5,11 tahun, cukup jauh dari masa studi yang diharapakan. Dengan masa studi yang
belum seperti yang diharapkan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik terus berupaya untuk
mendorong pimpinan jurusan dan program studi untuk menginformasikan kepada seluruh
dosen yang pada program studi masing-masing untuk memberikan motivasi kepada
mahasiswa agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Kepada pembimbing akademik
diharapkan memberikan pendampingan yang intensif bagi mahasiswa yang sudah berada
pada semester 6 agar supaya termotivasi untuk menyelesaikan studi maksimal pada
semester 9, agar supaya secara berangsur-angsur waktu studi akan semakin pendek. Ketua-
ketua program studi sejak mahasiswa masih semester 1 secara berkesinambungan
melakukan monitoring dan evaluasi faktor-faktor yang menyebabkan masa studi dari
mahasiswa menjadi agak panjang. Diharapkan hasil monitoring dan evaluasi ini dapat
ditindak lanjuti dengan melibatkan unit bimbingan dan konseling untuk memberikan solusi
atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Juga secara intens memberikan
informasi kepada orang tua atau wali dari mahasiswa menyangkut perkembangan studinya.
4.1.1 Tuliskan jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan masing-masing
PS di lingkungan Fakultas/Sekolah Tinggi, berdasarkan jabatan fungsional dan
pendidikan tertinggi, dengan mengikuti format tabel berikut:
Jumlah Dosen Tetap yang bertugas
pada Program Studi:
Adm. Adm. Ilmu Ilmu Ilmu Sosio- Antro- Ilmu Total di
No. Hal Neg Bisnis Pem. Politik Kom Logi pologi Perpus. Fakultas
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11
A Jabatan
Fungsional :
1 Asisten Ahli 0 4 2 3 4 0 1 1 14
2 Lektor 7 3 8 10 7 1 6 0 42
3 Lektor Kepala 15 19 15 11 14 16 5 5 100
4 Guru 1 0 0 0 0 0 1 0 2
Besar/Profesor
TOTAL 23 26 25 24 25 17 12 6 158
B Pendidikan
Tertinggi :
1 S1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 S2 19 21 17 17 21 12 11 6 124
3 S3 5 6 8 6 3 5 2 0 35
TOTAL 24 27 25 23 24 17 13 6 159
4.1.3 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang data pada butir 4.1.1 dan 4.1.2,
yang mencakup aspek : kecukupan, kualifikasi, dan pengembangan karir. Jelaskan
kendala yang ada dalam pengembangan tenaga tenaga pendidik tetap.
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.1.1. diatas, secara umum ratio antara tenaga
pendidik dan mahasiswa yang ada pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 1:30. Namun
demikian, jika dielaborasi lagi akan ditemukan dua program studi yang sudah tidak sesuai
lagi dengan peraturan pemerintah terkait ratio antara tenaga pendidik dan mahasiswa. Dua
program studi yang dimaksud adalah: 1) Program studi Administrasi Negara 1:48; 2)
Program studi Ilmu Pemerintahan 1:67. Untuk menanggulangi kondisi ratio tenaga
pendidik dan mahasiswa yang kurang sesuai, maka untuk beberapa mata kuliah tingkat
Universitas dan Fakultas diajarkan oleh tenaga pendidik yang berasal dari program studi
lain atau fakultas lain. Misalnya mata kuliah Pengantar Antropologi diasuh oleh tenaga
pendidik dari program studi Antropologi dan Mata Kuliah Bahasa Indonesia diasuh oleh
tenaga pendidik dari Fakultas Ilmu Budaya. Bagi beberapa program studi yakni Sosiologi,
Antropologi, Ilmu Komunikasi, Administrasi Bisnis, Ilmu Politik dan Ilmu Perpustakaan
telah memenuhi standar kecukupan rasio tenaga pendidik mahasiswa dan kualifikasi,
sehingga tidak memerlukan tambahan tenaga pendidik tetap sampai tahun 2019. Namun
demikian, memasuki tahun 2020 program studi Administrasi Bisnis, Program Studi,
Antropologi, Program studi Sosiologi dan Ilmu Komunikasi perlu rekruitmen tenaga
pendidik karena untuk menggantikan beberapa tenaga pendidik yang sudah pensiun.
Khusus untuk Program Studi Ilmu Perpustakaan masih sangat memerlukan tambahan
tenaga pendidik karena memang masih sedikit jumlahnya, sedangkan untuk program studi
Uraikan pandangan Fakultas tentang data di atas yang mencakup aspek: kecukupan, dan
kualifikasi. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga kependidikan.
Dilihat dari sisi kuantitas tenaga kependidikan yang berjumlah 52 orang relatif sudah
mencukupi. Namun secara spesifik, keahlian (tenaga teknisi dan laboran) relatif belum
memenuhi kebutuhan sehingga perlu ditingkatkan kemampuan dan kapasitasnya. Tenaga
kependidikan yang berpendidikan S2 sebanyak 6 orang (11%), S1 sebanyak 28 orang
(52%), yang berpendidikan Diploma 2 dan diploma 3 sebanyak 6 orang (11%) sedangkan
tenaga kependidikan yang berpendidikan SLTA sebanyak 14 orang (26 %).
Kendala yang terkait dengan tenaga kependidikan adalah masih kurangnya keahlian
tertentu seperti tenaga teknisi, laboran dan pustakawan dibandinkan dengan jumlah
pegawai yang mempunyai keahlian umum. Untuk mengatasi hal tersebut fakultas
mengupayakan memberikan pelatihan bagi tenaga kependidikan yang belum mempunyai
keahlian khusus menjadi tenaga berkeahlian khusus. Sedangkan untuk keahlian yang perlu
diadakan antara lain:
- Pustakawan belum cukup dan masih perlu direkrut dengan kualifikasi minimal S1,.
- Laboran, programer dan operator perlu ditambah jumlahnya untuk mendukung
kualitaspelayanan akademik.
5.1 Kurikulum
Penyusunan kurikulum dilakukan oleh sebuah tim yang dibentuk oleh Fakultas. Komponen
yang dilibatkan dalam penyusunan kurikulum adalah; dosen yang akan menjadi dosen tetap
pada prodi tersebut, Koprodi yang telah ada, Fakultas, Universitas dan juga Pakar yang
sesuai dengan bidangnya.
Sementara itu seiring dengan perkembangan ilmu, perubahan visi dan misi institusi maupun
tuntutan pasar, maka secara berkala kurikulum memerlukan peninjauan kembali/evaluasi.
Hasil evaluasi kurikulum diujudkan dalam bentuk revisi atau pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikulum program studi tidak hanya urusan program studi masing-masing
namun peran fakultas juga sangat penting. Hal itu dikarenakan bahwa ciri khas fakultas juga
harus tercermin dalam kurikulum masing-masing program studi. Untuk itu peran fakultas
dalam menentukan sebuah kurikulum menjadi vital.
Pengembangan kurikulum bagi semua program studi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
dilakukan secara bersama dibawah koordinasi Fakultas. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan dalam menentukan matakuliah Fakultas dan kodenya bagi masing-masing
program studi.
Disamping peran tersebut, fakultas juga mempunyai peran sebagai narasumber terhadap
pedoman penyusunan kurikulum bagi prodi, penyedia dana, tenaga ahli dan sebagai
pengambil kebijakan yang dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Dekan tentang
Kurikulum.
5.2 Pembelajaran
Jelaskan peran Fakultas/Sekolah Tinggi dalam memonitor dan mengevaluasi
pembelajaran.
6.1 Pembiayaan
6.1.1 Tuliskan jumlah dana termasuk gaji yang diterima di Fakultas/Sekolah Tinggi selama
tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut :
Jumlah dana (juta rupiah)
Sumber TS-2 TS-1 TS
Dana Jenis Dana (2015-2016) (2016-2017) (2017-2018)
(1) (2) (3) (4) (5)
PT sendiri DIK gaji Pegawai 15.917 17.998 20.346
DIK-S 0 0 0
Dana mahasiswa 7.128 9.468 4.442
Penelitian 585 870 950
Pengabdian pada masyarakat 240 300 354
Prasarana (Gedung) 7500
Sarana 255 1485
Yayasan
Penggunaan dana :
Jumlah Dana dalam Juta Rupiah dan Persentase
TS-2 (2015-2016) TS-1 (2016-2017) TS (2017-2018)
No. Jenis Penggunaan Rp % Rp % Rp %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pendidikan 7128 20.21 9468 29.77 4442 14.55
2 Penelitian 3836 10.87 3640 11.44 3900 12.77
3 Pengabdian kepada 880 2.49 440 1.38 354 1.15
Masyarakat
4 Investasi prasarana 7500 21.26
5 Investasi sarana 255 0.80 1485 4.86
6 Investasi SDM 15917 45.14 17998 56.59 20346 66.64
7 Lain-lain (Dana Mhs)
Jumlah 35261 100 31801 100 30527 100
6.1.2 Uraikan pendapat pimpinan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang perolehan dana pada
butir 6.1.1, yang mencakup aspek: kecukupan dan upaya pengembangannya.
Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.
Anggaran disusun secara terpadu dan disusun berdasarkan masukan dan melibatkan
berbagai elemen yang ada di fakultas. Dengan demikian program kegiatan secara umum
sudah terpadu.
Perolehan dana seperti pada tabel 6.1.1. tidak hanya bersumber dari mahasiswa saja.
Sumber pembiayaan bagi kegiatan Tri Dharma terutama untuk penelitian dan pengabdian
masyarakat sebagian besar berasal dari pihak ketiga yang berupa hibah kompetisi dan
kerjasama dengan institusi. Hibah kompetisi sebagian besar yang ditawarkan dari Dikti
seperti penelitian hibah bersaing, strategi nasional dan fundamental. Disamping itu ada juga
yang berasal dari dana luar negeri. Disamping dana hibah penelitian dan pengabdian
masyarakat. Sementara dana pengabdian masyarakat bersumber pada dana DIPA Fakultas,
hibah kompetisi dan kerjasama institusi.
Namun begitu perolehan dana tersebut masih perlu ditingkatkan sehingga fakultas
berupaya meningkatkan perolehan dana yang bukan bersumber dari mahasiswa saja
melalui :
1. Peningkatan kemampuan dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
2. Memperluas jaringan kerjasama institusi yang berpotensi mendatangkan dana bagi
fakultas maupun program studi.
Perolehan dana yang selama ini fakultas terima memang belumlah ideal, hal tersebut tidak
terlepas dari kendala yang selama ini dialami. Kendala-kendala tersebut adalah :
6.2 Sarana
KONDISI :
1. Luas ruang kuliah yang sudah mencukupi untuk kegiatan proses belajar mengajar atau
kegiatan akademik lainya.
2. Setiap ruang kuliah telah tersedia LCD, bangku kuliah, white board, meja dosen,
Portable Komputer, pengeras suara dan semua dalam kondisi baik sehingga
kenyamanan selama proses belajar dapat terjaga.
3. Mempunyai Unit Pelayanan Bahasa yang berfungsi optimal dalam upaya
pengembangan kemampuan berbahasa asing baik oleh dosen maupun mahasiswa.
4. Mempunyai Laboratorium Komputer dengan 40 buah computer dalam kondisi baik
dan semua terkoneksi internet.
5. Tiap program studi tersedia computer yang memadai dan terkoneksi internet.
6. Ruang perpustakaan dan koleksi buku yang memadai untuk mendukung proses belajar
mengajar dan kegiatan penelitian dosen.
7. Setiap program studi mempunyai laboratorium sesuai dengan kebutuhan masing-
masing prodi dan dalam kondisi baik.
RENCANA PENGEMBANGAN:
1. Penambahan sarana pendukung untuk perkantoran dalam rangka menunjang Tri
Dharma Perguruan Tinggi dan melayani Civitas Akademika termasuk Karyawan.
Sarana pendukung tersebut berupa koneksitas internet bagi semua computer ditiap-tiap
unit/program studi dan ruangan yang ber-AC.
2. Mengembangkan sarana dan prasarana untuk laboratorium komputer, Unit Layanan
HAMBATAN / KENDALA
1. Penambahan ruang kuliah atau ruang lainya dilakukan dengan renovasi ruang yang
telah ada karena keterbatasan tanah/lahan.
2. Keterbatasan dana yang ada, masih mengandalkan dana masyarakat (mahasiswa).
6.3 Prasarana
Prasarana yang telah dimiliki saat ini khususnya ruang perkuliahan belum terlalu memadai
jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang ada di FISPOL. Oleh karena itu perlu
ada penambahan ruang kuliah untuk masing-masing jurusan.
Ruang kantor untuk dosen belum memadai sehingga masih menggunakan ruang
laboratorium sebagai ruang untuk dosen, ruang baca dan buku-buku koleksi perpustakaan
tiap prodi belum memadai, laboratorium untuk masing-masing program studi belum
tersedia sebagaimana mestinya, ruang arsip tiap prodi belum memadai, selain itu juga
fasilitas dalam ruangan perkuliahan dan ruang kantor serta laboratorium masih kurang.
Rencana pembangunan kedepan akan diadakan penambahan ruang kuliah, ruang kantor
untuk tiap prodi yang ada di fakultas, menambah koleksi buku-buku untuk perpustakaan
serta perbaikan ruang baca untuk mahasiswa.
Kendala penambahan prasarana yaitu terhambat oleh keterbatasan dana.
6.3.2 Sebutkan prasarana tambahan untuk semua program studi yang dikelola dalam tiga
tahun terakhir. Uraikan pula rencana investasi untuk prasarana dalam lima tahun
mendatang, dengan mengikuti format tabel berikut:
Investasi Rencana Investasi Prasarana
Prasarana dalam Lima Tahun Mendatang
Jenis Prasarana Tambahan
No. Selama Tiga
Nilai Investasi
Tahun Terakhir Sumber Dana
(Juta Rp)
(Juta Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Gedung F FISPOL 10.321 - PNBP
2 Ruang Kuliah 1.200 6.000 DIPA APBN
3 Tempat Parkir 40 200 DIPA APBN
4 Kantin FISPOL 5 25 DIPA APBN
5 Aula Ruang Kuliah Umum 400 2.000 DIPA APBN
6 Gedung Kantor 200 1.000 DIPA APBN
7 Laboratorium/Ruang Komputer 150 750 DIPA APBN
Sistem Informasi Manajemen Fakultas yang terkait dengan akademik sudah ditunjang
dengan fasilitas ITC berbasis internet dengan LAN dan WAN, sehingga aktifitas akademik
sudah menggunakan portal akademik seperti jadwal kuliah, pengisian KRS, persetujuan
KRS oleh dosen PA, input nilai oleh dosen, KHS, transkrip nilai, pendaftaran wisuda dan
beberapa fitur yang dibutuhkan mahasiswa dan dosen dalam kaitan dengan aktifitas
akademik. Evaluasi input mahasiswa berdasarkan latar belakang asal sekolah dan seleksi
masuk dapat diakses melalui dassboard yang disiapkan PTI. Evaluasi kepuasan mahasiswa
dapat dilakukan oleh mahasiswa pada saat mereka mengakses KHS. Untuk bidang yang
terkait dengan keuangan seperti pembayaran SPP dan UKT sudah ada konektifitas
informasi antara Bank dengan PTI, sehingga data mahasiswa yang sudah terdaftar dan
memenuhi syarat melakukan aktifitas akademik akan dapat diketahui secara realtime.
Untuk pengelolaan keuangan dosen dan pegawai menggunakan jaringan internet yang
masih dalam bentuk LAN. Pada dasarnya akses informasi terkait dengan berbagai aktifitas
dosen dan mahasiswa sudah dapat diakses melalui sistem informasi yang berbasis internet.
Misalnya untuk usulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, proses sekesi dan
penilaian dapat diakses melalui WEB yang LPPM Unsrat. Untuk usul pembuatan buku ajar
dan modul e_learning dapat diakses WEB dari LP3 Unsrat.
6.4.2 Beri tanda √ pada kolom yang sesuai dengan aksesibilitas tiap jenis data, dengan
mengikuti format tabel berikut.
6.4.4. Uraikan rencana pengembangan sistem informasi jangka panjang dan upaya
pencapaiannya. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.
Rencana pengembangan sistem informasi akademik dari sistim manual ke sistim teknologi
7.1.2 Uraikan pandangan pimpinan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang data pada butir 7.1.1,
dalam perspektif: kesesuaian dengan Visi dan Misi, kecukupan, kewajaran, upaya
pengembangan dan peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi
Penelitian merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam aktifitas perguruan
tinggi. Terkait dengan visi dan misi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik sebagai pusat
pendidikan sosial politik yang unggul dan berbudaya di kawasan Indonesia bagian timur,
maka dilihat dari jumlah penelitian yang dilakukan oleh tenaga pendidik belumlah optimal,
namun secara perlahan arah untuk mencapai visi dan misi sementara berproses untuk
diwujudkan. Dengan jumlah tenaga pendidik pada tahun 2014 sebanyak 170 orang; tahun
2015 sebanyak 166 orang; dan tahun 2016 berjumlah 162 orang dan tahun 2017 berjumlah
156 orang atau rata-rata sebanyak 166 orang, dengan asumsi rata-rata 24 orang selama tiga
tahun terakhir satu judul penelitian minimal diusulkan oleh 2 orang, maka setiap tahunnya
ada sejumlah 48 orang (29%) yang melakukan penelitian. Namun demikian, mengingat
skema penelitian dilakukan melalui proses kompetisi karena adanya keterbatasan dana
untuk penelitian, maka yang lolos seleksi hanya 50% dari tenaga pendidik yang
mengajukan usulan penelitia, misalnya untuk tahun 2017 usul penelitian yang diajukan
sebanyak 50 judul namun yang lulus seleksi sebanyak 26 judul. Secara umum upaya untuk
mencapai visi dan misi fakultas terus dilakukan pada dharma penelitian. Dari tahun ke
tahun terjadi peningkatan jumlah tenaga pendidik yang melakukan penelitian melalui
proses kompetisi dengan jumlah pembiayaan yang terus meningkat. Pada tahun 2014 dana
untuk penelitian lebih besar dari 1 milyar karena terdapat penelitian melalui pembiayaan
Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
senantiasa diupayakan untuk mendukung visi dan misi yang telah ditetapkan. Setiap
program studi melalui tenaga pendidiknya selalu melakukan pengabdian kepada
masyarakat setiap semester dengan melibatkan mahasiswa. Secara mandiri tenaga pendidik
dengan berkelompok minimal 2 orang, setiap tahun mengusulkan pengabdian kepada
masyarakat pada LPPM Unsrat. Pada tiga tahun terakhir yakni dari tahun 2014 sampai
dengan tahun 2016, tenaga pendidik yang memperoleh hibah pengabdian kepada
masyarakat melalui IbM yang dibiayai PNBP Unsrat maupun dibiayai Kemristekdikti terus
mengalami peningkatan sebagaiamana terlihat pada tabel 7.2.1 yakni 21 judul untuk tahun
2014, 22 judul pada tahun 2015 dan 30 judul pada tahun 2016. Jika dilihat dari jumlah
tenaga pendidik yang ada pada Fakultas lmu Sosial dan Politik, memang relatif belum
optimal yang melakukan pengabdian kepada masyarakat. Namun demikian, karena untuk
mendapatkan pengabdian kepada masyarakat tenaga pendidik harus berkompetisi maka
kondisi seperti ini cukup wajar.
Fakultas selalu berupaya melakukan pengembangan untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dengan menjalin hubungan kemitraan dengan pemerintah daerah dan
mendorong setiap tenaga pendidik untuk meningkatkan jumlah dan mutu proposal
pengabdian kepada masyarakat agar supaya mampu berkompetisi untuk mendapatkan dana
IbM melalui Kemristekdikti dan dana PNBP Unsrat.
Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan pengabdian kepada masyarakat antara lain
alokasi pembiayaan yang terbatas untuk dana PNBP Unsrat, sehingga tidak semua usulan
pengabdian yang diajukan tenaga pendidik melalui LPPM Unsrat mendapatkan
pembiayaan. Untuk usulan proposal yang dibiayai melalui Kemristekdikti, tenaga pendidik
fakultas yang mengajukan proposal relatif masih sangat sedikit. Untuk mengatasi kendala
ini fakultas perlu mendorong tenaga pendidik membuat proposal dan mengusulkan kepada
Kemristekdikti. Sedangkan untuk meningkatkan mutu proposal, perlu melakukan pelatihan
penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat bagi tenaga pendidik agar supaya
ketika mengajukan proposal sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh
Kemristekdikti.
7.3.2 Tuliskan instansi luar negeri yang menjalin kerjasama* dengan Fakultas/Sekolah
Tinggi dalam tiga tahun terakhir.