A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M
Umur : 42 tahun
Alamat : Sungai Jingah rt05
Diagnose medic : Parafibroma
Tgl pengkajian : 24 Oktober 2018
B. DATA FOKUS
1. Pre Operasi :
Serah Terima
Petugas ruangan menyerahkan pasien lengkap dengan buku status dan informed
consent pembedahan, kemudian petugas di ruang OK menerima dan melakukan
pemeriksaan kelengkapan buku status, catatan medik, pemeriksaan penunjang,
obat-obatan, berapa jam pasien puasa dan inform consent.
Pemeriksaan fisik/psikologis
Reaksi Fisik : compos mentis, GCS E4 V5 M6
Reaksi Psikologi : klien tampak cemas dan gelisah dengan operasi yang
akan dilakukan.
Persiapan Operasi :
Informed concent/ijin [√] Anestesi [√] Puasa Cukur
Pemeriksaan penunjang [√]Lab [√]Radiologi EKG
Premedikasi :
Klien tampak sudah menggunakan baju pasien operasi,klien tampak cemas,
klien dilakukan pemasangan infus (IV Line) RL 500 cc (20 tpm)di tangan kiri,
klien melakukan puasa sebelum melakukan operasi.
2. Intra Operasi :
Perlengkapan tim : 1 Dokter , 1 asisten 1, 1 asisten 2, 1 dokter anestesi, 1 perawat
instrument, 1 perawat sirkuler.
Jenis anastesi : LA
Obat Anestesi :
IV line infus RL 500 cc (20tmp), ondancentron (8mg), profopol, tremadol
Posisi operasi : supinasi (telentang)
Riwayat asma/alergi : tidak ada
Rencana operasi : excise fibroma (parafibroma)
Observasi Tindakan :
Pukul 10.30 wita dilakukan pembedahan parafibroma. Disinfektan dengan
betadine area yang akan dilakukan insisi, dokter melakukan insisi di area simfisis
pubis secara pertikel sepanjang ±6 cm. kemudian dilakukan pemotongan gumpalan
yang diduga jaringan fibroma abnormal. Kemudian dokter mengangkat jaringan
tersebut, kemudian melanjutkan meinsisi bagian badan penis sedikit untuk
mengangkat gumpalan jaringan. Setelah selesai pengangkatan dokter menjahit luka
insisi. Kemudian ditutup dengan supratul dan fiksasi dengan hypapix.operasi
dilakukan hampir 3 jam.
Observasi Anastesi :
Pasien dimasukkan kedalam kamar operasi dan dipindahkan kemeja operasi,
pasien dipasang monitor (untuk mengetahui TTV) posisi pasien supinasi
dimasukkan obat pada intra vena jenis obatnya ondancentron (8mg), profopol,
tremadol dan infus RL 500 cc (20tmp).
Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/m
R : 20 x/m
T : 36,6
SPO2 : 99%
Pemeriksaan kelengkapan
Kassa: lengkap, jarum: lengkap, Instrumen:lengkap
Pemeriksaan cairan / jaringan tubuh: ada
Pasien tampak terpasang infus IV RL 500cc 20tpm dan terpasang kateter
3. Post operasi :
Airway
Tidak nampak sumbatan jalan napas.
Breathing
Klien tampak bernapas spontan, SPO2 100%
Circulation
Saat dilakukan CRT < 2 detik , terpasang infus RL 500 cc (20 tpm) tagan kiri
Observasi RR
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 86 x/m
T: 36,3
R: 19x/m
SPO2 : 100%
Akral dingin
Klien tampak kedinginan
Penilaian bromage, setelah dilakukan observasi didapatkan nilai bromage yaitu 1
(tak mampu ekstensi tungkai) sehingga dapat disimpulkan nilai yang ≤2 boleh
pindah keruangan.
C. ANALISA DATA
PRE OPERASI
DATA ETIOLOGI MASALAH
INTRA OPERASI
DATA ETIOLOGI MASALAH
POST OPERASI
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : klien mengatakan
dingin Efek dari ruang operasi Hipotermi
DO : klien tampak
kedinginan
Akral dingin
D. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF
PRE OPERATIF
INTRA OPERATIF
POST OPERATIF