Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH FALSAFAH KEPERAWATAN

TEORI KRISTEN M SWANSON

DISUSUN OLEH

UMRAH
70300116055
KEPERAWATAN B
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN

2016
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah

SWT, karena atas berkah limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis

dapat menyusun makalah ini dengan baik.


Makalah ini dibuat dengan literatur yang berupa buku dan jurnal-jurnal
ilmiah yang penulis peroleh. Dalam makalah ini, kami membahas Falsafah
keperawatan tentang teori Kristen M Swanson

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini.

Oleh karena itu penulis mengharapkan pembaca untuk memberikan saran serta

kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan

untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Samata, 10 november 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................

C. Tujuan Penulisan.............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Kristen M Swanson ......................................................................


B. Teori Kristen M Swanson ..............................................................
C. Asumsi utama teori Kristen M Swanson .........................................
D. Pengaruh Kristen M Swanson dalam keperawatan...........................
E. Konsep Model Keperawatan Kristen M Swanson ..........................
F. Hubungan Teori Kristen M Swanson Dengan Beberapa Konsep......
G. Hubungan Teori Kristen M Swanson Dengan Teori-Teori Lain.......
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................

B. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengawali makalah ini, yang melatarbelakangi penulisan materi

dalam makalah ini ialah adanya keingintahuan dari penulis untuk

mengetahui mengenai teori keperawatan menurut Kristen M Swanson.

Salah satu teori keperawatan yang memberikan pengaruh di dalam


pelayanan keperawatan adalah A Theory of Caring yang diperkenalkan

oleh Kristen Swanson. Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit, perawat

akan berhadapan dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya.Oleh karena

itu, perawat harus terus meningkatkan profesionalismenya,yaitu

meningkatkan perilaku caring. Caring bukan semata-mata

perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi

tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan

memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan

rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999).

Caring adalah sentral praktik keperawatan karena caring

merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, yang mana tolak ukurnya

pada saat perawat bekerja memberikan pelayanan keperawatan untuk lebih

meningkatkan kepeduliannya kepada klien baik individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat.


B. Rumusan Masalah
1. Siapakah sosok Kristen M Swanson.?
2. Bagaimana teori keperawatan menurut Kristen M Swanson.?
3. Apa saja hubungan konsep dan Kristen M Swanson. dengan
keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
Diharapkan mahasiswa keperawatan mampu memahami secara konseptual
maupun aplikasi tentang model teori keperawatan Kristen Swanson.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kristen Swanson
Kristen M. Swanson, R.N., Ph.D., F.A. A. N., lahir pada tanggal 13
Januari 1953 di Provinsi Rhode Island. Ia memperoleh gelar sarjananya
(magna cum laude) dari University of Rhode Island College of Nursing tahun
1975. Setelah lulus, ia memulai karirnya sebagai Registered Nurse pada
University of Massachusetts Medical Center di Worcester. Setelah menerima
gelar Magister Keperawatan pada tahun 1978, Swanson bekerja selama setahun
sebagai instruktur klinik keperawatan medikal bedah di University of
Pennsylvania School of Nursing dan terdaftar pada program Ph.D keperawatan
di University of Colorado in Denver, Colorado. Ia mempelajari psikososial
keperawatan yang menekankan pada konsep kehilangan, stress, coping,
hubungan interpersonal, individu dan kepribadian, lingkungan dan kepedulian
(caring).

B. Konsep Teori Caring Kristen Swanson

Asal teori Swanson dapat ditemukan dalam wawancaranya yang

dilakukannya pada wanita yang mengalami keguguran, orangtua yang memiliki

anak di unit perawatan intensif, dan ibu yang secara sosial berisiko dan telah

melalui system untuk menerima berbagai macam bentuk perawatan kesehatan

(Potter et al. 2005).

Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang lingkup caring

secara keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan dimensi spesifik dari

apa yang diperlukan seorang perawat untuk merawat pasien. Salah satu hal paling

penting yang memberikan kontribusi pada teori keperawatan dalam hal ini, yaitu

argumen bahwa pasien seharusnya tidak hanya dilihat sebagai individu yang

terpisah, melainkan sebagai manusia seutuhnya, yang saat ia menulis "berada di


tengah-tengah dan yang menjadi keutuhan dibuat nyata dalam pikiran, perasaan

dan perilaku "(Swanson, 1993). Hal yang menarik tentang pengertian pasien ini

adalah bahwa Swanson selalu menempatkan peran perawat dalam proses

becoming tersebut. Jadi dalam aspek kesehatan becoming tersebut, perawat tidak

hanya menjadi dispenser pengobatan medis, tetapi juga merupakan mitra dalam

membantu pasien lebih dekat dengan tujuannya (well-being).

Teori caring Swanson menyajikan permulaan yang baik untuk memahami

kebiasaan dan proses karakteristik pelayanan. Teori caring Swanson menjelaskan

tentang proses caring yang terdri dari bagaimana perawat mengerti kejadian yang

berarti di dalam hidup seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu hal

kepada orang lain sama seperti melakukan terhadap diri sendiri, memberi

informasi dan memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan

serta menaruh kepercayaan seseorang dalam menjalani hidupnya.

Swanson (1991) menjelaskan middle range theory of caring. Caring

didefinisikan sebagai ´a nurturing way of relating to a valued other toward whom

one feels a personal sense of commitment and responsibility`. Kata kunci dari

definisi tersebut adalah memberikan asuhan keperawatan yang bernilai kepada

klien dengan penuh rasa komitment dan tanggung jawab.

Kristen swanson (1991) mempelajari tentang klien dan pengasuh

profesionaldalam upaya mengembangkan teori caring untuk praktek keperawatan.

Tiga kelompok berbeda diwawancarai: wanita yang mengalami keguguran, orang

tua,dan seorang ibu yang baru melahirkan yang sedang dirawat di ruang

perawatanintensif (obgyn). Semua kelompok berada di perinatal (sebelum,

selama, atausetelah kelahiran anak), pengaturan atau konteks dan pengalaman

fenomenacaring. Peneliti bertanya kepada kelompok setiap pertanyaan tentang

bagaimanapengalaman mereka dan ekspresi caring dalam situasi yang mereka


alami. Setelahmenganalisa cerita dan deskripsi dari tiga kelompok, swanson

mengembangkanteori caring. Swanson mendefinisikan caring sebagai cara

memelihara untukberhubungan dengan nilai lain, kepada siapa seseorang merasa

suatu pribadi yangsadar akan komitmen dan tanggung jawab. Teori ini

mendukung klaim bahwa caringadalah fenomena keperawatan pusat tetapi tidak

harus unik terhadap praktekkeperawatan.Kontribusi swanson sangat berharga

dalam memberikan arahan untukbagaimana mengembangkan strategi caring

bermanfaat dan efektif. Setiap prosescaring memiliki definisi melayani sebagai

dasar untuk intervensi keperawatan.Perawatan dan caring sangat penting dalam

membuat perbedaan positif terhadapkesehatan dan kesejahteraan klien, (Swanson,

1999a). Demikian temuan penelitianyang digunakan untuk mengembangkan teori

yang berguna untuk membimbingpraktek keperawatan klinis.misalnya, Swanson

(1999b) menguji efek konselingcaring pada emosional perempuan pada tahun

pertama setelah konseling tentangkeguguran. Caring berbasis signifikan dalam

mengurangi depresi dan kemarahanperempuan, khususnya bagi perempuan dalam

4 bulan pertama setelah keguguran.

4. Doing for
Doing for berarti bersama-sama melakukan suatu tindakan yang bias
dilakukan, mengantisipasi kebutuhan yang di perlukan, kemnyamanan,
menjaga vrifasi dan martabat klien.
Sub dimensi :
a. Comforting (memberikan kenyaman)
Dalam melakukan tindakan keperawatan dilakukan dengan
memberikan kenyamanan pada klien dan menjaga vrifasi klien.
b. Performing competently ( menunjukkan keterampilan)
Tidak hanya berkomunikasi dan memberikan kenyamanan dalam
tindakan , perawat juga menunjukkan kompetensi atau skill
sebagai perawat professional.
c. Preserving dignity (menjaga martabat klien)
menjaga martabat klien sebagai individu atau memanusiakan
manusia.

d. Anticipating (mengatisipasi)

Perawat dalam melakukan tindakan selalu meminta persetujuan


klien dan keluarga.

e. Protecting (melindungi)

Melindungi hak-hak pasien dalam memberikan asuhan


keperawatan dan tindakan medis.

C. ASUMSI UTAMA TEORI CARING TERHADAP KONSEP SENTRAL


DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
1. Manusia
Asumsi swanson tentang caring sesuai dengan apa yang di nyatakan
oleh Watson (1985) bahwa manusia merupakan makhluk yang unik dan utuh
yang memiliki pemikiran, perasaan dan tingkah laku. Pengalaman hidup
dari setiap orang di pengaruhi oleh warisan genetic, anugrah spiritual dan
kebebasan memilihnya.
2. Kesehatan
Perawat tidak hanya berfokus bagaimana klien sembuh dari
penyakitnya tetapi perawat membantu klien untuk dapat mencapai,
memelihara, atau mendapatkan kembali tingkat kesehatan atau
kesejahteraan hidupnya yang optimal. Pada saat perawat berfokus pada
kesehatan sebagai suatu kesejahteraan hidup perawatan yang di berikan,
haruslah meliputi manusia sebagai manusia yang utuh yang menjadi
seseorang, bertumbuh, merefleksikan diri dan selalu berusaha untuk dapat
berhubungan dengan sesamanya (swanson, 1993).
Untuk dapat mengalami kesejahteraan adalah dengan hidup sebagai
subjektif, memiliki arti, berpengalaman sebagai manusia seutuhnya. Uth
melibatkan adanya pengertian integrasi dan menjadi seseorang berarti semua
aspek menjadi seseorang bebas untuk di ekspresikan. Aspek yang di maksud
adalah spiritualitas, pemikiran perasaan inteligen, kreatifitas, hubungan,
feminine, maskulin dan seksualitas (swanson 1993)
3. Linkungan
Linkungan didefinisikan sebagai sesuatu yang situasional. Di dalam
keperawatan sendiri, lingkungan adalah suatu konteks yang mempengaruhi
atau yang terpengaruh oleh klien. Pengaruh itu sendiri ada beberapa
termasuk budaya, politik, ekonomi, social, biofisik, psikologi, dan spiritual.
Pada saat kita mencari tahu tentang pengaruh lingkungan terhadap
seseorang ada baiknya untuk mempertimbangkan tuntutan, kendala dan
sumber-sumber yang membawa kepada situasi tersebut dan lingkungan dan
di sekitarnya, (klausner, 1971).
4. Perawat
Swanson (1991) (1993), mendefinisikan keperawatan atau
pemberian pelayanan keperawatan untuk mencapai kesejahteraan individu.
Swanson menyatakan bahwa ilmu keperawatan di bentuk dari ilmu
pengetahuan keperawatan ilmu pengetahuan lain seperti etika, kepribadian,
estetika yang di jadikan nilai-nilai dan harapan individu dan social secara
manusiawi dan berdasarkan pengalaman.
D. PERILAKU CARING DALAM PRAKTIK TERHADAP
KEPERAWATAN
Pandangan swanson (1993) tentang keperawatan adalah siapa yang
kita layani, bagaimana kita memberikan pelayanan dan kenapa kita terus
untuk melayani merupakan keharusan bagi perawat untuk dapat
mengintegrasikan ilmu pengetahuan, diri sendiri, focus pada kemanusiaan
dan caring. Yang kemudian di sempurnakan dengan adanya transaksi antara
keperawatan, setiap perawat dan klien bahwa perawat adalah profesi yang
memiliki komitmen caring pemeliharaan akan martabat manusia dan
mningkatkan kesehatan.
Swanson (1991) mempelajari tentang klien dan profesi pemberi
layanan dalam usahanya untuk membuat teori tentang caring dalam praktik
keperawatan yang bermanfaat dalam memberikan petunjuk bagaimana
membangun strategi caring yang berguna dan efektif. Teori caring swanson
ini juga menyajikan permulkaan yang baik untuk memahami kebiasaan dan
proses karakteristik pelayanan yang berisi lima kategori atau proses.
Caring secara umum dapat di artikan sebagai suatu kemampuan
untuk berdedikasi bagi orang lain pengawasan dengan waspada perasaan
orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi. Caring adalah sentral untuk
praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang
dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya
kepada klien. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang
penting terutama dalam praktik keperawatan (nanda sartika, 2010).
Tidakan caring bertujuan untuk memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan
klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam
melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa menghargai klien
dengan menerima kelebihan dan kekurangannya sehingga memberikan
pelayanan kesehatan yang tepat. Penilaian terhadap seorang perawat dapat
terlihat dari perilaku caring yang di miliki perawat. Teori caring swanson
menyajikn permulaan yang baik untuk memahami kebiasaan dan proses
karakteristik pelayanan. Teori caring swanson (1991) menjelaskan tentang
proses caring yang terdiri dari bagaimana perawat mengerti kejadian yang
berarti di dalam hidup seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu
hal kepada orang lain sama seperti melakukan terhadap diri sendiri,
memberikan informasi dan memudahkan jalan seseorang dalam menjalani
transisi kehidupan serta menaruh kepercayaan seseorang dalam menjalani
hidup. (potter &perry 2009 : 112)

E. KONSEP MODEL FLORENCE NIGHTINGLE

F. HUBUNGAN TEORI FLORENCE NIGHTINGALE DENGAN


BEBERAPA KONSEP
G. HUBUNGAN TEORI FLORENCEN NIGHTINGALE DENGAN
TEORI-TEORI LAIN
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran


EGC.
Alimul Hidayat, Aziz. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika.
Fenita, Agustina. 2010. 100 Great Women Suara Perempuan yang Menginspirasi
Dunia. Yogyakarta : Jogja Bangkit Publisher.
Makhfudli, dkk. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Murwani, Arita. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta :
Citramaya.

Anda mungkin juga menyukai