Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KELOMPOK 1

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

FITRIANI HAMZAH UMRAH

BUNGA KESTARI RINA NUR INSANI

TUTI SULFIJASARI NADYA WIDYASARI

ULFA WILDANA HASAN NURMALASARI

HIKMAWATI JUMASING

ROHIMIN MUH. IKRAM MULYANA ANWAR

ANDRIANA ANGGREVITA SRI HARTINA HM

A. ARDIANSYAH VILDA AMALIAH

NURJANNAH
JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam karena izin dan

kuasa-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul, “Asuhan

keperawatan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.”

Shalawat yang bertangkaikan salam, semoga tetap tercurahkan kepada

junjungan kita yakni Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya,

sahabatnya,dan Insyaa Allah sampai kepada kita yang selalu setia terhadap ajaran

belia.

Kami mengucapkan kepada dosen pengajar yang telah memberikan kami

tugas makalah ini, yang Insyaa Allah akan bermanfaat bagi pembaca.

Kami memohonkan maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah

ini.Kami selaku manusia yang tak luput dari kesalahan.

Samata, 30 Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................

B. Rumusan Masalah .................................................................................................

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori .........................................................................................................

B. Konsep Asuhan Keperawatan ................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................................................

B. Saran .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Pada kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting

dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis

seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh berbagai macam hal

diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap

kesehatan, serta perkembangan zaman.

Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi

tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan

tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan

pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif

dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika

memungkinkan.

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal

ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,

padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara

umum.

II. Rumusan Masalah

A. Bagaimana konsep teori personal hygiene?


B. Bagiamana konsep asuhan keperawatan personal hygiene?

III. Tujuan Penulisan

A. Mengetahui konsep teori personal hygiene

B. Mengetahui konsep asuhan keperawatan personal hygiene


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Konsep Teori
A. Definisi

Higyene adalah ilmu pengetahuan tentang kesehatan dan

pemeliharaaannnya. Higiene personal adalah perawatan diri yang di lakukan

orang seperti mandi, eliminasi, higiene secara umum, dan berhias. Higiene
meliputi perawatan kulit, rambut, kuku, gigi, mulut, dan hidung, mata, telinga,

dan area perineum dan genital. (Kozier, Erb, Berman, dan Snyder, 2011)

B. Klasifikasi

1. Kulit. Umumnya, kulit di bersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi,

kita sebaiknya menggunakan jenis sabun yang banyak mengandung

lemak nabati karena dapat mencegah hilangnya kelembapan dan

menghaluskan kulit. Sabun detergen jarang di gunakan untuk mandi

karena sifatnya iritatif. Cara perawatan kulit :

a. Biasakan mandi 3 kali sehari atau setelah beraktifitas.

b. Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif .

c. Sabuni seluruh tubuh, terutama area lipatan kulit seperti sela-sel jari,

ketiak, belakang telinga, dan lain-lain.

d. Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah.

e. Segera keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah,

tangan, badan, hingga kaki.


Hal-hal yang membahayakan kulit antara lain :

a. Sinar matahari, pengaruh sinar matahri dapat menyebabkan

kerusakan pada serat elastin yang memberi kelenturan pada kulit

juga kolagen yang membentuk serta menunjang jaringan kulit.

b. Rokok, rokok dapat mempercepat penuaan kulit karena zat yang

terkandung di dalamnya dapat mengurangi cadangan Vitamin C

tubuh.

c. Alkohol, dapat meenyebabkan kerusakan Vitamin B dan cadangan

Vitamin C.

d. Kondisi stres, dapat memicu berbagai kelainan dalam tubuh

termasuk kulit

2. Kuku merupakan pelengkap kulit. Kuku terdiri atas jaringan epitel.

Badan kuku adalah bagian yang tampak di sebelah luar, sedangkan

akarnya terletak di dalam lekuk kuku tempat kuku tumbuh dan

mendapat makanan.

Kuku yang sehat berwarna merah muda. Cara-cara untuk merawat kuku:

a. Kuku jari tangan dapat di otong dengan pengikir, memotonya dalam

bentuk oval (bujur) atau mengikuti bentuk jarum. Sedangkan kuku

jari kaki dipotong dalam bentuk lurus.

b. Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai selaput

kulit dan kulit disekitar kuku

c. Jangan membersikan kotoran di balik kuku dengan benda tajam,

sebab akan merusak jaringan di bawah kuku.


d. Potong kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan

e. Khusus untuk jari kaki, sebaiknya kuku dipotong segera setelah

mandi atau di rendam air hangat terlebih dahulu.

f. Jangan menggigit kuku karena akan merusak bagian kuku.

3. Rambut merupakan struktur kulit. Rambut terdiri atas tangkai rambut

yang melalui dermis dan menembus permukaan kulit, serta kantung

rambut yang terletak di dalam dermis. Rambut yang sehat terlihat

mengilap, tidak berminyak, tidak kering,atau mudah patah.

Pertumbuhan rambut bergantung pada keadaan umum tubuh.

Normalnya, rambut tumbuh karena mendapat suplai darah dari

pembuluh-pembuluh darah di sekitar rambut. Beberapa hal yang dapat

mengganggu pertumbuhan rambut. Antara lain, panas dan kondisi mal

nutrisi. Fungsi rambut sendiri adalah untuk keindahan dan penahan

panas. Bila rambut kotor dan tidak di bersihkan lama kelamaan akan

menjadi sarang kutu kepala. Umumnya, rambut yang pendek lebih

mudah perawatannya di banding rambut yang panjang. Cara-cara

merawat rambut antara lain :

a. Cuci rambut 1-2 kali seminggu (atau sesuai kebutuhan) dengan

memakai sampo yang cocok.

b. Pangkas rambut agar terlihat rapi.

c. Gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut kering dan

olesi rambut dengan minyak.


d. Jangan gunakan sisir yang bergigi tajam karena bisa melukai kulit

kepala.

e. Pijat-pijat kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang

pertumbuhan rambut.

f. Pada jenis rambut ikal dan keriting, sisir rambut mulai dari bagian

ujung hingga ke pangkal dengan pelan dan hati-hati.

4. Gigi dan mulut. Mulut merupakan bagian pertama dari sistem

pencernaan dan merupakan bagian tambahan dari sistem pernapasan.

Dalam rongga mulut terdapat gigi dan lidah yang berperanan penting

dalam proses pencernaan awal. Selain gigi dan lidah, ada pula saliva

yang penting untuk membersihkan mulut secara mekanis. Mulut

merupakan rongga yang tidak bersih dan penuh dengan bakteri

karenanya harus selalu di bersihkan. Kerusakan gigi dapat disebabkan

oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan manis, menggigit benda keras,

dan kebersihan mulut yang kurang. Salah satu tujuan perawatan gigi

adalah untuk mencegah penyebaran penyakit yang di tularkan melalui

mulut misalnya, tifus, hepatitis, mencegah penyakit mulut dan gigi,

meningkatkan daya tahan tubuh.

Cara merawat gigi dan mulutantara lain :

a. tidak makan makanan yang terlalu manis dan asam`

b. tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda

keras misalnya, membuka tutup botol.


c. Menghindari kecelakaan seperti jatuh yang dapat menyebabkan gigi

patah. `

d. Menyikat gigi sesudah makan dan khususnya sebelum tidur.

e. Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus, dan kecil sehingga

dapat menjangkau bagian dalam gigi.

5. Mata tujuan menjaga kebersihan mata adalah untuk me\mpertahankan

kesehatan mata dan mencegah infeksi. Mata yang sehat akan tampak

jernih dan bersih dari kotoran.

Cara merawat mata :

a. Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam ke sudut bgian

luar

b. Saat mengusap mata, gunakanlah kain yang paling bersih dan

lembut

c. Lindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran.

6. Hidung

Cara merawat hidung :

a. Jaga agar lubang hidung tidak kemasukan air atau benda kecil.

b. Jangan biarkan benda kecil masuk kedalam hidup, sebab nantinya,

dapat terhisap dan menyumbat jalan napas serta menyebabkan luka

pada membran mukosa.

c. Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan secara

perlahan dengan membiarkan kedua lubang hidung tetap terbuka.


d. Jangan mengeluarkan kotoran dari hidung menggunakan jari karena

dapat mengiritasi mukosa hidung.

7. Telinga

Cara merawat telinga :

a. Bila ada kotoran yang menyumbat telinga, keluarkan secara pelan

dengan menggunakan penyedot telinga`

b. Bila menggunakan air yang di semprotkan, lakukan dengan hati-hati

agar tidak menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan air

yang berlebihan.

c. Aliran air yang masuk hendaklah di arahkan ke saluran telinga dan

bukan langsung ke gendang telinga.

d. Jangan menggunakan peniti/jepit rambut untuk membersihkan

kotoran telinga karena dapat menusuk gendang telinga.

8. Perineum

Pada wanita perawatan perineum di lakukan dengan membersihkan

area genitalia eksterna pada saat mandi.sedangkan pada pria, perawatan

yang sama juga dilakukan dua kali sehari saat mandi, terutama padsa

mereka yang belum disirkumsisi. Adanya kulup pada penis

menyebabkan urine mudah terkumpul disekitar kita glans penis. Kondisi

ini lama kelamaan dpat menyebabkan berbagai penyakit, contohnya

kanker penis.( Mubarak, Chayatin, 2008)


C. Etiologi

Faktor –faktor yang mempengaruhi praktik Higiene Individu :

Faktor Variabel

Budaya Budaya amerika utara memberi nilai yang

tinggi pada kebersihan. Banyak orang

amerika utara mandi dengan bak mandi

atau pancuran sekali atau dua kali sehari,

sementara orang dari budaya lain mandi

sekali dalam seminggu. Beberapa budaya

menganggap privasi harus di berikan saat

mandi, sementara yang lain

mempraktikkan mandi bersama atau

komunal.

Agama Agama juga berpengaruh pada keyakinan

individu dalam melaksanakan kebiasaan

sehari-hari. Agama islama misalnya,umat

islam di perintahkan untu selalu menjaga

kebersihan karena kebersihan adalah

sebagaian dari iman.

Lingkungan Kondisi keuangan dapat memengaruhi

ketersediaan fasilitas untuk mandi.

Sebagai contoh, para tunawisma mungkin

tidak memiliki ketersediaan air hangat,

sabun, sampo, lotion pencukur, dan


deodoran mungkin terlalu mahal untuk

orang-orang yang memiliki keterbatasan

sumber dana

Tahap perkembangan Anak-anak belajar higiene di rumah,

praktik higiene bervariasi sesuai usia

individu, sebagai contoh nak usia pra

sekolah di dorong untuk melakukan

sebagaian besar praktik higiene secara

mandiri

Status kesehatan Kondisi sakit atau cedera akan

menghambat kemampuan individu dalam

melakukan perawatan diri. Hal ini tentunya

berpengaruh pada tingkat kesehatan

individu. Individu akan semakin lemah

yang pada akhirnya jatuh sakit.

Kebiasaan Ini ada kaitannya dengan kebiasaan

individu dalam menggunakan produk-

produk tertentu dalam melakukan

perawatan diri, misalnya menggunakan

shower, sabun padat, sabun cair, shampo,

dan lain-lain.

Cacat jasmani/mental bawaan Kondisi cacat dan gangguan mental

menghambat kemampuan individu untuk

melakukan perawatan diri secara mandiri.


( Mubarak, Chayatin, 2008 )( Kozier, Erb, Berman, dan Snyder, 2011)

D. Patofisiologi

E. Tanda dan gejala klinis

1. Tanda fisik

a. Badan bau dan pakaian kotor

b. Rambut dan kulit kotor

c. Kuku panjang dan kotor

d. Gigi kotor dan mulut bau

e. Penampilan tidak rapi

2. Tanda psikologis

a. Malas dan tidak ada inisiatif

b. Menarik diri dan isolasi

c. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina

3. Tanda sosial

a. Interaksi kurang

b. Kegiatan/aktivitas kurang

c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma

F. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan fisik

a. Rambut

Amati kondisi rambut:

1) Keadaan rambut yang mudah rontok

2) Keadaan rambut yang kusam


3) Keadaan tekstur rambut

b. Kepala

Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala yaitu:

1) Botak/Alopesia

2) Berketombe

3) Berkutu

4) Kebersihan

c. Mata

Amati adanya tanda-tanda:

1) Ikterus

2) Konjungtiva pucar

3) Secret pada kelopak mata

4) Kemerahan/gatal-gatal pada mata

d. Hidung

Amati tanda-tanda:

1) Kebersiahan hidung

2) Adanya sinusitis

3) Perdarahan hidung

4) Pilek

5) Alergi

6) Amati perubahan penciuman

7) Kedaan membrane mukosa


e. Mulut

Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapanya. Perhatikan

adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-

pecah

f. Gigi

Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi rapuh, tidak

lengkap atau gigi palsu.

g. Telinga

Perhatiakan adanya serumen/kotoran pada telinga, lesi,infeksi atau

perubahan daya pendengaran.

h. Kulit

Amati kondisi kulit (tekstur, turgor,kelembapan) dan

kebersihannya.Perhatikan adanya warna kulit ,stria,kulit keriput,lesi,atau

pruritus

i. Kuku tangan dan kaki

Amati bentuk dan kebersihan kuku.Perhatikan adanya kelainan atau

luka

j. Genetalia

Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area

perineum.Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis.Pada laki-laki

perhatikan kondisi skrotum dan testisnya.


k. Tubuh secara umum

Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan

adanya kelainan pada kulit atau bentuk tubuh (Tarwoto &

Wartono,2006 ).

G. Komplikasi

1. Stroke

2. Iritasi/ luka pada mukosa mulut

3. Stomatitis

4. Glositis

5. Abrasi

6. Dermatitis ammonia

H. Prognosis

II. Konsep Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

1. Riwayat keperawatan

a. Pola kebersihan tubuh

b. Perlengkapan personal hygiene yang dipakai

c. Faktor-faktor yang memengaruhi personal hygiene (Tarwoto dan

Wartonah, 2006)
2. Identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat pendidikan, agama,

pekerjaan, tanggal MRS, No registrasi, dll.

3. Keluhan utama

4. Riwayat kesehatan sekarang

5. Riwayat penyakit terdahulu

6. Riwayat kesahatan keluarga

7. Pola persepsi dan manajemen kesehatan

8. Pola nutrisi-metabolik

9. Pola eleminasi

10. Pola aktivitas dan latihan

11. Pola kognitif dan persepsi

12. Pola persepsi - konsep diri

13. Pola tidur dan istirahat

14. Pola peran – hubungan

15. Pola seksual – reproduksi

16. Pola toleransi stress – koping

17. Pola nilai – kepercayaan

18. Riwayat keperawatan

a. Faktor yang mempengaruhi personal hygine

b. Pola kebersihan tubuh

c. Kebiasaan personal hygine (mandi, oral care, perawatan kuku dan

kaki, perawatan rambut, mata, hidung dan telinga.

19. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda Vital

c. Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa, kulit,

mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, dan rambut akibat terap

d. Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kondisi lesi.

e. Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga,

kuku,kaki, dan rambut : warna, tekstur, turgon.

20. Data

a. DS (data subyektif) :

1) Malas  beraktivitas

2) Intraksi kurang

3) Kegiatan kurang

4) Pasien merasa lemah.

b. DO (data obyektif) :

1) Badan dan pakaian kotor

2) Rambut kotor

3) Mulut dan gigi bau

4) Kulit kusam dan kotor

5) Kuku kotor

B. Diagnosa Keperawatan

Menurut NANDA 2015, diagnosa keperawatan umum untuk klien dengan

masalah personal hygiene adalah defisit perawatan diri. Diagnosa tersebut

dibagi menjadi 4 yaitu:

1. Defisit perawatan diri berpakaian

a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Ketidaknyamanan
d. Kendala lingkungan
e. Keletihan dan kelemahan
f. Gangguan muskuloskeletal
g. Gangguan neuromuskular
h. Nyeri
i. Gangguan persepsi
j. Ansietas berat

2. Defisit perawatan diri eliminasi

a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan
d. Keletihan
e. Hambatan mobilitas
f. Hambatan kemampuan berpindah
g. Gangguan muskuloskeletal
h. Gangguan neuromuskular
i. Nyeri
j. Gangguan persepsi
k. Ansietas berat
l. Kelemahan
3. Defisit perawatan diri makan
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Ketidaknyamanan
d. Kendala lingkungan
e. Keletihan
f. Gangguan muskuloskeletal
g. Gangguan neuromuskuler
h. Nyeri
i. Gangguan persepsi
j. Ansietas berat
k. Kelemahan

4. Defisit perawatan diri mandi

a. Gangguan kognitif

b. Penurunan motivasi

c. Kendala lingkungan

d. Ketidakmampuan merasakan bagian tubuh

e. Ketidakmampuan merasakan hubungan spasial

f. Gangguan muskuloskeletal

g. Gangguan neuromuskular

h. Nyeri

i. Gangguan persepsi

j. Ansietas berat

C. Intervensi
Diagnosa NOC NIC Rasional

Keperawatan
1. Defisit perawatan 1. Kaji
Kriteria Hasil: 1. Menyiapkan
diri berpakaian hambatan
1. Mampu untuk
Definisi: partisipasi
melakukan meningkatkan
Hambatan dalam
kemampuan untuk tugas fisik perawatan kemandirian
melakukan atau yang paling diri 2. Untuk
menyelesaikan mendasar dan 2. Identifikasi mengetahui
aktivitas kemampuan
aktivitas aspek positif
berpakaian dan klien dalam
perawatan yang dimiliki
berias untuk diri melakukan
pribadi secara klien dalam
sendiri. kebersihan
Batasan mandiri diri melakukan

Karakteristik: 2. Mampu untuk kebersihan


3. Bantu pasien
a. Ketidakmamp mengenakan diri.
memilih
uan
pakaian dan 3. Pasien
pakaian yang
mengancingka
berhias sendiri mungkin
n pakaian mudah
secara mandiri membutuhkan
b. Ketidakmamp dipakai dan
uan ata tanpa alat berbagai
dilepas
mendapatkan bantu bantuan dalam
4. Beri pujian
pakaian 3. Mampu persiapan
atas usaha
c. Ketidakmamp mempertahan memilih
untuk
uan
kan pakaian
mendapatkan berpakaian
kebersihan 4. Untuk
atribut sendiri
pakaian pribadi dan membuat
5. Menjelaskan
d. Ketidakmamp
penampilan peralatan klien puas dan
uan
yang rapi yang merasa
menggunakan
secara mandiri dibutuhkan senang,
sepatu
e. Ketidakmamp dengan atau untuk berhias sehingga mau
uan tanpa alat dan dan ingin
mengenakan bantu berdandan terus
kaus kaki
4. Dapat melakukan
f. Ketidakmamp
memilih perawatan
uan
pakaian dan diri.
melepaskan
atribut mengambilny 5. Agar klien

pakaian a dari lemari mengerti


g. Ketidakmamp atau laci baju peralatan apa
uan melepas
5. Mampu saja yang
sepatu
merisleting dibutuhkan
h. Ketidakmamp
dan untuk berhias
uan melepas
kaus kaki mengancing atau

pakaian berdandan.

6. Menggunakan

pakaian secara

rapi dan

bersih

7. Mampu

melepaskan

pakaian, kaos
kaki, dan

sepatu

8. Menggunakan

tata rias

2. Defisit perawatan Kriteria Hasil: 1. Pertimbangka 1. Mengetahui

diri eliminas 1. Mampu untuk n budaya kebiasaan

Definsi: melakukan pasien ketika pasien dalam

Hambatan kemampuan aktivitas mempromosi toileting

untuk melakukan atau eliminasi kan aktivitas 2. Hambatan

menyelesaikan 2. Mampu duduk perawatan mobilitas

aktivitas eliminasi dan turun dari diri menyebabkan

sendiri. kloset 2. Membantu pasien tidak

Batasan 3. Membersihka pasien ke mampu

karakteristik: n diri setelah toilet/commo melakukan

a. Ketidakmampu eliminasi de/bedpan/fra perawatan diri

an melakukan 4. Mengenali ktur secara mandiri

hygiene dan pan/urinior 3. Memperlancar

eliminasi yang mengetahui pada selang proses

tepat waktu eliminasi

b. Ketidakmampu tertentu 4. Menjaga

an menyiram 3. Anjurkan kebersihan

ke toilet atau pasien untuk diri pasien

korsi buang air makan

c. Ketidakmampu makanan dan


an naik ke buah-buahan

toilet atau yang berserat

commode tinggi.

d. Ketidakmampu 4. Ganti pakaian

an pasien setelah

memanipulasi eliminasi

pakaian untuk

eliminasi

e. Ketidakmampu

an berdiri dari

toilet atau

commode

f. Ketidakmampu

an untuk duduk

di tolet atau

commode.

1. Untuk
3. Defisit perawatan Kriteria Hasil: 1. Memonitor
mengetahui
diri makan 1. Ketersediaan pasien
keadaan
Definisi: zat gizi untuk kemampuan
umum dan
Hambatan memenuhi untuk menentukan
kemampuan untuk kebutuhan menelan intervensi

melakukan atau metabolik 2. Bantu pasien selanjutnya


2. Pasien
menyelesaikan 2. Mampu menyiapkan
mungkin
kesulitan
aktivitas makan makan secars makanan
mengambil
sendiri sendiri yang lunak
makanan
Batasan 3. Mengungkapk 3. Jelaskan
sendiri
Karakteristik: an kepuasan personal 3. Menambah
a. Ketidakmamp makan dan hygiene wawasan

uan terhadap tentang pola pasien dan


keluarga
mengambil kemampauan makan
tentang
makanan dan untuk makan
personal
memasukkan sendiri
hygiene
kemult 4. Kemampuan makan
b. Ketidakmamp untuk

uan menyiapkan

mengunyah dan memkan

makanan makanan dan

c. Ketidakmamp cariran secara

auan mandiri

menempatkan dengan atau

makaan tanpa alat

keperlengkapa bantu

n makanan

d. Ketidakmamp

uan

menggunakan

peralatan
makanan

e. Ketidakmamp

auan menelan

makan

f. Ketidakmamp

aun

memanipulasi

makanan dan

mulut

4. Defisit perawatan Kriteria Hasil: 1. Pertimbangka 1. Mengetahui

diri mandi 1. Mampu n budaya kebiasaan

Batasan untuk pasien ketika pasien saat

Karakteristik: melakukan mempromosi mandi

a. Ketidakmamp aktivitas kan aktivitas 2. Agar pasien

uan untuk perawatan perawatan dapat

mengakses fisik dan diri menjangkau

kamar mandi pribadi 2. Tempat peralatan

b. Ketidakmamp secara handuk, mandi dengan

uan mandiri atau sabun, mudah

mengeringkan dengan alat deodoran, alat 3. Untuk

tubuh bantu pencukur, dan mengetahui

c. Ketidakmamp 2. Mampu aksesoris kondisi umum

uan untuk lainnya yang kulit pasien

mengambil membersihka dibutuhkan di 4. Membiasakan


perlengkapan n tubuh samping diri untuk

mandi sendiri secara tempat tidur melakukan

d. Ketidakmamp mandiri atau atau di kamar perawatan diri

uan tanpa alat mandi sendiri.

menjangkau bantu 3. Memantau

sumber air 3. Mampu integritas

e. Ketidakmamp mempertahan kulit pasien

uan mengatur kan mobilitas 4. Ingatkan

air mandi yang klien untuk

f. Ketidakmamp diperlukan memelihara

uan untuk ke kebersihan

membasuh kamar mandi diri seperti:

tubuh dan mandi 2 kali

menyediakan pagi dan sore,

perlengkapan sikat gigi

mandi minimal 2

4. Membersihka kali sehari

n dan (sesudah

mengeringka makan dan

n tubuh sebelum

tidur),

keramas dan

menyisir

rambut,
gunting kuku

jika panjang.

D. Evaluasi

1.  Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapi secara mandiri


2. Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhi
3. Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu
4. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke
kamar mandi dan menyediakan perlengkapan mandi

Anda mungkin juga menyukai