Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembelajaran bagi manusia merupakan suatu proses psikologis yang
berlangsung dalam interaksi antara subjek dengan lingkungan, dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bersifat
konstan/menetap. Perubahan-perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru yang
segera tampak dalam perilaku nyata. Jadi manusia mutlak perlu belajar sesuatu ,
apapun itu demi kemajuan dirinya sendiri.
Lembaga pendidikan tinggi seperti kampus bertugas membekali para mahasiswa
dengan ilmu pengetahuan keahlian yang utuh dan bulat sehingga akan
menghasilkan keluaran sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang studi kejuruannya
dan siap, serta mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat.
Dengan kata lain, perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana
yang berkualitas.
Dalam hal ini kaitannya dengan praktek table manner di hotel Aston Samarinda
beberapa waktu yang lalu, kita mencoba untuk belajar dan mengenal table manner,
khususnya bagi mahasiswa Gizi dan Dietetika semester 2 pada mata kuliah Gizi
Kuliner Selain teori diharapkan mahasiswa dapat memperoleh bekal praktek.
Praktek table manner dirasa penting karena bagi mahasiswa khususnya dalam
menghadapi lingkup dunia kerja perlu mengenal table manner, bagaimanakah tata
cara makan yang baik dan benar saat mendapat jamuan makan dari instansi-instansi
atau partner-partner kerja, disinilah peran table manner diperlukan, atau yang lebih
kita kenal dengan etika makan.
Dalam makan kita mengenal adanya Etika makan atau Table Manners. Etika ini
mungkin lebih sering dikenal orang-orang yang mempunyai kepentingan dalam hal
ini, bisa pengusaha-pengusaha, pejabat, orang penting, juru masak, dll. Table
manners secara sederhana adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap
bersama di meja makan. Etika makan ini tidak ada salah nya jika Kita
mengetahuinya, jika tidak dapat bermanfaat bagi Kita, tentu bisa dapat bermanfaat
bagi orang lain.

1
Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan stKitar
terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan
bersama di keluarga besar. Meskipun sebebarnya Etika tersebut telah ada jauh
sebelum peradaban Eropa menyebar ke seluruh dunia.
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak
langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan
seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus
dilakukan sejak usia anak dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan
melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses pembelajaran yang
sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan menghasilkan
kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di
sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang
sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa berperilaku yang sopan dan ber-etika dan mencerminkan diri
kita dihadapan orang lain.
2. Agar mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan table manner dengan baik.
3. Agar mahasiswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dihadapan orang lain.
C. Manfaat
Selain sebagai pengalaman, Table Manner juga bisa membantu dalam
penyesuaian diri jika suatu saat mendapat jamuan resmi, sehingga nantinya tidak
memalukan dan kikuk untuk dapat bergabung dengan rekan-rekan yang sudah
terbiasa lainnya. Selain itu kegiatan table manner ini akan membuat kita lebih
percaya diri, lebih luwes dalam perjamuan makan yang resmi. Dimana hal
ini sangat bermanfaat sekali jikalau benar-benar terjadi nantinya kita tidak akan
kaku dan etika kita pun akan terjaga dengan baik dimata semua orang yang hadir
dalam jamuan makan tersebut.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Table manner atau etika makan adalah aturan yang harus dilakukan saat santap
bersama di meja makan. Etika makan di perkenalkan oleh bangsa Eropa yang
merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi
atau acara makan bersama di keluarga besar.
Istilah table manner alias etiket makan, selama ini identik dengan acara jamuan
makan resmi bergaya Barat. Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya ada
di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk di Indonesia pun,
dikenal etiket makan.
Makan, adalah alat bantu komunikasi. Paham etiket di meja makan mempermudah
kita dalam pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau Table Manner
merupakan hal utama yang penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukkan
siapakah diri kita sebenarnya.
Table manner alias etiket makan merupakan suatu aturan tersendiri dalam sebuah
jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari
mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert).
Pada aturan makan ini si penikmat hidangan mesti mengetahui aturan-aturan, etika
dan sopan santun yang berlaku selama jamuan makan berlangsung, selain aturan
pemakaian tahapan peralatan makan juga diantaranya etika duduk, etika makan dan
minum, serta etika berbicara.
Selain itu, etik Makan atau Table Mannerjuga diartikan sebagai aturan yang harus
dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh
bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di
sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar.
Table manner membantu kita memperkaya kehidupan personal dan
profesionalisme, baik dalam karier maupun bisnis. Dengan berbekal ilmu etiket di meja
makan, kita bisa mengubah rasa minder menjadi kepercayaan diri yang tinggi sebab kita
tahu bagaimana seharusnya bersikap dan menjaga profesionalisme di segala situasi.
Artinya, dalam kondisi apa pun, jamuan makan bersama teman, kolega, klien, atau
bahkan undangan kenegaraan, kita tetap tampil percaya diri.

3
Citra diri di antaranya tergambar dari kemampuan kita dalam menempatkan diri,
termasuk dalam jamuan makan. Mempraktikkan table manner dalam pertemuan di meja
makan memperlihatkan profesionalisme kita. Kesuksesan pembicaraan bisnis,
presentasi diri, produk, bahkan perusahaan ditentukan dari perilaku kita di meja makan.
Sering kali pertemuan bisnis atau urusan pekerjaan lainnya dilakukan dengan jamuan
makan. Memahami table manner membantu Anda mendapat kesuksesan atas karier,
bisnis, dengan citra yang Anda tunjukkan selama jamuan makan.
Dalam menjamu tamu yang datang ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya adalah ruangan yang disesuaikan dengan jumlah tamu yang akan datang,
kebersihan dan dekorasi ruangan, penataan peralatan dimeja makan beserta
perlengkapan pendampingnya yang biasanya disesuaikan dengan makanan yang akan
dihidangkan, antara lain bentuk meja makan, pengaturan kursi, peralatan makan, warna
taplak meja, serbet makanan dan hiasan bunga, kita jugaharus memperhitungkan
pelengkap atau penyerta dalam penyajian suatu makanan, seperti merica dan garam,
acar, kecap, gula, cream, sauce dan lain-lain. Disamping itu kita juga harus
memperhitungkan tingkat sosial tamu yang ada dalam daftar undangan jamuan
makanan.
Etika di Meja Makan

1. Posisi duduk, usahakan jarak antara badan Anda dengan tepi meja sekitar 10 –
15 cm. Dalam jarak ini Anda dapat menikmati hidangan dengan posisi nyaman.
2. Biasakan duduk dengan posisi punggung tegak dan selalu meletakkan posisi
tangan diatas meja sebatas pergelangan tangan, jangan meletakkan siku diatas
meja.
3. Barang bawaan tidak boleh diletakkan di atas meja.
4. Kaki tidak boleh ditumpangkan satu sama lainnya selama jamuan berlangsung.
5. Jika kita ingin bersin/batuk, palingkan muka kesamping agak kebelakang dan
tutupi dengan napkin. Lalu ucapkan kata “maafkan saya”.
6. Jika kita ingin menerima telpon, kita lihat dahulu siapa yang menelpon. Jika
teman, sebaiknya tidak kita angkat. Sebaliknya jika yang menelpon adalah
atasan kita, sebaiknya Anda meminta izin kebelakang lalu menelpon kembali.

Cara Menggunakan Peralatan Makan

4
1. Dinner napkin (serbet makan) diletakkan diatas pangkuan dan apabila telah
selesai makan atau meninggalkan tempat, napkin dilipat dan ditaruh diatas meja.
2. Napkin dilipat dan diletakkan dikursi Anda bila hendak meninggalkan tempat
untuk pergi ke toilet.
3. Napkin tidak digunakan untuk lipstik atau peralatan makan yang kotor.
4. Peralatan makan yang akan digunakan paling awal adalah peralatan makan yang
diletakkan pada bagian yang paling luar dari tatanan yang ada.
5. Apabila ada peralatan makan yang terjatuh, segera mengacungkan tangan dan
petugas akan mengambilnya dan menggantinya dengan yang baru.
6. Cangkir kopi/teh ada disebelah kanan dan dapat dipindahkan ke tengah bila
sudah selesai makan dan diisi teh/kopi.

Tata Cara Makan

1. Makanlah hidangan yang sesuai dengan urutan menunya.


2. Mulut sebaiknya tertutup sewaktu mengunyah untuk menghindari suara yang
dapat mengganggu.
3. Memotong makanan jangan sampai terlalu besar karena dapat mengganggu pada
waktu menguyah, jadi sesuaikan dengan kemampuan mulut yang wajar untuk
dimakan.
4. Tidak berdahak selama jamuan makan berlangsung.
5. Jangan berbicara selagi mengunyah makanan.
6. Jangan berkumur dengan air minum sewaktu masih brada di meja makan.
7. Mengaduk gula pada cangkir kopi/teh jangan sampai menimbulkan suara keras.
Sendok teh/kopi hanya digunakan untuk mengaduk saja.
8. Jika menyendok sup, usahakan dari depan ke belakang. Tangan kiri memegang
kuping mangkuk.
9. Jika sup tinggal sedikit dan sulit disendok, miringkan mangkuk ke arah depan.

5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu Praktikum


1. Tempat : Praktikum dilakukan di Hotel Aston Samarinda (Samarinda Central
Plaza) JL.P.Hidayatullah, Samarinda, Kalimantan Timur.

2. Waktu : Praktikum dilaksanakan pada ruangan queenmerry 2 pada hari Sabtu,


06 Mei 2019. Praktikum dimulai pada pukul 08.00 s/d 13.00 WITA.

3. Alat Dan Bahan


1. Handphone ( Kamera HP )
2. Alat Tulis
3. Buku
4. Dessert knife
5. Soup spoon
6. Dinner/ fish knife
7. Napkin
8. Dinner fork
9. Appatizeer / salad fork
10. Butter and bread knife
11. Butter and bread plate
12. Dessert fork
13. Dessert spoon
14. Water goblet
15. Piring
16. Gelas Kaki
17. Piring Kecil
18. Mangkuk Sup
4. Prosedur Praktikum

Seluruh mahasiswa dan dosen berkumpul di lobby hotel Aston kemudian


bersama-sama menuju ruangan queenmarry yang terletak di lantai 17
6
Pembagian kelompok tour berkeliling hotel aston bersama dosen dan pembimbing
dari pihak hotel aston untuk mendampingi dan memandu perjalanan serta
memperjelaskan tempat-tempat tersebut.

Kemudian pembimbing hotel aston memperlihatkan ruangan-ruangan pada hotel


aston (Tour Hotel)

Dokumentasi ruangan serta sesi Tanya jawab yang berlangsung sekitar 30 menit

Pemateri memberikan materi tentang hotel facilities dan table maneer

Tibalah saat sesi praktikum, meliputi tata cara makan mulai dari makanan
pembuka hingga appetizer

Setelah sesi praktikum usai, diadakan sesi foto bersama sebelum meninggalkan
hotel tersebut.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

A. LOKASI KEGIATAN
Gambar 1 : Hotel Aston Samarinda

B. Daftar Menu Table Manner


Gambar 2 : Daftar Menu

C. B&B (Bread and Butter)


Gambar 3 : Bread and butter

8
D. Appetizer
Gambar 4 : Thai beef salad

E. Soup
Gambar 5 : Cream tomato soup

F. Main Cours
Gambar 6 : fish fillet lemon butter sauce

9
G. Dessert
Gambar 7 : Tiramisu cake

H. Perjalanan
Gambar 8 : Perjalanan

I. Kitchen
Gambar 9 : Kitchen

10
B. Pembahasan
Setelah memperoleh praktektable manner beberapa waktu yang lalu,
dapat diperoleh beberapa ilmu mengenai tata cara makan yang baik seperti
bagaimana menggunakan alat-alat makan, macam-macam table service, praktek
menyantap jenis hidangan makanan dan minuman berupa hidangan pembuka,
hidangan utama dan hidangan penutup (dessert). dan berbagai aturantentang
etika, mana yang patut dan tidak untuk dilakukan selama jamuan makan
berlangsung. Siapa pun kita, dengan berbagai profesi, perlu setidaknya
mengetahuitable manner . Misalkan Kita seorang sekretaris, sangat mungkin
diminta menggantikan atasan menghadiri undanganpenting dalam jamuan
makan. Proses praktektable manner berlangsung selama 3-4 jam yang dimulai
pukul 08.00 sampai 12.00 berjalan lancar, mulai dari opening hingga closing,
dengan panduandari instruktur table manner . Selain belajartable manner , para
peserta praktek table manner melakukan hotel tour di hotel Aston Samarinda
guna menambah sedikit wawasan mengenai perhotelan.

11
Aturan Peletakkan Peralatan Makan pada Jamuan Formal

Aturan Dasar Etika Makan

Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa
aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, antara lain:

 Duduk dengan tegak dan jangan bersandar pada kursi.


 Saat memegang peralatan makan, kedua siku tidak diletakkan di atas meja.
 Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.
 Berbicara dengan volume suara yang rendah.
 Menutup mulut saat batuk atau bersin.
 Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
 Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
 Selalu meminta ijin ke pemilik acara saat akan meninggalkan meja makan atau
saat akan mengangkat telepon.
 Letakkan sendok dan garpu searah jam 5 apabila telah selesai makan.

12
 Gunakan tusuk gigi untuk mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut.
 Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
 Menambahkan bumbu sebelum mencicipi makanan dianggap kasar dan
menghina koki.

Rangkaian Menu pada Jamuan Formal

Hidangan pembuka (Appetizer)

Sebelum hidangan pembuka disajikan, biasanya roti disajikan terlebih dahulu di atas
meja. Hidangan pembuka pada umumnya terdiri dari dua jenis, yaitu hot appetizer dan
cold appetizer. Hot appetizer yang dihidangkan biasanya berupa sup, sementara cold
appetizer dapat berupa salad. Ciri suatu makanan dapat tergolong ke dalam jenis
appetizer adalah tergolong ringan dan membangkitkan selera, serta dapat merangsang
selera makan.

Hidangan utama (Main course)

Hidangan utama umumnya berupa masakan daging/seafood. Hidangan utama dapat


disantap dengan dua cara, yaitu cara Amerika dan Eropa. Bila menggunakan cara
Amerika, maka biasanya daging dipotong terlebih dahulu sebelum disantap. Sementara,
apabila menggunakan cara Eropa, maka biasanya daging dipotong dengan
menggunakan pisau di tangan kanan dan langsung disantap dengan garpu di tangan kiri.

Hidangan penutup (Dessert)

Setelah menyantap hidangan utama, maka saatnya untuk menyantap hidangan penutup.
Hidangan penutup umumnya berupa kue, pudding ataupun sejenis minuman dingin
seperti cocktail, es krim atau jus.

13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Table Manner Course merupakansuatumetodepembelajaran yang dapat
memahami aturan tata krama di meja makan dan juga merupakan bagian dari
pengetahuan standar setiap orang dan penting bagi kehidupan seorang Sarjana
Terapan Gizi. Sehingga, sebagai calon Ahli Gizi dapat menggunakan alat makan
secara international dengan baik dan menambah pengetahuan, wawasan, serta
member bekal soft kill sebelum terjun dalam dunia kerja dan usaha sehingga
dapat menunjang profesi seorang ahli gizi yang professional dan kepribadian.
B. Saran
Sangat menyenangkan karena kami dapat berkunjung ke hotel bintang 4
serta dapat melihat beberapa fasilitas didalamnya. Namun karena jadwal
praktikum yang berdekatan dengan bulan ramadhan, kami tidak bias melihat
fasilitas yang diunggulkan disana seperti Spadan Sauna karena ditutup serta
President Room yang kebetulan sedang dipakai. Saat perjamuan makan,kami
dapa tmencoba berbagai makanan, dari appetizer hingga dessert. Namun pada
beberapa makanan tidak cocok di lidah mahasiswa, dan rasanya tidak memenuhi
selera sehingga sangat sangat disayangkan beberapa mahasiswa tersebut tidak
dapat menghabiskan makanannya terutama pada Cream Tomato Soup. Overral,
praktikum sudah berjalan sangat lancer dan baik. Semoga kegiatan Table
Manner Course yang diselenggarakan Poltekkes Kaltim tetap berlangsung setiap
tahunnya dan tetap mempertahankan kerjasama dengan Hotel Aston dalam
kegiatan Table Manner Course. Selain itu Hotel Aston diharapkan bias lebih
meningkatkan fasilitas-fasilitas dalam mengembangkan kualitas hotel tersebut
agar semakin lebihmaju.

14
DAFTAR PUSTAKA

Goodman, Raymond J. Edisi Kedua 2002. Food and Bevarage Service Management,
Jakarta: Penerbit Erlangga.

I.N.R. Pendit 2004. Table Manner Dinning Etiquette dan Etiket Dalam Jamuan .
penerbit: Graha Ilmu.

Kusrianti, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Penerbit: Yogyakarta C.V
ANDI OFSET

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai