Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Sepsis adalah suatu kondisi systemic inflammatory response syndrome


(SIRS) yang disertai dengan infeksi. Sepsis neonatorum merupakan sepsis yang
terjadi pada neonatus, sehingga sepsis neonatorum dapat diartikan sebagai
sindroma klinis penyakit sistemik akibat infeksi yang terjadi dalam 1 bulan
pertama kehidupan.1
Insiden sepsis neonatorum berbeda ditiap negara dengan variasi mulai dari
1 sampai 4 dalam 1000 kelahiran hidup di negara maju dan 10 sampai 50 dalam
1000 kelahiran hidup di negara berkembang. Penelitian retrospektif pada 125
kasus sepsis neonatorum tahun 2010 di RSUP Sanglah, Denpasar, memberikan
gambaran sepsis neonatorum terjadi pada 56,8% laki-laki, 72% lahir spontan,
64% lahir dengan asfiksia, 56% berat lahir rendah dan 68,8% prematur.2
Sepsis neonatorum merupakan penyakit multifaktorial yang dapat
disebabkan oleh beberapa faktor risiko, baik faktor dari ibu maupun faktor dari
bayi itu sendiri. Faktor risiko dari ibu yang berperan dalam kejadian sepsis
neonatorum diantaranya persalinan dan kelahiran kurang bulan, ketuban pecah
lebih dari 18-24 jam, chorioamnionitis, persalinan dengan tindakan, demam pada
ibu (>38,4oC), infeksi saluran kencing pada ibu, dan faktor sosial ekonomi serta
gizi ibu. Sedangkan faktor risiko dari bayi diantaranya asfiksia perinatal, berat
badan lahir, bayi kurang bulan, prosedur invasif, dan kelainan bawaan.3
Dilihat dari faktor risiko terjadinya sepsis neonatorum diatas, persalinan
dan kelahiran kurang bulan atau biasa disebut dengan prematuritas merupakan
faktor risiko sepsis neonatorum yang dapat berasal dari ibu maupun dari bayi.
Bayi yang lahir prematur memiliki risiko 3-10 kali lebih tinggi untuk terkena
infeksi daripada bayi yang lahir cukup bulan.4 Tingginya angka kematian pada
neonatus yang disebabkan oleh prematuritas dan sepsis neonatorum menjadikan
laporan ini penting dilakukan guna mencegah dan membuat rencana penanganan
sepsis neonatorum terutama pada bayi-bayi prematur.
BAB II
STATUS NEONATUS

I. IDENTIFIKASI
Nama : by. Ny. DN
Umur : 26 hari (20 Februari 2019)
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan Lahir : 1600 gr
Panjang Badan : 42 cm
Agama : Islam
Alamat : Jl Angkatan 66 No. 937 Palembang
Kebangsaan : Indonesia
No. Med. Reg. : 1108769
MRS : 20 Februari 2019

II. ANAMNESA
(Alloanamnesis tanggal 18 Maret 2019, diberikan oleh ibu pasien)
Keluhan Utama : bayi lahir merintih
Keluhan Tambahan : berat badan lahir bayi rendah

Riwayat Perjalanan Penyakit


Bayi perempuan lahir dari ibu G3P1A1 hamil 32 minggu dengan
sectio caesaria a.i perdarahan antepartum ec plasenta previa totalis.
Bayi lahir kurang bulan, ketika lahir bayi menangis merintih, dengan
berat lahir 1600 gr, panjang badan lahir 42 cm,APGAR score 7/8,
riwayat ibu demam (+), riwayat KPD (-), riwayat ketuban warna hijau
(-),kental (-), berbau (-), bayi langsung masuk ke NICU.
Saat masuk NICU bayi mengalami demam (+), diberi parasetamol
tapi demam tidak turun. Bayi kemudian menjadi tersangka infeksi
dilakukan pemeriksaan lab dan LCS pada hari ke-8 dan ke-9 di NICU
didapatkan hasil meningitis dan sepsis pada bayi.

Riwayat Penyakit Dahulu


 Riwayat sering keputihan selama masa kehamilan (+)
 Riwayat perut diurut-urut (+)
 Riwayat trauma pada kehamilan (-)
 Riwayat sakit gigi (-)
 Riwayat berhubungan terakhir (+)
 Riwayat darah tinggi (-)
 Riwayat konsumsi obat antimalaria selama kehamilan (-)
 Riwayat konsumsi jamu-jamuan selama kehamilan (-)
 Riwayat transfusi selama kehamilan (-)
 Riwayat ibu kontak dengan kucing selama kehamilan (-)

Riwayat Sosial Eknonomi


Os adalah anak kedua dari pasangan Tn. A usia 27 tahun dengan
pendidikan terakhir SMA dan bekerja sebagai supir dengan Ny. D usia
29 tahun dengan pendidikan terakhir SMA dan pekerjaan ibu rumah
tangga. Penghasilan perbulan rata-rata Rp1. 000.000,-.

Riwayat Kehamilan
GPA : G3P1A1
HPHT : 5 Juli 2018
Periksa Hamil : 3x, di bidan
Kebuasaan Ibu sebelum/selama kehamilan
Minum Alkohol : disangkal
Merokok : disangkal
Makan Obat-Obatan tertentu : disangkal
Penyakit atau Komplikasi Kehamilan ini : Tidak ada
Riwayat Persalinan
Presentasi : Presentasi belakang kepala
Cara Persalinan : Sectio caesaria
KPSW : Tidak ada
Riwayat Demam Saat Persalinan : Ada
Riwayat Ketuban Kental, Hijau, Bau : Tidak Ada

Keadaan Bayi Saat Lahir


Jenis Kelamin : Perempuan
Kelahiran : Tunggal
Kondisi Saat Lahir : Bayi lahir langsung menangis merintih,
tampak sesak nafas, sianosis (-), ikterik (-), APGAR Score 7/8

III. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : tampak sesak
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 2330 gr
Panjang Badan : 43 cm
Lingkar Kepala : 32 cm
Lengkar Lengan Atas : 9 cm
Aktivitas : Hipoaktif
Refleks Hisap : Lemah
Tangis : Lemah
Anemis : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Dispneu : Ada
HR : 165x/menit
Pernafasan : 48x/menit
Suhu : 36,8 °C
Keadaan Spesifik
Kepala
Lingkar Kepala : 30 cm
Mata : Nistagmus (-), pupil bulat isokor, refleks
cahaya (+/+), mata cekung (-), sklera
ikterik (-), konjungtiva anemis (-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), epistaksis (-),
tidak ada sekret keluar dari hidung dan
mulut
Trauma Lahir : Caput succadeneum (-)
Cephal hematome (-)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening
Thorax : Simetris, retraksi (-)
Cor : HR 165x/menit, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, saat inspirasi terlihat lemah, bising
usus (+) normal, cubitan perut kembali cepat
Lipat Paha dan Genitalia : Tidak ada pembesaran KGB, anus ada
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 3 detik

Refleks Primitif
Oral : (+)
Moro : (+)
Tonic Neck : (+)
Withdrawal : (+)
Plantar Grasp : (+)
Palmar Grasp : (+)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium (Tanggal 20 Februari 2019)
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hb 15,4 13,4-19,8 g/dL
RBC 4,16 4,20-4,87 106/mm3
WBC 16,81 9-30 103/mm3
Trombosit 269 150-450 103/uL
Ht 43 47-57 %
RDW-CV 15,20 11-15 %
Diff count
Basofil Hasil menyusul
Eosinofil Hasil menyusul
Netrofil Hasil menyusul
Limfosit Hasil menyusul
Monosit Hasil menyusul
IT Rasio Hasil menyusul
CRP Kuantitatif <5 <5 mg/L

Hasil Laboratorium (Tanggal 28 Februari 2019)


Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hb 15,9 13,4-19,8 g/dL
RBC 4,84 5,33-5,47 106/mm3
WBC 37,51 6-17,5 103/mm3
Ht 43 47-57 %
Trombosit 277 217-497 103/uL
RDW-CV 22,2 11-15 %
LED 2 <20 mm/jam
Diff count Hasil menyusul
Basofil Hasil menyusul
Eosinofil Hasil menyusul
Netrofil Hasil menyusul
Limfosit Hasil menyusul
Monosit Hasil menyusul
IT Rasio Hasil menyusul
Kimia Klinik Hati
Bilirubin total 8,10 0,1-1 mg/dL

Hasil Laboratorium (Tanggal 1 Maret 2019)


Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Cairan Tubuh
Analisa Cairan Otak:
LCS
I. Makroskopi
Volume 0,8 mL
Warna Agak kemerahan Transudat: kekuningan
Eksudat: kuning s/d
merah
Kejernihan Agak keruh Transudat: jernih
Eksudat: keruh
Bau Tidak berbau Transudat: tidak berbau
Eksudat: berbau busuk
Berat jenis 1,005 Transudat: <1.016
Eksudat: >1.016
Bekuan Negatif Transudat: negatif
Eksudat: positif
pH 9,0 Transudat: 7,4-7,6
Eksudat: <7,3
II. Mikroskopi
Jumlah lekosit 31,0 Transudat: <500 Sel/uL
Eksudat: >500
Hitung jenis
PMN Sel 39 Transudat: Lebih %
Sedikit
Eksudat: Lebih Banyak
MN Sel 61 Transudat: Lebih %
banyak
Eksudat: lebih sedikit
III. Kimia Hasil menyusul
Nonne Negatif
Pandy Positif
Protein 274,8 20-40 mg/dL
LDH 43 Transudat: <200 U/L
Eksudat: >200
Glukosa 67 40-70 mg/dL
Klorida 118 98-107 mEq/L

V. RESUME
Seorang bayi perempuan, lahir dari ibu G2P1A1 dirawat di NICU
dengan berat lahir 1600 gr pada tanggal 20 Februari 2019 dengan
bantuan residen di OK RSMH. Saat lahir bayi merintih, tampak sesak,
apgar score 7/8, tidak sianosis, tidak ikterik, keadaan compos mentis,
aktivitas hipoktif, reflex hisap lemah, dan tangis lemah. Dari hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan bayi mengalami sepsis dan
meningitis.

VI. DIAGNOSIS SEMENTARA


Neonatus : Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB-
SMK)
Lahir : Sectio Caesaria
Ibu : G3P1A1
Anak : BBLR + Sepsis + Meningitis

VII. PENATALAKSANAAN
 Aminofilin 3,2 mg/8jam IV
 Ampicilllin 80g/12 jam IV
 Ceftazidine 80g/8 jam IV
 Meropenem 65mg/8jam IV
 ASI 8x10cc via NGT

VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam: Dubia ad bonam
Quo ad functionam: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai