KONJUNGTIVITIS ODS
Oleh:
Pembimbing:
dr. Prima Maya Sari, Sp.M
Oleh:
Bed Site Teaching ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Seniory di Bagian/Departemen Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 15
April – 20 Mei 2019.
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. MS
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Palembang
Pekerjaan : Pegawai swasta
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 29 April 2019
Pasien mengeluh mata merah yang semakin memberat di mata sebelah kanan
dan kiri sejak 6 hari yang lalu.
Sekitar ± 6 hari yang lalu pasien mengeluh mata kanan dan kiri merah. Mata
juga terasa panas, nyeri, sangat gatal, dan berair. Tiga hari yang lalu pasien
mengeluh mata merah dan nyeri semakin memberat. Pasien juga mengeluh mata
berair, dan rasa seperti mengganjal disertai kotoran bewarna putih kekuningan
terutama pada pagi hari sehingga agak sulit ketika ingin membuka mata. Riwayat
suka mengucek mata. Benjolan pada mata disangkal. Pandangan kabur disangkal.
Air mata berbusa disangkal. Kemudian pasien berobat ke poliklinik RSKM
Palembang.
c. Riwayat Pengobatan
Riwayat operasi mata disangkal
Riwayat penggunaan kaca mata / lensa kontak disangkal
3
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan mata yang sama sebelumnya disangkal
Riwayat trauma pada mata disangkal
Riwayat alergi disangkal
Riwayat penyakit kulit disangkal
3. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 19 kali/menit
Suhu : 36,7 oC
Status Gizi : Baik
4
b. Status Oftalmologikus
Injeksi Injeksi
Konjungtiva Konjungtiva
KBM Ortoforia
GBM
5
Papil Bulat, batas tegas, c/d: 3/10, Bulat, batas tegas, c/d: 3/10,
a/v: 2/3, warna merah normal a/v: 2/3, warna merah normal
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Biakan Bakteri
2. Laboratorium Immunoglobulin
5. Diagnosis Banding
1. Konjungtivitis ODS e.c Susp Bakteri
2. Konjungtivitis Alergi
3. Konjungtivitis Viral
6. Diagnosis Kerja
Konjungtivitis ODS ec Susp Bakteri
7. Tatalaksana
1. Informed Consent
2. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit dan prognosisnya.
Menjelaskan kepada pasien tentang rencana pengobatan dan pemeriksaan
yang akan dilakukan.
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit dapat berulang kembali apabila
kebersihan mata tidak dijaga.
Menjelaskan kepada pasien cara pemberian antibiotik di tepi kelopak mata.
Menjelaskan kepada pasien pentingnya menjaga kebersihan tangan saat
kontak dengan mata.
Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggosok-gosok mata agar
meminimalkan penyebaran infeksi dan mengurangi trauma pada mata
6
3. Farmakologi
Antibiotik (Levofloxacin 0,5 % ED 1gtt/4 jam) ODS
Artificial tears (Protagenta ED 1gtt/4 jam) ODS
8. Prognosis
7
LAMPIRAN
8
Gambar 3. Mata okuli dekstra kondisi terbuka
9
BAB II
ANALISIS KASUS
Ny. MS usia 27 tahun datang ke Poliklinik RSKM dengan keluhan mata merah yang
semakin memberat di mata sebelah kanan dan kiri sejak 6 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluh mata terasa panas, nyeri, sangat gatal, dan berair. Tiga hari yang lalu pasien
mengeluh mata merah dan nyeri semakin memberat. Pasien juga mengeluh mata berair, dan
rasa seperti mengganjal disertai kotoran bewarna putih kekuningan terutama pada pagi hari
sehingga agak sulit ketika ingin membuka mata. Riwayat suka mengucek mata. Benjolan
pada mata disangkal. Pandangan kabur disangkal. Air mata berbusa disangkal.
Hasil anamnesis menunjukkan pasien mengeluh mata merah, terasa panas, nyeri,
sangat gatal, berair disertai kotoran bewarna putih kekuning-kuningan. Gejala-gejala ini
mengarah pada diagnosis konjungtivitis. Diperkuat dengan pemeriksaan oftalmologi pasien
yakni pada kedua konjungtiva didapati injeksi konjungtiva pada konjungtiva mata kanan dan
mata kiri, terdapat sekret cair yang berwarna putih kekuningan (mukopurulen) di pagi hari
yang merupakan salah satu gejala khas dari konjungtivitis bakterialis.
Konjungtivitis adalah suatu penyakit inflamasi pada mata yang melibatkan
konjungtiva, dapat terjadi pada konjungtiva palpebral, fornix, ataupun bulbi. Etiologi
konjungtivitis dapat disebabkan infeksi, alergi, iritasi, trauma, dan idiopatik. Infeksi bisa
disebabkan S. aureus, S, epidermidis, S. pneumococcus, dan H. Influenza. Jenis Eksudat yang
berbeda dapat menjadi salah satu ciri dari etiologi konjungtivitis tertentu seperti:
Mukopurulen (infeksi bakteri ringan), Serosa (infeksi virus dan iritasi), Mukoid (alergi),
Purulen (infeksi gonoccocal). Penumpukan sekret akan mengakibatkan kelopak mata pasien
melekat di pagi hari. Pada kasus ini, pasien mengeluh terdapat kotoran pada matanya
bewarna putih kekuning-kuningan sehingga sulit membuka mata pada pagi hari.
10
Daftar Pustaka
11