Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : KMS

Sasaran : Penggunaan KMS

Hari/tanggal :

Waktu : 30 menit

Tempat : dusun bila tepung

A. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Jumlah peserta ….orang, pendidikan ….,umur …..tahun.
2. Kelas/Ruangan
a. Ukuran ruang: 4x5 meter
b. Keadaan penerangan dan ventilasi: baik dan terang
c. Prasarana yang tersedia: lembar balik
3. Fasilitator: mahasiswa program profesi ners STIKES MATARAM
B. TUJUAN
1. Tujuan intruksional umum
Setelah mendapatkan pemdidikan tentang penyuluhan KMS peserta mampu
memahami tentang KMS
2. Tujuan intuksional khusus
a. Menjelaskan Pentingnya Penggunaan KMS
b. Menyebutkan manfaat dari KMS
c. Pemantauan tumbuh kembang menggunakan KMS
d. Mencoba pengisian KMS
C. MATERI
1. Pengertian KMS
2. Tujuan KMS
3. Manfaat KMS
4. Bagian-bagian dari KMS
5. Cara pengisian KMS
6. melakukan tindakan berdasarkan KMS
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
TAHAP/WAKTU KEGIATAN
Fasilitator Peserta
Pembukaan  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
5 menit mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan

Pelaksanaan  Pengertian KMS  Memperhatikan


20 menit  Tujuan KMS  Memperhatikan
 Manfaat KMS  memperhatikan
 Bagian-bagian dari KMS  Memperhatikan
 Cara pengisian KMS  Memperhatikan
 melakukan tindakan  Memperhatikan
berdasarkan KMS
Evaluasi  Menanyakan kepada  Menjawab pertanyaan
3 menit peserta tentang materi
yang telah diberikan
Penutup  Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
2 menit atas peranserta peserta.
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup

G. EVALUASI
1. Standar Persiapan
a. Kesiapan materi penyuluhan
b. Kesiapan tempat
c. Kesiapan media
d. Kesiapan lokasi
2. Pertanyaan
a. Pengertian KMS
b. Tujuan KMS
c. Manfaat KMS
d. Bagian-bagian dari KMS
e. Cara pengisian KMS
f. melakukan tindakan berdasarkan KMS
H. SUMBER KEPUSTAKAAN
 Tim Pengajar; 2010; Ilmu Kesehatan Anak Jilid I ; Jakarta; Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
I.
 Widyastuti. P, 2001, Safe Motherhood, Modul Dasar Bidan Di Masyarakat, Penerbit

ECG, Jakarta.

 World Health Organization, 2011, Kartu Menuju Sehat Ibu Hamil, Penuntun Untuk
Organization,

j. Lampiran materi
1. Pengertian
Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMSBalita) adalah alat yang sederhana dan
murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.
Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu
dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan,
termasuk bidan dan dokter.
KMS Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk
memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau
ketidakseimbangan pemberian makan pada anak.
KMS Balita juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan
untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi
anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya.
KMS balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak,
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan
anak dan rujukan ke Puskesmas/RS.KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan
kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.
2. Tujuan KMS
Adapun tujuan dari KMS adalah :
 Sebagai alat pengontrol pertumbuhan berat badan anak
 Sebagai alat untuk mengetahui keadaan kesehatan anak
 Sebagai alat untuk mengetahui keadaan gizi anak
3. Manfaat KMS
 Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi,
penanggulangan diare,
 pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak pemberian ASI eksklusif,
dan Makanan Pendamping ASI.
 Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
 Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan
penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi
4. Bagian-bagian dari KMS
 Sumber berat badan ; garis tegak lurus yang terdapat pada sisi kiri setiap
kelompok usia dalam kms
 Garis berat badan ; adalah garis-garis mendatar yang dimulai dari sumber berat
badan . Angka-angka yang terdapat pada setiap ujung garis berat bdan pada setiap
kelompok usia adalah angka-angka yang menunjukkan satuan kilogram penuh
dan dinyatakan dalam satuan 2, 3, 4 dan seterusnya. Angka-angka ini
menunjukkan berat badan 2 kg, 3 kg, 4 kg, dan seterusnya sedang garis tipis yang
berada pada diantara 2 ukuran kg penuh untuk satuan tengahan kg, misalnya 2,5
kg, 3,5 kg, 4,5 kg, dst.
 Garis usia, garis tipis dari atau kebawah dan terakhir pada kolom-kolom bernomor
yang menyatakan usia anak dalam bulan.
 Kolom Bulan ; Adalah kolom yang berada dibagian bawah KMS pada setiap
kelompok usia. Kolom–kolom ini disediakan untuk menuliskan nama-nama bulan
secara berurutan sesudah bulan kelahiran.
 Kolom Bulan Lahir ; Adalah kolom bulan yang terletak paling kiri dan bergaris tebal
. kolom ini disediakan untuk diisi dengan bulan lahir balita serta tahunnya, Yang
perlu ditulis dalam kolom bulan lahir, cukup nama bulan dan tahunnyasaja.
5. Cara pengisian KMS
a. Pada penimbangan pertama
Pada penimbangan pertama, sebelum anak ditimbang, kolom-kolom pada
KMS yang berkaitan dengan identitas anak dan orang tua diisi lebih dahulu,
sesuai dengan Langkah pertama, Langkah kedua, dan Langkah ketiga.
 Langkah pertama : Mengisi nama anak dan nomor pendaftaran
 Langkah kedua: Mengisi kolom identitas yang tersedia pada halaman
dalam KMS Balita
1. Kolom "posyandu" diisi nama posyandu tempat dimana anak didaftar
2. Kolom "Tanggal pendaftaran" diisi tanggal, bulan dan tahun anak didaftar
pertama kali.
3. Kolom "Nama anak" diisi nama jelas anak, sama seperti halaman depan
KMS
4. Kolom "Laki-laki" diisi tanda apabila anak tersebut laki-laki dan demikian
pula bila perempuan.
5. Kolom "anak yang ke" diisi nomor urut kelahiran anak dalam keluarga
(termasuk anak yang meninggal).
6. Kolom “Tanggal lahir” diisi bulan dan tahun lahir anak. *)
7. Kolom "Berat Badan Lahir" diisi angka hasil penimbangan berat badan
anak saat dilahirkan, dalam satuan gram. "Berat Badan Lahir" ini kemudian
dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan "0".
8. Kolom "Nama ayah" dan "Nama Ibu" beserta pekerjaannya diisi nama dan
pekerjaan ayah dan ibu anak tersebut.
9. Kolom "alamat" diisi alamat anak menetap.
o CATATAN
Bila ada kartu kelahiran, catat bulan lahir anak dari kartu tersebut
Bila tidak ada kartu kelahiran, tetapi ibu ingat, catat tanggal lahir anak sesuai
jawaban ibu Bila ibu ingat bulan Hijriah/Jawa, perkirakan bulan nasional /
masehi-nya dan catat.Bila ibu tidak ingat bulan lahir, tuntun untuk mengingat
umur anak (dalam bulan), kemudian perkirakan bulan lahir anak, dan cataz
 Langkah ketiga : Mengisi kolom bulan lahir
Selanjutnya cantumkan bulan lahir anak pada kolom 0, kemudian isilah
semua kolom bulan secara berurutanMisalnya : Bulan lahir anak Agustus 2000,
maka cantumkan bulan Agustus 2000 di kolom tersebut. Kemudian isi semua
kolom bulan September 2000, Oktober 2000, dan seterusnya
 Langkah keempat : Meletakkan titik berat badan pada grafik KMS Balita
Setelah anak ditimbang, letakkan titik berat badannya pada titik temu garis
tegak (sesuai dengan bulan penimbangan) dan garis datar (berat badan)

Contoh :

Rudi dalam penimbangan bulan Mei 2000 berat badannya 7,5 kg. Karena
baru satu kali ditimbang, maka hanya ada satu titik berat badan dan tidak bisa
dibuat garis.

 Langkah kelima: Mencatat keadaan kesehatan, makanan dan keadaan


lainnya.
Catat juga semua kejadian yang dialami anak yang dapat mem-pengaruhi
kesehatannya, pada garis tegak (lihat contoh), sesuai bulan bersangkutan. Misal
 Anak tidak mau makan
 Anak sakit panas
 Anak diare
 Anak diberi nasi
 Ibu meninggal
 Langkah keenam : Mengisi kolom pemberian imunisasi
Kolom ini diisi langsung oleh petugas imunisasi setiap kali setelah
imunisasi diberikan (lihat contoh disamping)

 Langkah ketujuh : Mengisi kolom pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi


Kolom ini digunakan oleh kader untuk mencatat tanggal pemberian kapsul
vitamin A yang diberikan kepada bayi 6-11 bulan (warna biru) dan anak 12-59
bulan (warna merah) pada setiap bulan Februari dan Agustus.
 Langkah kedelapan : Mengisi kolom Periode Pemberian ASI Ekslusif
Kolom-kolom ini terdapat di bawah kolom-kolom nama bulan
0,1,2,3,4.Apabila bayi mendapat ASI saja sampai usia 3 bulan, maka kolom 0, 1,
2 dan 3 diisi E0, E1, E2 dan E3. Sedangkan kolom 4 diisi dengan tanda kurang (-
), karena anak sudah mulai diberi makan bubur tim lumat.
b. Pada penimbangan kedua dan seterusnya
 Lakukan langkah keempat
Jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan ini
dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus.
Jika jarak antara penimbangan bulan ini dan penimbangan sebelumnya
lebih dari satu bulan, maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan
dengan titik berat badan sebelumnya.
 Lakukan langkah kelima
Catat juga semua kejadian yang dialami anak pada garis tegak sesuai
bulan bersangkutan.
Apabila anak mendapat imunisasi, lakukan
 langkah keenam.
Apabila anak ditimbang pada bulan kapsul vitamin A (Februari atau
Agustus), maka jika anak diberi kapsul vitamin A, lakukan
 langkah ketujuh.Apabila umur bayi masih dibawah 5 bulan.
6. melakukan tindakan berdasarkan catatan dalam kms
Berdasarkan catatan hasil penimbangan, perkembangan, serta keadaan kesehatan
anak dalam KMS Balita, kader/petugas kesehatan dapat melakukan konseling atau
dialog dengan ibu balita tentang pertumbuhan anaknya serta membantu ibu dalam
memecahkan masalah pertumbuhan anaknya. Konseling tersebut dilakukan setelah
mencatat hasil penimbangan anak pada KMS Balita.
Sebelum melakukan konseling, kader/petugas kesehatan dapat menggali secara
mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan hasil penimbangan bulan ini, sesuai
dengan arah grafik.
Beberapa kemungkinan dari hasil pencatatan berat badan balita pada KMS adalah:

Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan anak yang
baik/meningkat berarti ibu telah cukup memberikan makanan dengan gizi seimbang.
Grafik pertumbuhan tidak naik bisa dikaitkan dengan nafsu makan anak menurun
karena sakit, atau karena ibunya sakit (pola asuh tidak baik), atau sebab lain yang
perlu digali dari ibu.
Dengan demikian isi atau pesan-pesan yang diberikan disesuaikan dengan grafik
pertumbuhan anak tersebut dan disesuaikan dengan penjelasan ibunya tentang
keadaan kesehatan anaknya.
Setiap anak Balita yang datang ke Posyandu/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
harus ditimbang berat badannya. Selanjutnya hasil penimbangan tersebut dicatat
dalam KMS Balita,dan membuat garis pertumbuhannya (jika bulan lalu juga
ditimbang).
Dengan membandingkan berat badan bulan ini dengan bulan lalu dapat diketahui
hasil penimbangan saat ini garis pertumbuhan naik, tIdak naik atau di bawah garis
merah (BGM).
Setelah diketahui hasil penimbangan anak tersebut, dilakukan tindakan sebagai
berikut:
1. Jika garis pertumbuhan naik, diberikan pujian serta nasehat agar meneruskan cara
pemberian makanan kepada anaknya, namun dianjurkan agar makan lebih banyak lagi
karena anak akan terus tumbuh dan diupayakan berat badannya bulan depan naik lagi..
2. Jika garis pertumbuhan tidak naik :
a. Timbangan tidak naik 1 kali (1T), tanyakan riwayat makanan dan penyakitnya,
kemudian berikan nasehat makanannya. Berikan motivasi agar bulan depan naik BB
nya.
b. Timbangan tidak naik 2 kali (2T), tanyakan riwayat makanan dan penyakit
kemudian berikan nasehat makanannya. Apabila anak kelihatan sakit segera dikirim
ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lain.
c. Timbangan tidak naik 3 kali (3T), anak dirujuk ke puskemas /fasilitas pelayanan
kesehatan lain.
3. Jika garis pertumbuhan di bawah garis merah (BGM), anak harus segera dirujuk ke
puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lain

a. jika tanda klinis (-), berikan Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-Pemulihan).


b. Jika tanda klinis (+), lakukan 10 langkah Tata laksana Gizi Buruk dan obati jika ada
penyakit penyerta.

Anda mungkin juga menyukai