Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEGIATAN POSYANDU BALITA

Dosen Pembimbing :

Niken Purbowati,SST,M.Kes

Disusun Oleh :

Annisa Arishanti P3.73.24.3.16.003

Intan Yulistiani P3.73.24.3.16.017

Qori Mustika H P3.73.24.3.16.032

Rahayu Puspita P3.73.24.3.16.033

Yoelanda P3.73.24.3.16.048

Yulian Tika P3.73.24.3.16.049

Zarfa Amari P3.73.24.3.16.050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN

TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN KEGIATAN POSYANDU BALITA

A. Pokok Bahasan
Kegiatan Posyandu

B. Sub pokok bahasan


Posyandu

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan umum
Setelah selesai mengikuti ini diharapkan sasaran mampu melakukan
kegiatan posyandu
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami alur kegiatan sistem 5 meja yang
diterapkan di posyandu
b. Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan sistem 5 meja yang
diterapkan di posyandu
c. Mahasiswa membangun kerjasama dengan sesama tenaga kesehatan
maupun kader posyandu atau perwakilan masyarakat dalam kegiatan
posyandu sesuai sistem 5 meja
d. Mahasiswa mendemonstrasi kegiatan Posyandu sesuai sistem 5 meja
sesuai dengan teori.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi kegiatan sistem 5 meja yang
diterapkan di posyandu untuk perbaikan sistem kedepan

D. Sasaran Kegiatan
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya pada
posyandu balita adalah bayi baru lahir, bayi, anak balita, remaja yang berada
dalam kawasan posyandu.
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Selasa,10 September 2019
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Anyelir 1

F. Pelaksanaan Kegiatan
G. Metode
No Tahap Waktu Kegiatan Media

1 Pembukaan 5 menit - Salam perkenalan


- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Menyamakan persepsi terhadap
kader
2 Demostrasi dan 2 jam 1. Sistem 5 meja Alat
Simulasi 2. Pengisian KMS pengukur,
3. Pelaksanaan Imunisasi Timbangan,
4. Sistem pencatatan dan KMS
pelaporan Alat tulis

3 Penutup 10 menit - Memberikan kesimpulan


- Menutup dengan salam
a. Tanya jawab/diskusi
b. Demostrasi
H. Media
- KMS
- Alat pengukur
- Timbangan
- Alat tulis
I. Evaluasi
Kegiatan berjalan lancar. Kader menjalankan sistem 5 meja dengan baik dan
kader sudah mengerti dan dapat melakukan pencatatan KMS dengan baik.

POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)


A. Pengertian
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tekhnologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai
strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggerakan untuk dan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka
pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)

B. Tujuan
Tujuan pokok dari pos pelayanan terpadu adalah untuk:
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan menurukan IMR
3. Mempercepat penerimaan NKKBS
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang lain menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat
5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada pendidik berdasarkan
letak geografi
6. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
tekhnologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat

C. Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah:
1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2. Anak balita usia 1 sampai 5 tahun
3. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas
4. Wanita usia subur
D. Kegiatan
a. Tujuh kegiatan posyandu (Sapta Krida Posyandu)
1. Kesehatan ibu dan anak
2. Keluarga berencana
3. Imunisasi
4. Peningkatan diare
5. Sanitasi dasar
6. Penyediaan obat esensial

E. Penyelenggaraan
a. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksana kegiatan posyandu diutamakan adalah anggota masyarakat yang
telah dilatih menjadi kader setempat dibawah bimbingan puskesmas.
b. Pengelola posyandu
Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader
kesehatan yang ada diwilayah tersebut.
Tugas kader posyandu adalah :
1) Mempersiapkan sasaran posyandu.
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Bila ada alat yang
belum tersedia dapat meminjam, minta pada petugas kesehatan atau
membuat sendiri.
3) Membuat pembagian tugas diantara para kader dibantu ibu †“ ibu
yang lain. ( Depkes RI 2000 )

F. Lokasi
Pemilihan lokasi untuk pelaksanaan kegiatan posyandu harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Berada ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat.
b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
c. Dapat merupakan lokasi tersendiri.
d. Bila memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk,balai desa,pos
RT/RW atau pos yang lainnya. (Depkes RI,1996)

G. Pelayanan Kesehatan Yang Dijalankan


1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
a. Penimbangan bulanan
b. Pemberian makanan tambahan bagi yang berat badannya kurang
c. Imunisasi bayi 0-12 bulan
d. Pemberian oralit untuk menanggulangi diare
e. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur
a. Pemeriksaan kesehatan umum
b. Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c. Pelayanan kesehatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah
darah
d. Imunisasi TT untuk ibu hamil
e. Penyuluhan kesehatan dan KB
f. Pemberian alat kontrasepsi KB
g. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
h. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
i. Pertolongan pertama pada kecelakaan

H. Sistem Lima Meja


a. Meja 1 ( Pendaftaran ).
Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita. Bila anak sudah
punya KMS berarti bulan lalu sudah pernah ditimbang dan namanya dicatat
pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS . Kemudian ibu
balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan.

b. Meja 2 ( Penimbangan Balita )


Penimbangan balita selain menggunakan timbangan bayi juga bisa
menggunakan timbangan dengan menggunakan sarung timbangan atau
sering disebut Dacin caranya adalah sebagai berikut :
- Tahap 1 : Gantungkan dacin pada dahan pohon, pelana rumah, atau
penyangga kaki tiga.
- Tahap 2 : Periksalah, apakah dacin sudah tergantung dengan kuat.
(Cobalah tarik kuat-kuat batang dacinnya kearah bawah).
- Tahap 3 : Sebelum digunakan, letakkan bandul geser pada angka nol.
Batang dacin dikaitkan dengan tali pengaman.
- Tahaup 4 : Pasang sarung timbang, atau celana timbang, atau kotak
timbang yang kosong pada dacin.
- Tahap 5 : Seimbangkan dacin yang sudah dibebani sarung timbang,
atau celana timbang, atau kotak timbang dengan cara memasukkan
pasir kedalam kantung pelastik diujung batang timbangan.
- Tahap 6 : Anak ditimbang : seimbangkan sampai jarum timbang
tegak lurus.
- Tahap 7 : Tentukan berat badan anak dengan membaca angka diujung
bandul geser.
- Tahap 8 : catatlah hasil penimbangan pada secarik kertas yang sudah
diselipkan didalam KMS.
- Tahap 9 : Kembalikan bandul geser keangka nol. Perhatian,
masukkan ujung batang dacin ketali pengaman kemudian baru anak
diturunkan. ( Depkes RI , 2000 )

c. Meja 3 ( Pencatatan )
Pengisian KMS. Buka KMS balita yang bersangkutan. Pindahkan
hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS nya. Pada penimbangan
pertama isilah semua kolom yang tersedia pada KMS. Bila ada kartu
kelahiran,catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut. Setelah anak
ditimbang tuliskan titik berat badannya pada titik temu garis tegak dengan
garis datar
d. Meja 4 ( Penyuluhan kesehatan dan PMT )
1) Diketahui berat badan anak yang naik atau tidak naik, ibu hamil dengan
resiko tinggi, WUS yang belum mengikuti KB.
2) Penyuluhan kesehatan. Untuk semua balita mintalah KMS anak,
perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini.
Ibu balita diberi penyuluhan :
a) Pentingnya menimbang balita setiap bulan untuk mengetahui
pertumbuhan balita.
b) Pentingnya ASI saja ( ASI Eksklusif ) sampai anak umur 4 bulan.
c) Pentingnya pemberian makanan pendamping ASI bagi anak
berumur diatas 4 bulan.
d) Pentingnya ibu memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun.
e) Pentingnya imunisasi lengkap untuk pencegahan penyakit pada
balita.
f) Pentingnya pemberian vitamin A untuk pencegahan kebutaan dan
daya tahan tubuh anak setiap bulan februari dan agustus bagi bayi
umur 6 - 12 bulan dan anak balita 1 - 5 tahun.
g) Pentingnya stimulasi perkembangan anak balita dirumah.
h) Tentang bahaya mencret bagi balita, ASI terus diberikan seperti
biasa, walaupun anak sedang mencret.
i) Tentang bahaya infeksi saluran pernafasan akut Balita yang batuk
pilek dengan nafas sesak atau sukar bernafas harus dirujuk ke tenaga
kesehatan.
j) Tentang demam pada balita. Sering merupakan tanda-tanda tanda
malaria, campak, demam berdarah yang dapat membahayakan anak.
k) Tentang pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut.

3) Pelayanan PMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, Pil ulangan,kondom.

e. Meja 5 ( YANKES )
Pelayanan kesehatan pada meja 5 dilakukan oleh petugas kesehatan
dengan bentuk pelayanan sebagi berikut :
1) Pemberian Imunisasi.
Manfaat imunisasi adalah untuk melindungi anak dan balita dari
beberapa penyakit infeksi yang berbahaya.Yang perlu mendapatkan
pelayanan imunisasi adalah anak umur 2 - 12 bulan. Imunisasi bagi
sasaran ini adalah :
a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC
b) Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejam, dan
tetanus.
c) Imunisasi Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
d) Imunisasi Campak untuk mencegah penyakit campak.
e) Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis.
2) Jadwal Imunisasi :
Umur Jenis Imunisasi
 2 bulan BCG, DPT 1, Polio 1
 3 bulan HB 1, DPT 2, Polio 2
 4 bulan HB 2, DPT 3, Polio 3
 5 bulan HB3, Polio 4
 9 bulan Campak
Untuk meja 1 s/d 4 dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk
meja 5 dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya: Dokter, bidan,
perawat, juru imunisasi dan sebagainya.
Kegiatan lain setelah kegiatan pelayanan di dalam posyandu
1) Mencatat hasil kegiatan dalam register balita.
2) Membahas bersama-sama kegiatan lain atas saran petugas.
3) Menetapkan jenis kegiatan yang dilaksanakan misalnya :
Penyuluhan KB, makanan pendamping ASI, Pemanfaatan
pekarangan atau peragaan keterampilan.
Pada pelaksanaan kegiatan posyandu idealnya semua pos pelayanan
menggunakan sistem 5 meja ini untuk mempermudah dalam pemberian
pelayanan dan pencatatan. Selain itu dengan sistem 5 meja kita dapat
melibatkan peran serta masyarakat menjadi kader posyandu.. Pada dasarnya
semua balita yang datang ke posyandu diharapkan dapat memanfaatkan
semua fasilitas pelayanan yang di berikan pada sistem 5 meja ini
dikarenakan balita mengalami tumbuh kembang sehingga perlu dipantau
oleh tenaga kesehatan maupun orang tua. ( Depkes RI, 2000 )

I. Cara Pengisian KMS-Balita


Selain terdapat grafik pertumbuhan dan pesan-pesan penyuluhan, dalam
KMS balita terdapat juga kolom-kolom yang harus diisi yaitu tentang identitas
anak, imunisasi, pemberian kapsul vitamin A, kondisi infeksi/infestasi
cacing/ISPA/Anemia/TBC paru/penyakit lain, pemberian ASI-eksklusif, MP-
ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas.
Agar KMS -Balita dapat dipakai untuk melakukan tindak lanjut pelayanan
kesehatan dan gizi secara tepat, maka KMS harus diisi secara benar dengan
mempertimbangkan beberapa masalah yang sering timbul, yaitu :
1. Ketidak-akuratan pencatatan umur anak
2. Kesulitan memperoleh informasi tanggal/bulan lahir
3. Kesalahan menimbang
4. Kesalahan penempatan titik berat badan pada grafik
5. Kesulitan memahami arti pita warna pertumbuhan
6. Kesulitan menginterpretasikan grafik pertumbuhan anak
7. Kesulitan melakukan tindakan yang efektif
Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengisi KMS, setiap petugas puskesmas
diharapkan dapat mempelajari secara seksama petunjuk pengisian KMS.

 Pada penimbangan pertama


Pada penimbangan pertama, sebelum anak ditimbang, kolom-kolom
pada KMS yang berkaitan dengan identitas anak dan orang tua diisi lebih
dahulu, sesuai dengan Langkah pertama, Langkah kedua, dan Langkah
ketiga.
- Langkah pertama : Mengisi nama anak dan nomor pendaftaran. Pada
halaman muka KMS, isilah nama anak dan nomor pendaftaran sesuai
dengan nomor registrasi yang ada di posyandu.
- Langkah kedua : Mengisi kolom identitas yang tersedia pada halaman
dalam KMS Balita
1. Kolom "posyandu" diisi nama posyandu tempat dimana anak
didaftar
2. Kolom "Tanggal pendaftaran" diisi tanggal, bulan dan tahun anak
didaftar pertama kali.
3. Kolom "Nama anak" diisi nama jelas anak, sama seperti halaman
depan KMS
4. Kolom "Laki-laki" diisi tanda Ö apabila anak tersebut laki-laki dan
demikian pula bila perempuan.
5. Kolom "anak yang ke" diisi nomor urut kelahiran anak dalam
keluarga (termasuk anak yang meninggal).
6. Kolom “Tanggal lahir” diisi bulan dan tahun lahir anak. *)
7. Kolom "Berat Badan Lahir" diisi angka hasil penimbangan berat
badan anak saat dilahirkan, dalam satuan gram. "Berat Badan Lahir"
ini kemudian dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan "0".
8. Kolom "Nama ayah" dan "Nama Ibu" beserta pekerjaannya diisi
nama dan pekerjaan ayah dan ibu anak tersebut.
9. Kolom "alamat" diisi alamat anak menetap.
Catatan *)
· Bila ada kartu kelahiran, catat bulan lahir anak dari kartu tersebut
· Bila tidak ada kartu kelahiran, tetapi ibu ingat, catat tanggal lahir
anak sesuai jawaban ibu
· Bila ibu ingat bulan Hijriah/Jawa, perkirakan bulan nasional /
masehi-nya dan catat.
· Bila ibu tidak ingat bulan lahir, tuntun untuk mengingat umur
anak (dalam bulan), kemudian perkirakan bulan lahir anak, dan
catat.
- Langkah ketiga : Mengisi kolom bulan lahir.
Selanjutnya cantumkan bulan lahir anak pada kolom 0, kemudian
isilah semua kolom bulan secara berurutan
Misalnya : Bulan lahir anak Agustus 2000, maka cantumkan bulan
Agustus 2000 di kolomtersebut. Kemudian isi semua kolom bulan
September 2000, Oktober 2000, dan seterusnya.
- Langkah keempat : Meletakkan titik berat badan pada grafik KMS-
Balita.
Setelah anak ditimbang, letakkan titik berat badannya pada titik
temu garis tegak (sesuai dengan bulan penimbangan) dan garis datar
(berat badan).
Contoh : Rudi dalam penimbangan bulan Mei 2000 berat badannya 7,5
kg. Karena baru satu kali ditimbang, maka hanya ada satu titik berat
badan dan tidak bisa dibuat.
- Langkah kelima : Mencatat keadaan kesehatan, makanan dan keadaan
lainnya.
Catat juga semua kejadian yang dialami anak yang dapat mem-
pengaruhi kesehatannya, pada garis tegak (lihat contoh), sesuai bulan
bersangkutan.
Misal :
· Anak tidak mau makan
· Anak sakit panas
· Anak diare
· Anak diberi nasi tim
· Ibu meninggal
· Ayah di-PHK
· Anak dikirim ke Puskesmas
- Langkah keenam : Mengisi kolom pemberian imunisasi.
Kolom ini diisi langsung oleh petugas imunisasi setiap kali setelah
imunisasi diberikan (lihat contoh disamping)
- Langkah ketujuh : Mengisi kolom pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi
Kolom ini digunakan oleh kader untuk mencatat tanggal pemberian
kapsul vitamin A yang diberikan kepada bayi 6-11 bulan (warna biru)
dan anak 12-59 bulan (warna merah) pada setiap bulan Februari dan
Agustus.
- Langkah kedelapan : Mengisi kolom Periode Pemberian ASI Ekslusif

 Pada penimbangan kedua dan seterusnya


- Lakukan langkah keempat
Jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan
ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus. Jika jarak antara
penimbangan bulan ini dan penimbangan sebelumnya lebih dari satu
bulan, maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan dengan
titik berat badan sebelumnya.
- Lakukan langkah kelima
Catat juga semua kejadian yang dialami anak pada garis tegak sesuai
bulan bersangkutan.
· Apabila anak mendapat imunisasi, lakukan langkah keenam.
· Apabila anak ditimbang pada bulan kapsul vitamin A(Februari atau
Agustus), maka jika anak diberi kapsul vitamin A,
lakukan langkah ketujuh.
· Apabila umur bayi masih dibawah 5 bulan, lakukan langkah
kedelapan.
Dokumentasi Posyandu

Anda mungkin juga menyukai