Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TELAAH KEMANDIRIAN POSYANDU

WILAYAH PUSKESMAS JAKENAN KECAMATAN JAKENAN

Disusun Oleh :

WIWIK WULANDARI

PUSKESMAS JAKENAN
KABUPATEN PATI
2017
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia yang
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata
apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu dapat
dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat menjangkau semua sasaran yang
membutuhkan pelayanan, salah satunya adalah layanan tumbuh kembang anak
(Depkes RI, 2006).
Posyandu bertujuan memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi. Dalam tingkatan nasional posyandu terbagi
menjadi 4 strata yakni posyandu pratama, madya, purnama, dan mandiri. Posyandu
pratama adalah posyandu yang belum mantap, kegiatan bulanan belum rutin, jumlah
kader kurang dari 5. Posyandu madya. adalah posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan jam buka lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader 5
atau lebih, cakupan kegiatan utama masih kurang dari 50%. Posyandu purnama
seperti posyandu madya, bedanya cakupan kegiatan utama sudah lebih dari 50%,
mampu menyelenggarakan program tambahan, sudah ada kegiatan dana sehat tetapi
peserta masih kurang dari 50% kepala keluarga (KK). Posyandu mandiri seperti
posyandu purnama, bedanya pada posyandu mandiri peserta kegiatan dana sehat
sudah lebih dari 50% KK.
Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan
masyarakat. Departemen kesehatan membuat kebijakan mengenai pelatihan untuk
kader yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi, para kader kesehatan masyarakat seyogyanya
memiliki latar belakang pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka
untuk membaca, menulis dan menghitung secara sederhana (Niken, 2009, p: 129).
Faktor yang berkontribusi pada perbaikan performance posyandu adalah pengetahuan
dan kemampuan kader posyandu dalam penimbangan, penggunaan alat ukur, pencatatan
dan pelaporan, serta penyuluhan gizi. Hal yang dianggap paling sulit dialami kader
posyandu adalah menginterpretasi (membaca) grafik pertumbuhan pada Kartu Menuju
Sehat (KMS) dan penyuluhan gizi. Lemahnya penguasaan pengetahuan dan ketrampilan
ini telah menyebabkan pelaporan yang tidak akurat dan berpengaruh dalam penyusunan
perencanaan program kesehatan selanjutnya (Hidayat, 2008).

2. Tujuan
2.1 Umum
Mengetahui Strata Kemandirian Posyandu di wilayah Puskesmas Jakenan
Kecamatan Jakenan
2.2 Khusus
a. Mengetahui kekurangan dari masing-masing posyandu untuk menuju strata
mandiri
b. Mengetahui kelebihan yang dimiliki dari masing-masing posyandu dalam
menuju strata mandiri.
c. Untuk melakukan pembinaan dan peningkatan strata di masing-masing
posyandu setelah dilakukan telaah posyandu.

3. Sasaran
67 Posyandu di wilayah Puskesmas Jakenan Kecamatan Jakenan

4. Waktu Pendataan
10 Maret – 20 Maret 2017
21 Maret – 30 Maret 2017, Menelaah hasil ceklist posyandu serta pembuatan laporan
HASIL KEGIATAN

N Desa/ Kelurahan Tingkatan Perkembangan Posyandu


o Jumlah Pratama Madya Purnama Mandiri
Posyandu
1 Jakenan 7 7
2 Dukuhmulyo 5 5
3 Puluhan Tengah 2 2
4 Tondokerto 3 3
5 Mantingan Tengah 3 3
6 Karangrejo Lor 2 1 1
7 Jatisari 2 2
8 Sidomulyo 5 5
9 Tanjungsari 3 3
10 Plosojenar 3 3
11 Glonggong 3 3
12 Tambahmulyo 5 5
13 Bungasrejo 2 2
14 Tondomulyo 3 3
15 Karangrowo 1 1
16 Sidoarum 3 3
17 Kalimulyo 3 3
18 Tlogorejo 1 1
19 Sendangsoko 4 3 1
20 Sonorejo 1 1
21 Ngastorejo 1 1
22 Kedungmulyo 2 2
23 Sembaturagung 3 3
JUMLAH 67 15 12 29 11

Dari hasil ceklist posyandu yang berjumlah 67 pos didapatkan hasil stratanya
yaitu pada strata pratama ada 15 pos, untuk strata madya 12 pos , untuk strata
purnama 29 pos, sedangkan untuk mandiri ada 11 pos. sehingga dari perolehan
tersebut dapat disimpulkan bahwa umumnya strata purnama.
PEMBAHASAN

1. Masalah Yang Ditemukan


a. SK posyandu belum ada akan tetapi nama-nama yang akan dimasukan ke struktur
organisasi sudah ada. Ada yang sudah memiliki SK tetapi tidak sesuai dengan kepala
desa yang menjabat sekarang.
b. Jenis kader umumnya dari tenaga kesehatan dan pertanian sehingga kadernya
belum mengikuti pelatihan. Jumlah kader yang mengikuti pembinaan hanya 1
perwakilan tiap pos sehingga tidak mencapai 50 %
c. Buku administrasi dulunya pernah diberikan tetapi hilang sehingga tidak lengkap
d. Peralatan posyandu belum lengkap karena ada yang rusak
e. Sumber dana dari ADD dan cakupan dana itupun tidak 50%
f. Penanggulangan ISPA Diare belum dilakukan pada program pokok posyandu
g. Program pengembangan yang ada hanya Penyediaan Obat P3K, Dana sehat serta
Polindes atau PKD.
h. Pelaporan dilakukan secara rutin dalam bentuk SKDN tetapi hanya dikumpulkan
saja tidak ditempel
i. Sasaran kegiatan posyandu belum lengkap karena yang datang kebanyakan bayi,
dan balita saja.
j. Pengisian buku SIP diisi jika disuruh mengisi, kalau tidak disuruh diisi ya tidak
diisi.

2. Rencana Intervensi
a. Membuatkan SK posyandu yang baru serta didalam SK tersebut harus ada struktur
organisasinya
b. Memberikan buku administrasi yang baru lagi agar diisi dan selalu dipakai saat
posyandu
c. Mengajukan ke kepala puskesmas agar mengganti peralatan posyandu yang rusak
menjadi yang baru .
d. Memberikan penyuluhan agar yang datang ke posyandu tidak hanya bayi dan
balita saja.
e. Menyarankan kepada ibuk-ibuk baik hamil, ataupun ibu-ibu yang punya bayi dan
balita untuk melakukan jimpitan tiap ada posyandu. Jimpitan tersebut untuk
tabungan dana sehat persalinan bagi ibu hamil.
3. Hal Yang Positif
a. Kita jadi tahu bagaimana keadaan posyandu serta bagi promotor sendiri jadi tahu
letak desa di Kecamatan Jakenan
b. Bagi bidan desa dan kadernya jadi tahu kekurangan dari masing-masing posnya.
c. Rata-rata posyandu sudah memiliki ketua dan anggota untuk struktur organisasi
posyandu
d. Jumlah sarana yang memadai sesuai kebutuhan posyandu terutama KMS/Buku
KIA, Pita lila, Alat ukur TB,
e. Tempat lokasi permanen dan umumnya bertempat di perangkat desa
f. Jumlah balita yang datang dengan balita yang terdaftar sudah melebihi 50 %
g. Cakupan K4 lebih dari 50% karena kebanyakan ibu hamil memeriksakan
kehamilannya di bidan desa
h. Pertolongan persalinan kebanyakan dilakukan oleh Nakes sehingga mencapai 50%.
Dan persalinannya kebanyakan berada di Puskesmas jika tidak ada masalah.
i. Cakupan peserta KB lebih dari 50 %
j. Cakupan Imunisasi lebih dari 50%
k. Frekuensi penimbangan dalam satu tahun sebanyak 12 kali

4. Hambatan Dalam Kegiatan Telaah


a. Bagi promotor yang berasal dari wilayah kecamatan lain seperti saya sangat susah
mencari letak desa-desanya , pada saat mencari pos nya kebanyakan tanya-tanya
sehingga memakan banyak waktu dijalan.
b. Jadwal posyandu yang bersamaan dan letaknya pun berjauhan atau tidak searah.
Sehingga petugas harus membagi waktu untuk beberapa posyandu dalam satu
waktu sehingga telaah posyandu kurang maksimal
c. Akses perjalanan dan lokasi pelaksananan posyandu dari 1 posyandu ke posyandu

yang jauh karena beda desa, sehingga terkadang posyandu sudah selesai sebelum

petugas sampai lokasi


PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil ceklist posyandu diatas yang berjumlah 67 pos didapatkan hasil
stratanya yaitu pada strata pratama ada 15 pos, untuk strata madya 12 pos , untuk strata
purnama 29 pos, sedangkan untuk mandiri ada 11 pos. sehingga dari perolehan
tersebut dapat disimpulkan bahwa umumnya posyandu di wilayah Kecamatan Jakenan
memiliki strata purnama. Dimana kukurangan pada posyandu umumnya belum
memiliki SK yang didalamnya terdapat struktur organisasi dan tupoksinya.ADD hanya
untuk posyandu yaitu hanya untuk PMT dan uang transport kader. Kadernya juga
belum mengikuti pelatihan. Tempat untuk posyandu belum permanen artinya tempat
untuk posyandu masih berada di balaidesa ataupun rumah warga.
2. Saran
a. Membuatkan SK posyandu yang baru serta didalam SK tersebut harus ada struktur
organisasinya
b. Memberikan buku administrasi yang baru lagi agar diisi dan selalu dipakai saat
posyandu
c. Mengajukan ke kepala puskesmas agar mengganti peralatan posyandu yang rusak
menjadi yang baru .
d. Memberikan penyuluhan agar yang datang ke posyandu tidak hanya bayi dan
balita saja
e. Menyarankan kepada ibuk-ibuk baik hamil, ataupun ibu-ibu yang punya bayi dan
balita untuk melakukan jimpitan tiap ada posyandu. Jimpitan tersebut untuk
tabungan dana sehat persalinan bagi ibu hamil

Pati, 30 Maret 2017

Mengetahui,

Pelapor Kepala UPT Puskesmas Jakenan

Wiwik Wulandari, SKM dr Ali Muslihin,MM

NIP.19670804 200212 1 005

Anda mungkin juga menyukai