Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MULTIMEDIA

Nama : Lisensia
NIM : DBC 116 065
Kelas : C
Modul : V (Animasi Sederhana Flash)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
BAB I
TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

1.1 Tujuan
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu
membuat animasi sederhana.

1.2 Landasan Teori


Flash dimulai sebagai alat bantu animasi web dan masih membekas sebagai
satu yang popular di pasaran. Pada bagian ini beberapa teknik esensial untuk
membuat animasi sederhana menggunakan Flash. Animasinya sendiri sangat
jelas. Hal pertama yang dilakukan adalah menggambar sekumpulan kotak dan
kemudian menambahkan teks pada kotak tersebut dengan sedemikian rupa
sehingga mudah dilihat pembaca. Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu
diketahui dalam membuat animasi sederhana ini, yaitu:
1. Layer dan Timeline
Segala sesuatu yang diletakkan pada stage berada pada suatu layer dari
timeline. Layer digunakan untuk menentukan elemen mana yan akan muncul
pada foreground dan background, membuat urutan pemisahan visual untuk
objek pada stage. Ketika satu layer digunakan untuk gambar statik, animasi
komputer yang dibantu oleh komputer memerlukan layer sendiri. Untuk
membuat animasi yang banyak maka diperlukan layer yang banyak pula.
Layer terlihat di atas stage pada window dokumen utama flashpada timeline.
Timeline biasanya actually terletak pada panel tersendiri, yang terletak pada
bagian atas dokumen utama window secara default. Posisi default dari panel
dapat diubah. Pada bagian ini kotak dibuat.
2. Keyframes and Tweening
Langkah awal yang dilakukan untuk melakukan animasi adalah
menambahkan keyframe kedua pada setiap layer. Keyframe merupakan hal
yang mendasar pada semua yang berdasarkan pada teknik animasi timeline
Flash. Analogi untuk menggambarkan keyframes adalah dengan berpikir
setiap keyframes pada suatu tempat merupakan infrormasi baru pada layer.
Setelah setidaknya memiliki dua keyframes, maka barulah dapat membuat
sebuah tween. Tween merupakan instruksi ke komputer untuk mengisi
seluruh frame yang ada diantar dia keyframes yang didefinisikan. Komputer
akan menghitung perubahan yang sesuai dengan karakteristik dan secara
otomatis menambahkan elemen yang dianimasikan pada frame yang
disisipkan.
3. Menyiapkan Teks untuk Animasi
Teks seringkali menjadi bagian dalam animasi. Untuk melengkapi
animasi sederhananya. Maka akan dibuat teks “Praktikum Multimedia Pada
Jurusan Teknik Informatika”. Animasi teks yang dilakukan adalah pada suatu
waktu bergerak kea rah yang berbeda. Penggunaan kotak yang dibuat adalah
untuk menarik perhatian pengguna dan animasi teks digunakan untuk
melengkapi efeknya. Animasi sederhana seperti ini bertujuan agar tujuan yang
dibuat tidak serampangan. Ketika memilih font, pastikan memilih yang cocok
untuk kebutuhannya. Perlu dipikirkan karena dengan banyaknya font maka
dapat mengganggu. Cobalah untuk menggunakan font yang seperlunya
sehingga ide dapat tersampaikan sekitar dua atau tiga. Pastikan pula pemilihan
font bias dapat diterima karena perbedaan font sehingga tidak terjadi desain
yang tidak konsisten. Selanjutnya, ketika menggunakan ActionScript untuk
mengontrol teks pada text fields, maka font yang digunakan haruslah font yang
terdapat pada system sehingga dapat ditampilkan dengan benar. Mengurangi
jumlah font dapat menjaga ukuran file.swf tetap kecil.
4. Strategi Animasi 30
Animasi yang dibuat sudah ada, tetapi sangat lambat dan membosankan.
Animasi dapat dibuatl ulang lagi dengan menentukan kecepatan munculnya
teks. Dalam hal ini urutan kata yang muncul diatur. Mulai dari awal kata
sampai akhir kata.
5. Alpha Effect
Untuk menyelesaikan anumasi tambahkan alpha effect. Penambahan
alpha effect dilakukan pada kata “pada jurusan Teknik Informatika” untuk
menampilkan kata muncul dengan halus.
6. Motion Effects
Disainer yang sukses mengkomunikasikan sesuatu dengan berbagai
macam cara. Tema dapat dikomunikasikan melalui tipe, blok, langkah,
warna, dan pergerakan. Menggabungkan elemen-elemen ini dapat
menghasilkan efek yang kuat. Desian motion sampai sekarang masih ada dan
dilakukan. Desain motion dapat dilakukan dengan menggunakan motion
guide dan easing value suatu objek.
7. Mask Effects
Penggunaan mask membuat sebagian dari suatu objek secara sementar
tidak terlihat pada suatu area. Masking membuat pengguna melihat bagian
kecil dari objek.
8. Script
Untuk menjaga movie dari perulangan, maka dibutuhkan menambah
suatu ActionScript method (yang kadang kala dipanggil dengan command
atau action). Penggunaan ActionScript akan banyak digunakan pada
pembuatan animasi, tetapi untuk sekarang yang dilakukan adalah dengan
menambahkan stop( ) method sederhana. Method tersebut ditambahkan pada
keyframe terakhir pada timeline.
8. Publikasi
Movie Animasi telah selesai, tetapi hasilnya tersebut belum dapat
ditampilkan diluar lingkungan Flash sampai movie tersebut di publikasi
Mempublikasi movie merupakan tindakan mengekspor versi komplitdari file-
file ke tipe file lain.. Fortmat.fla digunakan hanya untuk mengedit dapal
aplikasi Flash. Publikasi flash dapat dijadikan format file.swf, bias juga
berupa halaman HTML.
BAB II
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai tugas praktikum yang diberikan yaitu
membuat project sesuai dengan intruksi modul (animasi sederhana) dengan
menggunakan nama artis/karakter favorit, nama yang akan digunakan adalah
“Bobbya”. Tugas ini dibuat dengan menggunakan software Adobe Flash cs3. Berikut
pembahasan untuk tugas yang diselesaikan.
Untuk membuat animasi sederhana menggunakan flash file (action script 3.0)
yang dimana itu adalah jenis script bahasa yang digunakan pada pembuatan animasi.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah , membuka software Adobe Flash
cs3. Kemudian akan tampil halaman awal Adobe Flash cs3. Pada halaman awal
terdapat side “Create New” pilih lah action script 3.0 untuk membuat animasi ini.
action script ini adalah salah satu jenis bahasa yang dapat digunakan untuk
pembuatan animasi .
Selanjutnya, masuk kehalaman utama pada software, disini dapat mulai
melakukan pembuatan animasi. Sebelumnya bisa dilakukan penyimpanan file project
dengan menentukan ukuran (fps) frame untuk animasi, untuk hal ini bisa diatunr fps
nya sesuai dengan kenyamanan pembuat, disini fps diatur dengan 8 fps.

Gambar 2.1 Halaman utama Adobe Flash cs3


Langkah selanjutnya, dapat memulai pembuatan frame untuk animasi. Disini
akan dibuat 8 frame yang masing-masing 2 digunakan untuk objek lingkaran dan 6
untuk huruf yang akan digunakan untuk pembuatan nama.

Gambar 2.2 Jendela konfigurasi layer

Langkah selanjutnya agar objek bisa bergerak ke frame yang dipilih, dilakukan insert
frame, insert frame disini diatur hingga frame 30. Kemudian masuk proses
pembuatan motion tween. Proses motion tween dilakukan pada setiap layer sehingga
semua objek dapat bergerak, proses ini dilakukan dengan cara seleksi layer yang
ingin di tambahkan motion tween lalu pilih create motion kemudian gerakan objek
yang ditambahkan motion tween.

Gambar 2.3 Jendela Konfiguras frame (sudah di tambahkan Motion Tween)


Setelah semua langkah dilakukan, selanjutnya mempublish hasil project
animasi yang dibuat berupa dokumen dengan format file “ .swf ” dan halaman
HTML, dengan pengaturan publish setting.
BAB III
KESIMPULAN

Dari tugas yang diselesaikan dapat dibuat sebuah animasi sederhana dengan
penggunaan perangkat lunak adobe flas Cs 3, yang mana animasi ini dapat
dipergunakan untuk keperluan web.
DAFTAR PUSTAKA

Dosen Teknik Informatika. 2019. Modul Pratikum Multimedia. Palangka Raya.


Universitas Palangka Raya.
LAMPIRAN

Gambar 3.1 Frame dan objek yang digunakan

Gambar 3.2 Potongan hasil animasi jadi

Anda mungkin juga menyukai