Anda di halaman 1dari 5

Gejala-gejala Penyakit Tetanus :

- Spasme dan kaku pada otot rahang

- Dikuti kekakuan pada otot leher

- Kesulitan menelan

- Otot perut menjadi kaku

- Kejang tubuh yang menyakitkan sampai tulang punggung melengkung (epistotonus),


berlangsung selama beberapa menit. Kejang ini biasanya dipicu oleh kejadian kecil,
seperti suara keras, sentuhan fisik atau cahaya Kematian dapat terjadi karena kesulitan
bernafas, lantaran otot-otot pernafasan tidak berfungsi normal. Tanda dan gejala
tetanus lainnya yang mungkin menyertai antara lain: Demam Berkeringat Tekanan
darah tinggi

- Gejala tetanus dapat terjadi mulai dari 4 hari setelah luka Anda terkontaminasi bakteri
dan gejalanya dapat bertahan hingga 3 minggu kemudian. Secara umum gejala dapat
berkembang setelah 10 hari setelah infeksi awal, tetapi dalam beberapa kasus gejala
dapat berkembang setelah satu bulan.

o Masa inkubasi ditandai dengan munculnya gejala penyakit yang lebih lama setelah

terluka akan lebih jauh dari kontrol sistem saraf pusat. Sehingga pada orang dengan

masa inkubasi yang lebih pendek, gejala yang timbul cenderung lebih berat. Gejala

penyakit tetanus adalah kaku otot atau kejang otot mulut. Kekakuan otot dapat

memburuk dan menyebar hingga ke otot leher, tenggorokan dan mulut. Kejang otot

pertama kali terlihat adalah sulitnya mengunyah dan menelan makanan, sehingga

banyak orang menyebut tetanus sebagai penyakit kejang mulut.

Tetanus dapat terjadi secara umum maupun lokal pada daerah tertentu. Jenis penyakit
tetanus beserta gejalanya:

Tetanus umum.

o Lekas marah dan kelemahan otot

o Kejang otot atau nyeri pada otot

o Kakunya otot tenggorokan dan leher yang menyebabkan Anda kesulitan menelan

makanan
o Kejang otot mulut, yang menyebabkan kesulitan dalam mengunyah makanan maupun

tersenyum

o Kejang otot yang progresif dan melibatkan sebagian besar otot-otot tubuh. Dalam

beberapa kasus, kejang otot mungkin cukup kuat untuk menyebabkan fraktur tulang dan

dislokasi sendi.

o Kesulitan bernapas karena kakunya otot leher dan dada

o Gejala lain, seperti tinja berdarah, diare, demam, sakit kepala, sensitif terhadap

sentuhan, sakit tenggorokan, berkeringat dan denyut jantung cepat.

Cephalic tetanus

o Kasus cephalic tetanus ditandai dengan kejang mulut dan kelemahan pada setidaknya

satu otot wajah lainnya.

o Dalam kebanyakan kasus, kejang otot dapat berlangsung dan melibatkan otot-otot tubuh

lain dan menyebabkan terjadinya tetanus secara umum.


Tetanus lokal

o Tetanus lokal terjadi jika kejang otot hanya mempengaruhi otot-otot dekat tempat

terjadinya luka.

o Dalam banyak kasus, kejang otot juga dapat memburuk dan mempengaruhi otot tubuh

lainnya dan berkembang menjadi tetanus secara umum.


Tetanus neonatal

o Tetanus neonatal mempengaruhi bayi yang baru lahir.

o Gejala tetanus neonatal termasuk lekas marah, menurunnya kemampuan mengisap,

kesulitan mengunyah dan menelan.

Penyebab Tetanus

Tetanus disebabkan oleh bakteri gram positif; Cloastridium tetani Bakteri ini berspora, dijumpai pada

tinja binatang terutama kuda, juga bisa pada manusia dan juga pada tanah yang terkontaminasi dengan

tinja binatang tersebut. Spora ini bisa tahan beberapa bulan bahkan beberapa tahun, jika ia menginfeksi

luka seseorang atau bersamaan dengan benda daging atau bakteri lain, ia akan memasuki tubuh

penderita tersebut, lalu mengeluarkan toksin yang bernama tetanospasmin. (1) Pada negara belum

berkembang, tetanus sering dijumpai pada neonatus, bakteri masuk melalui tali pusat sewaktu

persalinan yang tidak baik, tetanus ini dikenal dengan nama tetanus neonatorum. (1,8,11)

Pengobatan

o Untuk menetralisir racun, diberikanimmunoglobulin tetanus. Antibiotiktetrasiklin dan

penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya racun yang

ada mati.

o Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikankejang dan

mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan

dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu

dipasang ventilator untuk membantu pernapasan.

o Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran,

dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan

dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.

o Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk

mengendalikan tekanan darah dan denyutjantung. Setelah sembuh, harus


diberikanvaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan

terhadap infeksi berikutnya.

Klasifikasi Tetanus

Lengkapnya: http://library.usu.ac.id/download/fk/penysaraf-kiking2.pdf

Pencegahan

o Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.

o Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri,

pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster.

Pada seseorang yang memiliki luka, jika

o Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani

vaksinasi lebih lanjutBelum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir,

segera diberikan vaksinasiBelum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak

lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari

vaksinasi 3 bulanan.

o Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama

karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteriClostridium

tetani. Bagi orang yang rentan terhadap luka (luka tertutup, misalnya tertusuk paku dan

bukannya luka terbuka yang mengeluarkan darah mengalir) perlu dilakukan vaksinasi

toksoid.

Anda mungkin juga menyukai