Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Kerajaan Atlantis

Plato merupakan seorang murid dari Socrates, filosof yang memiliki sifat arif dan
bijaksana. Plato meninggal dunia karena diberi racun oleh penguasa Athena
yang zalim pada tahun 399 SM. Ketika masa hidupnya, Plato sering melakukan
perjalanan, termasuk perjalanannya ke Mesir. Pada tahun 387 SM, Plato
mendirikan Academy yang terletak di Athena. Academy adalah sebuah
sekolah yang di dalamnya mengajarkan ilmu pengetahuan dan filsafat, yang
saat ini dijadikan model untuk universitas modern. Murid yang terkenal dari
Academy tersebut adalah Aristoteles, yang ajaran filsafatnya memiliki pengaruh
yang luar biasa terhadap seluruh dunia.

Academy ini juga menyelamatkan karya-karya Plato yang berupa karya tulis
berbentuk surat-surat dan dialog-dialog. Salah satu karya yang terkenal adalah
Republic. Karya tulisnya tidak hanya mencakup subjek tentang ilmu
pengetahuan, tetapi juga mencakup politik sampai ilmu alam. Dari banyaknya
dialog yang dibuat, dua diantaranya yaitu Timeus dan Critias memuat satu-
satunya referensi asli tentang Pulau Atlantis.

Dalam Timeus dan Cristias menyebutkan “Poseidon mengukir gunung tempat


kekasihnya tinggal menjadi istana dan menutupnya dengan tiga parit bundar
yang lebarnya meningkat, bervariasi dari satu sampai tiga stadia dan terpisah
oleh cincin tanah yang besarnya sebanding. Bangsa Atlantis lalu membangun
jembatan ke arah utara dari pegunungan, membuat rute menuju sisa pulau.
Mereka menggali kanal besar ke laut, dan di samping jembatan, dibuat gua
menuju cincin batu sehingga kapal dapat lewat dan masuk ke kota di sekitar
pegunungan; mereka membuat dermaga dari tembok batu parit. Setiap jalan
masuk ke kota dijaga oleh gerbang dan menara, dan tembok mengelilingi
setiap cincin kota. Tembok didirikan dari bebatuan merah, putih, dan hitam
yang berasal dari parit, dan dilapisi oleh kuningan, timah, dan orichalcum
(perunggu atau kuningan).”

Anda mungkin juga menyukai