Anda di halaman 1dari 43

BAB I

DEBIT BANJIR RANCANGAN

1.1 Latar Belakang


Menurut CD Soemarto (1995), Hidrologi adalah ilmu yang menjelaskan tentang
kehadiran dan gerakan air di bumi yang meliputi berbagai bentuk air, yang
menyangkut perubahan – perubahannya antara keadaan cair, padat, dan gas dalam
atmosfer, di atas maupun di bawah permukan tanah.
Pada dasarnya hidrologi bukan merupakan ilmu yang sepenuhnya eksak, tetapi
merupakan ilmu yang memerlukan interpretasi. Pekerjaan – pekerjaan eksperimen
dalam hidrologi sangat dibatasi oleh besar kecilnya peristiwa alam. Syarat – syarat
fundamental yang yang diperlukannya adalah data – data hasil pengamatan dalam
semua aspek. Dengan data – data parameter yang ada dan ditunjang pengalaman –
pengalaman dalam banyak ilmu yang berkaitan dengan hidrologi, maka seorang ahli
hidrologi akan dapat memberikan penyelesaian dalam persoalan yang menyangkut
keperluan dan penggunaan air dalam hubungannya dengan perencanaan teknis
bangunan – bangunan air (Soemarto, 1987).
Curah hujan di Indonesia termasuk yang cukup tinggi, dan seringkali
mengakibatkan terjadinya banjir. Setiap perencanaan suatu bangunan air diperlukan
suatu perkiraan banjir rancangan (design flood) agar diperoleh hasil rancangan
bangunan yang efektif dan efisien.
Untuk membangun sebuah bangunan airdiperlukan data berupa perkiraan
besarnya debit banjir. Debit banjir rancangan ditetapkan berdasarkan beberapa
pertimbangan yaitu ukuran dan jenis proyek, ketersediaan data, ketersediaan dana,
kepentingan daerah yang dilindungi, resiko kegagalan yang dapat ditimbulkan, dan
kadang bahkan juga kebijaksanaan politik.Perkiraan tersebut harus didasarkan
metode yang tepat sehingga dapat menghasilkan perkiraan banjir yang sesuai dengan
kondisi sebenarnya.
Salah satu metode yang sering digunakan untuk menghitung debit banjir
rancangan yaitu dengan hidrograf satuan dan analisis frekuensi.Terkadang kedua
metode tersebut memberikan hasil yang berbeda.Maka dari itu perlu dilakukan uji
kesesuaian data. Pengujian kesesuaian terhadap debit banjir rancangan ini
dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran akan distribusi yang digunakan.

1.2 Identifikasi Masalah


Menurut latar belakang yang sudah disampaikan, kita dapat mengangkat
beberapa masalah yang bisa kita bahas. Salah satu masalahnya yaitu berapa besarnya
debit banjir rancangan menggunakan beberapa metode analisa frekuensi. Data debit
yang sudah didapat, diuji terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk menguji apakah
data tersebut berbeda nyata atau tidak. Untuk melakukan pengujian dapat
menggunakan uji F, uji t dan uji Z.
Dalam menganalisa debit banjir rancangan dapat mengggunakan beberapa
metode, diantaranya dengan cara pendekatan statistik melalui analisis frekuensi.
Dalam analisis frekuensi metode yang dilakukan adalah Metode Gumbel dan Metode
Log Pearson III. Perhitungan kedua metode tersebut kemungkinan menghasilkan
hasil yang berbeda karena masing-masing metode mempunyai sifat-sifat khas
tersendiri. Oleh karena itu setiap distribusi harus diuji kesesuaiannya. Untuk uji
kesesuaian, metode yang biasa digunakan yaitu metode Chi – square dan metode
Smirnov – Kolmogorof.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hasil pengujian data dengan menggunakan uji F, uji t dan uji Z?
2. Berapa hasil perhitungan debit banjir rancangan dengan Metode Gumbel dan
Metode Log Pearson III?
3. Bagaimana perbandingan antara kedua metode tersebut dalam menghitung
debit banjir rancangan ?
4. Bagaimana hasil pengujian kesesuaian Chi – Square dan Smirnov –
Kolmogorof ?
1.4 Batasan Masalah
Pembahasan tentang debit banjir rancanganmancakup banyak permasalahan.
Namun, dalam pembahasan dalam laporan kali ini akan dibatasi dengan hanya
membahas tentang 2 analisa frekuensiyaitu dengan menggunakan metode Gumbel
dan Log Pearson III. Data debit yang diperoleh diuji dahulu hanya menggunakan
metode uji T, Z, dan F saja.Hasil – hasil distribusi di uji kesesuaiannya hanya
menggunakan metode uji kesesuaian Chi – Square dan Smirnov – Kolmogorof.

1.5 Tujuan
1. Mengetahui hasil uji data dengan metode uji F, uji t dan uji Z.
2. Mengetahui hasil perhitungan debit banjir rancangan dengan metode Gumbel
dan Log Pearson III.
3. Membandingkan hasil kedua metode dalam menghitung debit banjir
rancangan.
4. Mengetahui hasil uji kesesuaian data debit rancangan dengan metode Chi –
Square dan Smirnov – Kolmogorof.

1.6 Manfaat
Harapan kami sebagai penulis laporan iniyaitu para pembaca khususnya
mahasiswa mampu memahami bagaimana menguji keseragaman data serta dapat
memperkirakan debit banjir rancangan dengan menggunakan metode Gumbel dan
Log Pearson III. Disamping itu juga mahasiswa dapat membandingkan hasil dari
kedua metode tersebut sehingga dapat menyimpulkan beberapa pendapat.

1.7 Kajian Pustaka


1.7.1 Analisis Hidrologi
Data hidrologi merupakan bahan informasi yangsangat penting dalam
perencanaan pembangunan bangunan air. Data – data tersebut meliputi besarnya
curah hujan, temperatur, penguapan, lama penyinaran matahari, kecepatanangin, debit
sungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran dan konsentrasi sedimensungai.akan
selalu berubah menurut waktu.
Semua data yang didapat tidak dianjurkan untuk langsung digunakan dalam
perhitungan. Harus dilakukan pengujian terhadap data tersebut agar didapatkan hasil
yang mendekati keakuratan. Pengujian yang biasa digunakan yaitu uji F, uji t dan uji
Z. Metode - metode tersebut nantinya akan memberi hasil apakah data – data tersebut
berbeda nyata atau tidak.

1.7.2 Banjir Rancangan


Banjir rancangan adalah besarnya debit banjir yang ditetapkan sebagai dasar
penentuan kapasitas dan mendimensi bangunan-bangunan hidraulik (termasuk
bangunan di sungai), sedemikian hingga kerusakan yang dapat ditimbulkan baik
langsung maupun tidak langsung oleh banjir tidak boleh terjadi selama besaran banjir
tidak terlampaui.
Banjir rancangan dapat diperoleh melalui kegiatan analisis hidrologi yang
secara umum hasilnya dapat berupa debit banjir maksimum, volume banjir, atau
hidrograf banjir. Pertimbangan umum penetapan banjir rancangan yaitu :
1. Urgensi bangunan air terkait dengan resiko kegagalan fungsi bangunan
2. Ekonomi, dengan memperhatikan kemampuan penyediaan dana untuk
pembuatan bangunan air yang dirancang.

1.7.3 Uji Hipotesis Data Hidrologi


1.7.3.1 Uji T
Uji t termasuk jenis uji untuk sampel kecil, yaitu kurang dari 30 data. Untuk
mengetahui apakah dua sampel berasal dari populasi yang sama maka dihitung t
hitung dengan rumus :

1   2
t 
1 1
. 
N1 N2
( N 1  1).s12  ( N 2  1).s 22
 
N1  N 2  2

Dengan :
1 = rerata dari sampel 1

2 = rerata dari sampel 2

s1 = simpangan baku dari sampel 1

s2 = simpangan baku dari sampel 2

N1 = ukuran dari sampel 1

N2 = ukuran dari sampel 2


Hipotesa :
H0 = sampel 1 dan sampel 2 berasal dari populasi yang sama

H1 = sampel 1 dan sampel 2 tidak berasal dari populasi yang sama


Untuk tabel distribusi pada uji t dapat dilihat pada lampiran.

1.7.3.2 Uji Z
Terdapat dua sampel yang masing-masing berukuran n1 dan n 2 . Rerata

masing-masing sampel dinotasikan sebagai 1 dan  2 . Untuk menguji apakah kedua


rerata kelompok data tersebut berbeda secara nyata (significant), digunakan uji Z
dengan menghitung Z m berdasarkan rumus berikut :

1  2
Zm 
sd
s12 s 22
sd  
n1 n2

Dengan :
1 = rerata dari sampel 1

2 = rerata dari sampel 2

s1 = simpangan baku dari sampel 1

s2 = simpangan baku dari sampel 2

n1 = ukuran dari sampel 1

n2 = ukuran dari sampel 2


Hipotesa :
H0 = perbedaan rerata tidak nyata (notsignificant)

H1 = rerata berbeda secara nyata (significant)


Untuk tabel distribusi pada uji Z dapat dilihat pada lampiran.

1.7.3.3 Uji F (Analisa Variansi)


Pada Uji Z dan Uji t dibandingkan antara dua sampel. Apabila pembanding
itu lebih dari dua sampel, digunakan Analisa Variansi (Analysis of Variance atau
disingkat ANOVA). Apabila terhadap sejumlah sampel (lebih dari dua sampel)
diterapkan uji F, dengan cara melakukan uji F terhadap setiap pasangan sampel yang
mungkin , probabilitas melakukan kesalahan (error) Tipe 1 bertambah setiap kalinya.
Kesalahan Tipe 1 adalah dimana H 0 ditolak pada saat hipotesa benar. Pada Analisa
Variansi, uji dilakukan sekaligus sehingga probabilitas Kesalahan Tipe 1 dibatasi
seminimum mungkin.
Uji Analisa Variansi pada dasarnya adalah menghitung nilai F. Kemudian
nilai F ini dibandingkan dengan nilai F kritis (Fcr) dari tabel F. adapun yang diuji
adalah ketidaktergantungan (independence) atau keseragaman (homoginitas). Uji
Analisa Variansi dapat bersifat satu arah (one way) atau dua arah (two way). Rumus
yang digunakan dalam Analisa Variansi yaitu :

k
(n  k ). ni .( X i  X ) 2
F i 1
k ni
(k  1). ( X ij  X i ) 2
i 1 j 1

Dengan :

Xi = harga rerata untuk kelas i

X = harga rerata keseluruhan


X ij = pengamatan untuk kelas i pada tahun j

k = banyak kelas
ni = banyak pengamatan untuk kelas i

n = banyak pengamatan keseluruhan

Hipotesa :
F < Fcr = maka H 0 diterima (data homogen)

F > Fcr = maka H 0 ditolak (data tidak homogen)


Untuk tabel distribusi pada uji F dapat dilihat pada lampiran.

1.7.4 Analisis Frekuensi


1.7.4.1 Distribusi Gumbel
Menurut Gumbel (1941), persoalan tertua adalah berhubungan dengan nilai-
nilai ekstrim yang datang dari persoalan banjir. Tujuan teori statistik nilai ekstrim
adalah untuk menganalisis hasil pengamatan nilai – nilai ekstrim tersebut untuk
memperkirakan nilai ekstrim berikutnya
Gumbel menggunakan teori nilai ekstrim untuk menunjukkan bahwa dalam
deret nilai – nilai ekstrim X1, X2, X3, …. Xn, dengan sampel – sampel yang sama besar,
dan X merupakan variabel berdistribusi eksponensial, maka probabilitas kumulatifnya
P, pada sembarang nilai diantara n buah nilai Xn akan lebih kecil dari nilai X tertentu
 a ( X b )
(dengan waktu balik Tr) mendekati P( X )  e e
Waktu balik merupakan nilai rata – rata banyaknya tahun karena Xn
merupakan data debit maksimum dalam tahun, dengan suatu variasi disamai atau
dilampaui oleh suatu nilai sebanyak satu kali. Jika interval antara 2 buah pengamatan
konstan, maka waktu baliknya dapat dinyatakan sebagai berikut :

1
Tr ( X ) 
1  P( X )

Ahli-ahli teknik sangat berkepentingan dengan persoalan – persoalan


pengendalian banjir sehingga lebih mementingkan waktu balik Tr(X) daripada
probabilitas P(X), untuk itu rumus di atas di ubah menjadi :

 Tr ( X )  1
Yt   ln  ln
 Tr ( X ) 
Faktor frekuensi K untuk distribusi Gumbel ditulis dengan rumus berikut:

Yt  Yn
K 
Sn
dengan :
Yt = reduced variate
Yn = reduced mean yang tergantung dari besarnya sampel n
Sn = reduced standard deviation yang tergantung pada besarnya sampel

nx = xrerata + K . Sd
dengan :
x = harga ekstrim
xrerata = harga rata-rata
K = faktor frekuensi
Sd = standar deviasi

Syarat distribusi gumbel :


1. Koefisien skewness : Cs ≈ 1,14

n. ( x  x) 3
Cs 
(n  1).(n  2).Sd 3
2. Koefisein kurtosis : Ck ≈ 5,4

n 2 . ( x  x) 4
Ck 
(n  1).( n  2).( n  3)..Sd 4
dengan :
Cs = skewness / kepencengan
Ck = kurtosis / koefisien puncak
Sd = simpangan baku
n = jumlah data

1.7.4.2 Log Pearson III


Untuk menghitung banjir perencanaan dalam praktek, The Hidrology
Commite ofthe Water Resources Council, USA, menganjurkan, pertama kali
mentransformasi data ke nilai – nilai logaritmanya, kemudian menghitung parameter-
parameter statistiknya. Karena transformasi tersebut, maka cara ini disebut Log
Pearson III.
Pada perhitungan distribusi Log Pearson III tidak menggunakan syarat khusus
untuk dalam perhitungannya, hanya menggunakan tiga parameter statistik, yaitu :
1. harga rata-rata (mean)
2. penyimpangan baku (standar deviasi, Sd)
3. koefisien kepencengan (Skewness, Cs)
Secara garis besar cara tersebut adalah sebagai berikut :
 Ubah data banjir tahunan sebanyak n buah X1, X2, X3, ….Xn menjadi log X1, log
X2, log X3, … log Xn
 Menghitung harga rata-rata dengan rumus :
n

 (log x)
3

i 1
Log x =
n
 Hitung nilai Standar deviasinya dengan rumus berikut ini:

 (log x  log x)
3

i 1
Sd=
(n  1)
 Hitung koefisien kemencengannya dengan rumus:

n. (log x  log x)3


Cs 
(n  1).( n  2).Sd 3
 Hitung nilai ekstrim:

Log Q= Log Q  G..Sd


G lihat tabel log pearson III, fungsi dari Cs (koefisien kepencengan) dan
probabilitas (kala ulang) pada lampiran.
 Cari antilog dar log Q untuk mendapatkan debit banjir rancangan.

1.7.5 Uji Kesesuaian Distribusi


1.7.5.1 Uji Chi-Square
Uji Chi Square digunakan untuk uji kesesuaian distribusi secara vertikal dari
data. Uji ini didasarkan pada perbedaan nilai ordinat teoritis atau frekuensi harapan
dengan ordinat empiris. yang dinyatakan dengan rumus :
(Oj  Ej) 2
 2

Ej
dengan:
2 = harga Chi – Square
Ej = Frekuensi teoritis kelas j
Oj = Frekuensi pengamatan kelas j

Jumlah kelas distribusi dan batas kelas dihitung menggunakan rumus :

K = 1 + 3.322log n

dengan:
K = jumlah kelas distribusi
n = banyaknya data
Derajat Bebas n adalah :
n = k - 1 → jika frekuensi dihitung tanpa perlu mengestimasi parameter dari
sampel.
n = k – 1 – m → jika frekuensi dihitung dengan mengestimasi m parameter dari
sampel.
Apabila μ (rerata) dan σ (simpangan baku) harus mengestimasi dari sampel,
maka berarti nilai m = 2. Dalam uji Chi-Square (χ²) untuk kesesuaian distribusi
(googness of fit), maka hipotesisnya adalah :
H0 = sampel memenuhi syarat distribusi yang di uji.

H1 = sampel tidak memenuhi syarat distribusi yang diuji.

1.7.5.2 Uji Smirnov-Kolmogorof


Uji Smirnov – Kolmogorov digunakan untuk menguji kesesuaian dari
Distribusi secara horisontal dari data. Pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan probabilitas tiap data antara sebaran empiris dan sebaran
teoritis.Caranya dengan mengurutkan data X dari kecil ke besar. Kemudian
menghitung simpangan maksimum D dengan rumus :

D = Max PX ( x)  S n ( x)
dengan:
Px (x) = posisi data X menurut garis sebaran teoritis.

S n (x) = posisi data X menurut pengamatan, dalam hal ini dipakai posisi
plotting menurut Weibull
Untuk mendapatkan S n (x) memakai posisi plotting dari Weibull, digunakan
rumus berikut :

m
S n ( x) 
1 n
dengan :
m= nomor urut data X
n = banyak data X
Sedangkan Px(x ) adalah besarnya probabilitas untuk yang lebih kecil dari
data X. apabila diketahui besarnya Pr (probabilitas terjadi), maka :

p x (x) = 1 – Pr
dengan :
Pr = probabilitas data X untuk disamai atau dilampaui

Simpangan maksimum D hasil perhitungan lalu dibandingkan dengan nilai D


kritis (Dcr). Untuk ukuran sampel n> 20, dapat digunakan rumus asimiotik pada tabel
untuk mendapatkan nilai Dcr. Dengan hipotesa :
H0 = sampel memenuhi syarat distribusi yang diuji

H1 = sampel tidak memenuhi syarat distribusi yang diuji


Apabila D < Dcr (dari tabel), maka H 0 diterima, dan jika ditolak maka H1
ditolak.

1.8 Analisa Perhitungan

Tabel 1.1 Data Debit

No. Tahun Debit (Q)


1 1975 25
2 1976 22
3 1977 41,6
4 1978 59,9
5 1979 32,2
6 1980 160,1
7 1981 134,8
8 1982 176,6
9 1983 15,2
10 1984 43,8
11 1985 64,3
12 1986 129,5
13 1987 35,5
14 1988 44,1
15 1989 34,4
16 1990 26
17 1991 27,2
18 1992 15,2
19 1993 21,5
20 1994 17,5
21 1995 66,8
22 1996 50,3
23 1997 296,9
24 1998 39,7
25 1999 223,8
26 2000 91,6
27 2001 175
28 2002 42,2
29 2003 492,5
30 2004 455,5
31 2005 362,6
Sumber : Data Perhitungan, 2013
1.8.1 Uji Hipotesa data Hidrologi
1.8.1.1 Uji T
Tabel 1.2 Kelompok 1

No Tahun Q (m3/dt)
1 1975 25
2 1976 22
3 1977 41,6
4 1978 59,9
5 1979 32,2
6 1980 160,1
7 1981 134,8
8 1982 176,6
9 1983 15,2
10 1984 43,8
11 1985 64,3
12 1986 129,5
13 1987 35,5
14 1988 44,1
15 1989 34,4
Jumlah 1024.600
Rerata 68.307
S1 53.523
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Tabel 1.3 Kelompok 2

No Tahun Q (m3/dt)
26 26 26
27,2 27,2 27,2
15,2 15,2 15,2
21,5 21,5 21,5
17,5 17,5 17,5
66,8 66,8 66,8
50,3 50,3 50,3
No Tahun Q (m3/dt)
296,9 296,9 296,9
39,7 39,7 39,7
223,8 223,8 223,8
91,6 91,6 91,6
175 175 175
42,2 42,2 42,2
492,5 492,5 492,5
455,5 455,5 455,5
362,6 362,6 362,6
Jumlah 2407.100
Rerata 150.444
S2 164.295
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013
Perhitungan :
Dari tabel1.2 dan tabel 1.3 diperoleh :
m1 = 68,307 sd1 = 53,523
m2 = 150,444 sd2 = 164,295
n1 = 15
n2 = 16
Derajat bebas = n1 + n2-2 = 15+16-2 = 29
(n1  1) sd12  (n2  1) sd 2 2
σ= 15  16  2

(15  1)53,5232  (16  1)164,2952


15  16  2
=
= 122,93

| sd1  sd 2 |
t= 1 1
t 
n1 n2

| 53,523  164,295 |
= 1 1
123,874 
15 16
= 0,238

Tabel 1.4 Rekapitulasi Uji t

No t tcr Keterangan
1. 0.238 2.040 t < t cr' Hipotesa Diterima
2. 0.238 2.760 t < t cr' Hipotesa Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.1.2 Uji Z

Tabel 1.5 Kelompok 1

No Tahun Q (m3/dt)
1 1975 25
2 1976 22
3 1977 41,6
4 1978 59,9
5 1979 32,2
6 1980 160,1
7 1981 134,8
8 1982 176,6
9 1983 15,2
10 1984 43,8
11 1985 64,3
12 1986 129,5
13 1987 35,5
14 1988 44,1
15 1989 34,4
Jumlah 1024.600
Rerata 68.307
S1 53.523
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013
Tabel 1.6 Kelompok 2

No Tahun Q (m3/dt)
1 1990 26
2 1991 27,2
3 1992 15,2
4 1993 21,5
5 1994 17,5
6 1995 66,8
7 1996 50,3
8 1997 296,9
9 1998 39,7
10 1999 223,8
11 2000 91,6
12 2001 175
13 2002 42,2
14 2003 492,5
15 2004 455,5
16 2005 362,6
Jumlah 2407.100
Rerata 150.444
S2 164.295
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013
Perhitungan :
Dari tabel1.2 dan tabel 1.3 diperoleh :
m1 = 68,307 sd1 = 53,523
m2 = 150,444 sd2 = 164,295
n1 = 15
n2 = 16

 Sd1  Sd 2
 
σ=  n1  n2

=  53,523    164,295 
2 2

 15   
   16 
= 43,336

|𝑚1 − 𝑚2|
𝑍𝑚 =
𝜎
| 68,307  150,444
=
43,336
= 1,985

Tabel 1.7RekapitulasiUji Z

No Zm Zcr Keterangan
1. 1.895 1.960 Zm < Zcr' Hipotesa Diterima
2. 1.895 2.580 Zm < Zcr' Hipotesa Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.1.3 Uji F

Tabel 1.8PerhitunganUji F

kelas 1 kelas 2 kelas 3 kelas 4


Tahun
sub das 1 sub das 2 sub das 3 sub das 4
1 25 15,2 27,2 223,8
2 22 43,8 15,2 91,6
3 41,6 64,3 21,5 175
4 59,9 129,5 17,5 42,2
5 32,2 35,5 66,8 492,5
6 160,1 44,1 50,3 455,5
7 134,8 34,4 296,9 362,6
8 176,6 26 39,7
total kelas 653.400 398.400 541.100 1838.800
rerata
81.675 49.800 67.638 262.686
kelas
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013
Perhitungan :
n = 31
ni =8
k =4
Xrt =115,450

(𝑛 − 𝑘) ∑𝑘𝑖=1 𝑛𝑖(𝑋𝑟𝑡𝑖 − 𝑋𝑟𝑡)2


𝐹 =
(𝑘 − 1) ∑𝑘𝑖−1 ∑𝑛𝑖
𝑗=1(𝑋𝑖𝑗 − 𝑋𝑟𝑡𝑖)
2

6356354
=
852855
= 7,45

Tabel 1.9PerhitunganUji F

No F Fcr Keterangan
1. 7.4499 8.6320 F < F cr' Hipotesa Diterima
2. 7.4499 26.5570 F < F cr' Hipotesa Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Karena F < Fcr maka H0 diterima, berarti data debit homogen.

1.8.2 Analisa Frekuensi


1.8.2.1 Metode Gumbel
Tabel 1.10Perhitungan Metode Gumbel

(Q -
No. Tahun Q (m3/dt) Q - Qrerata
Qrerata)2
1 1975 25 -85,429 7298,120
2 1976 22 -88,429 7819,694
3 1977 41,6 -68,829 4737,436
4 1978 59,9 -50,529 2553,183
5 1979 32,2 -78,229 6119,781
6 1980 160,1 49,671 2467,205
7 1981 134,8 24,371 593,944
(Q -
No. Tahun Q (m3/dt) Q - Qrerata
Qrerata)2

8 1982 176,6 66,171 4378,597


9 1983 15,2 -95,229 9068,569
10 1984 43,8 -66,629 4439,428
11 1985 64,3 -46,129 2127,888
12 1986 129,5 19,071 363,702
13 1987 35,5 -74,929 5614,360
14 1988 44,1 -66,329 4399,541
15 1989 34,4 -76,029 5780,414
16 1990 26 -84,429 7128,261
17 1991 27,2 -83,229 6927,072
18 1992 15,2 -95,229 9068,569
19 1993 21,5 -88,929 7908,373
20 1994 17,5 -92,929 8635,805
21 1995 66,8 -43,629 1903,492
22 1996 50,3 -60,129 3615,501
23 1997 296,9 186,471 34771,422
24 1998 39,7 -70,729 5002,596
25 1999 223,8 113,371 12852,976
26 2000 91,6 -18,829 354,532
27 2001 175 64,571 4169,410
28 2002 42,2 -68,229 4655,201
29 2003 492,5 382,071 145978,224
30 2004 455,5 345,071 119073,973
31 2005 362,6 252,171 63590,197
Jumlah 3423,30 503397,46
Rerata 110,429
Standart Deviasi 129,537
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013
n = 31
Dari tabel hubungan Yn dan Sn Gumbel didapatkan :
Yn = 0,5371
Sn = 1,1159
Contoh perhitungan :
 Debit rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Tr = 2
Yt = -ln(-ln((Tr-1)/Tr))
= -ln(-ln((2-1)/2))
=0,3665
 K =(Yt-Yn)/Sn
= (0,367-0,5371)/1,11159
= -0,153
 Qrancangan = Q rerata+ (K x Sd)
= 110,7 + ((-0,153) x 128,741)
= 91,02 m³/dt
Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 1.9
Tabel 1.11 Perhitungan Q rancangan dengan Metode Gumbel
Q rancangan
Tr YT K Sd . K
(m3/dt)
2 0.3665 -0.153 -19.68 91.02
5 1.4999 0.863 111.08 221.78
10 2.2504 1.535 197.66 308.36
25 3.1985 2.385 307.05 417.75
50 3.9019 3.015 388.20 498.90
100 4.6001 3.641 468.75 579.45
200 5.2958 4.264 549.01 659.71
1000 6.9073 5.709 734.92 845.62
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.2.2 Metode Log Pearson III

Tabel 1.12Perhitungan Metode Log Pearson III

Q
No. Tahun log Q (Log Q - Log Qrerata)2 (Log Q - Log Qrerata)3
(m3/dt)
1 1975 25.8 1.412 0.162 -0.065
2 1976 22.4 1.350 0.216 -0.100
3 1977 41.2 1.615 0.040 -0.008
4 1978 59.5 1.775 0.002 0.000
5 1979 33.0 1.519 0.088 -0.026
6 1980 159.7 2.203 0.151 0.059
7 1981 135.6 2.132 0.101 0.032
8 1982 176.2 2.246 0.186 0.080
9 1983 16.8 1.225 0.347 -0.205
10 1984 44.6 1.649 0.027 -0.005
11 1985 64.7 1.811 0.000 0.000
12 1986 129.1 2.111 0.088 0.026
13 1987 36.3 1.560 0.065 -0.017
14 1988 44.5 1.648 0.028 -0.005
15 1989 35.2 1.547 0.072 -0.019
16 1990 27.2 1.435 0.144 -0.055
17 1991 28.4 1.453 0.130 -0.047
18 1992 16.8 1.225 0.347 -0.205
19 1993 22.3 1.348 0.217 -0.101
20 1994 19.1 1.281 0.285 -0.152
21 1995 67.2 1.827 0.000 0.000
22 1996 50.7 1.705 0.012 -0.001
23 1997 296.1 2.471 0.432 0.283
24 1998 40.5 1.607 0.043 -0.009
25 1999 223.4 2.349 0.286 0.153
26 2000 92.0 1.964 0.022 0.003
27 2001 174.6 2.242 0.183 0.078
28 2002 43.0 1.633 0.033 -0.006
29 2003 490.5 2.691 0.768 0.672
30 2004 453.9 2.657 0.710 0.598
31 2005 361.4 2.558 0.553 0.411
Jumlah 56.250 5.736 1.371
Rerata 1.815
Standart Deviasi 0.437
Cs 0.585
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Data yang diketahui :

log Q = 1.815
Sd log Q = 0.437
Cs = 0.585

Contoh perhitungan :
Debit rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Tr = 2 tahun
P = 1/Tr = 0,5
K = 0,080
Log Q = Log Q rerata + (K . Sd)
= 1,815 + (0,080 . 0,585)
= 1,85
Q = 10Log Q
= 101,85
= 70,69 m3/dt

Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 1.10

Tabel 1.13Perhitungan Q Rancangan dengan Metode Log Pearson III


Q rancangan
Tr Pr (%) K K . SD
(m3/dt)
2 50 0.080 0.035 70.69
5 20 0.801 0.350 146.18
10 10 1.327 0.580 248.24
25 4 1.935 0.846 457.53
50 2 2.352 1.028 696.28
100 1 2.732 1.195 1021.16
200 0.5 3.118 1.363 1506.17
1000 0.1 3.937 1.721 3435.02
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.2.3 Perbandingan Hasil Perhitungan Q Rancangan Metode Gumbel dan


Metode Log Pearson III

Tabel 1.12Perbandingan Hasil Perhitungan Q rancangan Metode Gumbel


dan Metode Log Pearson III
Debit Rancangan (m3/dt)
Tr
Gumbel Log Pearson III
2 91.02 70.69
5 221.78 146.18
10 308.36 248.24
25 417.75 457.53
50 498.90 696.28
100 579.45 1021.16
200 659.71 1506.17
1000 845.62 3435.02
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Komentar:
Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan debit rancangan dengan metode
Gumbel dan metode Log Pearson III. Hasil perhitungan dengan metode Gumbel dan
metode Log Pearson III berbeda. Hal ini terjadi karena masing-masing
metodemempunyai sifat-sifat khas tersendiri dan perbedaan jumlah variabel yang
digunakan. Dengan demikian setiap data hidrologi harus diuji kesesuaiannya.
1.8.3 Metode Plotting Paper
1.8.3.1 Metode Plotting Paper Distribusi Gumbel

¤ Data debit diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil


¤ Hitung peluang Weinbull
m
n 1
Dengan :
m = nomor urut data
n = jumlah data
¤ Mencari nilai kala ulang
1
PeluangWeinbull

Tabel 1.14Perhitungan Data Metode Plotting Paper Distribusi Gumbel


Q
No Peluang Tr
(m3/dt)
1 490.5 0.031 32.000
2 453.9 0.063 16.000
3 361.4 0.094 10.667
4 296.1 0.125 8.000
5 223.4 0.156 6.400
6 176.2 0.188 5.333
7 174.6 0.219 4.571
8 159.7 0.250 4.000
9 135.6 0.281 3.556
10 129.1 0.313 3.200
11 92.0 0.344 2.909
12 67.2 0.375 2.667
13 64.7 0.406 2.462
14 59.5 0.438 2.286
15 50.7 0.469 2.133
16 44.6 0.500 2.000
17 44.5 0.531 1.882
18 43.0 0.563 1.778
19 41.2 0.594 1.684
20 40.5 0.625 1.600
21 36.3 0.656 1.524
22 35.2 0.688 1.455
23 33.0 0.719 1.391
24 28.4 0.750 1.333
25 27.2 0.781 1.280
26 25.8 0.813 1.231
27 22.4 0.844 1.185
28 22.3 0.875 1.143
29 19.1 0.906 1.103
30 16.8 0.938 1.067
31 16.8 0.969 1.032
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.3.2 Metode Plotting Paper Distribusi Log Pearson III

¤ Data debit diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil


¤ Hitung peluang Weinbull
m
n 1
Dengan :
m = nomor urut data
n = jumlah data
¤ Mencari nilai kala ulang
1
PeluangWeinbull

Tabel 1.15Perhitungan Data Metode Plotting Paper Log Pearson III


Q
No Log Q Peluang Tr
(m3/dt)
1 490.5 2.691 0.031 32.000
2 453.9 2.657 0.063 16.000
3 361.4 2.558 0.094 10.667
4 296.1 2.471 0.125 8.000
5 223.4 2.349 0.156 6.400
6 176.2 2.246 0.188 5.333
7 174.6 2.242 0.219 4.571
8 159.7 2.203 0.250 4.000
9 135.6 2.132 0.281 3.556
10 129.1 2.111 0.313 3.200
11 92.0 1.964 0.344 2.909
12 67.2 1.827 0.375 2.667
13 64.7 1.811 0.406 2.462
14 59.5 1.775 0.438 2.286
15 50.7 1.705 0.469 2.133
16 44.6 1.649 0.500 2.000
17 44.5 1.648 0.531 1.882
18 43.0 1.633 0.563 1.778
19 41.2 1.615 0.594 1.684
20 40.5 1.607 0.625 1.600
21 36.3 1.560 0.656 1.524
22 35.2 1.547 0.688 1.455
23 33.0 1.519 0.719 1.391
24 28.4 1.453 0.750 1.333
25 27.2 1.435 0.781 1.280
26 25.8 1.412 0.813 1.231
27 22.4 1.350 0.844 1.185
28 22.3 1.348 0.875 1.143
29 19.1 1.281 0.906 1.103
30 16.8 1.225 0.938 1.067
31 16.8 1.225 0.969 1.032
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.4 Uji Kesesuaian Distribusi


1.8.4.1 Uji Chi – Square
1.8.4.1.1 Uji Chi - Square Distribusi Gumbel

Parameter distribusi Gumbel


Rerata = 110,700
Sd = 128,741
Yn = 0,5371
Sn = 1,1159
Derajat bebas = 3
X2cr 5% = 7,815
X2cr 1% = 11,345
Contoh perhitungan untuk probabilitas 50 % :
Tr = 2 tahun
Yt = -Ln(-Ln((Tr – 1)/Tr))
= 0,367
K = (Yt – Yn)/Sn
= (0,367 – 0,5371)/1,1159
= -0,153
Q = Q rerata + (K .Sd)
= 110,700 + ( -0,153 . 128,741)
= 91,02 m3/dt

Tabel 1.16Perhitungan Debit Rancangan Distribusi Gumbel

Q
Prob (%) Tr Yt K
(m3/dt)
83.33 1.2 -0.583 -1.004 -18.55
66.67 1.5 -0.094 -0.566 37.88
50.00 2 0.367 -0.153 91.02
33.33 3 0.903 0.328 152.88
16.67 6 1.702 1.044 245.09
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Contoh Perhitungan :
 Banyak kelas (k) =6
 Derajat bebas (n) = k-h-1 ; h = 2
= 6-2-1
=3
Untuk α = 5 % dari tabel distribusi Chi-Square diperoleh nilai X²tabel =7,815
sedangkan untuk α = 1 % dari tabel distribusi Chi-Square diperoleh nilai X²tabel
=11,345
 Expected frekuensi (Ef) = banyak data/banyak kelas =32/6 = 5,2
(𝐸𝑓−𝑂𝑓)2
 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = ∑𝑘𝑖=1 𝐸𝑓
82,9
= 5,2

= 16,05
X²hitung > X²tabel sehingga Distribusi Gumbel ditolak

Tabel 1.17Perhitungan Uji Chi - Square Distribusi Gumbel


JUMLAH DATA
NO BATAS KELAS EXPECTED OBSERVED Ef - Of ( Ef - Of )2
FREQUENCY ( Ef ) FREQUENCY ( Of )
1 0,00 - 0,00 5.2 0 5.2 26.69
2 0,00 - 37,88 5.2 11 5.8 34.03
3 37,88 - 91,02 5.2 9 3.8 14.69
4 91,02 - 152,88 5.2 3 2.2 4.69
5 152,88 - 245,09 5.2 4 1.2 1.44
6 245,09 ~ 5.2 4 1.2 1.36
JUMLAH 31 31 82.9
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Tabel 1.18Rekapitulasi Uji Chi - Square Distribusi Gumbel


SIGNIFIKAN ( % ) 5% 1%
2
X KRITIS 7.815 11.345
2
X hitung 16.05 16.05
KESIMPULAN Tidak diterima Tidak diterima
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.4.1.2 Uji Chi - Square Distribusi Log Pearson III

Parameter distribusi Log Pearson III


Rerata = 1,815
Sd = 0,437
Cs = 0,585
Derajat bebas = 2
X2cr 5% = 5,99
X2cr 1% = 9,21
Contoh perhitungan untuk probabilitas 50 % :
K = 0,080
Log Q = Log Q rerata + (K . Sd)
= 1,815 + (0,080 . 0,585)
= 1,85
Q = 10Log Q
= 101,85
= 70,69 m3/dt

Tabel 1.19Perhitungan Debit Rancangan Distribusi Log Pearson III

Q
Prob (%) K Log Y
(m3/dt)
83.33 -0.972 1.390 24.521
66.67 -0.441 1.622 41.861
50.00 0.080 1.849 70.688
33.33 0.481 2.025 105.847
16.67 0.976 2.241 174.370
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013
Contoh Perhitungan :
 Banyak data = 31
 Banyak Kelas =6
 Derajat bebas (n) = k-h-1 ; h =3
= 6-3-1
=2
 Untuk α = 5% diperoleh X2tabel = 5,991
Untuk α = 1% diperoleh X2tabel = 9,210
 Ef = Banyak data/ Banyak kelas
= 31/6
=5,2
(𝐸𝑓−𝑂𝑓)2
 X²tabel = ∑𝑘𝑖=𝑗 𝐸𝑓

( Ef  Of ) 2

k
 X2hitung = i j
Ef
36,8
=
5,2
= 5,194

Tabel 1.20 Perhitungan Uji Chi - Square Distribusi Log Pearson III
JUMLAH DATA
NO BATAS KELAS EXPECTED OBSERVED Ef - Of ( Ef - Of )2
FREQUENCY ( Ef ) FREQUENCY ( Of )
1 0,00 - 24,521 5.2 5 0.2 0.03
2 24,521 - 41,860 5.2 8 2.8 8.03
3 41,861 - 70,688 5.2 7 1.8 3.36
4 70,688 - 105,847 5.2 1 4.2 17.36
5 105,847 - 174,370 5.2 3 2.2 4.69
6 174,370 ~ 5.2 7 1.83 3.36
JUMLAH 31 31 36.8
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013
Tabel 1.21Rekapitulasi Uji Chi - SquareDistribusi Log Pearson III
SIGNIFIKAN ( % ) 5% 1%
2
X KRITIS 5.990 9.210
X2hitung 7.13 7.13
KESIMPULAN Tidak diterima Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.4.2 Uji Smirnov – Kolmogorof


1.8.4.2.1 Uji Smirnov – Kolmogorof Distribusi Gumbel

Data : 31
Signifikan (%) : 5% 1%
D kritis (tabel nilai kritis uji smirnov kolmogorof) : 24,4% 29,3%
D max : 23,91 % 23,91 %

𝑚
 Pe (x) = x 100%
𝑛+1

1
= x 100%
31+1
= 3,13

𝑋− X
 K =
𝑆𝑑

490,5−110,700
=
128,741
= 2,9501
 Yt = (K x Sn)+Yn

= ( 2,9501 x 1,116) + 0,537


= 3,289
 Yt =   Tr  1 
 Ln  Ln 
  Tr 
 Tr= 46,524

1
 Pt = x 100%
𝑇𝑟

= 2,149
 Pe (x) - Pt (x) = 3,13– 2,149
= 0,98

Tabel 1.22 Perhitungan Smirnov - KolmogorofDistribusi Gumbel


Tinggi Pe (x) Pt (x) Pe (x) - Pt (x)
No.
Hujan (%) (%) (%)
1 490.5 3.13 2.15 0.98
2 453.9 6.25 2.94 3.31
3 361.4 9.38 6.44 2.94
4 296.1 12.50 11.06 1.44
5 223.4 15.63 19.75 4.13
6 176.2 18.75 28.20 9.45
7 174.6 21.88 28.53 6.65
8 159.7 25.00 31.76 6.76
9 135.6 28.13 37.56 9.44
10 129.1 31.25 39.24 7.99
11 92.0 34.38 49.71 15.33
12 67.2 37.50 57.35 19.85
13 64.7 40.63 58.14 17.51
14 59.5 43.75 59.78 16.03
15 50.7 46.88 62.59 15.71
16 44.6 50.00 64.53 14.53
17 44.5 53.13 64.56 11.44
18 43.0 56.25 65.04 8.79
19 41.2 59.38 65.61 6.24
20 40.5 62.50 65.84 3.34
21 36.3 65.63 67.17 1.54
22 35.2 68.75 67.52 1.23
23 33.0 71.88 68.21 3.66
24 28.4 75.00 69.66 5.34
25 27.2 78.13 70.04 8.09
26 25.8 81.25 70.47 10.78
27 22.4 84.38 71.53 12.84
28 22.3 87.50 71.56 15.94
29 19.1 90.63 72.55 18.07
30 16.8 93.75 73.26 20.49
31 16.8 96.88 73.26 23.62

23.62

Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Tabel 1.23Rekapitulasi Uji Smirnov - KolmogorofDistribusi Gumbel

No D critis D maks Keterangan

1. 24.4 23.62 D maks < D cr' Hipotesa Gumbel Diterima


2. 29.3 23.62 D maks < D cr' Hipotesa Gumbel Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

1.8.4.2.2 Uji Smirnov – Kolmogorof Distribusi Log Pearson III

Data : 31
Signifikan (%) : 5% 1%
D kritis (tabel nilai kritis uji smirnov kolmogorof) : 24,4% 29,3%
D max : 19,453% 19,453 %
𝑚
 Pe (x) = x 100%
𝑛+1

1
= x 100%
31+1
= 3,13

𝑙𝑜𝑔𝑋−𝑙𝑜𝑔 X
 K =
𝑆𝑑

2,6906−1,8145
=
0,4373
= 2,0036
Dari tabel distribusi Log Pearson III di peroleh Pt = 13,82
Tabel 1.24 Perhitungan Smirnov - KolmogorofDistribusi Log Pearson III
Tinggi Pe (x) Pt (x)
No. Log x Pe (x) - Pt (x)
Hujan (%) (%)
1 490.5 2.6906 3.1 13.82 10.70
2 453.9 2.6570 6.3 15.41 9.16
3 361.4 2.5580 9.4 20.07 10.69
4 296.1 2.4714 12.5 24.14 11.64
5 223.4 2.3491 15.6 29.91 14.28
6 176.2 2.2460 18.8 34.76 16.01
7 174.6 2.2420 21.9 34.95 13.07
8 159.7 2.2033 25.0 36.77 11.77
9 135.6 2.1323 28.1 40.12 11.99
10 129.1 2.1109 31.3 41.12 9.87
11 92.0 1.9638 34.4 48.05 13.67
12 67.2 1.8274 37.5 54.47 16.97
13 64.7 1.8109 40.6 55.25 14.62
14 59.5 1.7745 43.8 56.96 13.21
15 50.7 1.7050 46.9 60.23 13.36
16 44.6 1.6493 50.0 62.86 12.86
17 44.5 1.6484 53.1 62.90 9.78
18 43.0 1.6335 56.3 63.60 7.35
19 41.2 1.6149 59.4 64.48 5.10
20 40.5 1.6075 62.5 64.83 2.33
21 36.3 1.5599 65.6 67.07 1.44
22 35.2 1.5465 68.8 67.70 1.05
23 33.0 1.5185 71.9 69.02 2.86
24 28.4 1.4533 75.0 72.09 2.91
25 27.2 1.4346 78.1 72.97 5.16
26 25.8 1.4116 81.3 74.05 7.20
27 22.4 1.3502 84.4 76.94 7.44
28 22.3 1.3483 87.5 77.03 10.47
29 19.1 1.2810 90.6 80.20 10.43
30 16.8 1.2253 93.8 82.82 10.93
31 16.8 1.2253 96.9 82.82 14.05
Jumlah 56.2504
Rerata 1.8145
16.97
Simpangan Baku 0.4373
Koefesien Kepencengan 0.5845
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Tabel 1.25Rekapitulasi Uji Smirnov - KolmogorofDistribusi Log Pearson III


No D critis D maks Keterangan

1. 24.4 16.9724 D maks < D cr' Hipotesa Log Pearson Diterima


2. 29.3 16.9724 D maks < D cr' Hipotesa Log Pearson Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Tabel 1.26 Rekapitulasi Uji Distribusi


Uji Chi Square
Distribusi Gumbel Distribusi Log Pearson III
X Kritis X Kritis
X X
1% 5% 1% 5%
Hitung Hitung
11.345 7.815 9.21 5.99
16.05 Ditolak Ditolak 7.129 Ditolak Diterima

Uji Smirnov-Kolmogorof
Distribusi Gumbel Distribusi Log Pearson III
D Kritis D Kritis
D
D Maks 1% 5% 1% 5%
Maks
29.3 24.4 29.3 24.4
23.62 Diterima Diterima 16.97 Diterima Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Kesimpulan:
Dari tabel 1.25 rekapitulasi uji distribusi, analisis distribusi Log Pearson III
dianggap paling sesuai karena memiliki simpangan yang lebih kecil daripada analisis
distribusi gumbel.Jadi, hasil perhitungan curah hujan rancangan yang dianggap paling
sesuai, yaitu menggunakan distribusi Log Pearson III.
Daftar Bacaan :
Asdak, C. 2004. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta.
Harisuseno, D. 2013. Hidrologi Terapan. Malang.
Harto S, Br.1993. Analisis Hidrologi. Andi : Yogyakarta.
Montarcih, L & Soetopo, W. 2010. Statistika Terapan. Citra Malang : Malang.
Soemarto, C.D. 1987. Hidrologi Teknik. Surabaya : Usaha Nasional.
Soewarno. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data. Nova : Bandung.
Tabel Nilai Yn dan Sn
Tabel Cs Positif
Tabel Cs Negatif
Lampiran
Distribusi Normal Z
Sebaran nilai T

Anda mungkin juga menyukai