Anda di halaman 1dari 3

MATERI BIOMASSA

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN

Nama : Rara Atma Pratiwi


Kelas : 2LG

Pendahuluan:
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi,
limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer
serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga
digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah
biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber
energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara
berkesinambungan (suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang
sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain-
lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi tulang
punggung penghasil devisa negara.
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat
melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial untuk
dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup besar, yang
dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan limbah sebagai
bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung. Pertama, peningkatan efisiensi energi
secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan
terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya, karena seringkali membuang
limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga, mengurangi keperluan akan tempat
penimbunan sampah karena penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal,
khususnya di daerah perkotaan. Semua wilayah di Indonesia sesungguhnya menyimpan potensi
besar bagi pembangkitan listrik atau energi terbarukan ( renewable energy) dari kekayaan
biomassanya.

A. Pengertian Biomassa
Secara umum biomassa merupakan bahan yang dapat diperoleh dari tanaman baik secara
langsung maupun tidak langsung dan dimanfaatkan sebagai energi atau bahan dalam jumlah yang
besar. “Secara tidak langsung” mengacu pada produk yang diperoleh melalui peternakan dan
industri makanan. Biomassa disebut juga sebaga “fitomassa” dan seringkali diterjemahkan sebagai
bioresource atau sumber daya yang diperoleh dari hayati. Basis sumber daya meliputi ratusan dan
ribuan spesies tanaman, daratan dan lautan, berbagai sumber pertanian, perhutanan, dan limbah
residu dan proses industri, limbah dan kotoran hewan. Tanaman energi yang membuat perkebunan
energi skala besar akan menjadi salah satu biomassa yang menjanjikan, walaupun belum
dikomersialkan pada saat ini. Biomassa secara spesifik berarti kayu, rumput Napier, rapeseed, eceng
gondok, rumput laut raksasa, chlorella, serbuk gergaji, serpihan kayu, jerami, sekam padi, sampah
dapur, lumpur pulp, kotoran hewan, dan lain-lain. Biomass jenis perkebunan seperti kayu putih,
poplar hibrid, kelapa sawit, tebu, rumput gajah, dan lain-lain adalah termasuk kategori ini.
B. Aplikasi BiomassaModular Instalasi Shelter PLTBM BD 16-1000L adalah rangkaian digester
pembangkitan energi terbarukan berupa biometan ( biogas murni) bagi kepentingan menyalakan
generator ( genset bahan bakar biogas), gas sebagai bahan bakar kompor masak memasak,
membangkitkan dan menyimpan daya listrik dalam rangkaian battery accu (power bank) maupun
menyiapkan biogas murni guna didistribusi melalui kompresi kedalam tabung bertekanan ( energi
panas burner industri). Instalasi terdiri dari 16 unit digester BD 1000 L yang masing-masing unit
digesternya terbuat dari bahan HDPE (High Density Polyethylene), ketebalan 3 - 5 mm, memiliki
dimensi PLT ( Panjang =1 m, lebar =1 m, tinggi =1 m) bisa bertahan hingga diatas 3 tahun. Tangki
diperkuat rangka alumunium, .dirancang kuat bagi tekanan sampai 3 bar ( 45 psi) , sementara biogas
secara umum hanya memberi tekanan 3 psi. Instalasi dilengkapi dengan 1 unit pompa chopper
(grinder pumps), 6 tabung pemurnian biogas MP 1270, 1 unit Genset Biogas 5 KVA, 6 unit gas holder
BRT 1010 serta perlengkapan ( mini kompresor, manometer, water trap, valve, slang, pipa PVC)
serta kompor 2 tungku.(gambar 2.1) .

Gambar 2.1. Contoh PLTBM

Instalasi pembangkitan listrik PLTBM melalui generator set (genset) berbahan bakar biogas
murni ini dilengkapi dengan rangkaian seri penyimpan daya (4 unit battery 12 V / 40 Ah dengan
kapasitas penyimpanan daya 1,92 KWH), kemudian sistim pengisian ( charger regulator) dan
konversi daya ke listrik dari battery ke arus (AC 220 Volt) melalui inverter 1 KW. Kapasitas digester
16 unit @1 m3, ~ 16 m3, memerlukan input material, pada saat pertama pengisian 16 m3 dan hari
selanjutnya 800 liter/ hari berupa bubur biomassa (sampah, gulma kebun, gulma air maupun
kotoran ternak). Pada kondisi pemenuhan 800 liter/ hari, Instalasi BD 16-1000 L menghasilkan
biometan (biogas murni) > 80 % metan ( CH4) sebanyak 32 m3 yang memiliki daya nyala dan kalori
tinggi sebagai bahan kompor guna masak memasak maupun burner industri setara dengan 16 kg
LPG/ hari atau ketika dijadikan bahan bakar generator akan memberikan output daya listrik 32 KWH
( Kilo Watt Hour)/hari.
Keperluan lahan pendirian instalasi ini 16 m2= (1 m x 16 m), namun keunggulan lain dari
instalasi digester ini adalah fleksibilitas kapasitas (scalable) dan dapat dibangun multi skala. Pada
kondisi bertambahnya material input yang akan diolah, dapat dilakukan penambahan unit BD 1000 L
dan akan terkoneksi langsung kepada sistim pembangkitan biogas eksisting sebelumnya.
Selain penerimaan manfaat berupa bahan bakar gas sebagai suatu energi baru terbarukan
diatas, instalasi Shelter BD 16-1000L menghasilkan lumpur ( slurry) dengan kualitas pupuk cair
organik sebanyak 3, 200 liter/ hari. Lumpur ini dapat ditingkatkan kualitasnya dengan menambahkan
kedalamnya aneka bakteri ( penambat N2, pelarut posfat dan KCL) atau zat tumbuh, sehingga
memiliki nilai tambah ( added value) sebagai pupuk hayati atau pupuk organik
C. Pemanfaatan Biomassa
1. Biobriket
Biomassa lain dengan cara dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur. Briket
yang terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja yang bisa di bikin briket.
Biomassa lain seperti sekam, arang sekam, serbuk gergaji, serbuk kayu, dan limbah-limbah biomassa
yang lainnya. Pembuatan briket tidak terlalu sulit, alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.

2. Pirolisa
Pirolisa adalah penguraian biomassa (lysis) karena panas (pyro) pada suhu yang lebih dari
150oC. Pada proses pirolisa terdapat beberapa tingkatan proses, yaitu pirolisa primer dan pirolisa
sekunder (gambar 2.2). Pirolisa primer adalah pirolisa yang terjadi pada bahan baku (umpan),
sedangkan pirolisa sekunder adalah pirolisa yang terjadi atas partikel dan gas/uap hasil pirolisa
primer. Penting diingat bahwa pirolisa adalah penguraian karena panas, sehingga keberadaan
O2 dihindari pada proses tersebut karena akan memicu reaksi pembakaran.

Gambar 2.2.
Bagan proses pirolisa dengan energi pembakaran gas hasil pirolisa

3. Gasifikasi
Secara sederhana, gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai proses konversi bahan
selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier) menjadi bahan bakar (gambar 2.3). Gas tersebut
dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk menggerakan generator pembangkit listrik.
Gasifikasi merupakan salah satu alternatif dalam rangka program penghematan dan diversifikasi
energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi masalah penanganan dan pemanfaatan
limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan. Ada tiga bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu : (a)
unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi atau gasifier, (b) unit
pemurnian gas, (c) unit pemanfaatan gas.

Gambar 2.3 Skema gasifikasi biomassa dan sistem pembangkit daya

Anda mungkin juga menyukai