Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PAI ( PENDIDIKAN AGAMA ISLAM )

OLEH

NAMA : HANNY UTAMA DEWI

KELAS : VIII.3

SMP NEGERI 54 PALEMBANG


Kisah Nabi Ishaq a.s

Nabi Ishaq adalah putra kedua Nabi Ibrahim setelah Nabi Ismail. Ibunya bernama Sarah yang
juga merupakan orang tua dari Nabi Yaqub. Nabi Ishaq diutus untuk masyarakat Kana'an, khususnya
di kota Hebron (al-Khalil), karena kaumnya tidak mengenal Allah. Kisah Nabi Ishaq sangat sedikit
diceritakan dalam Al-Qur'an. Nabi Ishaq disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 17 kali.

Nama Ishaq berasal dari bahasa Yahudi Yis.h.a-q yang berarti tertawa/tersenyum. Kata itu
didapatkan dari ibunya, Sarah yang tersenyum tidak percaya ketika mendapatkan kabar gembira dari
Malaikat Jibril.

Sebelum kelahiran Ishaq, Sarah dan suaminya, Ibrahim, mendapat kabar gembira dari Allah
melalui malaikat Jibril. Dalam pesan itu malaikat Jibril menyampaikan bahwa Sarah akan melahirkan
seorang anak laki-laki bernama Ishaq yang kelak akan menjadi seorang nabi.

Kenabian Ishaq telah diterangkan dalam Al Qur'an surat An Nisaa ayat 163 yang berbunyi:

ۚ ‫إِنَّا أَ ْو َح ْينَا إِلَي َْك َك َما أ َ ْو َح ْينَا إِلَى نُوح َوالنَّبِيِينَ ِم ْن بَ ْع ِد ِه‬
ِ ‫وب َو ْاْل َ ْس َب‬
‫اط‬ َ ُ‫يم َو ِإ ْس َما ِعي َل َوإِ ْس َحاقَ َو َي ْعق‬َ ‫َوأَ ْو َح ْينَا إِلَى ِإب َْرا ِه‬
‫س‬َ ُ‫ُّوب َويُون‬ َ ‫سى َوأَي‬ َ ‫َو ِعي‬
ً ُ‫سلَ ْي َمانَ ۚ َوآتَ ْينَا دَ ُاوودَ زَ ب‬
‫ورا‬ ُ ‫َارونَ َو‬ ُ ‫َوه‬

Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang datang kemudian. Dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'kub, dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (An Nisa': 163)

Maksud ayat di atas ialah ketika Allah berfirman kepada nabi Muhammad bahwa sebelum
beliau, telah diturunkan pula wahyu kepada nabi-nabi tersebut. Dengan demikian kenabian
Ishaq tidak dapat diragukan kebenarannya.

Namun, Sarah tersenyum karena merasa heran dan aneh. Dia merasa aneh karena tidak mungkin
dia dan suaminya dapat memberi keturunan jika usia mereka sudah cukup tua, yaitu Sarah berusia 90
tahun dan Nabi Ibrahim 120 tahun. Ishaq pun akhirnya terlahir di kota Hebron di daerah Kana'an pada
tahun 1897 SM.

Sebelum kita melanjutkan kisah nabi Ishaq ada baiknya dimulai dengan nabi Ibrahim
yang kedatangan tamu ketika berada di Palestina.

Malam itu ketika mereka hendak tidur dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Nabi
Ibrahim yang senang dengan kedatangan tamu akhirnya bangkit dan membukakan pintunya.
Ternyata ada tamu tiga orang. Dengan segera beliau menyuruh istrinya untuk membuatkan
perjamuan malam pada ketiga tamunya. Sambil menunggu santapan yang dimasak oleh Sarah
dihidangkan, nabi Ibrahim menanyakan keberadaan tamu itu. Katanya : "Jika boleh tahu, dari
mana tuan-tuan ini dan hendak kemana sehingga kemalaman diperjalanan, "tanya nabi
Ibrahim kepada tiga tamunya. Tamu-tamu yang menyerupai manusia dan sebenarnya
malaikat itu menjawab : "Mohon maaf kekasih Allah jika saya mengganggu istirahat anda,
"kata ketiga tamu itu. Nabi Ibrahim terenyuh hatinya karena ia disebut kekasih Allah. Dan
segera mengetahui bahwa tamunya bukan orang jahat sebab sudah mengetahui
keberadaannya.
" Kami senang kedatangan saudara-saudara. Namun saya ingin bertanya apakah ada
keperluan hingga malam-malam begini saudara sudi ke rumah hamba ? "tanya nabi Ibrahim
kepada tamunya. Namun sebelum tamu itu menjawab, Sarah sudah keluar dengan membawa
hidangan,sehingga perbincangan mereka terhernti. " Mari silahkan makan, saya minta maaf
karena hidangan ini mungkin tidak sesuai dengan selera anda, "ajak nabi Ibrahim kemudian
mengambil beberapa potong roti. Namun ketiga tamunya tidak mau memakan juga. Mereka
hanya menganggukkan kepalanya saja ketika mendengar ajakan nabi Ibrahim.

Karena tamunya tidak mau memakan hidangan itu maka membuat cemas dalam hati nabi
Ibrahim. Nabi Ibrahim tidak meneruskan makanan yang telah dipegangnya. la menatap ketiga
tamunya dengan tidak berkedip sama sekali. Kemudian menanyakan lebih lanjut. Katanya :
Mengapa tuan-tuan tidak memakan makanan yang yang telah dihidangkan. Apakah tidak
sesuai dengan selera tuan, "tanyanya pada ketiga tamu yang sedari tadi memandangi nabi
ibrahim.
“ Mohon maaf, kami telah menyusahkan kalian. Aku dan teman-temanku tidak mempunyai
nafsu makan sama sekali, "kata seorang tamu yang mewakili keduanya. Kemudian mereka
meneruskan ucapannya: "Kami adalah tiga malaikat yang diutus oleh Allah untuk mengabari
kalian berdua.

Kami akan mengabarkan kepadamu, bahwa isteri tuan akan mempunyai anak yang alim
dan shaleh, "ujar mereka bertiga. Demi mendengar hal itu, Sarah yang dari tadi berada di
balik pintu segera menghambur pada nabi Ibrahim.

" Benarkah aku akan mempunyai anak, sedangkan usia kami telah tua ? "tanya nabi
Ibrahim yang bersamaan dengan isterinya kepada para malaikat itu. Mereka tidak percaya
dengan khabar yang dibawa malaikat itu. Sebab mereka mengira tidak akan mempunyai
keturunan lagi dikarenakan usianya yang sudah tua.

Namun ketiga malaikat itu meyakinkan dengan kata-kata : "Kami menyampaikan khabar
gembira yang benar kepada kalian. Janganlah kalian termasuk orang-orang yang
berputus.asa, "kata ketiga malaikat itu berusaha meyakinkan.
Perbincangan malaikat dengan nabi Ibrahim tentang isterinya yang akan hamil diabadikan
dalam

Al Qur'an surat Al Hijr ayat 52 sampai 56:

. َ‫س ََل ًما قَا َل إِنَّا ِم ْن ُك ْم َو ِجلُون‬


َ ‫علَ ْي ِه فَقَالُوا‬
َ ‫ِإ ْذ دَ َخلُوا‬
Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam". Berkata Ibrahim:
"Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu".

َ ‫قَالُوا َل تَ ْو َج ْل ِإنَّا نُ َب ِش ُر َك ِبغُ ََلم‬


. ‫ع ِليم‬
Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira
kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim".

. َ‫ي ْال ِكبَ ُر فَبِ َم ت ُ َب ِش ُرون‬ َّ ‫علَى أَ ْن َم‬


َ ِ‫سن‬ َّ ‫قَا َل أ َ َب‬
َ ‫ش ْرت ُ ُمونِي‬
Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah
lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan
ini?"

. َ‫ق فَ ََل ت َ ُك ْن ِمنَ ْالقَانِ ِطين‬


ِ ‫َاك ِب ْال َح‬ َّ َ‫قَالُوا ب‬
َ ‫ش ْرن‬
Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka
janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa".

. َ‫ط ِم ْن َر ْح َم ِة َربِ ِه ِإ َّل الضَّالُّون‬


ُ َ‫قَا َل َو َم ْن يَ ْقن‬
Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-
orang yang sesat".

Mendengar berita itu, isterinya (Sarah) tertawa sebab pada usianya yang telah lanjut baru
dikaruniai anak. Meskipun demikian ia bersyukur sebab doa yang dipanjatkan kepada Allah
diterima.

Setelah mendengar khabar yang menggembirakan sekaligus menggelikan ini Siti Sarah
lari ke dalam kamarnya dan tetap tertawa. Sedangkan nabi Ibrahim masih berbincang-bincang
dengan para tamunya. '
.
Allah Maha Benar. Sebab tidak lama setelah kedatangan para malaikat itu Siti Sarah
hamil. Dalam keadaan demikian ia tetap bersyukur dan tetap berdoa agar anak yang
dikandungnya kelak mempunyai budi pekerti yang baik.

Sesuai janji Allah anak itu lahir dengan selamat dan menjadi panutan kaumnya. Sebab semua
yang diperintahkan olehnya selalu diikuti oleh kaumnya.
Setelah lahir anak itu diberi nama Ishaq. Sebagian ulama menerangkan bahwa asal kata-
kata Ishaq berarti tertawa. Ada pula yang mengatakan bahwa Ishaq itu berarti tersenyum,
artinya semua orang yang diberi tahu oleh Siti Sarah akan kehamilannya sama tersenyum.

Dalam surat Hud juga telah dijelaskan mengenai khabar gembira yang dibawa malaikat
pada Ibrahim, yang artinya :

" Ketika itu isteri Ibrahim (Siti Sarah) sedang berdiri, maka tertawalah ia ketika Allah
memberi khabar gembira kepadanya, bahwa ia akan mempunyai seorang anak yakni Ishaq
akan mempunyai keturunan bernama Ya'kub. Lalu Sarah berkata: "Hai kiranya sungguh
mengherankan benar aku akan beranak padahal usiaku dan suamiku telah tua. Malaikat
berkata: Adakah engkau melihat kekuasaan Allah ? Itulah rahmat dan karunia-Nya
kepadamu dan ahli rumah tanggamu semua. Sesungguhnya Allah Maha Mulia Terpuji. (Hud:
71 - 73)

Allahpun berfirman dalam Al Qur'an surat Shood ayat 45 sampai 47 :

‫ار‬
ِ ‫ص‬َ ‫وب أُو ِلي ْاْل َ ْيدِي َو ْاْل َ ْب‬ َ ‫َوا ْذ ُك ْر ِع َبادَنَا إِب َْرا ِه‬
َ ُ‫يم َو ِإ ْس َحاقَ َو َي ْعق‬

‫صة ِذ ْك َرى الد َِّار‬ ْ َ‫إِنَّا أَ ْخل‬


َ ‫صنَا ُه ْم بِخَا ِل‬

ِ ‫طفَيْنَ ْاْل َ ْخ َي‬


‫ار‬ ْ ‫َو ِإنَّ ُه ْم ِع ْندَنَا لَ ِمنَ ْال ُم‬
َ ‫ص‬
Artinya: Perhatikanlah riwayat hamba-hamba Kami, Ibrahim, Ishaq, dan Ya'kub. Semuanya
mempunyai kekuatan-kekuatan yang hebat dan pemandangan luas. Kami mensucikan mereka
dengan kesucian yaitu mengingat Kami dan kampung akherat. Sesungguhnya mereka itu,
pada sisi Kami termasuk golongan orang-orang baik.

Ishaq merupakan anak kedua dari Nabi Ibrahim dan Sarah setelah Ismail. Bersama Ismail, ia
mejadi penerus ayahnya untuk berdakwah di jalan Allah. Ketika Ibrahim telah sangat tua, Ishaq belum
juga menikah. Ibrahim tidak mengizinkan Ishaq menikah dengan wanita Kana'an karena
masyarakatnya tidak mengenal Allah dan asing terhadap keluarganya. Karena itu, Ibrahim
memerintah seorang pelayan untuk pergi ke Harran, Irak dan membawa seorang perempuan dari
keluarganya. Perempuan yang dimaksud itu adalah Rafqah binti Batuwael bin Nahur, saudara Ibrahim
yang kemudian dinikahkan dengan Ishaq.

Setelah 10 tahun Ishaq menikah dengan Rafqah, lahirlah dua anak kembar. Anak pertama diberi
nama Al-Aish dan anak kedua Yaqub yang lahir dengan memegang kaki saudaranya. Dari Ishaq-lah
kemudian terlahir nabi-nabi Bani Israil. Nabi Ishaq meninggal pada tahun 1717 SM, pada usia 180
tahun.

Nabi Ishaq a.s di dalam al-qur’an


Pada Surat Al-Baqarah [2] : ayat 133, 136, 140, Firman Allah SWT :
[2:133] Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata
kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami
akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu)
Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
[2:136] Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub dan
anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara
mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
[2:140] ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Yakub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?"
Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim
dari pada orang yang menyembunyikan syahadat dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah
sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.
Pada Surat Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 84, Firman Allah SWT :
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan
yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang
diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-
bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri."

Pada SuratAn-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 163, Firman Allah SWT :


Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, 'Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Pada Surat Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 84, Firman Allah SWT :
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada keduanya masing-
masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri
petunjuk, dan kepada sebagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub,
Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik.

Pada Surat Huud (Hud) [11] : ayat 71, Firman Allah SWT :
Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya
berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Yakub.

Pada Surat Yuusuf (Yusuf) [12] : ayat 6 dan 38, Firman Allah SWT :
[12:6] Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya
kepadamu sebagian dari takbir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu
dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada
dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[12:38] Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tiadalah
patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian
itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi
kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).
Pada Surat Ibraahiim (Ibrahim) [14] : ayat 39, Firman Allah SWT :
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan
Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do'a.

Pada Surat Maryam [19] : ayat 49, Firman Allah SWT :


Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah
selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Yakub. Dan masing-masingnya Kami
angkat menjadi nabi.

Pada Surat Al-Anbiyaa' (Al-Anbiya') [21] : ayat 72, Firman Allah SWT :
"Dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshak dan Yakub, sebagai suatu
anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh."

Pada Surat Al-'Ankabuut (Al-'Ankabut) [29] : ayat 27, Firman Allah SWT :
"Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan
Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan
sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh."

Pada Surat Ash-Shaaffaat (As-Saffat) [37] : ayat 112 dan 113, Firman Allah SWT :
"Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk
orang-orang yang saleh. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara
anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri
dengan nyata."

Pada Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 45, Firman Allah SWT :
"Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Yakub yang mempunyai perbuatan-
perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi."

Anda mungkin juga menyukai