Anda di halaman 1dari 13

RESISTOR

Nama: Rara Atma Pratiwi


1 LG

JENIS-JENIS RESISTOR
1. Jenis Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

Resistor tetap umumnya berbentuk garis zig-zag

Resistor tetap merupakan jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan
resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak
digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Untuk jenis resistor
tetap, salah satu cirinya yang dapat kalian ingat adalah nilai dari resistansinya yang
tidak dapat berubah karena dalam proses pembuatannya telah ditentukan nilai tetap
dari resistor tersebut.

Jenis-Jenis Resistor Tetap (Fixed Resistor)

A.Resistor Komposisi Karbon (Carbon Composition Resistor)

Jenis Resistor komposisi karbon dibuat dari campuran karbon atau grafit dengan
bahan isolasi yang berfungsi untuk membungkusnya. Jenis Resistor komposisi
karbon merupakan resistor jenis rendah yang memiliki induktansi yang rendah
sehingga sangat ideal dipergunakan dalam frekuensi tinggi tetapi umumnya resistor
jenis ini cukup menganggu karena menimbulkan noise dan kurang stabil ketika
panas. Jenis Resistor komposisi karbon merupakan jenis resistor yang tergolong
murah dipasaran dan umumnya dipergunakan dalam suatu rangkaian listrik.
Model Resistor Komposisi Karbon

Resistor komposisi umumnya diberi awalan "CR" pada penulisannya,


contoh CR10kΩ dan tersedia dalam kemasan E6 ( ± 20% toleransi), E12 ( ±
10% toleransi) dan E24 ( ± 5% toleransi) dengan daya0.125 atau 1/4 Watt
sampai 5 Watt. Karena memiliki nilai toleransi yang cukup besar sehingga kurang
presisi (akurat) dalam penggunaanya.

B. Resistor Film
Jenis Resistor film dibedakan berdasarkan bahan pembuatannya yaitu resistor film
metal, resistor film karbon, resistor film oxide. Jenis resistor film umumnya dibuat
dengan memasukkan logam murni, seperti nikel atau sebuah film oxide seperti tin-
oxide yang dimasukkan kedalam keramik batang

 Resistor Film Karbon

Jenis Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan
atau dibungkus isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya
tergantung pada proporsi antara karbon dan isolator. Pada prinsipnya semakin
besar campuran bahan karbonnya yang terdapat pada resistor maka semakin kecil
nilai resistansi yang didapatkan.

Nilai resistansi resistor film karbon yang umumnya terdapat di pasaran berkisar
diantara 1Ω hingga 10MΩ dengan nilai daya berkisar 1/6W sampai 5W. Karena
rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja dengan
baik di suhu yang berkisar antara -55°C hingga 155°C.
 Resistor Film Metal

Jenis Resistor jenis film metal memiliki kestabilan suhu yang lebih baik dibanding
film karbon, tidak mudah noise serta memiliki frekuensi yang lebih baik atau
diaplikasikan dalam frekuensi radio. Metal Film Resistor adalah jenis Resistor
yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong
berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan
ketebalan spiral logam.

Resistor film oxide merupakan yang terbaik dalam mengalirkan arus gelombang
dengan suhu yang lebih tinggi dibanding resistor fim metal.

Model Resistor Film

Metal Film Resistor umumnya ditulis dengan awalan "MFR"


contohnya MFR100kΩ dan "CF" untuk resistor film karbon. Metal film resistors
tersedia dalam beberapa tipe kemasan seperti E24(±5% dan ±2%
toleransi), E96 (±1% toleransi) and E192 (±0.5%, ±0.25% & ±0.1% toleransi)
dengan daya 0.05 (1/20th) Watt sampai 1/2 Watt.

C. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Jenis Resistor kawat yang digunakan sekarang


Satu lagi tipe jenis resistor tetap yaitu resistor kawat, resistor ini dibuat dengan
cara melilitkan kawat kedalam keramik lalu membungkusnya dengan bahan
isolator. Bentuk fisik dari resistor ini cukup bervariasi dan memiliki ukuran yang
relatif besar. Karena jenis resistor kawat umumnya memiliki besaran resistansi
yang tergolong tinggi dan tahan terhadap temperatur tinggi, resistor ini hanya
digunakan pada rangkaian power.

Model Resistor Kawat

Resistor kawat umumnya ditulis dengan awalan "WH" atau "W"


contohnya (WH10Ω) dan tersedia dalam kemasan WH aluminium (±1%, ±2%,
±5% & ±10% toleransi) atau W yang ditutupi enamel (seperti kaca) memiliki
(±1%, ±2% & ±5% toleransi) dengan daya dari 1W to 300W atau lebih.

2. Jenis Resistor Variabel

Jenis Resistor variabel atau disebut resistor tidak tetap merupakan jenis resistor
yang nilai resistansinya tau tahananya dapat berubah dan diatur sesuai denganyang
diinginan. Pada dasarnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer,
Rheostat dan Trimpot.
A. Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang paling sering digunakan.


Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat
pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan
Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni


linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah
perubahan nilai resistansinya berbanding lurus dengan arah putaran pengaturnya.
Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan
nilai resistansinya yang didasarkan pada perhitungan logaritmik.

Untuk membedakan potensiometer linier dan logaritmik cukup melihat kode huruf
yang mana huruf A menandakan potensiometer linier sedangkan huruf B
menandakan potensiometer logaritmik.

B. Rheostat

Rheostat merupakan jenis jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada
Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan
pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian
atas Toroid.
C. Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer)
adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki
ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai
resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar
porosnya.

Sifat dan fisik trimpot sebenarnya sama dengan potensiometer yag membedakan
ukuran trimpot jauh lebih kecil. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi
2, yakni linier dan logaritmik yang mana huruf A trimpot linier dan huruf B
trimpot logaritmik.

C. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah karena
dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari
“Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC
(Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).

Bentuk dan Simbol Thermistor :


D. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya
dapat berubah karena dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.

Bentuk dan Simbol jenis LDR :

Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor.
Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan
pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang
ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan
resistor variable.
Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari
cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai
dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai
toleransi resistor.
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke
4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai
toleransi resistor.
3. Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5
cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan
coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor
tersebut.
Kode Huruf Resistor
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah
karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang
dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai
resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai
resistansi dan toleransi resistor.

Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :


 R, berarti x1 (Ohm)
 K, berarti x1000 (KOhm)
 M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
 F, untuk toleransi 1%
 G, untuk toleransi 2%
 J, untuk toleransi 5%
 K, untuk toleransi 10%
 M, untuk toleransi 20%
Dalam menentukan suatu resistor dalam suatu rangkaian elektronika yang harus
diingat selain menentukan nilai resistansinya adalah menentukankan kapasitas
daya dan toleransinya.
KAPASITOR
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator)
adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam
waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor
tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang
berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu
pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah
satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)


1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)

Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor


yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya
sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf
“C”.
Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika

Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen


Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki
banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.

Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian


Elektronika :

 Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik


 Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
 Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
 Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
 Sebagai Kopling
 Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
 Sebagai Penggeser Fasa
 Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang
digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
Jenis-Jenis Kapasitor

Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2 Jenis
yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan
singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor :

A. KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)

Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan
atau tidak berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya
Tetap :

1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan
berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki
arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika.
Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan
Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan
Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi
SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester


dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam
rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)

3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada
umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor
Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam
Rangkaian Elektronika.

4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)

Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika.
Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF.
Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas
arah.

5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)

Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit
(Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat
dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki
Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium
sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya
nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF).
Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi,
Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan,
Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik
dan melampui batas kamampuan tegangannya.

6. Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti
halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit.
Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan
Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat
beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit
lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam
ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum
merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada
peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.

B. KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)

Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau
berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. VARCO (Variable Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang
lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi
pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai
Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF

2. Trimmer

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil
sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya.
Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga
terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga
nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

Anda mungkin juga menyukai