Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari
pembagian tahapan seksual menurut Kaplan adalah berikut ini :
1. Fase desire
Dipengaruhi oleh penyakit, masalah hubungan dengan pasangan, harapan kultural,
kecemasan akan kemampuan seks. Hasrat pada lansia wanita mungkin menurun seiring
makin lanjutnya usia, tetapi bias bervariasi. Interval untuk meningkatkan hasrat seksual pada
lansia pria meningkat serta testoteron menurun secara bertahap sejak usia 55 tahun akan
mempengaruhi libido.
2. Fase arousal
Lansia wanita : pembesaran payudara berkurang; terjadi penurunan flushing,
elastisitas dinding vagina, lubrikasi vagina dan peregangan otot-otot; iritasi uretra dan
kandung kemih.
Lansia pria : ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat;
penurunan produksi sperma sejak usia 40tahun akibat penurunan testoteron; elevasi
testis ke perineum lebih lambat.
3. Fase orgasmic
Lansia wanita : tanggapan orgasme kurang intens disertai lebih sedikit konstraksil
kemampuan mendapatkan orgasme multipel berkurang.
Lansia pria : kemampuan mengontrol ejakulasi membaik; kekuatan dan jumlah
konstraksi otot berkurang; volume ejakulat menurun.
Tabel perubahan fisiologi dari aktivitas seksual yang diakibatkan oleh proses menua
menurut Kaplan
Fase
tanggapan Pada wanita lansia Pada pria lansia
seksual
Fase desire Terutama dipengaruhi oleh penyakit Interval untuk meningkaatkan hasrat
baik dirinya sendiri atau pasangan, melakukan kontak seksual
masalah hubungan antar keduanya, meningkat;hasrat sangat dipengaruhi
harapan kultural dan hal-hal tentang oleh penyakit; kecemasan akan
harga diri. Desire pada lansia wanita kemampuan seks dan masalah hubungan
mungkin menurun dengan makin antara pasangan. Mulai usia 55 th
lanjutny usia, tetapi hal ini bisa testosteron menurun bertahap yang akan
bervariasi. mempengaruhi libido.
Pembesaran payudara berkurang, M embutuhkan waktu lebih lama untuk
semburat panas dikulit menurun; ereksi; ereksi kurang begitu kuat;
Fase arousal elastisitas dinding vagina menurun; testosteron menurun; produksi sperma
iritasi uretra dan kandung kemih menurun bertahap mulai usia 40 th;
meningkat;otot-otot yang menegang elevasi testis ke perinium lebih lambat
pada fase ini menurun. dan sedikit; penguasaan atas ejakulasi
biasany membaik.