Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN STROKE
Juniartha Semara Putra
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
DENGAN STROKE
1. IDENTITAS DIRI KLIEN
Nama : Tn. W
Umur : 53 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Gamping Tengah, Kecamatan Gamping, Yogyakarta
Status perkawinan: Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Lama bekerja : 15 tahun
Sumber : Klien dan keluarga
I. STRUKTUR KELUARGA
No Nama Umur JK Hub dg klien Pendd Pekerjaan Keterangan

1 Ny. I 46 th P Istri SLTA Swasta

2 Tn. Y 25 th L Anak SLTA Swasta


3 Ny. Y 23 th P Menantu SLTA Swasta
Genogram
<!–[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]> SHAPE \*
MERGEFORMAT <![endif]–>

<!–[if mso
& !supportInlineShapes & supportFields]> <![endif]–
>

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal 1 rmh
+ : Meninggal

III. RIWAYAT KELUARGA


Keluarga klien ada yang menderita stroke yaitu kakak pertama.

IV. RIWAYAT PENYAKIT


1. Keluhan utama saat ini:
Klien tidak dapat berkomunikasi dengan baik, mengalami kelumpuhan di wajah dan
extremitas gerak. Klien bedrest total.
2. Apa yang dipikirkan saat ini:
Tidak terkaji, klien tidak jelas bicaranya.
3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini:
Tidak terkaji, klien tidak jelas bicaranya.
4. Riwayat penyakit dahulu:
Klien jatuh 6 tahun yang lalu dari truk. Luka di kepala dan badan sebelah kanan. Lalu
klien mengeluh lumpuh di sebelah kiri menjalar di sebelah kanan akhirnya lumpuh
semua.

V. PENGKAJIAN
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Istri klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi badan mempunyai kekuatan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari, dan keadaan sakit bila merasa tidak enak badan hingga
tidak bisa bangun. Bila merasa sakit diobati sendiri dulu lalu jika tidak sembuh dibawa
ke dokter.
2. Pola nutrisi
Jumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama nasi, biskuit, sayur-sayuran, daging, tahu, tempe.
Minum kira-kira 6 gelas perhari air putih kadang kadang ditambah susu.
Jenis : Nasi, lauk nabati/hewani, sayur, buah, susu kadang-kadang , tidak ada alergi makanan.
Jenis minuman: air putih dan teh, tidak pernah minum alkohol.
3. Pola eliminasi:
B.A.B : Tidak teratur, istri klien mengatakan biasanya seminggu sekali pada pagi hari.
Keluhan tidak bisa menahan berak padahal jika pagi hari kadang klien sendiri. Jadi
kadang berak di celana.
B.A.K: Teratur 3 – 4 kali sehari, Keluhan tidak bisa menahan pipis. padahal jika pagi
hari kadang klien sendiri. Jadi kadang pipis di celana
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3

Makan / minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah / berjalan

Ambulasi / ROM
Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
5. Pola tidur dan istirahat
Klien terbiasa tidur mulai pukul 08.00 sampai jam 10.00 saat tidak ada orang, jika malam
klien sering pukul 01.00 klien terbangun dan tidak bisa tidur kembali, tetapi kadang bisa
tidur kembali dan bangun tidur pukul 06.00.
6. Pola perceptual
Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas, tidak pakai kaca mata.
Pendengaran : masih jelas untuk mendengar.
Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.
Sensasi :Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri : Klien merasa pasrah dengan keadaannya saat ini.
Ideal diri : Klien merasa sudah pasrah kepada Sang Pencipta.
Harga dri : Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna dan menjadi beban.
dentitas diri : Klien pasrah menerima keadaannya, malu dengan keadaannya.
eran diri : Klien tidak mampu menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah.
8. Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari klien mengalami hambatan karena tidak bisa bicara
jelas dan lancar. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Klien tinggal
bersama, 1 anak ,istri dan menantunya. Anak yang lain telah menikah dan tinggal tidak
serumah dan jauh.
9. Pola managemen koping stres
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya. Keadaan
sakit ini tidak bisa diatasi karena klien dan istri sudah habis biaya banyak untuk
mengobati di RS tidak berhasil lalu ke alternatif juga tidak sehingga harta benda habis.
11. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Sejak sakit, klien
tidak mengikuti kegiatan keagamaan.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Pemeriksaan fisik
– Tingkat kesadaran : Compos Mentis
– TD : 110/70mmHg. Nadi: 80x/menit, Respirasi : 20x/menit
– Temperatur : 36,5°C, BB : Tidak terkaji dan TB : 164 Cm
– Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih
– Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
– Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-),turgor kulit baik,
– Abdomen : Tidak ada Ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-)
– Ekstremitas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan dan kaki bersih.
2. Pemeriksaan Panca Indera
a. Penglihatan (mata) :
– Bola mata : simetris tidak ada kelainan
– Konjunctiva : tidak anemis
– Sklera : tidak ikterik
– Reflek pupil : +/+
– Visus : 6/6
b. Pendengaran(telinga) :
– Bentuk telinga simetris
– Nyeri tekan tidak ada
– Liang telinga : serumen tidak ada
– Gangguan pendengaran tidak ada.
c. Pengecapan( mulut )
– Gigi geligi kotor, gigi masih bagus, ada beberapa yang tanggal.
– Lidah bersih
– Sensasi rasa manis ,asin dan pahit(+)
d. Sensasi(kulit)
– Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu(+)
– Turgor kulit : baik
e. Penciuman(hidung)
– Lubang hidung simetris
– Septum nasi : lurus
– Konka : normal
– Tidak ada sekret.

VII. ANALISA DATA


DATA PROBLEM ETIOLOGI

DS: Istri klien mengatakan klien tidak bisa menahan berak dan
kencing padahal jika pagi hari tidak ada orang.
DO: Saat ditanya bisa menahan pipis atau berak, klien Defisit Self Care : Kerusakan
menggeleng toileting neuromuskular

DS: Istri klien mengatakan klien hanya tiduran saja, paling jika Kerusakan
mandi klien dibawa ke kamar mandi Gangguan Mobilitas muskuloskeletal &
DO: Klien nampak tiduran di tempat tidur dan bedrest total Fisik neuromuscular
VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Self Care : toileting b.d Kerusakan neuromuskular.
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kerusakan muskuloskeletal & neuromuscular.

IX. RENCANA KEPERAWATAN


RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI
1. Monitor kemempuan klien untuk
perawatan diri yang mandiri.
2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-
alat bantu untuk kebersihan diri,
berpakaian, berhias, toileting dan
TIU: makan.
Setelah dilakukan perawatan selama 1 3. Sediakan bantuan sampai klien
minggu klien dapat melakukan ADLS mampu secara utuh untuk melakukan
dengan bantuan self-care
Defisit Self Care : TIK: Setelah dilakukan 4 x kunjungan 4. Ajarkan klien/ keluarga untuk
toileting b.d klien dapat : mendorong kemandirian, untuk
Kerusakan 1. Terbebas dari bau badan memberikan bantuan hanya jika pasien
neuromuskular2. dapat melakukan ADLS dengan bantuan tidak mampu untuk melakukannya.

1.Kaji faktor penyebab imobilitas


2.Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan
lain tentang teknik ambulasi
TIU: 3. Kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
Setelah dilakukan perawatan
4. Latih pasien dalam pemenuhan
selama 1 minggu klien mengerti kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
tujuan dari peningkatan kemampuan
mobilitas. 5. Dampingi dan Bantu pasien saat
TIK: mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
ADLs ps.
Gangguan Setelah dilakukan 4 kali 6.Ajarkan pasien bagaimana merubah
Mobilitas Fisik b.d kunjungan klien dapat: posisi dan berikan bantuan jika
Kerusakan 1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik diperlukan.
muskuloskeletal &2. Mengerti tujuan dari peningkatan 5. Anjurkan klien untuk meningkatkan
neuromuscular mobilitas aktifitas fisik.

X. CATATAN PERKEMBANGAN
No
Dx Waktu Implementasi Evaluasi
S: Istri klien mengatakan
klien tidak bisa menahan
berak dan kencing padahal
jika pagi hari tidak ada orang.
O: Klien ditanya apakah bisa
menahan pipis atau
Senin 15 berak,menggeleneg
Desember A: Masalah belum teratasi
2008 j 12.00 –– Mengkaji kemampuan Tn. W dalam P: -pasang kondom kateter
1 12.45 toileting besok
-pasang pampers

S: Klien mengatakan terima


kasih dan merasa baikan.
O: Klien bersih, tidak ada bau
badan, linen bersih.
Selasa, 16 A: Masalah teratasi sebagian
Desember – Membersihkan linen klien P: – ajari keluarga tentang
2008 j 08.00 –– Memasang kondom kateter perawatan kondom kateter
1 10.00 – Mengganti pakaian klien – pasang pampers
S: Klien mengatakan terima
kasih dan merasa sudah enak.
O: Kondom kateter terpasang,
pampers terpasang, klien
sudah bersih
A:Masalah teratasi.
P:- motivasi kepada keluarga
Rabu, –
17 Melakukan perawatan kondom untuk melakukan personal
Desember kateter hygiene rutin tiap hari,
2008 j 08.00 –– Memasang pampers membuang isi urine bag tiap
1 09.00 – Memandikan klien hari.

S: Keluarga sudah paham


cara perawatan kateter
kondom
Sabtu, 20 Memotivasi keluarga untuk selalu O:Klien bersih, tidak bau,
Desember memberikan perawatan kepada klien kateter kondom terpasang.
2008 j 10.00 – Memberikan pujian keluarga atas A: masalah teratasi
1 11.00 kesanggupan dan keadaan sekarang. P: terminasi dengan baik

S : Klien mengatakan tidak bisa berge


O : Klien hanya berbaring saja di tem
tidur tidak mampu bergerak
A : Masalah belum teratasi
P:
Senin 15 Desember – Ajarkan ROM pasif pada klien
2. 2008 j 12.00 – 12.45 – Melakukan pengkajian ke klien – Bantu ROM pasif pada klien
S : Klien mengatakan keluarga tidak
yang bisa melatih, klien mengucap
terima kasih
O : Klien sudah mau berus
menggerak-gerakan jarinya, k
sudah dilatih ROM
A: Masalah teratasi sebagian
P:
Selasa, 16 Desember – Bantu ROM pasif
2 2008 j 08.00 – 10.00 – Melatih ROM pasif pada klien – Ajarkan ROM pada keluarga klien
S : Klien mengucapkan terima k
setelah dilatih baik.
Keluarga mengatakan akan berus
melatih jika tidak sibuk
O : Klien masih belum bisa berge
tapi tetap cuma bisa menggerak
jarinya
A : Masalah teratasi sebagian
P:
Rabu, 17 Desember– Membantu ROM pasif pada klien – Bantu ROM pasif
2 2008 j 08.00 – 09.00 – Mengajarkan pada keluarga – Motivasi keluarga untuk melatih RO

S : Klien mengatakan terima k


setelah dilatih dan merasa lebih baik
Keluarga belum melatih karena be
ada waktu sibuk dan cape sete
bekerja tapi mampu melatih
O : Klien masih belum bisa berge
tapi tetap cuma bisa menggerak
jarinya
A : Masalah teratasi sebagian
P:
Sabtu, 20 Desember – Membantu ROM pasif pada klien – Motivasi keluarga
2 2008 j 10.00 – 11.00– Mengevaluasi pengetahuan keluarga – Terminasi dengan baik
Anak Menanga
I Putu Juniartha Semara Putra
Report this ad

Report this ad

SHARE THIS:

 Twitter
 Facebook

TERKAIT
I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA TESTIS
Apa kata anggota dewan yth tentang RUU Keperawatan dan Perawat??
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN LUKA BAKAR GRADE II-III 30 %
AGUSTUS 25, 2012 BY I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRACATEGORIES: I PUTU JUNIARTHA SEMARA
PUTRA POLTEKKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATANMENINGGALKAN KOMENTAR

NAVIGASI POS
SUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : EFUSI
PLEURA SINISTRA
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA

TINGGALKAN BALASAN

DENPASAR
Cari untuk:
MY POSTING
 PENGUMUMAN KELULUSAN ADMINISTRASI PELAMAR UMUM CPNS TAHUN 2014
 Konsep dasar Keperawatan Medikal Bedah
 (tanpa judul)
 ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN (PK)
 Juri Rakyat: Daftar Artis Remaja ABG Indonesia Paling Cantik
ARSIP
 Oktober 2014
 Juli 2014
 Juni 2014
 Januari 2014
 November 2013
 Oktober 2013
 September 2013
 Juli 2013
 Juni 2013
 Mei 2013
 April 2013
 Maret 2013
 Februari 2013
 Januari 2013
 Desember 2012
 November 2012
 Oktober 2012
 September 2012
 Agustus 2012
 Juli 2012
 Juni 2012
 Mei 2012
 April 2012
 Maret 2012
 Februari 2012
KATEGORI
 Catatan Harian
 I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN
 Uncategorized
META
 Daftar
 Masuk
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.com
Report this ad

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Tema: Snaps oleh Graph Paper Press.

Tutup dan terima


Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

Anda mungkin juga menyukai