Anda di halaman 1dari 14

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT

Standar Elemen penilaian Bukti Ada Tidak Keterangan


PKPO 1
1. Ada regulasi 1. Kebijakan pelayanan Ada
organisasi yang farmasi
mengelola pelayanan 2. Pedoman
kefarmasian dan pengorganisasian, Ada  Perbaiki
penggunaan obat struktur organisasi, struktur dan
yang menyeluruh
uraian tugas masing- uraian tugas
atau mengarahkan
semua tahapan
masing staf
pelayanan
kefarmasian serta
penggunaan obat
yang aman sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan.
(R)
2. Ada bukti seluruh 1. Uraian jabatan Ada  Pengecekan
Apoteker memiliki Supervisi rutin obat
izin dan melakukan 2. SK Pengangkatan Ada emergensi
supervisi sesuai Supervisi dalam stok troli
dengan 3. Catatan supervisi Ada emergensi,
penugasannya. (D,W) 4. Cek STRA dan Belum berdasarkan
SIPA FIFO&FEFO

3. Ada bukti 1. Formularium Ada  Formularium


pelaksanaan Rumah Sakit harus ada di
sekurang-kurangnya 2. Bukti review Belum tiap unit
satu kajian pelayanan Formularium  Bentuk buku
kefarmasian dan 3. Indikator kepatuhan Ada formularium di
penggunaan obat
formularium (ada di percantik
yang
didokumentasikan
pedoman  Perbaiki bukti
selama 12 bulan pelayanan) review
terakhir. (D,W)  2018 sudah
harus revisi
formularium
2017
 Form
permintaan obat
diluar daftar
fornas yang
disetujui oleh
direktur

4. Ada bukti sumber 1. Informasi di unit Ada  Tambahkan


informasi obat yang pelayanan : daftar obat yang
tepat, terkini, dan a. Formularium mempengaruhi
selalu tersedia bagi b. Daftar obat pada resiko
semua yang terlibat
dalam penggunaan high alert jatuh
obat. (D,O,W) c. Daftar obat  Daftar cara
LASA pencampuran
d. Daftar Obat obat injeksi
Emergensi  Cetak ulang
e. Form log suhu Daftar obat
high alert dan
LASA
 Cetak form log
suhu
 Daftar obat
emrgensi di
print ulang
5. Terlaksana pelaporan 1. Pedoman pelayanan Belum  Pengambilan
kesalahan farmasi datanya buat
penggunaan obat Dokumen evaluasi berupa
sesuai dengan implementasi : checklist
peraturan perundang- Indikator kesalahan Ada (laporan KPC,
undangan. (D,W) obat KNC & KTD)
 Buat daftar
kategoriinsiden
KPC, KTD,
KNC,sentinel
obat
 Belum di
evaluasi
6. Terlaksana tindak Dokumen Belum  Buat evaluasi
lanjut terhadap implementasi : dari laporan dan
kesalahan Indikator kesalahan indikator
penggunaan obat obat (ada di pedoman
untuk memperbaiki pelayanan farmasi)
sistem manajemen
dan penggunaan obat
sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan. (D,W)
Standar 1. Ada regulasi 1. SK pembentukan Ada  Melengkapi
PKPO 2 organisasi yang PFT data masalah
menyusun 2. Bukti rapat PFT Ada PFT
formularium rumah 3. Formularium RS  Bukti rapat di
sakit berdasar atas 4. Pedoman pelayanan Ada telusur
kriteria yang disusun
secara kolaboratif
farmasi  Formularium di
sesuai dengan kumpulkan
peraturan perundang-  Pedoman
undangan. (R) pelayanan di
revisi
2. Ada bukti 1. Form usulan obat Belum  Lengkapi form
pelaksanaan apabila baru tersebut di
ada obat yang baru 2. Form monitoring formularium RS
ditambahkan dalam penggunaan obat Belum
formularium maka baru
ada proses untuk
memantau
bagaimana
penggunaan obat
tersebut dan bila
terjadi efek obat
yang tidak
diharapkan, efek
samping serta
medication error.
(D,W)
3. Ada bukti 1. Bukti review Belum  Lengkapi bukti
implementasi untuk Formularium review
memantau 2. Indikator Ada formularium
kepatuhan terhadap kepatuhan
formularium baik formularium
dari persediaan (ada di pedoman
maupun pelayanan)
penggunaannya.
(D,W)
3. Ada bukti Bukti review Belum  Perbaiki bukti
pelaksanaan Formularium review
formularium  2018 sudah
sekurang-kurangnya harus revisi
dikaji setahun sekali
formularium
berdasar atas
informasi tentang 2017
keamanan dan  Form
efektivitas. (D,W) permintaan obat
diluar daftar
fornas yang
disetujui oleh
direktur

Standar 1. Ada regulasi 1. Kebijakan Belum


PKPO 2.1 pengadaan sediaan pengawasan obat
farmasi, alat dan pengamanan
kesehatan, dan obat
bahan medis habis
pakai yang aman,
bermutu,
bermanfaat, serta
berkhasiat sesuai
dengan peraturan
perundang-
undangan. (lihat
juga TKRS 7). (R)
2. Ada bukti bahwa Pedoman kriteria Belum
manajemen rantai menambah dan
pengadaan (supply mengurangi obat
chain management) dalam formularium
dilaksanakan sesuai
dengan peraturan
perundang-
undangan. (lihat
juga TKRS 7.1)
3. Ada bukti MOU dengan Belum  Revisi MoU
pengadaan obat pemasok obat dengan Apotek
berdasar atas Medistra
kontrak. (lihat juga
 Buat MoU
TKRS 7)
dengan
pemasok lain
Standar 1. Ada regulasi 1. Pedoman Ada  Revisi judul
PKPO pengadaan bila Pelayanan farmasi SPO persediaan
2.1.1 sediaan farmasi, alat tentang obat atau stok
kesehatan, dan pengawasan dan kosong
bahan medis habis distribusi obat di
pakai tidak ada
RS
dalam stok atau
tidak tersedia saat 2. SPO bila Ada
dibutuhkan. (R) persediaan obat
atau stok kosong
3. SPO bila farmasi Ada
tutup atau terkunci

2. Ada bukti 1. Buku catatan Ada  Buat formulir


pemberitahuan permintaan obat permintaan
kepada staf medis atau alkes kosong obat/alkes yang
serta saran atau tidak tersedia kosong
substitusinya. (D,W) 2. Formulir
permintaan obat Belum
atau alkes kosong
atau tidak tersedia
3. Ada bukti bahwa Sosialisasi SPO dan Belum  Sosialisasi SPO
staf memahami dan tempatkan SPO di ke staf farmasi
mematuhi regulasi unit dan unit
tersebut. (D, W) pelayanan
 Rapat
 Notulen
 Absensi
Standar 1. Ada regulasi 1. Pedoman Ada  Pedoman
PKPO tentang pengaturan penyimpanan obat Pelayanan
3 penyimpanan untuk masing- Kefarmasian
sediaan farmasi, alat masing area
kesehatan, dan penyimpanan
bahan medis habis
2. Kebijakan
pakai yang baik,
benar, dan aman. pelaporan obat Ada
(R) dari tiap unit
3. Kebijakan
Pelabelan obat dan Ada
bahan Kimia yang
digunakan untuk
menyiapkan obat
2. Ada bukti obat dan Stiker LASA, High Ada  Stiker B3 belum
zat kimia yang Alert, stiker B3, ditempel
digunakan untuk sebagian di
mempersiapkan gudang, unit
obat diberi label
dan poli.
yang terdiri atas
isi/nama obat,
tanggal kadaluarsa,
dan peringatan
khusus. (lihat juga
MFK 5 EP 6).
(O,W)
3. Ada bukti Dokumen atau Ada  Lakukan
implementasi proses pencacatan inspeksi supervisi
penyimpanan obat berkala (Masuk dalam  Laporan
yang tepat agar catatan supervisi) supervisi
kondisi obat tetap
stabil, termasuk obat  Cetak cek list
yang disimpan di supervisi
luar instalasi
farmasi. (D,W)
4. Ada bukti Catatan supervisi Ada  Lakukan
pelaksanaan supervisi
dilakukan supervisi  Laporan
secara teratur oleh
supervisi
Apoteker untuk
memastikan  Cetak cek list
penyimpanan obat supervisi
dilakukan dengan
baik. (D,W)
5. Ada bukti 1. Kebijakan Ada  Lakukan
pelaksanaan obat pelaporan obat dari supervisi
dilindungi dari tiap unit  Laporan
kehilangan serta 2. Laporan (catatan Ada supervisi
pencurian di semua
tempat
Supervisi)  Cetak cek list
penyimpanan dan supervisi
pelayanan. (D,W)
Standar 1. Ada regulasi 1. Kebijakan Ada
PKPO 3.1 pengaturan tata penulisan resep
kelola bahan narkotika /
berbahaya, serta obat psikotropika
narkotika dan 2. Pedoman Tidak
psikotropika yang
pelayanan tentang
baik, benar, dan
aman sesuai dengan penyimpanan
peraturan produk nutrisi
perundangundangan. 3. Kebijakan
(R) identifikasi dan Belum
penyimpanan obat
yang dibawa
pasien

2. Ada bukti  SPO Penyimpanan Tidak


penyimpanan bahan produk nutrisi
berbahaya yang baik,  Form rekonsiliasi
benar, dan aman Belum
obat
sesuai dengan
regulasi. (O,W)  Catatan supervisi Belum

3. Ada bukti Catatan supervisi Ada  Laporan


penyimpanan obat narkotika
narkotika serta  SP narkotika
psikotropika yang dan
baik, benar, dan psikotropika
aman sesuai dengan
regulasi. (O,W)
4. Ada bukti pelaporan Laporan dinkes dan Ada  Laporan
obat narkotika serta BPOM (online) SIPNAP
psikotropika secara
akurat sesuai dengan
peraturan dan
perundang-undangan.
(D,W)
Standar 1. Ada regulasi rumah 1. Kebijakan obat Ada  SKP 3
PKPO 3.2 sakit tentang proses OWATI  Adakan double
larangan menyimpan 2. Kebijakan Ada check untuk
elektrolit konsentrat penyimpanan obat- semua golongan
di tempat rawat inap obat emergensi,
kecuali bila obat High Alert
dibutuhkan secara
standart emergensi  Daftar dosis
klinik dan apabila di masing-masing obat emergensi
terpaksa disimpan di unit untuk pasien
area rawat inap harus 3. SPO penyimpanan anak (kerjasama
diatur keamanannya obat emergensi dengan dr.
untuk menghindari 4. SPO penggantian Ada Anak)
kesalahan. (lihat juga obat emergensi
SKP 3.1). (R)
Ada
2. Ada bukti Catatan supervisi Belum
penyimpanan
elektrolit konsentrat
yang baik, benar, dan
aman sesuai dengan
regulasi. (O,W)
3. Elektrolit konsentrat Catatan supervisi Belum
diberi label obat yang
harus diwaspadai
(high alert) sesuai
dengan regulasi.
(O,W)
Standar 1. Ada regulasi 1. Pedoman Tidak
PKPO 3.3 pengaturan penyimpanan
penyimpanan obat produk nutrisi,, obat
dengan ketentuan dan bahan
khusus meliputi butir radioaktif, obat
1 sampai dengan 5
yang dibawa pasien
pada maksud dan
tujuan. (R) ke rumah sakit, obat
program atau
bantuan pemerintah/
pihak lain
2. Kebijakannya
2. Ada bukti 1. SOP Penyimpanan Tidak
penyimpanan produk produk nutrisi
nutrisi yang baik, 2. SOP penyimpanan
benar, dan aman obat dan bahan
sesuai dengan radioaktif
regulasi. (lihat juga
PAP 4). (O,W) 3. SOP obat yang
dibawa pasien
kerumah sakit
4. Catatan supervisi
3. Ada bukti 1. SOP penyimpanan Belum
penyimpanan obat obat dan bahan
dan bahan radioaktif radioaktif
yang baik, benar, dan 2. Catatan supervisi Belum
aman sesuai dengan
regulasi. (O,W)
3. Ada bukti 1. SOP obat yang Belum
penyimpanan obat dibawa pasien
yang dibawa pasien kerumah sakit
sebelum rawat inap 2. Form rekonsiliasi Belum
yang baik, benar, dan obat
aman sesuai dengan
regulasi. (O,W)
4. Ada bukti SOP produk sampel Tidak
penyimpanan obat
program atau
bantuan
pemerintah/pihak
lain yang baik, benar,
dan aman sesuai
dengan regulasi.
(O,W)
5. Ada bukti Catatan supervisi Belum
penyimpanan obat
yang digunakan
untuk penelitian yang
baik, benar, dan
aman sesuai dengan
regulasi. (O,W)
Standar 1. Ada regulasi 1. Kebijakan Ada  Revisi SOP
PKPO 3.4 pengelolaan obat penyimpanan obat-  Supervisi
emergensi yang obat emergensi,
tersedia di unit-unit standart emergensi
layanan agar dapat di masing-masing
segera dipakai untuk
unit
memenuhi kebutuhan
darurat serta upaya 2. SPO penyimpanan
pemeliharaan dan obat emergensi
pengamanan dari 3. SPO penggantian Ada
kemungkinan obat emergensi
pencurian dan
kehilangan. (lihat Ada
juga TKRS….). (R)
4. Ada bukti persediaan Daftar obat emergensi Ada
obat emergensi
lengkap dan siap
pakai. (D,O,W)
5. Ada bukti Catatan supervisi Ada
pelaksanaan
supervisi terhadap
penyimpanan obat
emergensi dan segera
diganti apabila
dipakai, kadaluwarsa,
atau rusak. (D,O,W)
Standar 1. Ada regulasi 1. Kebijakan Ada
PKPO 3.5 penarikan kembali penarikan obat
(recall) dan 2. Kebijakan Ada
pemusnahan sediaan pengelolaan obat
farmasi, alat kadaluarsa
kesehatan, dan bahan
3. SPO penarikan Ada
medis habis pakai
yang tidak layak obat
pakai karena rusak, 4. SPO pengelolaan Ada
mutu substandard, obat kadaluarsa
atau kadaluwarsa. dan pemusnahan
(R) obat
2. Ada bukti
pelaksanaan
penarikan kembali
(recall) sesuai
dengan regulasi yang
ditetapkan. (D,W)
3. Ada bukti Berita acara Ada
pelaksanaan pemusnahan obat
pemusnahan sesuai
dengan regulasi yang
ditetapkan. (D,W)
Standar 1. Ada regulasi 1. Kebijakan tentang Ada
PKPO 4 peresepan/permintaa peresepan,
n obat dan instruksi pemesanan obat
pengobatan secara dan pencatatan
benar, lengkap, dan
terbaca, serta
menetapkan staf
medis yang
kompeten dan
berwenang untuk
melakukan
peresepan/permintaa
n obat dan instruksi
pengobatan. (lihat
juga PAP 2.2 EP 1;
AP 3 EP 1; dan SKP
2 EP 1). (R)
2. Ada bukti 1. SPO bila resep Ada
peresepan/permintaa tidak terbaca atau
n obat dan instruksi tidak jelas
pengobatan
dilaksanakan oleh
staf medis yang
kompeten serta
berwenang. (D,O,W)
3. Ada bukti 1. SPO rekonsiliasi Belum
pelaksanaan apoteker obat
melakukan
rekonsiliasi obat
pada saat pasien
masuk, pindah unit
pelayanan, dan
sebelum pulang.
(D,W)
4. Rekam medis 
Form Ada
memuat riwayat rekonsiliasi
penggunaan obat  Form Farmasi
pasien. (D,O)
terintegrasi
Standar 1. Ada regulasi syarat Kebijakan penulisan Ada
PKPO 4.1 elemen resep lengkap resep meliputi 1-7
yang meliputi butir 1
sampai dengan 7
pada maksud dan
tujuan serta
penetapan dan
penerapan langkah
langkah untuk
pengelolaan
peresepan/permintaa
n obat, instruksi
pengobatan yang
tidak benar, tidak
lengkap, dan tidak
terbaca agar hal
tersebut tidak
terulang kembali. (R)
2. Ada bukti Form telaah resep Ada  Tindak lanjut
pelaksanaan evaluasi telaah resep
syarat elemen resep
lengkap yang
meliputi butir 1
sampai dengan 7
pada maksud dan
tujuan. (D,W)
3. Ada bukti SPO bila resep tidak Ada
pelaksanaan proses terbaca atau tidak
pengelolaan resep jelas
yang tidak benar,
tidak lengkap, dan
tidak terbaca. (D,W
4. Ada bukti Tidak
pelaksanaan proses ada
untuk mengelola
resep khusus, seperti
darurat, standing
order, berhenti
automatis (automatic
stop order), tapering,
dan lainnya. (D,W)
Standar 1. Ada daftar staf medis 1. Kebijakan Belum
PKPO 4.2 yang kompeten dan batasan batasan
berwenang membuat penulisan resep
atau menulis resep (narkotika dan
yang tersedia di antibiotic
semua unit
2. SPO antibiotika Tidak
pelayanan. (D)
ada
2. Ada bukti SK direktur tentang Belum  Daftar Dokter
pelaksanaan rumah yang berhak yang boleh
sakit menetapkan dan menuliskan resep meresepkan
melaksanakan proses serta daftar orang dan obat dan
untuk membatasi jika
siapa yang berhak spesimen TTD
diperlukan jumlah
memesan obat dan beserta no HP
resep atau jumlah
pemesanan obat yang alkes
dapat dilakukan oleh
staf medis yang
diberi kewenangan.
(lihat juga KKS 10
EP 1). ®
3. Ada bukti staf medis Inhouse training dan Belum  Pelatihan
yang kompeten dan tes soal penulisan resep
berwenang membuat yang benar dan
atau menulis resep sosialisasi SOP
atau memesan obat
dikenal dan diketahui
oleh unit layanan
farmasi atau oleh
lainnya yang
menyalurkan obat.
(D)
Standar 1. Ada bukti SPO penyertaan Ada  Ada tetapi
PKPO 4.3 pelaksanaan obat formulir masih perawat
yang diberikan Pencatatan obat yang mengisi
dicatat dalam satu dalam status pada saat dan
daftar di rekam medis pasien dipulangkan memberikan
untuk setiap pasien
berisi: identitas edukasi.
pasien, nama obat,
dosis, rute pemberian,
waktu pemberian,
nama dokter dan
keterangan bila perlu
taperingoff, titrasi,
dan rentang dosis.
(D)

2. Ada bukti Form pencatatan Ada


pelaksanaan daftar
tersebut di atas
disimpan dalam
rekam medis pasien
dan menyertai pasien
ketika pasien
dipindahkan. Salinan
daftar tersebut
diserahkan kepada
pasien saat pulang.
(D)
Standar 1. Ada regulasi Pedoman atau Belum
PKPO 5 penyiapan dan Prosedur pelayanan
penyerahan obat yang tentang penyiapan
sesuai dengan dan penyaluran obat
peraturan perundang-
undangan dan praktik dan produk steril
profesi. (R)
2. Ada bukti Pelatihan aseptic Belum
pelaksanaan staf yang dispensing
menyiapkan produk
steril dilatih,
memahami, serta
mempraktikkan
prinsip penyiapan
obat dan teknik
aseptik (lihat juga
PPI…..). (D,W)
3. Ada bukti Tidak Tidak ada
pelaksanaan ada kemoterapi
pencampuran obat
kemoterapi dilakukan
sesuai dengan praktik
profesi. (lihat juga
PPI…..). (O,W)
4. Ada bukti Tidak Belum ada
pencampuran obat ada ruangan dan alat
intravena, epidural, LAV
dan nutrisi parenteral
serta pengemasan
kembali obat suntik
dilakukan sesuai
dengan praktik
profesi. (O,W)
Standar 1. Ada regulasi Kebijakan yang Belum Buat SOP
PKPO 5.1 penetapan sistem menetapkan petugas
yang seragam untuk yang berwenang
penyiapan dan menelaah pesanan
penyerahan obat. (R) obat
2. Ada bukti  Form telaah resep Ada Buat Panduan
pelaksanaan proses  Panduan penulisan Penulisan resep
pengkajian resep resep Belum yang benar
yang meliputi butir 1
sampai dengan 7
pada maksud dan
tujuan. (D,W)
3. Setelah persiapan, Panduan penulisan Belum Buat Panduan
obat diberi label resep Penulisan resep
meliputi identitas yang benar
pasien, nama obat,
dosis atau
konsentrasi, cara
pemakaian, waktu
pemberian, tanggal
disiapkan, dan
tanggal kadaluarsa.
(D,O,W)
4. Ada bukti Form telaah resep Ada
pelaksanaan telaah
obat meliputi butir 1
sampai dengan 5
pada maksud dan
tujuan. (D,W)
5. Ada bukti Bukti pengeluaran Ada
pelaksanaan obat
penyerahan obat
dalam bentuk yang
siap diberikan. (D,W)
6. Ada bukti penyerahan Indicator mutu waktu Belum Laporan
obat tepat waktu. pe dispensing time
(D,O,W) Layanan CPPT
Form farmasi Belum
terintegrasi
Standar 1. Ada penetapan staf Kebijakan yang Belum
PKPO 6 klinis yang kompeten menetapkan staf yang
dan berwenang untuk berwenang
memberikan obat memberikan obat
termasuk
pembatasannya. (R)
2. Ada bukti Pedoman Ada
pelaksanaan pengorganisasian
pemberian obat oleh yang memuat uraian
staf klinis yang tugas
kompeten dan
berwenang sesuai
dengan surat izin
terkait profesinya dan
peraturan perundang-
undangan .(D,W)
3. Ada bukti Belum
pelaksanaan
pemberian obat
dilaksanakan sesuai
dengan pembatasan
yang ditetapkan,
misalnya obat
kemoterapi, obat
radioaktif, atau obat
untuk penelitian.
(D,W)
Standar 1. Ada regulasi Kebijakan waktu Belum Buat kebijakan
PKPO 6.1 verifikasi sebelum tunggu pelayanan dan SOP
penyerahan obat obat
kepada pasien yang
meliputi butir 1
sampai dengan 5
pada maksud dan
tujuan. (R)
2. Ada bukti Form telaah resep Ada
pelaksanaan
verifikasi sebelum
obat diserahkan
kepada pasien.
(D,W,S)
3. Ada bukti Form double check Belum Proses perbaikan
pelaksanaan double ada di form farmasi
check untuk obat terintegrasi
yang harus
diwaspadai (high
alert). (D,O,W,S)
Standar 1. Ada regulasi Kebijakan pelayanan Belum Buat SOP
PKPO 6.2 pengobatan oleh yang memuat
pasien sendiri. (R) pengelolaan obat
yang dibawa pasien
ke RS untuk
penggunaan sendiri
2. Ada bukti Form rekonsiliasi Belum
pelaksanaan obat di RM pasien
pengobatan obat oleh
pasien sendiri sesuai
dengan regulasi.
(D,W)
3. Ada proses Form CPPT Belum
monitoring terhadap
pengobatan oleh
pasien sendiri. (D,W)
Standar 1. Ada regulasi Ada pedoman Ada
PKPO 7 pemantauan efek obat pelayanan farmasi
dan efek samping
obat serta dicatat
dalam status pasien.
(lihat juga AP 2 EP
1). (R)
2. Ada bukti Form MESO Belum Belum di
pelaksanaan masukkan dalam
pemantauan terapi RM pasien
obat. (D,W)
3. Ada bukti Form MESO Belum
pemantauan efek
samping obat dan
pelaporannya sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan.
(D,W)
Standar 1. Ada regulasi Ada pedoman Belum
PKPO 7.2 medication safety pelayanan farmasi
yang bertujuan
mengarahkan
penggunaan obat
yang aman dan
meminimalisasi
kemungkinan terjadi
kesalahan
penggunaan obat
sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan. (R)
2. Ada bukti Ada pedoman Belum
pelaksanaan rumah pelayanan farmasi
sakit mengumpulkan
dan memonitor
seluruh angka
kesalahan
penggunaan obat
termasuk kejadian
tidak diharapkan,
kejadian sentinel,
kejadian nyaris
cedera, dan kejadian
tidak cedera. (D,W)
3. Ada bukti instalasi Ada pedoman Belum
farmasi mengirimkan pelayanan farmasi
laporan kesalahan
penggunaan obat
(medication error)
kepada tim
keselamatan pasien
rumah sakit. (D,W)
4. Ada bukti tim Ada pedoman Belum
keselamatan pasien pelayanan farmasi
rumah sakit
menerima laporan
kesalahan
penggunaan obat
(medication error)
dan mencari akar
masalah atau
investigasi sederhana,
solusi dan tindak
lanjutnya, serta
melaporkan kepada
Komite Nasional
Keselamatan Pasien.
(lihat juga PMKP 7).
(D,W)
5. Ada bukti Ada pedoman Belum
pelaksanaan rumah pelayanan farmasi
sakit melakukan
upaya mencegah dan
menurunkan
kesalahan
penggunaan obat
(medication error).
(lihat juga PMKP 7
EP 1).(D,W)

Anda mungkin juga menyukai