1 Latar Belakang dan : Pekerjaan Peningkatan Rumah Layak Huni Wilayah III
Referensi Hukum merupakan bantuan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
berupa pembangunan/perbaikan/rehabilitasi rumah tidak layak
huni menjadi rumah layak huni bagi masyarakat yang
berpenghasilan dibawah upah minimum regional Kalimantan
Tengah, sehingga memerlukan dukungan pemerintah daerah dan
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2019 dengan sumber dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Referensi Hukum :
V. PEKERJAAN DINDING
1. Pasangan Dinding Batako
a. Dipakai batako ukuran yang berlaku di pasaran ex.
Lokal.
b. Pasangan batako dipergunakan perekat 1Pc : 5
Ps, batako harus direndam air hingga kenyang
sebelum dipasang, sebanyak mungkin digunakan
yang masih utuh, pemasangan selalu memakai
pedoman tegak dan datar sedemikian rupa hingga
selalu didapat pasangan yang rata, lurus, tegak,
tebal nat maksimal 2 cm, dikeruk sedalam 1 cm
untuk memudahkan pelaksanaan plesteran.
c. Persyaratan pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkan memeriksa
dengan seksama gambar kerja dan
melihat keadaan di lokasi pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Semua pelaksanaan pekerjaan ini harus
sesuai dengan standard spesifikasi dari
bahan / material yang digunakan.
Kontraktor harus memperhatikan detail,
bentuk profil sambungan dan atau
hubungan dengan material lain dan
melaksanakannya sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam gambar
kerja.
3. Plesteran
a. Pekerjaan plesteran dipakai perekat semen
Portland sesuai pekerjaan pasangan/beton
tersebut di atas dan pengisi pasir pasang dengan
campuran 1 Pc : 5 Ps.
b. Dilaksanakan pada seluruh permukaan
pasangan bata yang ada baik terlihat maupun
tidak terlihat termasuk plesteran untuk pekerjaan
beton.
c. Pelaksanaan segera setelah pasangan bata
mengering, tebal lapisan maksimal 1,5 cm, selalu
menggunakan pedoman tegak dan datar (straight
dan level), sehingga didapat permukaan yang rata
lurus dan tegak tidak bergelombang, dan
pengadukan harus dilaksanakan secara homogen
d. Persyaratan Pelaksanaan
Campuran plesteran yang dimaksud
adalah campuran dalam volume dengan
cara pembuatannya menggunakan mixer.
Trassram adalah plesteran kasar dengan
campuran kedap air, yaitu 1 PC : 3 Psr,
dipakai untuk menutup permukaan
dinding pasangan yang tertanam di
dalam tanah hingga ke permukaan tanah
dan/atau lantai.
Plesteran biasa adalah campuran 1PC :
4 Psr, adukan plesteran ini untuk
menutup semua permukaan dinding
pasangan bangunan, terkecuali yang
dinyatakan kedap air.
Plesteran halus/aci halus adalah
campuran semen (PC) dengan air yang
dibuat sedemikian rupa sehingga
mendapatkan campuran yang homogen.
Plesteran halus ini merupakan pekerjaan
penyelesaian akhir dari dinding pasangan.
Pekerjaan plesteran halus ini
dilaksanakan sesudah adukan plesteran
sebagai lapisan dasar berumur 8 (delapan)
hari atau sudah kering betul.
Semua jenis adukan plesteran tersebut
di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan masih
segar dan belum mengering pada waktu
pelaksanaan pemasangan. Kontraktor
harus mengusahakan agar tenggang
waktu antara waktu pencampuran adukan
plesteran dengan pemasangan tidak
melebihi 20 menit, terutama untuk
plesteran kedap air.
Kontraktor harus menyediakan
pekerja/tukang yang ahli untuk
pelaksanaan pekerjaan plesteran ini
khususnya untuk plesteran aci halus.
Terkecuali untuk beraben, permukaan
semua adukan plesteran harus
diratakan, tidak bergelombang, penuh
dan padat, tidak berongga dan
berlubang, tidak mengandung kerikil
ataupun benda – benda lain yang
membuat cacat.
Untuk permukaan dinding pasangan,
sebelum diplester harus dibasahi terlebih
dahulu dan siar – siarnya dikerok
sedalam kurang lebih 1 cm. Sedang
untuk permukaan beton yang akan
diplester, harus dibersihkan dari sisa –
sisa bekisting, kemudian di
kretek/scratched. Semua lubang-lubang
bekas pengikat bekisting atau form tie
harus tertutup adukan plesteran.
Pekerjaan plesteran dinding hanya
diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa yang ada di
seluruh bagian dinding bangunan.
Untuk semua bidang dinding yang akan
dilapisi dengan cat dipakai plesteran
halus (acian) di atas permukaan
plesterannya.
Untuk bidang dinding pasangan
menggunakan bahan/material akhir
lain, permukaan plesterannya harus
diberi alur – alur garis horisontal
untuk memberikan ikatan yang lebih baik
terhadap bahan/material yang akan
digunakan tersebut.
Untuk permukaan yang datar,
batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh
melebihi 3 mm, untuk setiap area 2 m 1.
Ketebalan plesteran harus mencapai
ketebalan permukaan dinding / kolom
seperti yang dinyatakan dan tercantum
dalam gambar kerja. Tebal plesteran
minimal 1,5 dan maksimal 2,5 cm. Jika
ketebalan melebihi 2,5 cm, maka
diharuskan menggunakan kawat ayam
yang diikatkan/dipakukan kepermukaan
dinding pasangan yang bersangkutan,
untuk memperkuat daya lekat plesteran.
Pemeliharaan
1) Kelembaban plesteran harus
dijaga sehingga pengeringan
berlangsung dengan wajar tidak
berlangsung secara tiba – tiba. Hal
ini dilaksanakan dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindunginya
dari panas matahari langsung
dengan penutup yang mencegah
penguapan air secara cepat.
2) Pembasahan tersebut dilakukan
selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai dengan selalu
menyiram air sekurang –
kurangnya 2 (dua) kali sehari
sampai jenuh.
3) Selama permukaan plesteran
belum dilapisi dengan bahan /
material akhir, kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya
terhadap kerusakan– kerusakan dan
pengotoran, biaya pemeliharaan
adalah tanggung jawab kontraktor,
dan tidak dapat diajukan sebagai
pekerjaan tambah.
4) Tidak dibenarkan pekerjaan
penyelesaian dengan
bahan/material akhir diatas
permukaan plesteran dilakukan
sebelum plesteran berumur lebih
dari 1 (satu) minggu, plesteran
harus cukup kering, bersih dari
retak, noda dan cacat lain seperti
yang disyaratkan tersebut di atas.
5) Apabila hasil pekerjaan tidak
memenuhi semua yang
disyaratkan oleh Direksi Proyek /
Konsultan, maka Kontraktor
harus membongkar dan
memperbaiki pekerjaan tersebut
sampai disetujui oleh Direksi
Proyek / Konsultan.
2. Pelaksanaan
a. Kusen, bingk ai pintu, jendela dan
ventilasi yang akan dipas angi kaca harus
dibersihkan alurnya, diplamur dan dicat
dengan minyak sebelum dipasang.
b. Pemotongan kaca dises uaikan
dengan luas bidang dengan
memperhitungkan k elonggarannnya,
kemudian dipasang dan dikukuhkan dengan
penjepit kayu dan dipaku kemudian diberi
dempul.
3. Pekerjaan kunci
a. Semua daun pintu dipasang kunci tanam2 (dua)
slag buatan dalam negeri.
b. Semua kunci harus t erpasang dengan baik
pada rangka daun pintu,k uat dan rapi serta
dipasang dengan ketinggian 90 cm dari lantai.
4. Pekerjaan alat penggantung
a. Daun pintu yang akan dipasang
menggunakan engsel nilon buatan dalam
negeri dengan k ualitas baik dan mempunyai
lapisan anti k arat , yang dipasang sek urang-
kurangnya 3 (tiga) buah untuk s etiap daun
pintu dan 2 (dua) buah pada setiap daun
jendela/ventilasi.
2. Penutup Langit-Langit
a. Penutup plafond dipakai tripleks tebal 4 mm,
dilaksanakan pada seluruh rangka langit - langit
baru dengan teknis pemasangan dan perletakan
sesuai gambar.
b. Penutup plafond dipasang rapat rangka plafond,
rata air (level), lurus dan siku, digunakan paku
yang sesuai dengan jarak 15 cm.
3. List Langit-Langit
a. List gypsum ukuran sedang.
b. Pemasangan penutup plafond dilengkapi dengan
list gypsum dilaksanakan pada pertemuan antara
plafond dan dinding sesuai gambar, dipasang rapat
dan lurus setiap sudut harus dipasang siku-siku
dipaku dengan baik dan rapat.
X. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan yang akan dikerjakan
dalam pekerjaan lantai dan pemasangan keramik
penutup lantai ini dilaksanakan/dikerjakan dengan
rencana dan syarat-syarat yang meliputi:
1. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
Bahan penutup lantai dan dinding yang digunakan
adalah bahan dengan jenis Granit dan keramik
(porselen) yang memenuhi standar dengan kualitas
baik. Adapun granit dan keramik yang digunakan
untuk masing- masing ruang berdasarkan
karakteristiknya yaitu disesuaikan dengan gambar
rencana.
2. Hal-hal lain terkait dengan pekerjaan pemasangan
granit dan keramik ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Plint Keramik 20/40 cm dipasang di
sekeliling dinding dan lantai keramik.
b. Granit dan keramik ini dipasang dengan adukan
1pc : 4 ps dan tebal 2 cm.
c. Pola dan warna pemasangan untuk penutup lantai
dan dinding (granit dan keramik) yang digunakan
harus mendapat persetujuan dari direksi teknis
atau konsultan pengawas Pemasangan penutup
lantai dan dinding harus rata dengan cara di
waterpass sesuai dengan ketinggian yang
ditentukan.
d. Pemotongan granit dan keramik harus dilakukan
dengan menggunakan alat pemotong yang
digunakan khusus untuk itu, bekas-bekas
pemotongan harus dihaluskan dengan mesin
gurinda.
XI. PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan yang akan Pekerjaan yang akan dikerjakan
dalam pekerjaan sanitasi ini dilaksanakan/dikerjakan
dengan rencana dan syarat-syarat yang meliputi:
1. Instalasi Air Bersih
a. Untuk mengaliri air bersih, digunakan pipa PVC
tipe AW diameter ½" galvanis atau yang lain
yang kualitasnya setara dengan dengan merek
yang ada.
b. Pemasangan keran stainless ½" kualitas baik
untuk air besih termasuk untuk keran di KM/WC.
2. Intalasi Air Kotor
a. Untuk mengaliri air kotor, digunakan pipa PVC
tipe AW diameter 2" untuk pembuangan air
kotor dari kegiatan MCK merek galvanis atau
yang lain yang kualitasnya setara dengan dengan
merek yang ada.
b. Pemasangan saringan air/floor drain yang
dilengkapi dengan penyekat bahu,
digunakan/dipasang sebagai penyaring air kotor
dari kegiatan MCK.
3. Instalasi Jamban
a. Klosed yang digunakan untuk membuang tinja
disesuaikan dengan jenis klosed yang terdapat
pada daftar harga dan kuantitas.
b. Klosed dipasang dalam KM/WC dilengkapi
dengan pipa pembuangan-pembuangan khusus
untuk pembuangan tinja dengan pipa PVC tipe
AW diameter 3". Pipa pembuangan tinja
dipasang sampai pada tangki septic dan
rembesan
2. Laporan Mingguan
a. Laporan mingguan yang dibuat oleh Penyedia
jasa didalamnya harus memuat tentang
kemajuan pekerjaan (bobot/taksiran volume
pekerjaan) dari masing-masing uraian/item
pekerjaan yang terdapat pada daftar kuantitas dan
harga.
b. Selain itu, laporan mingguan ini juga
harus menjelaskan secara akumulasi atas
ketersediaan material yang diperlukan, material
didatangkan, jumlah tenaga kerja, alat-alat yang
digunakan, keadaan cuaca termasuk peristiwa-
peristiwa alam lain yang mempengaruhi
kelangsungan pelaksanaan pekerjaan pada
kurun waktu dimana laporan mingguan
tersebut dibuat.
c. Oleh karena laporan mingguan merupakan
akumulasi terhadap laporan harian yang dibuat,
maka Penyedia jasa diharuskan untuk membuat
laporan mingguan tersebut guna memudahkan
proses evaluasi atas kemajuan ataupun kendala
pekerjaan selama 1 (satu) minggu terakhir.
d. Laporan mingguan yang dibuat tersebut harus
diketahui oleh konsultan pengawas sebelum
diserahkan kepada direksi untuk disahkan.
e. Laporan mingguan yang dibuat harus
diserahkan pada direksi untuk diketahui dan
sekaligus untuk disahkan.
3. Laporan Bulanan
a. Sama halnya dengan laporan mingguan,
laporan bulanan ini juga merupakan akumulasi
laporan terhadap laporan mingguan yang dibuat.
b. Laporam bulanan yang dibuat harus
memuat tentang kemajuan pekerjaan
(bobot/taksiran volume pekerjaan) dari masing-
masing uraian/item pekerjaan yang terdapat pada
daftar kuantitas dan harga pada setiap
minggunya dalam kurun waktu dimana
laporan bulanan tersebut dibuat.
c. Laporan bulanan yang dibuat tersebut harus
diketahui oleh konsultan pengawas sebelum
diserahkan kepada direksi untuk disahkan.
d. Laporan bulanan yang dibuat harus diserahkan
pada direksi untuk diketahui dan sekaligus
untuk disahkan.
Dokumentasi
1. Membuat Foto Dokumentasi dari pelaksanaan pekerjaan
0 %, 50 %, 100 % serta video dokumentasi dari awal
sampai akhir kegiatan pelaksanaan.
2. Atau hal lain yang dianggap perlu untuk dibuat
dokumentasi selama pekerjaan berlangsung yang
dimasukan ke dalam album-album foto dengan ukuran
sesuai petunjuk PPTK.